Metabolisme
Metabolisme seluler: merupakan rangkaian reaksi kimia yang diawali dengan subtrat
awal dan diakhiri dengan produk akhir yang terjadi di dalam sel. Berdasarkan tujuannya,
metabolisme dibedakan menjadi katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah
rangkaian reaksi kimia yang subtrat awalnya adalah molekul besar yang produk akhirnya
adalah molekul kecil. Sedangkan anabolisme adalah rangakain reaksi kimia yang subtrat
awalnya adalah molekul kecil yang produk akhirnya adalah molekul besar.
Salah satu contoh proses metabolism adalah katabolisme dan anabolisme karbohidrat.
1. Katabolisme Karbohidrat
Proses ini meliputi proses pemecahan polisakarida menjadi monosakarida untuk
menhasilkan energy dalam bentuk ATP. Glukosa yang dipecah dalam saluran
penceranaan selanjutnya digunakan sebagai subtract dalam proses respirasi. Terdapat
dua jenis respirasi, yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob
Respirasi aerob : merupakan peristiwa pembakaran zat yang melibatkan
oksigen dari pernapasan. Oksigen akan digunakan sebagai penerima
electron akhir dalam pembentukan ATP.
Gambar 1. Hubungan glikolisis, oksidasi piruvat, siklus krebs (Siklus asam sitrat) dan
system transport elektron
1) Glikolisis
Tempat : Sitolasma sel
Subtrat yabng digunakan: Glukosa
Hasil Produksi : 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP
Tahapan:
1. Glukosa mengikat gugus fosfat dari ATP uyntuk membentuk Glukosa 6 Fosfat
dengan bantuan enzim Heksokinase
2. Glukosa 6 fosfat yang terbentuk selanjutnya diubah menjadi bentuk isomernya
yaitu fruktosa 6 fosfat dengan bantuan enzim fosfoglukomutase
3. Fruktosa 6 fosfat selanjutnya mengikat gugus fosfat dari ATP membentuk fruktosa
1,6 bifosfat dengan dikatalis enzim fosfofruktokinase
4. Fruktosa 1,6 bifosfat selanjutnya dipecah menjadi 2 jenis senyawa berkarbon 6
yaitu Gliseraldehida 3 fosfat dan dihidroaceton fosfat oleh enzim aldolase
5. Dihidroaseton fosfat dapat diubah menjadi gliseraldehida 3 fosfat maupun
sebaliknya (reaksi reversible) oleh enzim triosafosfat
6. Gliseraldehida 3 fosfat selanjutnya akan mereduksi NAD+ menjadi NADH dan
menerima satu gugus fosfat bebas dari lingkunga sitoplasma membentuk 1,3
bifosfogliserat oleh enzim triosafosfat dehydrogenase
Wardaya College Biology Department
Respirasi Anaerob
Respirasi anearob merupakan respirasi yang tidak membutuhkan O2 sebagai penerima
elektron akhir pada saat pembentukan ATP. Respirasi anaerob dapat menggunakan
glukosa sebagai subtrat. Fermentasi merupakan proses yang tidak membutuhkan O 2.
Fermentasi
Proses yang tidak membutuhkan O2. Strategi menghasilkan energi dalam bentuk ATP
yang dilakukan oleh bakteri dan protista yang hidup pada keadaan anerob seperti rawa,
lumpur, makanan awetan dan berbagai tempat yang tidak terdapat oksigen.Terjadi hanya
pada sitoplasma dengan memanfaatkan asam piruvat hasil glikolisis sebagai subtrat. Sel-
sel otot manusia juga daat melakukan fermentasi jika sel-sel otot kekurangan oksigen.
Contoh fermentasi adalah fermentasi alkohol dan fermentasi asam laktat. Fermentasi
alkohol dilakukan oleh jamur ragi secara anaerob. Proses ini mengubah asam piruvat
menjadi produk akhir berupa alkohol (etanol). Fermentasi asam laktat mengubah piruvat
menjadi asam laktat. Proses fermentasi tersebut dapat dilihat pada gambar 6.
2. Anabolisme Karbohidrat
Contoh anabolisme karbohidrat adalah fotosintesis atau sintesis karbohdirat dengan
bantuan matahari.
Fotosintesis
Fotosintesis merupakan proses penggunaan energy cahaya untuk memebntuk senyawa
dasar karbohidrat dari karbonn ddioksida dan air.
6 CO2 + 6 H2O + cahaya matahari C6H12O6 + 6 O2
Kloroplas
Karena fotosintesis membutuhkan cahaya, maka proses ini berlangsung pada organel
kloroplas dimana terdapat klorofil yang merupakan pigmen penyerap cahaya. Kloroplas
tersusun dari dari bagian-bagian pada gambar 7:
satu tahapan fotosintesis. Klorofil merupakan pigmen hijau kebiruan yang mampu
menyerap cahaya biru dan merah kejinggan. Klorofil b banyak terdapat pada tumbuhan,
ganggang hijau dan beberapa bakteri fotoautotrof. Selain itu juga terdapat pigmen
karatenoid yang befungsi sebagai fotoprotektor terhadap klorfil a.
Dari gambar 11, dapat diamati bahwa aliran elektron sikliik hanya melibatkan fotosistem
I. ketika elektron dieskitasi dari kompleks fotosistem I dan diterima oleh akseptor elektron
primer, elektron tersebut akan diterima oleh feredoksin dan ditransport memasuki
kompleks sitokorm dan kembali ke fotosistem I. proses yang bersifat siklus ini hanya
menghasilkan ATP, tidak mengahasilkan NADPH seperti yang terjadi pada aliran
elektron non-siklik. ATP dan NADPH yang dihasilkan pada reaksi terang selanjutnya akan
digunakan untuk tahapan reaksi gelap (siklus calvin).
3) Regenerasi RuBP
G3P yang tersisa selanjutnya akan menerima gugus fosfat dari ATP sehingga
membentuk Ribulosa bifosfat (RuBP). RuBP yang terbentuk selanjutnya dapat kembali
mengikat (menfiksasi) CO2 seperti pada tahapan 1.
Dari reaksi gelap yang terjadi dilihat bahwa reaksi menggunakan ATP dan NADPH yang
terbentuk pada reaksi Terang untuk “membangun” senyawa kompleks gula organic
berupa G3P dari molekul anorganik sederhana yaitu CO2.