Anda di halaman 1dari 11

A.

TAHAPAN RESPIRASI SELULER (GLIKOLISIS, SIKLUS KREBS, RANTAI


TRANSPORT ELEKTRON)
Respirasi seluler merupakan salah satu bentuk dari respirasi. Dimana respirasi
sendiri memiliki pengertian yaitu pemanfaatan energi bebas dalam makanan menjadi
energi bebas yang ditimbun dalam bentuk ATP. Dalam sel, ATP berfungsi sebagai
sumber energi bagi aktivitas hidup yang membutuhkan energi. beberapa aktivitas
hidup yang membutuhkan energi antara lain, kerja mekanis (kontraktil dan
motilitas), transpor aktif (mengangkut molekul zat atupun ion yang melawan gradien
konsentrasi zat), produksi panas (bagi tubuh burung dan hewan yang menyusui).
Respirasi sesuler adalah suatu proses perombakan dari molekul organik yang
kaya akan energi potensial menjadi produk limbah yang memiliki energi lebih
rendah (proses katabolik) pada tingkat seluler. Di dalam respirasi sel, oksigen (O2)
terlibat sebagai reaktan bersama dengan bahan bakar organik yang akan
menghasilkan karbondioksida, air, dan juga ATP sebagai produk energi utama. ATP
atau adenosin trifosfat, memiliki energi untuk aktivitas sel, seperti melakukan
sintesis biomolekul dari molekul pemula yang lebih kecil, dan menjalankan kerja
mekanik seperti kontraksi otot dan mengangkut biomolekul atau ion melalui
membran menuju daerah berkonsentrasi yang lebih tinggi.
Respirasi seluler memanen energi kimia yang dihasilkan dari proses respirasi
yang akan dipergunakan dalam proses metabolisme atau energi kimia dipergunakan
untuk menggantikan energi yang dipergunakan dalam metabolisme. Contoh proses
respirasi seluler adalah proses fotosintesis yang mampu menyimpan energi dalam
glukosa dan makhluk hidup memanfaatkan energi yang tersimpan tersebut.
Perhitungan atp respirasi seluler dapat dilihat dari persamaan umum respirasi seluler
berikut:

C6H12O6+ 6 O2 = 6 CO2 + 6 H2O + energi (Energi = ATP + panas)

Pada respirasi seluler, terdapat 3 tahapan respirasi yaitu:


a. Tahap Glikolisis
Pada tahap glikolisis, glukosa dipecah tanpa adanya bantuan dari oksigen dan
menghasilkan energi. Satu molekul yang dipecah akan menjadi asam piruvat, 2
NADH, dan 2 ATP. Dalam reaksi ini mebutuhkan 2 ATP. Sebenarnya proses
glikolisis menghasilkan 4 ATP namun untuk 2 ATP nya disimpan untuk melakukan
glikolisis kembali.

b. Tahap Siklus Krebs


Dalam siklus krebs, reaksi metabolisme antara asetil Ko-A dengan asam
oksaloasetat yang terjadi di mitokondria sel tepatnya di bagian matriks mitokondria.
Sebelumnya, asam piruvat yang berasal dari proses glikolisis diubah menjadi asetil
Ko-A. selanjutnya asetil Ko-A masuk ke siklus krebs dan bereaksi dengan asam
oksaloasetat yang menghasilkan asam sitrat. Asam sitrat yang mengalami reaksi
dengan bantuan enzim lalu menghasilkan 8 NADH, 2 FADH2 dan 2 ATP.

c. Tahap Rantai Transport Elektron


Proses transpor elektron pada respirasi seluler terjadi di mitokondria sel. Proses
transfer elektron sangatlah komplek, elektron dan H+ dan NADH dan FADH2
dibawa dari satu substrak ke substrak lainnya secara berantai. Setiap dipindahkan,
energi yang lepas digunakan untuk mengikatkan fosfat anorganik (P) ke molekul
ADP sehingga terbentuklah ATP. Di bagian akhir terdapat oksigen sebagai
penerima, kemudian terbentuklah H2O.

Jumlah ATP yang dihasilkan

No. Tahapan Reaksi Secara Tidak Langsung


Respirasi Secara Langsung (Melalui Rantai Transport
Elektron)
1. Glikolisis 2 ATP 2 NADH = 2 x 3 = 6 ATP
2. Dekarboksilasi Oksidatif - 2 NADH = 2 x 3 = 6 ATP
3. Siklus Krebs 2 ATP 6 NADH = 6 x 3 = 18 ATP
2 FADH2 = 2 x 2 = 4 ATP
Jumlah 4 ATP 34 ATP
Tabel Jumlah ATP yang dihasilkan pada respirasi aerob
Jumlah total ATP pada respirasi aerob: 4 ATP + 34 ATP = 38 ATP
Keterangan: 1 NADH = 3 ATP, 1 FADH2 = 2 ATP
Respirasi merupakan fungsi kumulatif dari tiga tahapan. Dua tahapan yang
pertama, glikolisis dan siklus krebs merupakan jalur katabolik yang menguraikan
glukosa dan bahan bakar organik lainnya. Glikolisis yang terjadi dalam sitosol
mengawali perombakan dengan pemecahan glukosa menjadi dua molekul senyawa
yang disebut piruvat. Siklus Krebs, yang terjadi dalam matriks mitokondria
menyempurnakan pekerjaan ini dengan menguraikan turunan piruvat menjadi
karbon dioksida. Dengan demikian, karbon dioksida yang dihasilkan oleh respirasi
merupakan fragmen molekul organik yang teroksidasi. Sebagian tahap glikolisis dan
siklus Krebs ini merupakan reaksi redoks di mana enzim dehidrogenase mentransfer
elektron dari substrat ke NAD+ dan membentuk NADH. Pada langkah ketiga
respirasi, rantai transpor elektron menerima elektron dari produk hasil perombakan
kedua langkah yang pertama tersebut (biasanya melalui NADH) dan melewatkan
elektron ini dari satu molekul ke molekul yang lain. Pada akhir rantai ini, elektron
digabungkan dengan ion hidrogen dan oksigen molekuler untuk membentuk air.
Energi yang dilepas pada setiap langkah rantai tersebut disimpan dalam suatu bentuk
yang digunakan oleh mitokondria untuk membuat ATP. Modus sintesis ATP ini
disebut fosforilasi oksidatif karena sintesis ini digerakkan oleh reaksi redoks yang
mentransfer elektron dari makanan ke oksigen (Campbell, 2012).

B. RESPIRASI AEROB DAN RESPIRASI ANAEROB


 Pengertian Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan sebauh reaksi katabolisme yang memerlukan
suasana aerobic dengan proses keberadaan oksigen sangat dibutuhkan yang
menghasilkan energy dengan jumlah yang besar. Energi yang disimpan dalam
bentuk kimiawi yang dikenal dengan kode ATP. Energi ATP digunakan oleh sel
dalam tubuh makhluk hidup, untuk menunjang pertumbuhan, gerak transportasi
reproduksi dan kegiatan yang lainnya. Untuk lebih sederhananya rumus aerob
digambarkan secara sederhana yaitu:

C6H12 + 6O2 = 6HCO2 + 6H2O

 Ciri-Ciri Respirasi Aerob


 Membutuhkan oksigen sebagai akseptor elektron.
 Tempat proses terjadinya reaksi berada di dalam matriks mitokondria
 Untuk memecah senyawa organik ke senyawa anorganik menghasilkan energi
dalam jumlah besar yaitu 38 ATP.
 Respirasi aerob terdapat 4 tahap utama yaitu tahap glikolisis, tahap
dekarboksilasi oksidatif, tahap siklus krebs, dan tahap rantai transport elektron.

 Pengertian Respirasi Anaerob


Respirasi anaerob merupakan salah satu proses katabolisme yang tidak
menggunakan oksigen bebas sebagai penerima atom hidrogen (H) terakhir, tetapi
menggunakan senyawa tertentu (seperti: etanol, asam laktat). Asam piruvat yang
dihasilkan pada tahapan glikolisis dapat dimetabolisasi menjadi senyawa yang
berbeda (ada/tersedianya oksigen atau tidak).
Pada kondisi anaerobik (tidak tersedia oksigen), suatu sel akan dapat mengubah
asam piruvat menjadi CO2 dan etil alkohol serta membebaskan energi (ATP). Atau
oksidasi asam piruvat dalam sel otot menjadi CO2 dan asam laktat serta
membebaskan energi (ATP). Bentuk proses reaksi yang terakhir disebut, lazim
dinamakan fermentasi. Proses ini juga melibatkan enzim-enzim yang terdapat di
dalam sitoplasma sel.

 Ciri-Ciri Respirasi Anaerob


 Karena tidak menggunakan oksigen, maka sel tidak memiliki akseptor elektron
alternatif untuk memproduksi ATP.
 Tempat proses terjadinya reaksi berada di sitoplasma
 Respirasi anaerob memiliki 2 tahapan yaitu tahap fermentasi alkohol dan fermen
tasi asam laktat.

 Tahapan Respirasi Anaerob


a. Fermentasi Alkohol
Proses ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur (ragi), dimana
tahapan glikolisis sama dengan yang terjadi pada respirasi aerob. Beberapa
organisme seperti khamir (Saccharomyces cereviceace) melakukan fermentasi
alkohol. Organisme ini mengubah glukosa melalui fermentasi menjadi alkohol
(etanol).
Setelah terbentuk asam piruvat (hasil akhir glikolisis), asam piruvat mengalami
dekarboksilasi (sebuah molekul CO2 dikeluarkan) dan dikatalisis oleh enzim alkohol
dehidrogenase menjadi etanol atau alkohol dan terjadi degradasi molekul NADH
menjadi NAD+ serta membebaskan energi/kalor.
Proses ini dikatakan sebagai “pemborosan” karena sebagian besar energi yang
terkandung dalam molekul glukosa masih tersimpan di dalam alkohol. Itulah
sebabnya, alkohol/etanol dapat digunakan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol
pada mikroorganisme merupakan proses yang berbahaya bila konsentrasi etanolnya
tinggi. Secara sederhana, reaksi fermentasi alkohol ditulis:

2CH3COCOOH → 2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal

b. Fermentasi Asam Laktat


Pada sel hewan (juga manusia) terutama pada sel-sel otot yang bekerja keras,
energi yang tersedia tidaklah seimbang dengan kecepatan pemanfaatan energi karena
kadar O2 yang tersedia tidak mencukupi untuk kegiatan respirasi aerob (reaksi yang
membutuhkan oksigen).
Proses fermentasi asam laktat dimulai dari lintasan glikolisis yang menghasilkan
asam piruvat. Karena tidak tersedianya oksigen maka asam piruvat akan mengalami
degradasi molekul (secara anaerob) dan dikatalisis oleh enzim asam laktat
dehidrogenase dan direduksi oleh NADH untuk menghasilkan energi dan asam
laktat. Secara sederhana reaksi fermentasi asam laktat ditulis sebagai berikut.

2CH3COCOOH → 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal

 Perbedaan Respirasi Aerob Dan Respirasi Anaerob

Perbedaan Respirasi Aerob Respirasi Anaerob


Keberadaan Oksigen Dibutuhkan Tidak Dibutuhkan
Energi Yang Dihasilkan Menghasilkan 38 ATP Menghasilkan 2 ATP
Hidrogen Yang Terlepas Menghasilkan Menghasilkan
Karbondioksida Dan Air Karbondioksida Dan Air
Secara Sempurna Secara Tidak Sempurna
Hasil Samping Hidrogen Yang Terlepas Membentuk Asam Laktat
Membentuk Air Dan Etanol (Alkohol)
Proses Dan Tahapan Kompleks, yaitu Sederhana, yaitu
Glikolisis, Siklus Krebs, Glikolisis atau Fermentasi
dan Transport Elektron
Lokasi Mitokondria Sitoplasma

1. Perbedaan Kebutuhan Oksigen


Perbedaan antara respirasi aerob dan anaerob salah satunya terletak pada butuh
atau tidaknya suatu organisme terhadap adanya oksigen dalam proses respirasi yang
dilakukannya. Pada respirasi aerob, oksigen sangat dibutuhkan karena merupakan
unsur penting yang dapat menunjang keberhasilan katabolisme. Sementara pada
proses respirasi anaerob, organisme tidak membutuhkan keberadaan dari oksigen.
2. Perbedaan Lokasi
Proses respirasi aerob dan anaerob juga terjadi pada lokasi yang berbeda.
Respirasi aerob umumnya terjadi pada organel sel yang disebut mitokondria,
sementara respirasi anaerob umumnya berlangsung di sitoplasma.
3. Perbedaan Proses dan Tahapan
Perbedaan respirasi aerob dan anaerob juga terletak pada proses dan tahapannya.
Proses respirasi aerob cenderung lebih rumit dan kompleks karena melalui tahapan
yang antara lain glikolisis, sikles krebs, dan transpor elektron. Sementara respirasi
anaerob memiliki proses yang cenderung sederhana, yakni melalui tahapan glikolisis
atau fermentasi.
4. Perbedaan Produk Energi yang Dihasilkan
Proses respirasi aerob akan menghasilkan energi yang jauh lebih besar
dibandingkan proses respirasi anaerob. Respirasi aerob umumnya menghasilkan
energi sebesar 36 ATP, sementara respirasi anaerob hanya menghasilkan energi
sebesar 2 ATP.
5. Perbedaan Hasil Samping
Selain dari produk energi yang dihasilkannya, perbedaan respirasi aerob dan
anaerob juga terletak pada hasil samping yang terbentuk selama proses. Respirasi
aerob merombak substrat menjadi karbondioksida dan air secara sempurna, artinya
semua hidrogen yang terlepas dari substrat selama proses akan bereaksi dengan
oksigen dan menghasilkan air. Sementara itu, dalam respirasi anaerob substrat
dirombak menjadi air secara tidak sempurna. Sebagian hidrogen yang terlepas dari
substrat selama proses akan bereaksi dengan senyawa lain dan membentuk berbagai
jenis asam, seperti asam piruvat, asam laktat, dan etanol.

C. ANABOLISME PROTEIN DAN LEMAK PADA TINGKAT SELULER


 Anabolisme Protein
Sintesis protein adalah proses penerjemahan kode genetic yang berada di dalam
gen menjadi urutan asam amino. Proses ini dekenal dengan ekspresi gen yang
berlangsung melalui 2 tahapan yaitu transkripsi dan translasi.
 Transkripsi Sintesis Protein
Transkripsi adalah proses pencetakan mRNA oleh DNA di dalam nukleus.
Saat transkripsi berlangsung, terjadi pemindahan informasi genetik dari DNA
ke RNA. Transkripsi dapat terjadi dengan bantuan enzim polimerase. Pada
tahap ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke dalam basa nitrogen RNA.
Misalnya, jika urutan basa nitrogen DNA yaitu TAC, GGC, ATG dan
seterusnya, maka urutan mRNA hasil transkripsi AUG, CCG, UAC, dan
seterusnya. Urutan tiga basa tersebut dikenal dengan istilah kodon. Pada
tahapan transkripsi dibagi menjadi 2 tahapan yaitu inisiasi dan elongasi.
 Tahap Inisiasi Pada Transkripsi Sintesis Protein
Tahap ini diawali dengan melekatnya enzim RNA polimerase pada rantai
DNA di titik awal. Daerah ini dinamakan dengan promoter, yaitu tempat untuk
memulai sintesis pasangan DNA oleh mRNA. Pembacaan DNA oleh RNA
polimerase ini dimulai dari ujung 5’ menuju ujung 3’ dan tidak pernah
sebaliknya. Rantai DNA akan terbuka dan mengakibatkan basa nitrogen pada
salah satu rantai DNA tersebut akan menjadi cetakan mRNA. Rantai DNA ini
disebut rantai sense atau rantai template. Jadi rantai sense ini adalah rantai
rantai DNA yang kodenya telah disalin.
 Tahap Elongasi Pada Transkripsi Sintesis Protein
RNA polimerase akan membuka ikatan double helix pada bagian gen yang
dikenali dan kemudian akan menyalin urutan basa yang ada pada DNA sense
sehingga terbentuk RNA baru. Enzim RNA polimerase akan terus membentuk
mRNA hingga terbentuknya rantai mRNA dan rantai mRNA ini akan terus
memanjang (elongasi).

 Translasi Sintesis Protein


Tahapan translasi merupakan tahapan penerjemahan kode mRNA oleh tRNA
ke dalam urutan asam amino. Tahapan ini terjadi di dalam sitoplasma dengan
bantuan dari ribosom. Pada tahap translasi kode genetik atau kodon dari
mRNA diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino. Setiap urutan tiga basa
tersebut memiliki arti khusus yang dapat diterjemahkan dalam proses translasi.
Urutan tiga basa tersebut dikenal dengan triplet. Misalnya, AUG CCG UAC
dan seterusnya. Kodon pada mRNA dikenali oleh antikodon pada tRNA. Jika
urutan triplet pada mRNA adalah AUG CCG UAC dan seterusnya, maka
urutan antikodonnya adalah UAC GGC AUG dan seterusnya. Triplet
antikodon terletak pada salah satu sisi tRNA. Pada sisi yang lain, tRNA
membawa asam amino yang sesuai dengan pesanan kodon. Pada tahapan
translasi dibagi menjadi 3 tahapan yaitu inisiasi, elongasi dan terminasi.
 Tahap Inisiasi Pada Translasi Sintesis Protein
Tahap translasi dimulai dengan terjadinya ikatan antara mRNA, tRNA
inisiator dan ribosom subunit kecil. Molekul tRNA inisiator membawa asam
amino pertama. Molekul tRNA inisiator ini memiliki antikodon UAC yang
merupakan komplemen kodon pertama mRNA yaitu AUG. Kodon pertama
adalah urutan tiga basa nitrogen pertama yang dimiliki mRNA yang akan
berikatan antikodon tRNA inisiator. Kodon pertama pada mRNA sering
disebut juga dengan start codon. Molekul tRNA inisiator adalah tRNA pertama
yang akan berikatan dengan mRNA. Antikodon tRNA adalah urutan tiga basa
nitrogen yang dimiliki oleh tRNA yang akan berikatan dengan kodon pertama
mRNA. Tahap berikutnya yaitu ribosom subunit besar berikatan dengan
ribosom subunit kecil membentuk kompleks translasi. Tahap inisiasi ini akan
menjadi sempurna setelah terbentuknya ribosom yang fungsional.
 Tahap Elongasi Pada Translasi Sintesis Protein
Tahap elongasi terjadi ketika ikatan antara antikodon tRNA inisiator dengan
kodon pertama mRNA selesai. Kemudian tRNA kedua akan berikatan
dengan mRNA di kodon kedua. Misalnya, kodon kedua mRNA adalah CCG,
maka mRNA akan berikatan dengan tRNA yang memiliki antikodon
komplementernya yaitu GGC. Molekul tRNA ini membawa asam amino
prolin. Setelah tRNA kedua dan mRNA berikatan, maka kedua asam amino,
yaitu metionin dan prolin akan berikatan dengan bantuan dari enzim peptidil
transferase. Setelah metionin dan prolin berikatan, tRNAmet yang awalnya
membawa metionin meninggalkan ribosom. Kemudian, ribosom bergeser
pada molekul mRNA sepanjang satu kodon. Pergerakan ini membuat
tRNAprolini bergerak ke tempat yang ditinggalkan tRNAmet. Molekul tRNA
ketiga berikatan dengan kodon ketiga mRNA dan membawa asam amino
yang ketiga. Proses elongasi akan terus berlangsung untuk mengikatkan asam
amino hingga terbentuk rantai polipeptida.
 Tahap Terminasi Pada Translasi Sintesis Protein
Tahap Translasi akan selesai ketika ribosom mencapai kodon berhenti pada
mRNA. Kodon yang berhenti akan tidak berikatan dengan tRNA, namun
akan berikatan dengan protein khusus yang disebut dengan release factors.
Release factors (faktor pelepasan) menghentikan translasi dan menghidrolisis
ikatan antara asam amino terakhir pada rantai polipeptida baru dan tRNA-
nya.
 Anabolisme Lemak
Lipid yang penting dalam kehidupan adalah lemak-lemak netral (trigliserida),
fosfolipid, atau senyawa sejenis, dan sterol. Trigliserida terdiri dari 3 asam lemak
yang berikatan dengan gliserol. Asam lemak merupakan bagian struktur membrana
biologik yang penting sebagai sumber energi bagi jaringan otot bahkan pada
keadaan tersedianya glukosa (Murray et al., 2000; Mahan & Stump, 1996).
Metabolisme mencakup proses anabolisme dan katabolisme. Hati merupakan pusat
metabolisme lipid yang bertanggung jawab dalam pengaturan kadar lipid dalam
tubuh.
Penggunaan lemak oleh tubuh untuk energi sama pentingnya seperti
penggunaan karbohidrat. Triglycerida merupakan bentuk lemak yang disimpan
untuk energi dan merupakan bentuk paling banyak dalam bahan makanan dan
jaringan (Aminuddir, 1992). Sejumlah karbohidrat yang dimakan diubah mejadi
triglycerida kemudian disimpan dan digunakan sebagai triglycerida untuk energi.
Jadi lebih dari setengah keseluruhan energi yang digunakan oleh sel disuplai asam
lemak yang berasal dari triglycerida atau secara tidak langsung dari karbohidrat
(Andrianto, 1996).
Triglycerida yang digunakan untuk energi berasal dari makanan atau lemak
yang disimpan dalam jaringan lemak. Tahap pertama dalam penggunaan triglyceride
untuk energi adalah hidrolisis dari triglycerida menjadi asam lemak dan gliserol.
Triglycerida dari makanan dikatabolisme oleh enzim lipoprotein lipase yang terletak
dalam endotel kapiler yang memecah triglycerida yang ada dalam darah menjadi
asam lemak dan glycerol yang akan disusun kembali menjadi lemak baru dalam sel
lemak.
Triglycerida yang disimpan dalam jaringan lemak dikatabolisme oleh hormon
sensitivelipase yang terdapat dalam jaringan lemak dan mengkatalisis cadangan
triglyceride menjadi asam lemak dan gliserol. Kemudian asam lemak dan gliserol
ditranspor kejaringan aktif dimana keduanya dioksidasi dan menghasilkan energi.
Gliserol sewaktu memasuki jaringan aktif segera diubah menjadi gliserol 3 fosfat
yang memasuki jalur glikolitik untuk pemecahan glukosa untuk menghasilkan
energi. Sedangkan asam lemak sebelumnya melalui proses beta oksidasi
menghasilkan acetyl coA yang masuk ke siklus krebs dan menghasilkan energy
(Mahan & Stump, 1996; Aminuddir, 1992).
Triglycerida dapatdisintesis dari asam lemak. Asam-asam lemak diaktifkan
menjadi asil koA oleh enzim asil koA sintetase dengan memakai ATP dan koA. Dua
molekul asil koA bergabung dengan gliserol 3 fosfat untuk membentuk 1,2
diasilgliserol fosfat (fosfadidat) yang terjadi melalui 2 tingkatan yaitu lisofosfatidat
yang dikatalisis oleh gliserol 3 fosfat asiltransferase dan kemudian oleh 1 asil
gliserol 3 fosfat asiltransferase. Fosfatidat dikonversi oleh fosfatidat fosfahidrolase
menjadi 1,2 diasilgliserol. Dalam mukosa usus jalan monoasilgliserol ada dimana
monoasilgliserol dikonversi menjadi 1,2 diasilgliserol. Kemudian asil koA berikut
diesterifikasi dengan diasilgliserol membentuk triasilgliserol yang dikatalisis oleh
diasilgliserol asil transferase (Guvlon, 1997; Andrianto, 1996).
Bila karbohidrat yang memasuki tubuh melebihi yang dipakai sebagai energi
atau disimpan dalam bentuk glikogen, maka kelebihan karbohidrat tersebut diubah
menjadi triglycedia dan disimpan dalam jaringan adiposa. Kebanyakan sintesis
triglycedia terjadi di hati dan sejumlah kecil didalam jaringan adiposa. Mula-mula
karbohidrat dikonversi menjadi asetil koA yang terjadi selama pemecahan glukosa
pada sistem glikolisis. Kemudian asetil koA diubah menjadi asam lemak malonil
koA dan NADPH sebagai perantara utama dalam proses polimerisasi (Guvlon, 1997;
Andrianto, 1996).

D. DAFTAR PUSTAKA
Ardra,Biz. 2019. Anabolisme Protein. https://ardra.biz/topik/anabolisme-protein/. 16
April 2022.
Campbell et al. 2012.Biologi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
Monalisa, L. 2019. Proses Berlangsungnya Respirasi Seluler.
https://nusacaraka.com/2019/03/29/respirasi-seluler/ . 15 April 2022.
Pendidikan 2, D. 2022. Respirasi Anaerob dan Aerob – Pengertian, Tahapan dan
Perbedaan. https://www.dosenpendidikan.co.id/anaerob-dan-aerob/ . 16 April 2022.
Siregar,FA dan T Makmur. 2020. Metabolisme Lipid Dalam Tubuh.
http://ejournal.delihusada.ac.id/. 17 April 2022.

Anda mungkin juga menyukai