Anda di halaman 1dari 7

Nama : RIKI KURNIADI

Kelas : SPKS A
Nim : 22440/BP

PENGERTIAN DAN PERBEDAAN RESPIRASI AEROB DAN


ANAEROB
Respirasi sel merupakan proses dimana energi yang tersimpan di dalam glukosa dilepaskan oleh
sel-sel. Hal ini terjadi baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan dan berlangsung dalam berbagai
tahapan. Saat terjadi respirasi sel, energi dari glukosa akan dilepaskan dengan adanya gas O2 atau
oksigen.Proses ini juga disebut dengan respirasi aerob, sedangkan jenis respirasi lain yaitu anaerob
merupakan respirasi yang terjadi tanpa adanya gas O2.

Proses ini juga kerap disebut katabolisme, yaitu proses pemecahan bahan organic menjadi bahan

anorganik kemudian melepaskan sejumlah energi. Energi yang dilepaskan dari proses ini kemudian akan
digunakan untuk membentuk adenosine trifosfat (ATP) yang merupakan sumber energi bagi aktivitas
dalam kehidupan ini.Dalam prinsipnya, respirasi adalah reaksi reduksi-oksidasi (redoks), sebab pada
reaksi ini dibutuhkan akseptor untuk menerima electron dari reaksi oksidasi bahan organic. Beberapa
akseptor elektron yang termasuk di dalamnya antara lain adalah.

 FAD (Flavin adenine dinukleotida)


 NAD (nikotiamida adenine dinukleotida)
 Ubikuinom
 Sitokrom

1. Pengertian Respirasi Aerob

Respirasi aerob ialah sebuah reaksi katabolisme yang membutuhkan suasana aerobic dengan
adanya oksigen yang begitu dibutuhkan demi menghasilkan energi dalam jumlah besar. energi yang
disimpan merupakan energi dalam bentuk kimiawi yang kerap disebut dengan kode ATP.

Energi ATP ini kemudian digunakan oleh sel pada tubuh makhluk hidup untuk gerak transportasi
reproduksi, menunjang kebutuhan dan kegiatan lain. Dalam rumusan sederhana, respirasi aerob dituliskan
dalam rumus : C6H12 + 6O2 = 6HCO2 + 6H2O

 Ciri-Ciri Respirasi Aerob


Terjadinya respirasi aerob sendiri dibarengi dengan beberapa ciri, seperti:
 Membutuhkan gas O2 atau oksigen untuk akseptor elektron.
 Proses yang terjadi pada matriks mitokondria.
 Untuk memecah senyawa organic menjadi anorganik menghasilkan energi dalam jumlah yang
besar yaitu 36 ATP.
 Respirasi aerob terbagi dalam 4 tahap utama yakni Glikolisis, Dekarboksilasi Oksidatif, Siklus
Krebs dan juga Transpor Elektron.

Pada prosesnya, bakteri aerob membutuhkan oksigen untuk bertahan hidup, dan jika tak ada oksigen maka
bakteri tersebut akan mati. Selain itu bakteri aerob juga memakai glukosa atau zat organic lainnya
layaknya etanol untuk dioksidasi menjadi H2O, CO2 dan sejumlah energi lainnya

Ada beberapa contoh bakteri Aerob yaitu :


 Nitrosococcus
 Nitrosomonas
 Nitrobacter
 Mycobacterium Tuberculosis
 Bacillus
 Nocardia

 Tahapan Resiprasi Aerob

Terjadinya respirasi aerob berlangsung dengan beberapa tahapan berurut, yakni:

 Glikolisis
Glikolisis adalah peristiwa pemecahan suatu molekul glukosa (senyawa beratom C 6 buah)
menjadi 2 molekul asam piruvat (senyawa beratom C 3 buah). Peristiwa yang berlangsung pada sitosol
(sitoplasma) sel hidup ini dalam kondisi anaerob atau tanpa oksigen bebas dan dikatalis oleh enzim-enzim
seperti heksokinase, fosfogliserokinase, isomerase, piruvatkinase, dehydrogenase. Tahapan pertama ini
akan menghasilkan 2 molekul ATP dan juga 2 molekul NADH2.

 Dekarboksilasi Oksidatif
Dekarboksilasi oksidatif terjadi di matriks mitokondria, yang sebenarnya merupakan tahap awal
untuk memulai langkah ketiga yakni daun Krebs. Dalam langkah ke 2 ini molekul asam piruvat yang
terbentuk dalam glikolisis masing-masing diubah menjadi asetil-KoA (asetil koenzim A) serta
menghasilkan 2 NADH.

 Siklus Krebs
Awal mula siklus Krebs terjadi dengan masuknya Asetil CoA (beratom C2) yang bereaksi dengan
asam oksaloasetat (beratom C4) kemudian menghasilkan Asam Sitrat (beratom C6). Secara bertahap asam
sitrat akan melepaskan 2 atom C kemudian kembali menjadi asam oksaloasetat (beratom C4).Peristiwa ini
akan diikuti dengan reaksi reduksi yaitu pelepasan elektron  dan ion hidrogen oleh NAD+ dan FAD+ serta
menghasilkan 2 molekul NADH2 2 molekul FADH2, 2 molekul ATP. Dari panjangnya rangkaian siklus
Krebs diperoleh 4 molekul CO2, 6 molekul NADH2, 2 molekul FADH2 serta 2 molekul ATP.

 Transpor Elektron
Langkah atau tahap terakhir pada respirasi aerob ialah transpor elektron yang kerap disebut sistem
(enzim) sitokrom oksidase atau sistem rantai pernapasan yang berlangsung di krista pada
mitokondria.Tahapan ini melibatkan donor elektron, aksepton, electron dan juga reaksi reduksi serta
oksidasi (redoks). Donor elektron ialah senyawa yang diperoleh selama tahap glikolisis ataupun siklus
Krebs serta berpotensi untuk melepaskan electron yakni FADH2 dan NADH2.

Awalnya molekul NADH memasuki reaksi kemudian dihidrolisis oleh enzim dehydrogenase
kembali dalam bentuk ion NAD+ diikuti pelepasan 3 ATP.Berikutnya diikuti molekul FADH2 yang
dihidrolisis oleh enzim flavoprotein kembali dalam bentuk ion FAD+ serta menghasilkan 2 molekul ATP.
Keduanya melepaskan ion Hidrogen yang diikuti elektron dan peristiwa ini disebut dengan reaksi
oksidasi.

Selanjutnya, elektron akan ditangkap oleh Fe+++ sebagai akseptor elektron serta dikatalis oleh
enzim sitokrom b, c dan a. peristiwa reduksi dan juga oksidasi ini berlangsung terus hingga elektron
ditangkap oleh O2, dengan begitu akan terikat dengan ion Hidrogen (H+) yang menghasilkan H2O (air).
Hasil akhir dari system transport electron ini ialah 34 molekul ATP, dan 6 molekul H2O (air).Jadi secara
keseluruhan respirasi aerob akan menghasilkan 38 molekul ATP, 6 molekul H2O dan juga 6 molekul
CO2. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana perhitungan pembentukan ATP per mol glukosa yang
dipecah dalam proses respirasi.
Proses ATP NADH FADH

Glikolisis 2 2 -

Dekarboksilasi Oksidatif - 2

Daur Krebs 2 6 2

Rantai Transpor Elektron 34 - -

Total 38 10 2

2. Pengertian Respirasi Anarob

Respirasi anaerob ialah salah satu proses katabolisme yang tidak memakai oksigen bebas sebagai
penerima atom hidrogen (H) terakhir, akan tetapi memakai senyawa tertentu semisal etanol atau asam
laktat. Asam piruvat yang dihasilkan oleh tahapan glikolisis bisa dimetabolisme menjadi senyawa yang
berbeda (ada ketersediaan oksigen ataupun tidak).

Dalam kondisi aerobic (tersedia oksigen) maka sistem enzim mitokondria dapat mengkatalisis
oksidasi asam piruvat menjadi H2) atau CO2 serta menghasilkan energi dengan bentuk ATP (Adenosin
Tri Phosphat).Dalam kondisi anaerob (tidak ada oksigen) sebuah sel akan bisa mengubah asam piruvat
menjadi karbondioksida serta etil alkohol dan juga membebaskan ATP, dan oksidasi asam piruvat pada sel
otot menjadi CO2 serta asam laktat dan membebaskan ATP. Proses reaksi terakhir ini umumnya disebut
dengan fermentasi. Dalam proses fermentasi beberapa enzim juga terlibat di dalam sitoplasma sel.

 Tahapan Respirasi Anaerob

Reaksi anaerob juga terdiri dari beberapa tahapan, yakni :

 Fermentasi Alkohol
Proses fermentasi alkohol ini terjadi pada beberapa mikroorganisme seperti jamur atau ragi, yang
mana tahap glikolisis sama dengan yang terjadi pada tahap respirasi aerob. Beberapa organisme yang
melakukan fermentasi alkohol yakni khamir (Saccharomyces cereviceace). Dimana organisme ini
mengubah glukosa melalui tahap fermentasi menjadi etanol atau alkohol.

Setelah berubah bentuk menjadi asam piruvat, selanjutnya asam ini akan mengalami
dekarboksilasi (molekul CO2 dikeluarkan) serta dikatalisis oleh enzim alcohol dehydrogenase menjadi
etanol atau alkohol serta terjadi degradasi molekul NADH menjadi NAD+ dan membebaskan energi.

Proses ini juga kerap disebut sebagai pemborosan sebab sebagian besar energi yang terdapat pada
molekul glukosa masih tersimpan pada alkohol. Inilah sebabnya mengapa alkohol atau etanol bisa
dimanfaatkan sebagai bahan bakar. Fermentasi alkohol pada mikroorganisme ialah proses yang berbahaya
jika konsentrasi etanolnya tinggi. Secara sederhana reaksi fermentasi alkohol dapat dituliskan:

2CH3COCOOH  2CH3CH2OH + 2CO2 + 28 kkal

 Fermentasi Asam Laktat


Pada sel hewan maupun manusia, terutama pada bagian sel-sel otot yang bekerja keras, energi
yang yang ada tidak selalu seimbang dengan kecepatan penggunaannya karena kadar O2 yang ada tidak
mencukupi untuk kegiatan respirasi aerob. Proses fermentasi asam laktat ini akan dimulai dengan lintasan
glikolisis yang menghasilkan asam piruvat.

Sebab tidak tersedianya oksigen sehingga asam piruvat akan mengalami degradasi molekul dan
dikatalisis oleh enzim asam laktat dehydrogenase serta direduksi oleh NADH untuk bisa menghasilkan
energi serta asam laktat. Secara sederhana reaksi fermentasi asam laktat bisa dituliskan dalam rumus:

2CH2COCOOH 2CH3CHOHCOOH + 47 kkal

Pada manusia, proses ini kerap ditemukan saat seseorang berolahraga atau bekerja keras. Akibat
dari kurangnya oksigen ialah asam piruvat yang terbentuk dari tahap glikolisis akan diuraikan menjadi
asam laktat yang menjadikan timbulnya rasa nyeri atau pegal setelah seseorang melakukan aktivitas fisik.
Asam piruvat yang terbentuk di glikolisis tak akan memasuki daur Krebs serta rantai transpor elektron,
sebab tidak tersedianya oksigen sebagai penerima H yang terakhir.

Alhasil asam piruvat direduksi karena telah menerima H dari NADH yang dihasilkan saat tahapan
glikolisis dan kemudian terbentuklah asam laktat yang menjadikan munculnya rasa lelah. Peristiwa ini
akan menghasilkan 2 ATP untuk setiap mol glukosa yang direspirasi.

CH3.CO.COOH + NADH CH3. CHOH.COOH + NAD + E

 Ciri-Ciri Respirasi Anaerob


Untuk lebih memahami respirasi anaerob, berikut adalah ciri-cirinya.

1. Apabila tak ada gas O2, sel tidak mempunyai akseptor alternatif untuk memproduksi ATP,
sehingga terpaksa elektron yang diperoleh dari glikolisis diangkut senyawa organik.
2. Proses pada poin sebelumnya disebut fermentasi alkohol, dimana proses ini dilakukan oleh ragi
dengan cara melepaskan gugus gas CO2 dari piruvat melalui dekarboksilasi serta menghasilkan
molekul 2 karbon asetaldehida.
3. Asetaldehida ini kemudian menerima elektron dari NADH, dengan begitu akan berubah menjadi
etanol.
4. Fermentasi alkohol dilakukan oleh tumbuhan.
5. Fermentasi asam laktat dilakukan oleh sel hewan dengan cara mentransfer elektron dari NADH
kemudian kembali ke piruvat.

 Jenis Bakteri Anaerob

 Bakteri Anaerob Fakultatif


 Bakteri Anaerob Obligat

 Contoh Bakteri Anaerob


Berikut ini adalah contoh beberapa bakteri anaerob.
 Clostridium Tetani (Anaerob Obligat)
 Micrococcus Denitrificans (Anaerob Obligat)
 Clostridium Botulinum (Anaerob Obligat)
 Shigella (Anaerob Fakultatif)
 Staphylococcus Pyogenes
3. Perbedaan Respirasi Aerob Dan Anaerob
Respirasi aerob ialah reaksi katabolisme yang berlangsung pada suasana ada oksigen yang
biasanya dilakukan oleh organisme-organisme tingkat tinggi.Sedangkan respirasi anaerob ialah reaksi
katabolisme yang terjadi dalam suasana tanpa oksigen dan biasanya dilakukan oleh organisme tingkat
rendah.

Selain dilihat dari pengertiannya tersebut, respirasi aerob dan anaerob juga memiliki perbedaan
yang begitu nyata pada proses, lokasi maupun produk yang dihasilkan. Berikut adalah tabel yang
menunjukkan perbedaan dari respirasi anaerob dan aerob.

Perbedaan Respirasi Aerob Respirasi Anaerob

Keberadaan oksigen Dibutuhkan Tidak di butuhkan

Energi yang dihasilkan Menghasilkan 36 ATP energi Menghasilkan 2 ATP

Hidrogen yang dilepas Menghasilkan karbondioksida Menghasilkan karbondioksida


dan air secara air tidak
dan air secara umum sempurna

Hasil Samping Hidrogen yang terlepas Membentuk Asam laktat dan


membentuk air etanol

Proses dan tagihan Komple, yaitu glikolis, siklus Sederhana, yaitu glikolisis
krebs, dan transpor elektron atau fermentasi

Lokasi Mitokondria Sitoplasma

Anda mungkin juga menyukai