A. Pengertian Metabolisme
1. Katabolisme
a. Katabolisme karbohidrat
- Siklus krebs
Siklus krebs adalah Peristiwa perubahan asam piruvat menjadi air dan
karbon dioksida. Terjadi di dalam matriks mitokondria
- Transpor Elektron
Transpor eletron terjadi pada membran sebelah dalam mitokondria.
b. Katabolisme Lemak
c. Kabolisme Protein
a. Fotosintesis
Reaksi terang
Reaksi terang adalah reaksi awal fotosintesis yang sangat
bergantung dengan keberadaan cahaya, rekasi terang terjadi dalam
fotosistem pada membran tilakoid. Ada dua fotosistem tempat terjadi
reaksi terang yaitu fotosistem l dan ll yang memiliki banyak pigmen
pengumpul cahaya.
Reaksi terang diawali dengan masuknya sinar matahari kedalam
kloroplas, dan memberikan energi tinggi pada elektron yang berada di
dalamnya. Elektron tersebut kemudian masuk kedalam fotosistem ll
menghasilkan oksigen dan H+ dan energi elktron meningkat lalu di
teruskan ke rantai transport elektron. Dari rantai transport elektron
kemudian masuk ke fotosistem l dan mendorong ion H+ membentuk
gradien.
Elektron yang masuk kedalam fotosistem 1 mereduksi
NADP+ menjadi energi dalam bentuk NADPH. Ion H+ terus mengalir
menambah gradien dan mendorong pembentukan energi dalam bentuk
ATP. Hasil reaksi terang selanjutnya akan di gunakan untuk reaksi gelap.
Reaksi Gelap
Reaksi gelap adalah reaksi pada fotosintesis yang berlangsung di
dalam stroma dan tidak memerlukan cahaya matahari sebagai sumber
energinya.
- Fiksasi CO2
Tahap reduksi senyawa PGA, fosfat akan diterima PGA dari ATP. Hal itu
mengakibatkan terbentuknya senyawa 1,3 bifosfogliserat. Lalu, senyawa
1,3 bifosfogliserat akan direduksi oleh NADPH menjadi senyawa fosfo
gliseraldehid-3P (PGAL). PGAL yang terbentuk akan digunakan sebagai
bahan baku glukosa dan pembentukan RuBP.
- Regenerasi RuBP
Senyawa PGAL yang menerima fosfat dari ATP akan diubah kembali
menjadi RuBP.
Untuk lebih jelasnya, simak bagan berikut.
b. Kemosintesis
B. Enzim
Enzim merupakan senyawa protein yang membantu proses metabolisme
dalam tubuh. Dengan adanya enzim, metabolisme akan berlangsung dengan cepat
karena menurunkan energi (aktivasi) yang diperlukan untuk berlangsungnya
reaksi tersebut. Tanpa adanya enzim dalam tubuh, reaksi metabolisme dalam
tubuh akan berlangsung sangat lama.
1. Struktur Enzim
Enzim terdiri dari dua komponen, yakni bagian pro (apoenzim) dan bukan
bagian dari protein (gugus prostetik). Apoenzim tersusun atas protein dan mudah
berubah tergantung faktor lingkungan, misalnya pH dan suhu. Sedangkan, gugus
prostetik adalah gugus yang tidak aktif. Zat ini terdiri dari unsur logam, seperti
besi, mangan, magnesium atau natrium yang disebut kofaktor. Namun, gugus
prostetik juga dapat berupa bahan organik dan bukan protein, seperti vitamin B
(koenzim).
2. Sifat Enzim
Biokalisator
Termolabil
Spesifik
Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk membentuk
produk yang spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa membayangkan
enzim sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk khusus, sehingga hanya
bisa membuka satu “gembok” saja. Contoh: Enzim amilase yang hanya
bekerja pada substrat berupa amilum (pati).
Reversible
Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah; dari substrat menjadi
produk atau produk menjadi substrat.
3. Cara Kerja Enzim
Menurut teori gembok dan anak kunci, enzim memiliki sisi aktif yang
kosong. Sisi aktif tersebut merupakan tempat menempelnya substrat agar enzim
dapat bekerja. Ketika substrat menempati sisi aktif enzim, enzim tersebut menjadi
kompleks enzim. Sisi aktif enzim memiliki bentuk yang spesifik dan tidak
fleksibel. Karena itu, hanya bentuk substrat tertentu yang dapat melekat pada
enzim.
Suhu
Hal ini terjadi karena energi kinetik yang rendah, sehingga mereka
bergerak lambat dan tidak sering bertabrakan. Beberapa enzim bahkan
menjadi tidak aktif jika suhu terlalu rendah. Pada saat suhu tinggi enzim
dan molekul substrat memperoleh energi kinetik lebih besar sehingga kerja
enzim maksimum.
Konsentrasi Substrat
Konsentrasi Enzim
Aktivator
Inhibitor