Anda di halaman 1dari 17

METABOLISME SEL

ENZIM, KATABOLLISME
Anggota Kelompok: 1

Aerent fadly alfayd (01)


Ardiansyah kamil (06)
Fahmi idris (15)
Indra Hermawan (20)
Syaphtri endah w (34)
Zaskia permata w (36)
kumpulan reaksi kimia yang terjadi di dalam sel, yang
memungkinkan organisme untuk mengubah makanan
menjadi energi yang digunakan untuk berbagai
kegiatan sel dan tubuh.Dengan adanya metabolisme,
sel dapat memperoleh energi dan menjadi hidup.
Energi tersebut selanjutnya akan digunakan untuk
berbagai macam aktivitas, seperti bernapas, bergerak,
tumbuh, melawan bibit penyakit, penyembuhan sakit,
berkembang biak, berpikir, terutama bagi manusia.
1.Enzim
Ketika mencerna makanan, ada zat biomolekul berbentuk protein
yang akan membantu dalam mengubah bentuk molekul zat makanan
menjadi zat yang dibutuhkan oleh tubuh. Misalnya saja, zat gula yang
diubah menjadi energi yang bermanfaat untuk tubuh. Biomolekul
tersebut dinamakan enzim.
Enzim sendiri berperan untuk membantu metabolisme. Jadi sangat
penting untuk tubuh manusia. Cara kerja enzim yaitu bereaksi dengan
molekul substrat guna menghasilkan senyawa melalui reaksi kimia
organik yang memerlukan energi aktivasi lebih rendah. Sehingga akan
mempercepat reaksi kimia, karena reaksi kimia dengan energi aktivitas
yang lebih tinggi memerlukan waktu yang lebih lama.
1. Enzim
Enzim adalah senyawa protein yang mempunyai molekul besar. Terdapat beberapa enzim
yang hanya terdiri dari polipeptida dan tidak memiliki kandungan gugus kimia selain
residu asam amino. Akan tetapi, ada enzim lain yang membutuhkan tambahan komponen
untuk aktivitasnya. Komponen itu disebut dengan gugus prostetik. Gugus prostetik
merupakan ion atau molekul yang dibutuhkan oleh beberapa enzim untuk melakukan
proses katalis.
Dimana gugus prostetik ini bisa berupa molekul anorganik atau kofaktor seperti ion Fe2+,
Mn2+, dan Zn2+; atau berbentuk molekul organik kompleks (koenzim). Seperti misalnya
vitamin B1, B2, B6, niasin, dan biotin. Koenzim tidak akan terpengaruh oleh pemanasan atau
bersifat termostabil. Banyak sekali enzim yang terdiri atas bagian protein dan bagian lain
yang bukan protein. Bagian protein enzim disebut dengan apoenzim, dimana bagian ini
terdenaturasi oleh pemanasan. Enzim yang strukturnya sempurna dan aktif, bersamaan
dengan koenzim atau gugus logamnya yang disebut dengan holoenzim.
Cara kerja
Salah satu ciri khas enzim yaitu cara kerjanya dilakukan secara spesifik. Itu artinya, enzim hanya bisa bekerja
pada substrat tertentu. Lalu, bagaimana cara kerja suatu enzim? Terdapat dua teori yang menjelaskan
mengenai cara kerja enzim, antara lain:

1. Teori Gembok dan Kunci (Lock and Key Theory)


Teori gembok dan kunci pertama kali dikemukakan oleh Emil Fischer, di tahun 1894. Di dalam teori penelitian ini,
enzim akan berhubungan pada substrat dengan bentuk yang serupa atau spesifik pada sisi aktif enzim. Teori
yang satu ini disebut dengan Teori Gembok dan Kunci. Dimana enzim digambarkan sebagai sebuah kunci yang
bisa membuka sebuah substrat yang digambarkan sebagai gembok.

2. Teori Ketepatan Induksi


Sisi aktif enzim sendiri bersifat fleksibel, sehingga bisa berubah bentuk menyesuaikan bentuk substrat. Sudah
dijelaskan sebelumnya bahwa enzim merupakan sebuah protein katalis. Katalis adalah suatu agen kimia yang
merubah kecepatan reaksi tanpa ikut berubah karena adanya reaksi tersebut. Enzim bisa melakukan hal itu
berdasarkan pengaruhnya pada energi aktivasi yang diperlukan oleh setiap reaksi kimia. Energi aktivasi
merupakan energi yang diperlukan untuk memecahkan molekul senyawa reaktan.
2. Katabolisme
Katabolisme adalah proses memecah molekul-molekul besar dan kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana,
kebanyakan diubah menjadi energi. Bentuk sederhana ini kemudian akan menjadi bahan bakar untuk terjadinya reaksi
anabolisme, yaitu molekul-molekul kecil dibangun menjadi molekul yang lebih besar.
Melalui reaksi katabolisme, Makanan yang sudah dikonsumsi dan masuk ke organ pencernaan akan dipecah oleh enzim
yang ada di dalam sistem pencernaan kita. Protein dipecah menjadi asam amino.

Asam amino ini bisa digunakan sebagai sumber energi ketika tubuh membutuhkannya. Asam amino juga bisa didaur
ulang untuk membuat protein atau dioksidasi menjadi urea. Selain memecah protein, katabolisme juga bisa memecah
glikogen menjadi glukosa. Karbohidrat sederhana ini kemudian akan melalui proses oksidasi yang dinamakan glikolisis.
Dari reaksi inilah energi dihasilkan. Sedangkan lemak akan melalui proses pemecahan yang disebut hidrolisis.
Proses ini menghasilkan asam lemak dan gliserol, yang selanjutnya akan melalui reaksi glikolisis dan reaksi biokimiawi
lainnya hingga terbentuklah energi. Energi yang dihasilkan dari proses-proses di atas disimpan sebagai molekul
adenosine triphospate (ATP). Banyak aspek dari metabolisme sel, baik anabolisme maupun katabolisme, berkaitan erat
dengan produksi dan konsumsi ATP sebagai sumber energi, yang juga berperan sebagai bahan bakar dalam seluruh
proses metabolisme.
Katabolisme terbagi menjadi 2 diantaranya:

1.Katabolisme karbohidrat, secara sederhana merupakan proses pemecahan gula


(glukosa). katabolisme atau pemecahan molekul-molekul karbohidrat dimulai saat
terjadi pencernaan makanan di saluran pencernaan pada saat demikian molekul-
molekul karbohidrat kompleks (polisakarida) akan diuraikan menjadi molekul-
molekul karbohidrat sederhana (monisakarida). Dalam proses pemberontakan
katabolisme karbohidrat akan dihasilkan energi dalam bentuk Adenosine
triphisphate (ATP), adalah nikleotida yang terdiri atas suatu basa organik (adenjn),
gula dengan 5 atom karbon (ribosa), dan 3 gugus fosfat yang saling berhubungan.

Adapun respirasi yang terkandung dalam katabollisme


karbohidrat yaitu Aerob dan Anaerob.
A. Respirasi aerob
Pada respirasi aerob, reaksi yang terjadi disebabkan pada saat glukosa bertemu
dengan oksigen. Setelah itu, dari bertemunya kedua zat tersebut, maka akan
menciptakan karbon monoksida, energi, dan juga air.

Tahap tahap respirasi Aerob


Reaksi yang terjadi pada respirasi aerob ini terbagi menjadi empat tahapan.
1. Pada proses glikolisis atau tahapan pemecahan gula yang diubah menjadi asam
piruvat serta proses ini sendiri terjadi di sitoplasma.
2. Setelah itu, dilanjutkan lagi ke proses dekarboksilasi oksidatif. Pada proses ini, terjadi
pada mitokondria. Di proses ini, asam piruvat akan diubah menjadi asetil Co-A.
B. Anaerob

Dalam suatu organisme pastinya yang akan didahulukan adalah respirasi aerob
yang di mana di dalam terkandung oksigen yang cukup banyak. Oksigen tersebut
berasal dari adanya reaksi aerob yang dapat menghasilkan energi yang banyak.
Akan tetapi, apabila tidak ada oksigen yang mencukupi, maka akan terjadi suatu
peristiwa respirasi anaerob.
ada juga beberapa tumbuhan yang dapat bertahan hidup walaupun sudah
beberapa bulan tak menggunakan oksigen. Misalnya saja, pada tanaman pir dan
tanaman aper. Jadi, dapat dikatakan bahwa pada saat tidak ada oksigen, maka
tanaman tersebut tetap bisa mengeluarkan karbon dioksida. Lalu, hal seperti itulah
yang dinamakan dengan respirasi anaerob.
Tahap tahapan Respirasi Anaerob
respirasi aerob ini hanya memiliki dua tahapan saja, pertama tahapan fermentasi
alkohol dan tahapan fermentasi asam laktat. Untuk lebih jelasnya, berikut ini
adalah penjelasan sebagai berikut :

-Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol pada umumnya dilakukannya dengan jamur ragi. Lalu, pada
proses fermentasi alkohol ini akan mengubah molekul piruvat yang merupakan hasil
dari glikolisi yang telah difermentasi menjadi asetaldehid.

-Fermentasi asam laktat


Tahapan respirasi aerob yang kedua adalah fermentasi asam laktat. Fermentasi ini
sendiri terjadi pada otot manusia ketika melakukan aktivitas, sehingga menghasilkan
oksigen. Oleh sebab itu, ketika fermentasi ini terjadi, maka akan menghasilkan suatu
molekul asam piruvat yang merupakan hasil dari glikolisis dan menerima elektron dan
juga hidrogen yang asalnya dari NADH.
Jadi yang dihasilkan fermentasi alkohol dua etanol, dua ATP, dan juga dua karbon
dioksida dan yang dihasilkan fermentasi asam laktat dua asam laktat dan dua
ATP.
2.Katabolisme lemak dan protein,
Selain karbohidrat lemak dan protein juga dapat dirombak untuk memperoleh energi perombakan
atau katabolisme protein menghasilkan energi lebih sedikit dibandingkan karbohidrat dengan
katabolisme lemak menghasilkan energi dua kali lebih banyak per unit massa.

A.Katabolisme Lemak
Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh bahkan kandungan energinya paling tinggi di
antara sumber energi lain yaitu sebesar 9 kkal/gram. Perombakan lemak dimulai saat lemak berada di
dalam sistem pencernaan makanan lemak akan dirombak menjadi asam lemak dan gliserol. Asam
lemak mengandung sebagian besar energi yaitu sekitar 95% sedangkan gliserol hanya mengandung
sekitar 5% dari total energi lemak. Asam lemak akan mengalami oksidasi yang terjadi di dalam
mitokondria sedangkan grisela dirombak secara glikolisis. Gliserol dalam glikolisis akan diubah
kembali menjadi hidroksi aseton fosfat.
B. Katabolisme Protein

Protein merupakan biomolekul yang tersusun atas asam-asam amino Meskipun protein bukan
merupakan sumber energi utama bagi tubuh, oksidasi asam amino dapat memberikan sekitar 10% dari
total energi yang diperlukan oleh tubuh.
Di dalam sistem pencernaan makanan, protein dapat diuraikan/ dirombak oleh enzim protease
menjadi peptida-peptida yang lebih sederhana, yaitu asam-asam amino.
Selanjutnya, asam-asam amino tersebut mengalami deaminasi, yaitu pemutusan gugus amino (-NH)
dari asam amino.
Asam-asam amino mengalami deaminasi oksidatif di dalam sel-sel hati. Pada mamalia, gugus amino
hasil deaminasi diubah menjadi amonia (NH) dan diekskresikan dalam bentuk urea.
Daftar pustaka
https://www.gramedia.com/literasi/sifat-enzim/

https://roboguru-forum-cdn.ruangguru.com/8b319210-556d-4127-b4cc-
fa875148d701.png

BukubiologikelasXII-IPA Tahunpelajaran2013
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai