Anda di halaman 1dari 20

Nama : Ivar Isma Gymnastiar

Kelas : IPS 3’18


No.absen : 13
METABOLISME SEL
KEGIATAN BELAJAR 1
1. Jelaskan apa itu enzim,dan uraikan apa saja komponennya?
 enzim adalah biokatalisator yang berfungsi mempercepat reaksi biologi
dalam tubuh. Komponen penyusun tersebut terdiri dari protein dan
non-protein. Komponen penyusun enzim yang berupa protein dikenal
dengan istilah apoenzim. Apoenzim merupakan komponen paling
dominan dalam struktur enzim. Apoenzim ini bersifat labil karena
mudah dipengaruhi oleh perubahan suhu dan pH. Komponen
penyusun enzim yang berupa non-protein dikenal sebagai gugus
prostetik. Gugus prostetik ini terdiri dari ion anorganik dan ion organik
kompleks. Ion anorganik dalam gugus prostetik dikenal
sebagai kofaktor.  Kofaktor berfungsi sebagai katalis yang mampu
meningkatkan kerja enzim, contohnya antara lain ion Klor
(Cl) dan Kalsium (Ca) yang bertugas mengoptimalkan kerja
enzim ptyalin pada mulut untuk menguraikan molekul gula kompleks.
ion organik dalam gugus prostetik disebut juga dengan koenzim.
Koenzim ini berfungsi untuk memindahkan zat kimia dari satu enzim ke
enzim lain. Contohnya antara lain adalah FADH, NADH, dan Vit. B.
2. Jelaskan sifat-sifat enzim?
 Enzim merupakan biokatalisator
enzim bersifat biokatalisator berarti dia hanya mengubah
kecepatan reaksi dengan menurunkan energi aktivasinya. 
 Enzim bekerja secara spesifik
Suatu enzim hanya bekerja pada substrat yang spesifik untuk
membentuk produk yang spesifik juga. Dalam hal ini, kamu bisa
membayangkan enzim sebagai “kunci” yang mempunyai bentuk
khusus, sehingga hanya bisa membuka satu “gembok” saja. Contoh:
Enzim amilase yang hanya bekerja pada substrat berupa amilum (pati).
 Kerja enzim bersifat bolak-balik (reversible)
Suatu enzim dapat melakukan reaksi dua arah; dari substrat
menjadi produk atau produk menjadi substrat.
 Enzim Menyerupai Protein
Ada beberapa sifat enzim yang menyerupai karakter dari protein, yaitu:
 Bekerja pada suhu optimum.
 Kinerja menurun dalam kondisi asam kuat atau basa kuat.
 Kinerja menurun pada pelarut organik.
 Terdenaturasi pada suhu panas.
 Dipengaruhi oleh aktivator (pemicu), inhibitor (penghambat), dan
konsentrasi substrat.
3. Terangkan bagaimana cara kerja enzim ?
 Teori Kunci Gembok (Lock and Key)
 Antara enzim dan substrat terjadi persatuan yang
kaku/spesifik/sesuai seperti kunci dan anak kunci.
 Enzim memiliki suatu tempat untuk bergabung dengan substrat
yang disebut active site (lokasi aktif) yang merupakan tempat
perlekatan molekul substrat.
 Pada tempat perlekatan tersebut mempunyai konfigurasi
tertentu dan hanya substrat khusus yang cocok untuk dapat
bergabung.

 Teori Induksi Pas (Induced Fit)


 enzim dan sisi aktifnya merupakan struktur yang secara fisik
lebih fleksibel dan terjadi interaksi dinamis antara enzim dengan
substrat.
 Jika substrat berkombinasi dengan enzim akan terjadi
perubahan konfigurasi sisi aktif enzim, sehingga fungsi enzim
berlangsung efektif.

4. Faktor apa saja yang mempengaruhi kerja enzim ?


 Suhu
Enzim pada suhu yang terlalu tinggi akan terdenaturasi
atau rusak, sedangkan pada suhu rendah akan inaktid atau
tidak aktif. Enzim bekerja pada suhu optimum atau suhu yang
sesuai yang berarti suhu ketika laju reaksi enzim paling cepat.
Sebagian besar enzim manusia mempunyai suhu optimum
35°-40°C.  
 Derajat keasaman (pH)
Sebagian besar enzim mempunyai pH optimal sekitar 6-
8.
 Inhibitor (zat penghambat)
Beberapa zat bah kan manusia dapat memperlambat atau
menghambat kerja enzim. Contoh inhibitor antara lain pestisida dan
aspirin yang digunakan sebagai obat.

Berdasarkan sifat ikatannya, inhibitor dibagi menjadi dua yaitu:


 Inhibitor irreversibel, jika inhibitor berikatan dengan sisi aktif
enzim secar akovalen sehigga ikatannya kuat dan tidak
terlepas. Hal ini mneyebakan enzim menjadi tidak aktif dan tidak
dapat kembali seperti semula.
 Inhibitor reversibel, jika inhibtor berikatan denga enzim secara
lemah sehingga dapat terlepas dan enzim dapat kembali aktif
seperti semula.  
 Aktivator (zat penggiat)
Merupakan molekul yang mempermudah ikatan antara
enzim dengan substrat sehingga kerja enzim menjadi lebih
efektif. Contoh ion klorida mengaktifkan amilase dalam air
ludah.  
 Konsentrasi enzim dan substrat
Semakin tinggi konsentrasi enzim maka semakin cepat
proses terjadinya reaksi. Begitu pula pada konsentrasi
substrat, jika enzim belum bekerja sepenuhnya penambahan
konsentrasi substrat akan mempercepat terjadinya reaksi,
namun jika enzim sudah bekerja penambahan kosnsentrasi
substrat tidak akan berpengaruh.
 Produk (zat hasil)   
 Dalam kondisi normal, reaksi awal akan berlangsung
cepat. Jika sudah terbentuk penimbunan produk, laju
reaksi akan melemah dan jika penimbunan produk
disingkirkan maka reaksi akan kembali cepat.  
 Contoh enzim dalam proses pencernaan seperti amilase,
lipase, tripsin. Contoh enzim pada reaksi metabolisme
tubuh seperti reduktase, oksidase, dehidrogenase.
5. https://www.youtube.com/watch?v=k5qX6jrGkM8&t=357s
KEGIATAN BELAJAR 2
1. Bedakan respirasi aerob dan an aerob ?
 Respirasi Aerob : Memerlukan oksigen, prosesnya terjadi di
dalam matriks mitokondria, respirasi ini bertujuan untuk
memecah senyawa organik ke an-organik, menghasilkan
energi dalam jumlah yang besar yakni 36 ATP.
 Respirasi Anaerob : tidak memerlukan kehadiran oksigen
dalam prosesnya, berlangsung di dalam sitoplasma,
tujuannya untuk mengurai senyawa organik, hasil akhirnya
berupa energi tapi dalam jumlah yang sedikit yakni 2 ATP.
2. Uraikan macamnya katabolisme ?
 Katabolisme Karbohidrat
Katabolisme atau pemecahan molekul-molekul
karbohidrat dimulai saat berlangsungnya pencernaan makanan.
Pada saat itu, molekul-molekul karbohidrat kompleks
(polisakarida), akan diuraikan menjadi molekul-molekul
karbohidrat sederhana (monosakarida). Proses tersebut terjadi
secara enzimatis.
Pada peristiwa perombakan karbohidrat akan diciptakan
energi. Energi kemudian akan digunakan untuk berbagai
kebutuhan hidup sel, seperti gerak, pembelahan, transportasi zat,
dan penyusunan molekul-molekul organik yang besar.

Reaksi katabolisme karbohidrat meliputi respirasi dan fermentasi:

1. Respirasi

Respirasi merupakan suatu peristiwa oksidasi


biologis yang mempergunakan oksigen sebagai
akseptor (penerima) elektron terakhirnya. Dalam proses
ini, oksigen direduksi menjadi air (H2O). Elektron dan
hidrogen yang bebas awalnya ditangkap oleh NAD
(nicotinamide adenine dinucleotide yaitu suatu substansi
yang berasal dari vitamin niasin) menjadi NADH2,
namun selanjutnya atom hidrogen dan elektron
diberikan kepada oksigen melalui sistem transpor
elektron maka diproduksi kembali NAD dan H2O.

2. Fermentasi

Fermentasi merupakan proses penguraian senyawa


organik untuk mendapatkan energi tanpa menggunakan
oksigen sebagai akseptor elektron terakhirnya. Ada
berbagai jenis fermentasi berdasarkan hasil akhir
substratnya, yaitu seperti fermentasi alkohol dan
fermentasi asam laktat.

 Katabolisme Lemak

Molekul yang tidak larut dalam air (polar) atau hanya


sedikit sekali larut dalam air tetapi larut dalam pelarut nonpolar
seperti eter,kloroform,dan behzena.

1. Reaksi β-oksidasi : Asam lemak bebas diaktifkan dulu


menjadi asam lemak palmitat-KoA (asil-KoA), dengan
menggunakan 2 ATP. Asil-KoA akan diangkut menuju
ke mitokondria sel dan dioksidadi menjadi asetil-KoA.
2. Siklus Kreb : Pada siklus Kreb, asetil-KoA ini akan
dioksidasi menjadi CO2. Katabolisme Gliserol

 Gliserol akan diubah menjadi gliseraldehida 3-


fosfat (PGAL)
 Gliseraldehida 3-fosfat lalu masuk ke
katabolisme karbohidrat.

Katabolisme asam lemak menghasilkan ATP


sejumlah 35 ATP (+ATP) dan 2 ATP (-ATP) pada
tahapan Reaksi β-oksidadi, serta 96 ATP (+ATP)
pada tahapan Siklus Kreb, dari keseluruhan ATP
yang diciptakan sejumlah 129 ATP.

 Katabolisme protein
Hasil akhir dari katabolisme Protein ialah asam amino
(esensial dan non esensial) yang nantinya akan diserap oleh
tubuh. Asam amino akan melalui beberapa proses katabolisme
asam amino sebelum diserap oleh tubuh. Proses katabolisme
asam amino ada 3 tahap metabolik utama, yaitu :

 Tahapan pertama ialah di mana produksi asam amino yang


dihasikan dari penguraian protein yang berada di dalam
tubuh, disugesti oleh protein diet lalu di dintesis asam amini
yang ada di dalam organ hati.
 Tahapan kedua yaitu meliputi pengambilan nitrogen dan
juga asam amino.
 Tahapan terakhir yaitu akan terjadinya penguraian pada
katabolisme asam amino menjadi energi.

3. Rincilah tahapan di dalam katabolisme (respirasi sel) ?


 Glikolisis
Glikolisis merupakan proses perubahan glukosa menjadi asam
piruvat serta ATP tanpa memerlukan oksigen. Dengan kata lain
glikolisis merupakan suatu reaksi biokimia yang mana glukosa di
oksidasi menjadi molekul asam piruvat. Dapat diartikan juga bahwa
glikolisis merupakan suatu proses metabolisme yang terjadi dalam
banyak jenis sel pada hampir semua makhluk hidup.
Dalam proses glikolisis yang terjadi, energi yang dihasilkan
lebih sedikit apabila dibandingkan dengan proses oksidasi aerobik
yang terjadi sempurna. Di mana energi yang tersebut tersimpan dalam
senyawa organik seperti adenosisne triphosphate atau seringkali
disebut dengan istilah NADH dan ATP.
 Siklus Krebs
Tahap kedua dari respirasi aerob yang mana merupakan
bagian dari proses katabolisme adalah siklus krebs. Siklus krebs
disebut juga dengan siklus asam sitrat yang diawali dengan adanya
dua molekul asam piruvat dibentuk dalam glikolisis yang meninggalkan
sitoplasma masuk ke dalam mitokondria.
Asam piruvat tersebut kemudian masuk ke dalam siklus krebs
setelah berikatan dengan NAD + dengan Ko-A atau ko-enzim A yang
kemudian membentuk asetil Ko-A. dalam hal ini NADH serta
CO2 dilepaskan.
Dalam prosesnya yang begitu panjang, dapat dikatakan bahwa
siklus krebs adalah suatu tahap kedua pada respirasi aerob yang
memiliki tiga fungsi seperti menghasilkan ATP, FADH2, NADH dan
membentuk lagi oksaloasetat. Oksaloasetat tersebut dalam siklus
krebs menghasilkan 2 ATP, 2FADH, dan 6NADH.
 Transport Elektron
Satu-satunya dari reaksi katabolisme yang menghasilkan
karbon dioksida adalah transport elektron. Transport elektron tersebut
terjadi pada membran mitokondria yang berakhir setelah elektron dan
juga H+ bereaksi dengan oksigen yang memiliki fungsi untuk
membentuk H2O. energi dalam bentuk ATP pada tahap ini sebanyak
32 ATP.
Hasil akhir dari transport elektron yaitu terbentuknya H 2O
sebagai hasil sampingan serta 32 ATP. Hasil sampingan tersebut
selanjutnya akan dikeluarkan ke luar tubuh, apabila pada tumbuhan
akan dikeluarkan melalui stomata serta akan dikeluarkan melalui paru-
paru apabila pada pernapasan hewan tingkat tinggi.
 Fosforilasi Oksidatif
Suatu lintasan metabolisme yang memerlukan energi adalah
fosforilasi oksidatif, yang mana energi tersebut akan dilepaskan oleh
oksidasi nutrient yang menghasilkan ATP serta selanjutnya akan
mereduksi gas oksigen untuk diubah menjadi air.
 Dekarboksilasi Oksidatif
Suatu proses perubahan piruvat menjadi asetil koenzim-A
disebut dengan dekarboksilasi oksidatif atau yang seringkali disingkat
dengan DO. Yang mana proses tersebut terjadi di luar membran
mitokondria sebagai yang terjadi sebelum siklus krebs. Sehingga
dekarboksilasi oksidatif seringkali dimasukkan dalam siklus krebs.
4. Rincilah tempatnya,proses dan hasil dari glikolisis ?
 Glikolisis berlangsung dalam sitoplasma sel
 Tahapan glikolisis :
 Tahap pertama, glukosa akan diubah menjadi
glukosa 6-fosfat oleh enzim hexokinase. Tahap ini
membutuhkan energi dari ATP (adenosin trifosfat).
ATP yang telah melepaskan energi yang
disimpannya akan berubah menjadi ADP.
 Glukosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 6-
fosfat yang dikatalisis oleh enzim fosfohexosa
isomerase.
 Fruktosa 6-fosfat akan diubah menjadi fruktosa 1,6-
bifosfat, reaksi ini dikatalisis oleh enzim
fosfofruktokinase. Dalam reaksi ini dibutuhkan energi
dari ATP.
 Fruktosa 1,6-bifosfat (6 atom C) akan dipecah
menjadi gliseraldehida 3-fosfat (3 atom C) dan
dihidroksi aseton fosfat (3 atom C). Reaksi tersebut
dikatalisis oleh enzim aldolase.
 Satu molekul dihidroksi aseton fosfat yang terbentuk
akan diubah menjadi gliseraldehida 3-fosfat oleh
enzim triosa fosfat isomerase. Enzim tersebut
bekerja bolak-balik, artinya dapat pula mengubah
gliseraldehida 3-fosfat menjadi dihdroksi aseton
fosfat.
 Gliseraldehida 3-fosfat kemudian akan diubah
menjadi 1,3-bifosfogliserat oleh enzim gliseraldehida
3-fosfat dehidrogenase. Pada reaksi ini akan
terbentuk NADH.
 Kemudian 1,3 bifosfogliserat akan diubah menjadi 3-
fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat kinase. Para
reaaksi ini akan dilepaskan energi dalam bentuk
ATP.
 Kemudian 3-fosfogliserat akan diubah menjadi 2-
fosfogliserat oleh enzim fosfogliserat mutase.
 Kemudian 2-fosfogliserat akan diubah menjadi
fosfoenol piruvat oleh enzim enolase.
 Fosfoenolpiruvat akan diubah menjadi piruvat yang
dikatalisis oleh enzim piruvat kinase. Dalam tahap ini
juga dihasilkan energi dalam bentuk ATP.
 Hasil dari glikolisis :
Hasil akhir glikolisis adalah 2 molekul asam piruvat dengan 2
ATP dan 2 NADH.
5. Rincilah tempat,proses,dan hasil dari dekarboksilasi oksidatif ?
 Dekarboksilasi oksidatif mengambil tempat di inti membran mitokondria
 Tahapan dari dekarboksilasi oksidatif :
 Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom C) hasil glikolisis dari
sitosol diubah menjadi asetil koenzim A (2 atom C) di dalam
mitokondria.
 Pada tahap 1, molekul piruvat (3 atom C) melepaskan elektron
(oksidasi) membentuk CO2 (piruvat dipecah menjadi CO2 dan
molekul berkarbon 2). Pada tahap 2, NAD+ direduksi (menerima
elektron) menjadi NADH + H+. Pada tahap 3, molekul berkarbon
2 dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzim A) sehingga terbentuk
asetil Ko-A.
 Hasil akhir dari dekarboksilasi oksidatif :
Hasil akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO 2, dan
2NADH.

KEGIATAN BELAJAR 3

1. Jelaskan proses siklus kreb tahap demi tahap ?


 Tahap 1 :Kondensasi acetyl-goa dengan oksaloasetat menjadi
sitrat
Tahap pertama adalah kondensasi yaitu penggabungan dua
molekul yaitu acetyl-CoA (dua C) dan oksaloasetat (empat C) menjadi
satu molekul sitrat (enam C). Reaksi dimulai dengan enzim
membuang proton dari grup CH3 pada acetyl-CoA, menjadi bentuk
CH2– yang bermuatan negatif. Selanjutnya gugus ini berikatan dengan
dengan karbon karbonil (C=O) dari oksaloasetat. Hal ini kemudian
akan diikuti proses hilangnya CoA oleh hidrolisis. Hilangnya CoA oleh
proses hidrolisis ini akan mendorong rekasi secara kuat ke arah
kanan.
 Tahap 2 : Isomerisasi sitrat menjadi isositrat
Proses ini merupakan reaksi isomerasi dimana air pertama kali
dibuang dan kemudian ditambahkan kembali sehingga memindahkan
gugus hidroksil dari satu atom karbon ke atom karbon lain di
sebelahnya.

 Tahap 3 : Oksidasi isositrat menjadi α-ketoglutarat


Tahapan ini merupakan proses oksidasi pertama pada siklus
Krebs. Atom karbon yang membawa gugus hidrosil diubag menjadi
grup karbonil. Produk ini tidak stabil sehingga kemudian akan melepas
CO2 saat molekul masih berikatan dengan enzim. Setelah proses ini
molekul kemudian lepas dari enzim menghasilkan α-ketoglutarat.

 Tahap 4 : Oksidasi α-ketoglutarat menjadi succinyil-CoA


Reaksi tahap ini merupakan proses oksidasi yang kedua.
Kompleks enzim α-ketoglutarat dehidrogenase mirip dengan kompleks
enzim yang mengubah piruvat menjadi acetyl-CoA. Enzim ini
mengkataliasi oksidasi yang menghasilkan NADH, CO 2, dan ikatan
tioester berenergi tinggi dengan coenzyme A (CoA). Hasil dari reaksi
ini adalah succinyl-CoA

 Tahap 5 : succinyil-CoA menghasilka GTP dan succinate


Pada tahap ini terjadi reaksi fosforilasi. Molekul fosfat dari
sekitarnya akan dimasukan menggantikan CoA menghasilan ikatan
berenergi tinggi dengan suksinat. Fosfat ini kemudian dipindahkan ke
GDP menghasilkan GTP. Pada bakteri dan tumbuhan, pada tahap ini
yang menerima fosfat adalah ADP sehingga dihasilkan ATP.
 Tahap 6 : Oksidasi succinate menjadi fumarate
Tahap keenam merupakan tahap ketiga langkah oksidasi. Pada
tahap ini FAD (flavin adenine dinucleotide) akan menghilangkan dua
atom hidrogen dari suksinat dan memproduksi FADH 2. Perlu diketahui
bahwa enzim suksinat dehidrogenase merupakan satu kompleks
enzim bagian dari sistem rantai transpor elektron.

 Tahap 7 : Hidrasi fumarate menjadi malate


Reaksi atau proses tahap ini berupa hidrasi. Maksudnya,
terjadi penambahan air pada fumarat. Akibat reaksi ini, gugus hidroksil
ditambahkan sehingga kemudian menghasilkan malat.

 Tahap 8 : Dehidrogenasi malate menjadi Oksaloasetat


Terakhir adalah reaksi dehidrogenasi. Tahap ini sekaligus
proses reaksi oksidasi yang keempat. karbon yang membawa gugus
hidrosil akan dikonversi menjadi grup karbonil sehingga menghasilkan
oksaloasetat yang dibutuhkan untuk reaksi tahap 1.

2. Rincilah tempat,hasil dan hasil samping siklus krebs ?


 Siklus krebs mengambil tempat di mitokondria
 proses ini menghasilkan tiga NADH, satu GTP, satu FADH 2, serta
melepas dua CO2.
 Hasil samping siklus krebs 3 molekul NADH, 1 molekul FADH2, dan 1
ATP.
3. Jabarkan proses transport elektron tahap demi tahap ?

 proses transfer elektron yang berasal dari molekul NADH


1. NADH akan melepaskan elektronnya (e-) kepada komplek protein I.
Peristiwa ini membebaskan energi yang memicu dipompanya H + dari
matriks mitokondria menuju ruang antar membran. NADH yang telah
kehilangan elektron akan berubah menjadi NAD +.
2. Elektron akan diteruskan kepada ubiquinon.
3. Kemudian elektron diteruskan pada komplek protein III. Hal ini akan
memicu dipompanya H+ keluar menuju ruang antar membran.
4. Elektron akan diteruskan kepada sitokrom c.
5. Elektron akan diteruskan kepada komplek protein IV. Hal ini juga
akan memicu dipompanya H+  keluar menuju ruang antar membran.
6. Elektron kemudian akan diterima oleh molekul oksigen, yang
kemudian berikatan dengan 2 ion H+  membentuk H2O.
7. Bila dihitung, transfer elektron dari bermacam-macam protein tadi
memicu dipompanya 3 H+  keluar menuju ruang antar membran.
H+  atau proton tersebut akan kembali menuju matriks mitokondria
melalui enzim yang disebut ATP sintase.
8. Lewatnya H+  pada ATP sintase akan memicu enzim tersebut
membentuk ATP secara bersamaan. Karena terdapat 3 H +  yang
masuk kembali ke dalam matriks, maka terbentuklah 3 molekul ATP.
9. Proses pembentukan ATP oleh enzim ATP sintase tersebut
dinamakan dengan kemiosmosis.
4. Ricilah tempat dan energy yang dihasilkan dari proses transport elektron
untuk 1 mol glukosa?
 Tempat berlangsungnya tahapan transpor elektron berada di bagian
mitokondria, tepatnya di membran dalam (krista) mitokondria. Energi
yang dihasilakan untuk 1 mol glukosa setiap 1 FADH dihasilkan 2 ATP.

KEGIATAN BELAJAR 4
1. Bedakan antara katabolisme karbohidrat,katabolisme lemak, dan katabolisme
protein?
 1.Katabolisme Karbohidrat berlangsung melalui proses respirasi sel.
Ada dua proses respirasi yang berperan yaitu respirasi aerob dan
respirasi anaerob.Respirasi aerob merupakan respirasi yang
memerlukan O2 dari udara.Respirasi anaerob merupakan respirasi
yang tidak memerlukan oksigen.Respirasi ini disebut juga dengan
respirasi intramolekul.Proses ini terjadi di dalam mitokondria.
2.Katabolisme lemak dibantu oleh enzim lipase.Katabolisme lemak
dimulai dengan pemecahan lemak menjadi asam lemak dan
gliserol.Asam lemak diubah menjadi asetil Co-.A.Asetil Co-A kemudian
memasuki siklus krebs.Gliserol akan diubah menjadi fosfogliseraldehid
(PGAL).PGAL selanjutnya memasuki reaksi glikolisis.
3.Katabolisme Protein dimulai dengan pemecahan protein yang
dibantu oleh enzim protease dan peptidase emnjadi asam
amino.Selanjutnya,asam amino mengalami reaksi deaminasi yang
menghasilkan gugus amin (NH3) dan asam keto.Adapun asam keto
memasuki reaksi glikolisis atau siklus krebs.
2. Jabarkan hubungan antara katabolisme karbohidrat,katabolisme lemak dan
katabolisme protein?
 Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk
menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat,
protein, maupun lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini
berguna untuk saling menggantikan “bahan bakar” di dalam sel, Hasil
katabolisme karbohidrat, protein, dan lemak juga bermanfaat untuk
menghasilkan senyawa- senyawa lain yaitu dapat membentuk ATP,
hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen sel lainnya.
Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen
terikat dan merupakan senyawa karbon yang paling banyak tereduksi,
sedangkan karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak
mengandung oksigen dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah
senyawa yang lebih teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan
energi dan apabila ada pembakaran sempurna akan membebaskan
energi lebih banyak karena adanya pembebasan elektron yang lebih
banyak. Jumlah elektron yang dibebaskan menunjukkan jumlah energi
yang dihasilkan. Perlu kamu ketahui pada jalur katabolisme yang
berbeda glukosa dan asam glutamat dapat menghasilkan jumlah ATP
yang sama yaitu 36 ATP.
Sedangkan katabolisme asam heksanoat dengan jumlah
karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon) menghasilkan 44 ATP,
sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih besar
dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein.
Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan
jumlah yang dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.
Dari penjelasan itu dapat disimpulkan jika kita makan dengan
mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan lebih
memberikan rasa kenyang jika dibandingkan dengan protein dan
karbohidrat. Karena rasa kenyang tersebut disebabkan oleh
kemampuan metabolisme lemak untuk menghasilkan energi yang lebih
besar.
AYO BERLATIH!!
1. Bedakan antara fermentasi alkohol dengan fermentasi asam laktat ?

2. Jabarkan mengapa energi hasil fermentasi jumlahnya sedikit ?


3. Berilah contoh sebanyak mungkin produk yang menerapkan proses
fermentasi ?
 Tempe,roti,kecap,tauco,oncom,tahu,youghourt,brem,terasi,sayur
asin,keju,anggur,pembuatan ikan peda,sirup,bekasem,chao
teri,wadi,pekasam,ronto.

KEGIATAN BELAJAR 5
1. Jelaskan pengertian anabolisme?
 Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun
beberapa senyawa organik sederhana menjadi senyawa kimia
atau molekul kompleks.
2. Rincilah tahapan anabolisme?
 1. Produksi prekursor seperti asam amino, monosakarida, dan
nukleotida. 
2. Aktivasi senyawa-senyawa tersebut menjadi bentuk reaktif
menggunakan energi dari ATP. 
3. Penggabungan prekursor tersebut menjadi molekul kompleks,
seperti protein, polisakarida, lemak dan asam nukleat.
3. Jabarkan proses yang terjadi di reaksi terang?
 1. Penangkapan cahaya matahari oleh fotosistem. Ketika sinar
foton mengenai fotosistem,salah satu elektronnya tereksitasi
keluar. Dan ketika kembali pada kedudukan semula,electron
akan mengeluarkan energi
2. Setelah foto sistem menyerap energi matahari,energi ini
digunakan untuk fotolisisyaitu memecah molekul air
3. Air akan pecah menjadi ion hydrogen (2H+),gas oksigen
(O2),dan elektron (e)
4. Ion hidrogen 2H+ ditangkap NADP+ menjadi NADPH
5. Gas Oksogen O2 dilepas ke udara
6. Elektron bebas yang terbentuk akan mengalami pemindahan
atau transfer elektronmelalu fosforilasi siklik dan fosforilasi
nonsiklik.
4. Terangkan tempat dan hasil reaksi terang!
 Tempat terjadinya reaksi ini berada pada bagian daun yang
disebut kloropas. Hasilnya untuk reaksi terang adalah oksigen
(O2),ATP,NADPH
5. Bedakan jalur siklik dan jalur non siklik?
 Perbedaan 1 : Fotosistem yang terpakai
Fotosistem yang terpakai dalam reaksi non siklik adalah 
kedua fotosistem yang ada yaitu fotosistem II dan kemudian
fotosistem I. Berbeda dengan reaksi siklik, fotosistem yang
terpakai hanya fotosistem I yang memiliki molekul klorofil P700.
 Perbedaan 2 : produk utama
Perbedaan reaksi siklik dan non siklik dalam fotosintesis
yang lainnya adalah produk utama yang dhasilkan. Produk utama
yang dihasilkan dalam reaksi non siklik adalah NADPH dan
ATP.Berbeda dengan reaksi siklik fotosintesis, hanya dihasilkan
ATP sebagai hasil utama.
 Perbedaan 3 : produk buangan
Perbedaan reaksi siklik dan non siklik yang selanjutnya
ialah hasil atau produk buangan. Pada reaksi non siklik, produk
buangan yang dihasilkan adalah oksigen.Berbeda dengan reaksi
siklik fotosintesis yang tidak menghasilkan produk buangan.
 Perbedaan 4 : kehadiran air dan fotolisis air
Ini merupakan perbedaan yang sangat mencolok dari
reaksi siklik dan non siklik. Fotolisis air atau dipecahnya air
menjadi hidrogen dan oksigen hanya terjadi pada reaksi non
siklik fotosintesis.Berbeda halnya dengan reaksi siklik
fotosintesis, tidak dibutuhkan adanya fotolisis air agar reaksi
terjadi. Hal ini jugalah yang membuat reaksi siklik tidak
menghasilkan produk buangan oksigen.
 Perbedaan 5 : siklus
Ini merupakan perbedaan terakhir, yaitu, siklus. Reaksi
nonsiklik tidak terjadi siklus atau tidak kembali kepada reaksi
yang pertama. Berbeda dengan reaksi siklik fotosintesis. Elektron
yang tereksitasi, dan yang membuat terjadinya kemiosmosis
pada tilakoid, kembali lagi ke Fotosistem I tempat terjadinya
eksitasi tersebut.Itulah beberapa perbedaan dalam proses
fotosintesis yaitu perbedaan dalam reaksi terang nonsiklik dan
siklik.

KEGIATAN BELAJAR 6
1. Jabarkan apa itu tanaman C3,C4,dan CAM ?
 Sebagian besar tumbuhan di bumi merupakan tipe C3, dengan
contoh yang paling umum adalah padi, gandum, dan kedelai.
Disebut tumbuhan C3 karena enzim rubisco akan menangkap
CO2 dan menggabungkannya dengan ribulosa bifosfat menjadi
3-fosfogliserat yang merupakan molekul berkarbon 3. Molekul
berkarbon 3 ini selanjutnya akan menjalani serangkaian proses
siklus calvin dan melepaskan glukosa sebagai hasilnya.
 Tumbuhan yang masuk kategori C4 dalam fotosintesisnya adalah
jagung, tebu, dan keluarga rumput-rumputan lainnya. Disebut
tumbuhan C4 karena enzim PEP karboksilase akan menangkap
CO2 dan menggabungkannya dengan fosfoenolpiruvat menjadi
oksaloasetat yang merupakan molekul berkarbon 4.
 Tumbuhan yang masuk kategori CAM adalah kelompok sukulen
(menyimpan air) seperti lidah buaya, kaktus, dan nanas yang
umumnya hidup di lingkungan kering. CAM adalah singkatan dari
crassulacean acid metabolism, karena proses ini petama
dijumpai pada keluarga Crassulaceae. Tumbuhan CAM akan
menangkap CO2 dan digabungkan dengan molekul lain
menghasilkan asam organik.
2. Rincilah persamaan dan perbedaan antara tanaman C3,C4,dan CAM?
 Perbedaan antara tanaman C3,C4,CAM
 Persamaan antara tanaman C3,C4,CAM adalah keduanya
memiliki jalur metabolisme yang sama
3. Jabarkan proses kemosintesis!
 Kemosintesis pada bakteri belerang
Menurut aspek kemosintesis, bakteri belerang dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bakteri belerang ototrofik tanpa
pigmen, beggiatoa dan thospirillium. Beggiatoa dan thiospirillum
dapat ditemukan pada sumber mata air panas yang mengandung
hydrogen sulfida. Kelompok bakteri tersebut mengoksidasi logam
sulfide menjadi sulfur berdasarkan rekasi berikut ini.
2H2S + O2 -> 2S + 2H2O + energy (122,2kkal)

Pada saat cadangan sulfide habis, endapan sulfur akan


dioksidasi menjadi sulfat.
2S + 2H2 + 3O2 ->2H2SO4 + energy (284,4kkal)
 Kemosintesis pada bakteri nitrifikasi
Berikut ini yang termasuk dalam bakteri nitrifikasi yaitu,
bakteri nitrosomonas, nitrosococcus, nitrobacter, dan
bactoderma. Nitrosococcus dan nitrosomonas (bakterinitrat) akan
mengoksidasi ammonia menjadi nitrit. Prosesnya sebagai berikut
ini.
2NH2 + 3O2 -> HNO2 + 2H2O + energi (158 kkal)

Bakteri nitrat (bactoderma dan nitrobacter) akan


mengoksidasi nitrit menjadi nitral dalam keadaan aerob.
2HNO2+ O2 -> 2HNO3 + energy (43 kkal)
 Kemosintesis pada bakteri besi
Bakteri besimeliputi, leptothrix, crenothrix, cladothrix,
galionella, spiruphyllum, dan ferrobacillus yang akan
mengoksidasi ion ferrp menjadi ion ferri.
2Fe(HCO3)2 + H2O + O2 -> Fe(OH)3 + 4CO2 + energy (29 kkal)

4FeCO3 + O2 + 6H2O ->4Fe(OH)3 + 4CO2 + energy (81 kkal)


 Kemosintesis pada baketri hydrogen
Bacillus panctotrophus merupakan salah satu jenis bakteri
hydrogen yang pada umumnya dapat tumbuh dalam medium
anorganik yang mengandung hydrogen, CO2, dan O2serta dapat
mengoksidasi hydrogen dengan membebaskan energi.
Berikut ini energy yang dapat digunakan dalam proses
kemosintesis.
2H2 + CO2 + energy (115 kkal) -> (CH2O) + H2O
 Kemosintesis pada bakteri metan
Salah satu bakteri metana yaitu Methanonas yang mampu
mengoksidasi metana menjadi CO2. Metana akan menyediakan
karbon dan energy bagi bakteri tersebut. Berikut ini hasil dari
reaksinya.
CH4 + 2O2 -> CO2 + 2H2O + energi

Energi yang diperoleh pada kemosintesis kemudian dapat


digunakan untuk proses fosforilasi dan reduksi CO2 menjadi
karbohidrat.
4. Contohkan pelaku kemosintesis!
 1. Bakteri Nitrifikasi
Contoh pada bakteri nitrit (Nitrosococcus dan Nitrosomonas)
serta bakteri nitrat (Nitrobacter dan Bactoderma)
2. Bakteri Belerang
Contoh Beggiatoa dan Thiospirillum.
3. Bakteri Besi
Contoh  Crenothrix, Leptothrix, Galionella, Spiruphyllum,
Cladothrix, dan Ferrobacillus mampu mengoksidasi ion ferro
menjadi ion ferri.
4. Bakteri Hidrogen
Contoh Bacillus panctotrophus mampu tumbuh pada medium
anorganik yang memiliki kandungan senyawa hidrogen, CO2, dan
O2. 
5. Bakteri Metana
Contoh bakteri metana yang dapat mengoksidasi metana menjadi
CO2.
5. Jabarkan proses anabolisme lemak dan protein?
 Anabolime lemak merupakan pengubahan karbohidrat menjadi
lemak memerlukan produksi asam lemak dan gliserol sebagai
rangka sehingga asam teresterifikasi. Asam lemak dibentuk oleh
kondensasi berganda unit asetat dari asetil CoA. Sebagian besar
reaksi sintetis asam lemak terjadi hanya di kloropas daun serta di
proplastid biji dan akar.
 DNA adalah asam nukleat yang menyimpan informasi biologis
dari setiap makhluk hidup dan beberapa virus.  Segmen DNA
yang membawa informasi genetik disebut gen, tetapi urutan DNA
memiliki tujuan struktural, atau terlibat dalam pengaturan
penggunaan informasi genetik.Struktur kimia DNA berupa
makromolekul kompleks yang terdiri dari tiga macam
molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa), asam fosfat, dan
basa nitrogen. Basa nitrogen DNA terdiri dari golongan purin,
yaitu adenin dan guanin, serta golongan pirimidin yaitu timin dan
sitosin. Pada DNA, basa nitrogen purin dan pirimidin selalu
berikatan, yang dihubungkan dengan ikatan hidrogen. Ada 2
ikatan hidrogen yang menghubungkan basa Adenin dengan basa
Timin/Urasil. Adapun 3 ikatan hidrogen menghubungkan basa
Guanin dengan Sitosin.  Sintesis protein adalah pembentukan
protein dari asam amino-asam amino. Sintesis protein
melibatkan DNA, RNA, dan ribosom.Sintesis protein
dilakukan melalui dua tahap, yaitu tahap transkripsi dan
tahap translasi.

1. Transkripsi
Proses transkripsi, merupakan proses pencetakan atau penulisan
ulang DNA ke dalam mRNA (kodon). Proses ini terjadi di dalam
nukleus. Pada tahap ini, setiap basa nitrogen DNA dikodekan ke
dalam basa nitrogen RNA. Misalnya, jika urutan basa nitrogen
DNA adalah ACT TAC CAA, maka urutan mRNA hasil transkripsi
adalah UGA AUG GTU.
2. Translasi
Tahap translasi adalah tahap penerjemahan kode dari
mRNA oleh tRNA ke dalam urutan asam amino. Tahap ini terjadi
di dalam sitoplasma dengan bantuan ribosom. Ribosom
merupakan salah satu organel di sitoplasma yang berperan
dalam sintesis protein. Ribosom terdiri dari dua bagian, yaitu
subunit besar dan subunit kecil. Ribosom mengandung protein
dan rRNA (RNA ribosom).
Pada tahap translasi kode genetik atau kodon dari mRNA
diterjemahkan menjadi rangkaian asam amino. Kodon
merupakan urutan tiga basa nitrogen pada mRNA. Setiap urutan
tiga basa tersebut memiliki arti khusus yang dapat diterjemahkan
dalam proses translasi.  Urutan tiga basa tersebut dikenal
sebagai triplet. Misalnya, AUG, AAA, UCA, dan UUA.
Translasi dibagi menjadi 3 tahap yaitu:
1. Inisiasi
Translasi diawali ketika mRNA dan tRNA inisiator berikatan
dengan ribosom subunit kecil. Molekul tRNA inisiator merupakan
molekul yang membawa asam amino pertama dan merupakan
komplemen kodon AUG (kodon start). Biasanya membawa asam
amino metionin.
2. Elongasi
Elongasi terjadi setelah tRNA kedua berikatan dengan
kodon berikutnya setelah kodon start. Misalnya, kodon lain
setelah kodon start adalah CUC, maka akan berikatan dengan
antikodon tRNA GAG yang membawa asam amino asam
glutamat. Kedua asam amino, metionin dan asam glutamat, akan
berikatan dengan bantuan enzim peptidil transferase.
3. Terminasi
Translasi akan terhenti ketika ribosom mencapai kodon
stop pada mRNA. Kodon stop yang dimaksud yaitu UAA, UAG,
UGA. Kodon stop tidak berikatan dengan tRNA, namun berikatan
dengan protein khusus yang disebut release factors (faktor
pelepas).
Dari proses inisiasi-elongasi-terminasi tersusun berbagai
macam asam amino - asam amino yang disebut sebagai
protein/polipeptida.

KEGIATAN BELAJAR 7
1. Perangkat manakah yang tidak menghasilkan gelembung?
 salah satu yang menghasilkan gelembung paling sedikit yaitu
ialah perangkat 3 (tiga) dan 5 (lima). Perangkat tiga
menghasilkan gelembung paling sedikit karena penambahan es
batu. Hal ini menyebabkan penurunan laju fotosintesis karena
penurunan suhu. Suhu adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi laju forotosintesis. Perangkat 5 tidak menerima
cukup cahaya karena diposisikan ditempat teduh.
Akibatnya,fotosintesis menurun,yang dapat ditunjukkan dengan
penurunan jumlah gelembung. Sebagai perbandingan,perangkat
3 menghasilkan lebih banyak gelembung karena suhu air panas
(400 ° C) dan menerima cukup cahaya, sehingga laju fotosintesis
lebih tinggi.
2. Perangkat manakah yang menghasilkan gelembung?
 Yang menghasilkan sebagian besar gelembung adalah perangkat
yang terpapar sinar matahari langsung dan menambahkan
NaHCO3. Ini dapat terjadi karena fotosintesis pada perangkat 1
terpapar sinar matahari yang cukup dan sumber CO2 yang
cukup.
3. Adanya gelembung membuktikan fotosintesis menghasilkan apa?
 Gelembung yang dihasilkan adalah gelembung oksigen yang
dilepaskan oleh proses fotosintesis (reaksi terhadap NaHCO3
sebagai sumber CO2. NaHCO3 terurai menjadi NaOH dan CO2.
Karbon dioksida digunakan dalam fotosintesis
CO2+H2O=C6H12O6 +O2). Berikut cara membuktikannya :
masukkan tongkat dengan ujung yang terbakar kedalam tabung
reaksi dengan cepat pada tester. Ujung tongkat yang terbakar
dalam hitungan detik akan tampak lebih cerah.
4. Perangkat manakah yang dapat kita jadikan sebagai control?
 Perangkat percobaan ditempatkan di tempat yang terkena sinar
matahari langsung.
5. Apabila ingin mengetahui pengaruh cahaya,dapat dilihat dari perangkat
mana?
 Dapat dilihat dari perangkat 1. Yang menghasilkan gelembung
adalah perangkat yang dikenai cahaya matahri langsung dan
ditambah NaHCO3. Ini bisa terjadi karena dalam proses
fotosintesis yang berlangsung pada perangkat 1 cukup terkena
cahaya matahri dan cukup cumber CO2.
6. Bagaimana pengaruh suhu? Apa buktinya?
 Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses
fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan
membuat proses fotosintesis menjadi cepat,justru tanamannya
alkan mati. Suhu yang optimallah yang membuat proses
fotosintesis menjadi maksimal. Faktor intensitas cahaya terang
(cukup/optimal) akan membuat proses fotosintesis menjadi cepat
tetapi bila cahaya yang tersedia sedikit,proses fotosintesis
menjadi lambat.
7. Jelaskan pengaruh spektrum/warna cahaya berdasarkan hasil
percobaan?
 Spektrum warna yang efektif dalam proses fotosintesis
(menghasilkan banyak gelembung O2) urut dari yang terbanyak
yaitu merah,hijau,biru,kuning. Dari semua radiasi matahari yang
dipancarkan,hanya panjang gelombang tertentu yang
dimanfaatkan tumbuhan untuk proses fotosintesis. Pada
pengamatan yang dilakukan pada gelas kimia yang diberi
sepktrum warna biru menghasilkan jumlah gelembung yang lebih
banyak dibandingkan dengan warna yang lain. Hal ini
dikarenakan
Spektrum warna biru memiliki panjang gelombang yang pendek
dan memiliki pancaran energi yang besar. Oleh karena pancaran
energi yang besar tersebut maka jumlah gelembung udara yang
merupakan indikator yang diamati pada kegiatan praktikum ini
lebih banyak jumlahnya. Berbeda dengan hasil dari spektrum
warna biru,pada spektrum warn warna merah jumlah gelembung
yang dihasilkan lebih sedikit. Hal ini dikarenakan spectrum warna
merah memiliki panjang gelombang yang lebih panjang
dibandingkan dengan warna biru serta memiliki energi yang lebih
kecil dibandingkan dengan warna biru. Energi yang dipancarkan
oleh spektrum warna merah relatif kecil yang mengakibatkan
gelembung yang dihasilkan oleh tanaman Hydrilla lebih sedikit.
8. Pemberian NaHCO3 kedalam perangkat berarti menambah
CO2,bagaimana pengaruhnya?
 NaHCO₃+H₂O -> NaOH+Co₂+H₂O
Fungsi NaHCO₃ pada percobaan ini ialah sebagai katalisator
dalam reaksi fotosintesis. Gelas kimia yang diberi larutan
NaHCO₃ akan meningkatkan kadar Co₂ dalam air. Yang
mengakibtakan laju fotosintesis naik, sehingga dalam waktu 20
menit, sehingga volume  O₂ pun meningkat pada dasar tabung
reaksi. hal ini dikarenakan bahan baku yang tersedia banyak,
energy untuk mengelolanya juga melimpah. 
9. Buatlah kesimpulan dari seluruh percobaan?
 Terbukti bahwa dalam proses fotosintesis menghasilkan gas
oksigen. Ini ditunjukan dengan menyalanya bara api yang
didekatkan dengan mulut tabung reaksi yang berisi gas hasil dari
fotosintesis.
 Faktor suhu yang rendah akan memperlambat terjadinya proses
fotosintesis. Hal ini bukan berarti suhu yang sangat tinggi akan
membuat proses fotosintesis menjadi cepat, justru tanamannya
akan mati. Suhu yang optimallah yang akan membuat proses
fotosintesis menjadi maksimal.
 Faktor intensitas cahaya yang terang (cukup/optimal) akan
membuat proses fotosintesis menjadi cepat tetapi bila cahaya
yang tersedia sedikit, proses fotosintesis menjadi lambat.
 Faktor kadar CO2 terlarut yang melimpah akan mengakibatkan
proses fotosintesis berjalan dengan cepat karena CO2 merupakan
bahan baku dari proses fotosintesis.
 Suhu, intensitas cahaya, dan kadar karbon dioksida yang
tersedia berpengaruh terhadap kecepatan proses fotosintesis.

Anda mungkin juga menyukai