Anda di halaman 1dari 5

1.

Berilah contoh bahasan kasus dalam sebuah jurnal yang menggambarkan proses
anobolisme dan katabolisme didalam tubuh
Jawab :

A. Katabolisme, Cara Kerja Tubuh dalam Menghasilkan Energi

Berkat energi, kita bisa menjalani segala aktivitas sehari-hari. Namun pernahkah Anda berpikir
bagaimana cara tubuh memproduksi energi? Energi pada tubuh dihasilkan oleh proses biokimiawi
bernama katabolisme.

Secara garis besar, proses biokimia yang terjadi dalam tubuh kita dinamakan metabolisme. Reaksi
metabolisme sendiri terbagi dua, yaitu katabolisme dan anabolisme. Katabolisme adalah proses
memecah molekul-molekul besar dan kompleks menjadi bentuk yang lebih sederhana, kebanyakan
diubah menjadi energi. Bentuk sederhana ini kemudian akan menjadi bahan bakar untuk terjadinya
reaksi anabolisme, yaitu molekul-molekul kecil dibangun menjadi molekul yang lebih besar.

Reaksi Katabolisme di Tubuh

Bingung dengan cara kerja katabolisme? Berikut penjelasannya. Makanan yang sudah dikonsumsi
dan masuk ke organ pencernaan akan dipecah oleh enzim yang ada di dalam sistem pencernaan kita.
Melalui reaksi katabolisme, protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino ini bisa digunakan
sebagai sumber energi ketika tubuh membutuhkannya. Asam amino juga bisa didaur ulang untuk
membuat protein atau dioksidasi menjadi urea.

Selain memecah protein, katabolisme juga bisa memecah glikogen menjadi glukosa. Karbohidrat
sederhana ini kemudian akan melalui proses oksidasi yang dinamakan glikolisis. Dari reaksi inilah
energi dihasilkan.

Sedangkan lemak akan melalui proses pemecahan yang disebut hidrolisis. Proses ini menghasilkan
asam lemak dan gliserol, yang selanjutnya akan melalui reaksi glikolisis dan reaksi biokimiawi lainnya
hingga terbentuklah energi.

Energi yang dihasilkan dari proses-proses di atas disimpan sebagai molekul adenosine


triphospate (ATP). Banyak aspek dari metabolisme sel, baik anabolisme maupun katabolisme,
berkaitan erat dengan produksi dan konsumsi ATP sebagai sumber energi, yang juga berperan
sebagai bahan bakar dalam seluruh proses metabolisme.

Olahraga seperti berlari, berenang, dan bersepeda adalah jenis kegiatan yang merupakan latihan
katabolis atau kardio. Ketika melakukan aktivitas ini, detak jantung, tekanan darah, dan pernapasan
akan meningkat. Latihan katabolis dapat membantu Anda menjaga kesehatan jantung dan paru-
paru. Namun sebelum melakukan olahraga kardio, sebaiknya berkonsultasi terlebih dulu dengan
dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu.

Hormon-hormon yang Terlibat di Dalam Reaksi Katabolisme

Pada proses katabolisme, tubuh membutuhkan bantuan hormon dan zat tertentu. Sejumlah hormon
yang berperan dalam katabolisme antara lain:

- Kortisol

Hormon ini membantu mengatur metabolisme protein, lemak dan karbohidrat. Hormon yang
dikenal sebagai hormon ‘stres’ ini dihasilkan oleh kelenjar adrenal.
- Sitokin

Ini adalah zat yang mengatur interaksi antar sel dan berperan dalam mengatur sistem kekebalan
tubuh. Beberapa jenis sitokin berfungsi merangsang sistem kekebalan tubuh, sedangkan beberapa
jenis sitokin lainnya berfungsi dalam menekan aktivitas sistem kekebalan tubuh.

- Glukagon

Hormon ini dihasilkan oleh pankreas, dan bersama dengan insulin berfungsi menjaga kadar gula
dalam darah.

- Adrenalin

Hormon yang dikenal sebagai epinefrin ini dapat meningkatkan detak jantung, menguatkan
kontraksi jantung, dan meningkatkan aliran darah ke otot .

Proses katabolisme yang dapat menghasilkan energi sangat penting bagi tubuh. Dengan energi,
jantung bisa berdetak sehingga seluruh jaringan tubuh mendapat suplai darah. Fungsi paru-paru,
ginjal, pencernaan, dan metabolisme sel juga bisa bekerja dengan optimal, untuk memelihara
kelangsungan hidup dan kesehatan tubuh.

B. Anabolisme

Contoh peristiwa yaitu fotosintesis dan kemosintesis.

- Fotosintesis  

Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dengan bantuan energi cahaya.

Reaksi kimia:

6 CO₂ + 6 H₂O +energi + cahaya ⇒ C₆H₁₂O₆ + 6 CO₂

Fotosintesis berlangsung di organel kloroplas.

Tahapan fotosintesis dibagi dua yaitu reaksi terang yang terjadi di grana dan reaksi gelap terjadi di
stroma.

- Kemosintesis  

Organisme yang memiliki kemampuan melakukan kemosintesis disebut organisme


kemoautotrof. Contoh: bakteri nitrit dan bakteri nitrat dalam nitrifikasi.  

Peristiwa nitrifikasi merupakan perubahan senyawa amonia menjadi asam nitrat, terdiri dari 2
tahapan yaitu nitritasi dan nitratasi.  

Bakteri nitrit memperoleh energi dengan mengoksidasi NH₃. Proses ya disebut dengan nitritasi.

Contoh bakteri nitrit: Nitrosomonas, Nitrosococcus


Persamaan reaksi:

2 NH₃ + 3 O₂  →  2 HNO₂ + 2 H₂O + energi

        (asam nitrit)

Bakteri nitrat memperoleh energi dengan mengubah nitrit menjadi nitrat. Prosesnya disebut dengan
nitratasi.  

Contoh bakteri nitrat: Nitrobacter

Persamaan reaksi:

2 HNO₂ + O₂  →  2 HNO₃ + energi

        (asam nitrat)

2. Buatlah ringakasan detail proses dan apa yang terjadi !


Jawab :

A.Katabolisme adalah proses memecah molekul-molekul besar dan kompleks menjadi bentuk
yang lebih sederhana, kebanyakan diubah menjadi energi. Bentuk sederhana ini kemudian akan
menjadi bahan bakar untuk terjadinya reaksi anabolisme, yaitu molekul-molekul kecil dibangun
menjadi molekul yang lebih besar. Makanan yang sudah dikonsumsi dan masuk ke organ pencernaan
akan dipecah oleh enzim yang ada di dalam sistem pencernaan kita. Melalui reaksi
katabolisme, protein dipecah menjadi asam amino. Asam amino ini bisa digunakan sebagai sumber
energi ketika tubuh membutuhkannya. Asam amino juga bisa didaur ulang untuk membuat protein
atau dioksidasi menjadi urea. Selain memecah protein, katabolisme juga bisa memecah glikogen
menjadi glukosa. Karbohidrat sederhana ini kemudian akan melalui proses oksidasi yang dinamakan
glikolisis. Dari reaksi inilah energi dihasilkan. Energi yang dihasilkan dari proses-proses di atas
disimpan sebagai molekul adenosine triphospate (ATP). Banyak aspek dari metabolisme sel, baik
anabolisme maupun katabolisme, berkaitan erat dengan produksi dan konsumsi ATP sebagai sumber
energi, yang juga berperan sebagai bahan bakar dalam seluruh proses metabolisme.

Pada proses katabolisme, tubuh membutuhkan bantuan hormon dan zat tertentu. Sejumlah
hormon yang berperan dalam katabolisme antara lain:

- Kortisol

- Sitokin

- Glukagon

- Adrenalin
Proses katabolisme yang dapat menghasilkan energi sangat penting bagi tubuh. Dengan energi,
jantung bisa berdetak sehingga seluruh jaringan tubuh mendapat suplai darah. Fungsi paru-paru,
ginjal, pencernaan, dan metabolisme sel juga bisa bekerja dengan optimal, untuk memelihara
kelangsungan hidup dan kesehatan tubuh.

C. Anabolisme
Anabolisme merupakan proses pembentukan atau penyusunan atau sintesis senyawa
organik sederhana menjadi senyawa makromolekul yang lebih kompleks. Jadi, proses dasarnya,
Proses anabolisme merupakan kebalikan dari proses katabolisme. Makromolekul yang dimaksud
misalnya komponen sel seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam nukleat. Oleh karena
proses pembentukannya memerlukan energi bebas maka reaksinya disebut reaksi endergonik.

Contoh peristiwa yaitu fotosintesis dan kemosintesis.

- Fotosintesis  

Fotosintesis adalah proses pembentukan bahan organik dengan bantuan energi cahaya.

Reaksi kimia:

6 CO₂ + 6 H₂O +energi + cahaya ⇒ C₆H₁₂O₆ + 6 CO₂

- Kemosintesis  

Organisme yang memiliki kemampuan melakukan kemosintesis disebut organisme


kemoautotrof. Contoh: bakteri nitrit dan bakteri nitrat dalam nitrifikasi.  

3. Berilah kesimpulan proses apa yang dilakukan !


Jawab :

A. Metabolisme

Reaksi metabolik dapat dikategorikan sebagai katabolik - penguraian senyawa (misalnya,


penguraian glukosa menjadi piruvat melalui respirasi
seluler ); atau anabolik - penumpukan ( sintesis ) senyawa (seperti protein, karbohidrat, lipid,
dan asam nukleat). Biasanya, katabolisme melepaskan energi, dan anabolisme mengkonsumsi
energi. Reaksi kimia metabolisme diatur ke jalur metabolisme , di mana satu bahan kimia diubah
melalui serangkaian langkah menjadi bahan kimia lain, setiap langkah difasilitasi
oleh enzim tertentu. Enzim sangat penting untuk metabolisme karena mereka memungkinkan
organisme untuk mendorong reaksi yang diinginkan yang membutuhkan energi yang tidak akan
terjadi dengan sendirinya, denganmenggabungkannya dengan reaksi spontan yang melepaskan
energi.
B. Anabolisme
Anabolisme merupakan proses pembentukan atau penyusunan atau sintesis senyawa
organik sederhana menjadi senyawa makromolekul yang lebih kompleks. Jadi, proses
dasarnya, Proses anabolisme merupakan kebalikan dari proses katabolisme. Makromolekul
yang dimaksud misalnya komponen sel seperti protein, karbohidrat, lemak, dan asam
nukleat. Oleh karena proses pembentukannya memerlukan energi bebas maka reaksinya
disebut reaksi endergonik.

Anda mungkin juga menyukai