Anda di halaman 1dari 5

Jumlah ATP Palmitan

Beta oksidasi merupakan proses kimiawi yang mengubah lemak (asam lemak) menjadi
ATP (Adenosin Triphospat), banyak ATP yang dihasilkan bergantung pada banyaknya atom
C (Carbon) dari jenis lemak tertentu. Misalnya asam lemak mengandung 6 atom C akan
menghasilkan 45 ATP, asam palmitat memiliki 16 atom C akan menghasilkan 130 ATP,
sedangkan asam stearat yang mengandung 20 atom C akan menghasilkan 164 ATP (Djoko
Pekik Irianto, 2007: 39). Lemak merupakan bentuk persediaan energi yang terbanyak
dibandingkan dengan persediaan karbohidrat sebagai sumber energi, besarnya persediaan
elmak kira-kira 40 kali lebih banyak. Lemak akan dapat menghasilkan energi bila O2 cukup.
Lemak dapat menghasilkan energi hanya pada olahraga yang bersifat aerobik, seperti lari
marathon (Soekarman, 1987: 42).
Persamaan Metabolisme hewan dan manusia
Sama-sama melalui 2 proses metabolisme yaitu anabolisme(pembentukan
molekul) dan Katabolisme(Penguraian molekul).
Pada manusia:
Metabolisme memiliki dua arah lintasan metabolic, yaitu :

 Katabolisme yang merupakan penguraian suatu zat menjadi partikel yang lebih kecil
untuk dijadikan energy.
 Anabolisme yang merupakan reaksi untuk merangkai senyawa organic dari molekul
molekul tertentu agar dapat diserap oleh tubuh.

Bagan di atas menunjukkan alur metabolisme karbohidrat sampai menghasilkan energi untuk


aktivitas tubuh. Proses di atas dapat dijelaskan sebagai berikut :

1. Apabila Anda mengkonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat, maka


karbohidrat akan masuk dalam sistem pencernaan dan akhirnya sampai pada usus
halus sehingga terjadi penyerapan karbohidrat.

2. Selanjutnya, karbohidrat masuk ke dalam aliran darah dalam bentuk glukosa (B).


3. Kemudian melalui vena porta glukosa dibawa ke hati dan diubah menjadi glikogen
(C). Pembentukan glikogen ini terbatas, sehingga kelebihan glukosa akan diubah
menjadi asam lemak yang akan disimpan di dalam jaringan lemak (D).

4. Dari peristiwa ini Anda dapat menjelaskan, penyebab seseorang yang kelebihan


karbohidrat menjadi gemuk. Glukosa dapat diubah menjadi glikogen dengan bantuan
hormon insulin. Pada kasus seseorang kekurangan hormon insulin, maka proses
pembentukan glikogen menjadi glukosa terhambat, akibatnya kadar glukosa dalam
darah meningkat dan inilah yang mengakibatkan seseorang menderita penyakit
diabetes melitus.

5. Glikogen juga dapat diubah menjadi glukosa apabila dibutuhkan dengan adanya


hormon adrenalin. Melalui proses glikolisis dan rangkaian proses kimiawi, maka
glukosa dan glikogen akan diubah menjadi asam piruvat (E).

6. Kemudian melalui proses siklis masuk siklus krebs menghasilkan karbon dioksida dan
air kemudian melepaskan energi berupa ATP. Proses ini berlangsung dengan
dibantu enzim sitokrom (F).

7. Asam piruvat tidak semuanya masuk dalam siklus krebs, sebagian lagi diubah
menjadi asam laktat yang disimpan di dalam jaringan otot. Inilah yang menyebabkan
pegal dan lelah pada otot kita (G).

8. Dari jaringan otot, asam laktat ini akan diangkut oleh darah menuju hati dan diubah
menjadi asam piruvat, kemudian diubah kedalam bentuk glikogen kembali (H).
Pada Hewan:

Anabolisme

anabolisme adalah proses sintesis molekul kompleks dari senyawa-senyawa kimia yang
sederhana secara bertahap. Proses ini membutuhkan energi dari luar. Energi yang digunakan
dalam reaksi ini dapat berupa energi cahaya ataupun energi kimia.

Beberapa macam proses anabolisme yang terjadi pada hewan diantaranya:

1.      Kemosintesis

adalah proses asimilasi karbon yang energinya berasal dari reaksi-reaksi kimia, dan tidak
diperlukan klorofil. Umumnya dilakukan oleh mikroorganisme, misalnya bakteri. Organisme
disebut kemoautotrof. Bakteri kemoautotrof ini akan mengoksidasi senyawa-senyawa tertentu
dan energi yang timbul digunakan untuk asimilasi karbon.

2.      Sintesis Lemak

Lemak dapat disintesis dari karbohidrat dan protein, karena dalam metabolisme, ketiga zat
tersebut bertemu di dalarn daur Krebs. Sebagian besar pertemuannya berlangsung melalui
pintu gerbang utama siklus (daur) Krebs, yaitu Asetil Ko-enzim A. Akibatnya ketiga macam
senyawa tadi dapat saling mengisi sebagai bahan pembentuk semua zat tersebut. Lemak dapat
dibentuk dari protein dan karbohidrat, karbohidrat dapat dibentuk dari lemak dan protein dan
seterusnya.

3.      Sintesis Protein

Sintesis protein yang berlangsung di dalam sel, melibatkan DNA, RNA dan Ribosom.
Penggabungan molekul-molekul asam amino dalam jumlah besar akan membentuk molekul
polipeptida.

Katabolisme.

Sifat dasar yang pasti dari reaksi katabolisme berbeda pada setiap organisme, dimana
molekul organik digunakan sebagai sumber energi pada organotrof, sementara litotrof
menggunakan substrat anorganik dan fototrof menangkap cahaya matahari sebagai energi
kimia. Tetapi, bentuk reaksi katabolisme yang berbeda-beda ini tergantung dari reaksi redoks
yang meliputi transfer elektron dari donor tereduksi seperti molekul organik, air, amonia,
hidrogen sulfida, atau ion besi ke molekul akseptor seperti oksigen, nitrat, atau sulfat. Pada
hewan reaksi katabolisme meliputi molekul organik kompleks yang dipecah menjadi molekul
yang lebih sederhana, seperti karbon dioksida dan air. Pada organisme fotosintetik seperti
tumbuhan dan sianobakteria, reaksi transfer elektron ini tidak menghasilkan energi, tetapi
digunakan sebagai tempat menyimpan energi yang diserap dari cahaya matahari.

Urutan yang paling umum dari reaksi katabolik pada hewan dapat dibedakan menjadi tiga
tahapan utama. Pertama, molekul organik besar seperti protein, polisakarida, atau lemak
dicerna menjadi molekul yang lebih kecil di luar sel. Kemudian, molekul-molekul yang lebih
kecil ini diambil oleh sel-sel dan masih diubah menjadi molekul yang lebih kecil, biasanya
asetil koenzim A (Asetil KoA), yang melepaskan energi. Akhirnya, kelompok asetil pada
KoA dioksidasi menjadi air dan karbon dioksida pada siklus asam sitrat dan rantai transpor
elektron, dan melepaskan energi yang disimpan dengan cara mereduksi koenzim Nikotinamid
Adenin Dinukleotida (NAD+) menjadi NADH.

Katabolisme Lemak dan Protein

Katabolisme lemak dimulai dengan pemecahan lemak menjadi gliserol dan asam lemak.
Gliserol yang merupakan senyawa dengan 3 atom C dapat dirubah menjadi gliseral dehid 3-
fosfat. Selanjutnya gliseral dehid 3-fosfat mengikuti jalur glikolisis sehingga terbentuk
piruvat. Sedangkan asam lemak dapat dipecah menjadi molekul-molekul dengan 2 atom C.
Molekul dengan 2 atom C ini kemudian diubah menjadi asetil koenzim A. Kalian dapat
menghitung satu.

Asam amino dihasilkan dari proses hidrolisis protein. Setelah gugus amino dari asam amino
dilepas, beberapa asam amino diubah menjadi asam piruvat dan ada juga diubah menjadi
asetil koenzim A. Gugus amino yang dilepas dari asam amino dibawa ke hati untuk diubah
menjadi amoniak (NH3) dan dibuang lewat urine, 1 gram protein menghasilkan energi yang
sama dengan 1 gram karbohirat.

Anda mungkin juga menyukai