Anda di halaman 1dari 22

Pengertian, Fungsi, dan Metabolisme Lemak

Posted by abdul hadi Sunday, 14 July 2013 17 comments


Pengertian Lemak, Fungsi Lemak, Struktur Kimia Lemak, Pembagian lemak, Sumber
Lemak, dan Proses metabolisme lemak dalam tubuh manusia. Itulah yang akan saya bagikan
pada postingan kali ini.Semoga bermanfaat bagi sobat sobat semua.Langsung aja ya
(softilmu.blogspot.com)
A.PENGERTIAN LEMAK
Lemak (Lipid) adalah zat organik hidrofobik yang bersifat sukar larut dalam air.Namun
lemak dapat larut dalam pelarut organik seperti kloroform,eter dan benzen.
B.STRUKTUR KIMIA LEMAK
Unsur penyusun lemak antara lain adalah Karbon(C),Hidrogenn(H),Oksigen(O) dan kadangkadang Fosforus(P) serta Nitrogen(N).
Molekul lemak terdiri dari empat bagian,yaitu satu molekul gliserol dan tiga molekul asam
lemak.Asam lemak terdiri dari rantai Hidrokarbon(CH) dan gugus Karboksil(COOH).Molekul gliserol memiliki tiga gugus Hidroksil(-OH) dan tiap gugus hidroksil
berinteraksi dengan gugus karboksil asam lemak.

Lemak
C.PEMBAGIAN LEMAK
Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:
1.Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak

sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu
kamar).
2.Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak.Contoh
lemak
campuran
adalah
lipoprotein(gabungan
antara
lipid
dan
dengan
protein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan
gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).
3.Lemak Asli(Derivat Lemak)
Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.misalnya
kolesterol dan asam lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi
2,yaitu:

Asam lemak Jenuh,bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada
umumnya berwujud padat pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani,misalnya mentega.

Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan
umunya berwujud cair pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak
nabati,misalnyya minyak goreng.

.SUMBER LEMAK
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu

Lemak yang berasal daari tumbuhan(disebut lemak Nabati).Beberapa bahan yang


mengandung lemak nabati adalah kelapa,kemiri,zaitun,kacang
tanah,mentega,kedelai,dll.

Lemak yang berasal dari hewan(disebut lemak hewani).Beberapa bahan yang


mengandung lemak hewani adalah daging,keju,susu,ikan segar,telur,dll.

E.FUNGSI LEMAK
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi
umumnya berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang tinggal
di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di
dalam tubuh kita,lemak memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:

Sebagai pelindung tubuh dari suhu rendah

Sebagai pelarut vitamin A,D,E dan K

Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai
bantalan lemak

Sebagai penghasil energi tertingggi

Penahan rasa lapar,karena adanya lemak akan memperlambat pencernaan.Bila


pencernaan terlalu cepat maka akan cepat pula timbulnya rasa lapar.

Sebagai salah satu bahan penyusun membran sel

sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)

Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon
seks(khususnya untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial

F.PROSES PENCERNAAN LEMAK DALAM TUBUH


Pencernaan lemak tidak terjadi di mulut dan lambung karena di tempat tersebut tidak terdapat
enzim lipase yang dapat menghidrolisis atau memecah lemak.Pencernaan lemak terjadi di
dalam usus,karena usus mengandung lipase.
Lemak keluar daari lambung masuk ke dalam usus sehingga merangsang hormon
kolesistokinin.Hormon kolesistokinin menyebabkan kantung empedu berkontraksi sehingga
mengeluarkan cairan empedu ke dalam duodenum(usus dua belaas jari).Empedu mengandung
garam empedu yang memegang peranan penting dalam mengemulsikan lemak.Emulsi Lemak
merupakan pemecahan lemak yang berukuran besar menjadai butiran lemak yang berukuran
lebih kecil.ukuran lemak yang lebih kecil (trigliserida) yang teremulsi akan memudahkan
hidrolisis lemak oleh lipase yang dihasilkan dari penkreas.Lipase pankreas akan
menghidrolisis lemak teremulsi menjadi campuran asam lemak dan monoligserida (gliserida
tunggal).Pengeluaran cairan penkreas dirancang oleh hormon sekretin yang berperan dalam
meningkatkan jumlah elektrolit (senyawa penghantar listrik) dan cairan pankreas,serta
pankreoenzim yang berperan untuk merangsang pengeluaran enzim-enzim dalam cairan
pankreas.
Absorpsi hasil pencernaan lemak sebagian besar (70%) terjadi di usus halus.Pada waktu asam
lemak dan monogliserida di absorpsi melalui sel-sel mukosa pada dinding usus,keduanya di
ubah kembali menjadi lemak (trigliserida dengan bentuk partikel-partikel kecil(jaringan
lemak.Saar dibutuhkam,timbunan lemak tersenit akan diangkut menuju hati.

Hubungan metabolisme protein,karbohidrat dan lemak


Presentation Transcript

1. Katabolisme lemak Katabolisme lemak dimulai dengan pemecahan lemak menjadi


gliserol dan asam lemak. Gliserol yang merupakan senyawa dengan 3 atom C dapat
dirubah menjadi gliseral dehid 3-fosfat. Selanjutnya gliseral dehid 3-fosfat mengikuti
jalur glikolisis sehingga terbentuk piruvat. Sedangkan asam lemak dapat dipecah
menjadi molekul-molekul dengan 2 atom C. Molekul dengan 2 atom C ini kemudian
diubah menjadi asetil koenzim A . Sehingga jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber
energi dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi. Proses oksidasi asam lemak
dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA. Selanjutnya sebagaimana
asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil KoA dari jalur
inipun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi

2. Katabolisme karbohidrat Katabolisme Karbohidrat adalah pemecahan molekul


karbohidrat menjadi unit-unit yang lebih kecil. Katabolisme karbihodrat meliputi
proses pemecahan polisakarida menjadi monosakarida dan pemakaian glukosa
(monosakarida) dalam proses respirasi untuk mengghasilkan energi dalam bentuk ATP
(Adenosine Tripospat). ATP inilah yang digunakan oleh seluruh makhluk hidup untuk
melakukan aktivitas kehidupan.ATP ini berasal dari beberapa proses diantaranya
glikolisis,siklus krebs,sistem transpor elektron.

3. a. Pada proses iniPenggunaan ATP menjadikan glukosa berikatan dengan tosfat


anorganik menjadi glukosa-6-fosfat. Dengan katalisator enzim heksokinase. b.
Glukosa-6-fosfat mengalami perubahan strukiur menjadi fruktosa-6fosfat. yang
dikatalisis oleh fosfoglukose isomerase. c. Penggunaan ATP kembali menambah fosfat
anorganik menjadi fruktosa-1,6difosfat dengan katalisator fosfofruktokinase.
Fruktosa-1,6-difosfat dipecah menjadi 2 molekul fosfogliseraldehid ( PGAL ). dengan
katalisator enzim isomerase. d. Setiap PGAL memberi 2 elektron dan 1 atom hidrogen
kepada NAD untuk membentuk NADH. e. Masing-masing PGAL kembali berikatan
dengan fosfat anorganik membentuk 1,3difosfogliserat dengan bantuan gliseraldehida
3-fosfat dehidrogenase. f. Fosfat anorganik pada 1,3-difosfogliserat ditransfer ke ADP
untuk membentuk ATP, dan 1,3-difosfogliserat menjadi 3-fosfogliserat. Sebagai
katalisator adalah fosfogliserokinase. g. Kemudian 3-fosfogliserat memindahkan
gugus fosfat ke karbonkedua membentuk 2-fosfogliserat,dengan katalisator
fosfogliseromutase, lalu diikuti pelepasan H2 menyebabkan 2-fosfogliserat berubah
menjadi 3-fosfoenol piruvat ( PEP ). dengan katalisator enolase. h. Setiap PEP
mentranster fosfat anorganiknya kepada ADP untukmenghasilkan ATP, sehingga PEP
berubah menjadi asam piruvat.

4. h. Asam piruvat hasil glikolisis kemudian mengalami dekarboksilasi oksidatif


sehinngga mengubah asam piruvat menjadi asetil koa i. Asetil dilepaskan dari AsetilCoA lalu bergabung dengan oksaloasetat sehingga terbentuk sitrat dengan
penambahan air. Proses pembentukan sitrat ini dikatalisasi oleh enzim citrate
synthase. j. Sitrat kemudian diubah menjadi isositrat dengan bantuan enzim acotinase.
k. Kemudian isositrat akan diubah menjadi alfa-ketoglutarat dengan melepaskan satu
molekul CO2 dan satu atom H. Atom H yang dilepaskan akan ditangkap oleh NAD+
untuk membentuk NADH. Proses tersebut dikatalisasi oleh enzim isocitrate
dehydrogenase. l. -ketoglutarat kemudian diubah menjadi suksinil-CoA dengan
melepaskan satu molekul CO2 dan satu atom H serta menempelkan satu molekul
CoA. Atom H akan ditangkap oleh NAD+ untuk membentuk NADH. Enzim yang
berperan adalah alpha-ketoglutarate dehydrogenase. m. Suksinil-CoA lalu diubah

menjadi suksinat oleh enzim Succinyl-CoA synthetase. Pada proses ini molekul CoA
akan dilepaskan, selain itu terdapat satu atom P yang ikut dalam reaksi dan kemudian
akan ditangkap oleh ADP untuk membentuk ATP. n. Langkah selanjutnya adalah
perubahan suksinat menjadi Fumarat oleh enzim succinate dehydrogenase. Dua atom
H akan dilepaskan dan ditangkap oleh FAD+ untuk membentuk FADH2. o. Fumarat
lalu diubah menjadi malat oleh fumarase dengan penambahan air. p. Malat kemudian
akan diubah kembali menjadi oksaloasetat oleh enzim

5. q. Elektron dari H+ dari NADH dan FADH2 dibawa dari substrat ke substrat lain
secara berantai.Setiap kali dipindahkan energi yang terlepas digunakan untuk
mengikatkan fosfat anorganik ke molekul ADP sehingga terbentuk ATP

6. Katabolisme protein Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika
jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain
(karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber
energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus
amina. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh. Terdapat
2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu: 1. Transaminasi : Enzim
aminotransferase memindahkan amin kepada ketoglutarat menghasilkan glutamat
atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat 2. Deaminasi oksidatif : Pelepasan
amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan
menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati.
Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.

7. Proses yang terjadi di dalam siklus urea terdiri atas beberapa tahap yaitu: 1. Dengan
peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2
menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP 2. Dengan
peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin
menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan. 3. Dengan peran enzim
argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan Largininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP 4. Dengan peran enzim
argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin 5.
Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap Larginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.

8. Keterkaitan metabolisme protein,karbohidrat, dan protein Jadi keterkaitan


Karbohidrat, protein dan Lemak /Lipid yaitu mereka akan di metabolisme yang hasil
akhirnya menjadi asetyl Co-A, dimana asetyl Co-A merupakan substrat untuk siklus
krebs. Kemudian dari siklus krebs dihasilkan CO2

KATABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN, LEMAK DAN HUBUNGANNYA


Oleh Bio duarebu
12 Juni 2012
Bagikan :

Pengertian Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa
kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik) yang menghasilkan energi.
Untuk dapat digunakan oleh sel, energi yang dihasilkan harus diubah menjadi
ATP (Adenosin Tri Phospat). ATP merupakan gugus adenin yang berikatan
dengan tiga gugus fosfat. Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang
digunakan langsung oleh sel, yang digunakan untuk melangsungkan reaksireaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dan lain-lain. Contoh
katabolisme adalah respirasi sel, yaitu proses penguraian bahan makanan
yang bertujuan menghasilkan energi. Sebagai bahan baku respirasi adalah
karbohidrat, asam lemak, dan asam amino dan sebagai hasilnya adalah
CO2 (karbon dioksida, air dan energi). Respirasi dilakukan oleh semua sel hidup,
sel hewan maupun sel tumbuhan.

Katabolisme Karbohidrat
Struktur karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi uatama dan sumber serat utama.
Karbohidrat mempunyai tiga unsur, yaitu karbon, hydrogen dan oksigen. Jenisjenis karbohidrat sangat beragam. Karbohidrat dibedakan satu dengan yang lain
berdasarkan susunan atom-aromnya, panjang pendeknya rantai serta jenis
ikatan.

Dari

kompleksitas

strukturnya

karbohidrat

dibedakan

menjadi

karbohidarat sederhana (monosakarida dan disakarida)dan karbohidrat dengan


struktur yang kompleks (polisakarida). Selain kelompok tersebut juga masih ada
oligosakarida yang memiliki monosakarida lebih pendek dari polisakarida,
contohnya

adalah

galaktooligosakarida

satkiosa,

rafinosa,

fruktooligosakarida,

dan

Fungsi dari Karbohidrat


1.
2.
3.
4.

Simpanan energi, bahan bakar dan senyawa antara metabolism


Bagian dari kerangka structural dari pembentuk RNA dan DNA
Merupakan elemen structural dari dinding sel tanaman maupun bakteri.
Identitas sel, berikatan dengan protein atau lipid dan berfungsi dalam proses
pengenalan antar sel .

Proses Katabolisme Karbohidrat


Pada Proses katabolisme karbohidrat, sering disebut dengan glikolosis yaitu
proses degradasi. Proses degradasi 1 molekul glukosa (C6) menjadi 2 molekul
piruvat (C3) yang terjadi dalam serangkaian reaksi enzimatis
energi bebas dalam bentuk ATP dan NADH

menghasilkan

Proses glikolisis terdiri dari 10

langkah reaksi yang terbagi menjadi 2 Fase, yaitu:


- 5 langkah pertama yang disebut fase preparatory
- 5 langkah terakhir yang disebut fase payof
Fase I memerlukan 2 ATP dan Fase II menghasilkan 4 ATP dan 2 NADP,
sehingga total degradasi Glukosa menjadi 2 molekul piruvat

menghasilkan 2

molekul ATP dan 2 molekul NADP.


Pada tahap pertama, molekul D-Glukosa diaktifkan bagi reaksi berikutnya
dengan

fosforilasi

memanfaatkan

pada

ATP

posisi

Reaksi

6,
ini

menghasilkan glukosa-6-fosfat dengan


bersifat

tidak

dapat

balik. Enzim

heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg2+
sebagai kofaktor.
Reaksi berikutnya ialah isomerasi, yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat, yang
merupakan suatu aldosa, menjadi fruktosa-6-fosfat, yang merupakan suatu
ketosa, dengan enzim fosfoglukoisomerase dan dibantu oleh ion Mg2+.
Tahap selanjutnya adalah fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6difosfat oleh enzim fosoffruktokinase dibantu oleh ion Mg2+ sebagai
kofaktor. Dalam reaksi ini,gugus fosfat dipindahkan dari ATP ke fruktosa-6-fosfat
pada posisi 1.
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian
molekul

fruktosa-1,6-difosfat

membentuk dua

molekul

triosa

fosfat,

yaitu dihidroksi

aseton

fosfat dan D-gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim

aldolase fruktosa difosfat atau enzim aldolase. Hanya satu di antara dua
triosa fosfat yang dibentuk oleh aldolase, yaitu gliseraldehid-3-fosfat, yang
dapat langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis berikutnya. Tetapi,
dihidroksi aseton fosfat dapat dengan cepat dan dalam reaksi dapat balik,
berubah menjadi gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim isomerase triosa fosfat.
Tahap selanjutnya adalah reaksi oksidasi gliseraldehid-3fosfat menjadi asam
1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan
gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Enzim yang mengkatalisis dalam tahap
ini adalah dehidrogenase gliseraldehida fosfat. Pada tahap ini, enzim kinase
fosfogliserat mengubah

asam

1,3-difosfogliserat

menjadi

asam 3-

fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan
memerlukan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Pada tahap ini, terjadi pengubahan
asam

3-fosfoliserat

menjadi

asam 2-fosfogliserat.

Reaksi

ini

melibatkan

pergeseran dapat balik gugus fosfat dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim fosfogliseril mutase dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Reaksi berikutnya adalah reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat dari
asam 2-fosfogliserat dengan katalisis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai
kofaktor. Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi.
Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi
tinggi dari fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase
sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul asam piruvat.

Katabolisme Lemak
Struktur Lemak
Berdasarkan struktur dan fungsi bermacam-macam lemak menjadi salah satu
dasar pengklasifiksian lemak.
Asam-asam lemak : Merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu
gugus metal pada salah satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau
karboksil. Secara umum formula kimia suatu asam lemak adalah CH 3(CH2)nCOOH,
dan biasanya kelipatan dua.
Rantai pendek : rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom karbon genap 4-6
atom.
Rantai sedang : 8-12 atom
Rantai panjang : 14-26 atom.
Dan asam lemak-asam lemak ini merupakn asam lemak jenuh
Sedangkan untuk asam lemak tidak jenuh, adalah yang mempunayi ikatan
rangkap

atau

lebih

misalnya

palmitoleat,

linolenat,

arakhidat,

dan

lain

sebagainya. CH3(CH2)7CH=CH(CH2)7COOH (oleat).


Turunan-turunan asam lemak : merupakan suatu komponen yang terbentuk
dari satu atau lebih asam lemak yang mengandung alcohol dan disebut ester.
Terdapat dua golongan ester yaitu gliserol ester dan cholesterol ester.
1.

Gliserol ester : terbentuk melalui metabolism karbohidrat yang mengandung


tiga atom karbon, yang salah satu ataom karon bersatu dengan salah satu gugus
alcohol. Reaksi kondensasi antara gugus karboksil dengan gugus alcohol dari
gliserol akan membentuk gliserida, tergantung dari jumlah asam lemak dari
gugus alkohol yang membentuk raeksi kondensasi. (monogliserida, digliserida,
trigliserida)

2.

Kolesterol ester : terbentuk melelui reaksi kondensasi, sterol, kolesterol, dan


sam lemak terikat dengan gugus alcohol.

3.

Glikolipid : komponen ini mempunayi sifat serperti lipid, terdiri dari satu atu
lebih komponen gula, dan biasanya glukosa dan galaktosa.

4.

Sterol : merupakan golongan lemak yang larut dalam alcohol, Mislanya


kolesterol sterol. Berbeda dengan struktur lainnya sterol mempunyai nucleus
dengan

empat

buah

cincin

yang

saling

berhubunga,

tiga

diantaranya

mengandung 6 atom karbon, sedang yang keempat mengandung 5 atom karbon.

Fungsi Lemak
1.

Sebagai penyusun struktur

membran sel Dalam hal ini lipid berperan

sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran material-material.


2.
3.

Sebagai cadangan energi Lipid disimpan sebagai jaringan adiposa


Sebagai hormon dan vitamin,

hormon

mengatur komunikasi

antar sel,

sedangkan vitamin membantu regulasi proses-proses biologis

Proses Katabolisme Lemak


Lemak merupakan salah satu sumber energy bagi tubuh, bahkan kandungan
energinya paling tinggi diantara sumber energy yang lain, yaitu sebesar
9kkal/gram. Energi hasil pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam
kebutuhan energi. Pemecahan lemak dimulai saat lemak berada didalam system
pencernaan makanan. Lemak akan dipecah menjadi asam lemak dan gliserol.
Dari kedua senyawa tersebut, asam lemak sebagian mengandung sebagian
besar energi, yaitu sekitar 95%, sedangkan gliserol hanya mengandung 5% dari
besar energi lemak. Untuk dapat menghasilkan energi , asam lemak akan
mengalami oksidasi yang terjadi didalm mitokondria, sedangkan gliserol
dirombak secara glikolisis. Gliserol dalam glikolisis akan diubah kembali menjadi
dihidroksi aseton fosfat. Oksidasi asam lemak juga melalui lintasan akhir yang
dilalui karbohidrat, yaitu siklus krebs.
Setelah berada didalam mitokondria, asam lemak akan mengalami oksidasi
untuk menghasilkan energi. Oksidasi asam lemak terjadi dalam dua tahap, yaitu
oksidasi asam lemak yang menghasilkan residu asetil KoA dan oksidasi asetil KoA
menjadi karbon dioksida melalui siklus krebs.

Katabolisme Protein
Struktur Protein
Dilihat dari tingkat organisasi struktur, protein dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kelas dengan urutan kerumitan yang berkurang. Kelas-kelas itu adalah :
1.

Struktur primer: Ini adalah hanya urutan asam amino di dalam rantai protein.
Struktur primer protein dilakukan oleh ikatan-ikatan (peptida) yang kovalen.

2.

Struktur sekunder:

Hal ini merujuk ke banyaknya struktur helix-aa atau

lembaran berlipatan-B setempat yang berhubungan dengan struktur protein


secara keseluruhan. Struktur sekunder protein diselenggarakan oleh ikatan-

ikatan hidrogen antara oksigen karbonil dan nitrogen amida dari rantai
polipeptida.
3.

Struktur tersier: Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam protein
berbentuk bulat dilekukkan dan dilipat untuk membentuk struktur tigadimensional

secara

menyeluruh

dari

molekul

protein.

Struktur

tersier

diselenggarakan oleh interaksi antara gugus-fufus R dalam asam amino.


4.

Struktur kuartener. Banyak protein ada sebagai oligomer, atau molekul-molekul


besar terbentuk dari pengumpulan khas dari subsatuan yang identik atau
berlainan yang dikenal dengan protomer.

Fungsi Protein
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Membentuk jaringan/ bagian tubuh lain


Pertumbuhan (bayi, anak, pubertas)
Pemeliharaan (dewasa)
Membentuk sel darah
Membentuk hormon, enzim, antibody,dll
Memberi tenaga (protein sparing efek)
Pengaturan (enzim, hormone)

Proses Katabolisme Protein


Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika jumlah asam amino
berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain (karbohidrat dan protein),
tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber energi. Tidak seperti
karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus amina. Gugus
amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh.
Terdapat 2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu:
1.

Transaminasi

Enzim

aminotransferase

memindahkan

amin

kepada

ketoglutarat menghasilkan glutamat atau kepada oksaloasetat menghasilkan


aspartat
2. Deaminasi oksidatif : Pelepasan amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium
Gugus-gugus amin dilepaskan menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya

masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang
selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap
yaitu:
1.

Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan
CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP

2.

Dengan peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi


dengan L-ornitin menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan.

3.

Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan Laspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari
ATP

4.

Dengan peran enzim argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi


fumarat dan L-arginin

5.

Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap L-arginin akan


menghasilkan L-ornitin dan urea.

Hubungan Antara Katabolisme Antara Karbohidrat, Lemak, &


Protein
Anda sudah mengetahui bahwa di dalam sel reaksi metabolisme tidak
terpisah satu sama lain yaitu membentuk suatu jejaring yang saling berkaitan. Di
dalam tubuh manusia terjadi metabolisme karbohidrat, protein, dan lemak.
Bagaimana keterkaitan ketiganya? Pada bagan terlihat karbohidrat, protein, dan
lemak bertemu pada jalur siklus Krebs dengan masukan asetil koenzim A.
Tahukah Anda bahwa Asetil Ko-A sebagai bahan baku dalam siklus Krebs untuk
menghasilkan energi yang berasal dari katabolisme karbohidrat, protein, maupun
lemak. Titik temu dari berbagai jalur metabolisme ini berguna untuk saling
menggantikan bahan bakar di dalam sel, Hasil katabolisme karbohidrat,
protein, dan lemak juga bermanfaat untuk menghasilkan senyawa- senyawa lain
yaitu dapat membentuk ATP, hormon, komponen hemoglobin ataupun komponen
sel lainnya.

Lemak (asam heksanoat) lebih banyak mengandung hidrogen terikat dan


merupakan

senyawa

karbon

yang

paling

banyak

tereduksi,

sedangkan

karbohidrat (glukosa) dan protein (asam glutamat) banyak mengandung oksigen


dan lebih sedikit hidrogen terikat adalah senyawa yang lebih teroksidasi.
Senyawa karbon yang tereduksi lebih banyak menyimpan energi dan apabila
ada pembakaran sempurna akan membebaskan energi lebih banyak karena
adanya pembebasan elektron yang lebih banyak. Jumlah elektron yang
dibebaskan menunjukkan jumlah energi yang dihasilkan. Perlu Anda ketahui
pada jalur katabolisme yang berbeda glukosa dan asam glutamat dapat
menghasilkan jumlah ATP yang sama yaitu 36 ATP. Sedangkan katabolisme asam
heksanoat dengan jumlah karbon yang sama dengan glukosa (6 karbon)
menghasilkan 44 ATP, sehingga jumlah energi yang dihasilkan pada lemak lebih
besar dibandingkan dengan yang dihasilkan pada karbohidrat dan protein.
Sedangkan jumlah energi yang dihasilkan protein setara dengan jumlah yang
dihasilkan karbohidrat dalam berat yang sama.

Dari

penjelasan

itu

dapat

disimpulkan

jika

kita

makan

dengan

mengkonsumsi makanan yang mengandung lemak akan lebih memberikan rasa


kenyang jika dibandingkan dengan protein dan karbohidrat. Karena rasa kenyang
tersebut disebabkan oleh kemampuan metabolisme lemak untuk menghasilkan
energi yang lebih besar.

Kata kunci untuk menuju artikel KATABOLISME KARBOHIDRAT, PROTEIN,


LEMAK

DAN

HUBUNGANNYA

ini: karbohidrat.

katabolisme

karbohidrat,

struktur karbohidrat, proses katabolisme karbohidrat, katabolisme, proses


metabolisme protein, lemak adalah, proses katabolisme, katabolisme protein

DAFTRA PUSTAKA
Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 1. Jakarta:Erlangga
Elisa. tanpa tahun. Metabolisme Protein. http:// ugm.ac. id / files / chimera 73 / .../
Metabolisme %20protein.doc. diakses pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 16.04
Lehninger. 200. Dasar-dasar biokimia jilid 2. Jakarta: Erlangga

Sifat dan Ciri ciri

Karena struktur molekulnya yang kaya akan rantai unsur karbon(-CH2-CH2-CH2-)maka


lemak mempunyai sifat hydrophob. Ini menjadi alasan yang menjelaskan sulitnya lemak
untuk larut di dalam air. Lemak dapat larut hanya di larutan yang apolar atau organik seperti:
eter, Chloroform, atau benzol
Fungsi

Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu: [1]
1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran
sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti
pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis
5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.

Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang
membentuk membran semua jenis sel.
Membran

Sel eukariotik disekat-sekat menjadi organel ikatan-membran yang melaksanakan fungsi


biologis yang berbeda-beda. Gliserofosfolipid adalah komponen struktural utama dari
membran biologis, misalnya membran plasma selular dan membran organel intraselular; di
dalam sel-sel hewani membran plasma secara fisik memisahkan komponen intraselular dari
lingkungan ekstraselular. Gliserofosfolipid adalah molekul amfipatik (mengandung wilayah
hidrofobik dan hidrofilik) yang mengandung inti gliserol yang terkait dengan dua "ekor"
turunan asam lemak oleh ikatan-ikatan ester dan ke satu gugus "kepala" oleh suatu ikatan
ester fosfat. Sementara gliserofosfolipid adalah komponen utama membran biologis,
komponen lipid non-gliserida lainnya seperti sfingomielin dan sterol (terutama kolesterol di
dalam membran sel hewani) juga ditemukan di dalam membran biologis.[2] Di dalam
tumbuhan dan alga, galaktosildiasilgliserol,[3] dan sulfokinovosildiasilgliserol,[4] yang
kekurangan gugus fosfat, adalah komponen penting dari membran kloroplas dan organel yang
berhubungan dan merupakan lipid yang paling melimpah di dalam jaringan fotosintesis,
termasuk tumbuhan tinggi, alga, dan bakteri tertentu.

Dwilapis telah ditemukan untuk memamerkan tingkat-tingkat tinggi dari keterbiasan ganda
yang dapat digunakan untuk memeriksa derajat keterurutan (atau kekacauan) di dalam
dwilapis menggunakan teknik seperti interferometri polarisasi ganda.

Organisasi-mandiri fosfolipid: liposom bulat, misel, dan dwilapis lipid.


Cadangan energi

Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan
energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan
sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim
yang peka-hormon, lipase.[5] Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang tinggi
kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk pemecahan karbohidrat dan
protein. Burung pehijrah yang harus terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan
cadangan energi triasilgliserol untuk membahanbakari perjalanan mereka.[6]
Pensinyalan

Di beberapa tahun terakhir, bukti telah mengemuka menunjukkan bahwa pensinyalan lipid
adalah bagian penting dari pensinyalan sel.[7] Pensinyalan lipid dapat muncul melalui aktivasi
reseptor protein G berpasangan atau reseptor nuklir, dan anggota-anggota beberapa kategori
lipid yang berbeda telah dikenali sebagai molekul-molekul pensinyalan dan sistem kurir
kedua.[8] Semua ini meliputi sfingosina-1-fosfat, sfingolipid yang diturunkan dari seramida
yaitu molekul kurir potensial yang terlibat di dalam pengaturan pergerakan kalsium,[9]
pertumbuhan sel, dan apoptosis;[10] diasilgliserol (DAG) dan fosfatidilinositol fosfat (PIPs),
yang terlibat di dalam aktivasi protein kinase C yang dimediasi kalsium;[11] prostaglandin,
yang merupakan satu jenis asam lemak yang diturunkan dari eikosanoid yang terlibat di
dalam radang and kekebalan;[12] hormon steroid seperti estrogen, testosteron, dan kortisol,
yang memodulasi fungsi reproduksi, metabolisme, dan tekanan darah; dan oksisterol seperti
25-hidroksi-kolesterol yakni agonis reseptor X hati.[13]

Fungsi lainnya

Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" (A, D, E, dan K1) yang merupakan lipid
berbasis isoprena gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan hati, dengan
rentang fungsi yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan
metabolisme asam lemak di dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami
oksidasi beta.[14] Poliprenol dan turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan
yang penting, di dalam kasus ini pengangkutan oligosakarida melalui membran. Fungsi gula
fosfat poliprenol dan gula difosfat poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di
dalam biosintesis polisakarida ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam
bakteri), dan di dalam protein eukariotik N-glikosilasi.[15][16] Kardiolipin adalah sub-kelas
gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang tersedia
melimpah khususnya pada membran mitokondria bagian dalam.[17] Mereka diyakini
mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dengan fosforilasi oksidatif.[18]
Metabolisme

Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida, sterol, dan
fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme lipid
menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional
dan struktural pada jaringan individu.
Biosintesis

Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup dan puri mirip
hanoman, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun
disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam
karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk
menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan
itu akan diubah menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:

Asupan karbohidrat, antara lain berupa sakarida, fruktosa, galaktosa pada


saluran pencernaan diserap masuk ke dalam sirkulasi darah menjadi
glukosa/gula darah. Konsentrasi glukosa pada plasma darah diatur oleh
tiga hormon, yaitu glukagon, insulin dan adrenalin.

Insulin akan menaikkan laju sirkulasi glukosa ke seluruh jaringan tubuh.


Pada jaringan adiposa, adiposit akan mengubah glukosa menjadi glukosa
6-fosfat dan gliserol fosfat, masing-masing dengan bantuan satu molekul
ATP.
o

Jaringan adiposit ini yang sering dikonsumsi kita sebagai lemak.

Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi
glikogen. Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan
insulin.
o

Pada saat rasio glukosa dalam plasma darah turun, hormon


glukagon dan adrenalin akan dikeluarkan untuk memulai proses
glikogenolisis yang mengubah kembali glikogen menjadi glukosa.

Ketika tubuh memerlukan energi, glukosa akan dikonversi melalui proses


glikolisis untuk menjadi asam piruvat dan adenosin trifosfat.

Asam piruvat kemudian dikonversi menjadi asetil-KoA, kemudian menjadi


asam sitrat dan masuk ke dalam siklus asam sitrat.
o

Pada saat otot berkontraksi, asam piruvat tidak dikonversi menjadi


asetil-KoA, melainkan menjadi asam laktat. Setelah otot
beristirahat, proses glukoneogenesis akan berlangsung guna
mengkonversi asam laktat kembali menjadi asam piruvat.

Sementara itu:

lemak yang terkandung di dalam bahan makanan juga dicerna dengan


asam empedu menjadi misel.

Misel akan diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi
asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah membran intestin.

Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh
kilomikron dan disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi
esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan
disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan terkonversi
menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah sebuah istilah
ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses
pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun:

trigliserida terjadi karena proses ester di dalam vesikel kilomikron

lemak yang dihasilkan oleh proses pencernaan adalah berbagai


macam asam lemak dan gliserol.

Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan
diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi
gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks
atau reaksi BrnstedLowry; asam + basa --> garam + air; dan
kebalikannya garam + air --> asam + basa
o

Proses ini terjadi di dalam hati dan disebut lipolisis. Sejumlah


hormon yang antagonis dengan insulin disekresi pada proses ini
menuju ke dalam hati, antara lain:

Glukagon, sekresi dari kelenjar pankreas

ACTH, GH, sekresi dari kelenjar hipofisis

Adrenalin, sekresi dari kelenjar adrenal

TH, sekresi dari kelenjar tiroid

Lemak di dalam darah yang berlebih akan disimpan di dalam


jaringan adiposa.

Lebih lanjut gliserol dikonversi menjadi dihidroksiaketon, kemudian


menjadi dihidroksiaketon fosfat dan masuk ke dalam proses glikolisis.

Sedangkan asam lemak akan dikonversi di dalam mitokondria dengan


proses oksidasi, dengan bantuan asetil-KoA menjadi adenosin trifosfat,
karbondioksida dan air.

Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak
pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam
lemak.[19] Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian
mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur
reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya
menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana. Enzimenzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua
reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi,[20] sedangkan di
dalam tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam
lintasannya.[21][22] Asam lemak dapat diubah menjadi triasilgliserol yang terbungkus di dalam
lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan ganda
diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasi asam stearat oleh
stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam
linoleat) juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat disintesis di
dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari
makanan.[23]
Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di
mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari gliserol-3fosfat dan diasilgliserol.[24]
Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi satuansatuan isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil pirofosfat dan
dimetilalil pirofosfat.[25] Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang berbeda-beda. Pada
hewan dan archaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA,[26]
sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan non-mevalonat menggunakan piruvat dan
gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya.[25][27] Satu reaksi penting yang menggunakan
donor isoprena aktif ini adalah biosintesis steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena
digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat dan dibentuk menjadi
sehimpunan cincin untuk membuat lanosterol.[28] Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi
steroid, seperti kolesterol dan ergosterol.[28][29]
Degradasi

Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria
dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak
dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses

sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung
karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk
membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah
menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan rantai
pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat
adalah 106 ATP.[30] Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik
tambahan untuk degradasi.
Gizi dan kesehatan

Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk triasilgliserol,
kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah penting untuk memfasilitasi
penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (A, D, E, dan K) dan karotenoid.[31]
Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak
esensial tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6) dan asam alfa-linolenat
(sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari prekursor sederhana
di dalam makanan.[32] Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak
majemuk tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar
minyak nabati adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung). Asam
alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-bijian, kacangkacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai).[33] Minyak ikan
kaya akan asam lemak omega-3 berantai panjang asam eikosapentaenoat dan asam
dokosaheksaenoat.[34] Banyak pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik
yang berhubungan dengan asupan asam lemak omega-3 pada perkembangan bayi, kanker,
penyakit kardiovaskular (gangguan jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi,
kelainan hiperaktif/kurang memperhatikan, dan demensia.[35][36] Sebaliknya, kini dinyatakan
bahwa asupan lemak trans, yaitu yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian,
adalah faktor risiko bagi penyakit jantung.[37][38][39]
Beberapa pengkajian menunjukkan bahwa total asupan lemak yang dikonsumsi berhubungan
dengan menaiknya risiko kegemukan[40][41] and diabetes.[42][43] akan Tetapi, pengkajian lain
yang cukup banyak, termasuk Women's Health Initiative Dietary Modification Trial
(Percobaan Modifikasi Makanan Inisiatif Kesehatan Perempuan), sebuah pengkajian selama
delapan tahun terhadap 49.000 perempuan, Nurses' Health Study (Pengkajian Kesehatan
Perawat dan Health Professionals Follow-up Study (Pengkajian Tindak-lanjut Profesional
Kesehatan), mengungkapkan ketiadaan hubungan itu.[44][45][46] Kedua-dua pengkajian ini tidak
menunjukkan adanya hubungan antara dari persentase kalori dari lemak dan risiko kanker,
penyakit jantung, atau kelebihan bobot badan. Nutrition Source, sebuah situs web yang
dipelihara oleh Departemen Gizi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, mengikhtisarkan
bukti-bukti terkini pada dampak lemak makanan: "Sebagian besar rincian penelitian yang
dilakukan di Harvard ini menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan lemak di dalam makanan
tidak berhubungan dengan bobot badan atau penyakit tertentu."[47]
Referensi

1.
2.

^ (Inggris)"Lipids introduction". Elmhurst College, Charles E.


Ophardt. Diakses 2010-02-22.
^ Stryer et al., pp. 329331

3.

^ Heinz E.(1996). Plant glycolipids: structure, isolation and analysis.


in Advances in Lipid Methodology - 3, pp. 211332 (ed. W.W. Christie, Oily
Press, Dundee)

4.

^ Kesalahan pengutipan: Tag <ref> tidak sah; tidak


ditemukan teks untuk ref bernama pmid17599463

5.

^ Brasaemle DL (December 2007). "Thematic review series:


adipocyte biology. The perilipin family of structural lipid droplet proteins:
stabilization of lipid droplets and control of lipolysis". J. Lipid Res. 48 (12):
254759. doi:10.1194/jlr.R700014-JLR200. PMID 17878492.

6.

^ Stryer et al., p. 619.

7.

^ Wang X. (2004). "Lipid signaling". Current Opinions in Plant


Biology 7 (3): 32936. doi:10.1016/j.pbi.2004.03.012. PMID 15134755.

8.

^ Eyster KM. (2007). "The membrane and lipids as integral


participants in signal transduction". Advances in Physiology Education 31:
516. doi:10.1152/advan.00088.2006. PMID 17327576.

9.

^ Hinkovska-Galcheva V, VanWay SM, Shanley TP, Kunkel RG.


(2008). "The role of sphingosine-1-phosphate and ceramide-1-phosphate
in calcium homeostasis". Current Opinion in Investigational Drugs 9 (11):
1192205. PMID 18951299.

10.

^ Saddoughi SA, Song P, Ogretmen B. (2008). "Roles of bioactive


sphingolipids in cancer biology and therapeutics". Subcellular
Biochemistry 49: 41340. doi:10.1007/978-1-4020-8831-5_16.
PMC 2636716. PMID 18751921.

11.

^ Klein C, Malviya AN. (2008). "Mechanism of nuclear calcium


signaling by inositol 1,4,5-trisphosphate produced in the nucleus, nuclear
located protein kinase C and cyclic AMP-dependent protein kinase".
Frontiers in Bioscience 13: 120626. doi:10.2741/2756. PMID 17981624.

12.

^ Boyce JA. (2008). "Eicosanoids in asthma, allergic inflammation,


and host defense". Current Molecular Medicine 8 (5): 33549.
doi:10.2174/156652408785160989. PMID 18691060.

13.

^ Betowski J. (2008). "Liver X receptors (LXR) as therapeutic


targets in dyslipidemia". Cardiovascular Therapy 26 (4): 297316.
doi:10.1111/j.1755-5922.2008.00062.x. PMID 19035881.

14.

^ Indiveri C, Tonazzi A, Palmieri F (October 1991). "Characterization


of the unidirectional transport of carnitine catalyzed by the reconstituted
carnitine carrier from rat liver mitochondria". Biochim. Biophys. Acta 1069
(1): 1106. doi:10.1016/0005-2736(91)90110-T. PMID 1932043.

15.

^ Parodi AJ, Leloir LF (April 1979). "The role of lipid intermediates in


the glycosylation of proteins in the eucaryotic cell". Biochim. Biophys. Acta
559 (1): 137. doi:10.1016/0304-4157(79)90006-6. PMID 375981.

16.

^ Helenius A, Aebi M. (2001). "Intracellular functions of N-linked


glycans". Science 291: 236469. doi:10.1126/science.291.5512.2364.
PMID 11269317.

17.

^ Gohil VM, Greenberg ML. (2009). "Mitochondrial membrane


biogenesis: phospholipids and proteins go hand in hand". Journal of Cell
Biology 184 (4): 46972. doi:10.1083/jcb.200901127. PMID 19237595.

18.

^ Hoch FL. (1992). "Cardiolipins and biomembrane function".


Biochimica et Biophysica Acta 1113 (1): 71133. PMID 10206472.

19.

^ Stryer et al., p. 634.

20.

^ Chirala S, Wakil S. (2004). "Structure and function of animal fatty


acid synthase". Lipids 39 (11): 104553. doi:10.1007/s11745-004-1329-9.
PMID 15726818.

21.

^ White S, Zheng J, Zhang Y. (2005). "The structural biology of type


II fatty acid biosynthesis". Annual Review of Biochemistry 74: 791831.

Anda mungkin juga menyukai