Lemak
C.PEMBAGIAN LEMAK
Berdasarkan komposisi kimianya lemak terbagi atas tiga,yaitu:
1.Lemak Sederhana
Lemak sederhana tersusun oleh trigliserida, yang terdiri dari satu gliserol dan tiga asam
lemak.Contoh senyawa lemak sederhana adalah lilin(wax) malam atau plastisin(lemak
sederhana yang padat pada suhu kamar),dan minyak(lemak sederhana yang cair pada suhu
kamar).
2.Lemak Campuran
Lemak Campuran merupakan gabungan antara lemak dengan senyawa bukan lemak.Contoh
lemak
campuran
adalah
lipoprotein(gabungan
antara
lipid
dan
dengan
protein),Fosfolipid(gabungan antara lipid dan fosfat),serta fosfatidilkolin(yang merupakan
gabungan antara lipid,fosfat dan kolin).
3.Lemak Asli(Derivat Lemak)
Deriwat lemak merupakan senyawa yang dihasilkan dari proses hidrolisis lipid.misalnya
kolesterol dan asam lemak.Berdasarkan ikatan kimianya asam lemak dibedakan menjadi
2,yaitu:
Asam lemak Jenuh,bersifat non-esensial karena dapat disintesis oleh tubuh dan pada
umumnya berwujud padat pada suhu kamar.Asam lemak jenuh berasal dari lemak
hewani,misalnya mentega.
Asam lemak tidak jenuh, bersifat esensial karena tidak dapat disintesis oleh tubuh dan
umunya berwujud cair pada suhu kamar.Asam Lema tidak jenuh berasal dari lemak
nabati,misalnyya minyak goreng.
.SUMBER LEMAK
Berdasarkan asalnya,sumber lemak dapat dibedakan menjadi 2,yaitu
E.FUNGSI LEMAK
Banyaknya lemak yang dibutuhkan oleh tubuh manusia umumnya berbeda-beda tetapi
umumnya berkisar antara 0,5-1gram lemak per 1kg berat badan per hari.Orang yang tinggal
di daerah bersuhu dingin dan orang yang bekerja berat membutuhkan lemak lebih banyak.Di
dalam tubuh kita,lemak memppunyai beberapa fungsi penting,diantaranya adalah:
Sebagai pelindung alat-alat tubuh vital(antara lain jantung dan lambung),yaitu sebagai
bantalan lemak
sebagai salah satu bahan penyusun hormon dan vitamin(khususnya untuk sterol)
Sebagai salah satu bahan penyusun empedu,asam kholat (di dalam hati),dan hormon
seks(khususnya untuk kolesterol.Pembawa zat-zat makan esensial
menjadi suksinat oleh enzim Succinyl-CoA synthetase. Pada proses ini molekul CoA
akan dilepaskan, selain itu terdapat satu atom P yang ikut dalam reaksi dan kemudian
akan ditangkap oleh ADP untuk membentuk ATP. n. Langkah selanjutnya adalah
perubahan suksinat menjadi Fumarat oleh enzim succinate dehydrogenase. Dua atom
H akan dilepaskan dan ditangkap oleh FAD+ untuk membentuk FADH2. o. Fumarat
lalu diubah menjadi malat oleh fumarase dengan penambahan air. p. Malat kemudian
akan diubah kembali menjadi oksaloasetat oleh enzim
5. q. Elektron dari H+ dari NADH dan FADH2 dibawa dari substrat ke substrat lain
secara berantai.Setiap kali dipindahkan energi yang terlepas digunakan untuk
mengikatkan fosfat anorganik ke molekul ADP sehingga terbentuk ATP
6. Katabolisme protein Asam-asam amino tidak dapat disimpan oleh tubuh. Jika
jumlah asam amino berlebihan atau terjadi kekurangan sumber energi lain
(karbohidrat dan protein), tubuh akan menggunakan asam amino sebagai sumber
energi. Tidak seperti karbohidrat dan lipid, asam amino memerlukan pelepasan gugus
amina. Gugus amin ini kemudian dibuang karena bersifat toksik bagi tubuh. Terdapat
2 tahap pelepasan gugus amin dari asam amino, yaitu: 1. Transaminasi : Enzim
aminotransferase memindahkan amin kepada ketoglutarat menghasilkan glutamat
atau kepada oksaloasetat menghasilkan aspartat 2. Deaminasi oksidatif : Pelepasan
amin dari glutamat menghasilkan ion ammonium Gugus-gugus amin dilepaskan
menjadi ion amonium (NH4+) yang selanjutnya masuk ke dalam siklus urea di hati.
Dalam siklus ini dihasilkan urea yang selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.
7. Proses yang terjadi di dalam siklus urea terdiri atas beberapa tahap yaitu: 1. Dengan
peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan CO2
menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP 2. Dengan
peran enzim ornitin transkarbamoilase, karbamoil fosfat bereaksi dengan L-ornitin
menghasilkan L-sitrulin dan gugus fosfat dilepaskan. 3. Dengan peran enzim
argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan L-aspartat menghasilkan Largininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari ATP 4. Dengan peran enzim
argininosuksinat liase, L-argininosuksinat dipecah menjadi fumarat dan L-arginin 5.
Dengan peran enzim arginase, penambahan H2O terhadap Larginin akan
menghasilkan L-ornitin dan urea.
Pengertian Katabolisme
Katabolisme merupakan reaksi pemecahan atau penguraian senyawa
kompleks (organik) menjadi sederhana (anorganik) yang menghasilkan energi.
Untuk dapat digunakan oleh sel, energi yang dihasilkan harus diubah menjadi
ATP (Adenosin Tri Phospat). ATP merupakan gugus adenin yang berikatan
dengan tiga gugus fosfat. Pelepasan gugus fosfat menghasilkan energi yang
digunakan langsung oleh sel, yang digunakan untuk melangsungkan reaksireaksi kimia, pertumbuhan, transportasi, gerak, reproduksi, dan lain-lain. Contoh
katabolisme adalah respirasi sel, yaitu proses penguraian bahan makanan
yang bertujuan menghasilkan energi. Sebagai bahan baku respirasi adalah
karbohidrat, asam lemak, dan asam amino dan sebagai hasilnya adalah
CO2 (karbon dioksida, air dan energi). Respirasi dilakukan oleh semua sel hidup,
sel hewan maupun sel tumbuhan.
Katabolisme Karbohidrat
Struktur karbohidrat
Karbohidrat merupakan sumber energi uatama dan sumber serat utama.
Karbohidrat mempunyai tiga unsur, yaitu karbon, hydrogen dan oksigen. Jenisjenis karbohidrat sangat beragam. Karbohidrat dibedakan satu dengan yang lain
berdasarkan susunan atom-aromnya, panjang pendeknya rantai serta jenis
ikatan.
Dari
kompleksitas
strukturnya
karbohidrat
dibedakan
menjadi
adalah
galaktooligosakarida
satkiosa,
rafinosa,
fruktooligosakarida,
dan
menghasilkan
menghasilkan 2
fosforilasi
memanfaatkan
pada
ATP
posisi
Reaksi
6,
ini
tidak
dapat
balik. Enzim
heksokinase merupakan katalis dalam reaksi tersebut dibantu oleh ion Mg2+
sebagai kofaktor.
Reaksi berikutnya ialah isomerasi, yaitu pengubahan glukosa-6-fosfat, yang
merupakan suatu aldosa, menjadi fruktosa-6-fosfat, yang merupakan suatu
ketosa, dengan enzim fosfoglukoisomerase dan dibantu oleh ion Mg2+.
Tahap selanjutnya adalah fruktosa-6-fosfat diubah menjadi fruktosa-1,6difosfat oleh enzim fosoffruktokinase dibantu oleh ion Mg2+ sebagai
kofaktor. Dalam reaksi ini,gugus fosfat dipindahkan dari ATP ke fruktosa-6-fosfat
pada posisi 1.
Reaksi tahap keempat dalam rangkaian reaksi glikolisis adalah penguraian
molekul
fruktosa-1,6-difosfat
membentuk dua
molekul
triosa
fosfat,
yaitu dihidroksi
aseton
aldolase fruktosa difosfat atau enzim aldolase. Hanya satu di antara dua
triosa fosfat yang dibentuk oleh aldolase, yaitu gliseraldehid-3-fosfat, yang
dapat langsung diuraikan pada tahap reaksi glikolisis berikutnya. Tetapi,
dihidroksi aseton fosfat dapat dengan cepat dan dalam reaksi dapat balik,
berubah menjadi gliseraldehid-3-fosfat oleh enzim isomerase triosa fosfat.
Tahap selanjutnya adalah reaksi oksidasi gliseraldehid-3fosfat menjadi asam
1,3 difosfogliserat. Dalam reaksi ini digunakan koenzim NAD+, sedangkan
gugus fosfat diperoleh dari asam fosfat. Enzim yang mengkatalisis dalam tahap
ini adalah dehidrogenase gliseraldehida fosfat. Pada tahap ini, enzim kinase
fosfogliserat mengubah
asam
1,3-difosfogliserat
menjadi
asam 3-
fosfogliserat. Dalam reaksi ini terbentuk satu molekul ATP dari ADP dan
memerlukan ion Mg2+ sebagai kofaktor. Pada tahap ini, terjadi pengubahan
asam
3-fosfoliserat
menjadi
asam 2-fosfogliserat.
Reaksi
ini
melibatkan
pergeseran dapat balik gugus fosfat dari posisi 3 ke posisi 2. Reaksi ini dikatalisis
oleh enzim fosfogliseril mutase dengan ion Mg2+ sebagai kofaktor.
Reaksi berikutnya adalah reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat dari
asam 2-fosfogliserat dengan katalisis enzim enolase dan ion Mg2+ sebagai
kofaktor. Reaksi pembentukan asam fosfoenol piruvat ini ialah reaksi dehidrasi.
Tahap terakhir pada glikolisis ialah reaksi pemindahan gugus fosfat berenergi
tinggi dari fosfoenolpiruvat ke ADP yang dikatalisis oleh enzim piruvat kinase
sehingga terbentuk molekul ATP dan molekul asam piruvat.
Katabolisme Lemak
Struktur Lemak
Berdasarkan struktur dan fungsi bermacam-macam lemak menjadi salah satu
dasar pengklasifiksian lemak.
Asam-asam lemak : Merupakan suatu rantai hidrokarbon yang mengandung satu
gugus metal pada salah satu ujungnya dan salah satu gugus asam atau
karboksil. Secara umum formula kimia suatu asam lemak adalah CH 3(CH2)nCOOH,
dan biasanya kelipatan dua.
Rantai pendek : rantai hidrokarbonnya terdiri dari jumlah atom karbon genap 4-6
atom.
Rantai sedang : 8-12 atom
Rantai panjang : 14-26 atom.
Dan asam lemak-asam lemak ini merupakn asam lemak jenuh
Sedangkan untuk asam lemak tidak jenuh, adalah yang mempunayi ikatan
rangkap
atau
lebih
misalnya
palmitoleat,
linolenat,
arakhidat,
dan
lain
2.
3.
Glikolipid : komponen ini mempunayi sifat serperti lipid, terdiri dari satu atu
lebih komponen gula, dan biasanya glukosa dan galaktosa.
4.
empat
buah
cincin
yang
saling
berhubunga,
tiga
diantaranya
Fungsi Lemak
1.
hormon
mengatur komunikasi
antar sel,
Katabolisme Protein
Struktur Protein
Dilihat dari tingkat organisasi struktur, protein dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kelas dengan urutan kerumitan yang berkurang. Kelas-kelas itu adalah :
1.
Struktur primer: Ini adalah hanya urutan asam amino di dalam rantai protein.
Struktur primer protein dilakukan oleh ikatan-ikatan (peptida) yang kovalen.
2.
Struktur sekunder:
ikatan hidrogen antara oksigen karbonil dan nitrogen amida dari rantai
polipeptida.
3.
Struktur tersier: Hal ini menunjuk ke cara rantai protein ke dalam protein
berbentuk bulat dilekukkan dan dilipat untuk membentuk struktur tigadimensional
secara
menyeluruh
dari
molekul
protein.
Struktur
tersier
Fungsi Protein
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Transaminasi
Enzim
aminotransferase
memindahkan
amin
kepada
masuk ke dalam siklus urea di hati. Dalam siklus ini dihasilkan urea yang
selanjutnya dibuang melalui ginjal berupa urin.
Proses yang terjadi di dalam siklus urea digambarkan terdiri atas beberapa tahap
yaitu:
1.
Dengan peran enzim karbamoil fosfat sintase I, ion amonium bereaksi dengan
CO2 menghasilkan karbamoil fosfat. Dalam raksi ini diperlukan energi dari ATP
2.
3.
Dengan peran enzim argininosuksinat sintase, L-sitrulin bereaksi dengan Laspartat menghasilkan L-argininosuksinat. Reaksi ini membutuhkan energi dari
ATP
4.
5.
senyawa
karbon
yang
paling
banyak
tereduksi,
sedangkan
Dari
penjelasan
itu
dapat
disimpulkan
jika
kita
makan
dengan
DAN
HUBUNGANNYA
ini: karbohidrat.
katabolisme
karbohidrat,
DAFTRA PUSTAKA
Campbell, dkk. 2003. Biologi jilid 1. Jakarta:Erlangga
Elisa. tanpa tahun. Metabolisme Protein. http:// ugm.ac. id / files / chimera 73 / .../
Metabolisme %20protein.doc. diakses pada tanggal 30 Mei 2012 pukul 16.04
Lehninger. 200. Dasar-dasar biokimia jilid 2. Jakarta: Erlangga
Secara umum dapat dikatakan bahwa lemak memenuhi fungsi dasar bagi manusia, yaitu: [1]
1. Menjadi cadangan energi dalam bentuk sel lemak. 1 gram lemak
menghasilkan 39.06 kjoule atau 9,3 kcal.
2. Lemak mempunyai fungsi selular dan komponen struktural pada membran
sel yang berkaitan dengan karbohidrat dan protein demi menjalankan
aliran air, ion dan molekul lain, keluar dan masuk ke dalam sel.
3. Menopang fungsi senyawa organik sebagai penghantar sinyal, seperti
pada prostaglandin dan steroid hormon dan kelenjar empedu.
4. Menjadi suspensi bagi vitamin A, D, E dan K yang berguna untuk proses
biologis
5. Berfungsi sebagai penahan goncangan demi melindungi organ vital dan
melindungi tubuh dari suhu luar yang kurang bersahabat.
Lemak juga merupakan sarana sirkulasi energi di dalam tubuh dan komponen utama yang
membentuk membran semua jenis sel.
Membran
Dwilapis telah ditemukan untuk memamerkan tingkat-tingkat tinggi dari keterbiasan ganda
yang dapat digunakan untuk memeriksa derajat keterurutan (atau kekacauan) di dalam
dwilapis menggunakan teknik seperti interferometri polarisasi ganda.
Triasilgliserol, tersimpan di dalam jaringan adiposa, adalah bentuk utama dari cadangan
energi di tubuh hewan. Adiposit, atau sel lemak, dirancang untuk sintesis dan pemecahan
sinambung dari triasilgliserol, dengan pemecahan terutama dikendalikan oleh aktivasi enzim
yang peka-hormon, lipase.[5] Oksidasi lengkap asam lemak memberikan materi yang tinggi
kalori, kira-kira 9 kkal/g, dibandingkan dengan 4 kkal/g untuk pemecahan karbohidrat dan
protein. Burung pehijrah yang harus terbang pada jarak jauh tanpa makan menggunakan
cadangan energi triasilgliserol untuk membahanbakari perjalanan mereka.[6]
Pensinyalan
Di beberapa tahun terakhir, bukti telah mengemuka menunjukkan bahwa pensinyalan lipid
adalah bagian penting dari pensinyalan sel.[7] Pensinyalan lipid dapat muncul melalui aktivasi
reseptor protein G berpasangan atau reseptor nuklir, dan anggota-anggota beberapa kategori
lipid yang berbeda telah dikenali sebagai molekul-molekul pensinyalan dan sistem kurir
kedua.[8] Semua ini meliputi sfingosina-1-fosfat, sfingolipid yang diturunkan dari seramida
yaitu molekul kurir potensial yang terlibat di dalam pengaturan pergerakan kalsium,[9]
pertumbuhan sel, dan apoptosis;[10] diasilgliserol (DAG) dan fosfatidilinositol fosfat (PIPs),
yang terlibat di dalam aktivasi protein kinase C yang dimediasi kalsium;[11] prostaglandin,
yang merupakan satu jenis asam lemak yang diturunkan dari eikosanoid yang terlibat di
dalam radang and kekebalan;[12] hormon steroid seperti estrogen, testosteron, dan kortisol,
yang memodulasi fungsi reproduksi, metabolisme, dan tekanan darah; dan oksisterol seperti
25-hidroksi-kolesterol yakni agonis reseptor X hati.[13]
Fungsi lainnya
Vitamin-vitamin yang "larut di dalam lemak" (A, D, E, dan K1) yang merupakan lipid
berbasis isoprena gizi esensial yang tersimpan di dalam jaringan lemak dan hati, dengan
rentang fungsi yang berbeda-beda. Asil-karnitina terlibat di dalam pengangkutan dan
metabolisme asam lemak di dalam dan di luar mitokondria, di mana mereka mengalami
oksidasi beta.[14] Poliprenol dan turunan terfosforilasi juga memainkan peran pengangkutan
yang penting, di dalam kasus ini pengangkutan oligosakarida melalui membran. Fungsi gula
fosfat poliprenol dan gula difosfat poliprenol di dalam reaksi glikosilasi ekstra-sitoplasmik, di
dalam biosintesis polisakarida ekstraselular (misalnya, polimerisasi peptidoglikan di dalam
bakteri), dan di dalam protein eukariotik N-glikosilasi.[15][16] Kardiolipin adalah sub-kelas
gliserofosfolipid yang mengandung empat rantai asil dan tiga gugus gliserol yang tersedia
melimpah khususnya pada membran mitokondria bagian dalam.[17] Mereka diyakini
mengaktivasi enzim-enzim yang terlibat dengan fosforilasi oksidatif.[18]
Metabolisme
Lemak yang menjadi makanan bagi manusia dan hewan lain adalah trigliserida, sterol, dan
fosfolipid membran yang ada pada hewan dan tumbuhan. Proses metabolisme lipid
menyintesis dan mengurangi cadangan lipid dan menghasilkan karakteristik lipid fungsional
dan struktural pada jaringan individu.
Biosintesis
Karena irama laju asupan karbohidrat yang cukup tinggi bagi makhluk hidup dan puri mirip
hanoman, maka asupan tersebut harus segera diolah oleh tubuh, menjadi energi maupun
disimpan sebagai glikogen. Asupan yang baik terjadi pada saat energi yang terkandung dalam
karbohidrat setara dengan energi yang diperlukan oleh tubuh, dan sangat sulit untuk
menggapai keseimbangan ini. Ketika asupan karbohidrat menjadi berlebih, maka kelebihan
itu akan diubah menjadi lemak. Metabolisme yang terjadi dimulai dari:
Glukosa 6-fosfat kemudian dikonversi oleh hati dan jaringan otot menjadi
glikogen. Proses ini dikenal sebagai glikogenesis, dalam kewenangan
insulin.
o
Sementara itu:
Misel akan diproses oleh enzim lipase yang disekresi pankreas menjadi
asam lemak, gliserol, kemudian masuk melewati celah membran intestin.
Setelah melewati dinding usus, asam lemak dan gliserol ditangkap oleh
kilomikron dan disimpan di dalam vesikel. Pada vesikel ini terjadi reaksi
esterifikasi dan konversi menjadi lipoprotein. Kelebihan lemak darah, akan
disimpan di dalam jaringan adiposa, sementara yang lain akan terkonversi
menjadi trigliserida, HDL dan LDL. Lemak darah adalah sebuah istilah
ambiguitas yang merujuk pada trigliserida sebagai lemak hasil proses
pencernaan, sama seperti penggunaan istilah gula darah walaupun:
Ketika tubuh memerlukan energi, baik trigliserida, HDL dan LDL akan
diurai dalam sitoplasma melalui proses dehidrogenasi kembali menjadi
gliserol dan asam lemak. Reaksi yang terjadi mirip seperti reaksi redoks
atau reaksi BrnstedLowry; asam + basa --> garam + air; dan
kebalikannya garam + air --> asam + basa
o
Kejadian ini melibatkan sintesis asam lemak dari asetil-KoA dan esterifikasi asam lemak
pada saat pembuatan triasilgliserol, suatu proses yang disebut lipogenesis atau sintesis asam
lemak.[19] Asam lemak dibuat oleh sintasa asam lemak yang mempolimerisasi dan kemudian
mereduksi satuan-satuan asetil-KoA. Rantai asil pada asam lemak diperluas oleh suatu daur
reaksi yang menambahkan gugus asetil, mereduksinya menjadi alkohol, mendehidrasinya
menjadi gugus alkena dan kemudian mereduksinya kembali menjadi gugus alkana. Enzimenzim biosintesis asam lemak dibagi ke dalam dua gugus, di dalam hewan dan fungi, semua
reaksi sintasa asam lemak ini ditangani oleh protein tunggal multifungsi,[20] sedangkan di
dalam tumbuhan, plastid dan bakteri memisahkan kinerja enzim tiap-tiap langkah di dalam
lintasannya.[21][22] Asam lemak dapat diubah menjadi triasilgliserol yang terbungkus di dalam
lipoprotein dan disekresi dari hati.
Sintesis asam lemak tak jenuh melibatkan reaksi desaturasa, di mana ikatan ganda
diintroduksi ke dalam rantai asil lemak. Misalnya, pada manusia, desaturasi asam stearat oleh
stearoil-KoA desaturasa-1 menghasilkan asam oleat. Asam lemak tak jenuh ganda-dua (asam
linoleat) juga asam lemak tak jenuh ganda-tiga (asam linolenat) tidak dapat disintesis di
dalam jaringan mamalia, dan oleh karena itu asam lemak esensial dan harus diperoleh dari
makanan.[23]
Sintesis triasilgliserol terjadi di dalam retikulum endoplasma oleh lintasan metabolisme di
mana gugus asil di dalam asil lemak-KoA dipindahkan ke gugus hidroksil dari gliserol-3fosfat dan diasilgliserol.[24]
Terpena dan terpenoid, termasuk karotenoid, dibuat oleh perakitan dan modifikasi satuansatuan isoprena yang disumbangkan dari prekursor reaktif isopentenil pirofosfat dan
dimetilalil pirofosfat.[25] Prekursor ini dapat dibuat dengan cara yang berbeda-beda. Pada
hewan dan archaea, lintasan mevalonat menghasilkan senyawa ini dari asetil-KoA,[26]
sedangkan pada tumbuhan dan bakteri lintasan non-mevalonat menggunakan piruvat dan
gliseraldehida 3-fosfat sebagai substratnya.[25][27] Satu reaksi penting yang menggunakan
donor isoprena aktif ini adalah biosintesis steroid. Di sini, satuan-satuan isoprena
digabungkan untuk membuat skualena dan kemudian dilipat dan dibentuk menjadi
sehimpunan cincin untuk membuat lanosterol.[28] Lanosterol kemudian dapat diubah menjadi
steroid, seperti kolesterol dan ergosterol.[28][29]
Degradasi
Oksidasi beta adalah proses metabolisme di mana asam lemak dipecah di dalam mitokondria
dan/atau di dalam peroksisoma untuk menghasilkan asetil-KoA. Sebagian besar, asam lemak
dioksidasi oleh suatu mekanisme yang sama, tetapi tidak serupa dengan, kebalikan proses
sintesis asam lemak. Yaitu, pecahan berkarbon dua dihilangkan berturut-turut dari ujung
karboksil dari asam itu setelah langkah-langkah dehidrogenasi, hidrasi, dan oksidasi untuk
membentuk asam keto-beta, yang dipecah dengan tiolisis. Asetil-KoA kemudian diubah
menjadi Adenosina trifosfat, CO2, dan H2O menggunakan daur asam sitrat dan rantai
pengangkutan elektron. Energi yang diperoleh dari oksidasi sempurna asam lemak palmitat
adalah 106 ATP.[30] Asam lemak rantai-ganjil dan tak jenuh memerlukan langkah enzimatik
tambahan untuk degradasi.
Gizi dan kesehatan
Sebagian besar lipid yang ditemukan di dalam makanan adalah berbentuk triasilgliserol,
kolesterol dan fosfolipid. Kadar rendah lemak makanan adalah penting untuk memfasilitasi
penyerapan vitamin-vitamin yang larut di dalam lemak (A, D, E, dan K) dan karotenoid.[31]
Manusia dan mamalia lainnya memerlukan makanan untuk memenuhi kebutuhan asam lemak
esensial tertentu, misalnya asam linoleat (asam lemak omega-6) dan asam alfa-linolenat
(sejenis asam lemak omega-3) karena mereka tidak dapat disintesis dari prekursor sederhana
di dalam makanan.[32] Kedua-dua asam lemak ini memiliki 18 karbon per molekulnya, lemak
majemuk tak jenuh berbeda di dalam jumlah dan kedudukan ikatan gandanya. Sebagian besar
minyak nabati adalah kaya akan asam linoleat (safflower, bunga matahari, dan jagung). Asam
alfa-linolenat ditemukan di dalam daun hijau tumbuhan, dan di beberapa biji-bijian, kacangkacangan, dan leguma (khususnya flax, brassica napus, walnut, dan kedelai).[33] Minyak ikan
kaya akan asam lemak omega-3 berantai panjang asam eikosapentaenoat dan asam
dokosaheksaenoat.[34] Banyak pengkajian telah menunjukkan manfaat kesehatan yang baik
yang berhubungan dengan asupan asam lemak omega-3 pada perkembangan bayi, kanker,
penyakit kardiovaskular (gangguan jantung), dan berbagai penyakit kejiwaan, seperti depresi,
kelainan hiperaktif/kurang memperhatikan, dan demensia.[35][36] Sebaliknya, kini dinyatakan
bahwa asupan lemak trans, yaitu yang ada pada minyak nabati yang dihidrogenasi sebagian,
adalah faktor risiko bagi penyakit jantung.[37][38][39]
Beberapa pengkajian menunjukkan bahwa total asupan lemak yang dikonsumsi berhubungan
dengan menaiknya risiko kegemukan[40][41] and diabetes.[42][43] akan Tetapi, pengkajian lain
yang cukup banyak, termasuk Women's Health Initiative Dietary Modification Trial
(Percobaan Modifikasi Makanan Inisiatif Kesehatan Perempuan), sebuah pengkajian selama
delapan tahun terhadap 49.000 perempuan, Nurses' Health Study (Pengkajian Kesehatan
Perawat dan Health Professionals Follow-up Study (Pengkajian Tindak-lanjut Profesional
Kesehatan), mengungkapkan ketiadaan hubungan itu.[44][45][46] Kedua-dua pengkajian ini tidak
menunjukkan adanya hubungan antara dari persentase kalori dari lemak dan risiko kanker,
penyakit jantung, atau kelebihan bobot badan. Nutrition Source, sebuah situs web yang
dipelihara oleh Departemen Gizi di Sekolah Kesehatan Masyarakat Harvard, mengikhtisarkan
bukti-bukti terkini pada dampak lemak makanan: "Sebagian besar rincian penelitian yang
dilakukan di Harvard ini menunjukkan bahwa jumlah keseluruhan lemak di dalam makanan
tidak berhubungan dengan bobot badan atau penyakit tertentu."[47]
Referensi
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.