PROTEIN
KELOMPOK 2:
• Fermentasi alkohol
Fermentasi alkohol biasanya dilakukan oleh ragi dan
bakteri yang banyak digunakan dalam pembuatan bir dan
anggur.
• Fermentasi asam laktat
Fermentasi asam laktat banyak dilakukan oleh fungi
dan bakteri tertentu digunakan dalam industri susu untuk
membuat keju dan yogurt.
Katabolisme Protein dan Lemak
• Protein
Protein melalui proses hidrolisis diubah menjadi asam amino.
Beberapa asam amino dapat diubah menjadi asam piruvat dan
asetil koenzim A setelah terlepasnya gugus amin dari asam amino
yang dilepas, kemudian gugus amin tersebut akan dibawa ke hati
dan akan dirombak menjadi amoniak (NH3) yang nantinya
dibuang bersama dengan urin, 1 gram protein dapat
menghasilkan energi yang setara dengan 1 gram karbohidrat.
• Lemak
Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka
asam lemak mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester
dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai cadangan energi
jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi
dari karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi.
Proses penguraian metabolisme asam lemak sebagai
berikut (menurut Nugroho) :
• Katabolisme Gliserol
Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat
menjadi sumber energi. Gliserol ini selanjutnya masuk ke
dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis.
• Oksidasi Asam Lemak (Oksidasi Beta)
Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak
harus diaktifkan terlebih dahulu menjadi asil-KoA.
Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak
diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase
(Tiokinase).
Pada proses oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan
5 tahapan proses dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir
berupa asetil KoA. Selanjutnya asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat.
Menurut Poedjiadi (1994: 279-280), tahapan-tahapan tersebut adalah sebagai
berikut.
• Pembentukan asil KoA dari asam lemak berlangsung dengan katalis enzim asil
KoA sintetase yang disebut juga tiokinase.
• Reaksi kedua adalah reaksi pembentukan enoil KoA dengan cara oksidasi. Enzim
asil KoA dehidrogenase berperan sebagai katalis dalam reaksi ini. Koenzim yang
dibutuhkan dalam reaksi ini adalah FAD yang berperan sebagai akseptor
hydrogen. Dua molekul ATP dibentuk untuk tiap dari molekul FADH2 melalui
sistem transport electron.
• Pada reaksi ketiga, enzim enoil KoA hidratase merupakan katalis yang
menghasilkan L- hidroksiasil KoA. Reaksi ini ialah reaksi hidrasi terhadap ikatan
rangkap anatar C-2 dan C-3.
• Reaksi keempat adalah reaksi oksidasi yang mengubah hidroksiasil koenzim A
menjadi ketoasil koenzim A. Enzim L-hidrokdiasil koenzim A dehidrogenase
melibatkan NAD yang direduksi menjadi NADH.
• Tahap kelima adalah reaksi pemecahan ikatan C-C, sehingga menghasilkan aseil
koenzim A dan asil koenzim A yang mempunyai jumlah atom C dua buah lebih
pendek dari molekul semula.
Hasil KoA yang terbentuk pada reaksi tahap 5, mengalami
metabolisme lebih lanjut melalui reaksi tahap 2 hingga
tahap 5 dan demikian seterusnya sampai rantai C pada
asam lemak terpecah menjadi molekul-molekul asetil
KoA. Selanjutnya asetil KoA dapat teroksidasi menjadi
CO2 dan H2O melalui siklus asam sitrat (Poedjiadi, 1994:
282). Asetil KoA yang dihasilkan dari oksidasi asam lemak
tidak berbeda dengan asetil KoA yang dibentuk dari
piruvat (Lehninger, 2005: 204).
KESIMPULAN