Anda di halaman 1dari 9

TUGAS MANDIRI BIOKIMIA II

“METABOLISME KARBOHIDRAT”

Disusun Oleh:
Rasendriya Chandramurti
021811133117

DEPARTEMEN BIOLOGI ORAL


FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS AIRLANGGA
2019

i
DAFTAR ISI
1. Metabolisme ................................................................................................ 1
1.1 Definisi Metabolisme ............................................................................. 1
1.2 Fungsi Metabolisme .............................................................................. 1
2. Karbohidrat .................................................................................................. 2
2.1. Definisi Karbohidrat .............................................................................. 2
2.2. Fungsi Karbohidrat ............................................................................... 2
3. Metabolisme Karbohidrat ............................................................................ 3

3.1. Glikolisis ............................................................................................... 3


3.2. Dekarboksilasi Oksidatif ....................................................................... 4
3.3. Siklus Krebs ......................................................................................... 4
3.4. Glikogenesis ......................................................................................... 5
3.5. Glikoneogenesis ................................................................................... 5
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolism karbohidrat ...................... 6

i
1. METABOLISME
1.1. Definisi Metabolisme
Metabolisme merupakan reaksi dalam sel yang dikatalisis oleh enzim-
enzim. Lebih jauh, metabolisme bukanlah suatu proses acak malainkan sangat
terintegrasi dan terkoordinasi. Mempunyai tujuan dan mencakup berbagai
kerjasama banyak sistem multi enzim.
Metabolisme juga merupakan perubahan transpormasi kimia menjadi
energy yang terjadi diadalam tubuh. Banyaknya energi yang dibebaskan
oleh proses katabolisme makanan di dalam tubuh sama besar dengan jumlah
yang dibebaskan diluar tubuh. Energi yang dibebaskan oleh proses katabolisme
dalam tubuh, mencerna dan memetabolisme makanan, termoregulasi dan
aktivitas fisik (Munawwarah, 2011).
Metabolisme dapat dibedakan menjadi 2 (dua) macam proses yaitu
anabolisme (penyusunan) dan katabolisme (penguraian). Anabolisme adalah
sintesis makromolekul seperti protein, polisakarida, dan asam nukleat dari bahan-
bahan yang kecil. Proses sintesis yang demikian tidak dapat berlangsung tanpa
adanya masukan energi. Secara langsung atau tidak langsung, ATP merupakan
sumber energi bagi semua aktifitas anabolik di dalam sel. Metabolisme
memerlukan keberadaan enzim agar prosesnya berjalan cepat. Hasil proses

metabolisme berupa energi dan zat-zat yang diperlukan oleh tubuh. (Baret dkk.,
1986)

1.2. Fungsi Metabolisme


Metabolisme memiliki empat fungsi spesifik, yaitu:
1. Untuk memperoleh energi kimia dari degradasi sari makanan yang
kaya energi dari lingkungan atau dari energi solar.

1
2. Untuk mengubah molekul nutrien menjadi prekusor unit
pembangun bagi makro molekul nutrien menjadi prekusor unit
pembangun makro molekul sel.
3. Untuk menggabungkan unit-unit pembangun ini menjadi protein,
asam nukleat, lipid, polisakarida, dan komponen sel lainnya.
4. Untuk membentuk dan mendegradasi biomolekul yang
diperlukan di dalam fungsi khusus sel.
2. KARBOHIDRAT
2.1. Definisi Karbohidrat
Karbohidrat adalah polihidroksi aldehid atau keton. Nama karbohidrat
berasal dari kenyataan bahwa kebanyakan senyawa golongan ini mempunyai
rumus empiris, yang menunjukkan bahwa senyawa tersebut adalah karbon
“hidrat”, dan memiliki nisbah karbon terhadap oksigen sebagai 1: 2: 1. Sebagai
contoh rumus eimpiris D-glukosa adalah C6H12O0.(Murray,K.,2002).
Karbohidrat dapat dibedakan menjadi: monosakarida, oligosakarida,
dan polisakarida. Monosakaridaialah karbohidrat yang paling sederhana
yang tidak dapat dihidrolisis menjadi karbohidrat lain. Sebagian besar
monosakarida dikenal sebagai heksosa, karena terdiri atas 6-rantai atau cincin
karbon. Menurut Sunita Almatsier, ada tiga jenis heksosayang penting dalam
ilmu gizi, yaitu glukosa, fruktosa, dan galaktosa. Ketiga macam monosakarida
ini mengandung jenis dan jumlah atom yang sama,yaitu 6 atom karbon, 12
atom hidrogen, dan 6 atom oksigen. Perbedaannya hanya terletak pada cara
penyusunan atom-atom hydrogen dan oksigen di sekitar atom-atom karbon.
Dalam proses untuk menghasilkan energi, semua jenis karbohidrat yang
dikonsumsi akan masuk kedalam sistem pencernaan dan juga usus halus,
terkonversi menjadi glukosa untuk kemudian di absorpsi oleh aliran darah dan
ditempatkan ke berbagai organ dan jaringan tubuh. Molekul glukosa hasil
konversi berbagai macam jenis karbohidrat inilah yang kemudian akan
berfungsi sebagai dasar pembentukan energi di dalam tubuh. Melalui
berbagai tahapan dalam proses metabolisme, sel-sel yang terdapat di dalam tubuh
dapat mengoksidasi glukosa menjadi CO & H2O dimana proses ini juga akan
disertai dengan produksi energi.
2.2. Fungsi Karbohidrat
Karbohidrat memiliki berbagai macam fungsi bagi tubuh. Almatsier dalam
bukunya menyebutkannya sebagai berikut:

2
a. Sumber energi.
b. Pemberi rasa manis pada makanan. Karbohidrat memberi rasa
manis pada makanan, khususnya mono dan disakarida. Alat kecapan
manusia merasakan rasa manis tersebut.
c. Penghemat protein.
d. Pengatur metabolismelemak.
e. Membantu pengeluaran feses.

3. Metabolisme Karbohidrat
Peranan utama karbohidrat di dalam tubuh adalah menyediakan glukosa
bagi sel-sel tubuh yang kemudian diubah menjadi eenrgi. Glukosa memegang
peranan sentral dalam metabolisme karbohidrat. Jaringan tertentu hanya
memperoleh energi dari karbohidrat seperti sel darah merah serta sebagian besar
otak dan sistem saraf.
Glukosa yang diserap dari pencernaan makanan dibawa darah menuju
keseluruh sel tubuh. Dalam sitoplasma glukosa akan mengalami glikolisis, yaitu
peristiwa pemecahan gula hingga menjadi ATP. Ada dua jalur gikolisis yaitu jalur
biasa untuk aktifitas atau kegiatan hidup yang biasa (normal) dengan hasil ATP
terbatas dan glikolisis jalur cepat yang dikenal dengan jalur Embden Meyerhoff
untuk menyediakan ATP cepat pada aktifitas kerja keras, misalnya lari cepat. Jalur
ini memberi hasil asam laktat yang bila terus bertambah dapat menyebabkan
terjadinya asidosis laktat. Asidosis ini dapat berakibat fatal terutama bagi yang
tidak terbisa beraktitas keras. Hasil oksidasi glukosa melalu glikolisis akan
dilanjutkan dalam siklus kreb yang terjadi di bagian matriks mitokondria.
Selanjutnya, hasil siklus kreb akan digunakan dalam dalam sistem couple dengan
menggunakan sitokrom dan berakhir dengan pemanfaatan oksigen sebagai
penangkapan ion H. Kejadian tubuh kemasukan racun menyebabkan sistem
sitokrom diblokir oleh senyawa racun sehingga reaksi reduksi oksidasi dalam
sistem couple, terutama oleh oksigen tidak dapat berjalan (Anonim,2009).

3.1. Glikolisis
Glikolisis adalah rangkaian reaksi kimia penguraian glukosa (yang memiliki 6
atom C) menjadi asam piruvat (senyawa yang memiliki 3 atom C), NADH, dan
ATP. NADH (Nikotinamida Adenina Dinukleotida Hidrogen) adalah koenzim yang

3
mengikat elektron (H), sehingga disebut sumber elektron berenergi tinggi. ATP
(adenosin trifosfat) merupakan senyawa berenergi tinggi. Setiap pelepasan gugus fosfatnya
menghasilkan energi. Pada proses glikolisis, setiap 1 molekul glukosa diubah
menjadi 2 molekul asam piruvat, 2 NADH, dan 2 ATP (Rochimah, 2009).
Glikolisis memiliki sifat-sifat, antara lain: glikolisis dapat berlangsung secara
aerob maupun anaerob, glikolisis melibatkan enzim ATP dan ADP, serta peranan
ATP dan ADP pada glikolisis adalah memindahkan (mentransfer) fosfat dari
molekul yang satu ke molekul yang lain. Pada sel eukariotik, glikolisis terjadi di
sitoplasma (sitosol). Glikolisis terjadi melalui 10 tahapan yang terdiri dari 5 tahapan
penggunaan energi dan 5 tahapan pelepasan energi.

3.2. Dekarboksilasi Oksidatif


Pada tahapan ini, asam piruvat (3 atom C) hasil glikolisis dari sitosol diubah
menjadi asetil koenzim A (2 atom C) di dalam mitokondria. Pada tahap 1, molekul
piruvat (3 atom C) melepaskan elektron (oksidasi) membentuk CO2 (piruvat
dipecah menjadi CO2 dan molekul berkarbon 2). Pada tahap 2, NAD+ direduksi
(menerima elektron) menjadi NADH + H+. Pada tahap 3, molekul berkarbon 2
dioksidasi dan mengikat Ko-A (koenzim A) sehingga terbentuk asetil Ko-A. Hasil
akhir tahapan ini adalah asetil koenzim A, CO2, dan 2NADH (Rochimah, 2009).

3.3. Siklus Krebs


Siklus Krebs terjadi di matriks mitokondria dan disebut juga siklus asam
trikarboksilat. Hal ini disebabkan siklus Krebs tersebut menghasilkan senyawa
yang mempunyai gugus karboksil, seperti asam sitrat dan asam isositrat. Asetil
koenzim A hasi dekarboksilasi oksidatif memasuki matriks mitokondria untuk
bergabung dengan asam oksaloasetat dalam siklus Krebs, membentuk asam
sitrat. Demikian seterusnya, asam sitrat membentuk bermacam-macam zat
dan akhirnya membentuk asam oksaloasetat lagi (Rochimah, 2009)

4
Hasil glikolisis menghasilkan 2 molekul piruvat (untuk 1 molekul glukosa).
Oleh karena itu, hasil akhir total dari siklus Krebs tersebut adalah 2 kalinya.
Dengan demikian, diperoleh hasil sebanyak 6 NADH, 2FADH2 dan 2ATP (jumlah
untuk katabolisme setiap 1 molekul glukosa).

3.4. Glikogenesis
Kelebihan glukosa dalam tubuh akan disimpan dalam hati dan otot
(glikogen) ini disebut glikogenesis. Glukosa yang berlebih ini akan mengalami
fosforilasi menjadi glukosa-6-phospat. Di otot reakssi ini dikatalis oleh enzim
heksokinase sedangkan di hati dikatalis oleh glukokinase. Glukosa-6-phospat diubah
menjadi glukosa-1-phospat dengan katalis fosfoglukomutase menjadi glukosa-1,6-
biphospat. Selanjutnya glukosa-1-phospat bereaksi ddengan uridin triphospat
(UTP) untuk membentuk uridin biphospat glukosa (UDPGlc) dengan katalis UDPGlc
pirofosforilase. Atom C1 pada glukosa yang diaktifkan oleh UDPGlc membentuk
ikantan glikosidik dengan atom C4 pada residu glukosa terminal glikogen,

5
sehingga membebaskan UDP. Reaksi ini dikatalis oleh enzim glikogen sintase.
Molekul glikogen yang sudah ada sebelumnya harus ada untuk memulai reaksi ini.
Glikogen primer selanjutnya dapat terbentuk pada primer protein yang dikenal
sebagai glokogenin. Setelah rantai glikogen primer diperpanjang dengan
penambahan glukosa tersebut hingga mencapai minimal 11 residu glukosa, maka
enzim pembentuk cabang memindahkan bagian dari rantai 1 ke 4 (panjang
minimal 6 residu glukosa0 pada rantai yang berdekatan untuk membentuk rangkaian 1 ke 6
sehingga membuat titik cabang pad molekul tersebut. Cabang-cabang ini akan
tumbuh dengan penambahan cabang selanjutnya. Setelah jumlah residu terminal
yang non reduktif bertambaah, jumlah total tapak reaktif dalam molekul akan
meningkat sehinggaa akan mempercepat glikogenesis maupun glikogenolisis
(Mulasari dan Tri, 2013).
3.5. Glikogenolisis
Proses perubahan glikogen menjadi glukosa. atau kebalikan dari glikogenesis.

3.6. Glikoneogenesis
Glikoneogenesis adalah suatu pembentukan glukosa dari senyawa
yang bukan karbohidat. Glikoneogenesis penting sekali untuk
menyediakan glukosa apabila di dalam diet tidak mengandung cukup
karbohidrat. Pada dasanya glikoneogenesis adalah sintetis glukosa dari
senyawa bukan karbohidrat, misalnya asam laktat dan beberapa asam
amino. Proses glikoneogenesis berlangsung terutama dalam hati.
Glikoneogenesis yang dilakukan oleh hati atau ginjal, menyediakan suplai
glukosa yang tepat. Kebanyakan karbon yang digunakan untuk sintetis
glukosa akhirnya berasal dari katabolisme asam amino.

6
4. Faktor-faktor yang mempengarui metabolisme karbohidrat
Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme karbohhidrat adalah :
a. Pada keadaan kelaparan, enzim enzim-enzim utama dari glikolisis, HMP
shunt dan glikogenesisi aktifitasnya menurun, sebaliknya aktifitas enziim-
enzim utama dari glukogenesisi dan glikogenesis meningkat.
b. Pada keadaan Diabetes Melitus, aktifitas enzim-enzim tersebut mirip
dengan keadaan kelaparan.
c. Pada pemberian makanan tinggi karbohidrat, aktifitas enzim-enzim
glikolisis, HMP shunt dan glikolisis meningkat, sedangkan aktifitas utama
glukoneogensis dan glikogenesis menurun (Yohanis,2009).

Anda mungkin juga menyukai