Anda di halaman 1dari 14

BAB I

1.1 Latar Belakang


Susunan saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum punggung. Beberapa daerah
susunan saraf pusat tampak putih atau abu-abu. Yang beraspek putih
disebut substansia alba, terdiri dari berkas-berkas serabut saraf pekat dan.
setiap serabut saraf dibungkus olehselubung mielin, suatu selubung lipid-
protein yang berwarna putih.Substansia grisea y a n g b e r a s p e k a b u - a b u t i d a k
m e n a m p a k k a n n ya a d a n ya u n s u r m i e l i n d a n b a n ya k mengandung
badan sel saraf (perikardion).
Substansia grisea yang membalut susunansaraf pusat lazim disebut korteks,
sedangkan yang terdapat di dalam susunan saraf pusat disebut nukleus.
Pada beberapa daerah, Substansia grisea dan substansia alba bercampur aduk.
Seluruh susunan saraf pusat dibalut oleh selaput otak (meninges)
1.2 Tujuan
1. Mengetahui peristiwa-peristiwa listrik selama ekssitasi neuronal
2. Menjelaskan apa saja peristiwa-peristiwa listrik selama ekssitasi neuronal
3. Memahami peristiwa-peristiwa listrik selama ekssitasi neuronal
1.2 Manfaat
1. Mengetahui peristiwa-peristiwa listrik selasma ekssitasi neuronal
2. Menjelaskan apa saja peristiwa-peristiwa listrik selama ekssitasi neuronal
3. Memahami peristiwa-peristiwa listrik selama ekssitasi neuronal

1
BAB 2
2.1 Sistem Saraf Pusat
2.1.1 Definisi Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri menjadi 2 bagian yaitu Otak (Encephalon) dan
Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)
1. Otak (Encephalon)
Otak adalah suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh. Jaringan otak dibungkus oleh selaput otak dan
tulang tengkorak yang kuat dan terletak dalam kavum karnii. Otak dibungkus
oleh tiga selaput otak dan dilindungi oleh tulang tengkorak. Otak mengapung
dalam suatu cairan untuk menunjang otak yang lembek dan halus. Cairan ini
bekerja sebagai penyerap goncangan akibat pukulan dari luar terhadap kepala.
2. Medulla Spinalis
Medulla spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang
belakang. Fungsi utama medulla spinalis adalah transmisi pemasukan
rangsangan antara perifer dan otak. Terbentang dari foramen magnum sampai
dengan L1, di L1 melonjong dan agak melebar yang disebut conus terminalis
atau conus medullaris. Terbentang dibawah cornu terminalis serabut-serabut
bukan saraf yang disebut filum terminale yang merupakan jaringan ikat.
Terdapat 31 pasang saraf spinal; 8 pasang saraf servikal; 12 pasang saraf
thorakal; 5 pasang saraf lumbal; 5 pasang saraf sacral dan 1 pasang saraf
coxigeal.
2.1.2 Otak
Otak adalah organ yang luar biasa, bekerja mengkoordinasikan
seluruh yang terjadi di dalam tubuh kita, kepribadian, metabolisme, tekanan darah,
emosi, hormon, ingatan , bekerja melebihi komputer manapun didunia ini. Kelainan
kecil pada otak akan mempengaruhi aktifitas tubuh, karenanya kita harus selalu
menjaga nutrisinya dan menjaga kesehatannya dan mengembangkannya.
Bagian bagian dari otak :
1. - Korteks Serebrum
- Persepsi senseorik
- Kontrol gerakan sadar

2
- Bahasa
- Sifat kepribadian
- Proses mental canggih, misalnya berpikir, menbingat,
mengambil keputusan, kreativitas, dan kesadaran dir

2. Nukleus Basal
- Inhibisi tonus otot
- Koordinasi gerakan lambat menetap
- Menekan pola gerakan yang tidak bermanfaat
3. Talamus
- Stasiun pemancaar untuk semua sinaps
- Kesadraran kasar terhadap sensasi
- Berperan dalam kesadaran
- Berperan dalam control motorik
4. Hipotalamus
- Regulasi banyak fungsi homeostatic, misalnya control suhu,
haus, pengeluaran urine, dan asupan makanan
- Penghubung antara system saraf dan endokrin
- Banyak terlibat dalam emosi dan pola perilaku dasar
- Berperan dalam sikus tidur-bangun
5. Serebelum
- Mempertahankan keseimbangan
- Mengikat tonus otot
- Mengoordinasi dan merencanakan aktivitas otot sadar
terampil
6. Batang Otak
- Asal dari sebagian besar saraf kranialis perifer
- Pusat control kardiovaskular,respirasi, dan pencernaan
- Regulasi reflex otot yang beroeran dalam kesimbangan
postur
- Penerimaan dan interasi semua masukan sinaps dari korda
spinalis; pengsktifan korterks serebrum dan keadaan terjaga

3
- Berperan dalam siklus bangun tidur

2.1.2 Sumsum Tulang Belakang


Sumsum tulang belakangjuga dibungkus oleh selaput meninges.
Bila diamati secara melintang, sumsum tulang belakang bagian luar tampak
berwarna putih (substansi alba) dan bagian dalam yang berbentuk seperti kupu-
kupu, berwarna kelabu (substansi grissea). Pada bagian yang berwarna putih
banyak mengandung akson (neurit) yangdiselimuti myelin. Bagian ini untuk
menghantarkan impuls menuju otak dan dari otak menuju efektor. Bagian yang
berwarna kelabu mengandung serabut saraf yang tidak ada myelinnya. Bagian ini
dibedakan dua yaitu akar dorsal atau akar posterior dan akar ventral atau akar
anterior. Akar dorsal mengandung neuron sensorik dan akar ventral mengandung
neuron motorik.Sumsum tulang belakang berfungsi untuk: menghantarkan impuls
dari dan ke otak, memberi kemungkinan jalan terpendek gerak reflex.
Sumsum tulang belakang terdiri dari:
 Vertebra Servikalis (ruas tulang leher) yang berjumlah 7 buah dan membentuk
daerah tengkuk.
 Vertebra Torakalis (ruas tulang punggung) yang berjumlah 12 buah dan
membentuk bagian belakang torax atau dada.
 Vertebra Lumbalis (ruas tulang pinggang) yang berjumlah 5 buah dan membentuk
daerah lumbal atau pinggang.
 Vertebra Sakralis (ruas tulang kelangkang) yang berjumlah 5 buah dan
membentuk os sakrum (tulang kelangkang).
 Vertebra koksigeus (ruas tulang tungging) yang berjumlah 4 buah dan membentuk
tulang koksigeus (tulang tungging)

4
2.2 Struktur Sistem Saraf Pusat
2.2.1 Neuron
Neuron adalah suatu sel saraf dan merupakan unit anatomis dan fungsional
system saraf. Setiap neuron mempunyai badan sel yang mempunyai satu atau
beberapa tonjolan. Kemampuan untuk menerima, menyampaikan dan meneruskan
pesan – pesan neural disebabkan oleh karena sifat khusus membran sel neuron yang
mudah dirangsang dan dapat menghantarkan pesan elektrokimia.
Neuron dapat diklasifikasikan menurut bentuknya atas neuron unipolar,
bipolar atau multipolar.
Neuron unipolar hanya mempunyai satu serabut yang dibagi menjadi satu
cabang sentral yang berfungsi sebagai satu akson dan satu cabang perifer yang
berguna sebagai satu dendrite. Jenis neuron ini merupakan neuron-neuron
sensorik saraf perifer.
Neuron bipolar mempunyai dua serabut, satu dendrite dan satu akson.
Jenis neuron ini dijumpai dalam epithel olfaktorius, dalam retina mata dan dalam
telinga dalam.
Neuron multipolar mempunyai beberapa dendrite dan satu akson. Jenis
neuron ini merupakan yang paling sering dijumpai pada system saraf sentral
2.2.2 Neuroglia
Neurolia terdiri dari makroglia dan mikroglia. Makroglia disebut juga sebagai
astroglia. Sel ini secara embriologis berasal dari ektoderm yang termasuk makroglia
yaitu astrosit dan oligodendroglia.
1) Astrosit merupakan sel terbesar. Sel ini berfungsi antara lain memberikan
nutrisi neuron, isolator sinapsis, pelindung saraf dan fagosit debris jaringan
susunan saraf pusat yang rusak. Sel astrosit terdiri dari beberapa macam
yaitu astrosit fibrosa dan astrosit protoplasma. Astrosit fibrosa terdapat
disubstansia alba, mempunyai sitoplasma panjang, lurus dan cabang lebih
sedikit atau jarang. Prosesus berisi febril yang melekat pada pembuluh
darah. Astrosit protoplasmatis terdapat pada substansia grisea. Inti lebih
besar, bentuk bulat atau oval, sitoplasmanya bergranula, kromatin tersebar
rata, mempunyai satu nucleus dan cabang sitoplasma bergelombang pada
pembuluh darah yang disebut perivaskular feet.

5
2) Oligodendroglia mempunyai jumlah yang banyak per sel saraf. Bentuknya
bulat, oval lebih kecil dan sering terlihat menonjol antara inti yang bulat
atau oval, oleh karena kurang baik mengambil cat atau zat warna terlihat
kosong dengan satu nukleus, granula melekat pada dinding inti, terdapat di
substansia alba dan grisea, tonjolan sitoplasma sedikit, tidak berserabut dan
berakhir melekat di perivaskuler menghasilkan mielin.
3) Mikroglia berpertan dalan pertahanan otakseagai fagosit. Melepaskan factor
pertumbuhan saraf
4) Sel ependymal melapis bagian dalam rongga otak dan korda spinalis. Ikut
membentuk cairan serebrospinal. Berfungsi sebagai sel punca neuron
dengan potrnsi membentuk neuron dan sel glia baru.
2.3 Sinapsis
2.3.1 Fisiologi Sinapsis

Fungsi sinaps ini menghubungkan tombol terminal pada ujung axon sebuah
neuron dengan membran neuron yang lain. Membran pada tombol terminal dikenal
sebagai membran presinaps, sedangkan membran pada neorron penerima
dikenal sebagai membran postsinaps. Kedua membran tersebut dipisahkan oleh
suatu celah sinaps (synaptic cleft) yang lebarnya ± 200-300 angstrom. Ujung
presinaps mempunyai 2 struktur dalam yang berguna untuk penerus rangsang
atau penghambat sinaps, yaitu kantong sinaps (synaptic vesicle) dan
mitokondria. Sebagian besar ujung presinaps bersifat mudah dirangsang
(excitatory) dan akan mensekresi suatu bahan yang merangsang neuron
postsinaps, sedangkan yang lainnya bersifat mudah dihambat (inhibitory) dan
akan mensekresi suatu bahan yang dapat menghambat neuron.

6
Kantong sinaps mengandung bahan transmitter (neurotransmiter)
yang bila dilepaskan ke dalam celah sinaps dapat merangsang atau
menghambat neuron tergantung reseptor pada membran neuron. Mitokondria
akan menyediakan ATP yang dibutuhkan untuk mensintesa bahan-bahan
transmitter baru.

2.3.2 Jenis Sinaptik


1) Sinaps Listrik, dua neuron dihubungkan oleh taut celah yang
memungkinkan ion-ion pembawa muatan mengalir secara langsung
dari sel pertama ke sel kedua, atau sebaliknya. Walaupun sinpas
elektrik menghasilkan transmisi sinyal listrik tanpa putus dan sangat
cepat, jenis hubungan ini pada haikatnya bersifat “on” atau “off” dan
tidak terkendali. Sinaps listrik ditemukan di SSP, tempat sinaps
menyelaraskan aktivitasblistrik pada kelompokan neuron yang
saling terhubung melalui taut celah, dan di sejumlah lokasi khusus,
seperti pulpa gigi dan retina mata.
2) Sinaps Kimia, Sebagian besar sinaps dalam system saraf manusia
adalah sinaps kimia, tempat zat kimia perantara menghantarkan
informasi satu arah.
3) Sinaps Eksitatorik, disebuah sinaps eksitatorik, kanal reseptor
tempat terikatnya neurotransmitter berupa kanal kation nonspesifik
yang mengixinkan lewatnya Na+ dan K+.
4) Sinaps Inhibitorik, disebuah sinaps inhibitorik, terikatnya
neurotransmitter ke kanal-reseptornya meningkatkan permeabilitas
membrane subsinaps terhadap ion kalsium atau ion clorida,
bergantung pada sinapsnya. Perpindahan ion yang dihasilkan
menyebabkan hiperpolarisasi kecil pada neuron pascasinaps—yaitu
bagian dalam membrane lebih negative.
2.4 Impuls Saraf
Impuls adalah rangsangan atau pesan yang diterima oleh reseptor dari
lingkungan luar, kemudian dibawa oleh neuron. Impuls dapat juga dikatakan
sebagai serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.

7
Contoh rangsangan adalah sebagai berikut :
a. Perubahan dari dingin menjadi panas.
b. Perubahan dari tidak ada tekanan pada kulit menjadi ada
tekanan.
c. Berbagai macam aroma yang tercium oleh hidung.

2.5 Penghantar Impuls


2.5.1 Penghantar Impuls melalui Sinapsis
Titik temu antara terminal akson salah satu neuron dengan neuron lain dinamakan
sinapsis. Setiap terminal akson membengkak membentuk tonjolan sinapsis. Di
dalam sitoplasma tonjolan sinapsis terdapat struktur kumpulan membran kecil
berisi neurotransmitter; yang disebut vesikula sinapsis. Neuron yang berakhir pada
tonjolan sinapsis disebut neuron pra-sinapsis. Membran ujung dendrit dari sel
berikutnya yang membentuk sinapsis disebut post-sinapsis. Bila impuls sampai
pada ujung neuron, maka vesikula bergerak dan melebur dengan membran pra-
sinapsis. Kemudian vesikula akan melepaskan neurotransmitter berupa asetilkolin.
Neurontransmitter adalah suatu zat kimia yang dapat menyeberangkan impuls dari
neuron pra-sinapsis ke post-sinapsis. Neurontransmitter ada bermacam-macam
misalnya asetilkolin yang terdapat di seluruh tubuh, noradrenalin terdapat di sistem
saraf simpatik, dan dopamin serta serotonin yang terdapat di otak. Asetilkolin
kemudian berdifusi melewati celah sinapsis dan menempel pada reseptor yang
terdapat pada membran post-sinapsis. Penempelan asetilkolin pada reseptor
menimbulkan impuls pada sel saraf berikutnya. Bila asetilkolin sudah
melaksanakan tugasnya maka akan diuraikan oleh enzim asetilkolinesterase yang
dihasilkan oleh membran post-sinapsis. Bagaimanakah penghantaran impuls dari
saraf motor ke otot? Antara saraf motor dan otot terdapat sinapsis berbentuk cawan
dengan membran pra-sinapsis dan membran post-sinapsis yang terbentuk dari
sarkolema yang mengelilingi sel otot. Prinsip kerjanya sama dengan sinapsis saraf-
saraf lainnya. Gerak merupakan pola koordinasi yang sangat sederhana untuk
menjelaskan penghantaran impuls oleh saraf. Gerak pada umumnya terjadi secara
sadar, namun, ada pula gerak yang terjadi tanpa disadari yaitu gerak refleks. Impuls
pada gerakan sadar melalui jalan panjang, yaitu dari reseptor, ke saraf sensori,

8
dibawa ke otak untuk selanjutnya diolah oleh otak, kemudian hasil olahan oleh otak,
berupa tanggapan, dibawa oleh saraf motor sebagai perintah yang harus
dilaksanakan oleh efektor. Gerak refleks berjalan sangat cepat dan tanggapan
terjadi secara otomatis terhadap rangsangan, tanpa memerlukan kontrol dari otak.
Jadi dapat dikatakan gerakan terjadi tanpa dipengaruhi kehendak atau tanpa disadari
terlebih dahulu. Contoh gerak refleks misalnya berkedip, bersin, atau batuk. Pada
gerak refleks, impuls melalui jalan pendek atau jalan pintas, yaitu dimulai dari
reseptor penerima rangsang, kemudian diteruskan oleh saraf sensori ke pusat saraf,
diterima oleh set saraf penghubung (asosiasi) tanpa diolah di dalam otak langsung
dikirim tanggapan ke saraf motor untuk disampaikan ke efektor, yaitu otot atau
kelenjar. Jalan pintas ini disebut lengkung refleks. Gerak refleks dapat dibedakan
atas refleks otak bila saraf penghubung (asosiasi) berada di dalam otak, misalnya,
gerak mengedip atau mempersempit pupil bila ada sinar dan refleks sumsum tulang
belakang bila set saraf penghubung berada di dalam sumsum tulang belakang
misalnya refleks pada lutut.
2.5.2 Penghantar Impuls melalui Saraf
Penghantaran impuls baik yang berupa rangsangan ataupun
tanggapan melalui serabut saraf (akson) dapat terjadi karena adanya perbedaan
potensial listrik antara bagian luar dan bagian dalam sel. Pada waktu sel saraf
beristirahat, kutub positif terdapat di bagian luar dan kutub negative terdapat di
bagian dalam sel saraf. Diperkirakan bahwa rangsangan (stimulus) pada indra
menyebabkan terjadinya pembalikan perbedaan potensial listrik sesaat. Perubahan
potensial ini (depolarisasi) terjadi berurutan sepanjang serabut saraf. Kecepatan
perjalanan gelombang perbedaan potensial bervariasi antara 1 sampai dengart 120
m per detik, tergantung pada diameter akson dan ada atau tidaknya selubung mielin.
Bila impuls telah lewat maka untuk sementara serabut saraf tidak dapat dilalui oleh
impuls, karena terjadi perubahan potensial kembali seperti semula (potensial
istirahat). Untuk dapat berfungsi kembali diperlukan waktu 1/500 sampai 1/1000
detik. Energi yang digunakan berasal dari hasil pemapasan sel yang dilakukan oleh
mitokondria dalam sel saraf. kurang kuat atau di bawah ambang (threshold) tidak
akan menghasilkan impuls yang dapat merubah potensial listrik. Tetapi bila
kekuatannya di atas ambang maka impuls akan dihantarkan sampai ke ujung akson.

9
Stimulasi yang kuat dapat menimbulkan jumlah impuls yang lebih besar pada
periode waktu tertentu daripada impuls yang lemah
2.6 Potensial membrane
1) Polarisasi: Muatan-muatan dipisahkan dikdua sisi membrane
sehingga membrane memiliki potensial. Tiap kali potensial
membrane bernilai selain 0 milivolt (mV), dalam arah positif
atau[un negative, membrane dikatakan berada dalam keadaan
polarisasi. Besar potensial berbanding lurus dengan jumlah muatan
positif dan negative yang dipisahkan oleh membrane dan bahwa
tanda potensial (+ atau -) sealu menunjukan kelebihan muatan
positif atay negative dibagian dalam membrane. Di sel saraf
umumnya, pada potensial istirahat, membrane terpolarisasi pada -70
mV.
2) Depolarisasi: membrane menjadi kurang terpolarisasi; bagian dalam
membrane menjadi kuang negaitif dibanding ada potential istirahat,
dengan nilai potensial mendekati 0 mV; lebih sedikit muatan yang
dipisahkan ketimbang saat potensial istirahat
3) Repolarisasi: membrn kembali kepotensial istirahat setelah
terdepolarisasi
4) Hiperpolarisasi: membranmenjadi lebih terpolarisasi; bagian dalam
membrna menjadi lebih negative disbanding pada potensial
iatirahat; lebih banyak muatan ketimbang potensial istirahat.
2.8 Memori
Memori adalah penyimpanan pengetahuan yang didapat untuk dapat diingat
kembali kemudian. Perubahan-perubahan saraf yang berperan dalam retensi atau
penyimpanan pengetahuan dikenal sebagai jejak memori. Penyimpanan informasi
yang diperleh dilakukan paling sedikit dalam 2 cara: Ingatan jangka pendek dan
ingatan jangka panjang. Proses pemindahan dan fiksasi jejak ingatan jangka-pendek
menjadi simpanan ingatan jangka Panjang dikenal sebagai konsolidasi.
Suatu konsep yang baru dikembangkan adalah konsep memori kerja.
Memori kerja secara temporer menahan menghubungkan berbagai potongan
informasi yang relevan dengan kegiatan mental yang sedang dilakukan.

10
Karakteristik Memori Jangka Pendek Memori Jangka
Panjang
Durasi Berlangsung dalam Dipertahankan dalam
hitungan detik hingga hitungs harian hingga
jam tahunan
Kapasitas Terbatas Sangat Besar
Penyimpanan
Waktu mengingat Cepat Waktu mengingat lebih
lambat
Waktu lupa Dilupakan secara Jejak ingatan relative
permanen stabil
Waktu Penyimpanan Segera Belakangan
setelah informasi baru
Mekanisme Melibatkan modifikasi Melibatkan perubahan
penyimpanan transfisien fungsi sinaps fungsional atau
yan ada strukturan yang relative
pemanen antara neuron-
neuron yang sudah ada

11
BAB 3
KERANGKA KONSEP

SARAF
PUSAT

FISIOLOGI

SINAPSIS
JENIS
IMPULS

ELECTRICAL SINAPSIS
EVENTS DURING PENGHANTAR
NEURONAL IMPULS
EXCITATION
SARAF
POTENSIAL
MEMBRAN

MEMORI

12
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Sistem saraf pusat terdiri menjadi 2 bagian yaitu Otak (Encephalon) dan
Sumsum Tulang Belakang (Medulla Spinalis)
1. Otak (Encephalon)
Otak adalah suatu alat tubuh yang sangat penting karena merupakan pusat
komputer dari semua alat tubuh. Jaringan otak dibungkus oleh selaput otak dan
tulang tengkorak yang kuat dan terletak dalam kavum karniiala.
2. Medulla Spinalis
Medulla spinalis adalah saraf yang tipis yang merupakan perpanjangan dari
sistem saraf pusat dari otak dan melengkungi serta dilindungi oleh tulang
belakang. Fungsi utama medulla spinalis adalah transmisi pemasukan
rangsangan antara perifer dan otak.
4.2 Saran
Dengan mempelajari materi ini mahasiswa agar dapat lebih mengerti
terhadap system saraf pusat dan macam-macam nya yang terdapat di system
saraf pusat, dan lebih memahami materi mengenai peristiwa listrik selama
eksitasi neuronal

13
DAFTAR PUSTAKA

 Chung, KW, Gross Anatomy, Binarupa Aksara, Jakarta, 1993, p 7-8.


 Dellman HD, EM Brown. 1989. Buku Teks Histologi Veteriner I. Hartono
 (Penerjemah). Jakarta: UI Press.
 Jaringan Saraf. In: Soejoto. Lecture Notes Histologi 1. Semarang: Badan
Penerbit Bagian Histologi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.
2011.
 Price, A. Silvia; Wilson, M. Lorraine, Patofisiologi, Konsep Klinis Proses
– proses Penyakit, 901 – 929, 1021 – 1022, EGC, Jakarta, 1995.
 Sherwood, Lauralee. 2001. Fisiologi Manusia dari sel kes Sistem. Edisi 2.
Jakarta :EGC
 Sherwood, Lauralee.2014. Fisiologi Manusia dari sel ke system. Edisi 8.
Jakarta :EGC
 Syaifuddin 2006 Anatomi dan Fisiologi Untuk Mahasiswa Akademi
Keperawatan. Penerbit Buku Kedokteran EGC, Jakarta

14

Anda mungkin juga menyukai