Diskusi 2
Jelaskan teori umum mengenai kinetika reaksi enzim yang di postulatkan oleh Michaelis dan Menten.
Dalam teori kinetika katalisis enzim oleh Michaelis dan Menten terdapat hubungan antara
konsentrasi substrat dengan kecepatan reaksi yang dapat dinyatakan secara kuantitatif. Michaelis
dan Menten menetapkan suatu tetapan yang dikenal dengan KM yang berguna untuk menentukan
hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi substrat. KM didefinisikan sebagai
konsentrasi substrat pada saat kecepatan reaksi setengah dari kecepatan maksimum pada kurva
hubungan antara kecepatan reaksi dengan konsentrasi substrat dapat dinyatakan secara
matematik dalam persamaan Michaelis-Menten yaitu;
dimana,
Vo = kecepatan awal
Vmaks = kecepatan maksimum
KM = tetapan Michaelis-Menten
Dari persamaan Michaelis-Menten, dapat dilihat jika harga V0 = 1/2 Vmaks, maka harga KM akan
sama dengan konsentrasi substrat atau KM = [S]. hal ini berarti harga KM menunjukan besarnya
konsentrasi substrat (dalam mol/L) yang menghasilkan kecepatan reaksi setengahnya dari
kecepatan maksimum.
Sumber :
Modul BMP PEBI4317/BIOKIMIA(hal. 3.19-3.21)
Diskusi 3
Jika glukosa memasuki sel, dapat dimanfaatkan dalam 1 atau 2 jalur yang berbeda tergantung pada
persediaan O2 di dalam sel. Jelaskan maksud kalimat tersebut
Dalam metabolisme glukosa, gula dan pati dicerna menjadi monosakarida dan diangkut ke hati untuk
dikonversi menjadi glukosa. Glukosa akan memasuki aliran darah dan ditransportasi menuju sel-sel yang
membutuhkan. Hati mengonversi glukosa menjadi bentuk cadangannya (glikogen). Glukosa yang
memasuki sel dapat disimpan menjadi glikogen melalui proses glikogenesis apabila jumlah energi yang
terdapat di sel cukup. Glikogen ini bisa diubah kembali menjadi glukosa jika tubuh memerlukan
tambahan energi. Saat kondisi sel memerlukan energi maka glukosa akan dimetabolisme dengan tahap
pertama berupa proses glikolisis yaitu merubah glukosa menjadi piruvat disertai terbentuknya energi
berupa ATP dan molekul lainnya. Tahap selanjutnya setelah glikolisis, tergantung pada persediaan
oksigen. Jika oksigen tersedia (dalam suasana aerob), glikolisis berlangsung menghasilkan piruvat yang
akan dimasukkan ke mitokondria dimana dalam mitokondria ini piruvat akan mengalami reaksi
dekarboksilasi oksidatif menghasilkan aseptil koenzim a yang akan masuk ke siklus krebs. Lalu proses
terus berlanjut ke fosforilasi oksidatif yang akan menghasilkan banyak energi. Jika oksigen tidak tersedia
(dalam suasana anaerob) maka piruvat akan dikonversi menjadi asam laktat. Dimana, asam laktat
dikeluarkan ke darah dan dengan reaksi glukoneogenesis terutama di ginjal dan hati dapat dikonversi
kembali menjadi glukosa.
Jika glukosa memasuki sel maka dapat dimanfaatkan dalam 1 atau 2 jalur yang berbeda tergantung pada
persediaan O2 di dalam sel, hal ini dimaksudkan ketika glukosa mulai masuk ke dalam sel, glukosa akan
memasuki aliran darah dan di transportasi menuju sel-sel yang membutuhkan melalui bantuan dari O2,
oksigen dalam hal ini dibutuhkan untuk pemecahan atau metabolisme gula secara lengkap. Dengan
adanya oksigen, glukosa dapat di pecah menjadi 2 mol asam piruvat dan 2 mol senyawa ATP yang
berenergi tinggi.
Di dalam proses metabolisme glukosa sendiri terbagi menjadi dua bagian yaitu glikolisis yang tidak
menggunakan oksigen atau anaerob dan yang menggunakan oksigen disebut aerob. Terdapat pula dua
peristiwa dalam metabolisme glikogen, yaitu proses glikogenesis (pembentukan glikogen)
dan glikogenolisis (proses pemecahan glikogen menjadi glukosa).metabolisme glikogen ini terjadi
didalam jaringan terutama di hati dan otot.
Sedangkan katabolisme lengkap dari 2 mol asam piruvat disebut siklus krebs. Reaksi ini terjadi didalam
mitokondria. Terdapat hubungan antara glukoneogenesis dengan siklus asam sitrat dimana suatu siklus
reaksi kimia yang mengubah piruvat menjadi CO2 dan H2O serta menghasilkan sejumlah energi dalam
bentuk ATP, proses ini pun merupakan proses oksidasi dengan menggunakan oksigen. Reaksi oksidasi
piruvat hasil glikolisis menjadi asetil konezim-A merupakan tahap reaksi penghubung yang penting antara
glikolisis dengan daur krebs.
Pada dasarnya metabolisme glukosa dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu yang tidak menggunakan O2
atau okisgen disebut anaerob dan yang menggunakan okisgen/O2 disebut aerob. Dengan adanya O2
(dalam suasana aerob), glikolisis berlangsung menghasilkan piruvat, sedangkan tanpa adanya O2
glikolisis berlangsung menghasilkan Laktat.
Pada proses glikolisis aerob untuk tiap molekul glukosa yang dioksidasi akan dihasilkan 8 molekul ATP
(10 ATP – 2 ATP = 8 ATP). Jadi 10 ATP yang dihasilkan berasal dari tahap reaksi yang menghasilkan
energi (ATP dan NADH), yaitu dari gliseraldehida 3-fosfat samapai dengan asam piruvat. Pada tahap ini
dhasilkan dua molekul NADH (dimana satu molekul NADH = 3 molekul ATP, jadi ada 6 molekul ATP)
dan 4 molekul ATP untuk tiap molekul glukosa yang dioksidasi, jadi tahap ini dihasilkan 10 molekul
ATP. Sedangkan 2 ATP yang digunakan untuk tiap satu molekul glukosa yang dioksidasi.
Pada proses glikolisis anaerob respirasi dalam sel akan terhenti jika dalam keadaan tanpa oksigen, hal ini
disebabkan karena proses pengangkutan elektron yang dirangkaikan dengan fosforilasi oksidatif melalui
rantai respirasi. Pada proses glikolisis berawal dari molekul glukosa yang menghasilkan terbentuknya
piruvat. Proses glikolisis anaerob satu mol glukosa diubah menjadi dua mol piruvat, meliputi dua fase.
Pertama, melibatkan dua molekul ATP yang diubah menjadi ADP. Fase ini menggunakan energi yang
tersimpan dalam molekul ATP.
Kedua, mengubah dua molekul triosa yang terbentuk pada fase pertama menjadi dua molekul piruvat, dan
dapat menghasilkan 4 mol ATP, tahap ini menghasilkan energi. Jadi disimpulkan bahwa pada proses
glikolisis anaerob ini menghasilkan 2 ATP (4 ATP – 2 ATP = 2 ATP). 2 mol ATP yang tersisa dengan
energi sebesar 14.000 kalori. Energi tersebut tersimpan dan dapat digunakan oleh otot dalam bentuk
energi mekanik, oleh karena itu energi yang dibebaskan untuk reaksi glukosa menjadi laktat adalah
56.000 kalori.
Terimakasih
Sumber :
Modul BMP PEBI4317/BIOKIMIA(hal. 5.18-5.48)
DISKUSI 5
Berikan 2 contoh protein kontraktil dan 2 contoh protein transport serta jelaskan fungsi biologis masing-
masing contoh protein tersebut?
1.)Protein kontraktil merupakan protein yang memberikan kemampuan pada sel atau organisme untuk
bergerak atau berubah. Contoh protein kontraktil adalah miosin dan aktin yang berperan dalam kontraksi
otot rangka. Protein Kontraktil juga dikenal sebagai protein motil, di dalam sel organisme protein ini
berperan untuk bergerak seperti aktin dan miosin. Kedua protein ini merupakan filament yang berfungsi
untuk bergerak di dalam sistem kontraktil dan otot kerangka. Contoh lainnya adalah tubulin pembentuk
mikrotubul merupakan zat utama penyusun flagel dan silia yang menggerakkan sel.
- Miosin dan Aktin adalah unsur filamen yang tidak bergerak sedangkan aktin merupakan unsur filamen
yang dapat bergerak. Kerduanya merupakan protein plasma yang memiliki berfungsi di dalam system
kontraksi otot kerangka dan di dalam banyak sel yang bukan otot
- Tubulin adalah protein dimerik globular yang dibentuk oleh dua polipeptida: tubulin alfa dan beta.
Mereka diatur dalam bentuk tabung untuk menghasilkan mikrotubulus, yang bersama-sama dengan
mikrofilamen aktin dan filamen menengah membentuk sitoskeleton. tubulina berfungsi sebagai rute
transportasi - analisis ke jalur kereta - bahan dan organel di dalam sel. Perpindahan zat dan struktur
dimungkinkan berkat protein motor yang terkait dengan mikrotubulus, yang disebut kinesin dan dinein.
- Dinein adalah protein motor didalam sel yang terdapat dalam rambut getar dan flagel (bulu cambuk)
yang berfungsi mengubah energi kimia yang terkandung dalam ATP menjadi energi mekanis gerakan
dalam vesicle trafficking, termasuk penempatan badan Golgi di tengah sel, juga dalam pergerakan
cilia/flagella.
2.)Protein Transpor merupakan protein yang mempunyai kemampuan mengikat dan memindahkan
molekul atau ion spesifik melalui aliran darah, protein transpor dalam plasma darah mengikat dan
membawa molekul atau ion tertentu dari satu organ ke organ lain. Contoh protein transpor adalah
hemoglobin dan mioglobin.
- Hemoglobin terdiri dari gugus senyawa heme yang mengandung besi yang terikat pada protein.
Hemoglobin yang berada pada sel darah merah mengikat oxygen ke jaringa perifer kemudian oxygen
dilepaskan untuk melakukan proses oksidasi nutrient yang menghasilkan energi. berfungsi sebagai alat
pengangkut oksigen dalam darah.
DISKUSI 6