Anda di halaman 1dari 8

Kelompok 2 Biokimia:

- Amartasya Khalwa
- Angelica Lolita Al Viena
- Clarissa Setyo
- Fatimah Wanda
- Indah Sari
- Intan Elina
- Muhammad Muqtafin
- Rachma Indah Amsari
- Salsa Sabila Zahra
- Wiendri Victoria

1. Apa yang dimaksud dengan fosforilasi oksidatif?

Fosforilasi oksidatif adalah proses pembentukan ATP akibat transfer elektron dari NADH
atau FADH2 kepada oksigen melalui serangkaian pengemban elektron. Proses ini adalah
sumber utama pembentukan ATP pada organisme aerob. Pembentukan ATP dalam glikolisis
sempurna glukosa menjadi CO2 dan H2O, dari 30 ATP yang terbentuk 26 ATP berasal dari
proses fosforilasi oksidatif (Siregar, 2004) . bahan yang dibutuhkan dalam melakukan
fosforilasi oksidatif yaitu oksidasi bahan makanan seperti asam lemak, asam amino, glukosa,
menghasilkan sejumlah reducing equivalent (ekuivalen pereduksi)

2. Dimanakah terjadi fosforilasi oksidatif?

Fosforilasi oksidatif terjadi di mitokondria

3. Mengapa mitokondria disebut pabrik energi dari sel?

Dalam mitokondria , ekuivalen pereduksi mengalir melalui beberapa kompleks protein


enzim (mitochondrial electron transport protein) Aliran elektron tersebut menghasilkan
sejumlah energi yang mampu mentranspor sejumlah proton dari matriks ke ruang antar
membran mitokondria berkumpulnya proton di ruang antar membran menyebabkan gradien
konsentrasi proton di antara kedua sisi. Aliran proton kembali ke matriks mampu
menghasilkan energi yang dapat menggerakkan ATP sintase sehingga ATP dapat disintesis
dari ADP.

5. Mengapa kompleks II tidak menghasilkan ATP?


Jawab : Kompleks II( suksinat dehidrogenase atau suksinat-CoQ reduktase; EC 1.3.5.1 )
adalah satu-satunya kompleks enzim yang merupakan bagian dari kedua lintasan
metabolisme, siklus asam sitrat maupun respirasi seluler pada rantai transpor elektron.
Kompleks II terdiri dari empat subunit protein: succinate dehydrogenase, (SDHA); succinate
dehydrogenase [ubiquinone] subunit besi-sulfur, mitokondria, (SDHB); suksinat kompleks
dehidrogenase subunit C, (SDHC) dan suksinat kompleks dehidrogenase, subunit D, (SDHD),
dan mengandung sebuah kofaktor flavin adenina dinukleotida yang terikat pada enzim,
gugus besi-sulfur, dan sebuah gugus heme yang tidak berpartisipasi pada transfer elektron
ke koenzim Q, namun dipercayai penting dalam penurunan produksi spesi oksigen reaktif.
Enzim ini mereduksi fumarat menjadi suksinat dan meoksidasi hidrokuinon. Karena reaksi ini
melepaskan energi lebih sedikit daripada oksidasi NADH, kompleks II tidak mentranspor
proton melewati membran dan tidak berkontribusi terhadap gradien proton.Donor elektron
lain (misalnya, asam lemak dan gliserol 3-fosfat) juga mengarahkan elektron ke Q (via FAD).
Kompleks 2 adalah jalur transpor elektron paralel ke kompleks 1, tetapi tidak seperti
kompleks 1, tidak ada proton yang diangkut ke ruang antarmembran di jalur ini. Oleh karena
itu, jalur melalui kompleks 2 berkontribusi lebih sedikit energi untuk proses rantai transpor
elektron keseluruhan.

6. Racun Pernafasan Dan Akibatnya

- Kandungan Rokok : TAR

Kandungan rokok lainnya yang bersifat karsinogenik adalah tar. Tar yang terhirup oleh
perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko tinggi menyebabkan
penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-paru dan emfisema.

( src : https://www.alodokter.com/9-kandungan-rokok-yang-berefek-mengerikan-untuk-tubuh
)

- obat nyamuk mengandung racun berupa zat kimia. Asap obat nyamuk akan masuk ke saluran
pernafasan sewaktu bernafas atau menghirup, racun dalam obat nyamuk masuk ke dalam
darah di dalam alveol paru-paru dan di edarkan ke seluruh tubuh. Jika dihirup dalam periode
yang lama dapat mengakibatkan sakit dada, susah bernafas, asma dan lain-lain. ( src : AR
Dahniar

Jurnal Kedokteran Syiah Kuala 11 (1), 52-59, 2011 )


- Botulinum : Botulinum adalah zat yang paling beracun bagi manusia. Dosis 100 nanogram
toksin botulinum murni sudah dapat membunuh manusia. Racun akan menyebabkan
kelumpuhan otot yang mengganggu pernapasan dan menyebabkan kematian.

7. Apa yang dimaksud dengan ekuivalen pereduksi

Ekuivalen pereduksi yaitu Asetil koA yang dioksidasi akan menghasilkan hydrogen atau
elektron

8. A. Glikolisis

Glikolisis adalah proses metabolisme yang mengubah glukosa menjadi piruvat,


menghasilkan dua mol ATP, dua mol NADH, dan dua mol piruvat per mol glukosa. Glikolisis
dimulai dengan pengambilan glukosa ekstraseluler dan pengolahan glukosa intraseluler
berikutnya dalam sitosol untuk akhirnya menghasilkan piruvat bersama dengan berbagai
produk lainnya. Metabolisme glikolitik merupakan jalur yang relatif tidak efisien untuk
pembentukan ATP seluler, hanya menerima bersih dua molekul ATP per unit glukosa.Namun,
metabolisme glikolitik memberikan manfaat utama bagi sel karena juga memungkinkan
untuk reduksi NAD+ menjadi NADH, yang digunakan oleh banyak enzim sebagai kofaktor,
serta memungkinkan pengalihan produk antara pada lintasan biosintesis untuk mendukung
proses anabolik. Nasib piruvat tergantung pada banyak faktor di antaranya ketersediaan
oksigen, yang merupakan salah satu yang paling penting. Dalam kondisi anaerob, piruvat
direduksi menjadi laktat oleh laktat dehidrogenase.Dengan adanya oksigen, mitokondria
dapat sepenuhnya mengoksidasi piruvat dan NADH dari glikolisis, menghasilkan hingga 36
mol ATP per mol glukosa menggunakan fosforilasi oksidasi.

B. Jalur pentosa fosfat

Jalur pentosa fosfat atau jalur fosfoglukonat, terjadi di sitosol dan menyediakan beberapa
tujuan utama yang mendukung proliferasi dan kelangsungan hidup sel. Pertama, dan yang
paling terkenal, jalur pentosa fosfat memungkinkan pengalihan senyawa antara dari jalur
glikolitik menuju produksi prekursor nukleotida dan asam amino yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan proliferasi sel. Jalur ini melibatkan cabang non-oksidatif dari jalur pentosa
fosfat. Fungsi kunci kedua dari jalur pentosa fosfat yaitu menghasilkan reduksi ekuivalen
NADPH, yang memiliki peran penting dalam pemeliharaan lingkungan redoks seluler yang
menguntungkan dan juga diperlukan untuk sintesis asam lemak.Jalur ini melibatkan cabang
oksidatif dari cabang pentosa fosfat.

C. Pemecahan glikogen menjadi glukosa


Glikogen adalah bentuk penyimpanan polimer glukosa. Glikogenolisis yaitu proses
pemecahan glikogen, yang terjadi di sel otot dan sel liver dalam merespon hormon epinefrin
dan glukagon. Di dalam liver, glukagon dan epinefrin berikatan pada GPCR yang berbeda,
namun keduanya berinteraksi dan mengaktifkan protein Galpha s yang sama. Karena itu,
kedua hormon menghasilkan respon metabolisme yang sama, yaitu aktivasi adenilat siklase
dan peningkatan level cAMP.

Glikogenolisis melibatkan proses pembuangan residu glukosa dari satu ujung polimer
dengan reaksi fosforolisis, yang dikatalisis oleh glikogen fosforilase (GP) menghasilkan
glukosa-1-fosfat. Glukosa-1-fosfat selanjutnya dikonversi menjadi glukosa-6-fosfat. Proses ini
terjadi baik di sel otot maupun sel liver. Pada sel otot, glukosa-6-fosfat masuk ke siklus
glikolisis dan dimetabolisme mejadi ATP yang digunakan untuk kontraksi otot. Sedangkan di
sel liver, glukosa-6-fosfat diubah menjadi glukosa. Ini karena di sel liver ada enzim bernama
fosfatase, yang mampu menghidrolisis glukosa-6-fosfat menjadi glukosa. Sehingga di liver,
penyimpanan glikogen dibongkar menjadi glukosa, lalu dengan cepat dikeluarkan ke darah
disebar ke jaringan lain misal otot dan otak, untuk memberi makan sel-sel tersebut.. PKA
aktif mendorong konversi glikogen menjadi glukosa-1-fosfat melalui dua cara yaitu
menghambat sintesis glikogen dan menstimulasi degradasi glikogen. Untuk cara pertama,
PKA memfosforilasi enzim penting dalam sintesis glikogen yaitu glikogen sintase (GS),
dimana jika enzim ini difosforilasi (dikasih fosfat) membuat dia tidak aktif. Untuk cara kedua,
PKA memfosforilasi enzim perantara penting yaitu glikogen fosforilase kinase (GPK). Bedanya
dengan enzim GS, fosforilasi justru membuat GPK aktif. GPK yang aktif ini kemudian
memfosforilasi enzim berikutnya yaitu glikogen fosforilase (GP) pada residu serin14 yang
selanjutnya mendegradasi glikogen menjadi glukosa-1-fosfat.

9. Pembentukan ATP di dalam mitochondria

merupakan hasil dari pemecahan glukosa atau asam lemak (glyserol) secara aerobik
menjadi asam piruvat. Ada dua jalur untuk proses pembentukan ATP intra-mitochondria
yaitu siklus krebs dan sistem transpor elektron. Namun sebelum menuju ke siklus krebs dan
sistem transpor elektron tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi untuk
meresintesi ATP dan asam piruvat akan berlangsung melalui proses yang dinamakan glikolisis
(Glycolysis). Setelah terbentuk asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke
dalam mitochondria menuju proses respirasi selular dimana terbagi menjadi3 tahap utama
yaitu produksi Acetyl-CoA, proses oksidasi Acetyl-CoA dalam siklus asam sitrat(Citric-Acid
Cycle) serta Rantai Transpor elektron (Electron Transfer Chain/Oxidative phosphorylation).
11. Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), adalah serangkaian reaksi biokimia
di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses
metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di
banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri
menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik
yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine
triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.

Lintasan glikolisis yang paling umum adalah lintasan Embden-Meyerhof-Parnas (bahasa


Inggris: EMP pathway), yang pertama kali ditemukan oleh Gustav Embden, Otto Meyerhof
dan Jakub Karol Parnas. Selain itu juga terdapat lintasan Entner–Doudoroff yang ditemukan
oleh Michael Doudoroff dan Nathan Entner terjadi hanya pada sel prokariota, dan berbagai
lintasan heterofermentatif dan homofermentatif.

Ringkasan reaksi glikolisis pada lintasan EMP adalah sebagai berikut:

Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme dengan penggunaan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas oksigen
menjadi air.

Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir
semua organisme menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP, oleh karena
efisiensi proses mendapatkan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi alternatif
lainnya seperti glikolisis anaerobik.

Menurut teori kemiosmotik yang dicetuskan oleh Peter Mitchell, energi yang dilepaskan dari
reaksi oksidasi pada substrat pendonor elektron, baik pada respirasi aerobik maupun
anaerobik, perlahan akan disimpan dalam bentuk potensial elektrokemis sepanjang garis
tepi membran tempat terjadinya reaksi tersebut, yang kemudian dapat digunakan oleh ATP
sintase untuk menginduksi reaksi fosforilasi terhadap molekul adenosina difosfat dengan
molekul Pi.

Elektron yang melekat pada molekul sisi dalam kompleks IV rantai transpor elektron akan
digunakan oleh kompleks V untuk menarik ion H+ dari sitoplasma menuju membran
mitokondria sisi luar, disebut kopling kemiosmotik, yang menyebabkan kemiosmosis, yaitu
difusi ion H+ melalui ATP sintase ke dalam mitokondria yang berlawanan dengan arah
gradien pH, dari area dengan energi potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks
dengan energi potensial lebih tinggi. Proses kopling kemiosmotik juga berpengaruh pada
kombinasi gradien pH dan potensial listrik di sepanjang membran yang disebut gaya gerak
proton.

Dari teori ini, keseluruhan reaksi kemudian disebut fosforilasi oksidatif.

Awal lintasan dimulai dari elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat yang ditransfer ke
senyawa:

NAD+ yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron, NAD+ akan
bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya ke rantai transpor
elektron kompleks I.

dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron kompleks II.FAD akan menerima dua
elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui reaksi redoks.

Walaupun fosforilasi oksidatif adalah bagian vital metabolisme, ia menghasilkan spesi


oksigen reaktif seperti superoksida dan hidrogen peroksida pada kompleks I.Hal ini dapat
mengakibatkan pembentukan radikal bebas, merusak sel tubuh, dan kemungkinan juga
menyebabkan penuaan. Enzim-enzim yang terlibat dalam lintasan metabolisme ini juga
merupakan target dari banyak obat dan racun yang dapat menghambat aktivitas enzim.

Soal Individu

Amartasya Khalwa

1. Respirasi aerob terjadi melalui beberapa tahap sebelum memasuki siklus krebs, asam piruvat
terlebih dahulu membentuk…
A. Asetyl Co-A
B. suksinil Co-A
C. koenzim A
D. asam oksaloasetat
E. asam suksinat
Angelica Lolita Al Viena
2. Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara…
A. Berikatan dengan enzim pada sisi aktifnya
B. Berikatan pada enzim pada sisi yang berbeda
C. Merusak substrat
D. Mengubah sisi aktif enzim
E. Merusak enzim
Clarissa Setyo Putri
3. Daging yang dibekukan di dalam lemari es tidak membusuk. Kejadian ini dapat dijelaskan
sebagai ….
A. daging tersebut tidak mengalami metabolisme
B. di dalam lemari es tidak berlangsung respirasi aerobic
C. pada suhu rendah enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja
D. di dalam lemari es tidak ada cahaya
E. di dalam lemari es tidak ada O2
Fatimah Wanda
4. Diabetes merupakan contoh kelompok metabolisme ?
A. Karbohidrat
B. Protein
C. Lemak
D. Glycherol
E. Acid

Indah sari Hutabarat


5. Berbagai bahan pangan seperti daging, ikan dan telur serta berbagai jenis sayuran
mengandung lemak atau minyak yang biasanya termakan bersama bahan tesebut. Lemak
dan minyak seperti itu dikenal dengan …
a. Lemak mineral murni
b. Lemak tersembunyi
c. Asam lemak
d. lemak biasa
e. Lemak luar biasa

Intan Erlina

6. Perhatikan pernyataan berikut.


1) Respirasi sel
2) Pengangkutan sari-sari makanan oleh lemak
3) Fotosintesis pada tumbuhan
4) Pengangkutan hormon oleh darah
5) Penamaan protein, lemak, dan karbohidrat
Contoh dari metabolisme adalah ….
a. 2, 4, dan 5
b. 1, 3, dan 4
c. 1, 2, dan 3
d. 1, 3, dan 5
e. 3, 4, dan 5
Muhammad muqtafin
7. Lemak dapat disintesis dari karbohidrat melalui asetyl Co-A dan gliserol yang berasal dari…
A. asam piruvat
B. PGAL
C. NADPH
D. ATP
E. FADH

Rachma Indah Amsari


8. Berdasarkan proses dan hasilnya, metabolisme dapat dibedakan menjadi dua, yaitu…
A. fotosintesis dan respirasi
B. aerob dan anaerob
C. anabolisme dan katabolisme
D. apoenzim dan koenzim
E. metabolom dan metabolit

Salsa Sabila Zahra


9. Pada fermentasi alkohol didahului dengan ….
a. Pengubahan asam piruvat menjadi asam asetat dan CO2
b. Pengubahan asam piruvat menjadi asam laktat dan O2
c. Pengubahan asam piruvat menjadi asam asetat dan H2O
d. Pengubahan asam asetat menjadi asam piruvata

Wiendry Victoria
10. kondisi di mana tubuh tidak mempu memecah jenis lemak tertentu hingga akhirnya
mengumpul pada hati, limpa, dan sumsum tulang belakang. Dari keterangan tersebut
merupakan gangguan metabolisme ( abnormal ) dapat menyebabkan penyakit?
a. Diabetes
b. Malabsorpsi glukosa dan galaktosa.
c. Penyakit gaucher’s
d. hematokromasis
e. Phenylketonuria

Anda mungkin juga menyukai