- Amartasya Khalwa
- Angelica Lolita Al Viena
- Clarissa Setyo
- Fatimah Wanda
- Indah Sari
- Intan Elina
- Muhammad Muqtafin
- Rachma Indah Amsari
- Salsa Sabila Zahra
- Wiendri Victoria
Fosforilasi oksidatif adalah proses pembentukan ATP akibat transfer elektron dari NADH
atau FADH2 kepada oksigen melalui serangkaian pengemban elektron. Proses ini adalah
sumber utama pembentukan ATP pada organisme aerob. Pembentukan ATP dalam glikolisis
sempurna glukosa menjadi CO2 dan H2O, dari 30 ATP yang terbentuk 26 ATP berasal dari
proses fosforilasi oksidatif (Siregar, 2004) . bahan yang dibutuhkan dalam melakukan
fosforilasi oksidatif yaitu oksidasi bahan makanan seperti asam lemak, asam amino, glukosa,
menghasilkan sejumlah reducing equivalent (ekuivalen pereduksi)
Kandungan rokok lainnya yang bersifat karsinogenik adalah tar. Tar yang terhirup oleh
perokok akan mengendap di paru-paru. Timbunan tar ini berisiko tinggi menyebabkan
penyakit pada paru-paru, seperti kanker paru-paru dan emfisema.
( src : https://www.alodokter.com/9-kandungan-rokok-yang-berefek-mengerikan-untuk-tubuh
)
- obat nyamuk mengandung racun berupa zat kimia. Asap obat nyamuk akan masuk ke saluran
pernafasan sewaktu bernafas atau menghirup, racun dalam obat nyamuk masuk ke dalam
darah di dalam alveol paru-paru dan di edarkan ke seluruh tubuh. Jika dihirup dalam periode
yang lama dapat mengakibatkan sakit dada, susah bernafas, asma dan lain-lain. ( src : AR
Dahniar
Ekuivalen pereduksi yaitu Asetil koA yang dioksidasi akan menghasilkan hydrogen atau
elektron
8. A. Glikolisis
Jalur pentosa fosfat atau jalur fosfoglukonat, terjadi di sitosol dan menyediakan beberapa
tujuan utama yang mendukung proliferasi dan kelangsungan hidup sel. Pertama, dan yang
paling terkenal, jalur pentosa fosfat memungkinkan pengalihan senyawa antara dari jalur
glikolitik menuju produksi prekursor nukleotida dan asam amino yang diperlukan untuk
pertumbuhan dan proliferasi sel. Jalur ini melibatkan cabang non-oksidatif dari jalur pentosa
fosfat. Fungsi kunci kedua dari jalur pentosa fosfat yaitu menghasilkan reduksi ekuivalen
NADPH, yang memiliki peran penting dalam pemeliharaan lingkungan redoks seluler yang
menguntungkan dan juga diperlukan untuk sintesis asam lemak.Jalur ini melibatkan cabang
oksidatif dari cabang pentosa fosfat.
Glikogenolisis melibatkan proses pembuangan residu glukosa dari satu ujung polimer
dengan reaksi fosforolisis, yang dikatalisis oleh glikogen fosforilase (GP) menghasilkan
glukosa-1-fosfat. Glukosa-1-fosfat selanjutnya dikonversi menjadi glukosa-6-fosfat. Proses ini
terjadi baik di sel otot maupun sel liver. Pada sel otot, glukosa-6-fosfat masuk ke siklus
glikolisis dan dimetabolisme mejadi ATP yang digunakan untuk kontraksi otot. Sedangkan di
sel liver, glukosa-6-fosfat diubah menjadi glukosa. Ini karena di sel liver ada enzim bernama
fosfatase, yang mampu menghidrolisis glukosa-6-fosfat menjadi glukosa. Sehingga di liver,
penyimpanan glikogen dibongkar menjadi glukosa, lalu dengan cepat dikeluarkan ke darah
disebar ke jaringan lain misal otot dan otak, untuk memberi makan sel-sel tersebut.. PKA
aktif mendorong konversi glikogen menjadi glukosa-1-fosfat melalui dua cara yaitu
menghambat sintesis glikogen dan menstimulasi degradasi glikogen. Untuk cara pertama,
PKA memfosforilasi enzim penting dalam sintesis glikogen yaitu glikogen sintase (GS),
dimana jika enzim ini difosforilasi (dikasih fosfat) membuat dia tidak aktif. Untuk cara kedua,
PKA memfosforilasi enzim perantara penting yaitu glikogen fosforilase kinase (GPK). Bedanya
dengan enzim GS, fosforilasi justru membuat GPK aktif. GPK yang aktif ini kemudian
memfosforilasi enzim berikutnya yaitu glikogen fosforilase (GP) pada residu serin14 yang
selanjutnya mendegradasi glikogen menjadi glukosa-1-fosfat.
merupakan hasil dari pemecahan glukosa atau asam lemak (glyserol) secara aerobik
menjadi asam piruvat. Ada dua jalur untuk proses pembentukan ATP intra-mitochondria
yaitu siklus krebs dan sistem transpor elektron. Namun sebelum menuju ke siklus krebs dan
sistem transpor elektron tahap awal metabolisme konversi glukosa menjadi energi untuk
meresintesi ATP dan asam piruvat akan berlangsung melalui proses yang dinamakan glikolisis
(Glycolysis). Setelah terbentuk asam piruvat dari proses glikolisis, selanjutnya masuk ke
dalam mitochondria menuju proses respirasi selular dimana terbagi menjadi3 tahap utama
yaitu produksi Acetyl-CoA, proses oksidasi Acetyl-CoA dalam siklus asam sitrat(Citric-Acid
Cycle) serta Rantai Transpor elektron (Electron Transfer Chain/Oxidative phosphorylation).
11. Glikolisis berasal dari kata glukosa dan lisis (pemecahan), adalah serangkaian reaksi biokimia
di mana glukosa dioksidasi menjadi molekul asam piruvat. Glikolisis adalah salah satu proses
metabolisme yang paling universal yang kita kenal, dan terjadi (dengan berbagai variasi) di
banyak jenis sel dalam hampir seluruh bentuk organisme. Proses glikolisis sendiri
menghasilkan lebih sedikit energi per molekul glukosa dibandingkan dengan oksidasi aerobik
yang sempurna. Energi yang dihasilkan disimpan dalam senyawa organik berupa adenosine
triphosphate atau yang lebih umum dikenal dengan istilah ATP dan NADH.
Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme dengan penggunaan energi yang
dilepaskan oleh oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas oksigen
menjadi air.
Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir
semua organisme menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP, oleh karena
efisiensi proses mendapatkan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi alternatif
lainnya seperti glikolisis anaerobik.
Menurut teori kemiosmotik yang dicetuskan oleh Peter Mitchell, energi yang dilepaskan dari
reaksi oksidasi pada substrat pendonor elektron, baik pada respirasi aerobik maupun
anaerobik, perlahan akan disimpan dalam bentuk potensial elektrokemis sepanjang garis
tepi membran tempat terjadinya reaksi tersebut, yang kemudian dapat digunakan oleh ATP
sintase untuk menginduksi reaksi fosforilasi terhadap molekul adenosina difosfat dengan
molekul Pi.
Elektron yang melekat pada molekul sisi dalam kompleks IV rantai transpor elektron akan
digunakan oleh kompleks V untuk menarik ion H+ dari sitoplasma menuju membran
mitokondria sisi luar, disebut kopling kemiosmotik, yang menyebabkan kemiosmosis, yaitu
difusi ion H+ melalui ATP sintase ke dalam mitokondria yang berlawanan dengan arah
gradien pH, dari area dengan energi potensial elektrokimiawi lebih rendah menuju matriks
dengan energi potensial lebih tinggi. Proses kopling kemiosmotik juga berpengaruh pada
kombinasi gradien pH dan potensial listrik di sepanjang membran yang disebut gaya gerak
proton.
Awal lintasan dimulai dari elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat yang ditransfer ke
senyawa:
NAD+ yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron, NAD+ akan
bereaksi menjadi NADH dan ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya ke rantai transpor
elektron kompleks I.
dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron kompleks II.FAD akan menerima dua
elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui reaksi redoks.
Soal Individu
Amartasya Khalwa
1. Respirasi aerob terjadi melalui beberapa tahap sebelum memasuki siklus krebs, asam piruvat
terlebih dahulu membentuk…
A. Asetyl Co-A
B. suksinil Co-A
C. koenzim A
D. asam oksaloasetat
E. asam suksinat
Angelica Lolita Al Viena
2. Inhibitor kompetitif menghambat kerja enzim dengan cara…
A. Berikatan dengan enzim pada sisi aktifnya
B. Berikatan pada enzim pada sisi yang berbeda
C. Merusak substrat
D. Mengubah sisi aktif enzim
E. Merusak enzim
Clarissa Setyo Putri
3. Daging yang dibekukan di dalam lemari es tidak membusuk. Kejadian ini dapat dijelaskan
sebagai ….
A. daging tersebut tidak mengalami metabolisme
B. di dalam lemari es tidak berlangsung respirasi aerobic
C. pada suhu rendah enzim mikroorganisme pembusuk tidak bekerja
D. di dalam lemari es tidak ada cahaya
E. di dalam lemari es tidak ada O2
Fatimah Wanda
4. Diabetes merupakan contoh kelompok metabolisme ?
A. Karbohidrat
B. Protein
C. Lemak
D. Glycherol
E. Acid
Intan Erlina
Wiendry Victoria
10. kondisi di mana tubuh tidak mempu memecah jenis lemak tertentu hingga akhirnya
mengumpul pada hati, limpa, dan sumsum tulang belakang. Dari keterangan tersebut
merupakan gangguan metabolisme ( abnormal ) dapat menyebabkan penyakit?
a. Diabetes
b. Malabsorpsi glukosa dan galaktosa.
c. Penyakit gaucher’s
d. hematokromasis
e. Phenylketonuria