Anda di halaman 1dari 8

METABOLISME

Pengertian metabolisme

Metabolisme berasal dari bahasa Yunani metabolismos yang berarti perubahan. Sebagaimana asal
namanya, metabolisme semua reaksi kimia yang terjadi dalam organisme termasuk pada tingkatan sel.

Metabolisme memiliki tiga tujuan, yaitu :

1. Konversi makanan menjadi energi untuk melakukan proses seluler;

2. Konversi makanan/bahan bakar menjadi bahan penyusun protein, lipid, asam nukleat dan beberapa
karbohidrat;

3. Pembuangan limbah nitrogen. Reaksi yang dikatalis oleh enzim ini memungkinkan organisme dapat
tumbuh dan berkembang biak, mempertahankan strukturnya, dan merespons lingkungannya,
mempertahankan strukturnya, dan merespons lingkungannya.

metabolisme memiliki fungsi sebagai berikut :

1. Mengganti sel atau jaringan yang rusak

2. Respirasi jaringan pada tubuh

3. Pertumbuhan jaringan tubuh

4. Penyusun unit pembangun sel

5. Menghasilkan energi, dari perubahan zat-zat makanan yang ada pada tubuh

A.komponen dalam proses metabolisme

1.Enzim

Enzim adalah biokatalisator yang mempercepat reaksi biologi namun tidak ikut bereaksi, sehingga tidak
mempengaruhi keseimbangan reaksi.

Ada 2 jenis enzim. Enzim sederhana hanya terdiri dari protein sedangkan enzim kompleks atau
holoenzim terdiri dari protein dan komponen non-protein (koenzim misal vitamin, NADH, dan koenzim-
A; serta kofaktor)
Struktur enzim terdiri dari:

Apoenzim, yaitu protein yang mengandung binding site

Sisi aktif, yaitu bagian enzim yang berkaitan dengan substrat

Sisi alosterik, yaitu sisi enzim yang berkaitan dengan kofaktor

Substrat, yaitu zat yang akan dijadikan produk

Kofaktor, yaitu bagian enzim yang berupa senyawa non-protein sebagai aktivator

Inhibitor, yaitu zat penghambat reaksi enzim. Terdiri dari inhibitor kompetitif yang menghambat
substrat dan inhibitor non-kompetitif yang menghambat kofaktor

Sifat enzim:

a.Dipengaruhi suhu dan pH

b.Bekerja secara spesifik

c. Reversible

d.Diperlukan dalam jumlah sedikit

e.Dapat bereaksi dengan substrat asam dan basa

f.Berupa koloid

g.Dapat digunakan berulang kali

Kinerja enzim yaitu mempercepat suatu reaksi. Cara kerja enzim dapat mengikuti lock and key theory
atau induced fit theory.

Faktor kerja enzim dipengaruhi oleh:

Perubahan suhu: setiap enzim punya suhu optimum

Perubahan pH: setiap enzim punya pH optimum

Konsentrasi enzim

Konsentrasi subtrat

Zat pengikat atau aktivator

Zat penghambat atau inhibitor


Ada dua teori mengenai cara kerja enzim, yaitu teori gembok dan kunci (lock and key) dan teori
kecocokan terinduksi (induced fit). Menurut teori ini, suatu enzim hanya bekerja untuk satu jenis
substrat saja yang akan berikatan pada sisi aktif.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kerja Enzim

a.Konsentrasi enzim

Pada umumnya konsentrasi enzim berbanding lurus dengan kecepatan reaksi. Hal ini berarti
penambahan konsentrasi enzim mengakibatkan kecepatan reaksi meningkat hingga dicapai kecepatan
konstan. Kecepatan konstan tercapai apabila semua substrat sudah terikat oleh enzim.

b.Suhu (temperatur)

Aktivitas enzim dipengaruhi oleh suhu. Enzim pada suhu 0°C tidak aktif, akan tetapi juga tidak rusak. Jika
suhu dinaikkan sampai batas optimum, aktivitas enzim semakin meningkat. Jika suhu melebihi batas
optimum, dapat menyebabkan denaturasi protein yang berarti enzim telah rusak. Suhu optimum untuk
aktivitas enzim pada manusia dan hewan berdarah panas ± 37°C, sedangkan pada hewan berdarah
dingin ± 25°C.

c.konsentrasi substrat

adalah hubungan / interaksi yang meningkatkan laju reaksi karena jumlah kompleks enzim substrat.

Enzim mempunyai kadar pH yang dapat bersifat asam ataupun basa. Namun, terdapat beberapa enzim
yang memiliki pH optimum antara 6-8.

d.Zat-zat penggiat (activator)

Zat penggiat yatu molekul atau zat yang memiliki fungsi sebagai pemacu atau pemercepat reaksi enzim.
Contoh dari zat penggiat (activator) yaitu garam-garam dari logam alkali dalam kondisi encer (2%-5%),
serta ion logam seperti Ca, Ni, Mg, Mn, dan Cl.

e.Zat penghambat (inhibitor)

Zat penghambat merupakan suatu molekul yang dapat menghambat aktivitas enzim. Inhibitor enzim
dapat dibagi menjadi dua, yaitu inhibitor kompetitif dan inhibitor nonkompetitif.

2. Energi

Metabolisme energi mengacu pada semua reaksi yang terlibat dalam menghasilkan adenosin trifosfat
(ATP) dari nutrisi, termasuk respirasi aerobik (ada oksigen), respirasi anaerob (fermentasi) serta
metabolisme asam lemak dan asam amino. Dalam kondisi normoksik, sel normal menggunakan respirasi
aerobik untuk mengoksidasi glukosa melalui fosforilasi oksidatif mitokondria . Sel-sel kanker, di sisi lain,
lebih suka memfermentasi glukosa menjadi laktat bahkan dengan oksigen yang ada (efek Warburg) dan
menunjukkan metabolisme lipid dan asam amino yang berubah. Bab ini membahas fitur metabolik
neuroblastoma (NB), yang memungkinkan tumor mempertahankan level ATP dan biomassa yang
diperlukan untuk mendukung proliferasi tinggi dan menyoroti target metabolik baru di NBterapi.

B.Metabolisme dan karbohidrat

Metabolisme karbohidrat mencakup penguraian (katabolisme), sintesis (anabolisme), dan perubahan


bentuk karbohidrat dalam tubuh organisme. Bentuk karbohidrat, yaitu glukosa akan diurai menjadi
senyawa gula sederhana yaitu monosakarida.

1.Anabolisme karbohidrat merupakan serangkaian reaksi kimia yang substrat awalnya adalah molekul
kecil dan produk akhirnya adalah molekul besar atau dengan kata lain reaksi yang bertujuan untuk
penyusunan atau sintesis molekul.

a. Fotosintesis

Fotosintesis adalah proses pengubahan senyawa air (H2O) dan karbon dioksida (CO2) dibantu oleh
cahaya matahari yang diserap oleh klorofil sehingga menghasilkan senyawa glukosa (C6H12O6). Glukosa
yang dihasilkan selain digunakan langsung oleh tumbuhan juga akan disimpan dalam bentuk makanan
(buah).

b. Kemosintesis

kemosintesis adalah hasil evolusi ekosistem unik lubang hidrotermal di laut dalam yang tidak terkena
sinar matahari.

Kemosintesis dilakukan oleh bakteri dan organisme lain untuk membuat makannya sendiri tanpa perlu
bantuan cahaya matahari.

Proses kemosintesis

Dilansir dari NOAA Ocean Exploration, kemosintesis menggunakan energi yang dilepaskan oleh reaksi
kimia anorganik untuk menghasilkan makanan. Hal tersebut dilakukan melalui proses oksidasi molekul
anorganik.

2.katabolisme karbohidrat

Katabolisme karbohidrat, secara sederhana merupakan proses pemecahan gula (glukosa). Oleh karena
itu karbohidrat diolah menjadi energi melalui proses ini. Katabolisme glukosa terjadi di tingkat sel. Sel
secara aktif melakukan proses ini untuk menghasilkan energi.
a. Respirasi aerob

Respirasi aerob adalah respirasi yang memerlukan oksigen, sedangkan respirasi anaerob adalah respirasi
yang tidak membutuhkan oksigen.

Respirasi aerob terdiri dari beberapa tahap, yaitu: glikolisis, dekarboksilasi oksidatif, siklus krebs, dan
rantai transport elektron yang telah dibahas pada materi sebelumnya.

Adapun beberapa tahapan dalam respirasi aerob yang harus kamu tahu adalah sebagai berikut.

1. Glikolisis

Glikolisis merupakan tahap pertama respirasi aerob yang terjadi di dalam sitoplasma atau sitosol. Pada
tahap ini molekul glukosa akan diuraikan menjadi senyawa yang lebih sederhana. Hasil penguraian
molekul glukosa pada glikolisis berupa 2 molekul ATP, 2 molekul asam piruvat, dan 2 molekul NADH.
Untuk lebih lengkapnya, perhatikan bagan berikut.

Urutan proses yang terjadi pada bagan di atas adalah sebagai berikut.

Glukosa diubah menjadi glukosa, 6-fosfat disertai pemecahan ATP menjadi ADP. ATP harus dipecah
menjadi ADP karena dibutuhkan sumber energi.

Glukosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 6-fosfat.

Fruktosa, 6-fosfat diubah menjadi fruktosa, 1,6-bifosfat disertai pemecahan ATP menjadi ADP.

Fruktosa, 1,6-bifosfat (6 atom C) dipecah menjadi 1 molekul gliseraldehid 3-fosfat atau PGAL (3 atom C)
dan 1 molekul dihidroksiaseton fosfat atau DHAP (3 atom C). Molekul DHAP diubah menjadi senyawa
PGAL, sehingga terbentuk 2 molekul PGAL.

Molekul PGAL diubah menjadi senyawa 1,3-bifosfogliserat dengan cara mengikat Pi (fosfat organik).
Setiap 1 molekul PGAL menghasilkan 1 NADH.

1,3-bifosfogliserat diubah menjadi 3-fosfogliserat. Pada reaksi ini, dihasilkan ATP sebagai sumber energi.

3-fosfogliserat diubah menjadi 2-fosfogliserat.

2-fosfogliserat diubah menjadi senyawa fosfoenolpiruvat (PEP).

Fosfoenolpiruvat diubah menjadi asam piruvat disertai pembentukan ATP.

2 siklus Krebs
Siklus krebs merupakan serangkaian reaksi kimia yang terjadi pada sel hidup sehingga menghasilkan
energi asetil ko-A, yakni perubahan asam piruvat, hasil glikolisis. Asetik ko-A dengan oksidasi glukosa
akan diubah menjadi karbon dioksida dan hidrogen.

Siklus krebs terdiri dari dua tahapan penting, yakni dekarbosilasi oksidatif dan siklus krebs. Dekarbosilasi
merujuk pada tahap perubahan asam piruvat menjadi asetil ko-A. Sedangkan, siklus krebs merujuk pada
dibawanya matriks mitokondria untuk melakukan serangkaian siklus krebs.

3) Transpor Elektron ( fosforilasi oksidatif)

Fosforilasi oksidatif adalah suatu lintasan metabolisme dengan penggunaan energi yang dilepaskan oleh
oksidasi nutrien untuk menghasilkan ATP, dan mereduksi gas oksigen menjadi air.

Walaupun banyak bentuk kehidupan di bumi menggunakan berbagai jenis nutrien, hampir semua
organisme menjalankan fosforilasi oksidatif untuk menghasilkan ATP, oleh karena efisiensi proses
mendapatkan energi, dibandingkan dengan proses fermentasi alternatif lainnya seperti glikolisis
anaerobik.

Awal lintasan dimulai dari elektron yang dihasilkan oleh siklus asam sitrat yang ditransfer ke senyawa:

NAD+ yang berada di dalam matriks mitokondria. Setelah menerima elektron, NAD+ akan bereaksi
menjadi NADH dan ion H+, kemudian mendonorkan elektronnya ke rantai transpor elektron kompleks I.
[4]

dan FAD yang berada di dalam rantai transpor elektron kompleks II.[5] FAD akan menerima dua
elektron, kemudian bereaksi menjadi FADH2 melalui reaksi redoks.

b.Respirasi Anaerob

Respirasi anaerob adalah proses katabolisme yang tidak memerlukan oksigen untuk menghasilkan
energi.

Respirasi anaerob terjadi pada bakteri, ragi, dan organisme prokariotik ataupun makhluk hidup
uniseluler yang berada pada lingkungan dengan kadar oksigen yang rendah.

Respirasi anaerob berdasarkan hasil katabolismenya dibedakan menjadi dua, yaitu fermentasi alcohol
dan fermentasi asam laktat.

Reaksi respirasi glukosa dapat ditulis sebagai berikut: C6H12O6 + 6O2 → 6 CO2 + 6H2O + energi.

1). fermentasi Alkohol


Fermentasi etanol atau fermentasi alkohol adalah proses kimia dan biologi dimana gula, seperti glukosa,
fruktosa, dan sukrosa diubah menjadi energi seluler dan juga menghasilkan etanol dan karbon dioksida
sebagai produk sampingan. Proses ini tidak membutuhkan oksigen dan membutuhkan khamir dalam
prosesnya. Fermentasi etanol digolongkan sebagai respirasi anaerob.

Secara singkat, reaksi fermentasi alkohol dapat ditulis sebagai berikut: glukosa --> etanol (etil alkohol) +
2C02 + 2 ATP Selain untuk membuat tapai, fermentasi alkohol juga digunakan untuk membuat roti dan
minuman beralkohol, misalnya bir, anggur (wine), serta tuak.

2). fermentasi Asam laknat

Fermentasi asam laktat adalah proses mengawetkan makanan dengan menggunakan bantuan bakteri
asam laktat. Bakteri ramah ini mengonsumsi karbohidrat sederhana dan menghasilkan asam laktat, yang
mengubah suatu makanan menjadi makanan lain yang sama sekali berbeda.

Beberapa contoh produk susu yang dihasilkan melalui proses fermentasi asam laktat, antara lain yoghurt
dan keju. Semua fermentasi mikroba ini bersifat anaerobik, terjadi tanpa adanya oksigen.

Cara untuk membuat makanan fermentasi secara umum, yaitu:

Ambil produk makanan yang akan difermentasi.

Tambahkan garam atau air garam.

Masukkan ke dalam wadah.

Tutup dan tunggu selama satu hingga dua minggu.

Selama waktu itu, kadar asam meningkat dan menurunkan pH makanan, membuat makanan seperti
acar menjadi lebih berkerut. pH yang lebih rendah juga menghambat mikroba yang tidak diinginkan yang
bisa menyebabkan pembusukan, sebaliknya kondisi tersebut bisa mengawetkan makanan dan
meningkatkan umur simpannya.

C Metabolisme Protein dan Lemak

1. Katabolisme protein dan lemak


Katabolisme Lemak dan ProteinSelain karbohidrat, lemak dan protein juga dapat dirombak
untukmemperoleh energi. Perombakan atau katabolisme menghasilkan energi lebihsedikit
dibandingkan karbohidrat, sedangkan katabolisme lemak menghasilkanenergi dua kali lebih banyak
per unit massa.

Katabolisme Lemak merupakan salah satu sumber energi bagi tubuh,bahkan kandungan
energinya paling tinggi diantara sumber energi lain, yaitusebesar 9 kkal/gram. Perombakan
lemak dimulai saat lemak berada didalamsistem pencernaan makanan.

Sedangkan Katabolisme Protein merupakan biom olekul yang tersusunatas asam-asam amino.
Meskipun protein bukan merupakan sumber energi utamabagi tubuh, oksidasi asam amino dapat
memberikan sekitar 10% dari total energiyang diperlukan oleh tubuh.

2. Anabolisme lemak dan protein

Anabolisme adalah lintasan metabolisme yang menyusun beberapa senyawa organik sederhana menjadi
senyawa kimia atau molekul kompleks. Anabolisme memproses sintesis senyawa kimia kecil menjadi
besar menjadi molekul yang lebih besar, seperti yang terjadi pada asam amino yang diubah menjadi
protein.

Anda mungkin juga menyukai