Indonesia merupakan negara yang memiliki banyak kepulauan oleh karena
itu Indonesia memiliki flora bahkan fauna yang beragam jenisnya, flora di Indonesia banyak yang bisa dimanfaatkan salah satunya bisa dipakai untuk obat tradisional. Tanaman atau tumbuhan yang dapat digunakan sebagai pengobatan penyakit sering disebut obat herbal, obat herbal ini digunakan sebagai pengganti obat yang mengandung bahan kimia dalam mengobati suatu penyakit dan sejak dulu nenek moyang sudah mengenal yang namanya obat tradisional atau obat herbal untuk menyembuhkan penyakit (Ferry Anwar, 2015) Salah satu komoditas biofarmaka yang belum banyak diketahui adalah daun afrika atau dikenal sebagai Vernonia amygdalina. Menurut Orwa et al. (2009) dan Yeap et al. (2010) daun afrika merupakan semak tahunan yang termasuk famili Asteraceae. Tinggi tanaman tersebut dapat mencapai 2-10 m dengan kulit batang yang kasar disertai titik hitam yang pekat, daun berwarna hijau berbentuk bulat panjang dengan diameter tangkai 6 mm, berbau khas dan rasa yang pahit. Yana (2015) menyatakan bahwa daun afrika dapat tumbuh subur di lingkungan tropis maupun subtropis. Tanaman ini dapat tumbuh dengan cepat, daun yang lebat dan batang yang tinggi. Oleh karena itu, daun afrika memiliki potensi untuk dimanfaatkan dan dikembangkan lebih luas untuk menunjang kebutuhan obat tradisional. Kesehatan mulut merupakan hal penting untuk kesehatan secara umum dan kualitas hidup. Kesehatan mulut berarti terbebas kanker tenggorokan, infeksi dan luka pada mulut, penyakit gusi, kerusakan gigi, kehilangan gigi, dan penyakit lainnya, sehingga terjadi gangguan yang membatasi dalam menggigit, mengunyah, tersenyum, berbicara, dan kesejahteraan psikososial (WHO, 2012). Karies gigi merupakan suatu penyakit mengenai jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan sementum, berupa daerah yang membusuk pada gigi, terjadi akibat proses secara bertahap melarutkan mineral permukaan gigi dan terus berkembang kebagian dalam gigi. Proses ini terjadi karena aktivitas jasad renik dalam karbohidrat yang dapat diragikan. Proses ini ditandai dengan dimineralisasi jaringan keras dan diikuti kerusakan zat organiknya, sehingga dapat terjadi invasi bakteri lebih jauh ke bagian dalam gigi, yaitu lapisan dentin serta dapat mencapai pulpa (Kumala, 2006). Pemanfaatan daun afrika sebagai pereda nyeri karies dapat dilakukan dengan membuat kapsul dari ekstrak daun afrika.
1.2 Rumusan Masalah
a. Apa saja manfaat daun afrika? b. Bagaimana cara pereda nyeri karies tanpa adanya bahan kimia? c. Bagaimana keefektifitasan daun afrika untuk pereda nyeri pada karies? d. Bagaimana cara mengolah ekstrak daun afrika menjadi kapsul? 1.3 Tujuan Program a. Mengetahui manfaat daun afrika b. Menggunakan tanaman obat sebagai pereda nyeri pada karies c. Mengetahui keefektifitasan daun afrika untuk pereda nyeri pada karies d. Menciptakan kapsul yang mengandung daun afrika untuk mengurangi rasa nyeri pada karies
1.4 Manfaat Program
a. Dapat mengetahui manfaat dari daun afrika b. Dapat menggunakan tanaman obat sebagai pereda nyeri pada karies c. Dapat mengetahui keefektifitasan dari daun afrika untuk pereda nyeri pada karies d. Dapat meminimalisir populasi masyarakat yang kesakitan akibat karies