Anda di halaman 1dari 5

UNI EROPA

Uni Eropa (disingkat UE) adalah organisasi antar-pemerintahan dan supra-nasional, yang
beranggotakan negara-negara Eropa. Sejak 1 Juli 2013 telah memiliki 28 negara anggota.
Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal
dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992. Namun, banyak aspek dari UE timbul sebelum
tanggal tersebut melalui organisasi sebelumnya, kembali ke tahun 1950-an.

Sejarah

Percobaan untuk menyatukan negara Eropa telah dimulai sebelum terbentuknya negara-
negara modern; mereka telah terjadi beberapa kali dalam sejarah Eropa. Tiga ribu tahun lalu,
Eropa didominasi oleh bangsa Celt, dan kemudian ditaklukan dan diperintah Kekaisaran
Roma yang berpusat di Mediterania. Awal penyatuan ini diciptakan dengan cara paksa.
Kekaisaran Franks dari Charlemagne dan Kekaisaran Suci Roma menyatukan wilayah yang
luas di bawah administrasi yang longgar selama beberapa ratus tahun. Belakangan pada
1800-an customs union di bawah Napoleon Bonaparte, dan penakhlukan pada 1940-an oleh
Nazi Jerman hanya terjadi sementara saja.
Dikarenakan koleksi bahasa Eropa dan budayanya, percobaan penyatuan ini biasanya
melibatkan pendudukan dari negara yang tidak bersedia, menciptakan ketidakstabilan. Salah
satu percobaan penyatuan secara damai melalui kerjasama dan persamaan anggota dibuat
oleh pasifis Victor Hugo pada 1851. Setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, keinginan
untuk mendirikan Uni Eropa semakin meningkat, didorong oleh keinginan untuk membangun
kembali Eropa dan menghilangkan kemungkinan perang lainnya. Oleh karena itu dibentuklah
European Coal and Steel Community oleh Jerman, Perancis, Italia, dan negara-negara
Benelux. Hal ini terjadi oleh Perjanjian Paris (1951), ditandatangani pada April 1951 dan
dimulai pada Juli 1952.
Setelah itu terbentuk juga European Economic Community didirikan oleh Perjanjian
Roma pada 1957 dan diimplementasikan pada 1 Januari 1958. Kemudian komunitas tersebut
berubah menjadi Masyarakat Eropa yang merupakan 'pilar pertama' dari Uni Eropa. Uni
Eropa telah ber-evolusi dari sebuah badan perdagangan menjadi sebuah kerja sama ekonomi
dan politik.
Tujuan Uni Eropa
Tujuan UE yang sebelumnya hanya untuk meningkatkan integritas ekonomi
kemudian berkembang ke bidang-bidang lain seperti kebijakan luar negeri, isu sosial,
pertahanan dan keamanan dan persoalan hukum.
Tujuan lain dari UE adalah untuk mengimplementasikan Economic and
Monetary Union (EMU) dengan memperkenalkan satu mata uang eropa yaitu Euro
untuk semua negara anggota UE. 2002, mata uang ini telah menggantikan 12 mata
uang negara anggota UE. Kelimabelas negara lainnya belum menggunakan Euro
sebagai mata uangnya yaitu Inggris Raya, Denmark, dsb.
Selain tujuan integrasi ekonomi UE juga menginginkan kesatuan suara mereka
dalam menanggapi isu-isu global. Hal ini lebih mudah diimplementasikan dalam
kehidupan ekonomi, karena dalam kehidupan sosial dan politik hal tersebut masih
agak sulit untuk dicapai. Perjanjian perdagangan telah ditandatangani baik secara
bilateral maupun multilateral antara UE dengan negara-negara berkembang. Namun,
dalam isu-isu politik, negara-negare eropa masih terpecah dan tidak memiliki satu
suara yang bulat, seperti halnya yang terjadi saat perang teluk tahun 1991.
Secara garis besar bisa ditarik dua tujuan utama pembentukan Uni Eropa, yaitu:
Terjalinnya kerjasama antar negara anggota di bidang ekonomi yang fokus
terhadap keleluasaan gerak sumber produksi, manusia (sumber tenaga kerja), hasil
produksi, dan jasa tanpa tarif atau minimal dengan kesegaraman tarif yang rendah
Terjalinnya kerjasama antar negara anggota di bidang politik sehingga dapat
mengurangi dampak negatif rivalitas antar negara-negara besar di Eropa yang telah
ada sejak dahulu kala sehingga bisa menghindari terjadinya perang kembali di Eropa,
serta menjadi salah satu kekuatan di dunia dalam regulasi internasional.

Keanggotaan

Negara Tanggal bergabung Estonia


Belanda Hongaria
Belgia Latvia
Italia Lituania
sejak permulaan
Jerman Malta
Luksemburg Polandia
Perancis Siprus
Britania Raya Slovenia
Denmark 1 Januari 1973 Slowakia
Irlandia Bulgaria
1 Januari 2007
Yunani 1 Januari 1981 Rumania
Portugal Kroasia 1 Juli 2013
1 Januari 1986
Spanyol
Austria
Finlandia 1 Januari 1995
Swedia
Republik Ceko 1 Mei 2004
Kebijakan Utama
Dari pergantian namanya dari "Masyarakat Ekonomi Eropa" ke "Masyarakat Eropa" hingga
ke "Uni Eropa" menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan
ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecenderungan ini ditandai dengan meningkatnya
jumlah kebijakan dalam UE.
Gambaran peningkatan pemusatan ini diimbangi oleh dua faktor.
Pertama, beberapa negara anggota memiliki beberapa tradisi domestik pemerintahan regional
yang kuat. Hal ini menyebabkan peningkatan fokus tentang kebijakan regional dan wilayah
Eropa. Sebuah Committee of the Regions didirikan sebagai bagian dari Perjanjian Maastricht.
Kedua, kebijakan UE mencakup sejumlah kerja sama yang berbeda.
 Pengambilan keputusan yang otonom: negara-negara anggota telah memberikan
kepada Komisi Eropa kekuasaan untuk mengeluarkan keputusan-keputusan di
wilayah-wilayah tertentu seperti misalnya undang-undang kompetisi, kontrol Bantuan
Negara dan liberalisasi.
 Harmonisasi: hukum negara-negara anggota diharmonisasikan melalui proses
legislatif UE, yang melibatkan Komisi Eropa, Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa.
Akibat dari hal ini hukum Uni Eropa semakin terasa hadir dalam sistem-sistem negara
anggota.
 Ko-operasi: negara-negara anggota, yang bertemu sebagai Dewan Uni Eropa sepakat
untuk bekerja sama dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam negeri
mereka.
Ketegangan antara UE dan kompetensi nasional (atau sub-nasional) bertahan lama dalam
perkembangan Uni Eropa. (Lihat pula Antar-pemerintahanisme vs. Supra-nasionasisme
(atas), Eroskeptisisme.)
Semua negara calon anggota harus memberlakukan undang-undang agar selaras dengan
kerangka hukum Eropa bersama, yang dikenal sebagai Acquis Communautaire. (Lihat pula
Perhimpunan Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), Wilayah Ekonomi Eropa (EEA) and Langit
Tunggal Eropa.) Lihat tabel negara yang ikut serta dalam sejumlah inisiatif.
Kebijakan eksternal
 Suatu tarif eksternal bersama bea cukai, dan posisi yang sama dalam perundingan-
perundingan perdagangan internasional.
 Pendanaan untuk program-program di negara-negara calon anggota dan negara-negara
Eropa Timur lainnya, serta bantuan ke banyak negara berkembang melalui program
Phare and Tacis-nya.
 Pembentukan sebuah pasar tunggal Masyarakat Energi Eropa melalui Perjanjian
Komunitas Energi Eropa Tenggara

Kerjasama dan harmonisasi di wilayah-wilayah lain


 Kebebasan bagi warga UE untuk ikut memilih dalam pemilihan pemerintahan
setempat dan Parlemen Eropa di negara anggota manapun juga.
 Kerjasama dalam masalah-masalah kriminal, termasuk saling berbagi intelijen
(melalui EUROPOL dan Sistem Informasi Schengen), perjanjian tentang definisi
bersama mengenai kejahatan dan prosedur-prosedur ekstradisi.
 Suatu kebijakan luar negeri bersama sebagai sebuah sasaran masa depan, namun
demikian hal ini masih lama baru akan terwujud. Pembagian antara negara-negara
anggota (dalam surat delapan) dan anggota-anggota yang saat itu belum bergabung
(dalam surat Vilnius) pada saat penyerbuan Irak 2003 menyoroti seberapa jauh
sasaran ini berada di depan sebelum ia dapat menjadi kenyataan.
 Suatu kebijakan keamanan bersama sebagai suatu sasaran, termasuk pembentukan
Satuan Reaksi Cepat Eropa dengan 60.000 anggota untuk maksud-maksud
memelihara perdamaian, seorang staf militer UE dan sebuah pusat satelit UE (untuk
maksud-maksud intelijen).
 Kebijakan bersama tentang asilum dan imigrasi.
 Pendanaan bersama untuk penelitian dan pengembangan teknologi, melalui
Rancangan Program untuk Penelitian dan Pengembangan Teknologi selama empat
tahun. Rancangan Program Keenam berlaku dari 2002 hingga 2006.

Hasil yang Dicapai

•      Hubungan Politik & Ekonomi


Indonesia adalah raksasa perdagangan dan perekonomian yang sedang tumbuh, anggota G20
dengan pertumbuhan berkesinambungan yang diharapkan mencapai 7% dan iklim yang
semakin memikat para investor. Indonesia diuntungkan dengan lokasi yang secara strategis,
Kerjasama dengan Indonesia sangat penting untuk mengatasi perubahan iklim. Indonesia
adalah negara terbesar ketiga penghasil gas rumah kaca dan sewajarnya menjadi mitra dalam
menemukan solusi-solusi global.
•      Perdagangan
Uni Eropa merupakan salah satu kekuatan perdagangan utama di dunia dengan komitmen
multilateral yang kuat. Pasar tunggal Uni Eropa, yang merupakan seperangkat peraturan
dagang, cukai dan prosedur bersama yang berlaku di seluruh 27 Negara Anggota, menjadikan
Uni Eropa sebagai suatu pasar yang sangat menarik bagi negara-negara lain. Sementara itu,
Indonesia adalah ekonomi terbesar di Asia Tenggara dan salah satu mitra penting bagi Uni
Eropa baik dalam perdagangan maupun investasi. Tugas utama dari Delegasi Uni Eropa di
Indonesia adalah memfasilitasi arus perdagangan dan investasi antara Uni Eropa dan
Indonesia, serta membantu perusahaan-perusahaan dalam menjawab tantangan-tantangan dan
rintangan-rintangan yang mereka hadapi ketika melakukan usaha lintas batas.
Pada saat yang bersamaan, Uni Eropa sedang memfasilitasi ekspor Indonesia ke Uni Eropa
melalui pemberian akses istimewa ke pasarnya melalui skema Generalised System of
Preference (GSP). Guna membantu mendukung perluasan perdagangan lebih lanjut antara
Uni Eropa dan Indonesia, Uni Eropa memberikan bantuan kepada Indonesia melalui
kerjasama ekonomi dan perdagangan

•      Kerjasama pembangunan


Kerjasama Komisi Eropa di Indonesia dirancang untuk mendukung kebijakan-
kebijakan Pemerintah Indonesia, sebagaimana yang dicerminkan dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Pemerintah, Sektor-sektor fokus dalam jumlah terbatas telah
disepakati bersama dalam Country Strategy Paper (CSP) 2007-2013, yaitu sektor:
1) Pendidikan;
2) Perdagangan dan Investasi;
3) Penegakan Hukum dan Keadilan.
Ada juga bentuk kerjasama lainya dianataranya :
o   Keamanan
o   Bantuan kemanusiaan
Akhir—akhir ini, hubungan kerja sama Indonesia dan Uni Eropa memasuki babak baru. Hal
ini ditunjukkan dengan ditandatanganinya Partnership and Cooperation Agreement (PCA)
antara Indonesia dengan Uni Eropa oleh Menlu Indonesia, DR. Marty Natalegawa bersama
presidensi Dewan Uni Eropa, Carl Bildt, serta Acting Dirjen Urusan Luar Negeri Komisi Uni
Eropa, Karel Kovanda. Dalam kesempatan serupa dilakukan dialog mengenai isu HAM antar
Indonesia dengan Uni Eropa. Dialog tersebut diharapkan akan mampu menjangkau berbagai
kerja sama konkrit dalam area perlindungan dan promosi HAM. Dialog HAM Indonesia dan
Uni Eropa dipandang sebagai bagian penting dari menguatnya hubungan Indonesia dengan
Uni Eropa sebab HAM merupaka nilai yang sangat fundamental bagi kedua pihak.

Tantangan atau Kendala


IMF Setujui Pembayaran Pinjaman Untuk Yunani
Dilaporkan IMF diekspektasikan menyetujui pembayaran pinjaman sebesar $4.39 milyar
yang sempat tertunda sebelumnya, setelah negara tersebut berhasil menyelesaikan program
bond buyback di bulan Desember.  Zona Euro dan ECB yang menjadi kreditur internasional
lainnya telah menyetujui terlebih darhulu pembayaran pinjaman untuk Yunani setelah
pemerintah Yunani setujui program penghematan anggaran terbaru serta kenaikan pajak dan
menyelesaikan bond buyback nya dari kreditur swasta yang memangkas hutang Yunani
sebesar 20.6 milyar Euro.Untuk mencegah default, Yunani diperkirakan akan menerima total
pinjaman sebesar 52.4 milyar di bulan Maret. Sementara data zona Euro yang terus
menunjukkan pelemahan ekonomi juga turut berpotensi memaksa ECB untuk menurunkan
suku bunga guna memacu pertumbuhan.

Pekonomi Italia dan Prancis  Halangi Pertumbuhan Kawasan Eropa


Berdasarkan survei dari beberapa ekonom, Perekonomian di kawasan euro tampaknya tidak
akan kembali tumbuh sampai kuartal berikutnya seiring tertundanya pemulihan di Italia dan
perekonomian di Perancis yang masih merosot.Hal ini terlihat dari GDP 17 negara zona
Eropa yang akan tetap tidak berubah dalam tiga bulan kedepan sampai bulan Maret, sebelum
naik 0.1 persen dan 0.2 persen dalam kuartal kedua dan ketiga , demikian perkiraan hasil
survei bulanan Bloomberg News.

Mungkin Secara Perlahan  EUR/USD Menuju 1,25 Diakhir tahun 2013 ini
Pengangguran yang meningkat dan indikator utama yang melemah terus menunjuk kepada
kebutuhan untuk akomodasi kebijakan ECB yang lebih besar. Diharapkan pembuat keputusan
setuju untuk memangkas tingkat bunga secepatnya pada bulan Maret.
Dengan biaya bunga saat ini masih akan membuat hutang negara Eropa makin dalam.
Dengan demikian EUR, khususnya EUR/USD akan memulai penurunan yang panjang dan
pelan selama kuartal 1 tahun 2013 dengan target 1.25 sampai akhir tahun.bulan – bulan ke
depan EUR kemungkinan akan bergerak dalam “range-trading” sekitar level akhir Desember
2012. Jalan tanpa arah ini akan terus berlangsung sampai negosiasi fiskal AS memberikan
lebih banyak kejelasan dan ECB memberikan akomodasi kebijakan lebih lanjut. Setelah
rintangan kebijakan-kebijakan ini menjadi jelas, di kuartal 1, EUR akan mulai bergerak
menurun dalam perjalanan yang panjang dan pelan selama 2013.

Kurang Trampilnya Manager Perbankan Eropa


Sementara ambruknya perekonomian Eropa membuka tabir baru. Salah satunya disebabkan
krisis manajer manajer yang  membuat kebijakan di bank-bank sentral Eropa. Hal tersebut
diungkapkan Anggota Dewan Bank Sentral Eropa, Jens Weidmann dalam sebuah wawancara
dengan surat kabar Finlandia, Helsingin Sanomat.
"Bank-bank sentral dalam beberapa tahun terakhir telah ditarik masalah krisis manajer.
Beberapa pihak berpikir bahwa orang di bank sentral adalah satu-satunya yang mampu. Saya
menganggap pemikiran itu salah dan berbahaya.”

Anda mungkin juga menyukai