Anda di halaman 1dari 17

PANORAMA UNI EROPA

KOMISI EROPA DAN PASAR TUNGGAL


EROPA

Disusun oleh :

Humaidy Nur Saidy (F051171507)

Aulia Damayanti (F0511715 )

Titanias (F0511715 )

UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR

1
2019

Daftar Isi

KATA PENGANTAR.....................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..............................................................................4

1.1 Latar Belakang.............................................................................4

1.2 Rumusan Permasalahan...............................................................4

1.3 Tujuan Pembahasan......................................................................4

BAB II ISI.................................................................................................5

2.1 Pegertian Uni Eropa......................................................................5

2.1.1 Awal dan Sejarah Uni Eropa....................................................5

2.1.2 Kebijakan Utama.....................................................................6

2.1.3 Kebijakan Eksternal................................................................7

2.2 Lembaga-lembaga di Uni Eropa...................................................7

2.3 Pengertian Komisi Eropa...............................................................8

2.3.1 Tujuan dan Tugas Komisi Eropa...............................................8

2.3.2 Fungsi dan Wewenang Komisi Eropa......................................9

2.4 Pengertian Pasar Tunggal Eropa...................................................9

2.4.1 Keuntungan Pasar Tunggal Eropa.........................................10

2.4.2 Kerugian Pasar Tunggal Eropa..............................................12

BAB 3 KESIMPULAN................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................15

2
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami


kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan
tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup
untuk menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam
semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi
Muhammad SAW yang kita nanti-natikan syafa’atnya di akhirat nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan


nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran,
sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan pembuatan makalah
sebagai tugas akhir dari mata kuliah Panorama Uni Eropa dengan judul
“Panorama Uni Eropa : Komisi Eropa dan Pasar Tunggal Eropa”.

Penulis tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata
sempurna dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di
dalamnya. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik serta saran dari
pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini nantinya dapat
menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.

Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat. Terima kasih.

Makassar, 2 Maret 2019

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


1.2 Rumusan Permasalahan
1. Apa itu Uni Eropa, dan apa definisinya ?
2. Apa saja kebijakan-kebijakan Uni Eropa ?
3. Apa itu Komisi Eropa ? Apa tugas dan fungsinya ?
4. Bagaimana untung rugi menjadi anggota Pasar Tunggal Eropa?

1.3 Tujuan Pembahasan


1. Menambah wawasan tentang Uni Eropa.
2. Mengetahui peran-peran dari kelembagaan di Uni Eropa.
3. Mengenal dampak dari Pasar Tunggal Eropa.

4
BAB II
ISI

2.1 Pegertian Uni Eropa


Uni Eropa (disingkat UE) adalah organisasi antarpemerintahan dan
supranasional, yang beranggotakan negara-negara Eropa. Sejak 1
Juli 2013 telah memiliki 28 negara anggota. Persatuan ini didirikan
atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal
dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992. Namun, banyak aspek dari
UE timbul sebelum tanggal tersebut melalui organisasi sebelumnya,
kembali ke tahun 1950-an.

Organisasi internasional ini bekerja melalui gabungan sistem


supranasional dan antarpemerintahan. Di beberapa bidang,
keputusan-keputusan ditetapkan melalui musyawarah dan mufakat
di antara negara-negara anggota, dan di bidang-bidang lainnya
lembaga-lembaga organ yang bersifat supranasional menjalankan
tanggung jawabnya tanpa perlu persetujuan anggota-anggotanya.
Lembaga organ penting di dalam UE adalah Komisi Eropa, Dewan Uni
Eropa, Dewan Eropa, Mahkamah Eropa, dan Bank Sentral Eropa. Di
samping itu, terdapat pula Parlemen Eropa yang anggota-
anggotanya dipilih langsung oleh warga negara anggota.

Pada tanggal 12 Oktober 2012, Uni Eropa ditetapkan sebagai


penerima Penghargaan Perdamaian Nobel tahun 2012.

2.1.1 Awal dan Sejarah Uni Eropa


Percobaan untuk menyatukan negara Eropa telah dimulai
sebelum terbentuknya negara-negara modern; mereka telah
terjadi beberapa kali dalam sejarah Eropa. Tiga ribu tahun lalu,
Eropa didominasi oleh bangsa Celt, dan kemudian ditaklukan dan
diperintah Kekaisaran Roma yang berpusat di Mediterania. Awal
penyatuan ini diciptakan dengan cara paksa. Kekaisaran Franks

5
dari Charlemagne dan Kekaisaran Suci Roma menyatukan wilayah
yang luas di bawah administrasi yang longgar selama beberapa
ratus tahun. Belakangan pada 1800-an customs union di bawah
Napoleon Bonaparte, dan penaklukan pada 1940-an oleh Nazi
Jerman hanya terjadi sementara saja.

Dikarenakan koleksi bahasa Eropa dan budayanya, percobaan


penyatuan ini biasanya melibatkan pendudukan dari negara yang
tidak bersedia, menciptakan ketidakstabilan. Salah satu
percobaan penyatuan secara damai melalui kerjasama dan
persamaan anggota dibuat oleh pasifis Victor Hugo pada 1851.
Setelah Perang Dunia I dan Perang Dunia II, keinginan untuk
mendirikan Uni Eropa semakin meningkat, didorong oleh
keinginan untuk membangun kembali Eropa dan menghilangkan
kemungkinan perang lainnya. Oleh karena itu dibentuklah
European Coal and Steel Community oleh Jerman, Prancis, Italia,
dan negara-negara Benelux. Hal ini terjadi oleh Perjanjian Paris
(1951), ditandatangani pada April 1951 dan dimulai pada Juli
1952.

Setelah itu terbentuk juga European Economic Community


didirikan oleh Perjanjian Roma pada 1957 dan diimplementasikan
pada 1 Januari 1958. Kemudian komunitas tersebut berubah
menjadi Masyarakat Eropa yang merupakan 'pilar pertama' dari
Uni Eropa. Uni Eropa telah ber-evolusi dari sebuah badan
perdagangan menjadi sebuah kerja sama ekonomi dan politik.

2.1.2 Kebijakan Utama


Dari pergantian namanya dari "Masyarakat Ekonomi
Eropa" ke "Masyarakat Eropa" hingga ke "Uni Eropa"
menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah
kesatuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik.
Kecenderungan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah
kebijakan dalam UE.

6
Gambaran peningkatan pemusatan ini diimbangi oleh
dua faktor.

Pertama, beberapa negara anggota memiliki beberapa


tradisi domestik pemerintahan regional yang kuat. Hal ini
menyebabkan peningkatan fokus tentang kebijakan regional
dan wilayah Eropa. Sebuah Committee of the Regions didirikan
sebagai bagian dari Perjanjian Maastricht.

Kedua, kebijakan UE mencakup sejumlah kerja sama


yang berbeda.

 Pengambilan keputusan yang otonom: negara-negara


anggota telah memberikan kepada Komisi Eropa
kekuasaan untuk mengeluarkan keputusan-keputusan di
wilayah-wilayah tertentu seperti misalnya undang-
undang kompetisi, kontrol Bantuan Negara dan
liberalisasi.
 Harmonisasi: hukum negara-negara anggota
diharmonisasikan melalui proses legislatif UE, yang
melibatkan Komisi Eropa, Parlemen Eropa dan Dewan Uni
Eropa. Akibat dari hal ini hukum Uni Eropa semakin
terasa hadir dalam sistem-sistem negara anggota.
 Ko-operasi: negara-negara anggota, yang bertemu
sebagai Dewan Uni Eropa sepakat untuk bekerja sama
dan mengkoordinasikan kebijakan-kebijakan dalam
negeri mereka.

Ketegangan antara UE dan kompetensi nasional (atau


sub-nasional) bertahan lama dalam perkembangan Uni Eropa.
(Lihat pula Antar-pemerintahanisme vs. Supra-nasionasisme
(atas), Euroskeptisisme.)

Semua negara calon anggota harus memberlakukan


undang-undang agar selaras dengan kerangka hukum Eropa
bersama, yang dikenal sebagai Acquis Communautaire. (Lihat
pula Asosiasi Perdagangan Bebas Eropa (EFTA), Wilayah

7
Ekonomi Eropa (EEA) and Langit Tunggal Eropa.) Lihat tabel
negara yang ikut serta dalam sejumlah inisiatif.

2.1.3 Kebijakan Eksternal


 Suatu tarif eksternal bersama bea cukai, dan posisi yang sama
dalam perundingan-perundingan perdagangan internasional.
 Pendanaan untuk program-program di negara-negara calon
anggota dan negara-negara Eropa Timur lainnya, serta
bantuan ke banyak negara berkembang melalui program Phare
and Tacis-nya.
 Pembentukan sebuah pasar tunggal Masyarakat Energi Eropa
melalui Perjanjian Komunitas Energi Eropa Tenggara

2.2 Lembaga-lembaga di Uni Eropa


Uni Eropa memiliki tujuh institusi: Parlemen Eropa, Dewan Uni
Eropa, Komisi Eropa, Dewan Eropa, Bank Sentral Eropa,
Mahkamah Eropa, dan Mahkamah Audit Eropa. Wewenang untuk
meneliti dan mengamendemen legislasi dibagi antara Parlemen
Eropa dan Dewan Uni Eropa, sementara tugas eksekutif ditangani
oleh Komisi Eropa dan, secara terbatas, oleh Dewan Eropa (tidak
boleh disamadengankan dengan Dewan Uni Eropa yang disebut
terlebih dahulu). Kebijakan moneter eurozone diatur oleh Bank
Sentral Eropa. Penafsiran dan penerapan hukum Uni Eropa dan
perjanjian-perjanjian dipastikan oleh Mahkamah Eropa. Disamping
itu, terdapat juga badan-badan tambahan yang bertugas untuk
memberikan saran bagi Uni Eropa atau beroperasi dalam area
yang spesifik.

2.3 Pengertian Komisi Eropa


Komisi Eropa (nama resmi: Commission of the European
Communities) adalah badan eksekutif Uni Eropa. Bersama
Parlemen Eropa dan Dewan Uni Eropa, badan ini adalah salah satu
dari tiga institusi utama yang menjalankan pemerintahan Uni
Eropa.

Peranan utama Komisi Eropa adalah mengusulkan dan


menerapkan perundangan, dan bertindak sebagai 'pengawal

8
kesepakatan' yang memberikan dasar hukum bagi UE. Peranan
Komisi Eropa ini memiliki banyak kesamaan dengan badan
eksekutif pada pemerintahan suatu negara, walaupun juga
memiliki beberapa perbedaan.

Komisi Eropa terdiri dari 25 komisioner, satu dari tiap negara


anggota UE, dibantu oleh suatu badan administratif yang terdiri
dari beberapa ribu pegawai sipil Eropa yang dibagi menjadi
departemen-departemen yang disebut Direktorat Jendral
(Directorate-General). Istilah "komisi" umumnya digunakan untuk
mengacu baik pada keseluruhan badan administratif tersebut,
maupun tim komisioner yang memimpinnya.

Tidak seperti Dewan Uni Eropa, komisi ini dimaksudkan


sebagai suatu badan yang independen terhadap negara-negara
anggota. Karenanya, komisioner tidak diizinkan untuk menerima
instruksi dari pemerintah negara yang menunjuk mereka,
melainkan harus mewakili kepentingan masyarakat Uni Eropa
secara keseluruhan.

Komisi ini dipimpin oleh seorang presiden (saat ini José


Manuel Durão Barroso). Markasnya berada di Brusel dan bahasa
yang dipergunakan adalah Inggris, Perancis, dan Jerman.

2.3.1 Tujuan dan Tugas Komisi Eropa


Tujuan Komisi Eropa sebagai lembaga eksekutif independen
Uni Eropa dan sebagai badan administratif tertinggi dalam Uni
Eropa.

Berikut adalah Tugas dari Komisi Eropa

 Mengusulkan dan menetapkan perundangan dan bertindak


sebagai pengawal kesepakatan yang memberikan dasar
hukum bagi Uni Eropa.
 Merepresentasikan dan menjaga kepentingan Uni Eropa
secara keseluruhan.

9
 Bertanggung jawab membuat draft proposal untuk hukum-
hukum Eropa yang harus dipresentasikan ke parlemen dan
Dewan Menteri.
 Menjalankan segala keputusan yang ditetapkan oleh
parlemen Uni Eropa dan Dewan Menteri atau sebagai
lembaga yang menjalankan tugas harian Uni Eropa.
 Menerapkan kebijakan.
 Menjalankan program-program.
 Mendistribusikan dana.
 Mewakili Uni Eropa di forum-forum Internasional.

2.3.2 Fungsi dan Wewenang Komisi Eropa


Fungsi dari Komisi Eropa

 Sebagai fungsi eksekutif dan bertanggung jawab


memprakarsai legislasi dan kepemimpinan harian Uni Eropa.
 Menjadi penggerak integrasi Eropa.

Wewenang dai komisi eropa

 Mengawasi pelaksanaan seluruh ketentuan dan keputusan


lembaga-lembaga Uni Eropa secara tepat.
 Membuat usulan kebijakan kepada Dewan Menteri
mengenai berbagai kebijakan Uni Eropa di bidang pertanian,
industri, dan pasar internal, riset energi, lingkungan,
masalah sosial dan regional, serta perdagangan eksternal.
 Menerapkan berbagai kebijakan yang didasarkan pada
keputusan Dewan atau penerapan langsung traktat.

2.4 Pengertian Pasar Tunggal Eropa


Pasar Tunggal Eropa, Pasar Internal atau Pasar Bersama adalah
suatu pasar tunggal yang berupaya menjamin pergerakan bebas
barang, modal, jasa, dan orang - "empat kebebasan" - dalam Uni
Eropa (UE). Pasar ini meliputi 28 negara anggota Uni Eropa, dan telah
diperluas, dengan pengecualian, untuk Islandia, Liechtenstein, dan
Norwegia melalui Perjanjian pada Area Ekonomi Eropa dan untuk
Swiss melalui perjanjian bilateral.

Pasar ini dimaksudkan agar menjadi kondusif untuk meningkatkan


kompetisi, meningkatkan spesialisasi, memperbesar ekonomi skala,

10
memungkinkan barang dan faktor produksi untuk berpindah ke
daerah di mana mereka paling bernilai, sehingga meningkatkan
efisiensi alokasi sumber daya. Juga dimaksudkan untuk mendorong
integrasi ekonomi di mana ekonomi dari negara-negara anggota
yang sebelumnya terpisah menjadi terintegrasi dalam suatu
perekonomian luas Uni Eropa tunggal. Setengah dari perdagangan
barang dalam Uni Eropa tercakup dalam perundang-undangan yang
diselaraskan oleh Uni Eropa. Penciptaan pasar internal sebagai
sebuah pasar tunggal mulus merupakan suatu proses yang
berkelanjutan, dengan integrasi industri jasa masih mengandung
kesenjangan. Pasar Tunggal Eropa juga memiliki unsur internasional
yang meningkat, di mana pasar tunggal ini mewakili satu Uni Eropa
dalam negosiasi perdagangan internasional.

Pasar Tunggal mengacu pada Uni Eropa sebagai salah satu


kawasan tanpa batas-batas internal atau hambatan peraturan lain
untuk pergerakan bebas barang dan jasa. Sebuah Pasar Tunggal
yang berfungsi merangsang persaingan dan perdagangan,
meningkatkan efisiensi, meningkatkan kualitas, dan membantu
memotong harga. Eropa Pasar Tunggal adalah salah satu prestasi
terbesar Uni Eropa. Hal ini telah memicu pertumbuhan ekonomi dan
membuat kehidupan sehari-hari dari bisnis Eropa dan konsumen
lebih mudah.

Regulasi untuk perdagangan barang telah disempurnakan pada


tahun 1992, tetapi pasar untuk jasa masih dalam perbaikan hingga
seperempat abad kemudian. Oleh karena itulah Uni Eropa berbeda
dengan zona perdagangan bebas. Uni Eropa adalah sebuah Single
Market.

2.4.1 Keuntungan Pasar Tunggal Eropa


Berikut adalah Keuntungan menjadi Pasar Timggal Eropa

1. Meningkatkan Kemakmuran

11
Menurut data dari European Comission, dalam 15 tahun
terakhir, kemakmuran anggota telah meningkat sebanyak
2.15% dari GDP. Di tahun 2006 saja, peningkatan
keseluruhan mencapai EUR518 untuk setiap warga negara-
negara Uni Eropa dibandingkan dengan situasi tanpa Single
Market.

2. Lebih Banyak Lapangan Kerja

Sebanyak 2.75 miliar lapangan kerja ekstra tercipta di


kesatuan ini pada rentang tahun 1992-2006.

3. Kemudahan Untuk Melakukan Perjalanan Dan Belanja

Warga negara-negara Uni Eropa dapat traveling ke dan dari


hampir semua negara Uni Eropa tanpa paspor, bahkan
tanpa perlu berhenti di bagian pemeriksaan imigrasi di
perbatasan. Para penggila belanja juga mendapat hak
penuh untuk berbelanja di negara lain sesama anggota
tanpa ada batasan maksimum jumlah belanjaan.

4. Lebih Banyak Kesempatan Untuk Tinggal, Bekerja, dan


Studi Di Luar Negeri

Sebanyak 1.5 juta pemuda-pemudi Uni Eropa dapat


menikmati beasiswa Erasmus yang memudahkan mereka
untuk belajar di luar negara asal mereka.

5. Lebih Banyak Pilihan Barang Dan Jasa

73% warga negara-negara Uni Eropa menganggap Single


Market telah berkontribusi positif dalam menambah ragam
penawaran barang dan jasa seperti makanan, mobil, dan
obat-obatan.

6. Harga Yang Lebih Murah

12
Single Market memurahkan harga kebutuhan-kebutuhan
komunikasi seperti akses internet, tiket pesawat, dan biaya
telepon.

7. Mempersingkat Birokrasi

Warga negara Uni Eropa tak perlu lagi menghadapi birokrasi


yang berbelit-belit. Sehingga pelanggaran-pelanggaran
hukum perdata yang tidak penting pun dapat dikurangi.
Single Market juga mempermudah warga negara untuk
memulai atau membeli perusahaan antar negara.

8. Potensi Pasar yang Besar

Menjadi anggota kesatuan perdagangan ini akan secara


otomatis membuka potensi usaha ke 500 juta konsumen di
negara-negara tetangga. UMKM pun dihindarkan dari
kerumitan biaya ekspor.

9. Mengurangi Pajak Usaha

Warga negara dipermudah untuk membuka usaha karena


pengurangan biaya pengiriman dan pajak. Sejak tahun
1992, perdagangan Uni Eropa telah meningkat hingga 30%.

10. Optimalisasi Alokasi Pendapatan Pajak

Single Market Uni Eropa membuat pemerintah tiap negara


dapat mengalokasikan pajak yang didapat untuk sektor-
sektor yang lebih prioritas seperti kesehatan dan
pendidikan.

2.4.2 Kerugian Pasar Tunggal Eropa


Kerugian dari lepas atau tidak menjadi anggota kongsi
dagang ini secara umum tentu tidak akan mendapatkan fasilitas-
fasilitas yang disebutkan di atas. Namun, secara lebih spesfik,
kerugian-kerugiannya (dan yang menjadi alasan Inggris untuk
hengkang dari UE) adalah sebagai berikut:

1. Biaya Keanggotaan Mahal

13
Dibalik limpahan privilese, biaya keanggotaannya terbukti
sangat mahal. Meski bervariasi untuk tiap negara, Inggris
dalam hal ini dikenakan biaya sebesar £15bn gross (atau
0.06% dari GDP).

2. Kesenjangan Kebijakan

Ada efek samping yang berwujud pada kesenjangan.


Regulasinya memang didesain untuk melindungi negara-
negara berkembang yang menjadi anggotanya. Sayangnya,
lama kelamaan justru menjadi benalu untuk negara-negara
maju sekaligus bumerang untuk negara-negara
berkembang, terutama jika pertumbuhan negara
berkembang yang dilindungi sangat lambat. Salah satu
contoh kasusnya adalah isu Grexit Yunani.

3. Masalah Single Currency

Uni Eropa memang tidak mewajibkan semua anggotanya


untuk beralih menggunakan Euro. Namun, Euro sendiri
terbukti menyebabkan berbagai masalah di negara-negara
yang kondisi ekonominya tidak mampu mengejar
ketinggalan dengan negara sesama anggota Uni Eropa
lainnya, seperti tingginya pengangguran, perlambatan
ekonomi, dan ketidakcocokan suku bunga. Dalam hal ini,
Inggris membuat keputusan tepat untuk tidak
menggunakan Euro, sehingga mereka dapat menikmati
kemerdekaan dalam kebijakan moneter.

4. Masalah Imigrasi

Bebasnya perpindahan orang antar negara Single Market


Uni Eropa membuat imigrasi tidak terkendali dan
menimbulkan overcrowding penduduk di daerah kaya. Taraf
hidup dan jaminan sosial Inggris yang tinggi membuatnya
jadi sasaran migrasi penduduk negara-negara lebih miskin.
Inilah yang paling dipersoalkan oleh Inggris. Dalam satu

14
dekade ke depan, populasi di Inggris diperkirakan akan
meledak hingga 70 juta karena larangan Uni Eropa untuk
membatasi perpindahan penduduk. Dampak dari kepadatan
populasi ini berujung pada beragam masalah mulai dari
sengitnya persaingan memperebutkan lapangan kerja
hingga melejitnya harga rumah.

BAB III
KESIMPULAN

15
DAFTAR PUSTAKA

"Institutions of the EU: The European Commission". Europa. Archived


from the original on 2007-06-23. Retrieved 18 June 2007.

"European Commission - PRESS RELEASES - Press release - European


Commission swears oath to respect the EU Treaties". europa.eu.

Uni Eropa Wikipedia Bahasa Indonesia


https://id.wikipedia.org/wiki/Uni_Eropa

16
Komisi Eropa Wikipedia Bahasa Indonesia
https://id.wikipedia.org/wiki/Komisi_Eropa

"Fungsi, Tugas, Tujuan, dan Wewenang institusi Uni Eropa" Fibriani,


Dewi. https://deusastory.wordpress.com/2013/03/09/fungsi-tugas-
tujuan-dan-wewenang-institusi-uni-eropa/

Apa Itu Single Market Uni Eropa? - Seputar Forex


https://www.seputarforex.com/artikel/apa-itu-single-market-uni-eropa-
277224-31

17

Anda mungkin juga menyukai