Pengertian MEE
Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE) atau European Economic Community (EEC) didirikan pada
tahun 1957 berdasarkan perjanjian antarnegara Eropa Barat di Roma Italia. Tujuannya adalah
menyusun dan melaksanakan politik perdagangan bersama dan mendirikan daerah perdagangan
bebas di Eropa. Selain itu, MEE juga mengadakan kerja sama dibidang perdagangan dengan
negara-negara Asean termasuk Indonesia.
Kesimpulan :
Masyarakat Ekonomi Eropa telah dapat atau bisa dikatakan sebagai tonggak awal pembangunan
ekonomi di Benua Eropa.Karena MEE ini mampu membentuk persaudaraan antar negara-negara
di Eropa.Diatas kita bisa lihat Jerman dan Inggris mampu bersanding membentuk MEE.Hingga
akhirnya MEE saat ini telah menjadi tulang punggung perekonomian di Benua Eropa.
Selain menjadi tulang punngung perekonomian di Eropa.MEE juga menjadi contoh dan
terbentuknya beberapa organisasi ekonomi di belahan dunia yang lain.Sebut saja di dalam Eropa
terbentuk BENELUX,CIS dan yang lainya.Jika di belahan benua yang lainya kita bisa menemui
Masyarakat Ekonomi Asean,APEC dan Liga Arab.Selain itu,MEE juga merupakan salah satu
pelopor terciptanya mata uang tungal di satu benua,yaitu Euro.Yang membuat perekonomian
Eropa menjadi benua dengan perekonomian terkuat di dunia.
pengertian GATT
GATT adalah suatu perjanjian dagang internasional multilateral yang disepakati pada tahun 1988
dimana tujuan pokoknya adalah untuk menciptakan perdagangan internasional yang bebas,
membantu menciptakan pertumbuhan ekonomi dan pembanguna. Sewaktu GATT didirikan
adalah satu-satunya sarana multilateral yang memuat prinsip-prinsip dan ketentuan-ketentuan
perdagangan internasional yang mana anggotanya waktu itu 125 anggota yang dinamakan
contracting parties yang menyetujui prinsip-prinsip yang telah ditetapkan.
Sejarah GATT
GATT (General Agreement on Tariffs and Trade) atau perjanjian umum tentang tarif-tarif dan
perdagangan didirikan pada tahun 1948 di Jenewa, Swiss. Pada waktu didirikan, GATT
beranggotakan 23 negara, tetapi pada saat sidang terakhir di Marakesh pada 5 April 1994 jumlah
negara penandatangan sebanyak 115 negara. Kesepakatan dalam GATT yang mulai berlaku
sejak 1 Januari 1948 tertuang dalam tiga prinsip, yaitu:
Prinsip resiprositas, yaitu perlakuan yang diberikan suatu negara kepada negara lain sebagai
mitra dagangnya harus juga diberikan juga oleh mitra dagang negara tersebut.
Prinsip most favored nation, yaitu negara anggota GATT tidak boleh memberikan
keistimewaan yang menguntungkan hanya pada satu atau sekelompok negara tertentu.
Prinsip transparansi, yaitu perlakuan dan kebijakan yang dilakukan suatu negara harus
transparan agar diketahui oleh negara lain. Sesuai dengan perkembangannya, masing-masing
negara anggota GATT menghendaki adanya perdagangan bebas. Pada pertemuan di Marakesh,
Maroko 5 April 1994 GATT diubah menjadi World Trade Organization (WTO) mulai tanggal 1
Januari 1995.
Latar Belakang Berdirinya GATT
GATT adalah perjanjian internasional, multirateral yang mengatur perdagangan internasional
sesudah Perang Dunia II, yang didirikan pada tahun 1948. Setelah Perang Dunia II setiap Negara
cenderung membatasi perdagangan import dan/ atau ekspor dengan alasan:
a. Proteksi untuk produsen, konsumen, masyarakat, neraca pembayaran, pertahanan dan
keamanan
b. Alasan Negara sedang berkembang untuk melindungi industrinya yang masih lemah(Infant
Industry)
Tujuan GATT
Dalam rangka untuk mencapai tujuannya, GATT bekerja pada dua tingkatan yang saling
melengkapi yaitu:
1. Sebagai perkumpulan aturan yang mencakup Genereal Agreemeet itu sendiri serta bebragai
ranah hukum yang telah dirundingkan di bawah perlindungan GATT
Maka dengan demikian GATT merupakan suat perkumpulan maupun suatu pola bagaimana
negara anggota untuk mencapai konsiliasi (penyelesaian) dalam perundingan. GATT sebagai
suatu perkumpulan internasional yang mengatur sistem perdagangan internasional mempunyai
empat prinsip dasar, yaitu:
Asas-Asas GATT
1. Perdagangan Bebas
2. Proteksi dengan Tarif non diskriminasi
3. Transparansi kebijakan perdagangan
Fungsi GATT
Ada tiga fungsi utama GATT dalam mencapai tujuannya:
Pertama, sebagai suatu perangkat ketentuan (aturan) multilateral yang mengatur transaksi
perdagangan yang dilakukan oleh negara- negara anggota GATT dengan memberikan suatu
perangkat ketentuan perdagangan (the ‘rules of the road’ for trade).
Kedua, sebagai suatu forum (wadah) perundingan perdagangan. Di sini diupayakan agar praktek
perdagangan dapat dibebaskan dari rintangan-rintangan yang mengganggu (liberalisasi
perdagangan).
Ketiga, GATT mengupayakan agar aturan atau praktek perdagangan demikian itu menjadi jelas
(predictable) baik melalui pembukaan pasar nasional atau melalui penegakan dan penyebarluasan
pemberlakuan peraturannya.
Dalam perundingan tersebut, keputusan-keputusan mengenai materi-materi yang penting
khususnya yang menyangkut ketentuan- ketentuan atau pasal-pasal GATT, keputusannya dibuat
berdasarkan mayoritas biasa (Pasal XXV). Namun pada umumnya keputusan- keputusan
demikian diambil tanpa harus mengikuti suatu cara pengambilan putusan yang formal: umumnya
keputusan diambil berdasarkan konsensus
Keuntungan GATT
Pertama, perundingan perdagangan memungkinkan para pihak secara bersama-sama dapat
memecahkan masalah-masalah perdagangan yang cukup luas;
Kedua, para pihak akan lebih mudah membahas komitmen- komitmen perdagangan di suatu
putaran perundingan daripada membahasnya dalam lingkup bilateral;
Ketiga, negara-negara sedang berkembang dan negara-negara kurang maju akan lebih memiliki
kesempatan yang lebih luas dalam membahas sistem perdagangan multilateral dalam lingkup
suatu perundingan dan akan lebih menguntungkan negara-negara sedang berkembang
dibandingkan apabila mereka berunding langsung dengan negara-negara maju; dan
Keempat, dalam merundingkan sektor perdagangan dunia yang sensitif, pembahasan atau
perundingan akan relatif dapat lebih mudah dalam konteks suatu forum yang sifatnya global.
Misalnya adalah pembahasan isu pertanian dalam Perundingan Uruguay.