Anda di halaman 1dari 6

ORGANISASI MILITER REGIONAL & GLOBAL

A. Regional

1. ANZUS (Australia New Zealand United States Security Treaty)

ANZUS didirikan oleh Amerika Serikat bersama Australia dan Selandia Baru pada 1 September
1951. Pembentukannya disepakati oleh Percy C. Spender (Australia), C.A. Berendsen (Selandia
Baru), Dean Acheson, John Foster Dulles, Alexander Willey, John J. Sparkman (Amerika
Serikat) di San Fransisco. Tujuan ANZUS adalah untuk menghambat persebaran pengaruh
komunis di kawasan Australia dan Oseania.

Salah satu persoalan besar yang pernah dihadapi ANZUS adalah ketika Amerika Serikat
membekukan keanggotaan Selandia Baru. Awalnya, Selandia Baru mengundurkan diri dari
ANZUS karena menolak kedatangan kapal-kapal perang Amerika Serikat yang membawa
senjata nuklir pada tahun 1985. Padahal, Selandia Baru sejak tahun 1984 telah menerapkan zona
bebas nuklir di wilayahnya. Setelah lebih dari 20 tahun, akhirnya pada 2012 Amerika Serikat
mencabut pembekuan anggota Selandia Baru. ANZUS tetap ada meski Perang Dingin telah
berakhir dan kini keberadaannya lebih sebagai organisasi untuk menguatkan hubungan militer
antar negara anggota.

2. SEATO (Southeast Asia Treaty Organization)

SEATO didirikan untuk keamanan militer negara di Asia Tenggara. Namun, hanya dua negara
Asia Tenggara yang ikut dalam organisasi, yaitu Filipina dan Thailand. Sisanya, anggota negara
ini adalah Amerika Serikat, Australia, Selandia Baru, Pakistan, Bangladesh, Prancis, dan Inggris.
Organisasi didirikan pada 8 September 1954 di Manila, Filipina dan bermarkas di Bangkok,
Thailand. Tujuan awal organisasi ini terbentuk untuk menghambat persebaran pengaruh komunis
di Vietnam ke negara-negara Asia Tenggara lainnya.

Salah satu peristiwa penting SEATO selama berdirinya adalah ketika SEATO mengizinkan
Amerika Serikat untuk melakukan serangan militer ke Vietnam pada 1962 untuk mengakhiri
rezim komunis Vietnam Utara yang berkuasa.

Pada akhirnya, SEATO tidak dapat bertahan lama. Secara de jure, SEATO dibubarkan pada 30
Juni 1977 akibat banyak anggota yang mundur dari keanggotaan. Penyebab lainnya adalah
kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam (1975).

3. CENTO (Central East Treaty Organization)

CENTO merupakan organisasi militer di Timur Tengah. Didirikan oleh Iran, Irak, Pakistan,
Turki, dan Inggris pada 1955 dengan tujuan untuk menghambat persebaran komunis di wilayah
Timur Tengah. Jika dalam ANZUS dan SEATO Amerika Serikat terlibat langsung, tidak dalam
CENTO. Di CENTO, Amerika Serikat mengambil posisi sebagai pemberi bantuan militer dan
ekonomi kepada negara anggota. Posisi tersebut diambil akibat adanya sentimen terhadap
negara-negara anggota CENTO yang mayoritas pro-Palestina (kecuali Inggris) dalam konflik
Israel-Palestina.

CENTO yang hanya bertujuan memenuhi kepentingan Blok Barat untuk menghambat pengaruh
komunis, dianggap tidak memenuhi kepentingan di Timur Tengah. CENTO dirasa tidak dapat
memberi bantuan pada anggotanya, sehingga membuat Irak keluar dari CENTO pada tahun
1958. Iran kemudian memisahkan diri dari CENTO pada tahun 1979 karena memburuknya
hubungan Iran-Amerika Serikat akibat Revolusi Islam di Iran.

Pada tahun 1979 Pakistan keluar dari CENTO karena CENTO tidak membantu Pakistan ketika
berkonflik dengan India. Hal tersebut memantik pembubaran CENTO oleh Inggris pada 16
Maret 1979.

B. Global

1. NATO (North Atlantic Treaty Organization)

NATO didirikan oleh Amerika Serikat pada 4 April 1949. Amerika Serikat yang saat itu sedang
berperang dengan Uni Soviet tentunya ingin agar ideologinya yang menyebar ke seluruh dunia.
Akibat alasan itu, Amerika mendirikan NATO, untuk membangun kerjasama militer demi
mencegah penyebaran pengaruh Uni Soviet. Organisasi ini memiliki prinsip untuk melindungi
negara anggotanya apabila diserang oleh pihak lain. Bagi NATO, menyerang satu anggota
NATO sama dengan menyerang seluruh anggota.

Salah satu kebijakan yang dijalankan oleh NATO adalah memperkuat militer antar negara
anggota demi menghadapi ancaman Uni Soviet. Bubarnya Uni Soviet beserta Pakta Warsawa
tidak memengaruhi keberadaan NATO. Sekarang, NATO menjadi satu-satunya organisasi
militer global di dunia. Keberadaannya tetap dipertahankan karena kepentingan Amerika Serikat
di Eropa pasca terbentuknya Uni Eropa. Anggota NATO hingga saat ini berjumlah 29 anggota
yang mayoritas berasal dari negara-negara Eropa.

2. Pakta Warsawa

Pakta Warsawa sebenarnya bukanlah organisasi. Ini adalah perjanjian yang dicanangkan oleh
Uni Soviet pada 14 Mei 1955. Bersama dengan Albania, Bulgaria, Cekoslovakia, Jerman Timur,
Hungaria, Polandia, dan Rumania, Pakta Warsawa dibuat sebagai reaksi atas bergabungnya
Jerman Barat ke dalam NATO tahun 1955. Organisasi ini bertujuan untuk mengendalikan
kekuatan militer di wilayah Eropa Tengah dan Eropa Timur demi mencegah menyebarnya
pengaruh Amerika Serikat.

Keberadaan Pakta Warsawa semakin kuat karena adanya dominasi Uni Soviet. Melalui
pemimpin Uni Soviet, Leonid Brezhnev, negara anggota “terdoktrin” dengan ideologi bernama
Doktrin Brezhnev.

Isi dari doktrin tersebut ialah kedaulatan negara anggota terbatas dan dapat ikut campur dalam
urusan dalam negeri anggota lain jika membahayakan komunisme.

Salah satu keterlibatan langsung Pakta Warsawa adalah invasi ke Cekoslovakia pada Agustus
1968. Invasi tersebut dilakukan untuk mencegah reformasi pemerintahan yang dilakukan
Alexander Dubcek yang ingin menghilangkan pengaruh Soviet di Cekoslovakia.
ORGANISASI EKONOMI REGIONAL & GLOBAL

A. Regional
1. SAARC (South Asian Association for Regional Cooperation)

SAARC didirikan 8 Desember 1985 di Dhaka, Bangladesh oleh negara Pakistan, Bangladesh,
Bhutan, India, Nepal, Maladewa, Pakistan, dan Sri Langka. SAARC bermarkas di Kathmandu,
Nepal. Berdirinya SAARC dilatarbelakangi oleh keinginan negara-negara Asia Selatan untuk
bekerja sama dengan semangat persaudaraan, kepercayaan dan pengertian. Tujuan dari SAARC
adalah untuk membangun perekonomian negara-negara anggota Asia Selatan. Momen penting
dalam organisasi SAARC adalah ketika menerapkan South Free Trade Area tahun 2006 untuk
mempermudah kegiatan perdagangan di Asia Selatan. Selain memiliki anggota tetap, SAARC
juga mempunyai sembilan negara pengamat, yaitu Australia, China, Uni Eropa, Iran, Jepang,
Mauritius, Myanmar, Korea Selatan, dan Amerika Serikat.

2. MEE (Masyarakat Ekonomi Eropa)

Pada 1 Juni 1955 ada sebuah pertemuan di Messina, Italia yang menunjuk Paul Henry Spaak
(Menteri Luar Negeri Belgia) sebagai ketua komite yang harus menyusun laporan tentang
kemungkinan kerja sama ke semua bidang ekonomi. Laporan Komite Spaak berisi dua
rancangan yang mengintegrasikan Eropa, yaitu:

a. Membentuk European Economic Community (EEC) atau Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE).

b. Membentuk European Atomic Energy Community (Euratom) atau Badan Tenaga Atom
Eropa.

Rancangan Spaak itu akhirnya disetujui pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma dan kedua
perjanjian itu mulai berlaku tanggal 1 Januari 1958. Pertemuan di Roma menghasilkan Traktat
Roma yang meresmikan berdirinya MEE. Pembentukan MEE dilatarbelakangi oleh keberhasilan
European Coal and Steel Community (ECSC) dalam mendorong negara-negara seperti Belgia,
Perancis, Italia, Luxemburg, Belanda, dan Jerman Barat membentuk pasar bersama yang
mencakup sektor ekonomi.

Dengan demikian, terdapat tiga organisasi di Eropa, yaitu ECSC, EEC (MEE), dan Euratom
(EAEC). MEE menegaskan tujuannya, antara lain :

- Meningkatkan kerja sama ekonomi, memperbaiki taraf hidup, dan memperluas lapangan kerja.

- Menghapuskan bea masuk dan pembatasan impor-ekspor antara negara-negara anggota.

- Memberikan bantuan dana kepada negara-negara yang masih rendah pendapatan ekonominya.
- Meningkatkan tarif yang tinggi dan membatasi secara ketat barang-barang masuk yang bukan
dari negara-negara anggota.

- Meluaskan hubungan dengan negara – negara selain anggota MEE. Untuk mewujudkan
tujuannya, MEE membentuk Pasar Bersama Eropa (Common Market), keseragaman tarif, dan
kebebasan bergerak dalam hal buruh, barang, serta modal.

Pada akhirnya, MEE bergabung dengan ECSC dan Euratom menjadi Uni Eropa melalui
perjanjian Merger Treaty yang ditandatangani di Brussels pada tanggal 8 April 1965.

3. AFTA (ASEAN Free Trade Area)

AFTA dibentuk saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-IV di Singapura tanggal 28
Januari 1992. AFTA merupakan kesepakatan negara-negara ASEAN untuk membentuk kawasan
bebas perdagangan dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional dengan
menjadikan wilayah ASEAN sebagai basis produksi dunia.

AFTA awalnya hanya beranggotakan Indonesia, Malaysia, Singapura, Brunei, Thailand, dan
Filipina. Meski begitu, pada tahun 1995 Vietnam bergabung, Laos dan Myanmar tahun 1997,
serta Kamboja tahun 1999, menjadikan seluruh negara ASEAN menjadi anggotanya. AFTA
memiliki tujuan antara lain:

a.) Menjadikan kawasan ASEAN sebagai tempat produksi yang kompetitif sehingga produk
ASEAN memiliki daya saing kuat di pasar global.

b.) Menarik lebih banyak Foreign Direct Investment (FDI).

c.) Meningkatkan perdagangan antar negara anggota ASEAN (intra-ASEAN Trade).

4. NAFTA (North American Free Trade Agreement)

NAFTA mulai beroperasi pada 1 Januari 1994. Awalnya NAFTA dilaksanakan oleh dua negara,
Amerika Serikat dan Kanada. Pendirian NAFTA dilatarbelakangi oleh American Summit di
Chili pada April 1988 yang membahas tentang peningkatan kerja sama di bidang perdagangan,
budaya, perjalanan, hingga cyberspace. Kerja sama yang dijalin Amerika Serikat dan Kanada
menarik minat Meksiko untuk terlibat dalam perjanjian tersebut. Pada September 1998, Meksiko
pun menandatangani Declaration and Memorandum of Understanding yang meresmikan
masuknya Meksiko ke dalam NAFTA. NAFTA memiliki tujuan antara lain:

- Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesempatan kerja.

- Menciptakan iklim usaha untuk mendorong persaingan yang adil.

- Meningkatkan peluang investasi.

- Menciptakan prosedur yang efektif dalam penyelesaian perdagangan.

5. CAFTA (Central American Free Trade Agreement)

CAFTA merupakan perjanjian perdagangan bebas yang disetujui oleh Amerika Serikat beserta
negara-negara Amerika Tengah seperti Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras, dan
Nikaragua dalam kurun waktu 2003-2004. Keberadaan CAFTA menjadi wadah dari Caribbean
Basin Initiative yang berisi tentang aturan biaya ekspor dan kuota impor antara Amerika Serikat
dengan negara-negara di Amerika Tengah. Tujuan dibentuknya CAFTA adalah mewujudkan
kemajuan perdagangan antar negara anggotanya. Keberadaan CAFTA memiliki beberapa
ketentuan, yaitu perdagangan jasa lintas batas, jasa keuangan, investasi, akses pasar, dan
pertanian.
6. APEC (Asian-Pacific Economic Cooperation)

APEC didirikan pada tahun 1989 oleh beberapa negara di wilayah Asia dan Pasifik. Tujuan
didirikannya APEC adalah meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan mempererat komunitas
negara-negara di Asia Pasifik. APEC memiliki prinsip dalam menjalankan kegiatan organisasi
antara lain: consensus (keputusan APEC harus bermanfaat dan disepakati semua
anggota), voluntary and non-binding (kesepakatan secara sukarela), concerted
unilateralism (keputusan dilakukan bersama-sama), dan differentiated time frame (liberalisasi
negara ekonomi anggota). Keberadaan APEC secara nyata berkontribusi dalam pertumbuhan
ekonomi negara-negara di kawasan Asia Pasifik. Negara anggota APEC berkontribusi dalam
terhadap 53% GDP dunia serta 44% volume perdagangan di dunia. APEC hingga kini
beranggotakan 21 negara di wilayah Asia Pasifik, termasuk Indonesia di dalamnya.

B. Global

1. GATT (General Agreement on Tariffs and Trade)

GATT merupakan aturan perdagangan internasional yang disetujui oleh 23 negara pada 30
Oktober 1947 di Jenewa, Swiss dan mulai efektif dilakukan mulai 1 Januari 1948. Tujuan GATT
ini adalah untuk menerapkan prinsip-prinsip umum liberalisasi perdagangan berdasarkan traktat
multilateral. Traktat tersebut berupa pengurangan tarif, penghapusan kendala perdagangan, serta
penghapusan praktik perdagangan yang diskriminatif. GATT dalam menjalankan fungsinya
memegang beberapa prinsip antara lain:

1.) Most Favoured Natioen.

2.) National Treatment.

3.) Larangan restriksi kuantitatif.

4.) Perlindungan melalui tarif.

5.) Resiprositas.

6.) Perlakuan khusus bagi negara berkembang.

7.) Transparansi.

Perubahan GATT menjadi WTO dilaksanakan dalam sidang terakhir di Marrakesh, Maroko
bulan April 1994.

2. WTO (World Trade Organization)

WTO didirikan pada 1 Januari 1995 menggantikan GATT. WTO muncul akibat adanya
pemikiran untuk membentuk suatu badan tingkat tinggi yang permanen untuk mengawasi
bekerjanya sistem perdagangan multilateral dan diarahkan pula untuk menjamin agar
negara-negara peserta GATT mematuhi peraturan-peraturan yang telah disepakati serta
memenuhi kewajiban-kewajibannya. WTO memiliki tujuan antara lain :

1.) Mencapai perdagangan internasional yang stabil dan menghindari kebijakan perdagangan
yang merugikan.

2.) Meningkatkan volume perdagangan di dunia.

3.) Mengembangkan sistem perdagangan multilateral.


4.) Meningkatkan pemanfaatan sumber kekayaan dunia untuk meningkatkan produksi dan
transaksi jual beli barang. Anggota WTO hingga tahun 2017 berjumlah 164 negara anggota dan
memiliki 22 negara pengamat.

3. OPEC (Organization of Petroleum Exporting Countries)

OPEC didirikan September 1960 di Baghdad, Irak oleh lima negara, yaitu Iran, Irak, Kuwait,
Saudi Arabia, dan Venezuela. Pendirian OPEC merupakan respon terhadap keberadaan
perusahaan minyak bumi multinasional milik Amerika Serikat yang sering melakukan monopoli
pasar terhadap minyak bumi. Tujuan utama dari OPEC adalah mengkoordinasi dan menyamakan
kebijakan perihal minyak bumi di antara negara anggota, serta menjaga stabilitas minyak bumi di
pasaran agar ada suplai yang berkelanjutan bagi konsumen dan juga pemasukan yang merata
bagi produsen.

Untuk memasuki keanggotaan OPEC ada syarat khusus yang sudah ditetapkan, yaitu harus
mendapatkan ¾ persetujuan dari negara anggota termasuk lima negara pendiri OPEC. Jumlah
negara anggota OPEC hingga tahun 2016 adalah 14 negara yang terdiri dari enam negara Timur
Tengah, enam negara Afrika, dan dua negara Amerika Selatan.

Anda mungkin juga menyukai