Anda di halaman 1dari 2

AFTA DAN SAARC

AFTA adalah singkatan dari kepanjangan ASEAN Free Trade Area. Organisasi AFTA


didirikan pada tahun 1992 di Singapura pada saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi
(KTT) ASEAN ke IV. AFTA adalah kesepakatan yang dibentuk oleh negara-negara ASEAN
untuk menciptakan suatu zona perdagangan bebas. AFTA ini dipandang perlu dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN yang direncanakan tercapai
dalam waktu 9 tahun (1993-2002). Rencana ini dijalankan dengan cara penghapusan biaya
tarif (bea masuk 0-5%) maupun biaya tarif bagi negara-negara anggota ASEAN. Dengan cara
ini, AFTA berharap ASEAN menjadi basis produksi dunia serta menciptakan pasar regional
bagi 500 juta penduduk ASEAN. Negara Anggota AFTA

Ketika kesepakatan AFTA ditandatangani resmi, Negara anggota AFTA hanya berjumlah 6


negara; yaitu, Thailand, Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina, dan Singapura.
Negara anggota ini kian bertambah seiring dengan bergabungnya Negara lainnya ke dalam
ASEAN, yaitu Vietnam bergabung pada 1995, Laos dan Myanmar pada 1997 dan Kamboja
pada 1999. Sehingga, Negara anggota AFTA sekarang terdiri dari sepuluh negara ASEAN. 
Tujuan AFTA ketika pertama kali dibentuk adalah sebagai berikut:
 Untuk meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan menjadikan
ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.
 Untuk menarik investor asing dan meningkatkan perdagangan antarnegara anggota
ASEAN.
Kabar terakhir yang berkaitan dengan AFTA adalah adanya kesepakatan untuk
menghapuskan semua biaya masuk impor barang bagi negara Singapura, Indonesia,
Malaysia, Brunai Darussalam, Philippines, dan Thailand pada tahun 2010. Sedangkan, untuk
negara Kamboja, Laos, Myanmar dan Vietnam pembebasan biaya masuk impor diberlakukan
pada tahun 2015.

South Asian Association for Regional Cooperation, atau SAARC, adalah sebuah asosiasi
negara-negara Asia Selatan yang terdiri dari 8 negara diusulkan oleh Ziaur Rahman, Presiden
Bangladesh saat itu, dan dibentuk pada 8 Desember 1985. Negara anggotanya
termasuk Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka.
Negara-negara ini membentuk wilayah sebesar 5.127.500 km2 dan seperlima dari penduduk
dunia.
Tujuan SAARC sebagaimana yang tercantum dalam piagam ialah :
1. Untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat - rakyat Asia Selatan serta meningkatkan
kualitas hidup mereka.
2. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial, dan perkembangan
kebudayaan di kawasan dan menyediakan tiap - tiap individu untuk hidup bermartabat dan
menyadarkan bahwa mereka penuh potensi.
3. Untuk memajukan serta memperkuat kepercayaan diri secara kolektif di antara Negara -
Negara Asia Selatan.
4. Untuk memperbesar rasa saling percaya, paham, dan pengertian dari setiap masalah.
5. Untuk memajukan kerjasama yang aktif dan mendorong rasa saling menolong dalam
bidang perekonomian, sosial, budaya, kajian riset serta teknologi.
6. Untuk memperkuat kerjasama diantara para anggota dalam forum internasional mengenai
perihal yang sedang terjadi.
7. Bekerjasama dengan organisasi internasional dan regional yang mempunyai target serta
tujuan yang serupa atau sama.
Persamaan dari AFTA dan SAARC adalah mereka ingin meningkatkan kesejahteraan dan
kemakmuran negara anggota, namun perbedaan AFTA dan SAARC adalah AFTA milik Asia
Tenggara sedangka SAARC milik Asia Selatan.

Tantangan yang dihadapi Indonesia dalam menghadapi AFTA:

- Indonesia harus siap untuk bersaing di pasar bebas bersama negara Asia Tenggara
lainnya
- Indonesia harus siap SDM yang berkualitas dan mampu bersaing dengan SDM negara
anggota lainnya
- Indonesia harus dapat lebih kreatif dan inovatif dalam menciptakan barang/ jasa yang
dapat mampu bersaing di dalam pasar bebas Asia Tenggara
- Indonesia harus dapat memanfaatkan SDA Indonesia secara baik dan benar demi
kesejahteraan masyarakat Indonesia

Apabila Indonesia dapat melewati semua tantangan AFTA ini, Indonesia akan dapat bersaing
secara sehat dengan negara anggota lainnya dan tentunya tidak kalah saing dan dapat lebih
meningkatkan kesejahteraan masyarakat Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai