Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK 4

• Aigith Aryaputra
• Alya Narinda B.U
• Amanda Mutiara D.
• Annisa Yuniar P.
• Dewi Novita S.
• Sheva Milano R.

XII IPS-4
OPEC
(Organization of the Petroleum
Exporting Countries)
PENGERTIA
N
OPEC adalah organisasi
tempat berkumpulnya negara-
negara pengekspor minyak.
Yang dirikan pada 14
September 1960 oleh 5
negara anggota : Iran, Irak,
Kuwait, Arab Saudi dan
Venezuela. Kemudian di
pindahkan ke Wina, Austria
pada tanggal 1 September
1965
LATAR
Dipicu oleh keputusan BELAKANG
sepihak dari
perusahaan minyak multinasional (The Kebutuhan akan minyak
Seven Sisters) tahun 1959/1960 yang dunia semakin meningkat
menguasai industri minyak dan khususnya di pada sektor
menetapkan harga di pasar internasional.
industri negara maju.
“The Tripoli-Teheran Agreement” antara
OPEC dan perusahaan swasta tersebut
pada tahun 1970 menempatkan OPEC
secara penuh dalam menetapkan pasar
minyak.
TUJUAN
Memelihara dan meningkatkanperan dari minyak sebagai sumber
energi utama dalam mencapai pembangunan ekonomi berkelanjutan

Tujuan Ekonomi Tujuan Politik


Mempertahankan harga minyak Mengatur hubungan dengan
dunia dan menentukan harga perusahaan-perusahaan
sehingga menguntungkan minyak asing atau pemerintah
negara-negara produsen. negara-negara konsumen.
NEGARA ANGGOTA
• Arab Saudi (September 1960)
• Angola (1 Januari 2007)
• Irak (September 1960)
• Libya (Desember 1962)
• Kuwait (September 1960)
• Nigeria (Juli 1971)
• Iran (September 1960)
• Uni Emirate Arab (November
1967)
• Aljazair (1969)
• Venezuela (September 1960)
• Qatar (Desember 1961)
Anggota yang Keluar • Ekuador (1973-1993) kembali
• Gabon (1975-1995) menjadi anggota sejak
• Indonesia (Desember 1962 – Mei 2008) tahun 2007
PERAN
OPEC
 Melakukan koordinasi dan unifikasi
terhadap kebijakan perminyakan dari
negara anggota
 Menentukan langkah terbaik untuk
menjaga kepentingan baik individual
maupun kolektif
 Membuat perencanaan yaitu cara dan
langkah langkah untuk menjamin
stabilitas harga minyak dalam pasar
internasional dengan tujuan
mengeliminasi kerugian dan fluktuasi
yang tidak diperlukan
PERANAN INDONESIA DALAM OPEC
Indonesia telah menjadi anggota OPEC sejak tahun
1962. Sejak menjadi anggota OPEC, Indonesia ikut
berperan aktif dalam penentuan arah dan kebijakan
OPEC. Keikutsertaan ini khususnya dalam kegiatan
stabilisasi jumlah produksi dan harga minyak di pasar
Internasional. Keikutsertaan Indonesia mencapai
puncaknya pada tahun 2004, yakni saat Menteri Energi
dan Sumber Daya Mineral (MESDM) Indonesia terpilih
menjadi Presiden dan Sekjen sementara OPEC.

Keikutsertaan Indonesia dalam OPEC tentunya membawa


keuntungan secara ekonomi dan politik. Sayangnya,
keuntungan ekonomi Indonesia dalam keanggotaan OPEC
justru menjadi perdebatan menjelang tahun 2000-an.
Beberapa tahun belakangan, Indonesia tidak lagi menjadi
negara pengekspor minyak, namun dianggap telah menjadi
negara pengimpor minyak. Sementara itu, Indonesia masih
harus membayar iuran wajib dalam keanggotaan OPEC.
Selain itu, Indonesia juga harus membayar biaya-biaya lain
untuk bisa sidang OPEC yang diikuti oleh Delegasi RI.
PERANAN INDONESIA DALAM
Secara Politis, keanggotaan Indonesia OPEC
di OPEC akan
memberikan keuntungan, yaitu meningkatkan posisi
Indonesia dalam proses tawar-menawar dalam
hubungan internasional. Kedudukan Menteri ESDM
dalam kapasitasnya sebagai Presiden Konferensi
OPEC sekaligus acting Sekjen OPEC pada tahun
2004, telah memberikan posisi tawar yang sangat
tinggi dan strategik serta kontak yang lebih luas
dengan negara – negara produsen minyak utama
lainnya.
Indonesia akhirnya keluar dari OPEC pada tanggal 28 Mei
2008. Menurut Mantan Gubernur OPEC untuk Indonesia,
Meizar Rahman, Indonesia sebenarnya tidak keluar dari
OPEC. Status keanggotaan Indonesia hanya dibekukan
disuspensi. Indonesia membekukan status keanggotaannya
pada tahun 2008 karena posisi Indonesia sebagai importir
minyak membuat munculnya ketidakcocokan dengan
negara-negara eksportir minyak yang menjadi anggota
OPEC lainnya. Walaupun disuspensi, namun Indonesia
tetap menjalin hubungan baik dengan OPEC, termasuk
dalam menjalin hubungan bilateral dengan sejumlah negara
OPEC.
STRUKTUR ORGANISASI DAN
MANAJEMEN OPEC
Konferensi OPEC merupakan bagian
1. KONFERENSI manajemen tertinggi yang ada di dalam
OPEC, berupa pertemuan yang dilaksanakan
sebanyak dua kali dalam setahun. Akan tetapi,
pertemuan tersebut dapat dilaksanakan lebih
dari 2 kali apabila diperlukan.

Konferensi OPEC dipimpin oleh Presiden dan


Wakil Presiden OPEC yang dipilih
berdasarkan hasil dari keputusan konferensi
pada saat pertemuan.

Tugas dari Konferensi OPEC yakni


merumuskan kebijakan umum organisasi dan
mencari upaya untuk mengimplementasikan
kebijakan. Sehubungan dengan itu, pertemuan
Konferensi OPEC juga bertugas
mengukuhkan penunjukan anggota Dewan
Gubernur dan Sekretaris Jenderal OPEC.
STRUKTUR ORGANISASI DAN
MANAJEMEN OPEC
Dewan Gubernur OPEC merupakan
kumpulan gubernur yang telah dipilih oleh
2. DEWAN masing-masing anggota negara OPEC sebagai
GUBERNUR perwakilan dalam bersidang. Gubernur yang
terpilih melaksanakan sidang Dewan
Gubernur sedikitnya dua kali dalam satu
tahun. Pertemuan lebih Dewan Gubernur
OPEC dapat dilaksanakan atas permintaan
Ketua Dewan, Sekretaris Jenderal, atau 2/3
dari anggota Dewan Gubernur OPEC.

Dewan Gubernur dipimpin seorang Ketua dan


Wakil Ketua yang berasal dari para Gubernur
OPEC yang telah dipilih oleh negara-negara
anggota dan telah disetujui dalam Pertemuan
Konferensi OPEC dengan masa jabatan
selama satu tahun.
STRUKTUR ORGANISASI DAN
MANAJEMEN OPEC
Dewan Gubernur OPEC memiliki beberapa
tugas yang, yakni sebagai berikut:
2. DEWAN • Melaksanakan keputusan Konferensi
GUBERNUR OPEC;
• Memutuskan dan mempertimbangkan
laporan-laporan yang disampaikan oleh
Sekretaris Jenderal OPEC;
• Memberikan rekomendasi dan laporan
kepada pertemuan Konferensi OPEC;
• Membuat anggaran keuangan organisasi
dan menyerahkan kepada Sidang
Konferensi setiap tahun;
• Mempertimbangkan semua laporan
keungan dan menunjuk seorang auditor
untuk masa tugas selama satu tahun;
• Menyetujui penunjukan direktur-direktur
divisi, kepala bagian yang diusulkan
negara anggota;
STRUKTUR ORGANISASI DAN
MANAJEMEN OPEC
Sekretaris Jenderal merupakan badan
3. SEKRETARIS pelaksana eksekutif organisasi yang sesuai
JENDERAL dengan statuta dan pengarahan dari Dewan
Gubernur. Sekjen juga merupakan wakil
resmi dari lembaga OPEC yang telah dipilih.

Pemilihan Sekjen dilakukan setiap tiga tahun


sekali sesuai dengan lamanya periode tugas.
Akan tetapi, tugas Sekjen dapat diperpanjang
(terpilih kembali) satu kali untuk periode masa
jabatan yang sama. Sehubungan dengan itu,
untuk dapat menjabat, Sekretaris Jenderal
harus berasal dari salah satu negara anggota
OPEC.
Di dalam menjalankan tugasnya, Sekjen
bertanggung jawab kepada Dewan Gubernur
dengan mendapat bantuan dari para kepala
divisi dan bagian yang sudah dibentuk.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai