Anda di halaman 1dari 144

TUGAS PORTOFOLIO

BAHASA INDONESIA

NAMA : Alberta Valencia Ranti


KELAS : XII MIPA 3

SMA NEGERI 1 CIBINONG


Jln. Mayor Oking Jayaatmaja No.73
Cibinong

1
Daftar Isi

Bab 4
1. Kegiatan 1 Pembangunan Konteksdan Pemodelan Teks Opini/Editorial …………... 3-26
2. Kegiatan 2 Kerja Bersama Membangun Teks Opini/Editorial ………………...….... 27-37
3. Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Teks Opini/Editorial ……………………… 38-48
Bab 5
1. Kegiatan 1 Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita
Fiksi dalam Novel ……………………………………………………...…………… 49-82
2. Kegiatan 2 Kerja Bersama Membangun Teks Cerita Fiksi dalam Novel …………... 83-93
3. Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Tes Cerita Fiksi dalam Novel ................... 94-104
Bab 6
1. Kegiatan 1 Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks dalam Genre Makro ….. 105-122
2. Kegiatan 2 Kerja Bersama Membangun Teks dalam Genre Makro …………....... 123-129
3. Kegiatan 3 Kerja Mandiri Membangun Teks dalam Genre Makro ……………… 130-144

2
BAB 4 Membangun Opini Publik dengan Bergaya Jurnalistik
Kegiatan 1
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Opini / Editorial

Tugas 1
Memahami Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Opini / Editorial

Pada Tugas 1 ini, kalian diajak untuk memahami struktur teks opini/ editorial dengan
menguak teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” yang menjadi teks model dalam
Pelajaran 4. Perhatikanlah secara saksama teks. berikut ini dan bacalah.

Setelah kalian membaca teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” tersebut, cobalah kalian
diskusikan beberapa hal berikut.

(1) Setujukah kalian bahwa penulis teks tersebut ingin mengemukakan pendapatnya?

Jawaban : Iya saya setuju. Penulis dari teks “ Menjual Sembari Menjaga Nirwana “ Memang
hanya ingin mengemukakan pendapatnya saja. Namun selain itu juga membuka pandangan
kita bahwasanya masih banyak tempat wisata yang dapat kita kunjungi di Indonesia ini dan
bila kita dapat serta mau menjaganya maka akan terlestarikan.

(2) Apakah penulis sekadar ingin menjelaskan pandangannya mengenai persoalan yang
diangkatnya, atau juga bermaksud memengaruhi pembaca agar menyetujui pemikirannya?

Jawaban : Menurut saya, penulis tidak hanya ingin menjelaskan pandangannya saja namun
juga bermaksud agar pembaca menyetujui pemikirannya.

(3) Sebutkan alasan kalian mengapa teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” ini bisa
disebut teks opini/editorial.

Jawaban : Menurut saya, teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana “ biasa disebut teks opini
atau editorial karena ada unsur pendapat sang penulis. Dan dalam teks tersebut lebih
ditekankan mengenai pendapat penulis tentang berbagai peristiwa yang menyangkut
pariwisata, wisatawan, dll yang ada di Indonesia.

(4) Argumentasi apa saja yang dikemukakan oleh penulis dalam teks “Menjual Sembari
Menjaga Nirwana”?

Jawaban : Argumentasi Penulis

“ Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Bali, atau—kalau mau dikatakan agak
berpandangan luas sedikit—bergesernya pun paling-paling hanya ke Yogyakarta dan Danau

3
Toba. Padahal tempat-tempat itu tidak perlu “dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan jalan
sendiri. “

“ Pemerintah seharusnya bisa menaikkan jumlah wisatawan asing yang datang ke negeri ini.
Tahun lalu, menurut catatan Badan Pusat Statistik, hanya ada 8 juta wisatawan asing yang
datang berkunjung ke Indonesia. Jangankan dibandingkan dengan Prancis yang mampu
mendatangkan 83 juta turis tahun lalu, jumlah wisatawan asing ke Indonesia masih jauh dari
Malaysia, yang menurut United Nations World Tourism Organization kedatangan 25 juta
pelancong pada 2012. Ini menempatkan Malaysia pada peringkat ke-10 negara dengan
jumlah wisatawan asing terbanyak. “

(5) Berdasarkan isi teks opini/editorial di atas, terdapat beberapa argumentasi penulis.
Tentukanlah apakah kalian setuju atau tidak pada pendapat tersebut dengan membubuhkan
tanda centang (ѵ) pada kolom (S) jika setuju dan pada kolom (TS) jika tidak setuju.

No. Argumentasi S TS

1. Keindahan sejumlah tempat terancam oleh eksploitasi alam yang salah dan √
serakah.

2. Dengan ribuan “surga yang tersembunyi” itu, pemerintah seharusnya bisa √


menaikkan jumlah wisatawan asing yang datang ke negeri ini.

3. Problem utama dari tidak berkembangnya pariwisata di Indonesia adalah √


ceteknya kesadaran akan potensi yang kita miliki.

4. Selain membangun infrastruktur—seperti akses ke tempat itu—dan sarana √


semisal transportasi dan penginapan, pemerintah harus lebih serius
memikirkan program-program untuk membungkus potensi ini agar lebih
menarik.

5. Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Bali, atau—kalau mau √
dikatakan agak berpandangan luas sedikit—bergesernya pun paling-paling
hanya ke Yogyakarta dan Danau Toba. Padahal tempat-tempat itu tidak perlu
“dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan jalan sendiri.

(6) Kemukakanlah pendapat kalian tentang beberapa pernyataan berikut ini.

(a) Dengan pariwisata, daerah bisa mendapatkan penghasilan sekaligus memelihara alam
selingkungannya. Apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut?

Jawaban : Yang dimaksud dari pernyataan diatas adalah bagaimana daerah dapat
meningkatkan daerahnya sebagai tempat pariwisata yang banyak dikunjungi maka daerah
tersebut dapat mendapatkan penghasilan lebih dari hal tersebut . Apalagi bila dapat
mendapatkan banyak pengunjung , maka akan lebih besar penghasilan yang didapatkan.
4
(b) Setujukah kalian dengan pernyataan: Resor tumbuh menjamur, tetapi kontribusi mereka
kepada ekonomi daerah amat minimal.

Jawaban : Saya setuju karena meski saya belum mengetahui fakta, bila dilogika, Resor akan
memberikan konstribusi besar bilamana adanya bayak turis yang datang didaerah tersebut.
Saya tidak setuju karena bilamana resor disuatu daerah bisa sampai menjamur maka
pendapatan suatu daerah tentu besar, karena bila tidak resor tidak akan menjamur selain itu
karena mereka membayar pajak.

(c) Mungkin ini merupakan bentuk “protes” mereka kepada pemerintah daerah yang tidak
serius membangun prasarana wisata di sana. Apa yang dimaksudkan pengarang dengan kata
“protes” pada pernyataan ini?

Jawaban : Yang dimaksud oleh protes mereka kepada pemerintah daerah yang tidak serius
membangun prasarana wisata disana adalah kurangnya pandapatan suatu daerah oleh mana
dari hasil-hasil resor atau kurangnya konstribusi dari resor yan ada disuatu daerah tersebut.

(7) Judul teks tersebut adalah “Menjual Sembari Menjaga Nirwana”. Apa yang hendak dijual
di sini?

Jawaban : Yang dimaksud oleh teks “ Menjual Sembari Menjaga Nirwana “ yang dijual
adalah sebuah hal yang begitu berharga yaitu kekayaan alam Indonesia yang belum
dimanfaatkan dan diibaratkan sebagai Nirwana yang indah dan tentunya perlu halnya untuk
kita jaga selain kita menjualnya.

(8) Bacalah kembali teks dan tandailah kalimat utama yang ada dalam tiap paragraf.
Misalnya:

Indonesia adalah surga sekaligus kisah nyata, bukan isapan jempol belaka atau romantisme
dari masa lalu. Ada begitu banyak tempat indah yang tersembunyi dan masih perawan.
Sayangnya, tempat-tempatitu belum digarap serius sebagai tujuan wisata. Jangankan
membuat program wisata yang kreatif, membangun prasarananya saja kerap tidak dilakukan
pemerintah.
Dalam paragraf pertama tersebut terdapat kalimat yang dicetak miring. Kalimat itu
merupakan kalimat utama paragraf tersebut. Sekarang, carilah kalimat utama pada tiap
paragraf dalam teks berikut.

(a) Kalimat utama paragraf kedua Dalam beberapa tahun terakhir , bahkan keindahan
sejumlah tempat terancam oleh eksploitasi alam yang salah dan serakah.

5
(b) Kalimat utama paragraf ketiga Dikepulauan Togean, Sulawesi tengah, Terpampang nyata
sebuah ironi.

(c) Kalimat utama paragraf keeempat Kepulauan Mentawan, Sumatera Barat memiliki pmbak
terbaik untuk berselancar.

(d) Kalimat utama paragraf kelima Dengan ribuan “ Surga yang tersembunyi “ itu,
pemerintah seharusnya bisa menaikkan jumlah wisatawan asing yang datang ke negara
Indonesia.

(e) Kalimat utama paragraf keenam Problem utama dan tidak berkembangnnya pariwisata di
Indonesia adalah ceteknya kesadaran akan potensi yang kita miliki.

(f) Kalimat utama paragraf ketujuh Kesadaran menjaga alam dan mengembangkan potensi
wisata justru datang dari operator wisata.

(g) Kalimat utama paragraf kedelapan Selain membangun infrastruktur—seperti akses ke


tempat itu—dan sarana semisal transportasi dan penginapan, pemerintah harus lebih serius
memikirkan program-program untuk membungkus potensi ini agar lebih menarik.

(h) Kalimat utama paragraf kesembilan selama ini pemerintah hanya menjual Bali atau
Yogya, padahal sebaiknya tidak perlu dijual namun lebih memperhatikan tempat lain.

(i) Kalimat utama paragraf kesepuluh Indonesia memang surga sekaligus kisah nyata.

(9) Pada tugas ini kalian diharapkan dapat menangkap fungsi sosial teks opini melalui
pemahaman ciri kebahasaan yang ada dalam teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana”
tersebut. Sebuah teks opini biasanya mengupas tuntas suatu masalah aktual tertentu dengan
tujuan memberi tahu, memengaruhi, meyakinkan, atau bisa juga sekadar menghibur
pembacanya. Oleh sebab itu, bahasa yang digunakan untuk mengekspresikan opini tersebut
harus mengungkapan tujuan. Dalam menyatakan sebuah informasi, kata-kata dipilih secara
hati-hati untuk mengekspresikan sikap dan sudut pandang penulis. Setelah membaca teks
“Menjual Sembari Menjaga Nirwana” itu dengan saksama, tergambar tujuan penulis.
Jelaskanlah bagaimana cara penulis teks mengungkapkan tujuannya melalui teks
opini/editorial.

Jawaban : Penulis mengungkapkan tujuannya yang mana melalui teks tersebut dengan cara
memberikan berbagai informasi yang dapat memungkinkan para pembaca dan juga
mempengaruhinya agar “kita” sebagai pembaca dapat lebih tertarik atau perduli dengan alam,
sesuai dnegan apa yang ada pada teks opini tersebut.

6
(10) Dalam sebuah teks opini/editorial biasanya digunakan bahasa yang dapat
mengekspresikan sikap eksposisi. Agar dapat meyakinkan pembaca, diperlukan ekspresi
kepastian, yang bisa dipertegas dengan kata keterangan atau adverbia frekuentatif, seperti
selalu, biasanya, sebagian besar waktu, sering, kadang-kadang, jarang, dan lainnya. Tugas
kalian adalah mencari adverbia frekuentatif tersebut dalam teks yang ada.

No. Kalimat Adverbia Frekuensi

1. Namun, di sana juga berlangsung perusakan alam kerap


yang kerap didukung para politikus.

2. Jangankan membuat program wisata yang kerap


kreatif, membangun prasarananya
saja keraptidak dilakukan pemerintah

3. Menjelang senja, matahari menjadi bola merah Menjelang senja


yang ditelan laut jingga.

4. Di dunia ini hanya ada tiga tempat yang memiliki sepanjang waktu
barrel—ombak berbentuk terowongan— yang
dapat ditemui sepanjang waktu: Hawaii, Haiti,
dan Mentawai. Namun, pemerintah daerah
seolah-olah tidak berdaya di sana.

5. Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Selama ini


Bali, atau—kalau mau dikatakan agak
berpandangan luas sedikit—bergesernya pun
paling-paling hanya ke Yogyakarta dan Danau
Toba

(11) Konjungsi yang banyak dijumpai pada teks opini adalah konjungsi yang digunakan
untuk menata argumentasi, seperti pertama, kedua, berikutnya, dan sebagainya; atau
konjungsi yang digunakan untuk memperkuat argumentasi, seperti bahkan, juga, selain itu,
lagi pula, sebagai contoh, misalnya, padahal, justru dan lain-lain; atau konjungsi yang
menyatakan hubungan sebab akibat, seperti sejak, sebelumnya, dan sebagainya; konjungsi
yang menyatakan harapan, seperti agar, supaya, dan sebagainya.

Tugas kalian adalah mencari berbagai konjungsi yang terdapat dalam teks “Menjual Sembari
Menjaga Nirwana”, lalu bubuhkan fungsi konjungsi tersebut pada kolom yang tersedia.

No. Kalimat Konjungsi Fungsi Konjungsi

1. Kesadaran menjaga alam dan justru Untuk memperkuat


mengembangkan potensi wisata argumentasi
justru datang dari operator wisata.

7
2. Selain membangun infrastruktur dan agar Untuk menyatakan
sarana semisal transportasi dan
penginapan, pemerintah harus lebih harapan

serius memikirkan program-program


untuk membungkus potensi
ini agar lebih menarik.

3. Dalam beberapa tahun bahkan Untuk memperkuat


terakhir,bahkan keindahan sejumlah argumentasi
tempat terancam oleh eksploitasi alam
yang salah dan serakah.

4. Mereka datang hanya pada saat bahkan Untuk memperkuat


kampanye untuk memancing argumentasi
suara, bahkan mempersilakan para
nelayan mengebom terumbu karang.

5. Namun, di sana jugaberlangsung juga Untuk memperkuat


argumentasi
perusakan alam yang kerap didukung
para politikus.

6. Singapura, misalnya, pulau kecil yang misalnya Untuk memperkuat


penuh beton itu mampu membuat argumentasi
banyak atraksi wisata—meski sebagian

besar artifisial dan terlihat lebih indah


di iklan—yang mampu

menarik 15 juta wisatawan asing.


Hampir dua kali lipat dari yang ke

Indonesia.

7. Berapa banyak peminat wisata yang misalnya Untuk memperkuat


tahu, misalnya, bahwa Teluk Meranti, argumentasi
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau,
di

pertemuan antara Selat Malaka, Laut


Cina Selatan, dan arus surut

Sungai Kampar, terdapat “bono”, tidal


bore yang dirindukan para

selancar sungai, dan diakui sebagai


yang terbaik di dunia.

8
8. Padahal, dengan pariwisata, daerah Padahal Untuk memperkuat
bisa mendapatkan penghasilan argumentasi
sekaligus

memelihara alam selingkungannya.

9. Padahal tempat-tempat itu tidak perlu Padahal Untuk memperkuat


“dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan argumentasi

jalan sendiri.

10. Keinginan pemerintah pusat justru Untuk memperkuat


menjadikannya sebagai taman nasional argumentasi
ditentang justru oleh pemerintah
daerah

12) Teks opini mencakup penggunaan kata kerja material, relasional, dan mental sekaligus.
Verba (kata kerja) material merupakan verba yang menunjukkan perbuatan fisik atau
peristiwa, misalnya mengunyah, membaca, menulis, dan sebagainya. Sementara itu, verba
relasional adalah verba yang menunjukkan hubungan intensitas (yang mengandung
pengertian A adalah B), sirkumstansi (yang mengandung pengertian A pada/di dalam B), dan
milik (yang mengandung pengertian A mempunyai B). Verba yang pertama tergolong ke
dalam verba relasional identifikatif, sedangkan verba yang kedua dan ketiga tergolong ke
dalam verba relasional atributif. Pada verba relasional identifikatif terdapat partisipan token
(token) atau teridentifikasi (identified) dan nilai (value) atau pengidentifikasi (identifier).
Misal: Ayah (token) adalah (verba relasional identifikasi) pelindung keluarga (nilai). Pada
verba relasional atributif terdapat partisipan penyandang (carrier) dan sandangan (attribute).
Misal: Ayah (penyandang) mempunyai (verba relasional atributif) mobil baru (sandangan).

Untuk verba yang terakhir, yaitu verba mental, pada umumnya digunakan untuk mengajukan
klaim. Verba ini menerangkan persepsi (misalnya: melihat, merasa), afeksi (misalnya: suka,
khawatir), dan kognisi (misalnya: berpikir, mengerti). Pada verba mental ini terdapat
partisipan pengindera (senser) dan fenomena. Contohnya dalam klausa: Saya mempercayai
bahwa..., Menurut saya..., Saya berpendapat.... Contoh lain dalam kalimat: Ayah (pengindera)
mendengar (verba mental) kabar itu (fenomena).

Tugas kalian adalah mencari kalimat yang mengandung verba di dalam teks tersebut. Lalu,
kategorikan masing-masing verba tersebut menurut bentuknya.

9
No. Kalimat Verba Verba
Material/Relasional/Mental

1. Indonesia adalah surga sekaligus adalah Verba Relasional Identifikatif


kisah nyata, bukan isapan jempol
belaka atau

romantisme dari masa lalu.

2. Problem utama dari tidak adalah Verba Relasional Identifikatif


berkembangnya pariwisata di
Indonesia

adalah ceteknya kesadaran akan


potensi yang kita miliki.

3. Mereka datang hanya pada saat memancing Verba Material


kampanye untukmemancing suara,
bahkan mempersilakan para nelayan
mengebom terumbu karang.

4. Mungkin ini merupakan bentuk membangun Verba Material


“protes” mereka kepada pemerintah
daerah yang tidak
seriusmembangun prasarana

wisata di sana.

5. Pemerintah pusat ataupun daerah senang Verba Mental


masih lebih senangmendapatkan

uang dengan cara mengeksploitasi


sumber daya alam.

6. Mereka lebih suka membabat hutan menggantikan Verba Material


untuk mengambil kayunya,
menggali

buminya untuk mengeduk mineral di


dalamnya, ataumenggantikan

pepohonan hutan dengan kelapa


sawit.

7. Tidak ada resor atau pengelola membayar Verba Material


wisata yang bisamembayar setoran
ke pejabat korup sebesar yang
disetor pejabat hutan atau pemilik
tambang.

10
8. Singapura, misalnya, pulau kecil menarik Verba Mental
yang penuh beton itu mampu
membuat banyak atraksi wisata—
meski sebagian

besar artifisial dan terlihat lebih


indah di iklan—yang
mampu menarik 15 juta wisatawan
asing.

9. Selama ini pemerintah menjual Verba Material


hanya menjual Bali dan Bali, atau—
kalau mau dikatakan agak
berpandangan luas sedikit—
bergesernya pun paling-paling hanya
ke Yogyakarta dan Danau Toba.

10. Berapa banyak peminat wisata yang dirindukan Verba Mental


tahu, misalnya, bahwa Teluk
Meranti, Kabupaten Pelalawan,
Provinsi Riau, di pertemuan antara
Selat Malaka, Laut Cina Selatan,
dan arus surut Sungai Kampar,
terdapat “bono”, tidal bore
yang dirindukanpara selancar
sungai, dan diakui sebagai yang
terbaik di dunia

(13) Dalam membuat teks opini, seorang penulis harus kaya akan kosakata agar teks yang
dibangun memperlihatkan seorang penulis yang berwawasan luas. Di dalam teks model di
muka, terlihat beberapa kosakata yang jarang digunakan dalam keseharian. Dengan demikian,
tugas kalian berikutnya adalah mencaritahu arti kata baru yang kalian temukan dalam teks
“Menjual Sembari Menjaga Nirwana”. Kalian bisa menggunakan Kamus Besar Bahasa
Indonesia untuk mendapatkan arti kata-kata tersebut. Lalu, tuliskan jawaban kalian di dalam
kolom yang tersedia di bawah ini.

No. Kosakata Arti Kosakata

1. terumbu dangkalan di laut (yang tidak terlalu luas), terjadi

dari gundukan batuan, seperti gamping atau koral,

sering kelihatan apabila air surut

2. cetek tidak jauh jaraknya dari permukaan ke dasar (tentang


sungai, sumur, dan sebagainya); dangkal; tohor; 2 ki
11
tidak mendalam (tentang pengetahuan dan
sebagainya)

3. nirwana keadaan dan ketenteraman sempurna bagi setiap


wujud eksistensi karena berakhirnya kelahiran
kembali ke dunia; 2 tempat kebebasan
(kesempurnaan); surga

4. mengeduk mengeruk; mengorek; menggali;

5. membabat menebas; merambah (pohon-pohon, semak belukar,


rerumputan, dan sebagainya);

6. resor daerah kecil

7. artifisial tidak alami; buatan

8. kreatif memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk


menciptakan;

9. eksploitasi pengusahaan; pendayagunaan:

10 kontribusi uang iuran (kepada perkumpulan dan sebagainya)

11. statistik catatan angka-angka (bilangan); perangkaan;

12
12 wisata bepergian bersama-sama (untuk memperluas
pengetahuan, bersenang-senang, dan sebagainya);
bertamasya;
13 wisatawan orang yang berwisata; pelancong; turis:

14 pelancong bepergian untuk bersenang-senang; bertamasya; pesiar:


~ ke luar negeri;
15 potensi kemampuan yang mempunyai kemungkinan untuk
dikembangkan; kekuatan; kesanggupan; daya;
16 infrastruktur prasarana

17 akses jalan masuk:

18 atraksi sesuatu yang menarik perhatian; daya tarik;

19 selancar olahraga yang dilakukan di atas air dengan cara berdiri


di atas sebilah papan, meluncur sambil melenggok-
lenggok seirama dan lajunya ombak;
20 pemangku orang yang memangku, pengelola; penyelenggara
(pemerintahan dan sebagainya); 3 orang yang mewakili
(raja dan sebagainya);~ jabatan orang yang memegang
jabatan atau menjadi wakil untuk melakukan jabatan

(14) Teks opini/editorial pada umumnya bersifat aktual yang berisi analisis subjektif
berdasarkan fakta dan data. Dengan serentetan argumentasi yang disajikan, penulis berusaha
memengaruhi dan meyakinkan orang lain. Teks opini/editorial ini juga kerap mengungkapkan
penilaian atau saran terhadap sesuatu, atau kebijakan subjek dalam memutuskan sesuatu.

Lengkapilah bagan berikut ini yang berisi struktur teks opini/editorial yang telah kalian
uraikan di muka.

Pernyataan Pendapat

Struktur Teks Opini

“Menjual Sembari Menjaga Argumentasi


Nirwana”

Penyataan Ulang Pendapat

(15) Kalian dapat mengamati bahwa teks opini disusun dengan struktur pernyataan
pendapat, diikuti oleh argumentasi, dan ditutup oleh pernyataan ulang pendapat.
Struktur teks ini dapat dituliskan seperti berikut: pernyataan

13
pendapat^argumentasi^pernyataan ulang pendapat (thesis statement^arguments^
reiteration).

Kalian diminta menguraikan berbagai argumentasi yang ada dalam teks opini/editorial di atas
untuk meyakinkan pembaca agar menerima pendapat tersebut. Lalu, kalian uraikan
bagaimana penulis teks itu
menyatakan ulang pendapatnya pada paragraf penutup.

Jawaban :

a) Pandangan penulis dalam pernyataan pendapat:

Indonesia adalah surga sekaligus kisah nyata, bukan isapan jempol belaka atau romantisme
dari masa lalu. Ada begitu banyak tempat indah yang tersembunyi dan masih perawan.
Sayangnya, tempattempat itu belum digarap serius sebagai tujuan wisata. Jangankan
membuat program wisata yang kreatif, membangun prasarananya saja kerap tidak dilakukan
pemerintah.

b) Argumentasi 1:

Dalam beberapa tahun terakhir, bahkan keindahan sejumlah tempat terancam oleh eksploitasi
alam yang salah dan serakah. Padahal, dengan pariwisata, daerah bias mendapatkan
penghasilan sekaligus memelihara alam selingkungannya.

c) Argumentasi 2:

Di kepulauan Togean, Sulawesi Tengah, ironi itu terpampang nyata. Kepulauan itu memiliki pantai-
pantai molek, laut yang bening dan tenang, serta ikan berwarnawarni yang menyelinap di antara
terumbu karang indah. Menjelang senja, matahari menjadi bola merah yang ditelan laut jingga.
Namun, di sana juga berlangsung perusakan alam yang kerap didukung para politikus. Mereka datang
hanya pada saat kampanye untuk memancing suara, bahkan mempersilakan para nelayan mengebom
terumbu karang. Keinginan pemerintah pusat menjadikannya sebagai taman nasional ditentang justru
oleh pemerintah daerah.

d) Argumentasi 3:

Di Mentawai, Sumatera Barat, lain lagi yang terjadi. Kepulauan ini memiliki ombak terbaik untuk
berselancar. Di dunia ini hanya ada tiga tempat yang memiliki barrel—ombak berbentuk
terowongan—yang dapat ditemui sepanjang waktu: Hawaii, Haiti, dan Mentawai. Namun, pemerintah
daerah seolah-olah tidak berdaya di sana. Resor tumbuh menjamur, tetapi kontribusi mereka kepada
ekonomi daerah amat minimal. Mungkin ini merupakan bentuk “protes” mereka kepada pemerintah
daerah yang tidak serius membangun prasarana wisata di sana.

14
e) Argumentasi 4:

Dengan ribuan “surga yang tersembunyi” itu, pemerintah seharusnya bisa menaikkan jumlah
wisatawan asing yang datang ke negeri ini. Tahun lalu, menurut catatan Badan Pusat Statistik, hanya
ada 8 juta wisatawan asing yang datang berkunjung ke Indonesia. Jangankan dibandingkan dengan
Prancis yang mampu mendatangkan 83 juta turis tahun lalu, jumlah wisatawan asing ke Indonesia
masih jauh dari Malaysia, yang menurut United Nations World Tourism Organization kedatangan 25
juta pelancong pada 2012. Ini menempatkan Malaysia pada peringkat ke-10 negara dengan jumlah
wisatawan asing terbanyak.

f) Argumentasi 5:

Problem utama dari tidak berkembangnyapariwisata di Indonesia adalah ceteknya kesadaran akan
potensi yang kita miliki. Pemerintah pusat ataupun daerah masih lebih senang mendapatkan uang
dengan cara mengeksploitasi sumber daya alam. Mereka lebih suka membabat hutan untuk
mengambil kayunya, menggali buminya untuk mengeduk mineral di dalamnya, atau menggantikan
pepohonan hutan dengan kelapa sawit. Pariwisata dianggap tidak terlalu menguntungkan—terutama
untuk pejabat yang korup. Tidak ada resor atau pengelola wisata yang bisa membayar setoran ke
pejabat korup sebesar yang disetor pejabat hutan atau pemilik tambang.

g) Argumentasi 7:

Kesadaran menjaga alam dan mengembangkan potensi wisata justru datang dari operator
wisata. Di Togean, seorang pemilik resor harus membayar nelayan secara berkala agar
mereka tidak memburu ikan dengan bom. Ia berupaya menyadarkan masyarakat tentang arti
penting keindahan alam di halaman rumah mereka. Di Hulu Bahau, Kalimantan Utara,
seorang ketua adat besar berhasil menyadarkan masyarakat untuk menjaga hutan. Bersama
lembaga seperti WWF, masyarakat di sana mengembangkan wisata sungai dan rimba.

h) Argumentasi 8:

Pemerintah harus lebih serius memikirkan program-program untuk membungkus potensi ini
agar lebih menarik. Singapura, misalnya, pulau kecil yang penuh beton itu mampu membuat
banyak atraksi wisata—meski sebagian besar artifisial dan terlihat lebih indah di iklan—yang
mampu menarik 15 juta wisatawan asing. Hampir dua kali lipat dari yang ke Indonesia.

i) Argumentasi 9:

Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Bali, atau—kalau mau dikatakan agak
berpandangan luas sedikit—bergesernya pun paling-paling hanya ke Yogyakarta dan Danau
Toba. Padahal tempat-tempat itu tidak perlu “dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan jalan
sendiri. Berapa banyak peminat wisata yang tahu, misalnya, bahwa Teluk Meranti,
Kabupaten Pelalawan, Provinsi Riau, di pertemuan antara Selat Malaka, Laut Cina Selatan,
dan arus surut Sungai Kampar, terdapat “bono”, tidal bore yang dirindukan para selancar
sungai, dan diakui sebagai yang terbaik di dunia.

15
j) Pernyataan ulang pendapat penulis:

Indonesia memang surga sekaligus kisah nyata. Di tangan para pemangku kepentingan
terletak tanggung jawab merayakannya

Tugas 2
Membandingkan Teks Opini / Editorial

Pada tugas ini, kalian diajak membandingkan dua teks opini yang berjudul “Menjual Sembari
Menjaga Nirwana” dan “Tentang Baik dan Benar”. Kalian dapat membandingkan kedua teks
tersebut dari berbagai aspek, baik fungsi sosial, struktur, maupun ciri kebahasaannya.

Tentang Baik dan Benar


oleh: Agus Sri Danardana

(1) Menurut kalian, bagaimanakah berbahasa yang baik dan benar itu?

Jawaban : Secara sederhana, bahasa yang baik dan benar dapat dijelaskan sebagai berikut.
Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi pemakaiannya,
sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah (aturan)
bahasa. Karena ditentukan oleh banyak hal (seperti tempat, topik, dan tujuan pembicaraan
serta kawan/lawan bicara), yang dapat memunculkan banyak ragam bahasa, ukuran bahasa
yang baik (sesuai dengan situasi pemakaian bahasa) sering dipahami secara salah oleh banyak
orang.

(2) Teks opini berisi gagasan pribadi atau usulan mengenai sesuatu. Menurut kalian, pada
teks “Tentang Baik dan Benar”, gagasan apa yang hendak diungkapkan penulis?

Jawaban : Gagasan yang hendak di ungkapkan oleh penulis pada teks opini “ Tentang Baik
dan Benar “ adalah mengenai tata penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar beserta
penggunaannya.

(3) Baca dan cermati kembai teks tersebut. Argumentasi apa saja yang diutarakan penulis
untuk mendukung gagasannya? Tuliskanlah argumentasi yang kalian temukan ke dalam
kolom berikut.

16
Argumentasi

1. Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi pemakaiannya,
sedangkan bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan kaidah (aturan)
bahasa.

2. Banyak orang yang menganggap bahwa bahasa Indonesia hanya memiliki satu warna/
ragam. Mereka tidak (mau) menyadari bahwa bahasa Indonesia memiliki banyak ragam,
identik dengan keanekaragaman masyarakat penggunanya.

3. Sesungguhnya orang tidak perlu berbahasa baku saat tawar-menawar di pasar atau sedang
mengobrol dengan tetangga saat ronda.

4. Sangatlah tidak pantas jika ada orang menggunakan bentuk-bentuk tidak baku itu dalam
sebuah seminar, dengan teman akrabnya sekalipun.

5. Dalam batas-batas tertentu, pelanggaran atas penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar mungkin masih dapat dimaklumi.

6. Konon, setiap jengkal ruang (karakter) di surat kabar bernilai bisnis. Oleh karena itu,
permakluman yang sama seharusnya tidak diberikan kepada penyiar yang membacakan
tulisan itu untuk pendengar/pemirsanya.

7. Tidak berbeda dengan ragam bahasa yang lain, ukuran baik dan benar tetap dapat
diterapkan pada dua ragam (iklan dan sastra) itu.

8. “Keanehan” berbahasa dalam iklan dan sastra (kalau memang ada) harus dipandang
sebagai kreativitas berbahasa pembuat/pengarang selama tidak bertentangan dengan kaidah
bahasa yang berlaku.

9. Keanehan berbahasa, karena sudah berlangsung lama dan berterima, sering tidak dianggap
sebagai kesalahan.
10. Padahal, jika ditanya siapa yang memberi perhatian dan siapa yang memberi ucapan, pasti
tidak ditemukan jawaban yang benar karena –nya dan di mengacu kepada orang ketiga:
bukan orang pertama dan kedua yang sedang berdialog, baik dalam surat maupun pidato.

(4) Teks opini memuat argumentasi satu sisi, dan jumlah argumentasi tidak ditentukan. Selain
merupakan milik pencipta teks, argumentasi dapat dikembangkan dari pendapat umum yang
diambil dari sumber lain, sepanjang sumber itu disebutkan sebagai referensi. Bacalah kembali
kedua teks opini di muka, kemudian carilah argumentasi yang dikembangkan dari pendapat
lain.

17
No. Argumentasi Referensi

1. Tahun lalu, menurut catatan Badan Pusat Statistik, Catatan Badan Pusat
hanya ada 8 juta wisatawan asing yang datang Statistik
berkunjung ke Indonesia.

2. Konon, setiap jengkal ruang (karakter) di surat kabar Pendapat masyarakat


bernilai bisnis.

3. Selama ini pemerintah hanya menjual Bali dan Bali, Riset Pariwisata
atau—kalau mau dikatakan agak berpandangan luas
sedikit—bergesernya pun paling-paling hanya ke
Yogyakarta dan Danau Toba. Padahal tempat-tempat
itu tidak perlu “dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan
jalan sendiri.

4. Semua orang mungkin sepakat bahwa iklan yang Pendapat masyarakat


berbunyi: Terus terang, … terang terus, misalnya,
adalah contoh kreativitas berbahasa yang berestetika
tinggi

5. Dalam surat menyurat atau dalam pidato-pidato, Surat Penting/ Pidato


misalnya, kalimat yang berbunyi Atas perhatiannya,
diucapkan terima kasih seolah-olah sudah menjadi
baku dan dianggap benar.

(5) Ada dua macam opini, yaitu opini analitis dan opini hortatoris. Tugas kalian adalah
membandingkan teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” dan “Tentang Baik dan Benar”.
Setelah kalian membaca dengan cermat, apakah masing-masing teks tersebut termasuk teks
opini analitis atau hortatoris? Sebutkanlan alasan kalian.

(a) Teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” termasuk jenis teks opini Hortatoris.

Alasannya adalah karena teks opine tersebut berisi beberapa argumentasi yang mana
mengarah pada suatu tindakan atau kebijakan yang perlu dibuat.

(b) Teks “Tentang Baik dan Benar” termasuk jenis teks opini Analitis.
Alasannya adalah karena ia atau penulis dalam teks opini tersebut menggambarkan
suatu konsep atau mnejelaskan mengenai suatu teori yaitu tata cara berbahasa
Indonesia yang baik dan benar.

(6) Teks opini mencakup penggunaan verba material, relasional, dan mental sekaligus. Cari
dan identifikasikanlah verba yang ada dalam teks “Tentang Baik dan Benar”, lalu tuliskan
verba yang kalian temukan ke dalam kolom berikut.

18
No. Kalimat Verba Jenis Verba

1. Sebagai akibatnya, tidak jarang orang Merasa Verba Mental


(Indonesia)merasa tidak memiliki
kemampuan untuk berbahasa Indonesia
dengan baik dan benar.

2. Bahkan, banyak pula orang yang kemudian Merasa Verba Mental


berantipati pada slogan itu
karena merasa telah dibelenggunya.

3. Begitulah, berbahasa dengan baik dan benar Berpikir Verba Mental


ternyata tidak hanya dapat memperlancar
komunikasi, tetapi juga dapat meluruskan
cara berpikir (berlogika) dan sekaligus
mengajarkan cara bertanggung jawab.

Menganggap bahasa Indonesia yang baik dan Menganggap Verba Mental


benar sama dengan bahasa Indonesia baku
adalah sebuah kekeliruan.

4. Menganggap bahasa Indonesia yang baik dan Adalah Verba Relasional


benar sama dengan bahasa Indonesia Identifikatif
baku adalah sebuah kekeliruan.

5. Bahasa yang baik adalah bahasa yang Adalah Verba relasional


digunakan sesuai dengan situasi Identitikatif
pemakaiannya, sedangkan bahasa yang
benar adalah bahasa yang digunakan sesuai
dengan kaidah (aturan) bahasa.

5. Sebagai akibatnya, tidak jarang orang Memiliki Verba Relasional


(Indonesia) merasa Atributif
tidak memiliki kemampuan untuk berbahasa
Indonesia dengan baik dan benar.

6. Penghilangan imbuhan (awalan) pada judul Memiliki Verba Relasional


tulisan di surat kabar, misalnya, masih dapat Atributif
dimaklumi karena surat
kabar memiliki keterbatasan ruang.

7. Karena penyiar tidak terikat oleh ruang. Memiliki Verba Relasional


Kalaupun penyiar terikat oleh waktu, Atributif
sesungguhnya ia tetapmemiliki kebebasan
untuk menyiasatinya: dengan mempercepat

19
tempo, misalnya.

8. Rupanya, di sinilah letak persoalannya. Memiliki Verba Relasional


Banyak orang yang menganggap bahwa Atributif
bahasa Indonesia hanyamemiliki satu warna/
ragam.

9. Semua orang mungkin sepakat bahwa iklan Adalah Verba Relasional


yang berbunyi: Terus terang, … terang terus, Identifikatif
misalnya,adalah contoh kreativitas berbahasa
yang berestetika tinggi.

10. Rupanya, di sinilah letak persoalannya. Menganggap Verba Mental


Banyak orang yang menganggap bahwa
bahasa Indonesia hanya memiliki satu warna/
ragam.

11. Sudah menjadi rahasia umum bahwa melanggar Verba Material


masyarakat (Indonesia)
gemar melanggar aturan, tak terkecuali
aturan bahasa yang meliputi tata bunyi/lafal,
tatatulis/ejaan, tatakata, tatakalimat, dan
tatamakna itu.

12. Mereka tidak (mau) menyadari bahwa bahasa menyadari Verba Mental
Indonesia memiliki banyak ragam, identik
dengan keanekaragaman masyarakat
penggunanya.

13. Ibarat berpakaian, di mana pun dan kapan pun memakai Verba Material
mereka selalu memakai pakaian yang sama.

14. Atas dasar itu, sesungguhnya orang tidak Menawar, Verba Material
perlu berbahasa baku saat tawar-menawar di mengobrol
pasar atau sedang mengobrol dengan tetangga
saat ronda.

15. Mengapa? Karena bunyi iklan yang terakhir mengajari Verba Material
itu, di samping tidak mengajari orang
berlogika dengan baik, juga dapat mengecoh
dan membodohi konsumen

20
(7) Konjungsi apa saja yang kalian temukan dalam teks “Tentang Baik dan Benar”? Tuliskan
jawaban kalian ke dalam kolom berikut.

No. Kalimat Konjungsi


Sebagai akibatnya, tidak jarang orang (Indonesia)
merasa tidak memiliki kemampuan untuk berbahasa
1. Indonesia dengan baik dan benar. akibat
Mungkin karena secara terminologis kata baik dan
benar itu sudah menyaran pada hal yang sempurna,
tanpa cacat sehingga orang pun tidak segansegan
memaknai slogan penggunaan bahasa Indonesia yang
2. baik dan benar itu sama dengan bahasa Indonesia baku karena
Bahkan, banyak pula orang yang kemudian berantipati
3. pada slogan itu karena merasa telah dibelenggunya karena
Karena ditentukan oleh banyak hal (seperti tempat,
topik, dan tujuan pembicaraan serta kawan/lawan
bicara), yang dapat memunculkan banyak ragam
Karena
bahasa, ukuran bahasa yang baik (sesuai dengan
situasi pemakaian bahasa) sering dipahami secara
4. salah oleh banyak orang.
Pada umumnya, karena tidak memiliki kesadaran itu,
mereka hanya menguasai satu ragam bahasa sehingga
karena
di mana pun dan kapan pun selalu menggunakan
5. ragam bahasa yang dikuasainya itu.
Penghilangan imbuhan (awalan) pada judul tulisan di
surat kabar, misalnya, masih dapat
karena
dimaklumikarena surat kabar memiliki keterbatasan
6. ruang.
Oleh karena itu, permakluman yang sama seharusnya
tidak diberikan kepada penyiar yang membacakan karena
7. tulisan itu untuk pendengar/pemirsanya.
8. Mengapa? Karena penyiar tidak terikat oleh ruang. Karena
Tak dapat dimungkiri bahwa dalam berbahasa
(Indonesia), ukuran baik dan benar masih
seringmenjadi perbalahan. Sekalipun mudah menjadi
didefinisikan, ukuran baik dan benar itu acap kali bias
9. dalam implementasinya.
Sudah menjadi rahasia umum bahwa masyarakat
(Indonesia) gemar melanggar aturan, tak terkecuali
menjadi
aturan bahasa yang meliputi tata bunyi/lafal,
10. tatatulis/ejaan, tatakata, tatakalimat, dan tatamakna itu.

(8) Teks opini/editorial mengandung modalitas untuk membangun opini yang mengarah
kepada saran atau anjuran. Modalitas merupakan cara seseorang menyatakan sikap dalam
sebuah komunikasi. Beberapa bentuk modalitas antara lain: memang, niscaya, pasti, sungguh,
tentu, tidak, bukan, bukannya, dan sebagainya (untuk menyatakan kepastian); iya, benar,
betul, sebenarnya, malahan, dan sebagainya (untuk menyatakan pengakuan); agaknya,
barangkali, entah, mungkin, rasanya, rupanya, dan sebagainya (untuk menyatakan
kesangsian); semoga, mudah-mudahan, dan sebagainya (untuk menyatakan keinginan); baik,

21
mari, hendaknya, kiranya, dan sebagainya (untuk menyatakan ajakan); jangan (untuk
menyatakan larangan); serta mustahil, tidak masuk akal, dan sebagainya (untuk menyatakan
keheranan).

Cari dan identifikasilah modalitas yang ada pada kedua teks tersebut, lalu tentukan fungsi
masing-masing modalitas itu.

No. Kalimat Dalam Teks Modalitas Fungsi Modalitas

1. Indonesia memang surga memang Untuk menyatakan

sekaligus kisah nyata. kepastian

2. Padahal, dalam kehidupan sehari-hari, memang Untuk menyatakan


kebanyakan orang lebih sering berada
dalam situasi tidak resmi sehingga kepastian
tuntutan untuk selalu berbahasa
Indonesia

ragam baku itu memang tidak ada.

3. Padahal, jika ditanya siapa yang pasti Untuk menyatakan


memberi perhatian dan siapa yang
memberi ucapan, pasti tidak ditemukan kepastian
jawaban yang benar karena –nya dan di
mengacu kepada orang ketiga: bukan
orang pertama dan kedua yang sedang
berdialog, baik dalam surat maupun
pidato.

4. Jangankan membuat program wisata tidak Untuk menyatakan


yang kreatif, membangun prasarananya
saja kerap tidakdilakukan pemerintah. kepastian

5. Indonesia adalah surga sekaligus kisah bukan Untuk menyatakan


nyata, bukan isapan jempol belaka atau
romantisme dari masa lalu. kepastian

6. Mungkin ini merupakan bentuk Mungkin Untuk menyatakan


“protes” mereka kepada pemerintah kesangsian
daerah yang tidak serius membangun
prasarana wisata di sana.

7. Rupanya, di sinilah letak persoalannya. Rupanya, Untuk menyatakan


kesangsian

8. Padahal tempat-tempat itu tidak perlu baik untuk menyatakan

22
“dijual” lagi dan sebaiknya dibiarkan ajakan

jalan sendiri.

9. Jangankan dibandingkan dengan Jangan untuk menyatakan


Prancis yang mampu mendatangkan 83 larangan
juta turis tahun lalu, jumlah wisatawan
asing ke Indonesia masih jauh dari
Malaysia, yang menurut United
Nations World Tourism Organization
kedatangan 25 juta pelancong pada
2012.

10. misalnya, kalimat yang berbunyi Atas benar untuk menyatakan


perhatiannya, diucapkan terima kasih pengakuan
seolah-olah sudah menjadi baku dan
dianggap benar.

(9) Teks opini memuat pendapat atau pandangan penulis yang biasanya diterbitkan pada
media cetak. Dalam sebuah teks opini terkandung subjektivitas, tidak hanya fakta belaka.
Dalam sebuah media cetak, artikel opini, surat pembaca, dan tajuk rencana merupakan jenis
teks opini. Artikel opini dan surat pembaca merupakan pendapat pembaca terhadap suatu
masalah, peristiwa, atau kejadian tertentu. Sedangkan tajuk rencana, atau dikenal juga dengan
istilah editorial merupakan opini atau pendapat redaksi media cetak tersebut terhadap
persoalan aktual, fenomenal, atau kontroversial yang berkembang di masyarakat. Opini yang
ditulis pihak redaksi diasumsikan mewakili redaksi sekaligus mencerminkan pendapat dan
sikap media yang bersangkutan. Berbeda dengan artikel opini yang ditulis pembaca, sebuah
tajuk rencana tidak mencantumkan namapenulisnya karena merupakan suara lembaga.

Perhatikan secara saksama teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” dan “Tentang Baik dan
Benar”. Apakah kedua teks tersebut adalah artikel opini yang ditulis seorang pembaca atau
editorial yang ditulis oleh redaksi media cetak?

(a) Teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana” adalah termasuk teks redaksi karena melihat
dari judul dan juga sumber teks opini tersebut. Sebuah teks opini editorial atau lebih dikenal
dengan tajuk rencana itu tidak akan mencantumkan nama penulisnya karena merupakan suara
lembaga.

(b) Teks “Tentang Baik dan Benar” adalah teks opini yang merupakan ditulis oleh pembaca
karena kita dapat tahu siapa yang membuatnya yaitu Agus Sri Danardana.

23
Tugas 3
Menganalisis Teks Opini / Editorial

(1) Pada bagian ini kalian akan diajak untuk menganalisis fungsi sosial teks opini/editorial.
Kalian bebas memberikan pendapat atau memberikan penafsiran tentang teks tersebut. Tentu
kalian tidak akan kesulitan, karena kalian sudah memahami bagaimana struktur teks
opini/editorial, bagaimana ciri kebahasaan yang kerap digunakan pada teks tersebut, serta
informasi apa saja yang dibutuhkan untuk membangun sebuah teks opini/ editorial. Oleh
karena itu, bacalah kembali secara saksama teks tersebut!

Informasi apa sajakah yang kalian peroleh dari teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana”
tersebut? Coba kalian sebutkan satu-persatu!

a) Ternyata Indonesia memiliki banyak tempat indah.

b) Tempat-tempat indah itu masih terbengkalai dan belum digarap.

c)_ kepulauan Togean, Sulawesi Tengah,memiliki pantai-pantai molek, laut yang bening dan
tenang, serta ikan berwarna-warni yang menyelinap di antara terumbu karang indah.

d) Di dunia ini hanya ada tiga tempat yang memiliki barrel—ombak berbentuk terowongan—
yang dapat ditemui sepanjang waktu: Hawaii, Haiti, dan Mentawai.

f) hanya ada 8 juta wisatawan asing yang datang berkunjung ke Indonesia

g) Rakyat Indonesia lebih suka membabat hutan untuk mengambil kayunya, menggali
buminya untuk mengeduk mineral di dalamnya, atau menggantikan pepohonan hutan dengan
kelapa sawit

h) Di Togean, seorang pemilik resor harus membayar nelayan secara berkala agar mereka
tidak memburu ikan dengan bom demi menjaga kualitas alam.

i) Bersama lembaga seperti WWF, masyarakat di sana mengembangkan wisata sungai dan
rimba

j) tidal bore yang dirindukan para selancar sungai, dan diakui sebagai yang terbaik di dunia

(2) Dari teks “Menjual Sembari Menjaga Nirwana”, kalian mengetahui berbagai informasi
tentang objek wisata yang masih tersembunyi di negeri tercinta ini. Uraikanlah pendapat
kalian apakah kalian setuju dengan hal yang disampaikan penulis tersebut.

24
Jawaban : Dari teks “ Menjual Sembari Menjaga Nirwana “ saya setuju dengan beberapa hal
yang disampaikan penulis seperti bahwasanya di Indonesia ini banyak tempat wisata, bukan
hanya di Jogja atau Bali saja yang berpotensi untuk memberikan penghasilan ke Indonesia.

(3) Salah satu unsur yang menentukan berkembangnya industri pariwisata adalah objek
wisata. Semua hal yang menarik untuk dilihat dan dirasakan oleh wisatawan itulah yang
disebut objek wisata atau tempat wisata. Tempat wisata ini dapat berupa objek wisata alam,
seperti gunung, danau, sungai, pantai, ataupun laut, sedangkan objek wisata bangunan dapat
berupa museum, benteng, situs peninggalan sejarah, dan sebagainya.

(a) Menurut kalian, apakah masih banyak tempat wisata yang memang belum terjamah, baik
oleh pemerintah maupun penduduk setempat?

Jawaban : Ya, Benar menurut saya memang di Indonesia ini masih banyak tempat
wisata yang belum terjaman baik oleh pemerintah maupun penduduk setempat dan
dari teks tersebut saya harap kedepannya Indonesia dapat lebih memanfaatkan potens
alam yang kita miliki.

(b) Coba kalian sebutkan tempat apa saja yang seharusnya bisa dijadikan objek wisata di
daerah kalian, tetapi masih terabaikan dan belum dimanfaatkan.

Jawaban : Didaerah saya objek wisata yang masih terabaikan dan belum di manfaatkan
adalah Pantai Ria Kenjeran, Pantai Ria Kenjeran yang masih banyak tempat rusak
dan belum diperbaiki. Apabila tempat tersebut di renovasi atau di perbaiki maka tentu
lebih indah dan juga dapat menjadi suatu penghasilan atau omset suatu daerah.

(c) Menurut kalian, apa penyebab tempat di daerah kalian itu masih belum digarap atau
dimanfaatkan (belum terjamah)?

Jawaban : Didaerah saya belum terjamah untuk obyek wisatanya dikarenakan kurang
minat dan juga perhatian dari pemerintah. Pemerintah kota saya masih berfokus pada
pembangunan kota dan perbaikan jalan. ( Kota Pahlawan, Surabaya )

(d) Tempat wisata apa sajakah yang ada di daerah kalian?

Jawaban : Tempat wisata yang ada di daerah saya adalah Pantai Ria Kenjeran,
Surabaya Carnival Night Market, Taman Remaja Surabaya, dan beberapa museum
seperti Museum Tugu Pahlawan, Museum Kesehatan, Museum Surabaya, dll.

(e) Apakah objek wisata di daerah kalian sering dikunjungi oleh wisatawan?

25
Jawaban : Objek wisata didaerah saya memang sering dikunjungi oleh wisatawan,
namun berkembangnya zaman dan waktu semakin lama tempat-tempat wisata itu
jarang di kunjungi oleh wisatawan karena mungkin kurang minatnya akan tempat
tersebut atau kurang kreativitas pengelolaan dari tempat wisata tersebut.

(f) Dari mana saja wisatawan itu berasal?

Jawaban : Wisatawan tersebut berasal dari dalam daerah maupun luar daerah
Surabaya ( daerah tempat tinggal saya )

26
Kegiatan 2
Kerja Bersama Membangun Teks Opini / Editorial

Tugas 1
Mengevaluasi Struktur Teks Opini / Editorial

(1) Apakah yang disampaikan pada bagian pernyataan pendapat?

Jawaban : Sastra adalah sebuah hasil dari imajinasi seseorang bersumber dari dorongan
untuk mengungkapkan suatu masalah manusia. Siapa saja dapat mengungkapkan
imajinasinya melalui karya-karya mereka. Namun tidak semua penulis dapat
mempublikasikannya.

(2) Apa pula informasi yang ada pada bagian argumentasi?

Jawaban : Suatu karya sastra apabila tidak dipublikasikan maka tidak akan berarti.
Namun untuk mempublikasikan suatu karya diperlukan wahana. Selama ini hanya
media cetak yang menjadi wadah atau wahana dan itu juga melalui seleksi yang ketat
sehingga sulit bagi penulis pemula yang belum terkenal dan mahir. Namun kini bagi
mereka yang tidak memiliki kesempatan untuk dicetak atau di publikasikan di media
cetak maka ada media digital yang dapat denagn cepat tersebar luas ke seluruh pelosok
Negara. Sayangnya hal ini tentu akan berdampak negative untuk penulis pemula
karena karya yang lahir tanpa seleksi itu bersifat sesuka hati dan akan cenderung liar.

(3) Bagaimana dengan bagian pernyataan ulang pendapat, apakah kalian dapat
menemukannya?

Jawaban : Pada teks opini “Sastra Facebook Sebuah Alternatif Pengembangan Proses
Kreatif “ ini saya dapat menemukan pernyataan ulang pendapat pada paragraph
terakhir yaitu berupa kesimpulan penulis akan teks opini tersebut.
(4) Agar dapat memengaruhi pembaca, penulis opini sering menambahkan data dan fakta
untuk mendukung pendapatnya. Carilah argumentasi yang terdapat dalam teks “Sastra
Facebook, Sebuah Alternatif Pengembangan Proses Kreatif”. Identifikasikanlah argumentasi
yang ada, apakah merupakan pendapat penulis atau fakta yang mendukung pendapat penulis.

(a) Pendapat penulis


1) Sastra erat kaitannya dengan dunia imajinasi.
2) Sebuah karya sastra, apabila tidak dipublikasikan, akan menguap begitu saja tanpa
makna.
3) Padahal untuk memunculkan kreativitas dibutuhkan proses, yakni proses kreatif.
4) Cybersastra, sebagai sebuah wahana, muncul menjawab kegelisahan para penulis
atau sastrawan pemula.

27
5) Kehadiran Cybersastra membawa suatu inovasi baru dalam menduniakan karya
sastra.

(b) Fakta

1) Untuk memublikasikan sebuah karya sastra itulah diperlukan wahana. Selama ini,
wahana yang tersedia adalah media cetak, baik itu buku, koran, majalah, serta tabloid.
2) Sastra lahir oleh dorongan manusia untuk mengungkapkan masalah manusia,
kemanusiaan, dan semesta melalui imajinasi tersebut.
3) Berbagai kecenderungan yang dapat memengaruhi daya kreasi, pengembangan, dan
pelaksanaan gagasan sudah selayaknya tidak diberi peran, sehingga pemunculan
kreativitas tak tersumbat.
4) Wahana ini muncul sekitar awal tahun 2001 seiring dengan merebaknya internet di
Indonesia (http://andarosita.blog.uns.ac.id/2012/04/29/ membumikan-kata-lewat-
cyber-sastra).
5) Theora Aghata dalam esainya “Sastra Cyber: Beberapa Catatan”, terangkum dalam
Sastra Pembebasan Antologi Puisi-Cerpen-Esai (2004), mengungkapkan bahwa
keberadaan Cybersastra telah menjadi wahana dan wacana sangat penting, justru
karena fleksibilitas dan kemampuannya untuk menjadi sebuah barometer baru bagi
kemajuan sastra kita (Indonesia) di masa depan.

(5) Nyatakan pendapat kalian dengan menjawab pertanyaan berikut ini!

(a) Apakah kalian memiliki akun Facebook?

Jawaban : Ya, saya memiliki akun facebook.

(b) Aktivitas apa yang bisa kalian lakukan dengan media sosial ini?

Jawaban : Dengan media sosial facebook ini saya dapat menjalin hubungan dengan
berbagai teman dari belahan dunia, selain itu saya juga dapat berkomunikasi dengan
para pembaca saya dari Indonesia maupun juga dari luar Indonesia serta menjadi
jembatan bagi saya untuk berkomunikasi dengan keluarga yang ada dalam negeri
maupun luar negeri serta sebagai wahana saya untuk berbagi cerita dengan para
sahabat pena saya. Untuk keperluan tugas sekolah, facebook biasa digunakan untuk
berkomunikasi antar siswa dan juga guru.

(c) Berikanlah pendapat kalian tentang kelebihan dan kekurangan Facebook.

Jawaban : Kelebihan facebook: mempermudah komunikasi, memperluas jaringan


pertemanan, dan mudahnya terjangkau dengan seluruh pengguna baik luar maupun dalam
negeri maupun luar negeri.

28
Kekurangan facebook: penyalahgunaan dari para pengguna yang mana digunakan untuk
berkomunikasi atau berbagi hal-hal negatif.

(6) Apakah bentuk kata meng-update melanggar kaidah bahasa indonesia?

Jawaban : Ya, Kata tersebut tidak terdapat pada KBBI yang pada penggunaanya
dipakai untuk pengganti kata "baru". Kata tersebut kata asing yang digunakan sebab
alasan lebih gaul modern sehingga penggunaan kata ini bisa merusak jiwa bangsa
dalam berbahasa

(7) Carilah kata lain seperti kata meng-update yang sering digunakan dalam keseharian, baik
berupa lisan maupun tertulis.

Jawaban : -meng-upgrade
-meng-install
-meng-copy
-meng-update

Tugas 2
Menginterpretasi Fungsi Sosial Teks Opini / Editorial

(1) Apa yang kalian ketahui tentang akronim? Ceritakanlah pendapat kalian kepada teman
sekelas. Mintalah tanggapan mereka.

Jawaban : Akronim adalah suatu singkatan. Umumnya akronim hanya berisi tidak lebih
dari 3 suku kata biasanya akronim hanya mengambil 3 suku kata terakhir. Akronim
bertujuan untuk keringkasan dalam berkomunikasi.

(2) Nyatakan pendapat kalian dengan menjawab pertanyaan berikut ini!

(a) Apakah kamu setuju dengan pernyataan bahwa pemilihan umum bukan hanya pesta
demokrasi, tetapi juga pesta akronim?

:Saya setuju karena ketika adanya pemilu banyak kata yang diakronimkan seperti halnya
pemilihan umum menjadi pemilu.

(b) Apakah Anda setuju dengan pernyataan bahwa penyebab utama pembuatan akronim
adalah keinginan akan keringkasan dalam berkomunikasi?

:Setuju karena secara umum, akronim-akronim tersebut dibuat untuk mempersingkat jumlah
kata agar menghemat waktu dalam pengucapan. Selain itu, sebagian akronim sengaja
diplesetkan agar terkesan lucu, untuk menciptakan keakraban komunikasi sehari-hari.

c) Apakah kalian setuju adanya pesta akronim saat atau jelang pemilu?

29
:Saya setuju karena dapat lebih mudah bagi masyarakat untuk mengingat para calonnya atau
suatu pemilu yang akan berlangsung. Selain itu dapat lebih mempersingkat waktu dalam
berbicara.

Saya tidak setuju karena terkadang akronim dapat disalahartikan oleh masyarakat sehingga
menyingkat suatu kata dengan semau diri mereka sendiri.

(d) Setujukah kalian bahwa akronim, pada titik tertentu, terasa mengotori bahasa Indonesia?

:Saya setuju karena bila akronim itu dibuat dengan “semau sendiri” tanpa di pikir atau dikaji
terlebih dahulu maka makna yang terkandung dan tersampaikan akan berbeda pendapat
dengan apa yang dimaui oleh pembuat akronim tersebut.

Saya tidak setuju karena tujuan akronim adalah untuk mempersingkat dalam komunikasi dan
juga selain itu dapat memudahkan seseorang untuk mengingatkan sesuatu jadi terkesan lebih
akrab, namun sejauh ini ditinjau dari seberapa orang tersebut memahami akan makna
akronim.

(e) Perhatikan akronim “KarSa” (Soekarwo-Saifullah Yusuf) dan “balon” (bakal calon).
Kemukakanlah pendapat kalian tentang kedua akronim tersebut.

Jawaban : Mengenai akronim KarSa ( Soekarwo-Saifullah Yusuf ) kiranya tak


bermasalah karena masih baik bila didengar dan tidak mengandung unsur makna yang
negatif. Namun beda hanya dengan balon. Balon di jawa khususnya di jawa timur
Surabaya kota pahlawan ini dimaknai sebagai perempuan murahan dan lain
sebagainya yang sejenis. Nah bila balon digunakan dengan di gabung dengan misalnya
seperti ini “ KarSa adalah balon “ tentu akan menimbulkan pikiran yang negatif bila
kita berbicara tersebut didepan masyrakat umum. Kecuali bagi mereka yang telah
mengerti maknanya maka tidaklah menjadi persoalan yang rumit dan panjang.

(f) Perhatikan dengan saksama kutipan berikut ini.

Kita menggunakan akronim sebagai salah satu jalan keluar agar kalimat yang kita ungkapkan
terasa ringkas, mudah diucapkan dan diingat oleh lawan bicara kita, bangsa yang beringatan
pendek ini.

Menurut kalian, apa sebenarnya yang ingin disampaikan penulis opini “Pil Pilu Pemilu” ini?

Jawaban : Maksud yang di sampaikan penulis “ Pil Pilu Pemilu “ akronim di Indonesia
digunakan untuk suatu alternatif bagi masyarakat Indonesia agar lebih mudah dalam

30
mengingat sesuatu khususnya dalam hal komunikasi dengan orang lain dan juga
beberapa acara yang menyangkut atau bersangkutan dengan masyarakat luas.

(g) “Akronim bukanlah kata. Akronim hanyalah kata semu yang proses morfologisnya
menimbulkan prinsip semau gue”. Kemukakanlah pendapat kalian tentang hal ini.

Jawaban : Tidak tepat atau kurang tepat. Memang akronim yang bagi sebagian orang
tentu akan menerapkan prinsip semau gue. Namun akronim yang baik adalah tidak
menerapkan prinsip tersebut melainkan menghargai akan fungsi akronim itu sendiri.

(h) Bagaimana kalian menyikapi akronim yang berkembang dalam bahasa Indonesia?

Jawaban : Saya menerima akronim sebagai sebentuk kreativitas dan permainan makna
yang menyegarkan.

(i) Menurut kalian, apakah akronim dapat memperkaya atau malah merusak bahasa
Indonesia?

Jawaban : Memperkaya atau memperusak bahasa Indonesia dengan akronim sendiri


tergantung pada individu serta kata akronim yang dibuat karena tidak semua akronim
bersifat merusak suatu bahasa. Akronim ditujukan justru memperkaya bahasa buka
merusak dengan kreativitas yang ada. Namun memang tidak menutup kemungkinan
akronim dapat menghilangkan kata yang diakronimkan. Seperti tilang = bukti tilang “
dan rudal “ = peluru kendali “

(j) Carilah berbagai akronim yang telah berkembang dalam bahasa Indonesia. Buatlah contoh
kalimat yang mengandung akronim tersebut.
Jawaban : Pemilu ( pemilihan umum ) dan jurdil ( jujur dan adil )
Didalam sebuah pemilu harus dilaksanakan dengan jurdil

No. Akronim Kepanjangan Contoh Dalam Kalimat

1. Puskesmas pusat kesehatan Pada hari senin dan selasa Puskesmas


masyarakat itu ramai dikunjungi oleh pasien yang
sakit.
2. Tilang Bukti Tilang Minggu lalu saya terkena pelanggaran
oleh polisi di Mangga Dua, namun saya
tidak diberikan tilang oleh polisi
tersebut, hanya memberikan selembar
lima puluh ribu saja.
3. Rudal Peluru Dalam Ia tak bisa berkutik karena ia dibawah
tekanna rudal polisi tersebut.
4. ITS Institut Teknologi Ita sedang menempuh pendidikan
Surabaya selanjutnya setelah tamat SMA di ITS.

31
5. HAM Hak Asasi Manusia Telah tertulis dan juga terdapat
peraturan yang mana menegaskan
bahwa HAM adalah milik semua
manusia.
6. Capres Calon Presiden Capres kita kali ini adalah seorang yang
berbudi luhur karena ia gemar
memberikan santunan pada rakyat yang
kurang mampu juga pada mereka yang
berada di panti asuhan.
7. Wartel Warung Telepon Jaman dahulu di tahun awal 2000an,
handphone adalah barang langka untuk
setiap orang, untuk itu dahulu banyak
orang yang membuka usaha wartel atau
warung telepon dengan menerapkan
tariff atau biaya telfon perpanggilan
serta sesuai dengan waktu.
8. MUI Majelis Ulama Indonesia Untuk mendapatkan atau mengetahui
bahwa masakan itu halal atau tidak kita
harus tahu dari lebel MUI. Karena kini
di Indonesia pemerintah telah
menerapkan kebijakan tersebut.
9. SIM Surat Izin Mengemudi Hingga umur Lina mencapai 29 tahun ,
ia belum juga mau mengurus SIM,
bahkan untuk naik motor pun juga ia
enggan.
10. PNS Pegawai Negeri Sipil Ketika guru bahasa Indonesia tadi
bertanya apakah cita-cita saya? Saya
pun menjawab menjadi PNS atau Guru
PNS.

Tugas 3
Memproduksi Teks Opini / Editorial secara bersama

1) Mengapa sajak ini diberi judul “Pada Suatu Hari”?

Jawaban: Sajak ini berjudul suatu hari karena mengibaratkan sebuah pertanyaan yang hendak
muncul tiba-tiba oleh sang penanya. Alasan lain karena tidak diketahuinya waktu yang pasti
kapan si penanya di kisahkan untuk bertanya.

2) Apakah, melalui sajak ini, penyair mengisahkan sesuatu?

Jawaban : Ya, melalui sajak ini penyair mengisahkan mengenai sesuatu.

32
3) Mengapakah buldozer berada pada hamparan sawah dan pematang?

Jawaban : Ya, bulldozer berada pada hamparan sawah dan pematang karena suatu
kerja proyek.

4) Apakah kata “buldozer” dalam sajak tersebut melambangkan sesuatu?

Jawaban : Ya, kata buldozer dalam sajak tersebut melambangkan seseorang yang tidak
bersalah namun ingin suaranya didengar oleh masyarakat umum.

5) Interpretasikanlah sajak tersebut. Diskusikan hasil interpretasi kalian di dalam kelas.

Menulis teks opini berarti menyebarluaskan gagasan kepada khalayak. Dengan berbagai
argumentasi, penulis teks opini harus berusaha memengaruhi khalayak melalui opininya.
Apakah gagasannya diterima atau bahkan diperdebatkan oleh pembaca bergantung seberapa
kuat argumentasi yang diberikan penulis. Tentu saja untuk menghasilkan sebuah teks opini,
terdapat beberapa hal yang harus kalian perhatikan.

(1) Langkah pertama dalam menulis adalah menentukan tema. Untuk memilih tema dalam
menulis teks opini, ikutilah isu aktual yang berkembang. Isu bisa kalian peroleh dari
membaca media cetak atau berbagai media lainnya, menonton televisi, diskusi, atau
melakukan wawancara. Buatlah kelompok yang terdiri dari 2-3 orang, kemudian pilihlah
tema yang akan kalian kembangkan menjadi sebuah teks opini. Sebagai latihan, kalian bisa
mengambil isu dari hasil interpretasi terhadap sajak “Pada Suatu Hari”.

Jawaban : Banyak sekali isu-isu yang sedang berkembang di masyarakat saat ini, salah
satunya adalah mengnai bencana kabut asap yang melanda beberapa daerah di Indonesia. Jika
kita memperhatikan isu-isu tersebut maka tema yang kita pilih adalah kabut asap.

(2) Setelah kalian memilih isu yang dijadikan tema tulisan, tugas kalian selanjutnya adalah
mengumpulkan data sebanyak mungkin. Data bisa kalian dapatkan dari buku, media cetak,
internet, dan sebagainya. Tuliskanlah data yang kalian peroleh berikut.
Jawaban :
1. Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatra, seperti Riau, Jambi, Sumatra Selatan
serta sebagian Kalimantan, telah menyebabkan kabut asap setidaknya dalam tiga
bulan terakhir.
2. Setelah musim penghujan datang hampir sepekan ini kita sudah dapat kembali
melihat langit yang biru dan udara yang mulai cerah.
3. Kita juga mendengar bahwa akan ada tindakan hukum yang serius diterapkan
terhadap mereka yang terbukti sebagai penyebab timbulnya kabut asap, baik
perorangan maupun korporasi.
4. Pernyataan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan yang mengakui bahwa “pertimbangan
ekonomi” membuat pemerintah belum ingin mengumumkan perusahaan-perusahaan
besar yang menjadi tersangka pembakar hutan.

33
5. Pernyataan Menko Polhukam bahwa pemerintah sungguh-sungguh melancarkan
penegakan hukum, khususnya atas perusahaan perkebunan dan pengelolaan hutan.
6. Kelemahan aparat hukum dalam menangani isu lingkungan serta sanksi hukuman
yang ringan juga dirasakan sebagai penyebab berulangnya kasus pembakaran hutan
dari tahun ke tahun.

(3) Berilah judul untuk tulisan kalian. Sebuah judul sangat menentukan ketertarikan pembaca.
Oleh sebab itu, pilihlah judul yang bagus dengan mencari sudut pandang yang menarik.
Pemberian judul dapat berupanpernyataan atau pertanyaan.

Jawaban : Sebagai contoh : Penegakan Hukum Jangan Ikut Lesap Bersama Perginya Kabut Asap

(4)Sebuah teks opini memiliki struktur pernyataan pendapat^argumentasi^ pernyataan ulang


pendapat. Nyatakanlah pendapat sebagai pembuka teks opini yang dibangun. Untuk
memancing pembaca agar menuntaskan pembacaan terhadap tulisan, berikanlah kalimat
pembuka yang menarik. Bagian yang terpenting dalam sebuah teks opini adalah argumentasi.
Bagian ini dianggap jantung sebuah teks opini. Argumentasi yang diberikan harus mampu
meyakinkan pembaca, tentu saja didukung oleh data yang telah dikumpulkan.
Jawaban :

1. Kita tidak boleh larut dalam kegembiraan yang berlebihan karena kita baru saja mengalami
bencana.
2. Jangan sampai kasus hukum ikut lesap bersamaan dengan perginya kabut-asap.
3. Ada hal-hal yang merisaukan dari pemberitaan yang kita baca terkait penanganan secara
hukum kasus kabut asap ini.
4. Sudah seharusnya "pertimbangan ekonomi" dikesampingkan mengingat akibat yang
ditimbulkan oleh kabut asap.
5. Upaya penegakan hukum terhadap sejumlah perusahaan yang terlibat pembakaran hutan
diragukan efektivitasnya oleh para pegiat lingkungan.

(5) Sebuah teks opini memiliki struktur pernyataan pendapat^argumentasi^ pernyataan ulang
pendapat. Nyatakanlah pendapat kalian sebagai pembuka teks opini yang dibangun. Untuk
memancing pembaca agar menuntaskan pembacaan terhadap tulisan kalian, berikanlah
kalimat pembuka yang menarik.

Pernyataan Ulang Pendapat

Pernyataan Pendapat

Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatra, seperti Riau, Jambi, Sumatra Selatan serta
sebagian Kalimantan, telah menyebabkan kabut asap setidaknya dalam tiga bulan terakhir. Di
Riau dan Sumatra selatan, kualitas udara di Kota Pekanbaru dan Palembang sempat masuk
kategori berbahaya seiring dengan meningkatnya jumlah titik api di Pulau

34
Sumatera. Penyebab kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi dan berulang setiap
tahunnya di Sumatera dan Kalimantan disebabkan karena lemahnya penegakan hukum.

(6) Bagian yang terpenting dalam sebuah teks opini adalah argumentasi. Bagian ini dianggap
jantung sebuah teks opini. Argumentasi yang kalian berikan harus mampu meyakinkan
pembaca, tentu saja didukung oleh data yang telah kalian kumpulkan. Kecenderungan
pembaca teks opini adalah membaca tulisan yang tidak panjang, enak dibaca, dan mudah
dicerna. Oleh sebab itu, sebagai penulis, gunakanlah bahasa yang komunikatif, tidak bertele-
tele, serta ringkas penyajiannya. Dalam mengeksplorasi gagasan dan argumentasi kalian,
gunakanlah kalimat yang efektif, efisien, dan mudah dimengerti. Kata yang tidak efektif bisa
kalian pangkas. Jika kalian menggunakan istilah asing atau bahasa daerah, buatlah
padanannya dalam bahasa Indonesia.

Satu hal yang perlu kalian ingat, tulisan yang kalian bangun bukan untuk menggurui, tetapi
hanya berbagi gagasan dan berharap pembaca dapat menerima pendapat kalian terhadap
suatu hal.

Argumentasi yang kalian bangun haruslah konstruktif, agar pesan dalam tulisan bisa diserap
secara baik oleh pembaca. Kemudian, kalian harus memberikan solusi yang komprehensif.

Argumentasi

1)Setelah musim penghujan datang hampir sepekan ini kita sudah dapat kembali melihat
langit yang biru dan udara yang mulai cerah. Semoga kondisi udara terus membaik, normal
seperti sediakala. Kondisi udara membaik yang kini disambut lega hendaknya tidak membuat
kita larut dalam kegembiraan yang berlebihan. Kita baru saja melewati masa-masa
menyedihkan yang sangat panjang akibat kabut asap hasil pembakaran hutan dan lahan.

2)Ketika peristiwa itu terjadi, kita juga mendengar bahwa akan ada tindakan hukum yang
serius diterapkan terhadap mereka yang terbukti sebagai penyebab timbulnya kabut asap, baik
perorangan maupun korporasi. Sejauh ini kepolisian telah menetapkan 132 tersangka dalam
kasus kebakaran hutan yang sebagian besar pelakunya perorangan yaitu 127. Ini yang
hendaknya terus dikawal, jangan sampai ikut lesap bersamaan dengan perginya kabut-asap.

3)Mengingat ada hal-hal yang merisaukan dari pemberitaan yang kita baca terkait
penanganan secara hukum kasus kabut asap ini. Mulai dari dianulirnya status tersangka yang
semula disematkan kepada sebuah korporasi besar. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti
menyebut ada 10 perusahaan yang sudah masuk tahap penyidikan terkait kebakaran hutan di
Sumatra.

4)Pernyataan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan yang mengakui bahwa “pertimbangan


ekonomi” membuat pemerintah belum ingin mengumumkan perusahaan-perusahaan besar
yang menjadi tersangka pembakar hutan. Apa pertimbangan ekonomi yang dimaksud masih
kurang jelas. Namun jika kita melihat akibat yang ditimbulkan oleh kabut asap tersebut yang
telah merugikan trilyunan rupiah serta mengakibatkan hilangnya jam belajar efektif, termasuk
gangguan kesehatan hingga jatuhnya korban jiwa. Sudah seharusnya "pertimbangan
ekonomi" dikesampingkan.

35
5)Walaupun berhembus aroma pesimis dari perkembangan yang terbaca ini, ada bagian dari
pernyataan Menko Polhukam yang agaknya patut kita pegang, bahwa pemerintah sungguh-
sungguh melancarkan penegakan hukum, khususnya atas perusahaan perkebunan dan
pengelolaan hutan. Upaya penegakan hukum terhadap sejumlah perusahaan yang terlibat
pembakaran hutan diragukan efektivitasnya oleh para pegiat lingkungan selama upaya itu
bersifat tebang pilih.

6) Pada bagian akhir teks opini,kalian bisa memberikan pernyataan ulang pendapat yang
berfungsi mempertegas gagasan yang kalian tawarkan kepada pembaca.

Pernyataan Ulang Pendapat

Kelemahan aparat hukum dalam menangani isu lingkungan serta sanksi hukuman yang
ringan juga dirasakan sebagai penyebab berulangnya kasus pembakaran hutan dari tahun ke
tahun. Kita catat dan pegang janji ini dengan serius karena semua ini diperlukan agar kabut
asap tidak muncul lagi di masa mendatang. Semoga kabut asap bukan merupakan bencana
tahunan seperti banjir di negara kita.

8) Tulislah kembali teks opini kalian secara utuh. Buatlah argumentasi kalian dalam bentuk
paragraf dengan mengikuti struktur teks opini pada kolom berikut ini

No. Struktur Kalimat

1. Pernyataan Kebakaran hutan dan lahan di wilayah Sumatra, seperti Riau, Jambi,
Pendapat Sumatra Selatan serta sebagian Kalimantan, telah menyebabkan kabut
asap setidaknya dalam tiga bulan terakhir. Di Riau dan Sumatra selatan,
kualitas udara di Kota Pekanbaru dan Palembang sempat masuk kategori
berbahaya seiring dengan meningkatnya jumlah titik api di Pulau
Sumatera. Penyebab kebakaran hutan dan lahan yang sering terjadi dan
berulang setiap tahunnya di Sumatera dan Kalimantan disebabkan
karena lemahnya penegakan hukum.

2. Argumentasi Setelah musim penghujan datang hampir sepekan ini kita sudah dapat
kembali melihat langit yang biru dan udara yang mulai cerah. Semoga
kondisi udara terus membaik, normal seperti sediakala. Kondisi udara
membaik yang kini disambut lega hendaknya tidak membuat kita larut
dalam kegembiraan yang berlebihan. Kita baru saja melewati masa-masa
menyedihkan yang sangat panjang akibat kabut asap hasil pembakaran
hutan dan lahan.

Ketika peristiwa itu terjadi, kita juga mendengar bahwa akan ada
tindakan hukum yang serius diterapkan terhadap mereka yang terbukti
sebagai penyebab timbulnya kabut asap, baik perorangan maupun
korporasi. Sejauh ini kepolisian telah menetapkan 132 tersangka dalam
kasus kebakaran hutan yang sebagian besar pelakunya perorangan yaitu
36
127. Ini yang hendaknya terus dikawal, jangan sampai ikut lesap
bersamaan dengan perginya kabut-asap.

Mengingat ada hal-hal yang merisaukan dari pemberitaan yang kita baca
terkait penanganan secara hukum kasus kabut asap ini. Mulai dari
dianulirnya status tersangka yang semula disematkan kepada sebuah
korporasi besar. Kapolri Jenderal Badrodin Haiti menyebut ada 10
perusahaan yang sudah masuk tahap penyidikan terkait kebakaran hutan
di Sumatra.

Pernyataan Menko Polhukam Luhut Pandjaitan yang mengakui bahwa


“pertimbangan ekonomi” membuat pemerintah belum ingin
mengumumkan perusahaan-perusahaan besar yang menjadi tersangka
pembakar hutan. Apa pertimbangan ekonomi yang dimaksud masih
kurang jelas. Namun jika kita melihat akibat yang ditimbulkan oleh
kabut asap tersebut yang telah merugikan trilyunan rupiah serta
mengakibatkan hilangnya jam belajar efektif, termasuk gangguan
kesehatan hingga jatuhnya korban jiwa. Sudah seharusnya
"pertimbangan ekonomi" dikesampingkan.

Walaupun berhembus aroma pesimis dari perkembangan yang terbaca


ini, ada bagian dari pernyataan Menko Polhukam yang agaknya patut
kita pegang, bahwa pemerintah sungguh-sungguh melancarkan
penegakan hukum, khususnya atas perusahaan perkebunan dan
pengelolaan hutan. Upaya penegakan hukum terhadap sejumlah
perusahaan yang terlibat pembakaran hutan diragukan efektivitasnya
oleh para pegiat lingkungan selama upaya itu bersifat tebang pilih.

3. Pernyataan Kelemahan aparat hukum dalam menangani isu lingkungan serta sanksi
Ulang hukuman yang ringan juga dirasakan sebagai penyebab berulangnya
Pendapat kasus pembakaran hutan dari tahun ke tahun. Kita catat dan pegang janji
ini dengan serius karena semua ini diperlukan agar kabut asap tidak
muncul lagi di masa mendatang. Semoga kabut asap bukan merupakan
bencana tahunan seperti banjir di negara kita.

37
Kegiatan 3
Kerja Mandiri Membangun Teks Opini / Editorial

Tugas 1
Menyunting dan Mengabstraksi Teks Opini / Editorial

(1) Pengimbuhan menunjukkan pertalian yang teratur antara bentuk dan makna kata.
Keteraturan itu dapat dimanfaatkan untuk mengungkapkan makna konsep yang berbeda.
Berikut ini terdapat contoh bentuk berimbuhan yang menunjukkan pertalian makna tersebut.
Tugas kalian adalah mencari bentuk berimbuhan lainnya untuk melengkapi kolom yang
kosong.

No. Verbal Pelaku/Alat Proses Hasil

1. mengubah pengubah pengubahan ubahan

(yang mengubah) (proses mengubah) (hasil mengubah)

2. menyediakan penyedia Penyediaan Di sediakan

(yang (proses (hasil


menyediakan) menyediakan) menyediakan)

3. memberi Pemberi Pemberian Di beri

(yang memberi) (proses memberi) (hasil memberi)

4. memasang Pemasang Pemasangan Pasangan

(yang memasang) (proses memasang) (hasil memasang)

5. membangun Pembangun Pembangunan Bangunan

(yang membangun) (proses (hasil membangun)


membangun)

6. Menulis Penulis Penulisan Tulisan

(yang menulis) (proses menulis) (hasil menulis)

7. Membagi Pembagi Pembagian Bagian

(yang membagi) (proses membagi) (hasil membagi)

8. Mengantar Pengantar Pengantaran Antaran

(yang mengantar) (proses mengantar) (hasil mengantar)

9. Menali Penali Penalian Talian

38
(yang menali) (proses menali) (hasil menali)

10. mengatur Pengatur Pengaturan Aturan

(yang mengatur) (proses pengaturan) (hasil mengatur)

(2) Reduplikasi merupakan proses pengulangan. Dalam reduplikasi terjadi perubahan makna
gramatikal,sehungga terjadi satuan yang berstatus kata.
a) Berikut ini diberikan bentuk reduplikasi. Tugas kalian adalah memasangkan kata
berulang berikut dengan makna yang tersedia di kolom berikutnya

No. Reduplikasi Makna

1. tidur-tiduran kurang sungguh-sungguh (deintensif)

2. antar-mengantar berbalasan (resiprokal)

3. beres-beres sungguh-sungguh (intensif)

4. keliling-keliling berkali-kali (iteratif)

5. rumah-rumah bentuk jamak

6. warna-warni bermacam-macam

7. lelaki tidak mengalami perubahan makna

8. tali-temali variasi

9. ibu-ibu yang bertindak sebagai

10. mobil-mobilan yang mirip

b) Buatlah contoh kalimat dari reduplikasi di atas.

1) Tidur-tiduran
: Si Adik Sedang Tidur-Tiduran Di Kasurnya

2) Antar-mengantar
: Tukang Pos Biasanya Suka Antar-Mengantar

3) beres-beres
: Ibu Sedang Beres-Beres Rumah

4) keliling-keliling
: Wanita Itu Sedang Keliling-Keliling Di Taman

5) rumah-rumah
: Rumah-Rumah Di Komplek Itu Besar Sekali

39
6) warna-warni
: Pelangi Itu Terdiri Dari Banyak Warna-Warni

7) lelaki
: Lelaki Itu Sedang Berolahraga

8) tali-temali
: Kain Ini Dibuat Dari Tali Temali

9) ibu-ibu
: Ibu-Ibu Itu Pandai Memasak

10) mobil-mobilan
: Adik Suka Bermain Mobil-Mobilan

(3) Hubungan antarkalimat yang membentuk kalimat majemuk selain ditandai oleh kata
penghubung (konjungsi) juga ditandai oleh koma (,) atau titik koma (;). Jika hubungan ini
menunjukkan ketidaklogisan, salah satu penyebabnya adalah penggunaan konjungsi yang tidak
tepat. Berikut diberikan beberapa contoh kalimat majemuk yang menggunakan konjungsi. Jika
pengggunaan konjungsi berikut sudah tepat, berilah tanda (√) pada kolom (B). Akan tetapi, jika
penggunaan konjungsi dalam kalimat berikut tidak logis, berilah tanda (√) pada kolom (S).

No. Reduplikasi B S

1. Resor tumbuh menjamur, oleh sebab itu kontribusi mereka kepada ekonomi - √
daerah amat minimal.

2. Karena secara terminologis kata baik dan benar sudah menyaran pada hal yang √ -
sempurna dan tanpa cacat, orang pun tidak segan-segan memaknai slogan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar itu sama dengan bahasa
Indonesia baku. Sebagai akibatnya, tidak jarang orang (Indonesia) merasa tidak
memiliki kemampuan untuk berbahasa Indonesia dengan baik dan benar.

3. Dalam kehidupan sehari-hari, kebanyakan orang lebih sering berada dalam - √


situasi tidak resmi sehingga tuntutan untuk selalu berbahasa Indonesia ragam
baku itu pun tidak ada.

4. Bahasa yang baik adalah bahasa yang digunakan sesuai dengan situasi - √
pemakaiannya, meskipun bahasa yang benar adalah bahasa yang digunakan
sesuai dengan kaidah (aturan) bahasa.

5. Berbahasa dengan baik dan benar ternyata tidak hanya dapat memperlancar - √
komunikasi, kemudian juga dapat meluruskan cara berpikir (berlogika) dan
sekaligus mengajarkan cara bertanggung jawab.

6. Pemilihan umum (pemilu) bukan hanya pesta demokrasi, namun juga pesta - √
akronim (dan singkatan).

40
7. Dalam pembuatannya, akronim yang berpola kadang tidak menarik atau √ -
membingungkan, maka orang memilih yang melenceng tetapi menghasilkan
kemerduan bunyi

8. Meskipun saya tidak dapat menghadiri undangan tersebut tetapi saya akan tetap - √
mengirimkan kado.

9. Jepang telah menyiapkan teknologi tahan bencana dan membangun sistem sosial - √
yang tanggap bencana.

10. Jika guru tidak hadir, maka para siswa akan berkeliaran di luar kelas. √ -

(4) Kesejajaran unsur kalimat pada kalimat majemuk setara itu diperlukan. Kesejajaran itu
meliputi jenis kalimat ataupun urutan unsur kalimatnya. Sebagai contoh, jika kalimat pertama
yang menjadi unsur kalimat majemuk setara itu berupa kalimat nomina, pengisi predikatnya
berupa nomina, kalimat kedua dan kalimat selanjutnya juga harus berupa kalimat nominal.
Selanjutnya, jika kalimat pertama dalam kalimat majemuk setara itu berupa kalimat transitif,
kalimat kedua dan selanjutnya juga harus berupa kalimat transitif. Misalnya sebagai berikut.
a) Para pegawai negeri menerima gaji setiap awal bulan dan dibelanjakan sebagian untuk
keperluannya sehari-hari.
b) Penulisan laporan itu dilakukan oleh kelompok V, tetapi kelompok Imenyempurnakan.

Kedua contoh kalimat majemuk setara di atas tidak memperlihatkan kesejajaran.


Ketidaksejajaran tersebut dapat dilihat dari kata yang dicetak miring sebagai unsur pengisi
kalimat majemuk setara. Kedua kalimat ini dapat diperbaiki seperti berikut.
a) Para pegawai negeri menerima gaji setiap awal bulan dan membelanjakannyasebagian
untuk keperluannya sehari-hari.
b) Penulisan laporan itu dilakukan oleh kelompok V, tetapi disempurnakan oleh
kelompok I.

Buatlah 5 contoh kalimat majemuk setara lainnya.


1) Jepang tergolong negara maju, tetapi Indonesia tergolong negara berkembang.
2) Juhariyah pergi ke pasar sedangkan Ragil berangkat ke bengkel.
3) Syifa telah mempelajari secara mendalam ilmu ekonomi dan perbankan syariah,
setelah itu ia mendirikan bank sendiri.
4) Aku sedang membaca buku dan Adikku sedang mengerjakan PRnya di ruang tamu.
5) Susanto terkenal akan kejujurannya tetapi kakaknya terkenal karena ketidak
jujurannya.

(5) Salah satu ciri yang membedakan induk kalimat dan anak kalimat adalah kemandirian.
Induk kalimat mempunyai kemandirian jika dibandingkan dengan anak kalimat. Seperti yang
terlihat pada contoh berikut ini.

(a) Ketika ayah datang, ibu sedang membersihkan halaman belakang.

(b) Rani kecewa karena proposal penelitiannya tidak disetujui oleh promotornya.

41
(c) Cerita pendek ini sangat bagus meskipun hanya dikerjakan selama sebulan.

Unsur kalimat (a) ibu sedang membersihkan halaman belakang; (b) Rani kecewa; serta (c)
Cerita pendek ini sangat bagus merupakan induk kalimat karena dapat berdiri sendiri sebagai
kalimat tunggal yang mandiri, tidak bergantung pada unsur lainnya. Buatlah 10 kalimat
majemuk lainnya yang memiliki unsur induk kalimat.

No. Kalimat Majemuk Induk Kalimat Anak Kalimat

1. Adik sedang bermain di kamarnya Adik sedang bermain Ibu menyiapkan


sedangkan ibu menyiapkan makanan di kamarnya. makanan di dapur
di dapur.

2. Pekerjaan itu sudah selesai ketika Pekerjaan itu sudah ayah datang dari kantor
ayah datang dari kantor selesai

3. Nenek membaca majalah ketika Nenek membaca kakek pergi ke pasar


kakek pergi ke pasar majalah

4. Hasil ujiannya yang bagus Hasil ujiannya yang dia anak rajin
menunjukan bahwa dia anak rajin. bagus

5. Ani selalu menolong orang lain oleh Ani selalu menolong dia sangat disayangi
karena itu dia sangat disayangi. orang lain

6. Ajiz mendapatkan rangking 1, karena Ajiz mendapatkan dia anak yang rajin
dia anak yang rajin rangking pertama

7. Danis sengaja tidur siang agar dia Danis sengaja tidur dia bisa bangun pagi
bisa bangun pagi buat belajar siang buat belajar

8. Dia mendirikan perusahaan itu ketika Dia mendirikan Dia masih kuliah
dia masih kuliah tingkat tiga. perusahaan itu tingkat tiga

9. Ketika memberikan keterangan, saksi Saksi itu meneteskan ketika memberikan


itu meneteskan air mata. air mata. keterangan

10. Dengan menurunkan harga beberapa Kita berharap kegiatan Dengan menurunkan
jenis BBM, kita berharap kegiatan ekonomi tidak lesu lagi harga beberapa jenis
ekonomi tidak lesu lagi. BBM

(6) Buatlah ringkasan teks “Mitigasi Belum Optimal” tersebut!

Tanpa kebijakan permanen menghadapi bencana gunung, penyelamatan morat-marit.


Pemerintah terlihat kurang cekatan dalam menanggulangi dampak erupsi. Operasi tanggap

42
darurat yang dilakukan pemerintah terkesan sebatas respons reaktif, spontan, dan sporadis.
Dibutuhkan operasi dengan persiapan koordinasi penyelamatan, penyediaan infrastruktur,
sampai pelatihan relawan yang dilakukan secara prabencana.

Negara seperti Jepang, secara sistemik memiliki program kesiap-siagaan


menghadapai bencana. Sedangkan dalam alam pikir masyarakat kita, letusan gunung masih
dianggap sesuatu yang insidental.Kemampuan pemerintah memberikan informasi penting
masih lemah. Korban meninggal dan luka-luka justru karena dampak tak langsung. Beberapa
orang tewas karena keruntuhan atap rumah ketika membersihkan debu yang menumpuk di
bubungan.

Tatkala hujan turun, air membuat debu mengeras, atap pun ambruk karena tak kuat
menahan beban. Masih ada kemungkinan korban bertambah akibat masyarakat melanggar
zona bahaya. Kenyataaanya banyak penduduk menerobos karena menganggap keadaan sudah
aman. Kesimpang-siuran informasi hampir selalu terulang pada setiap bencana. Erupsi tak
mirip virus influenza. Setiap gunung memiliki aktivitas vulkanis sendiri-sendiri, tidak
bergantung gunung lain.

Seyogianya, pemerintah tangkas memberi informasi yang terang-benderang. Pada


kenyataannya, masyarakat lebih sering mempercayai prediksi dari sumber tak jelas.
Pemerintah harus mampu menyinergikan deteksi bencana yang bertolak dari ilmu
pengetahuan dan pengalaman lokal.Tugas mitigasi adalah meningkatkan pengetahuan
mayarakat tentang ciri-ciri letusan gunung secara ilmiah. Tugas mitigasi juga membangun
menajemen rasional penanggulangan berbasis masyarakat. Daripada menghamburkan uang
untuk hal-hal tak penting, lebih baik pemerintah mulai menyiapkan infrastruktur mitigasi
yang benar.

Tugas 2
Memproduksi Teks Opini / Editorial

(1) Kalian memulainya dengan membuat struktur yang sesuai. Struktur tersebut harus berisi
penyataan pendapat^argumentasi^pernyataan ulang pendapat (thesis
statement^arguments^reiteration)

No. Struktur Kalimat

1. Pernyataan Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi


Pendapat Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah
iklan dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day,
May 17, 2012, sebuah momentum yang digalang World Hypertension
Leage dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”.
Sebagai orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting
dan signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang tepat
jatuh pada pekan lalu itu?

2. Argumentasi Bagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda berbagai


persoalan sosial, mulai dari larangan konser Lady Gaga hingga

43
berbagai kasus korupsi yang tiada hentinya, persoalan hipertensi
(penyakit tekanan darah tinggi) seperti tenggelam tak ada gaungnya.
Apakah karena dianggap kurang menarik sehingga tidak ada yang mau
peduli?

Padahal, kalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia,


haruslah kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di
Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga
penduduk berusia di atas 18 tahun adalah penderita hipertensi. Hal ini
berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita
hipertensi.

Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-
tenang saja. Persoalannya, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit
lain sebagai akibat rusaknya berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal,
dan jantung kalau tidak ditangani dengan baik.

Secara global, penyakit hipertensi memiliki angka kematian yang


cukup mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per
tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar
penduduk bumi menderita hipertensi.

Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah


merasakan betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus
ditanggung untuk cuci darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu
asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal adalah hipertensi. Penyakit
lain yang juga bisa dipicu oleh hipertensi adalah stroke dan jantung
koroner. Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya bisa
meninggal dunia seketika, berbagai penyakit yang dipicu oleh
hipertensi tersebut bisa berlangsung berkepanjangan dan bahkan
menguras biaya yang sangat besar.

Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah,


dipastikan akan menimbulkan berbagai penyakit lain yang bakal
mengurangi kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian,
bermula dari masalah kesehatan dalam keluarga akan dapat
menimbulkan masalah lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka,
melalui tajuk rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak
mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau untuk selalu menjaga
gaya dan pola hidup yang sehat.

Imbauan ini harus pula dibarengi dengan berbagai kampanye dan


penyuluhan untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan. Hal ini
dapat membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya
gaya dan pola hidup yang sehat. Tujuannya agar warga terhindar dari

44
hipertensi dan berbagai penyakit turunannya.

3. Pernyataan Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan seperti yang dilakukan


Ulang Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko
Pendapat dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja
menyebabkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi
juga bagi masyarakat. Risiko ini dapat dikurangi kalau masyarakat
memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.
(Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 23 Mei 2012)

(2) Setelah mengisi bagian yang rumpang pada soal nomor (1),kalian bisa memasukannya
kedalam kerangka teks berikut.

Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi Indonesia (Indonesian


Society for Hypertension) memasang sebuah iklan dengan judul dalam bahasa Inggris:
World Hypertension Day, May 17, 2012, sebuah momentum yang digalang World
Hypertension Leage dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai
orang awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan signifikansinya
memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang tepat jatuh pada pekan lalu itu?

Bagi masyarakat Indonesia yang belakangan ini dilanda berbagai persoalan sosial, mulai
dari larangan konser Lady Gaga hingga berbagai kasus korupsi yang tiada hentinya,
persoalan hipertensi (penyakit tekanan darah tinggi) seperti tenggelam tak ada gaungnya.
Apakah karena dianggap kurang menarik sehingga tidak ada yang mau peduli?

Padahal, kalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah kita waspada dan
sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia mencapai 31,7 persen, artinya
diperkirakan satu dari tiga penduduk berusia di atas 18 tahun adalah penderita hipertensi.
Hal ini berarti puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi.

Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-tenang saja.
Persoalannya, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit lain sebagai akibat rusaknya
berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan jantung kalau tidak ditangani dengan baik.

Secara global, penyakit hipertensi memiliki angka kematian yang cukup mencemaskan,
yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di dunia. Hingga kini, diperkirakan
lebih dari 1 milyar penduduk bumi menderita hipertensi.

Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah merasakan betapa
beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung untuk cuci darah misalnya, meski
mungkin sudah dibantu asuransi. Salah satu penyebab gagal ginjal adalah hipertensi.
Penyakit lain yang juga bisa dipicu oleh hipertensi adalah stroke dan jantung koroner.
Berbeda dengan demam berdarah yang penderitanya bisa meninggal dunia seketika,
berbagai penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut bisa berlangsung berkepanjangan
dan bahkan menguras biaya yang sangat besar.

45
Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan akan
menimbulkan berbagai penyakit lain yang bakal mengurangi kesejahteraan dan
produktivitas. Dengan demikian, bermula dari masalah kesehatan dalam keluarga akan
dapat menimbulkan masalah lain, yaitu problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk
rencana ini masyarakat diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat
diimbau untuk selalu menjaga gaya dan pola hidup yang sehat.

Imbauan ini harus pula dibarengi dengan berbagai kampanye dan penyuluhan untuk
berbagi pengetahuan tentang kesehatan. Hal ini dapat membangun dan menyadarkan
masyarakat mengenai perlunya gaya dan pola hidup yang sehat. Tujuannya agar warga
terhindar dari hipertensi dan berbagai penyakit turunannya.

Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan seperti yang dilakukan Perhimpunan


Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko dan kerugian yang ditimbulkan
penyakit ini sangat besar. Bukan saja menyebabkan beban bagi anggota keluarga
penderita hipertensi, tetapi juga bagi masyarakat. Risiko ini dapat dikurangi kalau
masyarakat memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.

(Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 23 Mei 2012)

Mengonversi Teks Opini / Editorial

(1) Konversikanlah teks “Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi” di atas menjadi
sebuah teks lain dengan struktur yang berbeda

Teks Eksplanasi
Sepertiga Penduduk Indonesia Derita Hipertensi

No. Struktur Kalimat

1. Pernyataan Di sebuah harian nasional, Selasa (22/5), Perhimpunan Hipertensi


Umum Indonesia (Indonesian Society for Hypertension) memasang sebuah iklan
dengan judul dalam bahasa Inggris: World Hypertension Day, May 17,
2012, sebuah momentum yang digalang World Hypertension Leage
dengan tema “Healthy Life Style-Healthy Blood Pressure”. Sebagai orang
awam tentu banyak dari kita yang bertanya, apa penting dan
signifikansinya memperingati Hari Hipertensi Dunia, yang tepat jatuh
pada pekan lalu itu?

2. Urutan Bagi masyarakat Indonesia persoalan hipertensi (penyakit tekanan darah


Sebab- tinggi) seperti tenggelam tak ada gaungnya. Hal ini disebabkan karena
akibat belakangan ini masyarakat Indonesia dilanda berbagai persoalan sosial,
mulai dari larangan konser Lady Gaga hingga berbagai kasus korupsi
yang tiada hentinya,

Padahal, kalau melihat angka penderita hipertensi di Indonesia, haruslah


kita waspada dan sangat peduli. Prevalensi penyakit ini di Indonesia

46
mencapai 31,7 persen, artinya diperkirakan satu dari tiga penduduk
berusia di atas 18 tahun adalah penderita hipertensi. Hal ini berarti
puluhan juta penduduk Indonesia dipastikan menderita hipertensi.

Kalau hipertensi tanpa dampak, kita mungkin patut abai dan tenang-
tenang saja. Persoalannya, hipertensi dapat memicu berbagai penyakit lain
sebagai akibat rusaknya berbagai organ tubuh, seperti otak, ginjal, dan
jantung kalau tidak ditangani dengan baik.

Secara global, penyakit hipertensi memiliki angka kematian yang cukup


mencemaskan, yakni mencapai 7 juta orang meninggal per tahunnya di
dunia. Hingga kini, diperkirakan lebih dari 1 milyar penduduk bumi
menderita hipertensi.

Pada keluarga yang anggotanya menderita gagal ginjal, tentu sudah


merasakan betapa beratnya biaya dan beban hidup yang harus ditanggung
untuk cuci darah misalnya, meski mungkin sudah dibantu asuransi. Salah
satu penyebab gagal ginjal adalah hipertensi. Penyakit lain yang juga bisa
dipicu oleh hipertensi adalah stroke dan jantung koroner. Berbeda dengan
demam berdarah yang penderitanya bisa meninggal dunia seketika,
berbagai penyakit yang dipicu oleh hipertensi tersebut bisa berlangsung
berkepanjangan dan bahkan menguras biaya yang sangat besar.

Bila hipertensi tidak diperhatikan, dirawat, atau pun dicegah, dipastikan


akan menimbulkan berbagai penyakit lain yang bakal mengurangi
kesejahteraan dan produktivitas. Dengan demikian, bermula dari masalah
kesehatan dalam keluarga akan dapat menimbulkan masalah lain, yaitu
problem ekonomi dan sosial. Maka, melalui tajuk rencana ini masyarakat
diingatkan untuk tidak mengabaikan kesehatan. Masyarakat diimbau
untuk selalu menjaga gaya dan pola hidup yang sehat.

Imbauan ini harus pula dibarengi dengan berbagai kampanye dan


penyuluhan untuk berbagi pengetahuan tentang kesehatan. Hal ini dapat
membangun dan menyadarkan masyarakat mengenai perlunya gaya dan
pola hidup yang sehat. Tujuannya agar warga terhindar dari hipertensi dan
berbagai penyakit turunannya.

Dengan demikian, kampanye dan penyuluhan seperti yang dilakukan


Perhimpunan Hipertensi Indonesia ini harus dihargai, mengingat risiko
dan kerugian yang ditimbulkan penyakit ini sangat besar. Bukan saja
menyebabkan beban bagi anggota keluarga penderita hipertensi, tetapi

47
juga bagi masyarakat. Risiko ini dapat dikurangi kalau masyarakat
memiliki pemahaman yang cukup baik mengenai hal itu.
(Sumber: Sinar Harapan, Rabu, 23 Mei 2012)

48
BAB 5 Mengurai Kompilasi dalam Cerita Fiksi dalam Novel
Kegiatan 1
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks Cerita Fiksi dalam Novel

Tugas 1
Memahami Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks Cerita Fiksi dalam Novel

(1) Untuk menemukan tema, terlebih dahulu harus diidentifikasi berbagai masalah yang
ditemukan dalam cerita. Masalah inilah yang kemudian akan menggiring pada penemuan
tema sebuah novel. Maka identifikasikanlah berbagai masalah yang kalian temukan dalam
novel Nyanyi Sunyi dari Indragiri.
Jawaban :

a) Permasalahan pertama yang ditemukan adalah persoalan lingkungan yang dihadapi


tokoh dalam novel. Persoalan dimulai pada April 1998, saat keadaan politik
memburuk akibat jatuhnya harga rupiah. Keadaan tersebut menyebabkan harga getah
karet dan kayu melambung tinggi.

b) Permasalahan kedua yang ditemukan adalah diketahui bahwa hutan telah banyak yang
gundul olehmana perlakuan PT Riau Maju Timber yang telah melakukan penebangan
kayu hampir mencapai seluruh perbatasan barat kampung.

c) Permasalahan ketiga terjadi pada tahun 1986 yang mana panas terik sepanjang tahun,
beras langka, pohon karet tak mengeluarkan getah dan penduduk kampong banyak
yang mencari ubi dan talas ke kampong lain untuk mempertahankan hidup.

d) Permasalahan keempat, penduduk kampong kehabisan air sungai karena banyak


dikeluarkan oleh PT tersebut pada saat musim panas dan pada saat musim hujan
sudah tidak ada pohon yang bisa menyerap air karena sudah banyak yang
ditebang.Sehingga penduduk kampong pun kehilangan mata pencaharian karena ikan-
ikan pun sudah habis kekurangan air.

e) Beberapa hari kemudian hujan turun berhari-hari, air sungai naik dan membuat banjir
serta memporak porandakan segala yang ada. Rumah-rumah dan barang-barang
penduduk tidak ada yang terselamatkan. Karena banjir tersebut banyak rumah hancur,
ternak terbawa air, dan korban jiwa yang tak lagi terhitung.

f) Permasalahan keenam trjadi ketika bulan September dimana musim hujan dan juga
permukaan sungai Indragiri naik dan peristiwa yang terjadi adalah Kalid kehilangan
abahnya.

49
g) Permasalahan ke tujuh terjadi kebakaran yang disebab kan oleh Kalid an kawan-
kawannya pada malam hari tanggl 12 Agustus 1998. Komplek perusahaan yang
menyebabkan kampong Kalid menderita terbakar habis dan Kalid pun masuk penjara.

h) Permasalahan kedelapan, Kalid tak lagi bisa protes kepada Pemerintah karena yang
mengeluarkan surat izin penebangan pohon pun juga pemerintah. Banding dan
tuntutan pun diajukan namun juga semakin memberatkan Kalid karena hakim telah
dibayar oleh Dedi Chandra yang mana bertanggung jawab atas kehancuran kampong.

i) Permasalahan kesembilan, terjadi pada tahun 1986, banyak yang meninggal karena
kampong tersebut terkena wabah kolera, Bantuan dari obat-obatan dan dokter yang
datang terlambat membuat banyak korban berjatuhan.

j) Permasalahan kesepuluh, pergolakan batin Kalid sendiri yang mana pedih melihat
nasib orang miskin sehingga ia bertekad untuk memperbaiki kehidupan
dikampungnya baik dari segi pendidikan, infrastruktur dan pembangunan.

(2) Tema sifatnya mengikat keseluruhan masalah yang ada dalam cerita. Setelah semua
permasalahan terindentifikasi dengan baik, tentukanlah tema novel NSdI ini.

Jawaban :

1. Persoalan dimulai pada April 1998, saat keadaan politik memburuk akibat jatuhnya
harga rupiah. Keadaan tersebut menyebabkan harga getah karet dan kayu melambung
tinggi.
2. PT Riau Maju Timber melakukan penebangan kayu hampir sampai perbatasan
kampung sehingga mengakibatkan beberapa hutan di kampung sebelah sudah lenyap.
3. Panas terik sepanjang tahun mengakibatkan beras menjadi langka, pohon karet tak
mengeluarkan getah karena tak tersiram air.
4. Penebangan hutan yang tidak terkontrol dan pembakaran yang dilakukan membuat
bencana itu selalu datang.
5. Dampak penebangan hutan menyebakan banjir tiap tahun dan kemarau membakar dan
mengeringkan sawah ladang. Hingga suatu ketika banjir bandang menerjang rumah
dan menghanyutkan abah Kalid. Kematian seorang ayah semakin menyalakan api
dendam yang tumbuh di dada Kalid.
6. Kalid membakar base camp milik PT Riau Maju Timber yang menyebabkan
masyarakat banyak menderita akibat eksplorasi hutan yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut.
7. Khalid bersama teman-teman kemudian masuk penjara yang mungkin membuat umi
tertekan batin karena anak satusatunya berurusan dengan masalah kriminal dan
peristiwa tersebut mengakibatkan umi meninggal hanya beberapa hari sebelum khalid
keluar dari penjara.
8. Khalid datang ke kantor Dinas Kehutanan di Rengat ketika libur kuliah dan
mengatakan kepada mereka bahwa aktivitas PT Riau Maju Timber di kampung kami

50
harus dihentikan. Aktivitas tersebut menyebabkan hutan habis dan banjir selalu datang
menenggelamkan kampung.
9. Ketika hakim selesai membaca keputusan, kembali, mereka kalap dan mengatakan
bahwa hukuman itu tidak adil untuk Kalid.
10. Khalid mulai memahami pedihnya menjadi orang miskin adalah bagaimana supaya
kami semua di kampung diperhatikan; sekolah dibangun dengan layak, jalan dan
jembatan dibuat dan orang-orang di kampung kami tidak bermental terbelakang seperti
itu.

Tema sifatnya mengikat keseluruhan masalah yang ada dalam cerita. Setelah semua
permasalahan teridentifikasi dengan baik, novel Nyanyi Sunyi dari Indragiri karya Hary B
Kori’un ini merupakan karya besar yang mampu menampilkan tema lingkungan dengan
penggambaran yang dahsyat. Tema dari novel Nyanyi Sunyi dari Indragiri adalah balas
dendam

(3) Setelah kalian mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam cerita, cobalah kalian
diskusikan hubungan kausalitasnya.

Jawaban : Hubungan kausalitas dapat dilihat dalam kalimat seperti di bawah ini.

a. Keadaan politik yang memburuk menyebabkan harga rupiah yang anjlok, sehingga
harga karet dan kayu melambung tinggi. Hal ini menyebabkan PT Riau Maju Timber
“merampas” hutan masyarakat Rimbo Pematang.
b. Eksplorasi hutan yang berlebihan menyebabkan kekeringan di musim panas dan banjir
di musim hujan.
c. PT Riau Maju Timber melakukan penebangan kayu hampir sampai perbatasan
kampung sehingga mengakibatkan beberapa hutan di kampung sebelah sudah lenyap.
d. Panas terik sepanjang tahun mengakibatkan beras menjadi langka, pohon karet tak
mengeluarkan getah karena tak tersiram air.
e. Penebangan hutan yang tidak terkontrol dan pembakaran yang dilakukan membuat
bencana itu selalu datang.
f. Dampak penebangan hutan menyebakan banjir tiap tahun dan kemarau membakar dan
mengeringkan sawah ladang. Hingga suatu ketika banjir bandang menerjang rumah
dan menghanyutkan abah Kalid. Kematian seorang ayah semakin menyalakan api
dendam yang tumbuh di dada Kalid.
g. Kalid membakar base camp milik PT Riau Maju Timber yang menyebabkan
masyarakat banyak menderita akibat eksplorasi hutan yang dilakukan oleh perusahaan
tersebut.
h. Khalid bersama teman-teman kemudian masuk penjara yang mungkin membuat umi
tertekan batin karena anak satusatunya berurusan dengan masalah kriminal dan
peristiwa tersebut mengakibatkan umi meninggal hanya beberapa hari sebelum khalid
keluar dari penjara.
i. Khalid datang ke kantor Dinas Kehutanan di Rengat ketika libur kuliah dan
mengatakan kepada mereka bahwa aktivitas PT Riau Maju Timber di kampung kami
harus dihentikan. Aktivitas tersebut menyebabkan hutan habis dan banjir selalu datang
menenggelamkan kampung.

51
(5) Perhatikan kutipan halaman 1 dan halaman 98—101. Alur seperti apakah yang
disuguhkan pengarang?

Jawaban : Kesimpulan novel tersebut menggunakan alur mundur. Alur mundur adalah
proses jalannya cerita secara tidak urut. Biasanya pengarang menyampaikan ceritanya
dimulai dari konflik menuju penyelesaian, kemudian menceritakan kembali latar belakang
timbulnya konflik tersebut.

(6) Jika setiap peristiwa dalam cerita fiksi dibagi menjadi tiga bagian, yaitu bagian awal,
tengah, dan akhir, kelompokkanlah peristiwa dalam NSdI menjadi tiga bagian tersebut.

Jawaban :

(a) Bagian Awal


Guntingan koran itu masih ada di mejanya. Tidak semua koran menulis tentang
peristiwa itu, hanya beberapa. Dan yang beberapa itulah yang membuatnya tersentak.
Ada yang nyeri dalam dadanya, ada yang hampa dalam jiwanya. Benarkah berita itu?
Tidakkah salah koran-koran itu menulis tentang hilangnya lelaki itu terbawa arus
Sungai Indragiri yang menenggelamkan beberapa kampung di Indragiri? (NSdI,
2004:1).

(b) Bagian Tengah


Ketika kemudian aku mendengar berita itu: engkau hilang terseret arus sungai dan
mayatmu tak ditemukan dalam sebuah banjir bandang yang melanda kampungmu, aku
sudah kehabisan air mata, Kalid. Aku yakin dan percaya, seperti kejadian-kejadian
sebelumnya, engkau selalu lolos dari apa yang diperkirakan orang. Entahlah, entah
kapan lelaki sepertimu akan mati, atau engkau memang memiliki ilmu yang
membuatmu tak mati, tak terdeteksi aparat, bisa membuat semua orang mencintaimu
dan segala ilmu lainnya? (NSdI, 2004:97—98)

(c) Bagian Akhir


Aku tak yakin, meski aku mempercayainya: kamu bisa melakukan segalanya seperti
yang engkau inginkan. Benarkah engaku telah mati? (NSdI: 2004:98)

Pada umumnya, bagian awal teks cerita fiksi berisikan paparan dan sedikit rangsangan yang
akan mengantarkan pada permasalahan sebenarnya. Pada bagian tengah tekslah komplikasi

52
terjadi. Setelah komplikasi berhasil diuraikan dan dievaluasi, pada bagian akhir cerita
biasanya ditutup dengan penyelesaian.

(7) Pada umumnya, bagian awal teks cerita fiksi berisikan paparan dan sedikit rangsangan
yang akan mengantarkan pada permasalahan sebenarnya. Pada bagian tengah tekslah
komplikasi terjadi. Setelah komplikasi berhasil diuraikan dan dievaluasi, pada bagian akhir
cerita biasanya ditutup dengan penyelesaian.

Jawaban :

No. Struktur Kalimat


1. Komplikasi Di depan beberapa pemuda, suatu malam, aku menjelaskan
bagaimana tamaknya perusahaan-perusahaan besar dalam
menjalankan bisnisnya. “Kapitalis modern tak membutuhkan tenaga
kerja yang berlebihan. Mereka pelit memberikan kesejahteraan
kepada pekerja. Jangan percaya kepada masa depan cerah yang
mereka janjikan. Temanteman, dari dulu hingga sekarang, kita tetap
miskin, sementara mereka selalu datang dan pergi membawa
kekayaan alam kita. Tak ada agama yang bisa membebaskan
masyarakat dari kemiskinan ini. Dalam Islam, Tuhan juga
mengatakan bahwa yang menentukan nasib seseorang adalah orang
itu sendiri. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu umat, kalau umat
itu sendiri tidak mau mengubahnya. Artinya apa, kita sendiri yang
harus bekerja keras untuk keluar dari masalah ini...” (NSdI, 2004:25)
2. Evaluasi Maret 2000. Penjara telah mengajarkan aku banyak hal. Paling tidak,
aku semakin memahami bahwa di tempat yang terkungkung seperti
itu, aku malah menemukan kebebasan untuk melakukan banyak hal,
termasuk berpikir bagaimana mencari kehidupan yang lebih baik
suatu saat nanti. Di penjara, aku banyak memiliki waktu untuk
merenung dan belajar menghargai orang lain, meski banyak orang
yang tak mau menghargaiku. Aku maklum, mereka kebanyakan
memang residivis dan terbiasa dalam kehidupan yang keras. (NSdI,
2004:62)
3. Resolusi Beberapa bulan kemudian, hampir Subuh dia datang ke rumah dan
mengatakan dia akan pergi jauh. Perasaanku mengatakan telah
terjadi apa-apa dengan dirinya. Aku yakin dia telah melakukan
sesuatu dan aku yakin itu ada hubungannya dengan DC... “Mungkin
saat ini polisi sedang sibuk dan menyebarkan intelijennya untuk
mencari pelakunya. Aku telah menghancurkan DC....”

(8) Setiap teks pasti memiliki struktur yang membangunnya, yang memperlihatkan sistem
berpikir pengarangnya
Jawaban :

No. Struktur Kalimat

53
1. Abstrak Prolog:

lelaki tak memiliki apa-apa

jiwanya pergi, mengikuti arah angin

yang tak berketentuan, atau air sungai

yang mengalir membawanya pergi jauh ke arah entah

kadang dia bertanya: “seberapa

beranikah aku mempertaruhkan diriku

bertarung membela kehormatan?”

juga, dia masih meragukan dirinya

sendiri: “seberapa takutkah aku dicintai”

lelaki tak memiliki apa-apa, bekalnya

hanya rasa, untuk dijadikan tongkat

penunjuk dalam perjalanan...

2. Orientasi Guntingan koran itu masih ada di mejanya. Tidak semua koran
menulis tentang peristiwa itu, hanya beberapa. Dan yang beberapa
itulah yang membuatnya tersentak. Ada yang nyeri dalam dadanya,
ada yang hampa dalam jiwanya. Benarkah berita itu? Tidakkah salah
koran-koran itu menulis tentang hilangnya lelaki itu terbawa arus
Sungai Indragiri yang menenggelamkan beberapa kampung di
Indragiri? (NSdI, 2004:1)
3. Komplikasi Di depan beberapa pemuda, suatu malam, aku menjelaskan
bagaimana tamaknya perusahaan-perusahaan besar dalam
menjalankan bisnisnya. “Kapitalis modern tak membutuhkan tenaga
kerja yang berlebihan. Mereka pelit memberikan kesejahteraan
kepada pekerja. Jangan percaya kepada masa depan cerah yang
mereka janjikan. Temanteman, dari dulu hingga sekarang, kita tetap
miskin, sementara mereka selalu datang dan pergi membawa
kekayaan alam kita. Tak ada agama yang bisa membebaskan
masyarakat dari kemiskinan ini. Dalam Islam, Tuhan juga
mengatakan bahwa yang menentukan nasib seseorang adalah orang
itu sendiri. Tuhan tidak akan mengubah nasib suatu umat, kalau
umat itu sendiri tidak mau mengubahnya. Artinya apa, kita sendiri
yang harus bekerja keras untuk keluar dari masalah ini...” (NSdI,
2004:25)

......
Hingga kemudian seluruh penduduk kampung itu tersadar, di suatu
malam yang kering, base camp perusahaan itu terbakar. Apinya
menjulur ke atas di malam yang gelap di tengah hutan, menjulur

54
seperti ingin menjilat apa saja untuk dimakan dan dihancurkan.
(NSdI, 2004:57)
4. Evaluasi Kalid divonis setahun dua bulan oleh hakim. (NSdI, 2004:12)

........

Namun ketika sampai di Rimbo Pematang, tak kudapati umi. Aku


hanya menemukan gundukan tanah merah di pinggir hutan dan
jawaban para tetangga tentang meninggalnya perempuan yang
paling kucintai itu beberapa hari sebelumnya. (NSdI, 2004:62)
5. Resolusi Tengah malam aku meninggalkan Rimbo Pematang, meninggalkan
segala cinta yang kumiliki di kampung itu. Meninggalkan semuanya.
Aku berlari membawa sayatan yang sangat pedih. Aku berjalan kaki
beberapa jam dan tiba di Lintas Timur ketika hawa dingin menusuk
tulang, dan aku tak tahu harus ke mana. Sebuah bus ke arah utara
berhenti dan aku naik. Paginya, bus berhenti di Pekanbaru dan aku
turun di kota itu. Aku pernah beberapa kali ke Pekanbaru, tetapi aku
tidak kenal betul dengan Pekanbaru karena aku lebih kenal Kota
Jambi, tempat aku kuliah, selain jarak yang lebih dekat ke Jambi
ketimbang ke Pekanbaru. (NSdI, 2004:63)

............

Kemudian, seperti dalam cerita-cerita komik atau film silat, lelaki


berambut gondrong menggendong tas ransel itu berjalan menjauhi
lapau itu, yang membuat semua orang yang ada di situ melongo.
Angin senja yang hampir habis membuat rambutnya berkibar-kibar,
dan sinar matahari yang hampir tenggelam membuat tubuhnya
tampak hanya bayangan, seperti siluet. Dia berjalan ke arah barat, ke
arah matahari tenggelam, ke arah Bukit Tengkorak, bukit kematian
yang diyakini oleh seluruh penduduk di kaki Gunung Kerinci itu.
(NSdI, 2004:100)
6. Koda Dingin yang membuat beku, dan laki-laki berambut gondrong
menggendong tas ransel itu tetap berjalan dalam gelap, tanpa cahaya
apapun, tanpa apa-apa. Hanya berjalan, ke arah entah. (NSdI,
2004:101)

(9) Berdasarkan berbagai nukilan yang dberikan, diskusikanlah penokohan Kalid menurut
kalian, baik ciri fisiknya maupun sifat dan sikap yang digambarkan pengarang.

Jawaban :

a) Kalid adalah seorang yang berperawakan keras dengan pori wajah yang agak kasar
dan rahang yang menyembul.
b) Khalid memiliki kumis, cambang, dan jenggot yang panjang.
c) Khalid berambut gondrong dan awut-awutan dan hampir seluruh mukanya tertutup
bulu.
d) Khalid memiliki tatapan mata yang sangat tajam.
e) Khalid memiliki ekspresi yang dingin.
f) Khlaid adalah lelaki pemberani dan misterius.

55
g) Kalid sebagai seorang lelaki yang tidak pernah menyerah menghadapi prahara
kehidupan. Seorang sarjana hukum yang akhirnya menjadi korban ketidakadilan.
Kalid sebagai lelaki yang tak pernah ‘mati’ hingga akhir cerita

(10) Secara keseluruhan, struktur yang membangun teks cerita fiksi adalah
abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda. Akan tetapi, karena teks novel ini
termasuk genre makro, terdapat beberapa jenis genre mikro (teks tunggal) yang mengisi
keseluruhan struktur teks novel. Hal tersebut dapat dilihat pada beberapa nukilan tersebut,
jika diamati dengan cermat, termasuk kedalam teks deskripsi. Tentu kalian masih ingat apa
dan bagaimana struktur teks deskripsi
Jawaban :

No. Struktur Kalimat


1. Bagian Awal Guntingan koran itu masih ada di mejanya. Tidak semua koran
menulis tentang peristiwa itu, hanya beberapa. Dan yang beberapa
itulah yang membuatnya tersentak. Ada yang nyeri dalam dadanya,
ada yang hampa dalam jiwanya. Benarkah berita itu? Tidakkah salah
korankoran itu menulis tentang hilangnya lelaki itu terbawa arus
Sungai Indragiri yang menenggelamkan beberapa kampung di
Indragiri? (NSdI, 2004:1)

..........

Hingga kemudian seluruh penduduk kampung itu tersadar, di suatu


malam yang kering, base camp perusahaan itu terbakar. Apinya
menjulur ke atas di malam yang gelap di tengah hutan, menjulur
seperti ingin menjilat apa saja untuk dimakan dan dihancurkan.
(NSdI, 2004:57)
2. Bagian Tengah Kalid divonis setahun dua bulan oleh hakim. (NSdI, 2004:12)

.........

“Aku ingin dia hancur, Sarah.... Aku marah karena DC adalah biang
kehancuran semuanya...” (NSdI, 2004:90)
3. Bagian Akhir Beberapa bulan kemudian, hampir Subuh dia datang ke rumah dan
mengatakan dia akan pergi jauh. Perasaanku mengatakan telah terjadi
apa-apa dengan dirinya. Aku yakin dia telah melakukan sesuatu dan
aku yakin itu ada hubungannya dengan DC... “Mungkin saat ini polisi
sedang sibuk dan menyebarkan intelijennya untuk mencari pelakunya.
Aku telah menghancurkan DC....” (NSdI, 2004:94)

..........

Dingin yang membuat beku, dan laki-laki berambut gondrong


menggendong tas ransel itu tetap berjalan dalam gelap, tanpa cahaya
apapun, tanpa apa-apa. Hanya berjalan, ke arah entah. (NSdI,
2004:101)

56
(12) Setelah membaca dengan cermat penggalan peristiwa yang terdapat dalam novel NSdi
diatas, teks apakah yang terlihat dengan struktur orientasi^uraian peristiwa^reorientasi
tersebut?
Jawaban : Teks cerita sejarah fiksi, yaitu novel.

(13) Teks cerita fiksi, khususnya novel, termasuk genre makro, sebab dalam tubuh teks ini
terdapat beberapa genre mikro. Cuplikan peristiwa di atas contohnya. Sebuah teks cerita fiksi
memiliki urutan struktur abstrak^orientasi^komplikasi^evaluasi^resolusi^koda. Akan tetapi,
ternyata di dalam struktur besar tersebut, terdapat teks cerita ulang (rekon) seperti di atas.
Teks ini pun dibangun oleh teks lain lagi. Temukanlah teks lain tersebut dengan
memerhatikan penggalan yang lebih kecil dari nukilan di atas

Jawaban : Teks naratif

Struktur Nyanyi Sunyi dari Indragiri


Orientasi Dia memang mau pergi. Dia sudah mengemas pakaiannya
dalam sebuah tas ransel lusuh yang mungkin juga sudah
bau. Dia mau pergi, mengejar dunia dan mimpi masa kanak-
kanaknya: ada jalan beraspal dan jembatan yang
mengeluarkan kampungnya dan juga kampung sekitarnya
dari isolasi. Ada listrik yang menerangi sehingga
kampungnya tidak gelap gulita di malam hari, karena hanya
lampu teplok yang menyala. Dia juga ingin ada sekolah
yang layak tidak hanya sebatas SD, agar anak-anak
kampungnya tidak harus mengayuh perahu ke seberang
ketika ingin berangkat sekolah ke SMP maupun SLTA. Hal
inilah yang membuat banyak anak di kampungnya akhirnya
memilih tidak sekolah dan melakukan kegiatan sehari-hari
seperti orang dewasa di kampung ini; menakik getah,
menjala ikan, dan turun ke sawah
Komplikasi “Tapi Abah tak memiliki banyak uang untuk sekolahmu,
Nak....” Dia ingat, itu kata abahnya ketika dia ingin
melanjutkan ke SLTA setamat SMP. “Untuk sekolahmu
sampai SMP saja kita harus hidup seperti ini,” sambung
lelaki tua itu sambil mengisap tembakaunya, di suatu malam
yang sepi. 4. “Saya akan bekerja sore hari, Abah. Saya akan
mencari sendiri biaya SPP-nya,” katanya ketika itu. 5.
“Jangan begitu, Lid. Kau harus tahu diri bahwa untuk
sekolah itu biayanya besar. Abah tahu, kau pasti ingin
pintar, ingin jadi orang, ingin membangun kampung ini
seperti cerita-ceritamu ketika kecil dulu. Tetapi itu mimpi,
Nak. Biayanya besar....”
Evaluasi Namun dia tetap ngotot agar bisa tetap sekolah yang
jaraknya sekitar 15 kilometer ke kota kecamatan. Dan untuk
sampai ke sana, dia harus naik perahu ke arah hilir selama
setengah jam, menyambung lagi dengan angkutan pedesaan

57
ke arah kota kecamatan. Pulangnya, dia juga harus
menempuh rute yang sama seperti ketika pagi. Setiap hari
dia menempuh perjalanan itu, dan sorenya dia bekerja pada
Jufri, juragan getah di kampungnya. Dia ikut menjadi buruh
angkut getah dari rumah ke rumah. Uang yang didapat dari
pekerjaan itu lumayan bisa untuk membiayai sekolahnya;
dari membeli pakaian seragam, membayar ongkos
perjalanan, sampai biaya SPP.

Resolusi Namun dia tetap memiliki keinginan itu; menjadi guru dan
mengajar anak-anak di kampungnya, agar tidak hanya
sekadar bisa tulis-baca Alquran seperti yang selama ini
didapatkannya dari guru mengaji di surau ketika malam
setelah salat Magrib. Dia ingin menjadi guru, agar anakanak
di kampung ini bisa sekolah yang lebih tinggi; menjadi
insinyur untuk membangun jembatan dan jalan di
kampungnya, atau menjadi pejabat agar punya pikiran untuk
membangun sekolah di kampungnya. Dalam pikirannya,
kalau ada anak kampungnya menjadi pejabat, tentu dia akan
ingat bahwa kampungnya masih terisolir, sehingga
dipikirkan bagaimana membangun jembatan dan jalan, serta
sekolah yang memadai.

Koda Tapi dia memang akan pergi. Meninggalkan semuanya,


semua yang pernah dialaminya sejak dia lahir, kanakkanak,
sampai menamatkan SLTA. Dia ingin ke kota, meneruskan
mimpinya; kuliah dan menjadi seorang guru. Dan dia sudah
berkemas. Sudah memasukkan pakaian dan semua barang
pentingnya, termasuk ijazah, ke dalam tas ransel lusuhnya

(14) informasi apa yang ada dalam ketiga penggalan teks tersebut? Uraikanlah!

Jawaban :

a) Informasi dalam teks (1)

Kehidupan ditahun 1991, aktivitas seorang ibu atau bapak (para wanita atau pria ) disuatu
kampong dan kehidupan sehari-hari yang dilakukan secara rutin oleh mereka.

b) Informasi dalam teks (2)

Keinginan seorang pemuda atau pemudi yang ingin merubah hidup baik dirinya maupun
juga kehidupan desanya. Selain itu terdapat informasi yang mana menggambarkan kehidupan
sehari-hari dikampung itu dan pendidikan dikampung tersebut.

58
c) Informasi dalam teks (6)

Menceritakan sebuah perjuangan seorang pemuda untuk atau dalam menempuh pendidikan
dari sekolah, bekerja, dan membiayai kebutuhannya untuk sekolah ia membanting tulang
sendiri.

(15) Dengan mempelajari informasi yang kalian peroleh, kalian mendapat gambaran bahwa
penulis teks memaparkan secara rinci keadaan di sekitar tokoh. Beberapa penjelasan bahkan
memberikan keterangan waktu untuk menyatakan keadaan faktual yang dideskripsikan.
Pelajarilah sekali lagi dengan saksama informasi yang kalian temukan. Termasuk teks apakah
ketiga penggalan tersebut? Uraikanlah alasan kalian dan sebutkanlah struktur yang
membangun teks tersebut.

Jawaban : Penceritaan (recount), teks yang berisi pengungkapan pengalaman atau peristiwa
yang dilakukan pada masa lampau, yang mempunya tiga struktur yaitu orientasi, urutan
peristiwa, reorientasi. Dilihat dari awal paragraph “1991. Dia masih termenung di serambi
rumah panggungnya sambil menyaksikan kabut tipis yang perlahan pergi satu persatu,
memberikan tempat kepada sinar matahari yang datang dengan warna keemasan. “

(16) Agar kalian lebih memahami berbagai genre mikro yang membangun sebuah teks
makro, baca dan tentukan masing-masing jenis teks yang membangun nukilan berikut ini

(a) Informasi apa saja yang kalian temukan dalam penggalan teks yang memiliki struktur
pernyataan umum^urutan sebab akibat tersebut?

Jawaban : Di tahun 1986 saat kalid SD di kampung nya mengalami sebuah sejarah
bencana yaitu panas terik sepanjang tahun, beras menjadi langka, pohon karet tak mengeluarkan
getah karena tak tersiram air. Penduduk kampung ini akhirnya banyak yang mencari ubi dan talas
ke kampung lain untuk sekadar mempertahankan hidup. Kalid ingin kelak ketika ia dewasa ia
ingin bersekolah yang tinggi dan menjadi seorang insinyur. Kalid juga bertanya kepada abahnya
tentang pekerjaan menebang kayu dihutan yang merupakan suatu tindakan yang akan membuat
bibit bencana di kampung nya.

(b) Jenis teks apakah yang dibangun dengan struktur seperti itu?

Jawaban : Teks eksplanasi

(c) Apakah kalian menemukan teks lain dalam tubuh teks di atas? Kalau ya, teks apakah
itu?

Jawaban : Teks narasi

(12) Setelah melihat ketiga kutipan di atas, apa yang bisa kalian ceritakan?

(a) Kutipan I

Jawaban : Seorang pemuda yang setelah wisuda menjadi sarjana ilmu hukum, akan
pulang ke Rimbo pematang. Dia akan membantu mengajar di SMA Rimbo Parit dengan

59
status honorer, ditempat ia dulu menyelesaikan sekolah. Dia akan memegang mata
pelajaran Tata Negara dan Sejarah.

(b) Kutipan II

Jawaban : Ketidak percayaan Alia dengan berita di Koran tentang peristiwa banjir yang
menenggelamkan kampung Indragiri dan hilangnya lelaki yang terbawa arus saat
peristiwa banjir itu terjadi.

(13) Jika dilihat dari sudut pandang penceritaan, kutipan I dan II memiliki sudut pandang
yang berbeda. Uraikanlah perbedaan masing-masingnya.

(a) Kutipan I

Yang pertama yaitu sudut pandang orang pertama sebagai pelaku utama, sudut pandang
ini umumnya menggunakan kata ganti seperti Aku ataupun Saya pada tokoh utama cerita.
Dalam sudut pandang ini penulis atau pembuat cerita seolah-olah terlibat dalam ceritanya
dan dia sendiri sebagai tokoh utama dalam cerita.
(b) Kutipan II

Sudut pandang pengamat serba tahu, Dalam hal ini pengarang bertindak seolah-olah
mengetahui segala peristiwa yang dialami tokoh dan tingkah laku tokoh.

(14) Berdasarkan kutipan Nyanyi Sunyi dari Indragiri halaman 39—40 diatas, tentukanlah
apakah pernyataan berikut ini benar (B), salah (S),atau tidak terbukti benar salahnya (TT)
dengan membubuhkan tanda centang (√) pada pilihan kalian. Untuk menentukan jawaban,
kalian tidak perlu berpedoman pada pengetahuan umum atau pengetahuan yang telah kalian
miliki, tetapi cukup berpedoman pada informasi yang disajikan dalam teks tersebut.

No. Pernyataan B S TT
1. Hutan-hutan di pinggir kampung banyak yang terbakar. √ - -
2. Kampung di sana menjadi panas akibat hutan yang terbakar. - √ -
3. Kampung tersebut berada jauh dari sungai. - - √
4. Mesin penebang kayu hanya terdengar di siang hari. - - √
5. Setelah ditebang, kayu-kayu dirajang berbentuk papan maupun batangan √ - -
segi empat.
6. Orang-orang yang bekerja menebang kayu itu bekerja untuk seorang - - √
pengusaha yang dilindungi aparat.
7. Untuk mengeluarkan kayu yang sudah dipotong dari hutan √ - -
menggunakan jasa kerbau.
8. Kerbau-kerbau membawa kayu tersebut hingga ke pinggir sungai. √ - -
9. Setelah sampai dipinggir sungai, kemudian kayu tersebut dialirkan - - √
begitu saja ke arah hilir.
10. Banyak orang kampung yang bekerja untuk perusahaan itu. - - √

60
(20) Untuk melukiskan sosok dan watak tokoh, serta suasana latar belakang cerita, baik
waktu maupun tempat, kalian bisa melihat pengarang menggunakan perumpamaan, yang
dikenal dengan sebutan majas atau gaya bahasa. Perhatikan beberapa kutipan berikut. Tentu
saja kalian masih ingat tentang gaya bahasa. Temukan dan tentukanlah gaya bahasa yang
terdapat di dalamnya.

No. Kutipan Nyanyi Sunyi Gaya Bahasa


dari Indragiri
1. Hampir setiap hari Antitesis adalah majas yang membandingkan dua hal yang
pula, dia selalu berlawanan.
mendengar suara
mesin penebang kayu
meraung-raung tidak
siang tidak malam dan
beberapa hari
kemudian kayu-kayu,
yang sudah dirajang
dengan rapi baik
berbentuk papan
maupun batangan segi
empat dikeluarkan
oleh serombongan
kerbau dari hutan
(NSdI, 2004:40).
2. Semuanya Repetisi
seperti musim kering; Pengulangan kata-kata tertentu
kemarau
datangdan angin
gersang menusuk-
nusuk. Semuanya
seperti musim basah;
hujan dan badai adalah
nyanyian dalam sedih
dan ngilu. Semuanya
seperti perih, ketika
langit tak menyisakan
cerita apa-apa.
Semuanya menjadi
sepi... (NSdI, 2004:1).
3. Angin senja yang Metafora mengungkapkan ungkapan secara tidak langsung
hampir berupa perbandingan analogis.
habis membuat
rambutnya berkibar-
kibar, dan sinar
matahari yang hampir

61
tenggelam membuat
rambutnya tampak
hanya bayangan,
seperti siluet (NSdI,
2004:100).
4. Hampir setiap hari, Hiperbola gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara
dalam panas yang berlebihan.
memanggangkampung
itu, hal seperti itu
terjadi; raungan gergaji
sepanjang hari, suara
gedblar kayu tumbang,
kayu yang ditarik
kerbau keluar dari
hutan menuju pinggir
sungai, dan
rombongan aliran kayu
ke arah hilir (NSdI,
2004:40).
5. Tetapi aku sadar Sinestesia adalah metafora berupa ungkapan yang berhubungan
sesadar-sadarnya, dengan suatu indera untuk dikenakan pada indera lain.
bahwa tatapan
matanya yang sangat
tajam ketika kami
pertama kali bertemu-
bukan bertemu, aku
yang memandangnya
dari kejauhan-
menjelang senja
beberapa waktu
sebelum huru hara itu,
telah mengubah
seluruh tatanan
pemikiranku selama
ini (NSdI, 2004:60).
6. Aku diam menahan Klimaks adalah melukiskan keadaan secara berurutan sampai
perih. Perlahan air pada puncaknya
mataku
mengalir dan aku tak
bisa terisak. Memang
tak ada isak, yang ada
dalam diriku adalah
pedih, ngilu, dan nyeri
(NSdI, 2004:21—22).

62
(21) Dalam sebuah novel, untuk melukiskan sesuatu, kerap menggunakan kata sifat yang
meluas, agar dapat memberikan penggambaran yang lebih jelas. Misalnya, untuk
menggambarkan wanita itu menangis sedih, pembaca tidak mengetahui seberapa dalam
kesedihan yang dialami si wanita. Akan tetapi, jika digambarkan: wanita itu tak dapat
menahan isak tangisnya dengan terus mengucurkan air mata, pembaca bisa membayangkan
kesedihan seperti apa yang dialami si wanita.

Berikut akan diberikan beberapa contoh kalimat yang menggunakan kata sifat yang meluas
tersebut. Tugas kalian adalah mencari contoh lain yang boleh kalian buat sendiri.

a) Alia, wanita itu, masih menangis tanpa suara, hanya isakan (NSdI, 2004:1).
b) Dia senang memandang lelaki tu; melihat dari dekat wajahnya yang tidak terlalu halus-
dengan pori-pori yang terlihat dan rahang yang menyembul (NSdI, 2004:4).
c) Dan sebelum perusahaan itu datang, tak pernah ada banjir besar yang menghancurkan
kampung kami setiap tahun (NSdI, 2004:7).
d) Aku sakit hati dan selalu memendam perasaan ingin menghancurkannya suatu saat nanti
kalau ketemu dia, atau siapapun orang dekatnya.(NSdI, 2004: 86).
e) Kebencian yang berasal dari kekecewaan karena ketidakadilan: kepemilikan yang
tercabut dan diambil dengan paksa. (NSdI, 2004:58)

Tugas 2
Membandingkan Teks Cerita Fiksi dalam Novel

(1) Perhatikan kutipan berikut ini. Identifikasikanlah permasalahan yang terlihat pada kutipan
berikut.

1) N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid, atau kami memanggilnya Bu
Mus, hanya memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah Kepandaian Putri). Namun, beliau
bertekad melanjutkan cita-cita ayahnya—K.A. Abdul Hamid, pelopor sekolah
Muhammadiyah di Belitong—untuk terus mengobarkan pendidikan Islam. Tekad itu
memberinya kesulitan hidup tak terkira, karena kami kekurangan guru— lagi pula siapa yang
rela diupah beras 15 kilo setiap bulan? Maka, selama enam tahun di SD Muhammadiyah,
beliau sendiri yang mengajar semua mata pelajaran—mulai dari Menulis Indah, Bahasa
Indonesia, Kewarganegaraan, Ilmu Bumi, sampai Matematika, Geografi, Prakarya, dan
Praktik Olahraga. Setelah seharian mengajar, beliau melanjutkan bekerja menerima jahitan
sampai jauh malam untuk mencari nafkah, menopang hidup dirinya dan adik-adiknya.
(Laskar Pelangi, 2007:29-30)

Jawaban : Masalah pada nomor 1 yaitu kekurangan guru

2) Tak susah melukiskan sekolah kami, karena sekolah kami adalah salah satu dari ratusan
atau mungkin ribuan sekolah miskin di seantero negeri ini yang jika disenggol sedikit saja
oleh kambing yang senewen, bisa rubuh berantakan.

Kami memiliki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD Muhammadiyah dan sore untuk SMP
Muhammadiah. Maka kami, sepuluh siswa baru ini bercokol selama sembilan tahun di

63
sekolah yang sama dan kelas-kelas yang sama, bahkan susunan kawan sebangku pun tak
berubah selama sembilan tahun SD dan SMP itu.

Kami kekurangan guru dan sebagian besar siswa SD Muhammadiyah ke sekolah memakai
sandal. Kami bahkan tak punya seragam. Kami juga tak punya kotak P3K. Jika kami sakit,
sakit apa pun: diare, bengkak, batuk, flu, atau gatal-gatal maka guru kami akan memberikan
sebuah pil berwarna putih, berukuran besar bulat seperti kancing jas hujan, yang rasanya
pahit. Jika diminum kita bisa merasa kenyang. Pada pil itu ada tulisan besar APC. Itulah pil
APC yang legendaris di kalangan rakyat pinggiran Belitong. Obat ajaib yang bisa
menyembuhkan segala rupa penyakit. (Laskar Pelangi, 2007:17—18)

Jawaban : Fasilitas sekolah tidak terpenuhi

3) Sekolah Muhammadiyah tak pernah dikunjungi pejabat, penjual kaligrafi, pengawas


sekolah, apalagi anggota dewan. Yang rutin berkunjung hanyalah seorang pria yang
berpakaian seperti ninja. Di punggungnya tergantung sebuah tabung Ia akan berangkat ke
bulan. Pria ini adalah utusan dari dinas kesehatan yang menyemprot sarang nyamuk dengan
DDT. Ketika asap putih tebal mengepul seperti kebakaran hebat, kami pun bersorak-sorak
kegirangan.

Sekolah kami tidak dijaga karena tidak ada benda berharga yang layak dicuri. Satu-satunya
benda yang menandakan bangunan itu sekolah adalah sebatang tiang bendera dari bambu
kuning dan sebuah papan tulis hijau yang tergantung miring di dekat lonceng. Lonceng kami
adalah besi bulat berlubang-lubang bekas tungku. Di papan tulis itu terpampang gambar
matahari dengan garis-garis sinar berwarna putih. Di tengahnya tertulis SD MD (Sekolah
Dasar Muhammadiyah). (Laskar Pelangi, 2007:17-18)

Jawaban : Sarana dan Prasarana Sekolah yang kurang.

4) Pulau Belitong yang makmur seperti mengasingkan diri dari tanah Sumatra yang
membujur dan di sana mengalir kebudayaan Melayu yang tua. Pada abad ke-19, ketika
korporasi secara sistematis mengeksploitasi timah, kebudayaan bersahaja itu mulai hidup
dalam karakteristik sosiologi tertentu yang atribut-atributnya mencerminkan perbedaan
sangat mencolok seolah berdasarkan status berkasta-kasta. Kasta majemuk itu tersusun rapi
mulai dari para petinggi PN Timah yang disebut “orang staf” atau urang setap dalam dialek
lokal sampai pada para tukang pikul pipa di instalasi penambangan serta warga suku Sawang
yang menjadi buruh-buruh yuka penjahit karung timah. Salah satu atribut diskriminasi itu
adalah sekolahsekolah PN.

Maka lahirlah kaum menak, implikasi dari institusi yang ingin memelihara citra aristokrat.
PN melimpahi orang staf dengan penghasilan dan fasilitas kesehatan, pendidikan, promosi,
transportasi, hiburan, dan logistik yang sangat diskriminatif dibanding kompensasi yang
diberikan kepada mereka yang bukan orang staf. Mereka, kaum borjuis ini, bersemayam di
kawasan eksklusif yang disebut Gedong. Mereka seperti orang-orang kulit putih di wilayah
selatan Amerika pada tahun 70-an. Feodalisme di Belitong adalah sesuatu yang unik, karena

64
ia merupakan konsekuensi dari adanya budaya korporasi, bukan karena tradisi paternalistik
dari silsilah, subkultur, atau priviliese yang dianugerahkan.

Sepadan dengan kebun gantung yang memesona di pelataran menara Babylonia, sebuah
taman kesayangan Tiran Nebuchadnezzar III untuk memuja Dewa Marduk, Gedong adalah
land mark Belitong. Ia terisolasi tembok tinggi berkeliling dengan satu akses keluar masuk
seperti konsep cul de sac dalam konsep pemukiman modern. Arsitektur dan desain
lanskapnya bergaya sangat kolonial. Orang-orang yang tinggal di dalamnya memiliki nama-
nama yang aneh, misalnya Susilo, Cokro, Ivonne, Setiawan, atau Kuntoro, tak ada Muas,
Jamali, Sa’indun, Ramli, atau Mahader seperti nama orangorang Melayu, dan mereka tidak
pernah menggunakan bin atau binti.

Kawasan warisan Belanda ini menjunjung tinggi kesan menjaga jarak, dan kesan itu
diperkuat oleh jajaran pohonpohon saga tua yang menjatuhkan butir-butir buah semerah
darah di atas kap mobil-mobil mahal yang berjejal-jejal sampai keluar garasi. Di sana, rumah-
rumah mewah besar bergaya Victoria memiliki jendela-jendela kaca lebar dan tinggi dengan
tirai yang berlapis-lapis laksana layar bioskop. Rumah-rumah itu ditempatkan pada kontur
yang agak tinggi sehingga keliahatan seperti kastil-kastil kaum bangsawan dengan halaman
terpelihara rapi dan danau-danau buatan. Di dalamnya hidup tenteram sebuah keluarga kecil
dengan dua atau tiga anak yang selalu tampak damai, temaram, dan sejuk. (Laskar Pelangi,
2007:41-43)

Jawaban : Perbedaan status sosial, adanya kesenjangan sosial dan ketidakadilan.

5) Tak disangsikan, jika di-zoom out, kampung kami adalah kampung terkaya di Indonesia.
Inilah kampung tambang yang menghasilkan timah dengan harga segenggam lebih mahal
puluhan kali lipat dibanding segantang padi. Triliunan rupiah aset tertanam di sana, miliaran
rupiah uang berputar sangat cepat seperti putaran mesin parut, dan miliaran dolar devisa
mengalir deras seperti kawanan tikus terpanggil pemain seruling ajaib Der Rattenfanger von
Hameln. Namun, jika di-zoom in, kekayaan itu terperangkap di satu tempat, ia tertimbung di
dalam batas tembok-tembok tinggi Gedong.

Hanya beberapa jengkal di luar lingkaran tembok tersaji pemandangan kontras seperti langit
dan bumi. Berlebihan jika disebut daerah kumuh tapi tak keliru jika diumpamakan kota yang
dilanda gerhana berkepanjangan sejak era pencerahan revolusi industri. Di sana, di luar
lingkar tembok Gedong hidup komunitas Melayu Belitong yang jika belum punya enam anak
belum berhenti beranak pinak. Mereka menyalahkan pemerintah karena tidak menyediakan
hiburan yang memadai sehingga jika malam tiba mereka tak punya kegiatan lain selain
membuat anak-anak itu.

Di luar tembok feodal itu berdirlah rumah-rumah kami, beberapa sekolah negeri, dan satu
sekolah kampung Muhammadiyah. Tak ada orang kaya di sana, yang ada hanya kerumunan
toko miskin di pasar tradisional dan rumah-rumah panggung yang renta dalam berbagai
ukuran. Rumah-rumah asli Malayu ini sudah ditinggalkan zaman keemasannya. Pemiliknya
tak ingin merubuhkannya karena tak ingin berpisah dengan kenangan masa jaya, atau karena
tak punya uang. (Laskar Pelangi, 2007:49-50)

65
Jawaban : Kekayaan alam yang hanya menjadi milik orang kaya, kurang perhatiannya
pemerintah terhadap rakyatnya, kurang hiburan untuk rakyat, banyak orang miskin.

6) Kekuatan ekonomi Belitung dipimpin oleh orang staf PN dan para cukong swasta yang
mengerjakan setiap konsesi eksploitasi timah. Mereka menempati strata tertinggi dalam
lapisan yang sangat tipis. Kelas menengah tak ada, oh atau mungkin juga ada, yaitu para
camat, para kepala dinas dan pejabat-pejabat publik yang korupsi kecil-kecilan, dan aparat
penegak hukum yang mendapat uang dari menggertaki cukong-cukong itu.

Sisanya berada di lapisan terendah, jumlahnya banyak dan perbedaannya amat mencolok
dibanding kelas di atasnya. Mereka adalah para pegawai kantor desa, karyawan rendahan PN,
pencari madu dan nira, para pemain organ tunggal, semua orang Sawang, semua orang
Tionghoa kebun, semua orang Melayu yang hidup di pesisir, para tenaga honorer Pemda, dan
semua guru dan kepala sekolah kampung—kecuali guru dan kepala sekolah PN. (Laskar
Pelangi, 2007:55)

Jawaban : Korupsi

Dari berbagai kutipan di atas, terlihat bahwa pengarang ingin menggambarkan beberapa hal berikut.

(2) Setelah kalian mengidentifikasikan permasalahan yang terlihat dari kutipan di atas,
cobalah bandingkan dengan permasalahan yang terlihat pada novel Nyanyi Sunyi dari
Indragiri.

Laskar Pelangi Nyanyi Sunyi dari Indragiri

1. N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti 1. Persoalan dimulai pada April 1998, saat
K.A. Abdul Hamid, bertekad keadaan politik memburuk akibat jatuhnya
melanjutkan cita-cita ayahnya K.A. harga rupiah. Keadaan tersebut
Abdul Hamid, pelopor sekolah menyebabkan harga getah karet dan kayu
Muhammadiyah di Belitong-untuk melambung tinggi.
terus mengobarkan pendidikan Islam. 2. PT Riau Maju Timber melakukan
2. Karena kami kekurangan guru beliau penebangan kayu hampir sampai perbatasan
sendiri yang mengajar semua mata kampung sehingga mengakibatkan beberapa
pelajaran hutan di kampung sebelah sudah lenyap.
3. Sekolah kami adalah salah satu dari 3. Panas terik sepanjang tahun mengakibatkan
ratusan atau mungkin ribuan sekolah beras menjadi langka, pohon karet tak
miskin di seantero negeri ini. mengeluarkan getah karena tak tersiram air.
4. Sekolah lami kekurangan guru 4. Penebangan hutan yang tidak terkontrol dan
sehingga sepuluh siswa baru ini pembakaran yang dilakukan membuat
bercokol selama sembilan tahun di bencana itu selalu datang.
sekolah yang sama dan kelas-kelas 5. Dampak penebangan hutan menyebakan
yang sama. banjir tiap tahun dan kemarau membakar
5. Sekolah Muhammadiyah tak pernah dan mengeringkan sawah ladang. Hingga
dikunjungi pejabat, penjual kaligrafi, suatu ketika banjir bandang menerjang

66
pengawas sekolah, apalagi anggota rumah dan menghanyutkan abah Kalid.
dewan. Sekolah kami tidak dijaga Kematian seorang ayah semakin
karena tidak ada benda berharga yang menyalakan api dendam yang tumbuh di
layak dicuri. dada Kalid.
6. Pulau Belitong yang makmur seperti 6. Kalid membakar base camp milik PT Riau
mengasingkan diri dari tanah Sumatra Maju Timber yang menyebabkan
yang membujur dan di sana mengalir masyarakat banyak menderita akibat
kebudayaan Melayu yang tua. eksplorasi hutan yang dilakukan oleh
7. Ketika korporasi secara sistematis perusahaan tersebut.
mengeksploitasi timah, kebudayaan 7. Khalid bersama teman-teman kemudian
bersahaja itu mulai hidup dalam masuk penjara yang mungkin membuat umi
karakteristik sosiologi tertentu yang tertekan batin karena anak satusatunya
atribut-atributnya mencerminkan berurusan dengan masalah kriminal dan
perbedaan sangat mencolok seolah peristiwa tersebut mengakibatkan umi
berdasarkan status berkasta-kasta meninggal hanya beberapa hari sebelum
8. Kampung kami adalah kampung khalid keluar dari penjara.
terkaya di Indonesia. Inilah kampung 8. Khalid datang ke kantor Dinas Kehutanan di
tambang yang menghasilkan timah Rengat ketika libur kuliah dan mengatakan
dengan harga segenggam lebih mahal kepada mereka bahwa aktivitas PT Riau
puluhan kali lipat dibanding segantang Maju Timber di kampung kami harus
padi. dihentikan. Aktivitas tersebut menyebabkan
9. Di luar tembok feodal itu berdirlah hutan habis dan banjir selalu datang
rumah-rumah kami, beberapa sekolah menenggelamkan kampung.
negeri, dan satu sekolah kampung 9. Ketika hakim selesai membaca keputusan,
Muhammadiyah. kembali, mereka kalap dan mengatakan
10. Kekuatan ekonomi Belitung dipimpin bahwa hukuman itu tidak adil untuk Kalid.
oleh orang staf PN dan para cukong 10. Khalid mulai memahami pedihnya menjadi
swasta yang mengerjakan setiap orang miskin adalah bagaimana supaya
konsesi eksploitasi timah. kami semua di kampung diperhatikan;
11. Hanya beberapa jengkal di luar sekolah dibangun dengan layak, jalan dan
lingkaran tembok tersaji pemandangan jembatan dibuat dan orang-orang di
kontras seperti langit dan bumi. kampung kami tidak bermental terbelakang
seperti itu.

(3) Membandingkan bisa dengan mencari persamaan maupun perbedaan hal yang
dibandingkan. Seperti halnya teks cerita pada novel Nyanyi Sunyi dari Indragiri terdapat
beberapa struktur teks lain di dalamnya, sehingga novel ini disebut juga dengan genre makro.
Salah satunya adalah teks eksplanasi seperti di bawah ini.

Struktur Nyanyi Sunyi dari Indragiri, 2004,


(Halaman 38-41)
Pernyataan Tahun 1986, inilah tahun terburuk dalam sejarah bencana di
Umum kampungnya. Dia baru tamat SD ketika itu dan umurnya baru 12 tahun.

67
Meski masih bau ingus, tetapi dia ingat betul semua yang terjadi di
kampungnya; panas terik sepanjang tahun, beras menjadi langka, pohon
karet tak mengeluarkan getah karena tak tersiram air. Penduduk
kampung ini akhirnya banyak yang mencari ubi dan talas ke kampung
lain untuk sekadar mempertahankan hidup.
Urutan Sebab- Tahun 1986, inilah tahun terburuk dalam sejarah bencana di
Akibat kampungnya. Dia baru tamat SD ketika itu dan umurnya baru 12 tahun.
Meski masih bau ingus, tetapi dia ingat betul semua yang terjadi di
kampungnya; panas terik sepanjang tahun, beras menjadi langka, pohon
karet tak mengeluarkan getah karena tak tersiram air. Penduduk
kampung ini akhirnya banyak yang mencari ubi dan talas ke kampung
lain untuk sekadar mempertahankan hidup.
UrutanSebab- “Ini cobaan dari Tuhan, Anakku....” kata abahnya ketika itu. Tapi
Akibat mungkin juga peringatan dari Tuhan karena selama ini kita lalai dan
tidak menjalankan apa yang diperintahkan,” sambung abahnya lagi.

“Apo nak kito buat, Abah?” katanya dalam bahasa kampung, campuran
antara logat dusun Jambi dan Indragiri.

“Berdoa dan mendekatkan diri kepada Allah agar bencana kekeringan


ini berakhir.”

“Apakah Allah mau dengar doa dan permintaan kita?”

“Jika ini memang ujian, Allah tak akan memberi ujian yang tidak bisa
diterima oleh manusia....”

Setiap malam, Kalid pergi ke surau untuk mengaji bersama teman-


teman sebayanya.

Setiap pulang dari surau, Kalid langsung bercerita kepada abah dan
uminya, bahwa dia ingin sekolah tinggi dan tidak hanya sekadar pandai
mengaji. “Saya ingin jadi insinyur, Abah, biar saya membangun
jembatan di atas Sungai Indragiri ini,” katanya suatu kali. Abah dan
uminya hanya tersenyum mendengar itu.

Di lain kesempatan, juga ketika pulang dari surau, dia mengatakan


bahwa lebih baik menjadi guru, agar bisa menjadikan orang insinyur
atau pejabat. “Kalau jadi insinyur saya hanya sendirian, tetapi kalau jadi
guru, saya bisa menciptakan banyak insinyur,” katanya. Lagi, abah dan
uminya hanya tertawa mendengar itu.

Panas terik masih terus memanggang kampungnya, juga kampung-


kampung lain di pinggir sungai itu. Asap mengepul dari hutan-hutan di
pinggir kampung yang sudah banyak terbakar. Hampir setiap hari pula,

68
dia selalu mendengar suara mesin penebang kayu meraung-raung tidak
siang tidak malam dan beberapa hari kemudian kayu-kayu, yang sudah
dirajang dengan rapi baik berbentuk papan maupun batangan segi
empat, dikeluarkan oleh serombongan kerbau dari hutan.
Urutan Sebab- Urutan Sebab-
Akibat Akibat Sesampai di pinggir sungai, ada orang yang mengikatnya dengan
tali atau kawat dan kemudian dalam jumlah besar dialirkan ke arah hilir
sungai dan dikendalikan oleh pompong bermesin diesel. Hampir setiap
hari, dalam panas yang memanggang kampung itu, hal seperti ini
terjadi; kayu yang ditarik kerbau keluar dari hutan menuju pinggir
sungai, dan rombongan aliran kayu ke arah hilir.

Kalid bertanya kepada abahnya, apakah mereka yang bekerja itu adalah
orang kampungnya. “Mereka bekerja kepada seorang pengusaha dari
kota yang dibeking aparat untuk menebang hutan di sekitar kampung
kita. Mereka sudah menghabiskan hutan di daerah hulu, dan sekarang
giliran kampung kita dan kampung-kampung lain yang akan dihabiskan
kayunya....”

“Apakah upah mereka mahal, Abah?”

“Harga kayu itu yang mahal, upah untuk mereka yang menebang,
menggergaji, dan semuanya itu sangat kecil. Padahal mereka
mempertaruhkan nyawa. Tidak sedikit dari mereka yang mati ketika
menebang kayu.”
“Tapi mereka mau bekerja?”

“Kita semua butuh uang...”

“Ayah tidak bekerja bersama mereka?”

“Ayah masih bisa mencari pekejaan lain.”

“Banyak orang kampung kita yang bekerja seperti itu, kan Bah?”

“Suatu saat kamu akan tahu, merekalah yang sebenarnya membuat bibit
bencana untuk kampung kita.”

“Kenapa, Abah?”

“Karena mereka menghancurkan hutan yang menyerap dan menyimpan


air saat musim hujan dan mengeluarkannya "

“Apakah upah mereka mahal, Abah?”

69
“Harga kayu itu yang mahal, upah untuk mereka yang menebang,
menggergaji, dan semuanya itu sangat kecil. Padahal mereka
mempertaruhkan nyawa. Tidak sedikit dari mereka yang mati ketika
menebang kayu.”

“Tapi mereka mau bekerja?”

“Kita semua butuh uang...”

“Ayah tidak bekerja bersama mereka?”

“Ayah masih bisa mencari pekejaan lain.”

“Banyak orang kampung kita yang bekerja seperti itu, kan Bah?”

“Suatu saat kamu akan tahu, merekalah yang sebenarnya membuat bibit
bencana untuk kampung kita.”

“Kenapa, Abah?”

“Karena mereka menghancurkan hutan yang menyerap dan menyimpan


air saat musim hujan dan mengeluarkannya

Kalid kecil ketika itu belum paham benar apa itu ekosistem. Kelak,
ketika dia besar, dia baru paham dan marah semarah-marahnya.

Dalam novel Laskar Pelangi juga ditemukan teks eksplanasi seperti pada contoh di bawah ini.

Struktur Laskar Pelangi, 2007


Pernyataan N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul Hamid, atau kami
Umum memanggilnya Bu Mus, hanya memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah
Kepandaian Putri). Namun, beliau bertekad melanjutkan cita-cita
ayahnya-K.A. Abdul Hamid, pelopor sekolah Muhammadiyah di
Belitong-untuk terus mengobarkan pendidikan Islam. Tekad itu
memberinya kesulitan hidup tak terkira, karena kami kekurangan guru-
lagi pula siapa yang rela diupah beras 15 kilo setiap bulan? Maka,
selama enam tahun di SD Muhammadiyah, beliau sendiri yang mengajar
semua mata pelajara-mulai dari Menulis Indah, Bahasa Indonesia,
Kewarganegaraan, Ilmu Bumi, sampai Matematika, Geografi, Prakarya,
dan Praktik Olahraga. Setelah seharian mengajar, beliau melanjutkan
bekerja menerima jahitan sampai jauh malam untuk mencari nafkah,
menopang hidup dirinya dan adik-adiknya. (Laskar Pelangi, 2007:29-
30)
Urutan Sebab- Tak susah melukiskan sekolah kami, karena sekolah kami adalah salah

70
Akibat satu dari ratusan atau mungkin ribuan sekolah miskin di seantero negeri
ini yang jika disenggol sedikit saja oleh kambing yang senewen, bisa
rubuh berantakan.

Kami memiliki enam kelas kecil-kecil, pagi untuk SD Muhammadiyah


dan sore untuk SMP Muhammadiah. Maka kami, sepuluh siswa baru ini
bercokol selama sembilan tahun di sekolah yang sama dan kelas-kelas
yang sama, bahkan susunan kawan sebangku pun tak berubah selama
sembilan tahun SD dan SMP itu.

Kami kekurangan guru dan sebagian besar siswa SD Muhammadiyah ke


sekolah memakai sandal. Kami bahkan tak punya seragam. Kami juga
tak punya kotak P3K. Jika kami sakit, sakit apa pun: diare, bengkak,
batuk, flu, atau gatal-gatal maka guru kami akan memberikan sebuah pil
berwarna putih, berukuran besar bulat seperti kancing jas hujan, yang
rasanya sangat pahit. Jika diminum kita bisa merasa kenyang. Pada pil
itu ada tulisan besar APC. Itulah pil APC yang legendaris di kalangan
rakyat pinggiran Belitong. Obat ajaib yang bisa menyembuhkan segala
rupa penyakit. (Laskar Pelangi, 2007:17—18)
UrutanSebab- Sekolah Muhammadiyah tak pernah dikunjungi pejabat, penjual
Akibat kaligrafi, pengawas sekolah, apalagi anggota dewan. Yang rutin
berkunjung hanyalah seorang pria yang berpakaian seperti ninja. Di
punggungnya tergantung sebuah tabung alumunium besar dengan slang
yang menjalar ke sana ke mari. Ia akan berangkat ke bulan. Pria ini
adalah utusan dari dinas kesehatan yang menyemprot sarang nyamuk
dengan DDT. Ketika asap putih tebal mengepul seperti kebakaran hebat,
kami pun bersorak-sorak kegirangan.

Sekolah kami tidak dijaga karena tidak ada benda berharga yang layak
dicuri. Satu-satunya benda yang menandakan bangunan itu sekolah
adalah sebatang tiang bendera dari bambu kuning dan sebuah papan
tulis hijau yang tergantung miring di dekat lonceng. Lonceng kami
adalah besi bulat berlubang-lubang bekas tungku. Di papan tulis itu
terpampang gambar matahari dengan garis-garis sinar berwarna putih.
Di tengahnya tertulis SD MD (Sekolah Dasar Muhammadiyah). (Laskar
Pelangi, 2007:17-18)

(4) Bahasa merupakan wahana utama penghasil teks. Bahasa adalah sarana bagi pengarang
agar leluasa mengungkapkan gagasan, pikiran, dan perasaannya. Bahasa dalam novel pada
umumnya penuh makna dan menimbulkan efek estetik. Seorang pengarang harus mampu
memilih dan menggunakan kata-kata yang dapat memperkaya makna, menggambarkan objek
dan peristiwa secara imajinatif, serta memberikan efek emotif bagi pembacanya. Melalui
penggunaan gaya bahasa yang tepat, diksi atau pilihan kata yang dilakukan pengarang akan
memikat pembaca untuk terus mengikuti jalan cerita yang disuguhkan. Sama halnya pada
novel Nyanyi Sunyi dari Indragiri, apakah pada novel Laskar Pelangi, pengarangnya juga

71
menggunakan perumpamaan atau gaya bahasa dalam melukiskan sosok dan watak tokoh,
serta suasana latar cerita baik waktu maupun tempat? Jika ya, berikanlah beberapa contoh
perumpamaan tersebut.

a. Ayahnya telah melepaskan belut yang licin itu, dan anaknya baru saja meloncati
nasib, merebut pendidikan.
Bu Mus menghampiri ayah Lintang. Pria itu berpotongan seperti
pohon cemara angin yang mati karena disambar petir: hitam,
meranggas, kurus, dan kaku
b. “Bagi Lintang, kota kecamatan, tempat sekolah kami ini, adalah metropolitan yang
harus ditempuh dengan sepeda sejak subuh.”
c. “Ketika aku menyusul Lintang ke dalam kelas ia menyalamiku dengan kuat seperti
pegangan tangan calon mertua yang menerima pinangan. Energi yang berlebihan di
tubuhnya serta-merta menjalar padaku laksana tersengat listrik.”
d. “Sementara itu, kepala Lintang terus berputar-putar seperti burung hantu.”
e. “Bagi beliau pendidikan adalah enigma, sebuah misteri. Dari empat garis generasi
yang diingatnya, baru Lintang yang sekolah. Generasi kelima sebelumnya adalah
masa antedeluvium, suatu masa ang amat lampau ketika orang-orang Melayu masih
berkelana sebagai nomad. Mereka berpakaian kulit kayu dan menyembah bulan.”
f. “... Sehingga anak Hokian itu menangis sejadi-jadinya seperti orang ketakutan
dipeluk setan.”
g. “... karena pagi itu aku melihat Lintang dengan canggung menggenggam sebuah pinsil
besar yang belum diserut seperti memegang sebilah belati.”
h. “..., karena nanti ia seorang anak miskin pesisir akan menerangi nebula yang
melingkupi sekolah miskin ini sebab ia akan berkembang menjadi manusia paling
jenius yang pernah kujumpai seumur hidupku.”
i. “Burung-burung keramat itu hinggap sebentar di puncak pohon ketapang demi
menebar pertanda bahwa laut akan diaduk badai.”
j. “Bola matanya bergerak-gerak cepat dan menyala-nyala. Ia seperti pilea, bunga
meriam itu, yang jika butiran air jatuh di atas daunnya, ia melontarkan tepung sari,
semarak, spontan, mekar, dan penuh daya hidup. Di dekatnya, aku merasa seperti
ditantang mengambil ancang-ancang untuk sprint seratus meter.”

Tugas 3
Menganalisis Teks Cerita Fiksi dalam Novel

(1) Setelah mencari dan membaca berbagai informasi dari banyak sumber tentang novel
Laskar Pelangi, tema yang ada dalam novel tersebut adalah bertemakan tentang
perjuangan anak-anak yang ingin menggapai cita-cita dengan berbagai cara untuk bisa
mencapai cita-cita yang diimpikan meskipun banyak rintangan, cobaan, dan
permasalahan yang harus dihadapi oleh sang tokoh supaya mencapai cita-cita yang
diimpikan

72
Jawaban : Setelah mencari dan membaca berbagai informasi dari banyak sumber tentang
novel Laskar Pelangi, tema yang ada dalam novel tersebut adalah bertemakan tentang
perjuangan anak-anak yang ingin menggapai cita-cita dengan berbagai cara untuk bisa
mencapai cita-cita yang diimpikan meskipun banyak rintangan, cobaan, dan permasalahan
yang harus dihadapi oleh sang tokoh supaya mencapai cita-cita yang diimpikan.

(2) Berbagai amanat telah disampaikan oleh pengarang melalui cerita yang disuguhkannya dalam
novel Laskar Pelangi. Berikut akan diberikan beberapa kutipan yang bisa dimanfaatkan untuk
menggali amanat yang disampaikan oleh pengarang. Bacalah kutipan berikut secara cermat.
Kemudian temukan amanat apa yang disampaikan pengarang melalui beberapa kutipan
tersebut.

Jawaban :

1. Mendobrak kemiskinan melalui pendidikan menjadi cita-cita tokoh yang dibangun


pengarang dalam novelnya. Pendidikan itu sangat penting, sebab akan menaikkan derajat
seseorang, meskipun dengan segala keterbatasan. Hal ini dapat terlihat dari kutipan
nomor 3) Ayahnya telah melepaskan belut licin itu, dan anaknya baru saja meloncati
nasib, merebut pendidikan (Laskar Pelangi, 2007:10), dan nomor 4) Agaknya selama
turun-temurun keluarga laki-laki cemara angin itu tak mampu terangkat dari endemik
kemiskinan komunitas Melayu yang menjadi nelayan. Tahun ini beliau menginginkan
perubahan dan ia memutuskan anak laki-laki tertuanya, Lintang, tak akan menjadi seperti
dirinya. Lintang akan duduk di samping pria kecil berambut ikal yaitu aku, dan ia akan
sekolah di sini lalu pulang pergi setiap hari naik sepeda (Laskar Pelangi, 2007:11).
2. Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa). Keadaan boleh saja serba
kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru
jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya. Hal ini dapat terlihat
dari kutipan nomor 1) Tahun lalu SD Muhammadiyah hanya mendapatkan sebelas siswa,
dan tahun ini Pak Harfan pesimis dapat memenuhi target sepuluh. Kutipan nomor 2)
“Terimalah Harun, Pak, karena SLB hanya ada di Pulau Bangka, dan kami tak punya
biaya untuk menyekolahkannya ke sana.
3. Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dalam menjalankan
kewajiban kita, dan sabar dalam menghadapi cobaan. Hal ini dapat terlihat dari kutipan
nomor nomor 6) Kami kekurangan guru dan sebagian besar siswa SD Muhammadiyah ke
sekolah memakai sandal. Kami bahkan tak punya seragam. Kami juga tak punya kotak
P3K. Kutipan nomor 7) Pak Harfan menceritakan semua itu dengan semangat perang
Badar sekaligus setenang embusan angin pagi.

(4) Buatlah kelompok kecil yang terdiri dari 2-3 orang, lalu diskusikanlah amanat yang kalian
temukan dari kutipan di atas.

(a) Mendobrak kemiskinan melalui pendidikan menjadi cita-cita tokoh yang dibangun
pengarang dalam novelnya. Pendidikan itu sangat penting, sebab akan menaikkan derajat
seseorang, meskipun dengan segala keterbatasan. Hal ini dapat terlihat dari kutipan
nomor 3) Ayahnya telah melepaskan belut licin itu, dan anaknya baru saja meloncati
nasib, merebut pendidikan (Laskar Pelangi, 2007:10), dan nomor 4) Agaknya selama
turun-temurun keluarga laki-laki cemara angin itu tak mampu terangkat dari endemik

73
kemiskinan komunitas Melayu yang menjadi nelayan. Tahun ini beliau menginginkan
perubahan dan ia memutuskan anak laki-laki tertuanya, Lintang, tak akan menjadi seperti
dirinya. Lintang akan duduk di samping pria kecil berambut ikal yaitu aku, dan ia akan
sekolah di sini lalu pulang pergi setiap hari naik sepeda (Laskar Pelangi, 2007:11).
(b) Angan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa). Keadaan boleh saja serba
kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru
jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya. Hal ini dapat
terlihat dari kutipan nomor 1) Tahun lalu SD Muhammadiyah hanya mendapatkan
sebelas siswa, dan tahun ini Pak Harfan pesimis dapat memenuhi target sepuluh. Kutipan
nomor 2) “Terimalah Harun, Pak, karena SLB hanya ada di Pulau Bangka, dan kami tak
punya biaya untuk menyekolahkannya ke sana.
(c) Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita semangat dalam menjalankan
kewajiban kita, dan sabar dalam menghadapi cobaan. Hal ini dapat terlihat dari kutipan
nomor nomor 6) Kami kekurangan guru dan sebagian besar siswa SD Muhammadiyah ke
sekolah memakai sandal. Kami bahkan tak punya seragam. Kami juga tak punya kotak
P3K. Kutipan nomor 7) Pak Harfan menceritakan semua itu dengan semangat perang
Badar sekaligus setenang embusan angin pagi.

(5) Apakah kalian telah membaca novel Laskar Pelangi ini secara utuh? Lantas, apakah
kalian menemukan amanat yang lainnya dari novel tersebut
Jawaban :

Jangan mudah menyerah oleh keadaan (jangan putus asa). Keadaan boleh saja serba
kekurangan, namun kekurangan janganlah menjadi alasan untuk tidak berusaha. Justru
jadikanlah kekurangan itu sebagai motivasi untuk bisa menutupinya. Hal ini dapat terlihat
dari kutipan nomor 1) Tahun lalu SD Muhammadiyah hanya mendapatkan sebelas siswa,
dan tahun ini Pak Harfan pesimis dapat memenuhi target sepuluh. Kutipan nomor 2)
“Terimalah Harun, Pak, karena SLB hanya ada di Pulau Bangka, dan kami tak punya biaya
untuk menyekolahkannya ke sana.Hidup ini dapat kita lalui dengan bahagia apabila kita
semangat dalam menjalankan kewajiban kita, dan sabar dalam menghadapi cobaan. Hal ini
dapat terlihat dari kutipan nomor nomor 6) Kami kekurangan guru dan sebagian besar siswa
SD Muhammadiyah ke sekolah memakai sandal. Kami bahkan tak punya seragam. Kami juga
tak punya kotak P3K. Kutipan nomor 7) Pak Harfan menceritakan semua itu dengan
semangat perang Badar sekaligus setenang embusan angin pagi.

(6)Berikut akan diberikan penokohan yang terdapat dalam novel. Tugas kalian adalah
menyebutkan nama tokoh yang dimaksud, serta temukanlah bukti pendukungnya dari novel
Laskar Pelangi tersebut. Kalian juga dapat menambahkan penokohan dari sebelas tokoh
anggota Laskar Pelangi jika kalian menemukannya, tentu saja beserta bukti kutipannya.

No. Penokohan Nama Tokoh Kutipan Pendukung


1. Anak lelaki yang Lintang  Nelayan,
biarkan jalan kerikil batu merah
empat puluh kilometer mematahkan
menunjukkan semangatnya (Laskar Pelangi, 2007:13).
minat besar untuk  Dapat dikatakan tak jarang Lintang

74
mempertaruhkan nyawa semi menempuh
bersekolah-karena
pendidikan, namun tak sehari pun ia pernah
harus menempuh membolos. Delapan puluh kilo meter pulang
pergi ditempuhnya dengan sepeda setiap
jarak 80 kilometer hari. Tak pernah mengeluh. (Hirata, 2008:
setiap hari agar 90)

bisa bersekolah.  Anak pengumpul kerang ini pintar sekali.


Matanya menyala-nyala memancarkan
Ia adalah seorang intelegensi, keingintahuan menguasai
anak yang genius dirinya seperti orang kesurupan. Jarinya tak
pernah berhenti mengacung tanda ia bisa
dan menjadi menjawab. Kalau melipat dia paling cepat,
kalau membaca dia paling hebat. (Hirata,
teman sebangku
2008: 105-106)
Ikal Ia memiliki
citacita menjadi
ahli matematika.
Ayahnya bekerja
sebagai nelayan
miskin dan harus
menanggung 14
jiwa anggota
keluarganya
2. Anak lelaki Mahar  ....Maharmemulai intro lagunya dengan
memainkan melodi ukulele yang mendayu-
bertubuh dayu, ukulele itu dipeluknya dengan sendu,
kurus dan matanya terpejam, dan wajahnya syahdu
penuh kesedihan yang mengharu biru, pias
berminat menahankan rasa. (Hirata, 2008: 136)
besar pada seni.  Mahar memiliki hampir setiap aspek
kecerdasan seni yang tersimpan seperti
persediaan amunisi kretivitas dalam lokus-
lokus kepalanya. (Hirata, 2008: 139)

3. Anak lelaki A Kiong  Tapi jika melihat A Kiong...wajahnya


seperti baru keluar dari bengkel ketok
keturunan magic, alias menyerupai frankenstein.
Tionghoa yang Mukanya lebar dan berbentuk kotak,
rambutnya serupa landak...(hirata 53-54)
menganggap
 Ia sangat naif dan tidak perduli seperti
Mahar adalah jalak kerbau.... Namun, meskipun wajahnya
guru baginya. horor, hatinya baik luar biasa. Ia penolong
dan ramah, kecuali pada Sahara. (Hirata,
2008: 68-69)

75
4. Anak lelaki ini Ikal  Aku dan Lintang sebangku karena kami
sama-sama berambut ikal. (Hirata, 2008:
digambarkan 13)
sebagai tokoh  Sejak kecil aku tertarik untuk menjadi
“aku” dalam pengamat kehidupan dan sekarang aku
menemukan kenyataan yang memesona
cerita. Ia berminat dalam sosiologi lingkungan kami yang
pada sastra dan ironis. (Hirata, 2008: 84)
 .....pesona yang memabukkan dan
selalu mendapat
menyadarkan aku bahwa aku telah jatuh
peringkat kedua cinta. (Hirata, 2008: 211)
setelah Lintang.
5. Sang ketua kelas Kucai  .......ternyata
lemot bukan main, namanya
kucai. Kucai sedikik tak beruntung.
sepanjang Kekurangan gizi yang parah ketika kecil
generasi sekolah mungkin menyebabkan ia menderita miopia
alias rabun jauh.......(Hirata : 54)
Laskar
 Sebaliknya, ia memiliki kepribadian
Pelangi yang populis, oportunis, bermulut besar, banyak
menderita rabun teori, dan sok tahu. (Hirata, 2008: 69)

jauh.
6. Seorang anak Flo  Setiap hari beliah berusaha
memperempuankan Flo antara lain dengan
perempuan memaksanya kursus piano. (Hirata, 2008:
tomboi yang 47)

berasal dari  Bapak Flo adalah orang hebat,.....Ia adalah


salah satu segelintir orang Melayu asli
keluarga kaya, Belitong yang berhak tinggal di
serta Gedong.(Hirata : 39-40)

peserta terakhir
Laskar Pelangi.
7. Anak lelaki Trapani  Sirapi jali ini adalah maskot kelas kami.
Seorang perfeksionis berwajah seindah
tampan yang rembulan...Meskipun rumahnya dekat
pintar dan baik dengan sekolah tapi sampai kelas tiga ia
masih diantar jemput ibunya. Ibu adalah
hati. Ia sangat pusat gravitasi hidupnya. Trapani agak
mencintai ibunya. pendiam, otaknya lumayan, dan selalu
menduduki peringkat ketiga. (Hirata, 2008:
74-75)
 Pada saat itu rupanya Trapani telah
mengambil keputusan lain. Ia tak datang ke
dermaga karena ia tak mampu

76
meninggalkan ibunya. (hirata : 360)

8. Anak lelaki yang Harun  Harun adalah seorang pria santun,


pendiam, dan murah senyum. Ia juga
memiliki merupakan teman yang menyenangkan.
keterbelakangan (Hirata, 2008: 76)

mental.  Priatersebut adalah Harun, pria jenaka


sahabat kami semua, yang sudah berusia
lima belas tahun dan agak terbelakang
mentalnya. (Hirata : 14)

9. Satu-satunya Sahara  Lalu ada Sahara, satu-satunya hawa di


kelas kami....sifatnya yang utama: penuh
tokoh perempuan perhatian dan kepala batu......Sahara sangat
dalam kelompok tempramental, tapi ia pintar......Sifat lain
Sahara yang amat menonjol adalah
ini-sebelum Flo kejujurannya yang luar biasa dan benar-
bergabung. Ia benar menghargai kebenaran. (Hirata, 2008:
75)
adalah gadis yang
 N. A. Sahara Aulia Fadhillah binti K.A.
keras kepala. Ia Muslim Ramdhani, Gadi skecil berkerudung
itu memang keras kepala luar biasa. (Hirata
digambarkan
: 19)
sebagai gadis
yang pintar dan
ramah.
10. Tokoh lain yang Syahdan  Lalu Syahdan pun, yang memang
berpembawaan ceria, kali ini terlihat sangat
digambarkan gembira. (Hirata, 2008: 67)
sebagai anak  Syahdan selalu riang menerima tugas apa
nelayan yang pun, termasuk menyiram bunga, asalkan
dirinya dapat menghindarkan diri dari
ceria. pelajaran di kelas. (Hirata, 2008: 197)

11. Ia selalu menjaga Borek  Aku paham apa yang terjadi. Samson malu
mengakui bahwa ia bersembunyi di bawah
citranya sebagai ketiak Syahdan. Ia tak ingin citranya
lelaki jantan. sebagai proa macho hancur karena
ketakutan nonton sebuah film (Hirata : 314)
 Sejak saat itu borek tidak tertarik lagi
dengan hal lain dalam hidup ini selain
ssesuatu yang berhubungan dengan upaya
membesarkan ototnya. Karena latihan keras
ia berhasil mendapat julukan Samson.
(Hirata : 61)

(7) Sudut pandang penceritaan dalam novel Laskar Pelangi antara lain sebagai berikut

77
No. Sudut Pandang Kutipan dari Novel Laskar Pelangi
1. Sudut pandang orang pertama 1. Dalam perjalanan pulang aku dengan sengaja
melanggar perjanjian. Setelah kuburan
Tionghoa, akutak meminta Syahdan
menggantikanku. (Laskar Pelangi, 2007:213).
2. Sedangkan aku dan agaknya anak-anak yang lain
merasa amat pedih: pedih pada orang tua kami yang
tak mampu, pedih menyaksikan detik-detik terakhir
sebuah sebuah sekolah tua yang tutup justru pada hari
pertama kami ingin sekolah, dan pedih pada niat
kuatkami untuk belajar tapi tinggal selangkah lagi
harus terhenti hanya karena kekurangan satu
murid.(Laskar Pelangi, 2007:5-7)
3. Aku dan Lintang sebangku karena kami sama-sama
berambut ikal. Trapani duduk dengan Mahar karena
mereka berdua paling tampan.(Laskar Pelangi,
2007:13-14)
4. N.A. Muslimah Hafsari Hamid binti K.A. Abdul
Hamid, atau kami memanggilnya Bu Mus, hanya
memiliki selembar ijazah SKP (Sekolah Kepandaian
Putri).(Laskar Pelangi, 2007:29-30).
5. Tekad itu memberinya kesulitan hidup tak terkira,
karena kami kekurangan guru-lagi pula siapa yang
rela diupah beras 15 kilo setiap bulan?(Laskar
Pelangi, 2007:29-30). Tak susah melukiskan
sekolah kami, karena sekolah kami adalah salah satu
dari ratusan atau mungkin ribuan sekolah miskin di
seantero negeri ini yang jika disenggol sedikit saja
oleh kambing yang senewen, bisa rubuh
berantakan.(Laskar Pelangi, 2007:17-18)
2. Sudut pandang orang ketiga 1. Ia memperlihatkan bakat kalkulus yang amat besar
dan keahliannya tidak hanya sebatas menghitung
guna menemukan solusi, tetapi ia memahami filosofi
operasi-operasi matematika dalam
hubungannyadengan aplikasi seperti yang dipelajari
para mahasiswa tingkat lanjut dalam subjek
metodolgi riset (Laskar Pelangi, 2007:119).
2. Di punggungnya tergantung sebuah tabung
alumunium besar dengan slang yang menjalar ke sana
ke mari. Iaakan berangkat ke bulan.(Laskar Pelangi,
2007:17-18).
3. Feodalisme di Belitong adalah sesuatu yang unik,
karena ia merupakan konsekuensi dari adanya budaya
korporasi, bukan karena tradisi paternalistik dari

78
silsilah, subkultur, atau priviliese yang
dianugerahkan.(Laskar Pelangi, 2007:41-43)
4. Ia terisolasi tembok tinggi berkeliling dengan satu
akses keluar masuk seperti konsep cul de sac dalam
konsep pemukiman modern.(Laskar Pelangi,
2007:41-43).
5. Lagi pula lebih baik kutitipkan dia di sekolah ini
daripada di rumah ia hanya mengejar-ngejar anak-
anak ayamku....” (Laskar Pelangi, 2007:7-8).
6. Maka diam-diam dia telah mempersiapkan sebuah
pidato pembubaran sekolah di depan para orang tua
murid pada kesempatan pagi ini.(Laskar Pelangi,
2007:5-7)

(8) Identifikasikanlah permasalahan yang kalian temukan dalam novel Laskar Pelangi ini.
Jawaban : Permasalahan yang kalian temukan dalam novel Laskar Pelangi antara lain.

1. Permasalahan pertama yang ditemukan adalah hampir ditutupnya SD Muhammadiyah


karena kekurangan murid.
2. Kami kekurangan guru dan sebagian besar siswa SD Muhammadiyah ke sekolah
memakai sandal. Kami bahkan tak punya seragam.

(9) Kemudian,solusi apa yang disuguhkan pengarang atas permasalahan yang terjadi?
Uraikanlah jawaban kalian
Jawaban : Solusi Permasalahan:

1. Permasalahan pertama yang ditemukan adalah hampir ditutupnya SD Muhammadiyah


karena kekurangan murid. Kemudian, keadaan ini terselamatkan oleh kedatangan
Harun yang menjadi murid kesepuluh di SD itu.
2. Selama enam tahun di SD Muhammadiyah, beliau sendiri yang mengajar semua mata
pelajara-mulai dari Menulis Indah, Bahasa Indonesia, Kewarganegaraan, Ilmu Bumi,
sampai Matematika, Geografi, Prakarya, dan Praktik Olahraga.

(10) Lengkapilah struktur teks novel Laskar Pelangi yang terdapat dalam kolom berikut.

No. Struktur Kalimat


1. Abstrak Pagi itu, waktu aku masih kecil, aku duduk di bangku panjang di depan
sebuah kelas. Sebatang pohon filicium tua yang rindang meneduhiku.
Ayahku duduk di sampingku memeluk pundakku dengan kedua
lengannya dan tersenyum mengangguk-angguk pada setiap orang tua dan
anak-anaknya yang duduk berderet-deret di bangku panjang lain di depan
kami. Hari itu ada hari yang agak penting: hari pertama masuk SD
(Laskar Pelangi, 2007:1).
2. Orientasi Tahun lalu SD Muhammadiyah hanya mendapatkan sebelas siswa, dan
tahun ini Pak Harfan pesimis dapat memenuhi target sepuluh. Maka diam-
diam dia telah mempersiapkan sebuah pidato pembubaran sekolah di

79
depan para orang tua murid pada kesempatan pagi ini. Kenyataan bahwa
mereka hanya memerlukan satu siswa lagi untuk memenuhi target itu
menyebabkan pidato ini akan menjadi sesuatu yang menyakitkan hati.
(Laskar Pelangi, 2007:5-7)

................

Harun telah menyelamatkan kami dan kami pun bersorak. Sahara berdiri
tegak merapikan lipatan jilbabnya dan meyandang tasnya dengan gagah,
ia tak mau duduk lagi. Bu Mus tersipu. Air mata guru muda ini surut dan
ia menyeka keringat di wajahnya yang belepotan karena bercampur
dengan bedak tepung beras. (Laskar Pelangi, 2007:7-8)
3. Komplikasi Mendengar keputusan itu Lintang merontak-ronta ingin segera masuk
kelas. Ayahnya berusaha keras menenangnenangkannya, tapi ia
memberontak, menepis pegangan ayahnya, melonjak, dan menghambur
ke dalam kelas mencari bangku kosongnya sendiri. Di bangku itu ia
seumpama balita yang dinaikkan ke atas tank, girang tak alang kepalang,
tak mau turun lagi. Ayahnya telah melepaskan belut yang licin itu, dan
anaknya baru saja meloncati nasib, merebut pendidikan.(Laskar Pelangi,
2007:10)

......................

Umumnya Bu Mus mengelompokkan tempat duduk kami berdasarkan


kemiripan. Aku dan Lintang sebangku karena kami sama-sama berambut
ikal. Trapani duduk dengan Mahar karena mereka berdua paling tampan.
Penampilan mereka seperti para pelantun irama semenanjung idola orang
Melayu pedalaman. Trapani tak tertarik dengan kelas, ia mencuricuri
pandang ke jendela, melirik kepala ibunya yang muncul sekali-sekali di
antara kepala orang tua lainnya.

Tapi Borek dan Kucai didudukkan berdua bukan karena mereka mirip,
tapi karena sama-sama susah diatur. Baru beberapa saat di kelas, Borek
sudah mencoreng muka Kucai dengan penghapus papan tulis. Tingkah ini
diikuti Sahara yang sengaja menumpahkan air minum A Kiong sehingga
anak Hokian itu menangis sejadi-jadinya seperti orang ketakutan dipeluk
setan. N.A. Sahara Aulia Fadillah binti K.A. Muslim Ramdhani Fadillah,
gadis kecil berkerudung itu, memang keras kepala luar biasa. Kejadian ini
menandai perseteruan mereka yang akan berlangsung akut bertahun-
tahun. Tangisan A Kiong nyaris merusak acara perkenalan yang
menyenangkan pagi ini.
(Laskar Pelangi, 2007:13-14)
4. Evaluasi Kami kekurangan guru dan sebagian besar siswa SD Muhammadiyah ke
sekolah memakai sandal. Kami bahkan tak punya seragam. Kami juga tak
punya kotak P3K. Jika kami sakit, sakit apa pun: diare, bengkak, batuk,

80
flu, atau gatal-gatal, maka guru kami akan memberikan sebuah pil
berwarna putih, berukuran besar bulat seperti kancing jas hujan, yang
rasanya sangat pahit. Jika diminum kita bisa merasa kenyang. Pada pil itu
ada tulisan besar APC. Itulah pil APC yang legendaris di kalangan rakyat
pinggiran Belitong. Obat ajaib yang bisa menyembuhkan segala rupa
penyakit. (Laskar Pelangi, 2007:17-18)
5. Resolusi Pak Harfan menceritakan semua itu dengan semangat perang Badar
sekaligus setenang embusan angin pagi. Kami terpesona pada setiap
pilihan kata dan gerak lakunya yang memikat. Ada semacam pengaruh
yang lembut dan baik terpancar darinya. Ia mengesankan sebagai pria
yang kenyang akan pahit getir perjuangan dan kesusahan hidup,
berpengetahuan seluas samudra, bijak, berani mengambil risiko, dan
menikmati daya tarik dalam mencari-cari bagaimana cara menjelaskan
sesuatu agar setiap orang mengerti. (Laskar Pelangi, 2007:23) 14)

Ketika mengajukan pertanyaan beliau berlari-lari kecil mendekati kami,


menatap kami penuh arti dengan pandangan matanya yang teduh seolah
kami adalah anak-anak Melayu yang paling berharga. Lalu membisikkan
sesuatu di telinga kami, menyitir dengan lancar ayat-ayat suci, menantang
pengetahuan kami, berpantun, membelai hati kami dengan wawasan ilmu,
lalu diam, diam berpikir seperti kekasih merindu, indah sekali. (Laskar
Pelangi, 2007:23-24)
6. Koda Beliau menorehkan benang merah kebenaran hidup yang sederhana
melalui kata-katanya yang ringan namun bertenaga seumpama titik-titik
air hujan. Beliau mengobarkan semangat kami untuk belajar dan membuat
kami tercengang dengan petuahnya tentang keberanian pantang menyerah
melawan kesulitan apa pun. Pak Harfan memberi kami pelajaran pertama
tentang keteguhan pendirian, tentang kerukunan, tentang keinginan kuat
untuk mencapai cita-cita. Beliau meyakinkan kami bahwa hidup bisa
demikian bahagia dalam keterbatasan jika dimaknai dengan keikhlasan
berkorban untuk sesama. Lalu beliau menyampaikan sebuah prinsip yang
diam-diam menyelinap jauh ke dalam dadaku serta memberi arah bagiku
hingga dewasa, yaitu bahwa hiduplah untuk memberi sebanyak-
banyaknya. (Laskar Pelangi, 2007:23-24)

(11) Dalam novel Laskar Pelangi ini terdapat banyak idiom, yaitu konstruksi yang maknanya
tidak sama dengan gabungan makna unsurnya. Menurut Gorys Keraf, idiom merupakan pola
struktural yang menyimpang dari kaidah bahasa umum dan biasanya berbentuk frasa.
Sedangkan artinya tidak dapat diterangkan secara logis atau gramatikal dengan bertumpu
pada makna kata yang membentuknya.

Berikut ini terdapat beberapa idiom yang dikutip dari novel Laskar Pelangi (LP) beserta
maknanya. Hanya saja idiom (yang dicetak miring) dan maknanya tersebut dipasangkan
secara acak pada kolom di bawah ini.

81
No. Kutipan Idiom Makna
Idiom
1. Senyum Bu Mus adalah senyum getir yang dipaksakan karena tampak ‘senyum
jelas beliau sedang cemas (LP, 2007:2). yang lahir
dari rasa hati
yang kecewa’
2. Ia juga diperhatikan ibunya layaknya anak emas. Mungkin karena ia ‘orang yang
satusatunya laki-laki di antara lima saudara perempuan lainnya (LP, paling
2007:74). disayangi’
3. Sebagian yang lain diam terpaku, mulutnya ternganga, ia diselubungi ‘tidak bisa
kabut dengan tatapan mata yang kosong dan jauh (LP, 2007:104). berkata apa-
apa’
4. Guru-guru yang sederhana ini berada dalam situasi gentingkarena ‘keadaan
Pengawas Sekolah dari Depdikbud Sumsel telah memperingatkan bahwa yang
jika SD Muhammadiyah hanya mendapat murid baru kurang dari menegangkan
sepuluh orang, maka sekolah paling tua di Belitong ini harus ditutup atau
(LP, 2007:4). berbahaya’
5. Yang berhasil dibawa pulang hanya tubuh yang remuk redam.... (LP, ‘hancur sama
2007:264). sekali’
6. Ketika beliau angkat bicara, tak dinyana, meluncurlah mutiara-mutiara ‘mulai
nan puitis sebagai prolog penerimaan selamat datang penuh atmosfer bicara’
sukacita di sekolahnya yang sederhana (LP, 2007, 21—22).
7. Intonasinya lembut membelai-belai kalbu dan Maharmemaku hati kami ‘menciptakan
dalam rasa pukau menyaksikannya menyanyi sambil menitikkan air rasa yang
mata (LP, 2007:137). mendalam
dalam hati’
8. Tak mengapa tujuan tak tercapai asal tak jatuh nama dalamdebat ‘debat yang
kusir (LP, 2007:264). tidak disertai
alasan yang
masuk akal’
9. Kami menanti liku demi liku cerita dalam detikdetik menegangkan ‘semangat
dengan dada berkobar-kobar ingin membela perjuangan para penegak yang
Islam (LP, 2007:23). menyala-
nyala dengan
hebatnya’
10. Sifatnya yang utama: penuh perhatian dan kepala batu.Maka, tak ada ‘tidak mau
yang berani bikin gara-gara dengannya karena ia tak pernah segan mengikuti
mencakar (LP, 2007:75). nasihat orang
lain’

82
Kegiatan 2
Kerja Bersama Membangun Teks Cerita Fiksi dalam Novel

Tugas 1
Mengevaluasi Struktur Teks Cerita Fiksi dalam Novel

Kalian telah mempelajari teks Laskar Pelangi secara panjang lebar.


Bacalah sekali lagi catatan yang kalian temukan mengenai novel ini. Kemudian, kerjakanlah
tugas berikut ini.

1) Dalam novel Laskar Pelangi banyak dijumpai metafora, metonimia, dan simile. Metafora
merupakan perumpamaan yang membandingkan benda dengan melukiskan secara
langsung atas dasar sifat yang sama. Metonimia merupakan gaya bahasa yang
menggunakan kata tertentu sebagai pengganti kata sebenarnya karena memiliki pertalian
yang begitu dekat. Sedangkan simile disebut juga persamaan, merupakan perbandingan
yang bersifat eksplisit dengan maksud menyatakan sesuatu sama dengan hal yang lain.
Gaya bahasa simile ini ditandai dengan kata pembandingseperti, seumpama, laksana,
selayaknya, dan sebagainya.

Kata pembanding tersebut digunakan untuk menggambarkan bahwa satu hal yang sedang
dibicarakan mempunyai kesamaan dengan hal lain di luar yang dibicarakan. Tugas kalian
adalah menentukan perumpamaan atau gaya bahasa yang tepat untuk beberapa kutipan
berikut ini.

No. Kutipan dari Novel Laskar Pelangi Gaya Bahasa


1. Ibu Muslimah yang beberapa menit lalu sembap, Metafora
gelisah, dan coreng moreng,
kinimenjelma menjadi sekuntum crinum gigantium.
Sebab tiba-tiba ia mekar sumringah dan posturnya
yang jangkung persis tangkai bunga itu.
Kerudungnya juga berwarna bunga crinum,
demikian pula bau bajunya, persis crinum yang
mirip bau vanili (LP, 2007:9).
2. Kulihat lagi pria cemara angin itu (LP,2007:13). Metonimia
3. Ketika aku menyusul Lintang ke dalam kelas, ia Simile
menyalamiku dengan kuat sepertipegangan calon
mertua yang menerima pinangan (LP, 2007:12).
4. Para mayoret cantik, bertubuh ramping tinggi, Simile
dengan senyum khas yang dijaga keanggunannya,
meliuk-liuk laksanaburung merak yang sedang
memamerkan ekornya (LP, 2007:236).
5. Betapa susahnya menjejalkan ilmu ke dalam kepala Metonimia
alumuniumnya (LP, 2007:68).
6. Dalam hatiku, jika berani macam-macam Metafora
pastilah jemarinya seperti patukan burung
bangau menusuk kedua bola mataku dengan
gerakan kuntau yang tak terlihat (LP, 2007:204).
7. Si rapi jali ini adalah maskot kelas kami (LP, Metonimia

83
2007:74).
8. Di bangku itu ia seumpama balita yang dinaikkan Simile
ke atas tank, girang tak alang kepalang, tak mau
turun lagi (LP, 2007:10).
9. Lintang adalah mercu suar. Ia bintang petunjuk Metonimia
bagi pelaut di samudera (LP, 2007:431).
10. Suaranya berat selayaknya orang yang tertekan Simile
batinnya (LP, 2007:6).
11. Setiap katanya adalah beban berat puluhan kilo Metafora
yang ia seret satu per satu(LP, 2007:353).
12. Pak Harfah menceritakan semua itu dengan Metonimia
semangat perang Badar sekaligussetenang embusan
angin pagi (LP, 2007:23).
13. Kotak kapur dikeluarkan melalui sebuah lubang Simile
persegi empat seperti kandang burung merpati
(LP, 2007:203).
14. Kami seperti sekawanan tikus yang paceklik di Simile
lumbung padi (LP, 2007:39).
15. Sejak seminggu yang lalu aku telah menjadi Metafora
sekuntum daffodil yang gelisah (LP, 2007:249).
16. Rupanya si kuku cantik sembrono (LP, 2007:208). Metonimia
17. Di tengah pusaran itu kami bertempur habishabisan Simile
dalam sebuah ritual liar Afrika yangkami
tarikan seperti binantang buas yang terluka (LP,
2007:245).
18. Surat ini untukmu, rambut ikal (LP, 2007:280). Metonimia
19. Aku kebanjiran salam dari sepupu-sepupuku untuk Metafora
disampaikan pada laki-laki muda flamboyan ini
(LP, 2007:75).
20. Dunia baginya hitam putih dan hidup Metafora
adalah sekeping jembatan papan lurus yang harus
dititi
(LP, 2007:68).

2) Dalam novel Laskar Pelangi banyak terdapat bahasa asing yang telah memiliki padanan
kata dalam bahasa Indonesia. Tugas kalian adalah mencari padanan kata dari bahasa asing
yang diberikan dalam bahasa Indonesia.

No. Kutipan dari Novel Laskar Pelangi Padanan Kata


1. Hasil akhirnya adalah sebuah drama seru pertarungan “Karya Kebanggan”
massal antara manusia melawan binatang dalam alam
Afrika yang liar, sebuah karya yang memukau,master
piece Mahar (LP, 2007:229).
2. Aku memiliki minat besar pada seni, akan membuat “Seni Pertunjukan”
sebuah performing artbersama para sahabat karib (LP,
2007:64).
3. Bahkan para kuli panggul yang memikul karung jengkol “pentas peraga”
tiba-tiba bergerak penuh wibawa, santun,
lembut, dan berseni, seolah mereka sedang

84
memperagakan busana Armani yang sangat mahal di
atas catwalk (LP, 2007:212).
4. Ia tidak punya sense of fashion sama sekali (LP, “kepekaan busana”
2007:67).
5. Sebagai Mollen Bas beliau sanggup “pergeseran”
mengendalikan shift ribuan karyawan, memperbaiki
kerusakan kapal keruk yang tenaga-tenaga ahli asing
sendiri sudah menyerah, dan mengendalikan aset
produksi miliaran dolar (LP, 2007:47).
6. Ia tampil laksana para event organizeratau para “Penyelenggara acara”
seniman, atau mereka yang menyangka dirinya
seniman (LP, 2007:229).
7. Jika makan, orang urban ini tidak “pembangkit selera”,
mengenal appetizer sebagai perangsang selera, tak “makanan utama”,
mengenal main course,ataupun dessert (LP, 2007:53). “makanan pencuci mulut”
8. Wilayah ini merupakan blank spot untuk “radio dua arah”
frekuensi walky talky sehingga suara “kemerosok” yang
sedikit menghibur dari alat itu sekarang mati dan tempat
ini segera menjadi mencekam (LP, 2007:326).
9. Seorang penyanyi pop yang melakukan konser “Orang tua tunggal ”
khusus untuk para ibu single parent(LP, 2007:134).
10. Mereka semuanya seolah bergerak seperti dalam “gerak lambat”
slow motion, demikian indah, demikian anggun (LP,
2007:212).

3) Perhatikan nukilan berikut.


Ia seperti tertimbun dagangan dan tenggelam di tengah pusaran barang-barang
kelontong.
Kiak-kiak!”
A Miauw memanggil tak sabar, dan Bang Sad tergopoh-gopoh
menghampirinya.
“Magai di Maggara masempo linna?”
Orang-orang bersarung keberatan ketika mengamati harga kaus lampu
petromaks. Di Manggar lebih murah, kata mereka.
“Kito lui, ba? Ngape de Manggar harge e lebe mura?”
Bang Sad menyampaikan keluhan itu pada juragannya dalam bahasa
Kek campur Melayu.
(LP, 2007:201—202)

Dalam kutipan di atas, pengarang menggunakan bahasa daerah untuk


membangun percakapan. Hal ini berbeda dengan soal nomor (2) yang
telah kalian kerjakan. Di sana pengarang menggunakan istilah asing yang
sesungguhnya telah ada padanan katanya dalam bahasa Indonesia.
a. Menurut kalian, apakah fungsi istilah asing yang telah ada padanan katanya tersebut
digunakan pengarang dalam karyanya?
b. Bagaimana pula dengan fungsi penggunaan bahasa daerah?

Jawaban :

85
a) Pengarang ingin menarik minat pembaca dalam karyanya dengan menggunakan bahasa
yang semenarik mungkin. Seperti yang kita tahu, saat ini semakin banyak ditemukan
penggunaan kata-kata atau istilah asing pada beberapa karya sastra seperti novel. Penulis
lebih mementingkan segi kepraktisan dan penyajian yang menarik.
b) Pengarang ingin membuat ragam bahasa dalam suatu harya sehingga akan menimbulkan
kreativitas dan dapat menimbulkan efek tertentu bagi pembacanya, seperti memengaruhi,
membujuk, dan mengubah sikap pembacanya.

4) Diskusikan pula pendapat kalian mengenai beberapa kutipan berikut yang


memperlihatkan pengimbuhan pada istilah asing.
Jawaban :

1. Tak disangsikan, jika di-zoom out, kampung kami adalah kampung terkaya di
Indonesia (LP, 2007:49).
2. Namun, jika di-zoom in, kekayaan itu terperangkap di satu tempat, ia tertimbun di
dalam batas tembok-tembok tinggi Gedong (LP, 2007:49).
3. Caranya ber-make up jelas memperlihatkan dirinya sedang bertempur mati-matian
melawan usia... (LP, 2007:60).
4. Munculnya kata sapaan dalam sebuah komunikasi selalu ditentukan oleh berbagai
faktor yang berkaitan dengan penutur, kawan bicara, dan situasi penuturan.

5) Munculnya kata sapaan dalam sebuah komunikasi selalu ditentukan oleh berbagai faktor
yang berkaitan dengan penutur, kawan bicara, dan situasi penuturan. Faktor tersebut
antara lain situasi (resmi atau tidak resmi), etnik, kekerabatan, keintiman, status (lebih
tinggi, sederajat, atau lebih rendah, usia, jenis kelamin, status perkawinan, dan daerah
asal). Dalam novel Laskar Pelangi terlihat beberapa kata saapan, seperti pamanda,
ananda, ayahanda, ibunda, pak cik, cicik, dan sebagainya. Tugas kalian adalah mencari
bentuk kata sapaan yang sering kalian temukan dalam keseharian dan sebutkan kepada
siapa kata sapaan itu ditujukan. Kemudian buatlah kalimat yang menggunakan kata
sapaan tersebut.

No. Kata Sapaan Orang Yang Contoh dalam kalimat


dituju
Ayah “ orang tua Ayah adalah pahlawan yang tidak kenal lelah
1.
laki-laki”
Ibu “orang tua Ibu adalah sosok malaikat tanpa sayap
2.
perempuan”
Paman “adik laki-laki Paman bekerja sebagai tenaga ahli di industry
3.
dari Ayah/Ibu” tekstil
Bibi “adik Kemarin Bibi membawakan oleh-oleh dari
4. perempuan dari Jakarta untuk kami
Ayah/Ibu”
Kakek/Opa “orang tua laki- Kakek sedang duduk santai dengan segelas kopi
5. laki dari di teras rumah
Ayah/Ibu”
Nenek/Oma “orang tua Nenek selalu hadir disetiap acara ulang tahunku
6. perempuan dari
Ayah/Ibu”
Mas/Aa “Kakak laki- Mas Agung datang diwaktu yang tepat
7.
laki”

86
Mbak/Teteh “Kakak Mbak Mawar jatuh dari sepeda
8.
perempuan”
Tante “kakak/adik Tante Nadia bekerja sebagai Konsultan
9. perempuan dari Managemen
Ayah/Ibu”
10. Ananda “anak” Ananda seorang siswa SMA yang baik hatinya

Tugas 2
Menginterpretasi Fungsi Sosial Teks Cerita Fiksi dalam Novel

(1) Perhatikan penggalan cerita dari novel Nyanyi Sunyi dari Indragiri berikut ini dengan
saksama.

a. Engkau tahu, aku lahir dan besar di sebuah kampung terisolir yang hingga kini masih
seperti itu ketika aku meninggalkannya hampir tujuh tahun yang lalu (NSdI,
2004:18).
b. Aku merasa, kehidupanku telah mati setelah kembali ke Rimbo Pematang, tak
kudapati umi. Setelah abah hanyut dibawa Sungai Indragiri, aku hanya memiliki umi
yang kutinggalkan hampir setahun di penjara (NSdI, 2004:62).
c. Tahun 1986, inilah tahun terburuk dalam sejarah bencana di kampungnya. Dia baru
tamat SD ketika itu dan umurnya baru 12 tahun. Meski masih bau ingus, tetapi dia
ingat betul semua yang terjadi di kampungnya; panas terik sepanjang tahun, beras
menjadi langka, pohon karet tak mengeluarkan getah karena tak tersiram air.
Penduduk kampung itu akhirnya banyak yang mencari ubi dan talas ke kampung lain
untuk sekadar mempertahankan hidup (NSdi, 2004:38).

Jawaban : Dari penggalan cerita di atas, dapat diketahui bahwa latar tempat yang digunakan
pengarang dalam novelnya adalah sebuah kampung di dekat Sungai Indragiri. Seperti yang
kalian ketahui, sungai tersebut berada di Provinsi Riau. Meskipun Desa Rimbo Pematang
adalah daerah fiktif yang diangkat pengarang dalam ceritanya, tetapi penggambaran desa ini
dapat mewakili gambaran kondisi beberapa daerah Indragiri Hulu, Provinsi Riau.

Dengan membaca kutipan yang ada di atas dapat digambarakan bahwa novel Nyanyi Sunyi
dari Indragiri secara jelas menyingkap kondisi sosial masyarakat Provinsi Riau dewasa ini.
Dalam novel tersebut terdapat gambaran keterbelakangan dan kemiskinan yang ada di
Provinsi Riau. Keadaan politik yang memburuk menyebabkan harga rupiah yang anjlok,
sehingga harga karet dan kayu melambung tinggi. Hal ini menyebabkan PT Riau Maju
Timber “merampas” hutan masyarakat Rimbo Pematang. Pendeskripsian latar tempat tersebut
membuat pembaca mengetahui secara detail suasana kampung yang dilukiskan pengarang
sehingga pembaca seolah-olah bisa turut merasakan suasana tersebut.

(2) Perhatikan pula nukilan cerita dari novel Laskar Pelangi berikut ini dengan cermat.

87
a. Tak disangsikan, jika di-zoom out, kampung kami adalah kampung terkaya di
Indonesia. Inilah kampung tambang yang menghasilkan timah dengan harga
segenggam lebih mahal puluhan kali lipat dibanding segantang padi. Triliunan rupiah
aset tertanam di sana, miliaran rupiah uang berputar sangat cepat seperti putaran mesin
parut, dan miliaran dolar devisa mengalir deras seperti kawanan tikus terpanggil
pemain seruling ajaib Der Rattenfanger von Hameln. Namun, jika di-zoom in,
kekayaan itu terperangkap di satu tempat, ia tertimbung di dalam batas tembok-tembok
tinggi Gedong.
b. Hanya beberapa jengkal di luar lingkaran tembok tersaji pemandangan kontras seperti
langit dan bumi. Berlebihan jika disebut daerah kumuh tapi tak keliru jika
diumpamakan kota yang dilanda gerhana berkepanjangan sejak era pencerahan
revolusi industri. Di sana, di luar lingkar tembok Gedong hidup komunitas Melayu
Belitong yang jika belum punya enam anak belum berhenti beranak pinak. Mereka
menyalahkan pemerintah karena tidak menyediakan hiburan yang memadai sehingga
jika malam tiba mereka tak punya kegiatan lain selain membuat anak-anak itu.
c. Di luar tembok feodal itu berdirilah rumah-rumah kami, beberapa sekolah negeri, dan
satu sekolah kampung Muhammadiyah. Tak ada orang kaya di sana, yang ada hanya
kerumunan toko miskin di pasar tradisional dan rumah-rumah panggung yang renta
dalam berbagai ukuran. Rumah-rumah asli Malayu ini sudah ditinggalkan zaman
keemasannya. Pemiliknya tak ingin merubuhkannya karena tak ingin berpisah dengan
kenangan masa jaya, atau karena tak punya uang. (Laskar Pelangi, 2007:49—50)

Secara jelas telah diungkapkan pengarang dalam novel Laskar Pelangi bahwa kehidupan
yang kontras terjadi pula di daerah Belitung. Provinsi Riau dan Belitung sebenarnya daerah
kaya di republik ini, tetapi ternyata masih terdapat daerah miskin di sana. Lalu, bagaimana
tanggapan kalian tentang kehidupan yang seperti ini?

Jawaban : Novel Laskar Pelangi mengangkat kisah kehidupan masyarakat Melayu Belitong
yang miskin dan berada di bawah hegemoni pertambangan timah besar, PN Timah. Latar
perkampungan Melayu yang diceritakan dalam novel ini adalah Gantong, desa pesisir yang
hanya memiliki satu Sekolah Dasar berbasis Islam yang keadaannya sama memprihatinkan
dengan kampungnya. Jarang ada orang tua yang mau menyekolahkan anaknya di sana,
bahkan sekolah itu akan ditutup apabila tidak bisa memenuhi kuota murid sepuluh orang.

Penggambaran dua sisi kehidupan yang berbeda dalam novel ini begitu kontras, antara
masyarakat miskin Melayu dan orang-orang Gedong yang mayoritas bukan Melayu
(pendatang dari Jawa, dan sebagainya) sekaligus penguasa PN Timah. Keberadaan orang-
orang Non-Melayu yang justru menguasai perekonomian di Belitong dengan perusahaan
timah besar itu juga mencerminkan tingkat pendidikan dan kelas sosial mereka. Orang yang
berpendidikan tinggi menguasai perekonomian dan memiliki kelas sosial tinggi pula. Orang
yang tidak menguasai perekonomian dan produksi, dalam novel ini masyarakat Melayu
Belitong, termasuk dalam kelas sosial rendah karena mereka tidak berpendidikan tinggi.

88
Mengutip tujuan nasional dari pembentukan pemerintahan adalah untuk melindungi segenap
bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Kemerdekaan yang telah diraih
harus dijaga dan diisi dengan pembangunan yang berkeadilan dan demokratis.

(3) Perhatikan nukilan berikut ini. Uraikan pendapat kalian tentang apa yang digambarkan
pengarang pada kutipan itu.

Jawaban : Pengarang menggambarkan kelebihan dan kekurangan yang dimiliki daerah


kampung belitong, kekayaan yang dimiliki seperti sumber daya alam yaitu timah, dan
kekuragan yang ada di daerah tersebut yaitu tidak adanya hiburan yang memadai dan hanya
memiliki satu sekolah kampung Muhammmadiyah dan Tak ada orang kaya di sana, yang ada hanya
kerumunan toko miskin di pasar tradisional dan rumah-rumah panggung yang renta dalam berbagai
ukuran.

(4) Apakah kalian setuju bahwa tingkat keterbelakangan suatu kaum dipengaruhi oleh faktor
kemiskinan?

Jawaban : Sangat setuju karena kemiskinan merupakan masalah dalam pembangunan yang
ditandai dengan pengangguran dan keterbelakangan, yang kemudian meningkat menjadi
ketimpangan. Masyarakat miskin pada umumnya lemah dalam kemampuan berusaha dan terbatas
aksesnya kepada kegiatan ekonomi sehingga tertinggal jauh dari masyarakat lainnya. Salah satu
penyebab kemiskinan disebabkan oleh faktor-faktor buatan manusia seperti kebijakan ekonomi
yang tidak adil, distribusi aset produksi yang tidak merata, korupsi dan kolusi serta tatanan
ekonomi dunia yang cenderung menguntungkan kelompok masyarakat tertentu.

(5) Kemiskinan merupakan masalah multidimensional di Indonesia. Padahal Indonesia adalah


sebuah bangsa yang memiliki kekayaan alam berlimpah. Kemiskinan ini tidak hanya ditandai
oleh rendahnya pendapatan penduduk, tetapi juga digambarkan oleh rendahnya kualitas
kesehatan dan rendahnya tingkat pendidikan penduduk. Setujukah kalian dengan pernyataan
ini?

Jawaban : Sangat setuju karena dilihat dari penguasaan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
(IPTEK), Indonesia masih dikategorikan sebagai negara sedang berkembang. Ciri lain dari negara
sedang berkembang adalah rendahnya tingkat pendapatan dan pemerataannya, rendahnya tingkat
kemajuan dan pelayanan fasilitas umum/publik, rendahnya tingkat disiplin masyarakat,
rendahnya tingkat keterampilan penduduk, rendahnya tingkat pendidikan formal, kurangnya
modal, dan rendahnya produktivitas tenaga kerja, serta lemahnya tingkat manajemen usaha.

Tugas 3
Memproduksi Teks Cerita Fiksi dalam Novel secara bersama

Ketika kalian memutuskan untuk menulis teks cerita fiksi, ide akan mengalir bersama pikiran
yang berbaur dengan fakta secara bersamaan. Cobalah kalian menulis bebas. Tuangkan

89
semua ide yang muncul, tanpa mengoreksi sepatah kata pun. Hal ini perlu dilakukan untuk
menjaring suasana hati agar kalian tidak merasa terbebani. Namun, tetap fokus pada jalan
cerita. Tulis ide kalian tentang karakter, peristiwa, tempat, atau apapun yang berkaitan
dengan cerita
yang dibangun.

(1) Kalian belum memasuki tahap penentuan karakter (tokoh) atau alur cerita. Pada
umumnya, pengarang menyusun karangan setelah mempunyai tema. Kalau belum ada tema,
sama saja kalian berjalan di tempat gelap, tanpa tahu arah yang dituju. Tugas pertama kalian
adalah menentukan tema dan ide dasar cerita yang akan kalian bangun.
Jawaban : Tema dari novel saya adalah perjuangan hidup.

(2) Tugas selanjutnya adalah menentukan alur, yaitu rangkaian peristiwa yang direka dan
dijalin sedemikian rupa sehingga menggerakkan jalan cerita, dari awal, tengah, hingga
mencapai klimaks dan akhir cerita. Ada banyak cara untuk menyusun alur cerita. Dua di
antaranya adalah sebagai berikut. Pertama, cara kronologis, yakni merangkai peristiwa demi
peristiwa dari awal sampai akhir berdasarkan urutan waktu. Kedua, cara flashback (bolak-
balik), yaitu menceritakan peristiwa masa lalu di tengah cerita. Biasanya alur ini dipakai
kalau pengarang memerlukan latar belakang yang mendalam. Tentukanlah alur seperti apa
yang akan kalian gunakan untuk teks cerita fiksi yang kalian ciptakan.
Jawaban :

Alur yang akan digunakan dalam novel saya nanti adalah alur maju yaitu dimulai dari
awal cerita sampai akhir cerita. Dimulai dari orientasi, dalam tahap ini akan dikenalkan
tokoh-tokoh yang berperan dan penggambaran kehidupan tokoh. Diawali dengan kehidupan
kaum Arsya di suatu pemukiman yang terletak didalam hutan. Pemukiman mereka ada di atas
pohon-pohon hutan. Kaum Arsya adalah salah satu bangsa Atlantis yang telah lama hilang.
Kota Atlantis memang sudah hancur namun sebenarnya rakyat mereka telah menyelamatkan
diri dan berpindah planet dari bumi. Tidak hanya tokoh Zoran, diceritakan juga ada tokoh
yang bernama Seanna. Diawal cerita, Zoran dan Seanna adalah sahabat karib. Mereka selalu
pergi bersama berjelajah kemana saja mengelilingi hutan Arsya.
Kemudian pada tahap komplikasi, dimulai dengan penyerangan hutan kaum Arsya
oleh pasukan udara kerajaan. Diceritakan bahwa Altantis kaumnya dibagi menjadi dua yaitu
kaum Arsya dan kaum Artora, dimana meraka saling berperang akibat perbedaan ideologi
yaitu kaum Arsya menuntut agar tetap mempertahankan tradisi dan budaya Atlantis
sedangkan kaum Artora menuntut agar melupakan masa lalu termasuk budaya Atlantis.
Awalnya mereka hidup bersama dengan peradaban dan teknologi yang tinggi, namun karena
konflik ini kaum Arsya terpaksa terusir kedalam hutan. Konflik terus berlangsung hingga
mengalami puncak yaitu dengan terbunuhnya teman karib dari Zoran, selain itu kepala suku
juka mati terbunuh.
Kemudian ditahap evaluasi, konflik akan menurun saat Zoran dan Seanna berusaha
menyusup ke istana kaum Artora untuk membunuh raja mereka, karena dengan hal itu
mereka akan membalaskan dendam kaum Arsya.
Pada tahap resolusi, cerita akan dibuat menggantung yaitu Seanna ditangkap oleh
penjaga istana, dan Zoran terpisah dengan Seanna dengan luka yang parah.

90
(3) Langkah selanjutnya adalah menciptakan tokoh utama. Menetapkan penokohan penting
dilakukan. Penokohan ini bisa tentang gambaran fisik (jenis kelamin, wajah, mata, rambut,
pakaian, umur, pekerjaan, cara berjalan, dan sebagainya), gambaran kejiwaan, dan emosi
(perilaku, kesedihan, kemarahan, dan sebagainya).

Berikut contoh penokohan dalam teks cerita fiksi.


a. Kubiarkan cambang, kumis, dan jenggotku memanjang, juga rambutku, supaya tak ada
orang yang mengenaliku, meskipun aku yakin tak ada orang yang mengenaliku di kota
ini meski kasusku dimuat di beberapa koran (NSdI, 2004:63).
b.Dan tak ada yang lebih membahagiakan seorang guru selain mendapatkan seorang
murid yang pintar. Kecemerlangan Lintang membawa gairah segar di sekolah tua kami
yang mulai kehabisan napas, megap-megap melawan paradigma materialisme sistem
pendidikan zaman baru. Sekarang, suasan belajar mengajar di sekolah kami menjadi
berbeda karena kehadiran Lintang, hanya tinggal menunggu kesempatan saja baginya
untuk mengharumkan nama perguruan Muhammadiyah. Lintang dengan segala daya
tarik kecerdasannya adalah gemerincing tamborn yang nakal, bernada miring, dalam
alunan stambul bergaya lama. Dialah mantra dalam rima-rima gurindam yang itu-itu
saja. Dia ikan lele yang menggeliat dalam tmbunan lumpur beku kemarau sekolah kami
yang telah bosan dihina. Tubuhnya yang kurus menjadi siku-siku yang menegakkan
kembali tiang utama perguruan Muhammadiyah yang bahkan belum tentu tahun depan
mendapatkan murid baru (LP, 2007:142).

Coba kalian temukan tokoh yang ada di kedua kutipan di atas. Kemudian jabarkan
penokohan yang terlihat pada kutipan tersebut

Jawaban :
a) Tokoh kutipan cerita diatas yang pertama adalah kalid. Kalid memiliki watak
pemberani yang tidak pernah menyerah menghadapi prahara kehidupan dan cerdik.
b) Tokoh kutipan cerita diatas yang kedua adalah pantang menyerah dan cerdas

(4) Cobalah kalian tentukan seorang tokoh utama rekaan kalian, kemudian buatlah penokohan
tentang tokoh tersebut.

Jawaban : Tokoh utamanya adalah Zoran, dia adalah anak Jawablah beberapa pertanyaan
berikut ini yang berkaitan dengan tokoh dan penokohan serta alur cerita.
(5) Jawablah beberapa pertanyaan berikut ini yang berkaitan dengan tokoh dan penokohan
serta alur cerita.

a. Apakah tokoh utama rekaan kalian mencoba untuk menunaikan dan menuntaskan
tujuan cerita?
Jawab : Tidak, karena akhir cerita akan dibuat menggantung.
b. Langkah apa yang perlu dimainkan oleh tokoh tersebut? (Hal ini akan menjadi konflik
utama dalam cerita)
Jawab : Dimulai dengan penyerangan hutan kaum Arsya oleh pasukan udara
kerajaan.
Diceritakan bahwa Altantis kaumnya dibagi menjadi dua yaitu kaum Arsya dan kaum
Artora, dimana meraka saling berperang akibat perbedaan ideologi yaitu kaum Arsya

91
menuntut agar tetap mempertahankan tradisi dan budaya Atlantis sedangkan kaum
Artora menuntut agar melupakan masa lalu termasuk budaya Atlantis
c. Apakah tokoh utama yang kalian bangun akan menjadi tokoh dengan penokohan yang
berbeda di akhir cerita ?
Jawab : tidak, karena akhir cerita akan dibuat menggantung

(6) Tugas kalian selanjutnya adalah menciptakan tokoh pendukung dan tokoh lawan. Untuk
latihan, buatlah beberapa penokohan dengan karakter yang berbeda. Kalian bisa memberikan
gambaran fisik maupun kejiwaan atau emosi tokoh tersebut.
a. Seanna adalah teman wanita sekaligus kekasih Zoran. Ia adalah wanita suku Arsya,
dia adalah anak dari kepala suku. Dimana ia seperti saudara bagi Zoran. Seanna
memiliki rambut berwarna putih panjang dan agak bergelombang dan mata yang
berwarna biru.
b. Elimas adalah teman laki-laki Zoran sekaligus sepupu Zoran. Elimas mempunyai
rambut yang agak panjang berwarna putih kecoklatan dan bermata biru.

(7) Tulislah teks cerita yang kalian bangun sesuai dengan tema,alur,serta tokoh dan
penokohan yang telah kalian buat sebelumnya, sesuai dengan struktur yang membangun teks
cerita fiksi.

No. Struktur Teks Peristiwa


Dalam tahap ini akan dikenalkan tokoh-tokoh yang
berperan dan penggambaran kehidupan tokoh. Diawali
dengan kehidupan kaum Arsya di suatu pemukiman yang
terletak didalam hutan. Pemukiman mereka ada di atas
pohon-pohon hutan. Kaum Arsya adalah salah satu bangsa
Atlantis yang telah lama hilang. Kota Atlantis memang
sudah hancur namun sebenarnya rakyat mereka telah
menyelamatkan diri dan berpindah dimensi yaitu sebuah
1. Orientasi
planet yang berbeda dengan bumi. Pada tahap ini
diperkenalkan tokoh bernama Zoran sebagai tokoh utama
dan tokoh lain seperti Seanna dan Elimas. Diceritakan
bahwa Zoran dan Seanna merupakan sahabat yang sangat
dekat dan tidak terasa mereka saling memiliki rasa cinta.
Mereka selalu pergi bersama berjelajah kemana saja
mengelilingi hutan Arsya.

92
Dimulai dengan Zoran yang menemukan sebuah dinding
pembatas yang kasat mata, ia menelusuri dinding tersebut
dan akhirnya ia menemukan dunia luar. Ia kemudian sering
mengajak Elimas untuk menyelinap kesana, suatu ketika
Kepala suku mengetahuinya dan ia marah besar pada
Zoran. Mereka dilarang mendekati daerah terlarang
tersebut. Suatu ketika Seanna terluka dan lukanya tidak
bisa sembuh. Zoran dan Elimas nekat pergi ke daerah luar
untuk mencari obat, karena dia tahu bahwa dunia luar
sangat berbeda dengan dunia mereka. Diceritakan bahwa
dunia luar sangatlah modern. Namun semua itu berakhir
2. Komplikasi ketika mereka dikepung oleh puluhan pasukan, Elimas
tertangkap dan Zoran berhasil kabur. Zoran meminta
bantuan kepada kepala suku, dan mereka pun bersiap untuk
menyelamatkan Elimas. Namun belum sempat mereka
berangkat terjadi penyerangan hutan kaum Arsya oleh
pasukan udara kerajaan. Diceritakan bahwa Altantis
kaumnya dibagi menjadi tiga yaitu kaum Arsya, Artora,
dan Revilish. Awalnya mereka hidup bersama dengan
peradaban dan teknologi yang tinggi, namun karena ada
sebuah konflik kaum Arsya terpaksa terusir kedalam hutan.
Konflik terus berlangsung hingga mengalami puncak yaitu
dengan terbunuhnya Elimas dan kepala suku.
Konflik akan menurun saat Zoran dan Seanna berusaha
menyusup ke istana untuk membunuh raja mereka, karena
3. Evaluasi dengan hal itu mereka akan membalaskan dendam kaum
Arsya.

Pada tahap resolusi, cerita akan dibuat menggantung yaitu


Seanna ditangkap oleh penjaga istana, dan Zoran terpisah
dengan Seanna dengan luka yang parah. Zoran berhasil
4. Resolusi melarikan diri akibat dipindahkan dengan Seanna
menggunakan kekuatannya. Zoran yang terluka parah
tergeletak lemas penuh darah di sebuah padang rumput.

93
Kegiatan 3
Kerja Mandiri Membangun Teks Cerita Fiksi dalam Novel

Tugas 1
Menyunting dan Mengabstraksi Teks Cerita Fiksi dalam Novel

1) Dalam sebuah teks fiksi, kalian diharapkan mampu menggambarkan sesuatu untuk
meyakinkan pembaca. Sementara itu, teks fiksi bersifat konkret. Oleh sebab itu, kalian harus
memiliki kemampuan mengonkretkan konsep abstrak. Mengonkretkan konsep abstrak
(seperti cinta, sayang, bahagia, marah, sedih, dahsyat, cantik, dan sebagainya) pada intinya
adalah mencari pengucapan tidak langsug terhadap sebuah konsep, yang memerlukan
perincian yang cermat. Kalian bisa melukiskan bahagia tanpa menggunakan kata itu sama
sekali. Kalian bisa mendeskripsikan cantik tanpa memunculkan kata itu sama sekali. Dalam
teks cerita fiksi yang bersifat konkret ini, pengarang harus mampu menghidupkan gambaran
nyata tentang perilaku seseorang atau serangkaian kejadian yang menyeret orang tersebut
bergerak dari satu siatuasi ke situasi selanjutnya. Sebuah teks cerita fiksi tidak berbicara
tentang bahagia, tetapi tentang tindakan orang yang sedang bahagia. Tugas kalian adalah
menuliskan paragraf tentang sedih tanpa menggunakan kata “sedih” atau kata lain yang
merupakan sinonimnya.

" Sedih "

Kurasakan dinginnya malam, begitu menusuk hingga kedalam tulang-tulangku. Aku bisa
merasakan namun enggan untuk melangkah. Pandanganku terpaku pada satu titik, tempat
dimana kami berpisah, tempat dimana kami bertemu untuk terakhir kalinya. Aku terpaksa
harus pergi meninggalkannya. Tak kuasa air mataku pun turun membasahi pipi ini. Hatiku
hancur dan penuh goresan luka serta sayatan. Haruskah aku meninggalkannya? Namun kami
memang harus berpisah.

" Bahagia "

Hari ini adalah hari sabtu, tanggal 14 Februari. Tidak terasa 3 tahun kami telah bersama.
Sungguh perasaan ini tak kuasa aku tahan. Hari ini adalah hari spesial kami selain itu juga
bertepatan dengan valentine day. Sungguh waktu yang sudah aku tunggu-tunggu. Sebentar
lagi kami akan bertemu setelah hampir 2 tahun kami tak berjumpa. Rasanya benar-benar
saya tidak sabar lagi menunggu hadirnya datang untuk menemuiku. Aku sudah tidak bisa
tidur hanya untuk menunggu hari yang spesial ini!

2) Deskripsi yang baik membuat cerita “hidup” di benak pembaca. Deskripsi tersebut harus
memikat seluruh indra pembaca, membangkitkan rangsangan emosional, serta membuat
tokoh dan segala unsur kehidupan yang dilukiskan dalam cerita menjadi lebih nyata dan bisa
94
dipercaya. Dengan melibatkan kelima indra, kalian bisa memberikan penggambaran yang
hidup seperti itu. Jika kalian bisa menghasilkan sebuah deskripsi yang baik, pembaca bisa
melihat sesuatu, mencium baunya, merasakan persentuhan dengannya, mendengar bunyinya,
dan mencecap rasanya. Usahakan kalian tidak hanya menggambarkan apa yang tampak oleh
mata, sebab sama saja artinya kalian hanya menyodorkan sebuah gambar atau foto. Berikut
ini kalian akan berlatih membuat dan menyunting teks deskripsi dengan lima indra. Kalian
harus memfungsikan kelima indra yang kalian miliki untuk membawa pembaca seolah
mengalami apa yang dibacanya.

a) Tulislah sebuah paragraf tentang suatu tempat. lukislah hanya dengan menggunankan
perincian secara visual, yakni semua yang bisa dilihat oleh mata

Jawaban : Terlihat dengan jelas pepohonan menari nari diatas bukit. sebersit sinar menelusup
diantara pepohonan tersebuit, dengan mantap ia menunjukkan bahwa fajar telah menyambut. sungguh
indah pemandangan jika dilihat dari atas sini.

(b) Tulis ulang atau perbaiki deskripsi yang kalian buat sebelumnya dengan memasukkan
perincian mengenai suara

Jawaban : Terlihat dengan jelas pepohonan menari nari diatas bukit. sebersit sinar menelusup
diantara pepohonan tersebuit, dengan mantap ia menunjukkan bahwa fajar telah menyambut. sungguh
indah pemandangan jika dilihat dari atas sini. Alunan Suara kicauan burung yang berterbangan
menyambut indah fajar tiba.

(c) Tulis kembali paragraf kalian. Kali ini, kalian harus memasukkan detail baru dengan
menggunakan indra penciuman. Masukkan bau dalam perincian kalian tentang tempat yang
dilukiskan tersebut.

Jawaban : Terlihat dengan jelas pepohonan menari nari diatas bukit. sebersit sinar menelusup
diantara pepohonan tersebuit, dengan mantap ia menunjukkan bahwa fajar telah menyambut. sungguh
indah pemandangan jika dilihat dari atas sini. Alunan Suara kicauan burung yang berterbangan
menyambut indah fajar di bukit ini. Udara segar dari pepohonan yang kuhirup membuat dada ini
serasa ingin bernafas sampai akhir hayat.

(d) Tulis ulang lagi paragraf kalian dengan menambahkan perincian indra perasa kalian.
Dengan demikian, kalian sudah memberikan kesempatan kepada pembaca untuk masuk ke
sebuah tempat, melihat apa yang ada di sana, mendengar suaranya, mencium aroma
udaranya, dan mencecap rasanya.

Jawaban : Terlihat dengan jelas pepohonan menari nari diatas bukit. sebersit sinar menelusup
diantara pepohonan tersebuit, dengan mantap ia menunjukkan bahwa fajar telah menyambut. sungguh
indah pemandangan jika dilihat dari atas sini. Alunan Suara kicauan burung yang berterbangan
menyambut indah fajar di bukit ini. Udara segar dari pepohonan yang kuhirup membuat dada ini
serasa ingin bernafas sampai akhir hayat. Air sungai yang langsung ku minum terasa sangat segar di
tenggorokan ku.

95
(e) Tulis kembali deskripsi yang telah kalian buat sebelumnya, tetapi kali ini masukkan
perincian dengan menggunankan indra peraba kalian. Kalian bisa melukiskan apa yang kalian
rasakan ketika menyentuh sesuatu. Kalian bisa memasukan deskripsi tentang temperatur
(suhu), tekstur, tekanan, dan sebagainya.

Jawaban : Terlihat dengan jelas pepohonan menari nari diatas bukit. sebersit sinar menelusup
diantara pepohonan tersebuit, dengan mantap ia menunjukkan bahwa fajar telah menyambut. sungguh
indah pemandangan jika dilihat dari atas sini. Alunan Suara kicauan burung yang berterbangan
menyambut indah fajar di bukit ini. Udara segar dari pepohonan yang kuhirup membuat dada ini
serasa ingin bernafas sampai akhir hayat. Air sungai yang langsung ku minum terasa sangat segar di
tenggorokan ku. Suhu udara yang dingin disini membuat tubuhku menggigil merasuk kedalam tulang
ku.

(f) Kalian sudah menyelesaikan beberapa langkah pendeskripsian tempat dengan


menggunakan kelima indra. Sekarang, baca lagi dengan teliti tulisan kalian. Kemudian,
putuskan apa yang sebenarnya ingin kalian sampaikan dalam pendeskripsian tersebut.
Informasi penting apakah yang ingin kalian sampaikan dengan deskripsi itu? Cermati
deskripsi kalian, tambahkan perincian yang masih diperlukan serta buang yang tidak
diperlukan. tulis kembali paragraf kalian.
Jawaban : informasi dari teks yang saya buat menggambarkan suasana yang saya
lihat,degar,rasakan,hirup,dan rasakan di sebuah desa dekat gunung yang keindahan alamnya
masih sangat asri.

(3) Dialog atau percakapan dalam sebuah teks cerita fiksi itu penting. Bukan untuk
memperpanjang jumlah halaman atau untuk menyiasati kebuntuan bertutur, tetapi fungsi
dialog adalah untuk memberikan informasi yang akan kalian sampaikan. Informasi
disampaikan melalui dialog dengan alasan hanya akan menjadi kuat jika dituliskan dalam
bentuk dialog. Dengan dialog kalian bisa mengungkapkan watak tokoh dan menghindarkan
pembaca dari kejenuhan. Beberapa saran untuk membuat dialog sebagai berikut. Pertama,
jangan membuat dialog seperti menyalin percakapan sehari-hari, sebab itu membosankan.
Kedua, jangan mengulang apa yang ada dalam narasi, itu sama saja dengan pemborosan.
Ketiga, buatlah dialog secara ringkas. Keempat, jangan membingungkan pembaca. Kelima,
kalian dapat menambahkan bahasa tubuh bila perlu, dengan demikian, makna kalimat akan
lebih jelas. Keenam, hindari penulisan ejaan fonetik. Misalnya menggambarkan kegagapan
dalam dialog seperti ini: “Ss-sssa-sayy-sayyaa mm-mmma-maau mmm-mmi-miiin-minnn-
minnnuminnuum!” Selain merepotkan penulis dan pembaca, dialog seperti ini juga
membosankan. Kalian bisa membuat: “Saya mau minum!” katanya tergagap. Dengan
demikian pembaca sudah dapat membayangkan tokoh yang berdialog sambil tergagap. Saran
yang terakhir adalah belajar pada penulis yang baik. Caranya adalah dengan membaca dan
mencermati karyanya.

Tugas kalian sekarang adalah membuat dialog yang terjadi di tempat yang kalian lukiskan
sebelumnya.
Jawaban : Doni : "Dit,bangun!"
Dita : “ini masih terlalu pagi don, dan cuacanya sangat dingin lebih baik tidur lagi saja!”
Doni : "kau harus lihat pemandangan matahari terbit dari jendela kamar disini dit!"

Dita : "Wah! Aku mau lihat dong!"


Doni : "Itu disamping bukit itu ada sungai juga lho!"
Dita : "Wah! Aku mau lihat dong!"
Doni: "Sebaiknya kita lihat kesana!”
96
Dita: " Ayooo kita lihat bersama! "

*ketika perjalanan menuju sungai*

Doni: " Wah! Sungguh indah ya bisa tinggal di atas bukit seperti ini"
Dita: " iya benar, don dengar suara itu? Suara kicauan burung disana!"
Doni: " Wahh pagi-pagi begini kita sudah disambut dengan suara merdu mereka ya! "
Dita: " Iya! Coba don kau hirup nafas mu terasa segar bukan? "
Doni: " iya udara disini memang sangat segar tidak seperti biasanya udara yang kita
hirup,aduh dit disini dingin sekali ya"
Dita: "Di bukit seperti ini memang dingin don, kan banyak pohon tumbuh dan saat menjelang
pagi banyak kabut juga disini masih sangat asri"
Doni: "iya ya gaperlu pake AC lagi, disini memang sudah dingin dan udaranya masih sangat
bersih"
*ketika mereka sampai di Sungai*
Doni: " Dit lihat air sungainya jernih sekali!"
Dita: " oh iya benar, apakah air sungai ini bisa diminum?"
Doni: " Mungkin, kau ingin mencoba nya?air disini masih sangat asri tidak ada salahnya jika
kita minum"
Dita: " oh iya benar,ayo kita coba dit!"

Tugas kalian adalah membuat sebuah adegan yang membuat tokoh dalam cerita kalian
memasuki tempat yang kalian lukiskan sebelumnya. Kemudian, tokoh itu melakukan sebuah
tindakan di tempat tersebut. Sebagai penutup, kalian boleh mengeluarkan tokoh itu dari
tempat tersebut, atau tetap membiarkannya di sana.

Jawaban :

Adegan 1

Dialog antara Putri dan Ayahnya mengenai putri tidak ingin pulang kampung

Putri: "Apapun alasannya, aku nggak mau tahu".

Ayah : "Disana itu sangat indah putri, kamu bisa merasakan keindahan alam berbeda dengan
disini".

Putri: "Kalau begitu biar ayah dan ibu saja nanti yang pulang kampung".

Ayah : "Putri kamu tidak boleh begitu".

Putri: "Aku malas harus tinggal di desa, kan tidak ada mall tidak bisa makan enak"

Ayah : "Tapi kita hanya satu minggu disana, Ayah harus bertemu dengan paman dan bibi".

Putri: "Yasudah baiklah kalo seperti itu putri ikut".

97
Adegan 2

Sesampainya putri di kampung halamannya

Ayah: " Putri kesini! kau harus liat pemandangan disini sangat indah! "
Putri: " Iya memang indah ya"
Ayah: "Liburan itu tidak harus pergi ke mall terus, kamu harus sekali-sekali merasakan hal
baru".
Putri: "Iya aku tahu itu".
Ayah: "Nanti ayah akan tunjukan tempat yang indah disana".

Adegan 3

Putri dan ayah nya akan mengelilingi pemandangan dan akan mengunjungi sungai

Ayah: "Putri lihat pagi-pagi begini kamu bisa melihat indahnya matahari terbit dari arah
bukit"
Putri: "Iya benar!, ayah katanya ayah mau ajak aku liat sungai yang ayah ceritakan kemarin
itu
Ayah: "Oh iya ayah lupa, ayo siap-siap kita kesana, jangan lupa kamu pakai jaket ya!"
Putri: "Loh untuk apa? "
Ayah: "Diatas bukit sana sangat dingin, kalau tidak pakai jaket pasti nanti kamu kedingingan"
Putri: "Baik ayah"

Adegan 4
Saat menuju sungai sembari melihat indahnya pemandangan dari atas bukit

Putri: "Ayah, udara disini benar-benar sejuk sekali beda dengan di rumah kita"
Ayah: "Iya betul, karena disini banyak dikelilingi pohon-pohon jadi sangat sejuk"
Putri: "Disini dingin sekali ya ayah, beda sekali dengan dirumah harus pakai AC , disini kita
gausah repot-repot masang AC lagi"
Ayah: "Iya AC langsung dari alam dari alam"
Putri: "Ayah disana ya sungai nya? Aku melihatnya! "
Ayah: "Iya ayo kita lihat kesana"
Putri: "Wah! jernih nya air sungai disini!ayah bolehkan aku minum air disini? "
Ayah: "Wah! tentu boleh air disini belum tercemar sama sekali masih asri, jadi tidak ada
salahnya kamu mencicipinya"
Putri: "Sangat segar airnya! "

(5) Setelah kalian membaca teks “Gadis Kecil dan Doanya” di atas, abstraksikanlah teks
tersebut menggunakan bahasa kalian sendiri.

Jawaban :

Hari ini adalah hari rabu, sudah hampir 3 hari rupanya hujan mengguyur kota ku, kota
tercinta, kota kelaiharan ku, kota dimana aku dibesarkan, yaitu Bekasi. Kota yang memiliki
beragam keindahan dan juga kenangan untuk ku pribadi.

Aku di besarkan bersama kedua orang tua ku. Kami dirumah hanya berempat, ayah, ibu, aku,
dan adikku tata yang masih balita. Umurnya baru mencapai 5 tahun di tahun 2016 ini. Wah

98
tidak terasa rupanya. Sungguh senang ketika aku mengetahui di tahun 2011 lalu bahwa aku
akhirnya memiliki seorang adik, seorang teman.

Kini, aku pun tak sabar menunggunya dewasa. Setiap pagi aku bangun dan
memperhatikannya, ingin mengajaknya bermain bersama. Dia sungguh lucu dan
menggemaskan. Sebelum berangkat ke sekolah pun aku selalu menyapanya terlebih dahulu.
bercanda dan tertawa bersama, itulah yang aku lakukan setiap hari selama aku dirumah.
Namun hari ini adikku sepertinya terlihat lain. Sedari dua hari yang lalu badannya panas
kemudian dingin. Ia menunjukkan gejala-gejala seperti orang sakit. Aku yang baru saja
belajar mengenai penyakit DBD dan mengetahui persentase tingkat DBD di kota ku ini
membuatku khawatir.

" Bu.. Ibu.. " panggilku pada ibu yang tengah memasak di dapur

" Bu..... Buuu.. " panggilku lebih keras. Namun ibu tak menyahut, mungkin ibu tidak
mendengar, aku pun menuju ke dapur belakang, rupanya ibu tidak lagi memasak, namun ibu
sedang mencuci piring, pantas saja ibu tak mendengar.

" Bu, ibu .. ibu ngerasa aneh nggak dengan tata? " tanyaku pada ibu, ibu memperhatikanku
sekilas kemudian kembali melanjutkan cucianya

" aneh apa to nak? adik mu itu cuma lagi panas, mungkin pengaruh cuaca atau karna sering
kamu ajak main jadi kurang istirahat. "

" lho bu, tapi Tata sudah panas sejak 2 hari yang lalu, apa ndak mungkin Tata terkena DBD?
ada bitik-bintik merah pula di tubuhnya " kataku menjelaskan

" Bintik-bintik merah? masa sih? " tanya ibu kurang percaya " tunggu sebentar, nanti ibu
lihat, tadi pagi ibu tidak melihat ada bintik-bintik merah di tubuh adik mu " ibu pun
menyelesaikan cuciannya dan aku pun kembali menemani adikku

Ibu pun datang

" Tata, nduk sini.. " ibu meletakkan adikku kedalam pangkuannya.

" mana nduk bintik-bintik merah yang kamu maksud? " tanya ibu ditujukan pada ku

" lha ini lho bu dilengan Tata, trus dibelakangnya sini, ini, ini, bintik-bintik kan bu? " jawab
ku sembari menunjukkan beberapa bintik-bintik pada tubuh Tata.

" Adik mu nggak mungkin kena DBD. Mungkin kena campak kali ya? Apa perlu ibu periksa
ke puskesmas? tapi ibu sekarang ndak ada uang nduk " Keluh ibuku

" bisa jadi Tata kena DBD bu. Aduh aku kemarin baca berita ada 6 balita yang telah
meninggal karena DBD di tahun 2016 ini bu. Aduh jangan sampai Tata kena penyakit itu bu
jangan sampai.. aku nggak mau kehilangan Tata bu. " Rengek ku

99
" hush! kamu kalau ngomong jangan sembarangan! belum tentu adikmu ini sakit! tunggu
bapak pulang dari ladang, nanti ibu coba bicara dengan bapak. " Tegus ibuku, aku terdiam
memperhatikan Tata, adikku

" Sudah sana nggak usah diperhatikan atau cemas terus. Adikmu pasti baik-baik saja. Biar
sekarang adikmu kembali tidur jangan sering diajak main keluar. Adik mu lagi sakit, kamu
berangkat ke sekolah segera sana! "

" Iya bu, aku berangkat dulu ya.. Ta, kakak berangkat dulu ya"

" Bu berangkat" aku pun salim dan pergi berangkat ke sekolah.

Sepulangku dari sekolah, tak kutemukan ibu dan ayah ku di rumah. Aku pun bingung kemana
gerangan mereka? Tata pun tak ada. Tiba-tiba mpok min tetangga sebelah menghampiriku
dan berkata, " Bapak dan ibu mu tadi pergi membawa Tata ke Puskesmas. Tadi aku
berkunjung ke sini untuk mengantarkan syukuran lalu kulihat Tata, aku periksa sebentar. Aku
yakin adikmu terkena DBD, aku adalah perawat, meski bukan dokter paling tidak aku
memahami gejalanya. Syukurlah adikmu belum terlambat untuk di bawa. " Kata Mpok Min
menjelaskan pada ku, awalnya aku sempat kaget namun syukurlah bila Tata belum terlambat
di bawa maka sudah jelas Tata baik-baik saja.

" Terima kasih ya Mpok, tadi saya pun sudah memperingatkan ibu, namun ibu kurang
percaya. Saya membaca berita kemarin lalu di sekolah, tentu saya khawatir akan Tata. Syukur
ada Mpok Min yang menolong kami "

" Ah tidak apa, kamu jangan khawatir lagi, tadi ibumu juga ngatakan hal yang sama.
Masyarakat sekitar memang belum memahami sepenuhnya akan sebab dan akibat dari
penyakit ini. Namun alangkah baiknya bila kita tidak menutup diri dan saling mengingatkan.
Bukan begitu? "

" Iya Mpok, terima kasih lagi,. " kata ku penuh syukur

" Iya sama-sama, yauda berbenahlah. Ibumu pasti menjaga Tata. Aku kembali dulu ya "

" Iya mpok terima kasih. "

Tugas 2
Memproduksi Teks Cerita Fiksi dalam Novel

Setelah melakukan latihan penyuntingan dan mengabstraksi “Gadis Kecil dan Doanya” pada
tugas sebelumnya, berikutnya kalian diminta untuk membuat teks cerita fiksi secara mandiri.
Kalian bisa menulis ulang hasil suntingan kalian tersebut. Untuk memudahkan penulisan,
kalian bisa mencari sumber bahan tulisan di perpustakaan, media massa, internet, observasi di
lapangan, dan/atau wawancara dengan narasumber. Catatlah semua data yang diperoleh, baik
catatan kepustakaan, catatan lapangan, dan/atau hasil wawancara, kemudian tulislah menjadi
sebuah teks cerita fiksi yang utuh secara mandiri.

100
Abstrak:

Di kampung melayu, Sang Pemimpin Pulau Belitong, hiduplah tiga orang anak. Mereka
bernama Ikal, Arai, dan Jimbron. Arai adalah seorang yatim piatu, ia ditinggal ayahnya saat
masih SMP. Setelah Tamat SMP, Ikal dan Arai melanjutkan sekolah menuju jejang SMA.
Karena desa mereka tidak ada SMA, maka mereka melanjutkan sekolah di SMA Bukan Main
yang terletak di Belitong. Mereka harus menempuh perjalanan cukup jauh sekitar 30 km
untuk sampai kesana. Karena jauhnya jarak yang ditempuh, maka mereka memutuskan untuk
mengontrak sebuah kos yang letaknya cukup dekat dengan sekolah. Mereka mendaftar
sekolah sendiri. Saat hari pertama masuk, mereka bertemu anak yang bernama Jimbron. Dari
situlah awal persahabatan mereka.

Orientasi:

Suatu sore, mereka bersama guru sastra dan teman-temannya, berkumpul di lapangan. Di
sana guru mereka, Pak Balia, mengajarkan cara membuat kalimat yang indah. Salah satu
kalimat yang tercamkan di pikiran Ikal, Arai, dan Jimron, yakni "Jelajahi kemegahan Eropa
sampai ke Afrika yang eksotis. Temukan berliannya budaya sampai ke Prancis. Langkahkan
kakimu di atas almamater suci tiada tara:Sorbonne. Ikuti jejak-jejak Sartre, Louis Pasteur,
Montesquieu, dan Voltaire. Di sanalah orang belajar science, sastra dan seni hingga merubah
peradaban...". Pada saat itulah mereka mengkristalisasikan harapan agung mereka, yakni
bersekolah ke Prancis! Mereka ingin menginjakkan kaki mereka di Almamater suci:
Sorbonne. Harapan itu selanjutnya menghantui mereka setiap hari. Begitu tinggi cita-cita
mereka.

Komplikasi:

Suatu malam, Ikal dan kawan-kawannya berkumpul di teras kos mereka. Di depan kos
mereka terdapat sebuah bioskop yang sudah tua. Namun, mereka belum pernah sama sekali
masuk ke bioskop tersebut. Mereka juga takut untuk masuk ke dalam bioskop karena masuk
ke bioskop merupakan larangan dari sekolah. Apabila pihak sekolah mendapati salah satu
siswa masuk kesana, mereka pasti dihukum. Dan orang yang menghukum itu tidak lain
adalah Pak Mustar, pendiri sekolah tersebut yang terkenal kejam. Ciri khas beliau
menghukum, yaitu dengan mempermalukan seorang yang melanggar aturannya di depan
umum. Suatu hari, petugas bioskop memasang sebuah poster yang menggambarkan tentang
film yang akan diputar. Di poster itu tergambar seorang wanita dengan memakai busana yang
minim bersama anjing pudelnya.

Evaluasi:

Melihat gambar itu, mereka langsung menutup wajah mereka dan masuk ke dalam kos.
Meraka takut, dengan melihat gambar itu bisa menghancurkan akhlak meraka. Tetapi dalam
hati mereka, tetap timbul keinginan untuk masuk ke dalam bioskop tersebut. Namun untuk
masuk ke dalam sana diperlukan sebuah cara agar pihak sekolah tidak mengetahuinya, karena
mereka tahu bahwa aturan bioskop tersebut yakni anak sekolah dilarang masuk. Saat
melakukan cara yang pertama mereka mengalami kegagalan. Setelah itu, mereka kembali ke

101
kos. Mereka berpikir keras agar bisa masuk kesana. Saat itu, Jimbron berada di luar. Ia
melihat sekelompok perempuan berkerudung masuk kesana. Dari penglihatanya itu, ia
memiliki sebuah ide, yakni masuk kedalam bioskop menggunakan kerudung. Ia pun langsung
mengatakan kepada Ikal dan Arai dan usulannya pun diterima. Mereka memakai cara
tersebut, lalu mereka masuk kesana dan upaya mereka berhasil. Akhirnya, mereka masuk di
dalam bioskop untuk pertama kalinya.

Tiba-tiba lampu bioskop dimatikan. Tak lama kemudian film pun diputar. Suasana riuh
menyelimuti bioskop tersebut. Namun saat adegan puncak, tiba-tiba film dihentikan dan
lampu dinyalakan. Mereka bertiga pun kagat dan ternyata disana sudah ada ada Pak Mustar
yang sedang berpatroli. Meraka akhirnya tertangkap basah dan seperti biasa, beliau
menghukum mereka dengan ciri khasnya. Setelah dihukum, mereka langsung disuruh pulang.
Tidak hanya sampai disitu hukuman bagi meraka. Masih ada hukuman lain dari Pak Mustar,
tetapi diberikannya saat masuk sekolah nanti. Perasaan tidak nyaman menyelimuti mereka.
Ternnyata benar apa yang meraka duga, mereka dihukum di sekolah. Atas perbuatannya itu,
Pak Mustar mengumpulkan seluruh murid dan menghukum meraka bertiga. Meraka disuruh
mempraktikkan ulang adegan yang ada di film tersebut. Suasana riuh menyelimuti hukuman
mereka. Banyak siswa yang terpingkal-pingkal melihat adegan mereka.

Resolusi:

Saat penerimaan rapor, hati Ikal dan Arai gelisah tidak karuan. Meraka takut membuat
kecewa sang ayah, karena peringkat mereka merosot. Tidak lama, Ayah Ikal pun datang
dengan baju safarinya. Seperti biasa, beliau mengucapkan salam kepada mereka. Lalu,
langsung masuk ke dalam aula. Setelah selesai acara, beliau langsung menepuk punggung
mereka berdua dengan halus dan setelah itu pulang.

Ayah Ikal memang terkenal pendiam. Ikal pun sadar atas kesalahannya dan langsung
mengejar ayahnya. Ikal pun akhirnya berhasil menyusul ayahnya di atas Jembatan Lenggang.
Saat dia berlari di samping sepeda ayahnya. Sang ayah pun terkejut dan tersenyum. Sebuah
senyum lembut yang menyatakan sebuah kebanggan.

Tak terasa tiga tahun terlewat, mereka bertiga pergi merantau ke Pulau Jawa. Berbekal ijazah
SMA mereka mencoba mencari pekerjaan. Setelah sekian lama mecari, akhirnya Ikal
mendapat pekerjaan di sebuah Kantor Pos yang ada di Jakarta dan Arai di Kalimantan.
Setelah sekian lama tak bertemu, akhirnya mereka bertemu juga. Setelah itu, Ikal
mengundurkan diri dari Kantor Pos. Lalu, mereka pulang kampung untuk pertama kalinya.
Mereka disambut hangat oleh keluarga di sana.

Koda (Amanat):

Berbulan-bulan Ikal dan Arai menanti kepastian penguji beasiswa. Saat-saat yang di tunggu
datang. Meraka bersama-sama membuka surat itu. Dan, mereka pun terbelalak melihat tulisan
Universitas yang menerima mereka. Berulang-ulang, orag tua Ikal mengucapkan
"Alhamdulillah". Arai pun demikian, ia sangat bangga atas hasil yang diraihnya. Namun, hal
ini kurang lengkap baginya, karena tidak ada orang tua. Ia telah sebatang kara, Namun

102
demikian indahnya, Tuhan bertahun-tahun telah memeluk mimpi-mimpi mereka dan telah
menyimak harapan-harapan sepi dalam hati mereka karena di kertas itu tertulis Universitas
yang menerima mereka, disana tertulis: Universite de Paris, Sorbonne, Prancis.

Tugas 3
Memproduksi Teks Cerita Fiksi dalam Novel

(1) Konversikanlah teks “Gadis Kecil dan Doanya” di atas menjadi sebuah teks lain dengan struktur
yang berbeda.
No. Struktur Teks Kalimat
1. Pernyataan Umum Berapa kali kita harus kehilangan orang yang begitu penting
dalam hidup?
Sepasang mata milik seorang gadis cilik tampak khusyuk
mengamati sekeliling ruangan putih bersih itu. Berpindah-pindah
dari monitor dengan angka-angka yang tidak dia mengerti, yang
selalu mengeluarkan bunyi teratur itu, ke selang-selang panjang
dengan cairan bening yang mengalir dan bermuara ke
pergelangan tangan satu sosok yang terbaring di ranjang.
Seseorang yang begitu dicintainya. Kerabat satu-satunya....
2. Urutan sebab-akibat Allah... jangan biarkan dia meninggal.

Matanya berkaca. Butiran air yang ingin tumpah ditahannya


sekuat tenaga. Gadis kecil dengan bola mata bulat itu menggigit
bibir keras-keras. Berharap dengan begitu genangan air yang siap
menderas akan berhenti.

Dia harus kuat, percuma menangis. Dia harus kuat. lebih baik
berdoa. Ibunya dulu sering mengulang-ulang kalimat itu.

“Berdoa, Ra... mengaji. Minta sama Allah.”

“Apa Allah selalu mengabulkan doa?”

Dia ingat perempuan yang melahirkannya tersenyum saat


mendengar pertanyaan itu
“Allah mendengar doa, Ra. Allah nggak pernah menyia-nyiakan
doa yang meminta.”

Rara tidak puas, mengejar lagi.

“Tapi, apa pasti dikabulkan, Bu? Rara ingin punya jendela...”


kalimat itu menggantung sejenak sebelum bersuara pelan, “Rara
juga ingin Ibu sembuh.”

Perempuan dengan wajah teduh itu menggenggam tangan anak

103
satu-satunya, sebelum berbisik, “Allah pasti mengabulkan setiap
doa, Ra. Tapi kadang ada doa-doa lebih penting yang harus
didahulukan.”

Tapi Rara ingin Ibu sembuh.... Rara ingin waktu bisa berulang
dan peristiwa yang menyebabkan ibunya sakit tidak perlu terjadi.

Seperti membaca pikiran Rara, Ibu mulai mengusap-usap rambut


anak semata wayangnya itu.

“Rara bacakan ayat Quran untuk memohon kesembuhan, ya?


Masih ingat?”

Jemari ibu yang bergetar susah payah membuka halaman Alquran


yang dibawakan Rara ke pembaringan. Dan di halaman itu,
telunjuk Ibu berhenti. Alquran surat Al Anbiya, ayat 83-84.

Malam hening. Hanya suara jernih Rara yang patah-patah


mengaji.

Dan sekarang, ayat yang sama ingin dibacakannya bagi sosok


terkasih yang sudah hampir seminggu tak menyapanya lagi.

Jangan mengangis, Ra. Berdoa....

Suara Ibu, entah siapa yang membawanya mampir ke telinga.


Rara menggigit bibirnya lagi. Air mata ini sulit sekali diaturnya

104
BAB 6 Mewujudkan Teks dalam Genre Makro
Kegiatan 1
Pembangunan Konteks dan Pemodelan Teks dalam Genre Makro

Tugas 1
Memahami Struktur dan Ciri Kebahasaan Teks dalam Genre Makro

3) Pada teks wawancara tersebut, struktur teksnya adalah: judul, orientasi, isi, reorientasi. Di
dalam orientasi terdapat teks deskripsi yang terdiri atas deskripsi umum dan deskripsi bagian.
Sementara di dalam isi terdapat teks eksposisi yang terdiri atas pembukaan, argumentasi, dan
penegasan ulang argumentasi. Di dalam teks wawancara, dimungkinkan adanya beberapa
teks genre mikro seperti pada contoh tersebut. Namun demikian, teks-teks genre mikro
tersebut tidak selalu sama persis antara yang terdapat dalam teks wawancara satu dengan teks
wawancara lainnya.

Jawaban :

Teks Struktur teks


Yanuar Arsad: Kami Bukan Penawar Ecek-Ecek Judul
Di dunia bisnis minyak dan gas, nama PT Mandiri Orientasi Deskripsi Deskripsi
Panca Usaha (Mandiri Oil) baru dikenal ketika umum
mendapat kontrak bagi hasil Blok Sembilang di
Natuna, Kepulauan Riau, dua tahun lalu. Belakangan
mereka menjadi berita karena dikaitkan dengan
penolakan perpanjangan izin kerja Presiden Direktur
ExxonMobil Indonesia Richard J. Owen setelah
perusahaan minyak Amerika itu membatalkan tender
penjualan lapangan gas Arun di Aceh.
Ditemui Nugroho Dewanto dan Bernadette Christina di Deskripsi
Hotel Ritz-Carlton, kawasan Mega Kuningan, Jakarta, bagian
Selasa pekan lalu, Komisaris Utama Mandiri Oil
Yanuar Arsad membantah berita itu. “Cerita soal
tekanan ke ExxonMobil untuk memenangkan kami itu
bohong,” pemilik Bali Cliff Resort itu menjelaskan,
didampingi Chief Executive officer Mandiri Oil
Muhammad Reviansyah.
Pria 49 tahun kelahiran Jakarta itu mengaku
menyimpan mimpi untuk membesarkan bisnis dengan
cara elegan. “Saya ingin seperti Astra,” katanya.
Pembatalan tender blok gas Arun tak membuatnya
patah arang. “Kalau ditender ulang, saya akan ikut
lagi”. Dia juga akan ikut tender yang digelar
perusahaan minyak dan gas lain secara bisnis ke bisnis.
”saya menghindari tender yang ada kaitannya dengan
pemerintah,” ujarnya tegas.
Benarkah izin kerja Richard Owen tak Isi Eksposisi Tesis
diperpanjang karena ExxonMobil menolak

105
memenangkan mandiri oil dalam tender Arun?

Tidak ada hubungannya. Seberapa banyak pemerintah


bisa mengintervensi urusan ExxonMobil? Tender ini
kan mereka yang buat dan sifatnya bisnis ke bisnis.
Bukankah pemerintah melalui BP Migas (sekarang Argumentasi
SKK Migas) mengawasi tender itu?

Sewaktu mau menjual, ExxonMobil sudah mendapat


izin BP Migas dan Kementerian Energi. Jadi prosesnya
sudah tidak di pemerintah lagi. Apalagi kami semua
ikut tender penuh, bukan tender-tenderan pakai kolusi
dan nepotisme. Kami menawar sampai US$1,1 milyar.
Makanya saya bingung kenapa dikait-kaitkan dengan
Gatot Suwondo (Direktur Utama Bank BNI dan adik
ipar Presiden Yudhoyono). Saya tidak tahu dari mana
sambungannya.

Saya tidak pakai serupiah pun uang Bank BNI atau


bank dalam negeri lainnya. Semua sindikasi bank luar
negeri. Kami tak pakai tekanan pemerintah untuk
menang dengan harga murah dengan cara menginjak
kaki ExxonMobil. Mereka perusahaan besar, mana
bisa ditekan? Kami punya bukti, setahun lebih kami
ikut proses tender ini.
Apa yang sesungguhnya terjadi di balik
pembatalan tender itu?

Saya tidak tahu mengapa ExxonMobil membatalkan


tender. Tapi saya minta diluruskan. Saya bukan
perusahaan yang sewenang-wenang pakai pemerintah
untuk menekan ExxonMobil. Itu enggak mungkin.
Cuma, sebelum diumumkan pemenangnya, tender
sudah dibatalkan. Jadi apa yang dibilang Ratu Prabu
bahwa dia sudah ditunjuk sebagai pemenang itu
enggak benar. Tapi itu urusan dia mau ngakungaku
menang, ya, silakan saja.
Kabarnya, ExxonMobil berkali-kali dipanggil Penegasan
menteri ESDM Jero Wacik dan Susilo Siswo Utomo ulang
(sekarang Wakil Menteri Energi) untuk
memprioritaskan Mandiri Oil?

Saya tidak tahu soal itu. Apakah itu mungkin? Saya


tidak yakin.
Saya tidak pernah nempel-nempel Pak Jero Wacik
untuk urusan tender ini, karena memang tidak ada
urusannya. Nanti kalau sudah dapat mungkin baru
akan saya dekati, karena saya perlu memperpanjang
izin.

106
Sedekat apa hubungan Anda dengan Gatot
Suwondo?

Saya kenal beliau sudah lama sekali, dari beliau belum


jadi apa-apa. Kami berteman, tapi enggak ada bisnis.
Saya keberatan nama Gatot Suwondo dilibat-libatkan.
Tidak ada urusan sedikitpun, apalagi minta duit atau
dukungan. Apalagi diberitakan Pak Gatot sampai
ngemis-ngemis ke pejabat BP Migas supaya saya
dimenangkan karena beliau mau pensiun. Beliau
Direktur Utama Bank BNI, kalau pensiun enggak perlu
saya kali, ya, ha-ha-ha….
Seperti halnya pemerintah, Anda kecewa terhadap
pembatalan tender?

Tender ExxonMobil di Arun sebetulnya sangat


profesional. Saya senang terlibat di dalamnya. Tapi
pemerintah saya kira juga punya hak untuk bertanya
kenapa tender akhirnya dibatalkan. Pembatalan
divestasi kan merugikan pengusaha nasional, jadi saya
rasa itu wajar.
Kalau tender dibuka lagi, Anda masih berminat Reorientasi
ikut?

Pasti, dong. Kami sudah masuk tiga penawar terakhir,


dan kami sudah keluar banyak biaya. Kami bukan
penawar ecek-ecek.

(4) Coba kalian temukan contoh teks wawancara dalam bentuk terstruktur dan tidak
terstruktur lalu tulislah di buku tugas kalian.

Jawaban :

Contoh wawancara terstruktur:


P : Apakah Anda mengetahui tentang peristiwa kebakaran yang terjadi di komplek pertokoan
ini yang baru terjadi kemarin?
S : Iya
P : Kapan peristiwa kebakaran tersebut terjadi?
S : Sekitar pukul 20.30 WIB.
P : Di mana Anda berada saat kebakaran terjadi?
S : Saya berada di dalam toko saya yang berjarak 300m dari kebakaran tersebut.
P : Bagaimana tindakan Anda begitu mengetahui peristiwa tersebut?
S :Langsung menelpon petugas pemadam kebakaran dan menyelamatkan berkas-berkas
penting serta barang berharga lainnya.

107
Contoh wawancara tidak terstruktur:

P : Apakah Anda mengetahui akan tawuran antar pelajar SMA yang baru saja terjadi di kota
ini?

S : Iya

P : Anda mengetahui peristiwa tersebut dari mana?

S : Dari teman saya.

P : Apakah teman Anda melihat langsung kejadian tersebut?

S : Iya, ia sedang melintas daerah tersebut saat tawuran terjadi.

P : Apakah teman Anda ketakutan ketika melihat peristiwa tersebut atau malah mendekat ke
lokasi?

S : Ia malah mendekat ke lokasi dan sempat mengambil beberapa foto kejadian tersebut.

(5) Pada teks percakapan telepon tersebut, terdapat struktur teks yang diawali dengan
pembukaan, lalu diikuti oleh isi, dan diakhiri dengan penutup. Struktur ini lazim ditulis
dengan pembukaan^isi^penutup untuk mempermudah kalian mengingat strukturnya

Teks Struktur Teks


Najib : Selamat sore, Dimas. Pembukaan
Dimas : Selamat sore, Najib. Ada apa?
Najib : Mau tanya, besok pelajaran bahasa Indonesia ada Isi
tugas membuat teks ya?
Dimas : Iya, kita disuruh oleh Bu Anik membuat teks
percakapan di telepon. Aku sedang mencoba membuat, tapi ternyata
sulit, apakah kamu sudah mengerjakannya?
Najib : Sudah, tapi aku tidak yakin apakah teks yang aku
kerjakan ini sudah benar atau belum.
Dimas : Yang penting kamu sudah mencoba, nanti Bu guru
yang akan menjelaskannya lebih rinci.
Najib : Iya. Apakah kamu juga menemukan kesulitan,
Dimas?
Dimas : Iya. Pelajaran teks kali ini menurutku agak sulit.
Najib : Besok kita tanya Bu guru saja ya?
Dimas : Baiklah.

Najib : Selamat sore, Dimas. Penutup


Dimas : Selamat sore, Najib.

(6) Tugas kalian adalah membuat sebuah percakapan telepon dengan teman kalian yang
bersekolah di kota lain dengan tema “Popda (Pekan Olahraga Daerah) Tahun 2015”. Setelah
selesai tugas tersebut, buatlah struktur teksnya seperti pada contoh dalam buku siswa ini

Jawaban :
108
Ferry : " Hallo David? "

Mama David : " Hallo Fer, maaf David masih pergi sebentar, ada apa? “

Ferry : “ Ohh, tante, iya tidak apa te. Mau Tanya apa David ikut Pekan
Olahraga Daerah? “

Mama David : “ Ikut kok Fer, kenapa? Tahun ini kamu ikut juga kan? “

Ferry : “ Ikut dong te. Jadi apakah David sudah mendaftar? Saya dengar
untuk pendaftaran POPDA 2015 sudah di buka sejak 3 hari yang lalu?

Mama David : “ Sudah, baru saja kemarin David mendaftar, Surabaya baru dapat
pengumuman kemarin Fer, wah rupanya Yogya sudah lebih dahulu ya informasinya? “

Ferry : “ Kurang tahu saya te, sepertinya begitu. Yauda te sampaikan salam saya
untuk David, sampai bertemu di POPDA 2015 “

Mama David : “ Oke Fer, sampaikan salam tante juga untuk mamamu, Sampai
bertemu juga“

Ferry : “ Selamat sore te.. “

Mama David : “ Selamat sore juga fer.. “

Teks Struktur Teks


Ferry : " Hallo David? " Pembukaan

Mama David : " Hallo Fer, maaf David masih pergi


sebentar, ada apa? “

109
Ferry : “ Ohh, tante, iya tidak apa te. Mau Tanya apa Isi
David ikut Pekan Olahraga Daerah? “

Mama David : “ Ikut kok Fer, kenapa? Tahun ini kamu ikut
juga kan? “

Ferry : “ Ikut dong te. Jadi apakah David sudah


mendaftar? Saya dengar untuk pendaftaran POPDA 2015 sudah
di buka sejak 3 hari yang lalu? “

Mama David : “ Sudah, baru saja kemarin David mendaftar,


Surabaya baru dapat pengumuman kemarin Fer, wah rupanya
Yogya sudah lebih dahulu ya informasinya? “

Ferry : “ Kurang tahu saya te, sepertinya begitu.


Yauda te sampaikan salam saya untuk David, sampai bertemu
di POPDA 2015 “

Mama David : “ Oke Fer, sampaikan salam tante juga untuk


mamamu, Sampai bertemu juga “
Ferry : “ Selamat sore te.. “ Penutup

Mama David : “ Selamat sore juga fer.. “

(7) Tugas kalian adalah membuat satu contoh percakapan layanan jual beli yang memiliki struktur
teks negosiasi kompleks seperti contoh dalam buku ini. Lakukan dengan cermat dan buatlah dengan
rapi dalam buku tugas kalian

Jawaban :

Teks Struktur Teks

Penjual : Silakan, Bu, bajunya dilihat dulu. Orientasi

Pembeli : Bajunya bagus, ada bordirannya.

Penjual : Iya, Bu, ini bordiran asli bikinan tangan, Bu.

Pembeli : Yang warna merah berapa harganya? Permintaan Negosiasi


Kompleks
Penjual : Yang warna merah harganya seratus limapuluh Pemenuhan
ribu. Ini ada banyak ukurannya, Bu.

Pembeli : Harganya nggak bisa kurang ya, Mbak? penawaran

Penjual : Ini harga pas, Bu, saya tidak menawarkan. Nanti


saya beri diskon kalau Ibu jadi beli.

Pembeli : Walah, lha kalau diskon jadi berapa, Mbak? Saya


sebenarnya nggak berniat beli baju, ini mau beli sepatu buat anak
110
saya.

Penjual : Untuk satu baju saya diskon sepuluh persen, Bu, jadi Penawaran
harganya menjadi seratus tigapuluh lima ribu. Kalau belinya lebih
dari tiga biji, diskonnya duapuluh persen.

Pembeli : Bisa kurang lagi nggak, Mbak? Saya belum beli


sepatu nih buat anak saya. Seratus lima belas ribu ya?

Penjual : Maaf, Bu, belum bisa. Ini bahannya katun, dan


bordirannya bikinan tangan

Pembeli : Seratus dua puluh lima ribu ya, Mbak?

Penjual : Belum boleh, Bu. Ibu silakan beli sepatu saja dulu.

Persetujuan

Pembeli :Baiklah Mbak, saya beli yang warna merah ini satu.

Penjual : Ini Bu, bajunya. Pembelian

Pembeli : Ini uangnya, seratus tiga puluh lima ribu.

Penjual : Terima kasih, Bu. Penutup

Pembeli : Sama-sama.

Tugas 2
Membandingkan Teks dalam Genre Makro

Pada tugas ini kalian dihadapkan pada dua teks genre makro yang memiliki kemiripan judul
namun sangat berbeda dalam hal isinya. Bacalah baik-baik kedua teks tersebut.

1) Meskipun memiliki judul yang mirip, namun kedua teks ini adalah teks dengan genre yang
berbeda. Teks yang pertama adalah surat pembaca dan yang kedua adalah surat lamaran
kerja. Bandingkan keduanya dalam hal struktur teks dan isinya.

Jawaban :

Pokok Surat Pembaca


Secara umum surat pembaca tidak berbeda dengan surat pribadi. Strukturnya terdiri atas
pembuka, isi, dan penutup. Langkah-langkah sebelum menulis surat pembaca yang perlu
diperhatikan adalah menentukan pokok-pokok permasalahan yang akan ditulis dalam surat
pembaca. Ada baiknya kita memperhatikan dan mengerti hal yang akan ditulis dalam surat
pembaca. Dengan berpedoman pada adiksimba (apa, di mana, siapa, mengapa, dan
bagaimana), kita dapat menentukan pokok surat yang akan ditulis.

111
Struktur Kalimat
teks
Pembuka Pulau-pulau di Jawa

Pada Jumat, 25 Juli lalu, wartawan Metro TV dalam berita mudik mengatakan,
“Tiket tujuan Jakarta dan pulau-pulau di Jawa sudah habis”. Berita itu
menyesatkan sebab Jawa dikesankan terdiri atas banyak pulau. Mestinya
wartawan itu melaporkan, “Tiket tujuan Jakarta dan kota-kota besar di Pulau Jawa
sudah habis”.
Isi Sesat pikir itu selama ini dibiarkan. Pangkalnya, pada hemat saya, mereka yang
tinggal di Jakarta merasa bahwa Jakarta tidak berada di Pulau Jawa. Saban sanak
saudara atau handai tolan tiba di Jakarta dari kota-kota lain di Pulau Jawa, mereka
yang bermukim di Jakarta mengajukan pertanyaan standar: “Dari Jawa berangkat
jam berapa?”
Penutup Kesalahan ini harus diperbaiki agar tak jadi kebiasaan yang salah. Jakarta ataupun
Bandung tetap bagian dari Pulau Jawa.

Paulus Mujiran
Jalan Borobudur, Semarang
Sumber: Kompas, Sabtu, 2 Agustus 2014 halaman 7

2. Surat lamaran kerja


Surat lamaran kerja adalah surat yang dibuat oleh seseorang untuk melamar pekerjaan di
suatu perusahaan, kantor atau instansi tertentu. Secara garis besar surat lamaran kerja terbagi
menjadi dua macam yaitu surat lamaran kerja berdasarkan iklan dan surat lamaran kerja
berdasarkan inisiatif sendiri. surat lamaran kerja termasuk kedalam golongan surat resmi atau
dinas sehingga dalam penulisannya terdapat aspek-aspek tertentu yang harus di perhatikan.
Secara umum struktur surat lamaran kerja antara lain sebagai berikut.
1. Alamat dan tujuan surat.
2. Salam pembuka.
3. Isi surat yang bisa di bagi menjadi empat bagian yaitu ; paragraf pembuka, isi surat,
daftar lampiran dan paragraf penutup.
4. Salam penutup.
5. Nama terang pelamar dan tanda tangan.
Berikut ini disajikan struktur teks surat lamaran pekerjaan: alamat, salam pembuka, isi surat,
salam penutup, tanda tangan, nama terang.

Struktur teks Kalimat


Alamat tujuan surat Yth. Pemasang Iklan
Harian Bisnis Sukses
PO BOX 1234
Jakarta
Salam Pembuka Dengan hormat,
Isi Setelah membaca iklan yang dimuat dalam Harian Bisnis Sukses
tanggal 18 Juli 2015 yang isinya menyatakan bahwa perusahaan
Bapak/Ibu membutuhkan tenaga administrasi, maka yang bertanda

112
tangan di bawah ini saya:

nama : Sita Sitiane


tempat, tanggal lahir : Sragen, 7 Pebruari 1997
alamat : Jln. Jati 123 Sragen
pendidikan : SMK Akutansi

dengan ini mengajukan permohonan untuk diterima sebagai


karyawan sesuai dengan lowongan tersebut.

Saya dapat mengoperasikan komputer MS Word, Excel, adobe


pagemaker, dan Coreldraw, serta dapat berbahasa Inggris. Saya
pernah melakukan praktik industri selama 6 bulan di bagian
administrasi, sehingga kiranya saya dapat memenuhi persyaratan
yang Bapak/Ibu tentukan.

Sebagai bahan pertimbangan bersama ini saya lampirkan:

1) daftar riwayat hidup,

2) fotokopi ijazah SMK,

3) fotokopi ijazah kursus komputer,

4) fotokopi sertifikat praktik kerja Industri,

5) SKCK,

6) pasfoto.

Saya berharap kiranya Bapak/Ibu berkenan menerima saya, dan jika


memerlukan wawancara, saya bersedia memenuhinya. Atas
perhatian Bapak/Ibu saya mengucapkan terima kasih.

Salam Penutup Hormat saya,


Nama dan Tanda
Tangan

Sita Sitiane

Setelah membaca kedua teks tersebut, kalian tentu sudah dapat menarik kesimpulan awal
mengenai persamaan ataupun perbedaan struktur teks dan isinya. Tugas kalian selanjutnya
adalah membuat surat balasan dari kedua teks tersebut. Isi balasannya bisa berupa
penerimaan maupun penolakan. Untuk mempermudah tugas kalian, berikut ini disajikan
struktur teks surat lamaran pekerjaan: hal, tempat/tanggal, alamat, salam pembuka, isi surat,
salam penutup, tanda tangan, nama terang.

113
Jawaban :

1. Surat pembaca

Balasan :

Struktur Kalimat
teks
Pembuka Menanggapi surat pembaca Bapak Pulus Mujiran yang dimuat Kompas.com
tanggal 2 Agustus 2014 dengan judul “Pulau-pulau di jawa” atas nama Manajemen
Metro TV, kami menyampaikan permohonan maaf atas penyampaian berita yang
kurang tepat yang Bapak sampaikan.
Isi Dapat kami jelaskan bahwa pihak Metro TV telah menindaklanjuti keluhan yang
Bapak Pulus Mujiran laporkan mengenai penggunaan kalimat yang kurang tepat
tersebut. Menurut kami itu hanya merupakan kesalahan pengucapan yang tidak
disengaja. Kami mengucapkan terima kasih atas koreksi yang bapak sampaikan.
Penutup Demikian disampaikan, atas perhatian dan kepercayaan Bapak kepada Metro TV
kami ucapkan terima kasih.

Hormat kami
Divisi Penyiaran Metro TV
Fari Lestari

2. Surat lamaran kerja

Balasan:

Struktur teks Kalimat


Alamat tujuan surat Kepada Yth.:
Sita Sitiane
Jln. Jati 123
Sragen
Salam Pembuka Dengan hormat,
Isi Dengan ini kami beritahukan bahwa kami telah menerima surat
lamaran dari saudari pada tanggal 26 Januari 2016 yang menyatakan
berminat untuk mengisi posisi Tenaga Administrasi di PT. Sukses
Selalu.

Namun dengan berat hati harus kami sampaikan bahwa kami harus
menolak surat lamaran saudara karena ada beberapa hal yang masih
berada dibawah kualifikasi kami.

Demikian Surat Penolakan Lamaran Kerja ini kami sampaikan


semoga suatu saat nanti saudari bisa bergabung dengan PT. Sukses
Selalu.

Salam Penutup Hormat saya,

114
Nama dan Tanda
Tangan

Taufiq Hidayat, SH.

Tugas 3
Menganalisis Teks dalam Genre Makro dalam berbagai jenis teks

2) Pada teks berjudul “Membenahi Sistem Transportasi Jabodetabek” kalian dapat membedah
strukturnya berdasarkan teks yang pernah kalian pelajari di kelas ini dan kelas-kelas
sebelumnya. Isilah kolom yang masih rumpang ini dengan struktur teks yang sesuai pada teks
di atas

Teks Struktur Teks


Membenahi Sistem Transportasi Judul
Jabodetabek Cerita Laporan Eksposisi
Ulang
Minggu ini saya membaca tiga tulisan, Orientasi Pernyataan Pernyataan pendapat
yaitu publikasi Bank Dunia yang baru umum/ (tesis)
diluncurkan dua pekan lalu berjudul klasifikasi
“Planning, Connecting Financing
Cities-Now-Priorities for City Leaders”
(PCFC), buku Behavioral Economics
and Policy Design: Examples from
Singapore (BEPD), dan laporan final
tentang Jabodetabek Urban
Transportation Policy Integration
(JUTPI) Project. Laporan terakhir berisi
revisi dari Study on Integrated
Transportation Master Plan for
Jabodetabek, yang dibuat oleh Japan
International Cooperation
Agency (JICA) untuk Kementerian
Koordinator Perekonomian dan
Bappenas.
Secara ringkas, ketiga laporan tebal itu Isi Anggota/ Argumentasi
berisi: pertama, sistem transportasi di aspek
Jabodetabek sudah jauh tertinggal, yang
sementara masalah dan tantangannya dilaporkan
semakin kompleks untuk ditangani.
Survei pada 2010 mencatat total
penumpang perjalanan sudah mencapai
kuranglebih 73 juta, yang terdiri atas 58
juta motorized person trips dan 15
juta non–motorized modes. Angka itu
diperkirakan mencapai 81 juta pada

115
2020. Penanganan yang harus dilakukan
tidak hanya pada pengembangan sistem
transportasi, tapi juga terkait dengan
master plan perkotaan (RT/RW) di
Jabodetabek.
Kedua, penanganan transportasi harus
terintegrasi dan komprehensif. Kita
tidak punya kemewahan lagi untuk
memilih. Semua harus dibangun secara
bersamaan. Jabodetabek semakin
terintegrasi sehingga penanganan sistem
transportasi tidak bisa hanya bertumpu
pada pemerintah DKI Jakarta tapi juga
melibatkan pemerintah daerah di
sekitarnya.
Ketiga, ruang untuk policy
mistake sangat terbatas, sehingga
kebijakan publik yang menjawab
persoalan masalah transportasi harus
terdesain dengan baik dan dapat
menjawab persoalan dengan tepat.
Pengalaman Singapura seperti yang
digambarkan dalam bab III buku BEPD,
dapat kita jadikan pelajaran penting.
Dengan kesimpulan itu, ribut-ribut
tentang perlu-tidaknya membangun
enam ruas jalan tol di dalam kota, mass
rapid transit (MRT), dan sistem
monorel menjadi tidak relevan. Yang
lebih relevan adalah bagaimana segera
mewujudkan proyek-proyek tersebut
dan melengkapi dengan sejumlah daftar
panjang proyek dan program
kelembagaan yang harus segera
dibangun berdasarkan master
plan JUTPI. Tidak perlu studi tambahan
lagi karena puluhan studi serupa telah
dilakukan dan kesimpulannya tidak
banyak berbeda.
Kompleksnya permasalahan transportasi
di Jakarta tidak lepas dari sistem
insentif yang salah-kebijakan yang
berlaku sekarang ini-yang telah
menimbulkan respons yang tidak
efisien, baik dari sisi permintaan
maupun penawaran. Dari sisi
permintaan, misalnya, harga bahan
bakar minyak dengan subsidi yang
sangat besar telah menimbulkan bias
kepada sistem angkutan pribadi-baik

116
kendaraan roda dua maupun roda
empat. Akibatnya, jumlah kendaraan
roda empat meningkat dua kali dari
hanya 1 juta pada 2000 menjadi 2 juta
pada 2010.
Peningkatan lebih dramatis terjadi pada
sepeda motor, yang meningkat hampir
lima kali lipat dalam periode yang
sama, dari 1,6 juta (2000) menjadi 7,5
juta (2010). BBM bersubsidi
menyebabkan ongkos perjalanan
kendaraan pribadi menjadi terdistorsi,
yang kemudian menimbulkan
perjalanan yang tidak efisien.
Contohnya, mahasiswa saya di Fakultas
Ekonomi Universitas Indonesia
menggunakan mobil sendiri walaupun
kakaknya kuliah di Fakultas Teknik UI.
Distorsi juga terlihat dari proporsi
penggunaan kereta api oleh penduduk
Jakarta. Survei JUTPI menunjukkan
hanya 0,3 persen penumpang Jakarta
yang menggunakan kereta api.
Bandingkan dengan penumpang dari
Depok-Bogor yang 13 persen,
Tangerang 5 persen, Bekasi 3 persen.
Sekitar 60 persen penduduk Jakarta
menggunakan sepeda motor, sisanya
menggunakan kendaraan roda empat 24
persen dan bus 22 persen.
Survei juga menunjukkan penurunan
penggunaan kendaraan bus di antara
komuter di Jabodetabek. Pada 2002,
sebanyak 38 persen komuter
menggunakan bus, pada 2010 turun
menjadi hanya 13 persen. Penurunan ini
dikompensasikan dengan kenaikan
angka penggunaan sepeda motor
sebesar 21 persen pada 2002 menjadi
48,7 persen pada 2010.
Penurunan ini, selain disebabkan oleh
distorsi harga relatif antarmoda
transportasi yang diceritakan di atas,
lantaran tarif kendaraan umum terlalu
rendah sehingga tidak memungkinkan
pemilik kendaraan umum memelihara
dan memodernisasi kendaraan; pasokan
efektif kendaraan umum turun karena
bus mogok atau suku cadang dikanibal
untuk digunakan di kendaraan lain yang

117
masih bisa jalan; serta kualitas
pelayanan memburuk, penumpang
mensubtitusi moda transportasi.
Implikasi lanjutannya lebih buruk lagi.
Jumlah penumpang per kendaraan pun
menurun dan membuat bisnis angkutan
kota menjadi semakin tidak menarik.
Perubahan sistem intensif menjadi
syarat (necessary condition) dalam
menyelesaikan masalah transportasi.
Kita harus membuat biaya perjalanan
dengan kendaraan pribadi, termasuk
sepeda motor, menjadi lebih mahal
dengan mencabut subsidi BBM. Hal ini
semakin dibutuhkan mengingat kita
perlu menaikkan tarif kendaraan umum
agar pemilik angkutan umum dapat
memelihara kendaraannya sehingga
layak ditumpangi.
Pemetaan dan proyeksi komuter di
Jabodetabek menunjukkan bahwa
modernisasi dan pengembangan
kendaraan umum harus menjadi
prioritas. Master Plan Sistem
Transportasi Jakarta 2030 menunjukkan
perkiraan respons sisi penawaran yang
optimistis pun belum mampu mengatasi
tambahan permintaan. Perkiraan
optimistis ini mengasumsikan akan ada
lima MRT line, termasuk jalur Lebak
Bulus-Kampung Bandan, plus
beroperasinya secara efektif kereta
lingkar Jakarta dan monorel.
Dengan tambahan busway dan Pengegasan ulang
modernisasi kendaraan umum, pendapat
diharapkan porsi penumpang yang dapat
ditampung dengan bus dan kereta
terhadap total penduduk Jabodetabek
bisa ditingkatkan menjadi dua kali dari
17,2 persen (2010) menjadi 36,2 persen
pada 2020 dan 2030. Kebutuhan yang
mendesak ini membuat pelaksanaan
pembangunan MRT tahap pertama tak
boleh ditunda lagi. Semakin lama kita
menunda, oportunity costs dari
penundaan ini bisa melebihi dugaan
perbedaan ongkos pembangunan MRT
yang dianggap mahal. Di samping
menambah jalur rel kereta api dan
busway, perlu penataan sistem trayek

118
serta perubahan sistem kelembagaan
dalam angkutan bus. Perubahan sistem
kelembagaan ini juga tidak mudah dan
pasti memakan banyak energi.
Dengan tambahan busway dan
modernisasi kendaraan umum,
diharapkan porsi penumpang yang dapat
ditampung dengan bus dan kereta
terhadap total penduduk Jabodetabek
bisa ditingkatkan menjadi dua kali dari
17,2 persen (2010) menjadi 36,2 persen
pada 2020 dan 2030.
Kebutuhan yang mendesak ini membuat
pelaksanaan pembangunan MRT tahap
pertama tak boleh ditunda lagi. Semakin
lama kita menunda, oportunity costs
dari penundaan ini bisa melebihi dugaan
perbedaan ongkos pembangunan MRT
yang dianggap mahal. Di samping
menambah jalur rel kereta api dan
busway, perlu penataan sistem trayek
serta perubahan sistem kelembagaan
dalam angkutan bus. Perubahan sistem
kelembagaan ini juga tidak mudah dan
pasti memakan banyak energi.
Jika sistem transportasi umum hanya
dapat mencakup 36 persen penumpang,
ke mana sisanya? Sisanya tetap
mengandalkan kendaraan pribadi,
apakah roda empat atau roda dua. Hal
ini berarti road ratio di Jabodetabek
harus bisa ditingkatkan. Di Jakarta,
misalnya, road ratio harus dapat
ditingkatkan dari 8,1 persen (2010)
menjadi 8,7 persen (2020) dan 9,1
persen (2030). Hal ini berarti harus ada
tambahan 780 kilometer jalan di Jakarta
hingga 2020 dan 480 kilometer jalan
pada 2030.
Kesulitan pengadaan tanah
menyebabkan pilihan yang paling
mungkin adalah membangun jalan
layang. Pertanyaannya: yang dibangun
itu jalan tol atau non-tol? Terdapat
perbedaan besar antara membangun
jalan tol dan non-tol, terutama dari
sumber pembiayaan dan perilaku
masyarakat dalam mendorong tambahan
lalu lintas. Sumber pembiayaan untuk
membangun jalan layang nontol hanya

119
terbatas pada Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah. Membangun jalan non-
tol, seperti jalan non-tol Antasari,
membuat sebagian APBD harus
disisihkan. Artinya, porsi APBD untuk
pengembangan angkutan umum akan
berkurang. Hal ini jelas tidak konsisten
dengan master plan.
Sebaliknya, pembiayaan jalan tol akan
berasal dari swasta dan tidak
mengganggu APBD. Dengan
mensyaratkan penggunaan jalan tol
dalam kota bagi kendaraan umum
berarti sebagian kebutuhan tambahan
jalur busway, yang harus meningkat dua
kali pada 2020, dapat dipenuhi dengan
menumpang jalan tol. Artinya,
kebutuhan APBD untuk pengembangan
sistem angkutan umum pun berkurang.
Sekali mendayung, dua pulau
terlampaui.
Pemungutan tol untuk jalan layang juga
akan merasionalkan lalu lintas
perjalanan. Ilmu ekonomi tingkah laku
(behavioral economics) yang digunakan
pemerintah Singapura dalam memilih
sistem electronic road pricing (ERP)
ketimbang opsi lain menunjukkan
bahwa respons pengendara akan
berbeda secara signifikan jika
dihadapkan pada dua pilihan: berbayar
atau gratis. Mengutip studi yang
dilakukan Kristina Shampinier dkk
(2007) dalam jurnal Marketing Science
Volume 26 Nomor 6, manyarakat akan
memilih yang gratis, walaupun
dihadapkan pada pilihan lain yang
menarik. Implikasinya, membangun
jalan non-tol akan mendorong kenaikan
lalu lintas jauh lebih cepat dibanding
jalan tol.
Ilmu ekonomi tingkah laku memberi
pelajaran penting bagi kebijakan publik
lain. Sistem genap-ganjil akan berakhir
seperti sistem 3 in 1, yang diakali
masyarakat dengan berbagai cara,
termasuk mendorong peningkatan
pemilikan roda empat. Sebaliknya,
sistem ERP akan mempengaruhi cash
flow keluarga sehari-hari dan akan

120
mendorong rasionalisasi penggunaan
kendaraan umum.
Pembenahan sistem transportasi Reorientasi
Jabodetabek meliputi pula pricing
policy yang tepat. Penetapan tarif MRT
yang terlalu murah bisa jadi tidak akan
mendorong pengendara roda empat
untuk berpindah ke kendaraan umum.
Mereka tidak mau berdesakan dengan
penumpang lain. Analisis perilaku
konsumen secara tepat perlu menjadi
pertimbangan. Niat baik seringkali
menciptakan hasil buruk jika
implementasi tidak tepat.
Sumber:Tempo, 10 Februari 2013 Sumber
halaman 98-99

(3) Pada teks berjudul “Dilema Pembatasan BBM Bersubsidi” kalian dapat membedah
strukturnya dengan mengisi kolom yang masih rumpang.

Teks Struktur teks


Dilema Pembatasan BBM Bersubsidi Judul
Kebijakan pembatasan konsumsi BBM bersubsidi per 1 Agustus Orientasi Pernyataan
banyak disoroti terkait sosialisasi yang mendadak dan pendapat
efektivitasnya.
Seperti dilaporkan harian ini, per 1 Agustus 2014, BPH Migas Peristiwa Argumentasi
menghentikan penyaluran solar bersubsidi bagi wilayah Jakarta
Pusat. Mulai 2 Agustus 2014, penjualan solar bersubsidi untuk
Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Bali juga dibatasi pukul 08.00-
18.00. Jatah solar bersubsidi untuk nelayan juga dipangkas 20
persen mulai 4 Agustus.
Kebijakan diberlakukan saat masyarakat masih sibuk dengan Peristiwa Argumentasi
liburan Lebaran. Sosialisasi pun terkesan sangat mendadak,
sehingga bukan hanya konsumen, banyak petugas di lapangan
bahkan tak tahu ada kebijakan baru ini.
Terlepas dari tujuan positif yang ingin dicapai, langkah kurang Peristiwa Argumentasi
sosialisasi dalam implementasi akan memunculkan kebingungan
dan masalah baru di lapangan. Efektivitas pembatasan sendiri
dipertanyakan karena cakupan wilayah yang terbatas.
Masyarakat masih bisa menyiasati dengan membeli di luar
Jakarta Pusat dan rest area di jalan tol.
Demikian pula pembatasan waktu penjualan. Jika tidak Peristiwa Argumentasi
diantisipasi, hal itu bisa memunculkan antrean panjang dan
menyusahkan masyarakat. Hal lain yang juga menjadi masalah
adalah pengawasan di lapangan. Di sini pentingnya evaluasi dari
waktu ke waktu dampak di lapangan. Jangan sampai pembatasan
justru kontraproduktif bagi perekonomian dan memunculkan
masalah baru di lapangan.
Langkah pembatasan melalui berbagai cara sebenarnya pernah Peristiwa Argumentasi

121
diwacanakan dan diujicobakan. Namun, hal itu tak berlanjut
karena berbagai kendala dalam implementasi akibat kurangnya
komitmen dan ketidaksiapan sistem dan infrastruktur di
lapangan.
Dengan total subsidi energi Rp350 triliun lebih Rp285 triliun di Peristiwa Argumentasi
antaranya subsidi BBM keberadaan subsidi sudah menjadi
kanker bagi perekonomian. Terus meningkatnya konsumsi BBM
membuat impor minyak mentah/BBM terus membengkak
sehingga menekan neraca perdagangan dan neraca transaksi
berjalan serta rupiah.
Tanpa adanya upaya pengendalian, pembiayaan subsidi akan Peristiwa Argumentasi
mengancam pertumbuhan serta kian mempersempit ruang fiskal
bagi pembiayaan pembangunan dan pemberantasan kemiskinan.
Persoalannya, selama ini pemerintah maju mundur menunda
mengambil langkah menaikkan harga BBM sehingga subsidi
membengkak mencapai hampir 20 persen dari volume APBN.
Keberanian mengambil langkah berani menjadi kunci menjamin Peristiwa Argumentasi
struktur perekonomian yang lebih sehat ke depan. Pemerintahan
baru harus bisa meyakinkan, tanpa ditempuhnya langkah ini,
perekonomian akan terus terbebani subsidi yang sudah jelas tidak
tepat sasaran dan menyandera berbagai program untuk
peningkatan kesejahteraan. Agar tak memberatkan, langkah
menaikkan secara bertahap hingga mencapai harga keekonomian.
Langkah pembatasan tetap bisa diteruskan dengan melanjutkan Reorientasi Argumentasi
program-program yang sudah dimulai, yang sudah menelan
investasi dalam jumlah besar. Demikian pula konversi energi
yang tak boleh ditunda-tunda lagi.
Sumber: Kompas, Sabtu, 2 Agustus 2014 halaman 6 Sumber

4) Pada prinsipnya, teks editorial membedah fenomena dan isu yang krusial yang sedang
berlangsung. Sebagai pembedahan, tentu terdapat argumentasi yang mendukung ataupun
menolak. Perhatikan kembali teks tersebut. Temukan argumentasi yang mendukung dan yang
menolak. Tuliskan pada kolom ini

Paragraf Argumen
Paragraf 2 Mendukung -
Paragraf 3 - Menolak
Paragraf 4 - Menolak
Paragraf 5 - Menolak
Paragraf 6 Mendukung -
Paragraf 7 - Menolak
Paragraf 8 - Menolak
Paragraf 9 Mendukung -
Paragraf 10 Mendukung -

122
Kegiatan 2
Kerja Bersama Membangun Teks dalam Genre Makro

Tugas 1
Mengevaluasi Struktur Teks Genre Berita

(1) Setelah membaca teks tersebut, dapatkah kalian menceritakan kembali isinya dengan
menggunakan struktur teks cerita ulang?

Jawaban :

Banyak Sekolah Banyak Pengangguran

Struktur Teks Kalimat


Orientasi Kualitas sarjana asal India sulit bersaing di dunia kerja.
Tiap tahun, dari 5 juta sarjana baru, separuh lebih akan
menganggur.
Urutan Peristiwa Kehidupan Kunal Gurab, 24 tahun, adalah pegawai input data di
Tokoh sebuah perusahaan penyedia tenaga kerja outsourcing.
Kunal adalah satu dari sekian banyak sarjana fresh
graduate India yang kini makin menjadi korban dari
sistem pendidikan mereka sendiri, yakni, sistem
pendidikan yang tidak mampu beradaptasi dengan
kebutuhan dunia kerja.

Aspiring Minds, sebuah lembaga perekrut tenaga kerja,


merilis survei yang menyebutkan sekitar 47 persen dari
sarjana fresh graduate India tidak layak direkrut.
Penyebabnya, antara lain, rendahnya kemampuan
berbahasa Inggris, rendahnya kemampuan memecahkan
masalah, dan kurangnya pengetahuan komputer.

Kamar Dagang dan Industri India, misalnya, pernah


merilis data sejenis dan prediksi mereka jauh lebih besar.
Dari total 480 juta tenaga kerja di India, hanya 5 persen
yang memiliki keterampilan.

Pengangguran sarjana di India memang tema yang kian


aktual. Sejak 2011. Pasalnya, setiap tahun India
meluluskan sampai 5 juta sarjana, namun lebih dari
separuhnya menganggur.

Pada 2012 lalu, bahkan sempat ada kasus yang jadi olok-
olok dunia kerja. Ketika itu, Mohit Candra, seorang
petinggi firma akuntansi KPMG di India, dalam surat
terbuka di New York Times, menulis tentang betapa
rendahnya kualitas sarjana fresh graduate asal India.

123
Mengapa sampai terjadi fenomena itu, banyak jawaban
diberikan. Namun yang paling utama adalah
menjamurnya sekolah yang sekadar mengejar kuantitas
jumlah kelulusan. Kebijakan pemerintah India yang
mempertahankan biaya pendidikan murah juga jadi faktor
mengapa banyak sarjana baru dihasilkan

Sayangnya, kebijakan itu tidak diimbangi dengan


peningkatan gaji dosen dan kurikulum pendidikan.
Akibatnya, banyak sarjana yang tetap masih hijau setelah
meninggalkan kampus. Tidak sekadar masih hijau,
bahkan seperti baru mengenal dunia komputer.

Suvei yang dilakukan asosiasi perusahaan komputer


India, National Association of Software and Services
Companies (NASSC) pada 2011 misalnya, menyebutkan
bahwa dari 1,5 juta sarjana komputer yang dihasilkan
India tiap tahun, hanya 25 persen yang layak
dipekerjakan.

Fenomena sarjana pengangguran ini akhirnya memang


melahirkan “sistem pendidikan tambahan”, yakni
pelatihan intensif kerja yang biasanya diadakan oleh
perusahaan perekrut tenaga kerja.

Consumer Pvt Ltd, salah satu perusahaan terbesar di


India, termasuk yang rutin mengadakan pelatihan tersebut
bagi sarjana fresh graduate. Meski ditambal dengan
training center, toh Consumer Pvt tetap kerepotan
melayani kebutuhan.

Pemerintah India memang tidak diam saja dengan


fenomena ini. Sebuah program overhaul pendidikan
berbiaya jutaan dolar kini terus digodok untuk menjawab
tantangan tersebut. Menurut The Strait Times, program
jangka panjang ini baru akan terlihat hasilnya pada 2022
nanti.
Reorientasi Bila membandingkan dengan Indonesia, India memang
bisa dibilang lebih menghadapi masalah dalam soal
pengangguran sarjana. Data Badan Pusat Statistik (BPS),
misalnya, menyebutkan bahwa per Februari 2013, jumlah
lulusan sarjana mencapai 7,17 juta orang. Dari angka itu,
hanya 360.000 sarjana (5,04persen) yang menganggur.

Ini memang menunjukkan bahwa sistem pendidikan


Indonesia lebih bisa beradaptasi dengan dinamika dunia
kerja. Meski keunggulan itu juga diimbangi dengan
kelemahan lain: kian mahalnya biaya pendidikan.
Sumber: Gatra 31 Juli 2013 halaman 72-73

124
(2) Bagaimana pendapat kalian tentang sistem pendidikan di Indonesia?

Jawaban : Menurut saya sistem pendidikan di indonesia masih kurang dalam menghasilkan
anak didik yang berkualitas karena yang diajarkan di indonesia kebanyakan teori, sementara
pembelajaran berupa praktik masih kurang. Ketika diadakan olimpiade fisika maupun
matematika Indonesia sering meraih juara, namun ketika mereka lulus sekolah mereka sulit
mendapatkan pekerjaan.

(3) Coba kalian baca teks tersebut sekali lagi. Pada paragraf ke berapa yang menunjukkan
pembengkakan jumlah pengangguran di India?

Jawaban : Paragraf 5 (Pengangguran sarjana di India memang tema yang kian aktual. Sejak
2011, para pengamat pendidikan di India berteriak-teriak tentang perlunya sebuah overhaul
sistem pendidikan negara itu. Pasalnya, setiap tahun India meluluskan sampai 5 juta sarjana,
namun lebih dari separuhnya menganggur)

Tugas 2
Memecahkan Persoalan dalam Genre Makro

(1) Masyarakat Ekonomi Asean (MEA) akan diberlakukan pada akhir 2015. Untuk
menyambut hal ini, pemerintah bersama masyarakat perlu mempersiapkan diri dengan
matang. Hal-hal apa saja yang seharusnya segera dipersiapkan oleh pemerintah?
Jawaban :
1. Mengembangkan kurikulum pendidikan yang sesuai dengan MEA dan kebijakan
umum pengembangan sektor jasa nasional.
2. Kemudian meningkatkan kegiatan sosialisasi, fokus pada sisi suplai dan produksi,
meningkatkan perlindungan terhadap konsumen, pemberian ruang usaha bagi usaha
mikro, kecil dan menengah (UMKM), mendorong swasta untuk memanfaatkan pasar
terbuka, menciptakan kondisi yang memberikan kesempatan agar pemasok jasa
domestik dapat bersaing dengan pemasok jasa asing, meningkatkan kualifikasi
pekerja seperti dokter dan arsitek.
3. Selain pemerintah, sektor swasta juga perlu melakukan persiapan jelang masuknya
pasar bebas ini, seperti mempelajari semua komitmen yang telah disepakati antar
negara ASEAN, meningkatkan kemampuan (efisiensi dan daya saing) dari pasokan
services yang disediakan, mengantisipasi masuknya investor asing, mengantisipasi
pergerakan tenaga kerja.

(3) Teks ini merupakan teks berbentuk eksposisi. Temukan unsur pendukung yang
menandakan bahwa teks tersebut bisa disebut sebagai teks eksposisi!
Jawaban :

Dukungan Maksimal Bagi Industri Kreatif

125
Tesis Pemerintah harus memberi sokongan penuh kepada industri kreatif
nasional sehingga industri ini terus berkembang dan siap
menghadapi persaingan di era Masyarakat Ekonomi Asean (MEA)
yang akan diberlakukan pada akhir 2015. Industri kreatif dunia
terus menggeliat dan diyakini oleh sementara kalangan bakal
menjadi salah satu pilar industri masa depan yang bakal menjadi
sumber penciptaan lapangan kerja, inovasi, serta produktivitas.
Pertanyaannya kemudian adalah bagaimana prospek industri
kreatif kita, khususnya dalam menghadapi Masyarakat EKonomi
Asean yang segera diberlakukan tahun depan?
Argumentasi Konsep industri kreatif boleh dibilang merupakan sebuah konsep
yang masih relatif baru. Istilah ini muncul pertama kali di
Australia pada 1990-an dan kemudian mulai mendapat perhatian
luas secara global dari para pelaku bisnis tatkala Departemen
Kebudayaan, Media dan Olahraga Inggris (DCMS) membuat
gugus tugas dan unit khusus industri kreatif. DCMS memberi
definisi industri kreatif sebagai industri yang bersumber pada
gagasan-gagasan kreatif, keterampilan, dan bakat-bakat individu
yang berpotensi menciptakan lapangan kerja dan kemakmuran
lewat penciptaan dan pemanfaatan kekayaan intelektual. Menurut
DCMS, industri kreatif mencakup industri-industri sebagai berikut:
arsitektur, desain, mode, film dan video, gim komputer, kerajinan
tangan, musik, pasar dan benda seni, penerbitan, peranti lunak,
periklanan, seni pertunjukan, televisi, dan radio. John Howkins,
lewat karya monumentalnya yang bertajuk The Creative Economy
(2001), mengklasifikasikan industri kreatif ke dalam beberapa
sektor industri yaitu fotografi, industri film, industri permainan
komputer dan peranti lunak, industri penyiaran televisi serta
industri penyiaran radio, industri rekaman, penerbitan, produksi
musik dan teater. Menurut data yang dikeluarkan oleh Badan Pusat
Statistik (BPS), pada 2012 silam industri kreatif kita menempati
peringkat ketujuh dari 10 sektor ekonomi nasional dengan
menyumbang sekitar 6,9 persen produk domestik bruto (PDB)
senilai Rp 573,89 triliun, naik dibandingkan dengan 2011 (Rp 526
triliun), dan 2010 (Rp 473 triliun). Sementara itu, ditilik dari aspek
penyerapan tenaga kerja, industri kreatif berada di peringkat
keempat dari sektor 10 ekonomi nasional dengan menyerap sekitar
11,8 juta tenaga kerja atau sekitar 10,6 persen dari total angkatan
kerja nasional yang berjumlah 110,8 juta tenaga kerja
Penegasan Ulang Bagaimanapun, tanpa adanya fasilitas dan sokongan berarti dari
pemerintah, dikhawatirkan industri-industri kreatif kita, terutama
industri-industri kreatif yang berkategori industri kreatif menengah
(IKM), bakal menghadapi kendala dan kesulitan. Terutama tatkala

126
harus bersaing dengan industri kreatif dari negara Asean lainnya
sehingga tidak menutup kemungkinan mereka akhirnya harus
gulung tikar. Dengan waktu yang semakin mepet, kita harus segera
memperkuat bangunan industri kreatif kita dengan merancang
strategi dan menyiapkan fasilitas dan sokongan khusus dalam
rangka menghadapi era MEA yang tidak lama lagi akan
diberlakukan.

(4) Dapatkah kalian menemukan penanda opini pada teks tersebut! Sebutkan kata-kata apa
saja yang menunjukkan opini pada teks tersebut!
Jawaban :

1. Industri kreatif dunia terus menggeliat dan diyakini oleh sementara kalangan bakal
menjadi salah satu pilar industri masa depan yang bakal menjadi sumber penciptaan
lapangan kerja, inovasi, serta produktivitas.
2. Konsep industri kreatif boleh dibilang merupakan sebuah konsep yang masih relatif
baru. Istilah ini muncul pertama kali di Australia pada 1990-an dan kemudian mulai
mendapat perhatian luas secara global dari para pelaku bisnis tatkala Departemen
Kebudayaan, Media dan Olahraga Inggris (DCMS) membuat gugus tugas dan unit
khusus industri kreatif.
3. Meskipun secara umum potensi industri kreatif kita lumayan besar dan kontribusinya
terhadap perekonomian nasional cukup signifikan, industri ini masih kurang mendapat
dukungan maksimal dari pemerintah. Buktinya, sampai saat ini masih belum tampak
adanya program-program khusus yang memfasilitasi dan menyokong secara penuh
industri kreatif kita. Padahal, kita akan segera memasuki era Masyarakat Ekonomi
Asean yang ditandai dengan bebasnya arus lalu lintas barang, jasa, investasi, modal,
serta tenaga kerja terampil di segenap negara kawasan Asia Tenggara. Ini sudah
barang tentu akan menjadi tantangan berat bagi jagat bisnis nasional, tidak terkecuali
bisnis di sektor industri kreatif

Tugas 3
Memproduksi Teks dalam Genre Makro secara Bersama

(1) Kalian bisa memulainya dengan membuat struktur yang sesuai. Struktur tersebut harus
berisi struktur teks negosiasi kompleks di mana terdapat orientasi, permintaan, pemenuhan,
penawaran, persetujuan, pembelian, dan penutup. Ketujuh urutan struktur teks tersebut terurai
dari struktur teks awal yang berisi pembukaan, isi, dan penutup. Untuk memudahkan
pekerjaan kalian, berikut ini disajikan diagram yang masih rumpang. Lengkapilah tabel ini!

Penjual : Daging, sayur segar dibeli-dibeli.... (teriak Orientasi Pembukaan


sang pedagang)
(Tak lama kemudian lewatlah seorang pembeli yang sedang
berkeling-keliling dipasar tersebut)
Pembeli : Permisi bu, disini menjual daging segar? Permintaaan Isi

127
Penjual : Iya bu, bisa dilihat disini menjual daging
ayam, sapi serta kambing segar. Disini juga
aneka sayur-mayur segar.
Pembeli : Berapa harga 1 kg daging sapi sekarang bu?
Penjual : Harganya sekarang Rp 140.000,00 per Kg. Pemenuhan
Pembeli : Kenapa mahal sekali bu?
Penjual : Karena harga yang dipatok dari peternak juga
sangat tinggi, apalagi mendekati Lebaran,
maka kami juga harus dan mau tidak mau
menaikkannya.
Pembeli : Masyarakat kalangan bawah pasti tidak
mampu untuk membelinya.
Penjual : Iya, saya juga sempat bingung menghadapi
situasi seperti ini.
Pembeli : Lalu bagaimana dengan kualitas daging-
daging tersebut?
Penjual : Daging-daging ini merupakan daging segar
yang diekspor dari Australia.
Pembeli : Saya ingin membeli 1 kg. Bagaimana kalau Penawaran
seharga Rp 120.000,00 per Kg?
Penjual : Maaf bu, saya tidak bisa memberi harga
segitu, ini bisa merugikan kami.
Pembeli : Kalau begitu Rp 125.000,00 saja bu.
Bagaimana?
Penjual : Sudah saya mengalah, saya kasih Rp
130.000,00?
Pembeli : Tidak bisa kurang lagi bu?
Penjual : Tidak bu, ini sudah merupakan harga
terendah, karena ini benar-benar daging yang
baru diekspor.
Pembeli : Wah, masih terlalu mahal. dikurangi 5 ribu
lagi ya?
Penjual : Maaf bu itu sudah merupakan harga terendah
yang bisa saya tawarkan. Jika ibu masih
menawar lagi darimana saya dapat untung
Bu..
Pembeli : Baiklah kalau begitu, saya beli 1 Kg ya bu. Persetujuan/
Kalau sayuranya masih segar nggak Bu? Permintaan
Penjual : Oh tentu Bu. Ini sayuran baru datang tadi pagi
tentunya masih segar. Sayuran ini hasil petani
sekitar sini lho Bu. Ibu butuh sayur apa?
Pembeli : Saya ingin membuat tumis kangkung,
seikatnya berapa Bu?
Penjual : Kangkung seikatnya Rp 3.000, mau berapa Pemenuhan
ikat?.

128
Pembeli : Bisa dikurangi kan Bu? Kalau boleh saya Penawaran
minta 4 ikat tapi harganya jangan segitu Bu.
Penjual : Oh, boleh Bu. Empat ikat kangkung saya kasih
harga Rp 10.000, gimana?
Pembeli : Ok, saya beli. Jadi semuanya berapa bu? Pembelian
Penjual : Daging 1 kg Rp 130.000 ditambah kangkung 4
ikat Rp 10.000, jadi semuanya Rp 140.000 Bu.
Pembeli : Ini uangnya Bu. (mengulurkan tangan
memberikan uang Rp 140.000)
Penjual : Baiklah, sebentar ya bu (Sambil memasukkan Penutup Penutup
daging sapi kedalam kantong dan dan
langsung ditimbang, kangkung dimasukan ke
dalam kantung tersendiri).
Pembeli : Terima kasih ya Bu.
Penjual : Iya sama-sama (Sambil menyerahkan
bungkusan). Lain kali belanja di sini lagi ya
Bu.

(2) Setelah mengisi bagian yang rumpang pada soal nomor (1), kalian bisa memasukkannya
ke dalam kerangka teks berikut.
Jawaban :

Berbelanja di Pasar Tradisional

Pada suatu hari, seorang ibu pergi ke toko baju untuk membeli kaos sepak bola untuk
anaknya yang masih kecil. Anaknya sangat suka sekali dengan tim sepak bola Real Madrid.
Oleh karena itu, Ibu itu membelikannya kaos Real Madrid. Kebetulan kaosnya masih ada
namun ukurannya sangat besar untuk anaknya yang masih kecil. Tak putus asa, Ibu itu pun
dirayu si pedagang untuk membelinya. Pedagang itu juga menyarankan agar kaos itu
dikecilkan sesuai ukuran badan anaknya. Mereka mulai menegosiasikan harga kaos tersebut.
Pedagang menawarkan harga Rp. 35.000, namun Ibu itu tidak setuju. Ibu itu akhirnya
membeli kaos Real Madrid dengan harga Rp. 30.000. Pedagang juga menawarkan sepatu
bola, tetapi Ibu itu sudah membelinya di toko lain. Setelah membayar, Ibu itu pergi
meninggalkan toko.

129
Kegiatan 3
Kerja Mandiri Membangun Teks dalam Genre Makro

Tugas 1
Menyunting dan Mengabstraksi Teks dalam Genre Makro

Pada tugas ini kalian diminta mengikuti petunjuk pada setiap nomor!

1. Lakukanlah pengamatan atau observasi tentang fenomena alam, sosial, bahasa, dan
budaya. Fenomena itu merupakan tema yang berbeda. Jelaskanlah hasil observasi
kalian dalam bentuk tulisan. Dengan demikian, terdapat empat teks genre makro yang
kalian hasilkan.
Jawaban :

a. Fenomena Alam
Banjir Kali Ciliwung

Lingkungan merupakan sesuatu yang ada di sekitar manusia, menopang


kehidupannya, sekaligus mempengaruhi kehidupan manusia. Lingkungan hidup
adalah kesatuan yang terbentuk dari saling terhubungnya ruang, benda, dan makhluk
hidup di dalamnya. Termasuk manusia. Oleh karena itu lingkungan harus dijaga agar
keberlangsungan hidup manusia tetap berjalan sebagaimana mestinya.
Dalam lingkungan hidup terdapat 2 ekosistem yaitu, ekosistem darat dan ekosistem
perairan. Di antara keduanya, ekosistem airlah yang paling berpengaruh terhadap
kehidupan manusia. 2/3 bumi adalah air. 60% – 70% kandungan dalam tubuh manusia
juga air.

Ciliwung adalah sungai yang kerap menimbulkan banjir setiap tahunnya. Terutama di
bagian hilir. Sungai ini melewati wilayah DKI Jakarta, Kabupaten Bogor, Kota
Bogor, dan Kota Depok. Sungai ini menjadi salah satu sungai terpenting di Tatar
Pasundan dengan panjang aliran utama 120 km.

(jelaskan tentang fakta-fakta sungai ciliwung; peningkatan debit air ketika curah
hujan, dll)
Hasil pengamatan kami, banjir kali ciliwung disebabkan oleh dua faktor:

1. Ulah Manusia

Ledakan penduduk di Jakarta, terutama di sekitar sungai ciliwung tidak dibarengi


dengan kesadaran tentang bahayanya membuang sampai di kali, akhirnya terjadi
penumpukan sampah di sungai ciliwung … (dijelaskan sesuai fakta yang ada, ini
hanya contoh).

130
2. Faktor Alam

Setelah diteliti lebih lanjut, ada faktor lain yang mempengaruhi banjir kali ciliwung,
yakni rusaknya ekosistem di sepanjang kali ciliwung. Normalisasi yang dilaksanakan
oleh PemProv DKI pun hanya menyasar beberapa wilayah saja, akibatnya …
(dijelaskan sesuai dengan pengamatan yang dilakukan).

b. Fenomena Sosial
SAMPAH
Sampah merupakan material sisa yang tidak diinginkan setelah berakhirnya suatu
proses. Sampah dapat bersumber dari alam, manusia, konsumsi, nuklir, industri, dan
pertambangan. Sampah di bumi akan terus bertambah selama masih ada kegiatan
yang dilakukan oleh baik alam maupun manusia. Sampah yang dihasilkan di
Indonesia mencapai 11.330 ton per hari. Sampah dapat dibedakan berdasarkan sifat
dan bentuknya.
Berdasarkan sifatnya, sampah bibagi menjadi dua, yaitu sampah organik dan
anorganik. Sampah organik merupakan sampah yang dapat diuraikan atau degradable.
Contoh sampah organik adalah sampah yang mudah membusuk seperti sisa makanan,
sayuran, daun-daun kering, dan sebagainya. Sampah ini dapat diolah menjadi kompos.
Sedangkan sampah anorganik merupakan sampah yang tidak mudah diuraikan atau
undegradable. Contoh sampah anorganik adalah sampah yang tidak mudah
membusuk, seperti plastik, kayu, kaca, kaleng, dan sebagainya. Sampah anorganik
didaur ulang oleh home industry untuk mengurangi jumlah sampah serta dijadikan
sebagai peluang usaha.
Berdasarkan bentuknya, sampah dapat dibedakan menjadi sampah padat, cair, alam,
konsumsi, manusia dan radioaktif.
Sampah padat adalah sampah yang berwujud padat. Sampah padat dapat berupa
sampah rumah tangga: sampah dapur, kebun, plastik, metal, gelas dan lain-lain.
Sampah organik dan anorganik termasuk sampah padat. Sampah ini dapat dibedakan
berdasarkan kemampuan diurai oleh alam atau biodegrability menjadi sampah padat
biodegradable (sampah yang dapat diuraikan oleh proses biologi) dan sampah padat
non-biodegradable (tidak dapat diuraikan oleh suatu proses biologi. Sampah padat
non-biodegradable ada dua jenis yaitu recyclable (dapat diolah kembali) dan non-
recyclable (tidak dapat diolah kembali).
Sampah Cair adalah bahan cairan yang telah digunakan dan tidak diperlukan lagi
seperti limbah. Limbah adalah sampah cair yang dihasikan dari aktivitas industri.
Limbah dapat dibagi menjadi dua yaitu limbah hitam dan limbah rumah tangga.
Limbah hitan adalah sampah cair yang mengandung patogen berbahaya yang berasal
dari toilet, sedangkan limbah rumah tangga adalah sampah cair yang dihasiklan dari
dapur, kamar mandi, dan tempat cucian.
Sampah alam merupakan sampah yang diproduksi oleh alam dan diuraikan melalui
proses daur ulang alami. Contoh dari sampah alam adalah daun kering di hutan yang
terurai menjadi tanah.

131
Sampah manusia adalah istilah yang digunakan terhadap hasil-hasil pencernaan
manusia, seperti feses dan urin. Sampah manusia dapat menimbulkan dampak negatif
bagi kesehatan manusia karena dapat dikatakan sebagai sarana perkembangan
penyakit yang disebabkan oleh virus dan bakteri.
Sampah konsumsi merupakan sampah yang dihasilkan oleh kegiatan konsumsi
manusia dan dibuang ke tempat sampah. Jumlah sampah konsumsi sampai sekarang
tidak melebihi jumlah sampah industri.
Limbah radioaktif adalah sampah nuklir yang merupakan hasil dari fusi nuklir dan fisi
nuklir yang menghasilkan uranium dan thorium. Limbah radioaktif berbahaya bagi
lingkungan dan kehidupan manusia karena menghasilkan radiasi yang berdampak
buruk terhadap kesehatan manusia. Oleh karena itu sampah nuklir disimpan
ditempat-tempat yang tidak berpotensi tinggi untuk melakukan aktivitas tempat-
tempat yang dituju biasanya bekas tambang garam atau dasar laut.

c. Fenomena Bahasa
Bahasa Bali

Bahasa Bali sebagai bahasa daerah atau bahasa Ibu -- dahulu ketika masih digunakan
dalam lingkungan keluarga. Namun sekarang tentu tidak demikian adanya, karena
justru yang menjadi bahasa Ibu bagi anak-anak masyarakat Bali adalah bahasa
Indonesia, sedangkan bahasa Bali adalah sebagai bahasa asing kedua bagi mereka.
Keadaan ini seakan menjadi ironis, mengapa? Karena bahasa Bali sebagai bahasa
daerah justru tidak mendapatkan prioritas dan termarginalkan dalam kehidupan
masyarakatnya.

Merenungi fenomena bahasa Bali

"Ke depan, bahasa Bali diharapkan agar lebih didorong ke arah kompetisi nasional
bahkan menjadi sebuah kompetisi internasional. Karena bahasa Bali merupakan
sebuah sistem kebahasaan, selanjutnya bahasa Bali untuk budaya yang berfungsi
sebagai akar pelestari kebudayaan Bali, tidak seyogyanya tergusur oleh sistematika
bahasa nasional ataupun bahasa asing lainnya. Hal ini dapat dilakukan melalui jalur
pendidikan formal,
informal, maupun nonformal dengan sekala orbitasi dan jenjenjangan yang pasti
sehingga arahnya jelas dan terukur" (Suarjana, 2011: 10).

Jika dipahami uraian di atas, tentu untaian kata tersebut merupakan buah pemikiran
dari sujana yang peduli terhadap bahasa Bali. Bahasa Bali diharapkan mampu menjadi
mediator antara praktisi dengan seni dan budaya Bali. Lembaga pendidikan yang
berdiri kokoh dengan pejabatnya yang tegak dan sigap diharapkan mampu
memberikan angin segar serta menjadi payung dalam kegalauan dunia sekarang ini,
malah menjadi "Terminator" bahasa Bali itu sendiri.

132
Dengan "pelesapan" mata pelajaran Muatan Lokal (Mulok) dalam kurikulum 2013 --
masih dalam uji coba, menjadi tanda bahwa telah ada usaha untuk "menggusur"
secara perlahan-lahan kearifan lokal bangsa ini. Unsur-unsur budaya di masing-
masing daerah tidak akan mampu berkembang karena mediatornya mulai dipersempit
geraknya.

Bahasa Bali salah satu bahasa daerah Bali yang menjadi mata pelajaran Muatan Lokal
(Mulok), harus puas "kumpul kebo" dalam Seni Budaya dan Keterampilan (SBK)
dengan alokasi waktu yang minim, yaitu SD I-III (4 Jam), IV-VI (6 Jam), SMP (3
Jam), dan SMA (2 Jam).

Jika kondisi ini terus berlanjut dan tidak dilakukan kebijakan oleh pemerintah daerah,
dapat dipastikan bahasa Bali untuk 25 tahun ke depan hanya tinggal kenangan. Hal
tersebut akan bernasib sama dengan bahasa Jawa Kuno, karena ditinggalkan oleh
penuturnya serta adanya akulturasi bahasa hingga menggeser bahasa daerah.
Kemungkinan, bahasa Bali hanya dapat hidup sebagai bahasa sastra dan tidak bersifat
komunikatif.

Biasanya faktor yang dominan menyebabkan kepunahan suatu bahasa menurut


Simpson (Aron Mbete, 2003, Suarjana, 2011: 13) adalah:
(1) ketidakpedulian para ahli warisnya;
(2) dangkalnya pemahaman tentang fungsi sosial budaya bahasa lokal yang
berdampak pada rendahnya
kesadaran akan pentingnya pewarisan bahasa lokal;
(3) kegagalan tingkat pembelajaran terhadap bahasa lokal;
(4) ketimpangan terhadap pembinaan dan pengembangan bahasa lokal sebagai tanda
kurang bertanggung-
jawabnya pemegang institusi seperti instansi pemerintah terkait.

Apabila dicermati, pernyataan Simpson telah tertanda pada situasi dan kondisi bahasa
daerah Bali saat ini. Apakah bahasa Bali akan menjadi seperti apa yang kita
bayangkan? Apakah bahasa Bali tinggal menunggu waktu dalam kepunahan?
Siapapun tidak akan dapat mengetahui secara pasti nasib bahasa Bali ke depan. Kita
hanya bisa berharap agar "habis gelap terbitlah terang" -- mengutip kata dari RA
Kartini.

d. Fenomena Budaya

Ngaben
Ngaben secara umum diartikan sebagai sebuah prosesi upacara pembakaran mayat
dalam masyarakat Hindu di Bali. Dalam bahasa lain di Bali, ngaben juga sering
disebut dengan kata palebon. Kata ini diyakini berasal dari kata “lebu” yang berarti
tanah atau debu. Jadi, ngaben atau palebon adalah sebuah prosesi upacara bagi sang
mayat untuk ditanahkan (menjadi tanah). Dalam hal men-tanahkan ini masyarakat

133
Hindu Bali mengenal dua cara yakni dengan menguburkannya dan atau
membakarnya. Dalam Panca Yadnya, upacara ngaben ini termasuk dalam Pitra
Yadnya. Dengan kata lain prosesi pembakaran mayat ada dalam upacara ngaben, tapi
ngaben tidak berarti selalu berupa upacara pembakaran mayat. Secara bahasa, kata
ngaben berasal dari kata “beya” yang berarti biaya atau bekal. Kata “beya” ini sendiri
kemudian dalam kalimat aktif (melakukan pekerjaan) menjadi “meyanin”.

Upacara Ngaben ini dilaksanakan ketika ada masyarakat Hindu di Bali yang telah
meninggal dunia (seda). Upacara ini telah menjadi budaya yang dilaksanakan secara
turun-temurun oleh nenek moyang umat Hindu. Umat Hindu yang telah meninggal itu
akan segera dibakar (digeseng ), tapi ada juga yang tidak yaitu dikubur. Pada umat
Hindu yang masih kecil (dibawah 1 tahun) akan diadakan upacara “Nglungah”
(pengabenan untuk bayi).
Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah
meninggal) ke tempat asalnya. Melaui upacara Ngaben lah orang yang telah
meninggal itu sampai ke asal (tempat yang akan dituju dalam dunia Niskala). Dalam
upacara Ngaben, ada beberapa proses/ritual lainya yang harus ditempuh agar
terwujudnya Ngaben yang dimaksud

2. Setelah kalian merasa yakin bahwa teks yang kalian buat itu adalah teks genre makro,
ubahlah tiap teks tersebut ke dalam jenis teks yang lain. Hal itu berarti bahwa kalian
sudah dapat menyunting teks tersebut dan dalam waktu yang bersamaan kalian juga
dapat memproduksi teks lain.

Contoh teks eksplanasi tentang fenomena alam

A. Fenomena Alam
Banjir

Banjir adalah fenomena alam yang bersumber dari curah hujan dengan intensitas tinggi dan
durasi lama pada daerah aliran sungai (DAS). Banjir terjadi karena sebab alam dan tindakan
manusia. Penyebab alami banjir adalah erosi dan sedimentasi, curah hujan, pengaruh
fiiografigeofiik sungai, kapasitas sungai, drainase lahan, dan pengaruh air pasang. Penyebab
banjir karena tindakan manusia adalah perubahan tata guna lahan, pembuangan sampah,
kawasan padat penduduk di sepanjang sungai, dan kerusakan bangunan pengendali banjir.

Sebagai akibat perubahan tata guna lahan, terjadi erosi sehingga sedimentasi masuk ke sungai
dan daya tampung sungai menjadi berkurang. Hujan yang jatuh ke tanah airnya akan menjadi
aliran permukaan (run-off) di atas tanah dan sebagian meresap ke dalam tanah, yang tentunya
bergantung pada kondisi tanahnya. Ketika suatu kawasan hutan diubah menjadi permukiman,
hutan yang bisa menahan aliran permukaan cukup besar diganti menjadi permukiman dengan
resistensi aliran permukaan kecil. Akibatnya ada aliran permukaan tanah menuju sungai dan
hal ini berakibat adanya peningkatan debit aliran sungai yang besar. Apabila kondisi
tanahnya relatif tetap, air yang meresap ke dalam tanah akan relatif tetap. Faktor penutup

134
lahan vegetasi cukup signifian dalam pengurangan atau peningkatan aliran permukaan. Hutan
yang lebat mempunyai tingkat penutup lahan yang tinggi sehingga apabila hujan turun ke
wilayah hutan tersebut, faktor penutup lahan ini akan memperlambat kecepatan aliran
permukaan.
Curah hujan yang sangat lebat mempunyai tetes hujan besar. Karena tetes hujan berukuran
besar, pori-pori permukaan tanah akan tertutup sehingga infitrasi air hujan sangat kecil.
Sebaliknya, limpasan air hujan menjadi sangat besar.
Fisiograf atau geografik sungai seperti bentuk, fungsi, dan kemiringan daerah aliran sungai
(DAS), kemiringan sungai, geometrik hidrolik (bentuk penampang), dan lokasi sungai
merupakan penyebab banjir dari segi fiiografi.
Pengurangan kapasitas aliran banjir pada sungai disebabkan oleh pengendapan yang berasal
dari erosi DAS dan erosi tanggul sungai yang berlebihan dan sedimentasi di sungai itu karena
tidak adanya vegetasi penutup dan adanya penggunaan lahan yang tidak tepat.

Akibat adanya peningkatan jumlah penduduk, kebutuhan infrastruktur, terutama permukiman


akan meningkat, sehingga mengubah sifat dan karakteristiktata guna lahan. Kecenderungan
kapasitas saluran drainase menurun sehingga menyebabkan aliran permukaan meningkat.
Drainase perkotaan dan pengembangan pertanian pada daerah banjir akan mengurangi
kemampuan bantaran dalam menampung debit air yang tinggi.
Air pasang memperlambat aliran sungai ke laut. Pada waktu terjadi banjir bersamaan dengan
air pasang tinggi, tinggi genangan air atau banjir menjadi besar karena terjadi aliran balik.

Perubahan tata guna lahan merupakan penyebab utama banjir dibandingkan dengan yang
lainnya. Apabila suatu hutan yang berada dalam suatu aliran sungai diubah menjadi
permukiman, debit puncak sungai akan meningkat antara 6 sampai 20 kali. Angka 6 dan
angka 20 ini bergantung pada jenis hutan dan jenis permukiman. Demikian pula untuk
perubahan yang lainnya akan terjadi peningkatan debit puncak yang signifian.
Deforestasi, degradasi lingkungan dan pembangunan kota yang penuh dengan bangunan
beton dan jalan-jalan aspal tanpa memperhitungkan drainase, daerah resapan, dan tanpa
memperhatikan data intensitas hujan dapat menyebabkan bencana alam banjir. Pembuangan
sampah di DAS membuat sungai tersumbat sampah. Jika air melimpah, air akan keluar dari
sungai karena daya tampung saluran berkurang. Kawasan padat penduduk di sepanjang
sungai/drainase dapat menjadi penghambat aliran dan daya tampung sungai. Masalah
kawasan kumuh dikenalsangat penting sebagai faktor sosial terhadap masalah banjir daerah
perkotaan.
Pemeliharaan kurang memadai pada bangunan pengendali banjir dapat menimbulkan
kerusakan dan akhirnya tidak berfungsi, serta dapat meningkatkan kuantitas banjir.

B. Sosial
Sampah
Sampah adalah sebuah benda ataupun barang yang tidak digunakan lagi oleh seseorang,
keberadaannya yang sangat mengganggu kesehatan dan kesejahteraan masyarakat di sekitar.
Sampah itu sendiri dibagi menjadi dua jenis, dilihat dari sifatnya yaitu sampah organik dan

135
juga sampah anorganik. Sampah organik adalah jenis sampah yang lebih mudah untuk
membusuk seperti sisa makanan, daun-daun kering, sayuran, dan lain sebagainya. Sampah
jenis ini bisa diolah secara lebih lanjut menjadi kompos. Sedangkan sampah anorganik adalah
sampah yang sulit untuk membusuk, seperti kertas, plastik wadah pembungkus makanan,
plastik mainan, botol dan gelas minuman, kayu, dan lain-lain.

Saat ini sampah merupakan suatu fenomena yang kerap kita temukan di lingkungan
masyarakat dan sudah menjadi hal lumrah apabila kita menemukan banyak sampai di jalan
raya. Sampah pada awalnya terlihat biasa berserakan di sekitar kita, namun banyak dampak
atau akibat negatif yang ditimbulkan jika sampah dibiarkan secara terus-menerus dalam
waktu yang lama. Beberapa dampak atau akibat yang ditimbulkan oleh sampah antara lain
adalah penyakit, banjir dan juga longsor. Sampah yang dibiarkan menumpuk akan
mendatangkan bau tidak sedap sehingga mencemari udara sehingga dihinggapi lalat,
kemudian muncullah organisme-organisme yang tidak diinginkan yang selanjutnya
mendatangkan penyakit, seperti DBD.
Sesudah sampah mendatangkan berbagai penyakit bagi tubuh, sampah bisa juga
mendatangkan bencana yang lebih besar yaitu banjir. Tentunya satu hal yang mengerikan
bukan? Sampah yang dibuang ke sungai oleh warga secara rutin, akan membuat air sungai
sulit untuk mengalir karena banyaknya sampah, dan lama-kelamaan air sungai akhirnya
meluap seiring hujan lebat yang terus mengguyur tempat tersebut. Apabila sudah terjadi
banjir, tentunya menyulitkan manusia untuk beraktivitas terutama bekerja. Selain itu, di
daerah yang tanahnya miring akan terjadilah longsor.

Dampak yang dihasilkan oleh sampah tadi sangatlah banyak, oleh sebab itu kita
sebagai makhluk sosial yang tinggal di bumi ini dan yang menginginkan kesejahteraan
marilah kita menjaga lingkungan kita, dimulai dari diri sendiri dengan membuang sampah
pada tempatnya. Sampah organik yang kita buang pada tempatnya, dapat dimanfaatkan untuk
kebutuhan kompos, sementara sampah anorganik dapat dijual ke pasaran kemudian diolah
kembali menjadi barang berguna.

C. Bahasa
Bahasa Daerah “Bali” Semakin Melemah

Saat dilahirkan ke dunia ini, manusia mulai belajar bahasa. Sedikit demi sedikit, bahasa yang
dipelajari olehnya sejak kecil semakin dikuasainya sehingga jadilah bahasa yang ia pelajari
sejak kecil itu sebagai bahasa pertamanya, bahasa ini disebut dengan “Bahasa Ibu”. Dengan
bahasa yang dikuasai olehnya itu, ia berinteraksi dengan masyarakat di sekitarnya.
Beranjak remaja, ia sudah menguasai lebih dua atau lebih bahasa. Semua itu ia peroleh ketika
berinteraksi dengan masyarakat atau ketika di bangku sekolah. Hal ini menyebabkan ia
menjadi dwibahasawan atau multibahasawan. Ketika menjadi dwibahasawan atau
multibahasawan, ia dihadapkan pada pertanyaan, yaitu “Manakah di antara bahasa yang ia
kuasai merupakan bahasa yang paling penting?”.

136
Di saat-saat seperti inilah terjadinya proses pergeseran bahasa, yaitu menempatkan sebuah
bahasa menjadi lebih penting di antara bahasa-bahasa yang ia kuasai. Pergeseran bahasa
dapat terjadi karena masyarakat yang didatangi jumlahnya sangat kecil dan terpecah-pecah.
Dengan kata lain, pergeseran bahasa bukan disebabkan oleh masyarakat yang menempati
sebuah wilayah, melainkan oleh pendatang yang mendatangi sebuah wilayah. Beberapa
bahasa kecil yang merupakan bahasa penduduk setempat tergeser oleh bahasa asing yang
dibawa oleh para pendatang ke tempat tersebut.
Seperti yang telah disinggung tadi, faktor pendidikan dan lingkungan sangat mempengaruhi
cara berbahasa seseorang, sebagai contoh : Seorang anak yang dulunya hanya tahu bahasa
Bali Alus, yang kemudian ia bersekolah di sekolah bertarap internasional dimana di sekolah
tersebut menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama. Membuat anak itu lama-
kelamaan menjadi mahir berbahasa asing dan seakan-akan lupa dengan bahasa aslinya. Oleh
karena itu, ia akan menyatakan kalau bahasa yang baginya penting adalah bahasa asing yang
sedang ia pergunakan sekarang ini.

Selain itu, faktor teknologi dan informasi juga sangat mempegaruhi. Seperti contoh : Seorang
anak yang dulunya hanya mengetahui bahasa lokal saja, tapi dengan seringnya ia
memanfaatkan informasi yang ada, ia menjadi lebih pintar berbahasa asing. Dampak yang
ditimbulkan dari hal-hal semacam itu dibagi menjadi 2, yaitu dampak positif dan dampak
negatif. Dampak positifnya meliputi, seseorang yang menjadi tahu bahasa lainnya selain
bahasanya sendiri. Dari hal tersebut, orang itu akan dapat memanfaatkan bahasa lainnya
untuk memperbaiki kehidupannya di masa mendatang (seperti menjadi seorang Guide, Ahli
Bahasa dan lain-lain). Kemudian, dampak negatifnya meliputi : seseorang yang menjadi lupa
terhadap bahasa lokalnya sendiri, mengutamakan bahasa asing dalam berbahasa, kurangnnya
minat untuk mempelajari lebih bahasa sendiri, dan lain sebagainya.
Dampak negatif seperti inilah yang kita takuti, maka dari itu kita harus jeli dalam
mempelajari bahasa asing, saringlah yang mana baik dan mana yang buruk agar tercapainya
tata berbahasa yang baik dan benar.

D. Budaya
Ngaben
Ngaben secara umum diartikan sebagai sebuah prosesi upacara pembakaran mayat dalam
masyarakat Hindu di Bali. Dalam bahasa lain di Bali, ngaben juga sering disebut dengan kata
palebon. Kata ini diyakini berasal dari kata “lebu” yang berarti tanah atau debu. Jadi, ngaben
atau palebon adalah sebuah prosesi upacara bagi sang mayat untuk ditanahkan (menjadi
tanah). Dalam hal men-tanahkan ini masyarakat Hindu Bali mengenal dua cara yakni dengan
menguburkannya dan atau membakarnya. Dalam Panca Yadnya, upacara ngaben ini termasuk
dalam Pitra Yadnya. Dengan kata lain prosesi pembakaran mayat ada dalam upacara ngaben,
tapi ngaben tidak berarti selalu berupa upacara pembakaran mayat. Secara bahasa, kata
ngaben berasal dari kata “beya” yang berarti biaya atau bekal. Kata “beya” ini sendiri
kemudian dalam kalimat aktif (melakukan pekerjaan) menjadi “meyanin”.

Upacara Ngaben ini dilaksanakan ketika ada masyarakat Hindu di Bali yang telah
meninggal dunia (seda). Upacara ini telah menjadi budaya yang dilaksanakan secara turun-

137
temurun oleh nenek moyang umat Hindu. Umat Hindu yang telah meninggal itu akan segera
dibakar (digeseng ), tapi ada juga yang tidak yaitu dikubur. Pada umat Hindu yang masih
kecil (dibawah 1 tahun) akan diadakan upacara “Nglungah” (pengabenan untuk bayi).
Ngaben pada intinya adalah untuk mengembalikan roh leluhur (orang yang sudah meninggal)
ke tempat asalnya. Melaui upacara Ngaben lah orang yang telah meninggal itu sampai ke asal
(tempat yang akan dituju dalam dunia Niskala). Dalam upacara Ngaben, ada beberapa
proses/ritual lainya yang harus ditempuh agar terwujudnya Ngaben yang dimaksud.

Tugas 2
Memanfaatkan Informasi dari Gambar

1. Setelah mencermati gambar di atas, kalian bisa menemukan ke arah mana penulis
hendak menyampaikan pesan atau isi teks tersebut. Di dalamnya terdapat urutan
sebab-akibat yang menggambarkan isi teks secara keseluruhan dan mencerminkan
bahwa teks tersebut merupakan teks genre makro yang berbentuk laporan dan
eksplanasi.
Jawaban :

a. Teks genre makro yang berbentuk laporan

Jurnal Ilmiah

Orientasi
Jurnal ilmiah dianggap sebagai sumber informasi primer atau yang paling penting di
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah berisi kumpulan artikel yang
dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh para ilmuwan peneliti untuk melaporkan
hasil-hasil penelitian terbarunya. Karena itulah, keberadaan jurnal ilmiah merupakan
hal yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi. Tulisan
atau artikel yang dimuat dalam jurnal ilmiah, sudah mengalami proses peer-review
dan seleksi ketat dari para pakar di bidangnya masing-masing. Proses peer-review ini
dijalankan untuk menjamin kualitas dan validitas ilmiah artikel yang dimuat

Pernyataan pendapat
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa jurnal ilmiah memiliki peranan yang
sangat penting untuk perkembangan ilmu pengetahuan, sebagai berikut:
1. Bagi peneliti yang karyanya dimuat di sebuah jurnal ilmiah internasional, maka
itu merupakan pengakuan tertinggi dari dunia ilmiah bahwa karyanya memang
berkualitas, memenuhi syarat keakuratan, realibilitas, validitas dan orijinalitas.
2. Untuk peneliti lain, jurnal ilmiah merupakan referensi terkini dari kemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang keilmuannya. Agar penelitian tetap
tersambung dengan kemajuan terkini, maka setiap peneliti harus mengetahui
publikasi jurnal ilmiah untuk mencegah jangan sampai penelitiannya itu
merupakan duplikasi penelitian yang sudah dilakukan orang lain atau merupakan

138
penelitian yang sudah out of date, sehingga bisa menjaga bahwa penelitiannya
tetap sejalan dengan perkembangan terkini.

Argumentasi
Salah satu penyebab kurangnya jumlah publikasi ilmiah internasional yang menjadi
indikator rendahnya kualitas penelitian di Indonesia adalah terbatasnya akses para
peneliti kita terhadap jurnal-jurnal internasional. Biaya berlangganan sebuah jurnal
dalam setahun sudah cukup mahal untuk seorang peneliti PNS. Apalagi agar optimal,
maka seorang peneliti harus berlangganan lebih dari 1 buah jurnal karena memang
dalam satu bidang disiplin ilmu tertentu, biasanya ada beberapa jurnal ilmiah yang
diakui sebagai referensi internasional. Rendahnya belanja litbang pemerintah yang
sudah berlangsung sangat lama membuat ini mengakibatkan mandegnya
pengembangan iptek di Indonesia. Sehingga lembaga litbang pemerintah di Indonesia
tidak mampu mengembangkan dirinya menjadi lembaga litbang terkemuka di
kawasan regional sekalipun. Hal ini dapat dilihat pada rendahnya output lembaga
litbang di Indonesia dalam publiksi Internasional. Hal ini diakibatkan salah satunya
karena lembaga-lembaga ini tidak memiliki akses informasi terbaru perkembangan
penelitian dan pengembangan iptek dari sumber internasional, akibat terbatasnya dana
yang dialokasikan oleh pemerintah. Akibatnya para peneliti tidak memiliki
kesempatan untuk memperoleh akses terbaru perkembangan iptek, melalui jurnal-
jurnal internasional pada bidangnya. Dengan sendirinya hal ini mengakibatkan
kualitas penelitian yang dilakukan oleh para peneliti di lembaga litbang tidak dapat
meningkat atau bahkan memburuk dan pada konsekuensinya mereka tidak mampu
membuat publikasi yang layak untuk diterbitkan dalam jurnal internasional.
Pengalaman empiris menunjukkan tingkat kemajuan pubikasi internasional yang
signifikan dialami oleh Malaysia dan Philipine sejak mereka menyediakan akses ke
jurnal internasional bagi para penelitinya.

Penutup
Kementerian Riset dan Teknologi sebagai kementerian yang mengkoordinasi kegiatan
riset di Indonesia, harus menjawab permasalahan ini, (sesuai dengan Rencana
Strategis Kementerian Riset dan Teknologi Tahun 2011). Salah satu hal yang bisa
dilakukan adalah mengambil langganan (subscription) secara kolektif terhadap jurnal-
jurnal ilmiah internasional dan mengelola sistem jaringan perpustakaan online (digital
library) sehingga jurnal-jurnal ilmiah internasional tersebut dapat diakses oleh para
peneliti dari laboratoriumnya masing-masing.

b. teks yang berbentuk eksplanasi


Jurnal Ilmiah

Pernyataan Umum
Jurnal ilmiah dianggap sebagai sumber informasi primer atau yang paling penting di
dunia ilmu pengetahuan dan teknologi. Jurnal ilmiah berisikumpulan artikel yang
dipublikasikan secara periodik, ditulis oleh parailmuwan peneliti untuk melaporkan
139
hasil-hasil penelitian terbarunya. Karena itulah, keberadaan jurnal ilmiah merupakan
hal yang penting untuk terus memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Publikasi hasil-hasil penelitian merupakan bagian penting dari metoda ilmiah. Tulisan
dalam jurnal ilmiah ditujukan untuk para peneliti dan para ahli lainnya di bidang yang
sama. Artikel dalam sebuah jurnal harus sedemikian jelas sehingga seorang peneliti
independen dapat mengulangi percobaan atau perhitungannya untuk memverifikasi
hasil penelitiannya. Artikel dalam jurnal akan menjadi bagian dari rekam ilmiah untuk
selamanya (permanent scientificrecord).

Deretan Penjelas
Salah satu penyebab kurangnya jumlah publikasi ilmiah internasional yang menjadi
indikator rendahnya kualitas penelitian di Indonesia adalah terbatasnya akses para
peneliti kita terhadap jurnal-jurnal internasional. Biaya berlangganan sebuah jurnal
dalam setahun sudah cukup mahal untuk seorang peneliti PNS. Apalagi agar optimal,
maka seorang peneliti harus berlangganan lebih dari 1 buah jurnal karena memang
dalam satu bidang disiplin ilmu tertentu, biasanya ada beberapa jurnal ilmiah yang
diakui sebagai
referensi internasional. Rendahnya belanja litbang pemerintah yang sudah
berlangsung sangat lama membuat ini mengakibatkan mandegnya pengembangan
iptek di Indonesia. Sehingga lembaga litbang pemerintah di Indonesia tidakmampu
mengembangkan dirinya menjadi lembaga litbang terkemuka di kawasan regional
sekalipun. Hal ini dapat dilihat pada rendahnya output lembaga litbang di Indonesia
dalam publiksi Internasional. Gambar berikut menunjukkan bahwa selama kurun 10
tahun terakhir publikasi Indonesia di kancah internasional jauh lebih rendah
dibandingkan dengan negara-negara Asean lainnya seperti Singapore, Thailand dan
Malaysia. Malaysia setiap tahunnya rata-rata memproduksi jurnal internasional 4 kali
lipat Indonesia, Singapore bahkan hampir 8 kali lipat Indonesia.

Interpretasi
Salah satu hal yang bisa dilakukan adalah mengambil langganan (subscription) secara
kolektif terhadap jurnal-jurnal ilmiah internasional dan mengelola sistem jaringan
perpustakaan online (digital library) sehingga jurnal-jurnal ilmiah internasional
tersebut dapat diakses oleh para peneliti dari laboratoriumnya masing-masing.

2. Temukan gambar lain yang memiliki tipe sama, tetapi berbeda jenis teksnya.
Jawaban :

Cepat Lelah Saat Bekerja, Apa Sih Penyebabnya?

140
KOMPAS.com —Di saat seseorang dituntut bekerja terlalu keras,kondisi fisik dan mental
cenderung rentan mengalami kelelahan. Padagilirannya tingkat konsentrasi akan menurun
sehingga mengurangi efisiensidalam bekerja. Kelelahan merupakan salah satu biang keladi
menurunnyaproduktivitas di tempat kerja.Faktanya banyak faktor yang menyebabkan
seseorang menjadi gampangkelelahan. Berbagai penelitian telah dilakukan untuk menggali
masalahkelelahan saat bekerja. Ditemukan juga beragam faktor yang menjadi pemicuproblem
kelelahan saat bekerja.Dalam sebuah makalah berisi kesimpulan dari berbagai
penelitianmengenai kelelahan terkait pekerjaan (2006) oleh Department of Employmentand
Workplace Relations - Australian Safety and Compensation Council(ASCC), disebutkan
sejumlah faktor yang memengaruhi kelelahan saat bekerja.Faktor tersebut, antara lain
tuntutan pekerjaan, jam kerja, tuntutan secara fisik dan psikis dalam bekerja, psikososial,
lingkungan, hubungan interpersonal, kondisi lingkungan kerja seperti suara bising, suhu, serta
stres dalam bekerja, tak terkecuali pola tidur.Di luar berbagai faktor tersebut, dalam
pernyataan terpisah, Dr. Jill Dorrian dari Centre for Sleep Research University of South
Australia mengungkapkan, kualitas tidur turut memengaruhi kinerja dan berdampak pada
kelelahan saat bekerja. Asupan air dan kafein juga turut menentukan faktor kebugaran
seseorang dalam beraktivitas sehari-hari.Dorrian menyarankan, agar tetap bugar, seseorang
perlu minum banyak air karena cairan bisa mencegah kekeringan pada otak. “Ketika otak
terhidrasi, oksigen dan nutrien yang esensial untuk tubuh bisa berfungsi optimal,”
terangnya.Selain menjaga asupan cairan, tidur juga punya peran penting mengatasi kelelahan
saat bekerja.“Tidur berkualitas selama 20 menit atau kurang akan lebih baik ketimbang tidur
dalam waktu lama, tetapi saat bangun justru merasa lebih buruk,” ungkap Dr. Dorrian.
Beragam Penyebab

Penyebab kelelahan dalam bekerja, menurut Lifestyle Observer dan Pengajar Biologi
Fisiologi Tubuh dari Shape Up Indonesia, dr. Grace Judio-Kahl, MSc.,MH.,CHt., bisa sangat
beragam. Dalam penanganannya, seseorang perlu terlebih dulu mencermati sumber masalah
kelelahan tersebut.Grace menjelaskan, bisa saja kelelahan terjadi karena seseorang memang
secara fisik lelah, misalnya karena kurang istirahat atau melakukan pekerjaan yang
membutuhkan aktivitas fisik yang besar. Kelelahan juga bisa terjadi karena penyakit kronis
atau penyakit akut.Penyakit akut bisa disebabkan oleh beberapa virus, termasuk virus fourth
disease, fifth disease,roseola, atau hepatitis. Sementara itu, penyakit kronis misalnya pada
orang yang memiliki masalah tiroid atau diabetes.Rasa lelah juga bisa muncul karena orang

141
itu secara emosional punya masalah yang memicu stres. Kurang makan juga bisa menjadi
penyebab kelelahan saat bekerja.Terkait dengan makanan dan asupan nutrisi, Grace
mengatakan bahwa faktor nutrisi mungkin saja memberikan kontribusi terhadap
kelelahan.“Nutrisi memungkinkan ada kontribusi pada kelelahan. Misalnya, untuk penyakit
kronis, asupan nutrisi yang salah membuat orang itu diabetes dan penyakit itulah yang
membuat dia kelelahan. Contoh lainnya, orang itu sedang diet. Karena diet, terjadi
hipoglikemia, itu memungkinkan menyebabkan kelelahan,” ungkapnya kepada Kompas
Health melalui email.

Karena itu, lanjut Grace, akar masalah perlu diperhatikan dalam mengatasi problem
kelelahan. Jika terjadi hipoglikemia akibat diet, asupan gula tepung dan karbohidrat harus
cukup.Solusi lain dalam mengatasi kelelahan adalah mengonsumsi kafein atau makanan yang
sifatnya meningkatkan metabolisme. Selain itu, bisa juga mengonsumsi vitamin B atau
multivitamin, serta buah dan sayur. Namun, ini hanya bersifat sementara.“Mengatasi
kelelahan secara temporer bisa saja, tetapi tetap saja harus dilihat akar masalahnya. Kalau
lelahnya karena stres, mau dikasih makanan apa pun tetap saja stresnya tidak sembuh dan
lelahnya tidak hilang,” terangnya. Nah, jika sumber masalah kelelahan adalah kekurangan
gizi atau mikronutrien, dan menyebabkan kelelahan berkepanjangan, lain lagi
penanganannya.“Kelelahan berkepanjangan karena kekurangan zat gizi bisa diatasi dengan
mengasup zat gizi tertentu. Misalnya, kurang darah, HB turun, mungkin kekurangan zat besi,
selenium, atau seng,” ungkapnya.Lain halnya jika kelelahan terjadi karena kerja otot
berlebihan. Jadi, pada saat otot bergerak, seseorang bisa merasa lelah karena muncul sampah
metabolisme akibat pemakaian otot. Masalah ini bisa diatasi dengan asupan zat gizi tertentu
seperti asam amino.“Banyak hal yang harus dirujuk untuk mengatasi kelelahan bekerja. Lihat
dulu penyebab kelelahan untuk menentukan, lalu cari obatnya,” saran Grace.Terkait dengan
masalah asupan gizi untuk membantu kelelahan, sebuah riset di Jepang menunjukkan bahwa
konsumsi saripati ayam (

essence of chicken) dapat membantu memulihkan stres dan kelelahan mental.Seperti dimuat
Journal of Physiological Anthropology and Applied Human Science, dr. Nagai dan Harada
dari Institute of Fundamental Research Suntory, Jepang, melakukan penelitian dengan
melibatkan dua kelompok mahasiswa pria sehat yang diberikan tes beban kerja.Kelompok
pertama diberi minuman saripati setiap pagi selama satu pekan, sedangkan kelompok yang
lain diberi plasebo. Pada hari ketujuh, kedua kelompok mahasiswa ini menjalani tes
kemampuan dan pengukuran kadar stres. Tes mental untuk mahasiswa ini berupa ujian
artimatika dan kemampuan daya ingat jangka pendek, yang keduanya berkaitan dengan
hormon stres atau kortisol.Hasil penelitian menunjukkan, tingkat kesalahan pada kelompok
pertama yang diberi minuman saripati lebih rendah dibandingkan kelompok plasebo.
Kelompok pertama juga mengaku lebih aktif dan tidak mudah lelah selama mengikuti ujian.
Peneliti menyimpulkan, kandungan gizi dalam saripati membantu metabolisme kortisol
dalam darah dan memulihkan tubuh dari kelelahan mental.

Sumber:

142
(http://health.kompas.com/read/2013/12/13/1002321/
Cepat.Lelah.Saat.Bekerja.Apa.Sih.Penyebabnya?

3. Gambar bisa menunjukkan keinginan penulis untuk menggiring pembaca masuk ke


dalam alur pikirnya. Dengan demikian, teks yang disampaikan bisa termaknai dengan
mudah oleh pembaca. Setujukah kalian dengan pendapat tersebut?
Jawaban : ya saya setuju

Tugas 3
Mengonversi Teks dalam Genre Makro

Kerjakan sesuai dengan petunjuk pada setiap nomor!


1. Bacalah teks “Buah dan Sayur Bikin Panjang Umur” ini

Buah dan Sayur Bikin Panjang Umur

Mengonsumsi buah dan sayur lebih dari lima porsi setiap harinya terbukti
berguna menjaga kesehatan. Tim ilmuwan dari University College London (UCL) di
London, Inggris, menyatakan mengkonsumsi 5 porsi buah dan sayuran per-hari tidak
cukup, Paling tidak, kita musti melahap tujuh porsi buah dan sayuran segar setiap
harinya.

Makan lebih banyak buah dan sayuran segar, termasuk salad, memiliki risiko
lebih kecil meninggal akibat penyakit jantung, stroke, dan kanker. Makan setidaknya
tujuh porsi buah dan sayuran segar setiap hari dikaitkan dengan risiko 42% lebih
rendah dari kematian, risiko 25% lebih rendah terkena kanker dan risiko 31% lebih
rendah menderita penyakit jantung atau stroke.makan sayuran tampaknya merupakan
perlindungan yang lebih signifikan terhadap penyakit daripada melahap buah.

Ada temuan mengejutkan bahwa orang-orang yang suka makan buah beku dan
kalengan benar-benar memiliki risiko lebih tinggi terkena penyakit jantung, stroke,
dan kanker. buah kalengan menggunakan sirup yang mengandung gula tambahan.
Peneliti masih mempertanyakan apakah manisnya buah kaleng yang sebenarnya
menyebabkan masalah ini. Oyebode dan teman-temannya memperhitungkan latar
belakang sosial ekonomi, merokok, kebiasaan, dan faktor gaya hidup lainnya yang
memengaruhi kesehatan masyarakat.

Program “Lima Porsi per Hari” diluncurkan oleh pemerintah Inggris pada
tahun 2003, setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan pada tahun
1990 bahwa asupan harian minimum buah dan sayuran harus 400 gram per hari.
Prancis dan Jerman juga merekomendasikan lima porsi per hari. Australia
menyarankan orang untuk makan lebih substansial. Pada tahun 2005 pemerintah

143
Australia meluncurkan program “Go for 2+5”, yang berarti dua porsi buah sebanyak
150 gram dan lima porsi 75 gram sayur-sayuran. Totalnya menjadi 675 gram, setara
di Inggris, yaitu 8,5 porsi. Oyebode mengatakan, pola makan orang Australia
kemungkinan adalah salah satu yang bisa diikuti.

144

Anda mungkin juga menyukai