Anda di halaman 1dari 3

BAB I PENDAHULUAN 1.1.

Latar Belakang Di Indonesia tumbuh berbagai cerita rakyat daerah dengan


corak dan budaya yang berbeda beda. Cerita rakyat itu ada yang berupa cerita binatang (fabel), asal usul
suatu tempat (legenda), dan cerita tentang makhluk halus (mite). Cerita rakyat adalah cerita yang
berkembang di suatu daerah dan dianggap sebagai karya kolektif (milik bersama) masyarakat daerah itu.
Pasti kita perna mendengar cerita Malin Kundang, Si Pahit Lidah, Roro Jonggrang, Jaka Tarub, semua
cerita itu termasuk dalam cerita rakyat. Banyak manfaat yang kita akan dapatkan dengan mendengarkan
cerita rakyat. Salah satunya, kita akan memperoleh pengalaman berharga dari cerita tersebut, melalui
peristiwa-peristiwayang dialami tokoh-tokohnya. Di dalam cerita rakyat terkandung pesan moral yang
berguna bagi pembacanya. Pesan (amanat)dalam cerita kadang diungkapkan secara langsung, tetapi
kadang diungkapkan secara tidak langsung melalui tingkah laku tokoh-tokohnya.erita rakyat adalah cerita
yang berkembang disetiap daerah dan menceritakan asal usul atau legenda yang terjadi disuatu daerah;
cerita yang berasal dari masyarakat dan berkembang dalam masyarakat. Cerita rakyat Jawa sangat
banyak dan berfareasi yang sangat unik. Cerita-cerita ini jika dikumpulkan dengan cerita rakyat daerah
lainnya akan menjadi kumpulan cerita rakyat Indonesia. 1.2. Rumusan Masalah 1. Bagaimana bentuk
cerita rakyat dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia? 2. Apa saja unsure yang terkandung
didalamnya? 1.3. Manfaat Manfaat yang dapat kita peroleh dari tulisan ini adalah bagaimana bentuk
cerita rakyat dalam bahasa Jawa dan bahasa Indonesia, dan apa saja unsure yang terkandung
didalamnya BAB II PEMBAHASAN 2.1. Bentuk Cerita Rakyat Dalam Bahasa Jawa Dan Bahasa Indonesia
2.1.1. Cerita Rakyat Dalam Bahasa Jawa ASAL MULA AYAM JAGO BERJENGGER Ceritane jaman ndisek
wong tuek nddisek pitik kui ndue sungu, nek wedos kui ndue jangger dadi wedos kui ngomong “koe ki
bagos gagah mas jago, tapi koe ki ora ndue kupeng ora ndue kumis kok ndue sungu elek, dadi lebih baek
koe ngganggo janger engko tak belekke bagos opo ora, aku ndue kumis, ndue jenggot, kupengku dowo,
la nek aku ngganggo sunggumu gagah aku!”, ooo sapi ne teko melayu “wehnooo” sapine ngengkon
ngekekne iku sungune, “sok emben tak belek ake”, wes ngono mulo sak iki wedos kui ndue sungu, jago
ne ndue jengger, ora sue kepengen di jalok kui sungune “endi sungukuuu!” piti’e jago le njalok, wedosse
semaor “yo sok embeen!”, la burong merpati nek ndduor omah kui semaor mabor, sepasang burung
merpati neng nduwur umah nesu, “sokor koe jago, sokorkoe jago! Aku ki lek dike’i mangan karo ndaraku
ki mbok sauti, mbok totoli mbok rebuti sak iki kapok koe, sungumu nggak dibelekno!” sapi ne teko
“mbokyo weh nooo!” 2.1.2. Cerita Rakyat Dalam Bahasa Indonesia ASAL MULA AYAM JAGO BERJENGGER
Ceritanya jaman dulu orang tua dulu ayam itu punya tanduk, kalau kambing punya jengger jadi kambing
itu ngomong “kamu ini bagus gagah mas jago, tapi kamu ini tidak punya telinga tidak punya kumis tapi
kok punya tanduk jelek, Jadi lebih baik kamu memakai jengger nanti saya kembalikan bagus apa tidak,
saya punya kumis, punya jenggot, telingaku panjang, la kalau saya memakai tandukmu gagah saya!” ooo
sapinya datang berlari “berikaaaaan!” sapinya menyuru memberikan itu tanduknya “besok saya
kembalikan” setelah itu makanya saat ini kambing itu punya tanduk, ayam jago yang punya jengger, tidak
lama kemudian ayam jago ingin meminta itu tanduknya “mana tadukku!” ayam jago saat meminta,
kambingnya menjawab “ya besok” ada burong merpati diatas rumah itu menjawab sambil terbang,
sepasanag burung merpati diatas rumah marah, “sukurin kamu jago, sukurin kamu jago! Aku ini kalau
dikasi makan sama tuanku itu kamu ambil, kamu totoli, kamu rebuti, sekarang rasakan kamu, tandukmu
tidak dikembalikan!” sapinya datang “kasikan saja!” 2.2. Unsure Yang Terkandung Dalam Cerita Rakyat
2.2.1. Unsure-Unsur Ekstrinsik 1. Maknanya: Ayam jago adalah binatang yang merasa paling hebat dan
berkuasa karna ia memiliki tanduk, ia sering mengganggu burung merpati saat dikasi makan oleh
tuannya yang membuat burung merpati merasa marah, kambing dengan segala tipu dayanya
memperdaya ayam jago dengan berpura-pura meminjam tanduk kebanggaan si ayam jago guna untuk
dipakainya dan ditukar dengan jengger yang ia miliki, hingga si ayam jago menjadi merasa bersedih karna
kehilangan tanduk kebanggaannya. Jadi, apapun yang kita miliki tidak boleh smapai membuat kita
sombong, karena akan ada orang-orang disekitarnya kita yang akan tersakiti karena kelakuannya kita. a.
Nilai yang terkandung didalam cerita ini adalah: • Nilai Budaya adalah nilai tentang konsepabstrak
mengenai masalah dasar yang sangat penting dan bernilai dalam kehidupan manusia. Cerita ini
mengandung nilai budaya karna masi menggunakan bahasa asli dari suku Jawa, dimana mengajarkan
anak-anak untuk tidak menyombongkan diri karna sesuatu yang dimilikinya lewat perumpamaan-
perumpamaan yang ada. • Nilai Etik atau Nilai Moral adalah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang
utuh, masalah kejujuran, nilai yang berhubungan dengan ahlak, nilai yang berkaitan dengan benar dan
salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat. Dalam cerita ini nilai etniknya terdapat pada karakter
ayam jago yang berprilaku sombong sehingga teman-temannya menjadi merasa marah karna
kesombongannya. b. Fungsi Cerita Rakyat ini adalah: • Sebagai sarana komunikasi dengan anak dengan
menggunakan perumpamaan dalam bentuk karakter pada hewan-hewan. • Sebagai sarana edukasi anak
karna mengajari anak bagaimana berprilaku dihadapan teman-teman maupun masyarakat khalayak. •
Sebagai sarana pembelajaran anak dimana anak jadi dapat mengetahui mana prilaku yang buruk dan
mana yang baik. c. Pesan Budaya Pesan Budaya yang terkandung didalamnya adalah dalam keseharian
kita tidak boleh berprilaku sesuka hati kita, kita harus bersikap sopan santun dihadapan orang, baik
teman kita, orang tua kita, maupun kepada masyarakat umum.kita juga tidak boleh bersikap sombong
dengan apa yang kita miliki karna apa yang kita miliki bisa saja membahayan diri kita. 2.2.2. Unsur-Unsur
Intrinsik a. Tema Tema yang diangkat dalam cerita rakyat ini adalah tentang keangkuhan sang ayam jago.
b. Tokoh Dan Penokohan 1. Ayam jago (sombong) dapat dilihat dari kebencian dari hewan-hewan lain. 2.
Kambing (cerdik) dapat dilihat dari caranya menipu ayam jago. 3. Sapi (baik) karena dia selalu
mendukung teman-temannya. 4. Sepasang burung merpati (baik) c. Alur (Plot) Cerita rakyat ini
menggunakan alur maju. Alur ini menggambarkan jalan cerita yang urut dari awal perkenalan tokoh,
situasi lalu menimbulkan konflik hingga puncak konflik dan terakhir penyelesaian konflik. Intinya adalah,
pada alur maju ditemukan jalan cerita yang runtut sesuai dengan tahapan-tahapannya. d. Setting (Latar)
Dalam cerita ini tidak menjelaskan latar waktu dan tempat, namun menjelaskan suasananya yaitu
adanya suasana keresahan dan kegaduhan ketika sepasang burung merpati mengejek ayam jago. e.
Sudut Pandang Sudut pandang yang digunakan adalah sudut pandang orang ketiga, ini terlihat dari cara
penulis menyebutkan nama-nama hewan tersebut. f. Amanat Amanat yang terkandung didalam cerita
rakyat ini adalah kita tidak boleh sombong dan berbangga diri hanya karena kita memiliki kelebihan
dibandingkan orang lain, kita tidak boleh melakukan hal-hal yang tidak seharusnya kita lakukan seperti
kutipan ini “sukurin kamu jago! Aku ini kalau dikasi makan sama tuanku itu kamu ambil, kamu totoli,
kamu rebuti, sekarang rasakan kamu, tandukmu tidak dikembalikan!” BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan
Setiap daerah memiliki cerita rakyat yang berbeda-beda dan memiliki cirri khas yang juga berbeda-beda
serta unik. Dalam cerita rakyat jawa juga ada berbagai cerita dan salah satunya adalah Asal Mula Ayam
Jago Berjenggger. 3.2. Saran Dalam melakukan penerjemahan cerita rakyat ada banyak hal yang harus
diperhatikan, adanya perbedaan sistem bahasa sumber dengan sistem bahasa sasaran, adanya
perbedaan jenis materi teks yang diterjemahkan, adanya anggapan bahwa terjemahan adalah alat
komunikasi, dan adanya perbedaan tujuan dalam menerjemahkan suatu teks jadi harus dilakukan
dengan benar. Oleh karena itu penulis sangat berharap ada saran dan kritik yang sifatnya membangun
dari pembaca guna menyempurnakan hasil dari makalah ini.   DAFTAR PUSTAKA
Nanangsoehendar.blogspot.com/2012/1/jenis-jenis-penerjemahan.html?m=1 Hari/tgl : Minggu 11
November 2017 Waktu : 13.30 wita http://iisariska.ilearning.me/makalah-cerita-rakyat/ Hari/tgl : Senin
12 November 2017 Waktu : 15.30 wita Narasumber Nama : Sri Sutarti Alamat : desa Lapoa Indah Kec.
Andoolo Kab. Konawe Selatan Hari tanggal : Jumat 20 Oktober 2017

Anda mungkin juga menyukai