Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkah dan
hidayah-Nya lah kita diberi kesehatan sampai saat ini dan penulis bis amentelesaikan makalah ini sesuai
dengan deadline yang sudah ditentukan. Makalah dengan judul “ ANZUS dan SAARC ” ini dibuat dalam
ragka memenuhi tugas mata pelajaran sejarah minat. Makalah ini juga dapat digunakan sebagai
referensi pembelajaran bagi para pembaca.

Terimakasih penulis ucapkan kepada bapak MP selaku guru mata pelaran Sejarah Minat yang
sudah membimbing penulis selama pembuatan makalah ini. Termakasih juga penulis ucapkan kepada
seluruh rekan dan orang-orang yang sudah mengambil peran dalam pembuatan makalah ini.

Akhir kata semoga makalah ini dapat membantu para pembaca dan dapat menambah
pengetahuan para pembaca. Apabila dalam makalah ini terdapat kesalahan maupun kekeliruan,penulis
mohon maaf yang sebesar-besarnya karena penulis masih dalam proses pembelajaran.

Pematang Raya, 03 Februari 2020

Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul ...........................................................................................................................

Kata Pengantar ..........................................................................................................................

Daftar Isi ....................................................................................................................................

Bab I Pendahuluan
A. Latar Belakang .........................................................................................................
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................
C. Tujuan Penulisan Makalah .......................................................................................

Bab II Pembahasan
A. Pengertian Organisasi Internasional .......................................................................
B. Organisasi Anzus .....................................................................................................
1. Pengertian organisasi Anzus ..............................................................................
2. Latar Belakang organisasi Anzus ........................................................................
3. Tujuan Organisasi Anzus ....................................................................................
4. Respon Dunia mengenai organisasi Anzus ........................................................
C. Organisasi SAARC ....................................................................................................
1. Pengertian organisasi Saarc ...............................................................................
2. Latar Belakang organisasi Saarc .........................................................................
3. Tujuan Organisasi Saarc .....................................................................................

Bab III Penutup

A.Simpulan .................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Organisasi Internsional merupakan suatu struktur formal dan berkelanjutan yang
dibentuk atas suatu kesepakatan antar anggota-anggota (pemerintah dan nonpemerintah) dari
dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan untuk mengejar kepentingan bersama para
anggotanya. Lebih lanjut , upaya mendefenisikan suatau organisasi internasional harus melihat
tujuan yang ingin dicapai, institusi-institusi yang ada,suatu proses perkiraan peraturan-
peraturan yang dibuat pemerintah terhadap hubungan antara suatu negara dengan aktor-aktor
nonnegara.

Keberhasilan suatu organisasi internasional dapat dilihat dari kebijakan dan cara untuk
mengimplementasikannya. Keberhasilan di bidang ini tergantung dari sikap otonomi organisasi
dan kepercayaan anggota atas kepemimpinan politis organisasi tersbut, tetapi yang palin
penting adalah persepsi dari pemerintah negara anggota tentang seberapa jauh bantuan
maupun kebijakan yang dikembangkan oleh organisasi yang akan sesuai dengan kepentingan
nasional mereka. Oleh sebab itu,anggota dapat mendorong ataupun menghalangi
perkembangan bantuan ataupun kebijakan yang dilakukan oleh organisasi sesuai dengan
penilaian mereka dengan mempertimbangkan untung dan ruginya bagi kepentingan nasional
negara tersebut.

Bila pengembangan bantuan dan kebijakan tertentu oleh organisasi dipandang berguna
oleh pemerintah negara anggota dan bila organisasi telah memiliki semacam otonomi yang
meningkat dan mengatur dengan kuat masalah kebijakan yang spesifik dan fungsional , maka
perumusan kebijakan terebut akan dapat berjalan tanpa campur tangan yang spesifik dari
negara anggota, dan keberhasilan implementasinya tergantung dari seberapa baik bantuan
maupun kebijakan tersebut dapat diterima dari negara yang bersangkutan. Selanjutnya,
tanggapan dari negara anggota atas isu yang menjadi tujuan dari bantaun maupun kebijakan
organisasi adalah variabel yang signifikan dari pengembangan keberhasilan dari hasil kinerja. Hal
ini khususnya dalam dimana implementasi kebijakan membutuhkan tindakan dari anggota
organisasi.
Organisasi internasional terbagi dua yaitu organisasi global dan organisasi regional.
Organisasi global yaitu berupa organisasi ataupun suatu kerjasama antar negara-negara yang
ada di dunia dan tidak dibatasi oleh kawasan,dengan kata lain seluruh negara yang ada di dunia
dapat masuk menjadi anggota dari organisasi global ini. Sedangkan organisasi global merupakan
suatu organisasi ataupun suatu kerjasama antar-negara dalam suatu kawasan. Maksudnya
negara-negara yang bisa bergabung ke organisasi tersebut hanyalah negara-negara yang berada
dalam suatu kawasan tertentu. Organisasi ini juga ada yang bergerak di bidang Militer dan ada
juga yang bergerak di bidang ekonomi. Organisasi yang bergrak di bidang militer bertugas untuk
membantu negara-negara anggota organisasi dalam bidang militer dan menjaga pertahanan dan
keamanan negara anggota. Sedangkan organisasi ekonomi bertugas untuk membantu ataupun
bekerja sama dalam bidang ekonomi seperti kegiatan ekspor maupun impor suatu negara.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud dengan organisasi internasional?
2. Apa yang dimaksud dengan organisasi Anzus?
3. Apa latar belakang didirikannya Anzus?
4. Apa tujuan didirikan Anzus
5. Bagaimana reaksi dunia terhadap Organisasi Anzus?
6. Apa yang dimaksud dengan organisasi Saarc?
7. Apa latar belakang didirikannya organisasi Saarc?
8. Apa tujuan didirikannya organisasi Saarc?

C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH


1. Untuk menyelesaikan tugas mata pelajaran Sejarah minat
2. Untuk mengetahui tentang sejarah didirikannya organisasi Anzus dan Saarc
3. Untuk mengetahui tujuan didirikannya organisasi Anzus dan Saarc
4. Untuk mengetahui lebih dalam mengenai organisasi Anzus dan Saarc
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Organisasi Internasional

 Menurut Wikipedia, Organisasi internasional adalah suatu organisasi yang dibuat oleh
anggota masyarakat internasional secara sukarela atau atas dasar kesamaan yang
bertujuan menciptakan perdamaian dunia dalam tata hubungan internasional. Pada
hakikatnya organisasi internasional memiliki arti luas dan sempit. Secara luas, organisasi
internasional meliputi organisasi publik (Public international organization), organisasi
privat (Private international organization), organisasi regional, organisasi subregional,
dan organisasi bersifat universal (Organization of universal character). Secara sempit
hanya meliputi organisasi internasional public.
 Menurut J. Pariere Mandalangi menyatakan bahwa Organisasi internasional
ialah organisasi yang dibentuk yang berdasarkan suatu perjanjian tertulis yang dilakukan
oleh sekurang-kurangnya tiga negara atau pemerintah maupun organisasi-organisasi
internasional yang sudah ada.

 Tujuan organisasi internasional bisa dibedakan menjadi dua, yaitu tujuan umum dan
tujuan khusus.

Tujuan umum organisasi internasional seperti berikut.

 Untuk mewujudkan dan memelihara perdamaian dunia, serta keamanan internasional


dengan berbagai variasi cara yang dipilih oleh organisasi internasional yang
bersangkutan di antara cara dan upaya yang disediakan hukum internasional.

 Mengatur serta untuk meningkatkan kesejahteraan dunia maupun negara anggota,


melalui berbagai cara yang dipilih dan sesuai dengan organisasi internasional yang
bersangkutan.
Tujuan khusus organisasi internasional untuk menjadikan organisasi internasional sebagai
wadah, forum, atau alat untuk mencapai suatu tujuan bersama yang merupakan karakteristik
tiap-tiap organisasi.

B. ORGANISASI ANZUS

1.Pengertian Organisasi Anzus


Pakta Keamanan Australia, Selandia Baru, Amerika Serikat (bahasa Inggris: Australia, New
Zealand, United States Security Treaty (ANZUS) atau Pakta ANZUS) adalah aliansi militer yang mengikat
antara Australia dan Selandia Baru dan, secara terpisah, Australia dan Amerika Serikat bekerjasama
dalam hal pertahanan di daerah Samudra Pasifik, meskipun saat ini perjanjian dipahami untuk
menghubungkan serangan di daerah manapun.

Pakta Keamanan Australia, Selandia Baru, Amerika


Serikat

Singkatan ANZUS
Tanggal
1 September 1951
pembentukan
Organisasi pertahanan
Jenis
internasional
3 negara anggota (Australia,
Jumlah anggota
Selandia Baru, AS)
Bahasa resmi Inggris

2. Latar Belakang Anzus


ANZUS adalah organisasi pertahanan internasional yang dibentuk pada tanggal 1
September 1951. Pakta ini merupakan salah satu rangkaian perjanjian yang dibuat AS pada
tahun 1949 – 1955 sebagai bagian dari respons kolektif pada ancaman komunis selama perang
dingin. Perkembangan tersebut akhirnya membuat pemerintah Australia dan New Zealand
untuk menekan AS untuk jaminan keamanan formal. Kedua negara merasa terancam oleh
kemungkinan kebangkitan Jepang dan penyebaran komunisme di bagian Utara mereka.

Sebagai tambahan, jatuhnya Singapura pada tahun 1942 telah menunjukkan bahwa pelindung
mereka yaitu Inggris tidak lagi memiliki kekuatan di wilayah tersebut dan menambahkan
perasaan terancam serta rapuh. Pada awalnya AS masih ragu dan hanya menawarkan
perlindungan informal, tetapi kebutuhan untuk memperkuat dunia Barat melawan komunisme
tumbuh seiring dengan kemenangan komunis pada Perang Sipil Cina di tahun 1949 dan Perang
Korea tahun 1950 – 1953.

Sebagai tambahan, AS juga ingin mendapatkan persetujuan Australia dan New Zealand untuk
perdamaian dengan Jepang. Perjanjian tersebut akan menghilangkan kekhawatiran bahwa
perdamaian akan memberi kesempatan pada Jepang untuk kembali mengancam mereka.
Hasilnya pakta tersebut ditandatangani di San Fransisco pada 1 September 1951 dan mulai
diberlakukan pada 29 April 1952. Perjanjian tersebut menyatakan bahwa serangan bersenjata
di wilayah Pasifik pada salah satu negara tersebut akan membahayakan perdamaian dan
keamanan yang lainnya.

Dinyatakan bahwa pihak – pihak yang terlibat akan berkonsultasi bersama kapanpun ada
kemungkinan salah satunya mendapatkan ancaman pada integritas teritorial, kemandirian
politik atau keamanan negaranya di wilayah Pasifik. Ketiga negara juga bersumpah untuk
memelihara dan mengembangkan kemampuan individual dan bersama untuk menolak
serangan.

 Inisiatif Percy C. Spender

Percy C. Spender adalah Menteri Luar Negeri Australia (1949-1951) pada masa
pemerintahan Menzies. Spender menginginkan agar Australia membentuk pakta keamanan di
kawasan Pasifik. Pakta keamanan ini sebagai usaha untuk membuat kondisi politik yang stabil di
kawasan Asia-Pasifik. Apalagi pada masa perang dingin ada pengaruh oleh kedua blok untuk
berusaha memberikan simpati kepada negara-negara yang baru merdeka untuk bergabung
dengan mereka. Keadaan ini perlu segera diantisipasi, khususnya ketakutan akan bahaya
komunis di Asia.

Spender menyatakan bahwa bahaya yang paling besar adalah komunis dari Cina yang
merupakan basis komunis di Asia. Dikhawatirkan komunis ini menyebar ke Asia-Pasifik,
khususnya Asia Tenggara. Untuk itu, kekhawatiran Spender ini ia kemukakan di depan House of
Representatives pada tanggal 9 Maret 1950, bertepatan dengan setengah tahun berdirinya RRC
(Republik Rakyat Cina)[15] – 1 Oktober 1949 yang dipimpin oleh Mao Tse Tung.

Australia melihat bahwa situasi damai atau perang di wilayah Asia-Pasifik akan berpengaruh
bagi keamanan wilayahnya. Untuk itu Australia selalu siap mengawasi demi kepentingan politik
dan perdamaian sehingga diperlukan pakta keamanan di kawasan tersebut yang akan didukung
oleh Amerika Serikat. Inisiatif Spender ini didukung oleh Menlu New Zealand, Frederick W
Doidge. Selanjutnya pada bulan Februari 1951 di Cambera, Doidge bersama Spender ikut
dalam pembicaraan bersama John Foster Dulles sebagai wakil Presiden Truman untuk
mendiskusikan mengenai konsep awal dari Perjanjian ANZUS.

 Bentuk Perjanjian Anzus

Inisiatif Spender yang didukung oleh Doidge untuk membuat pakta keamanan akhirnya
tercapai dengan ditandatanganinya Pakta ANZUS pada tanggal 1 September 1951 di San
Francisco. Perjanjian ini ditandatangani oleh masing-masing perwakilan, yaitu Percy C. Spender
(Australia), C.A. Berendson (New Zealand) dan Dean Acheson, John Foster Dulles, Alexander
Willey dan John J. Sparkman ( Amerika Serikat).

Dalam perjanjian ANZUS disebutkan untuk saling membantu dengan mencegah para
agresor yang mungkin muncul di kawasan Australia, New Zealand, dan Amerika Serikat. Selain
itu terlihat jelas bahwa tujuan utama ANZUS yaitu mengkoordinasikan pertahanan bersama di
kawasan Pasifik, membendung pengaruh komunisme yang dianggap sebagai agresor di
kawasan Asia-Pasifik terutama dari RRC dan Uni Soviet, meningkatkan kerja sama militer untuk
mencegah terjadinya agresi negara lain ke kawasan Pasifik, dan menyatakan keterikatannya
dalam menghadapi segala serangan bersenjata bersama karena ancaman terhadap salah satu
anggota juga merupakan ancaman bagi anggota yang lainnya.[16] Dan menurut Australian
Information Service (1983:10), perjanjian ANZUS ini semata-mata memfokuskan pada sistem
pertahanan keamanan bagi negara-negara anggota yang cenderung memelihara dan menjaga
perdamaian serta stabilitas keamanan dunia.

Pemerintah Australia memandang usaha bersama ini secara serius. Australia percaya,
jika dirinya diserang, AS akan memberikan bantuan yang substansial termasuk dengan angkatan
bersenjatanya. Tetapi Australia tidak tergantung pada bantuan itu yang memunculkan
anggapan bahwa angkatan tempur AS yang akan banyak diturunkan untuk menutupi
kekurangan dari kemampuan Australia dan NZ untuk membela wilayahnya. Persekutuan yang
sehat seharusnya bukan atas hubungan saling ketergantungan tetapi atas dasar saling tolong-
menolong. Dalam waktu yang cepat, ketergnatungan akan melemahkan persekutuan, baik
dipihak AS maupun Australia. Karena alasan itu, kepercayaan atas diri sendiri akan menjadi
bagian atau sifat yang melekat dari kebijaksanaan persekutuan Asutralia. Ada satu pengecualian
penting dalam prinsip kepercayaan atas diri sendiri, yaitu Australia dan NZ mengandalkan
pencegahan yang diberikan AS dalam memperkecil kemungkinan adanya serangan nuklir
terhadap Australia dan NZ.[17]

Tetapi yang jelas usaha bersama yang dilakukan Australia dan NZ dalam perjanjian
ANZUS untuk mendukung AS sangat penting sebagaimana usaha bersama yang telah dilakukan
AS untuk mendukung Australia dan NZ. Usaha-usaha bersama ini menggambarkan betapa
kuatnya kepentingan Australia dan NZ dalam menyokong rencana kehadiran AS di wilyah Asia
Pasifik.

3. Tujuan Organsasi Anzus

ANZUS yang dibentuk dengan dasar Tripartite Security Treaty memiliki tujuan organisasi
ANZUS yang mendasari pembentukannya oleh tiga negara tersebut karena sejarah perang
dingin yang terjadi saat itu. Para tokoh yang menyepakati pembentukan ANZUS adalah Percy C.
Spender, Menteri Urusan Luar Negeri (Australia), C.A. Berendsen (Selandia Baru), Dean
Acheson, John Foster Dulles, Alexander Willey, dan John J. Sparkman di San Fransisco. Tujuan
organisasi ANZUS antara lain adalah:

1. Untuk saling membantu dalam mencegah para agresor atau penyerang yang dapat
muncul di kawasan Australia, New Zealand dan Amerika Serikat.
2. Menyusun koordinasi pertahanan bersama di wilayah Pasifik.
3. Untuk membendung pengaruh komunisme di wilayah Pasifik dan Oceania yang telah
dianggap sebagai pihak agresor di kawasan Asia Pasifik, terutama dari Cina dan Uni
Soviet.
4. Meningkatkan kerjasama di bidang militer untuk mencegah adanya agresi yang
dilakukan oleh negara lain ke kawasan Asia Pasifik.
5. Menjalin ikatan dalam menghadapi semua serangan bersenjata bersama – sama karena
adanya ancaman terhadap salah satu negara anggota ANZUS juga akan menjadi
ancaman bagi negara anggota lainnya.
6. Australia, Selandia Baru dan Amerika Serikat berkomitmen untuk membentuk sebuah
aliansi pertahanan negara atau Collective Defense.

Perjanjian atau tujuan organisasi ANZUS tidak secara khusus mengharuskan ketiga negara
untuk menyediakan dukungan militer bagi negara anggota lainnya tetapi berupa tindakan
kesepakatan jika menemui bahaya bersama termasuk suplai sumber – sumber diplomatik
sebagaimana intervensi bersenjata jika diperlukan.

4.Reaksi Dunia Terhadap pembentukan organisasi Anzus


Setelah pembentukan dan penetapan tujuan organisasi ANZUS muncul berbagai reaksi
dari berbagai negara lain didunia yang bisa berupa reaksi positif atau negatif. Reaksi Inggris
terhadap kepesertaan Australia dalam ANZUS sebagaimana dikemukakan oleh Perdana Menteri
Inggris Winston Churchill, berupa pernyataan tidak langsung mengenai ketidak setujuan pakta
ANZUS. Keberadaan pakta ini dikhawatirkan akan merusak hubungan baik antara Inggris,
Australia dan New Zealand. Walaupun ini tampaknya adalah reaksi yang wajar, karena ada
indikasi bahwa Inggris mulai ditinggalkan oleh Australia sebagai salah satu negara
persemakmurannya. Sedangkan negara – negara Asia memandang ANZUS sebagai organisasi
untuk negara – negara yang berupa ‘English Speaking Country’ sehingga kurang merasa
terhubung dan melihatnya sebagai propaganda dari aliansi anti komunis.

Dalam perjalanan tujuan organisasi ANZUS, pernah terjadi konflik antara AS dan New
Zealand. AS membekukan keanggotaan Selandia Baru karena negara tersebut mengundurkan
diri dari ANZUS. Penyebab pengunduran diri tersebut adalah karena Selandia Baru pada 1985
menolak kedatangan kapal – kapal perang AS yang bermuatan senjata nuklir. Sejak 1984,
Selandia Baru telah memberlakukan zona bebas nuklir di wilayahnya. Akibatnya AS mengancam
untuk menarik perlindungan terhadap Selandia Baru dalam membendung paham komunisme.
Keanggotaan New Zealand dibekukan selama lebih dari 20 tahun, hingga pembekuan tersebut
dicabut pada tahun 2012.

C. ORGANISASI SAARC

1.Pengertian organisasi SAARC


South Asian Association for Regional Cooperation, atau SAARC, adalah
sebuah organisasi regional ekonomi yang merupakan asosiasi negara-negara Asia Selatan yang
terdiri dari 8 negara yang diusulkan oleh Ziaur Rahman, Presiden Bangladesh saat itu, dan
dibentuk pada tanggal 8 Desember 1985. Negara anggotanya
termasuk Afganistan, Bangladesh, Bhutan, India, Maldives, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka.
2
Negara-negara ini membentuk wilayah sebesar 5.127.500 km dan seperlima dari penduduk
dunia.
2.Latar Belakang berdirinya SAARC
The South Asian Association for Regional Cooperation (SAARC) adalah sebuah organisasi
ekonomi dan politik yang terdiri dari 8 negara di kawasan Asia Selatan. Mengenai hal
kependudukan, organisasi ini meruapakan organisasi regional yang terbesar, dengan jumlah
pendudukan hampir mencapai 1,5 miliar orang. Organisasi ini didirikan pada tanggal 8
Desember 1985 oleh India, Pakistan, Bangladesh, Sri Lanka, Nepal, Maladewa, dan Bhutan.
Pada bulan April 2007, tepatnya pada saat KTT SAARC yang ke-14, Afghanistan menjadi anggota
dari organisasi ini yang ke-8.

Pada akhir tahun 1970-an, presiden Bangladesh Ziaur Rahman mengusulkan untuk
memciptakan suatu blok perdagangan yang terdiri dari negara-negara di Asia Selatan, dan ide
kerjasama regional ini diperbincangkan kembali pada Mei 1980. Para Menteri Luar Negeri dari 7
negara bertemu untuk pertama kalinya di Kolombo, pada bulan Agustus 1981 untuk
memperkenalkan 5 area dalam kerjasama regional. Beberapa area kerjasama yang baru akan
ditambahkan pada beberapa tahun ke depannya.

Deklarasi dari SAARC disetujui pada tahun 1983 oleh para Menteri Luar Negeri. Selama
pertemuan itu, para Menteri Luar Negeri juga memperkenalkan beberapa program bersama
yang dikenal dengan Integrated Programme of Action (IPA), program kerjasama ini meliputi 9
area yang disetujui, yaitu Agrikultur; Pembangunan Daerah Pedalaman; Telekomunikasi;
Meteorologi; Kesehatan dan Kependudukan; Transportasi; Pos; Ilmu dan Teknologi; Olahraga;
Seni dan Kebudayaan. SAARC didirikan ketika piagam secara resmi disetujui pada tanggal 8
Desember 1985 oleh para Kepala Negara dari Bangladesh, Bhutan, India, Maladewa, Nepal,
Pakistan, dan Sri Lanka.
Afghanistan ditambahkan pada kelompok kawasan ini atas permintaan dari India pada
tanggal 13 November 2005, dan menjadi anggota pada tanggal 3 April 2007. Dengan masuknya
Afghanistan menjadikan anggota SAARC menjadi 8 negara. Dan pada April 2006, Amerika
Serikat dan Korea Selatan secara resmi diterima sebagai peninjau. Uni Eropa juga menunjukan
keinginannya untuk memberikan peninjauan dan mengajukannya secara resmi pada pertemuan
Kementerian SAARC pada bulan Juli 2006. Para Menteri Luar Negeri negara-negara SAARC
setuju untuk memberikan izin peninjauan terhadap Amerika Serikat, Korea Selatan, dan Uni
Eropa pada tanggal 2 Agustus 2006. Pada tanggal 4 Maret 2007, Iran mengajukan diri sebagai
peninjau yang selanjutnya di ikuti oleh Mauritius.

3.Tujuan di dirikannya organisasi SAARC


Sebagai organisasi yang penting di Asia Selatan, SAARC tentu memiliki tujuan-tujuan
penting yang ingin diraih. Tujuan-tujuan tersebut kemudian di rangkum dalam sebuah piagam.

Berikut tujuan dari SAARC:

1. Memperkuat kerjasama negara anggota SAARC dengan negara-negara berkembang lain


di dunia
2. Menyejahterakan rakyat di Asia selatan untuk membuat kehidupannya menjadi lebih
maju
3. Mempercepat pertumbuhan ekonomi, perkembangan sosial dan budaya untuk menuju
individu yang lebih bermartabat
4. Memperkuat kepercayaan diri secara kolektif diantara negara-negara di Asia Selatan
5. Memperkuat kerjasama antara negara anggota dengan forum internasional mengenai
hal-hal yang sedang terjadi
6. Memperbesar rasa saling percaya dan tolong menolong untuk menyelesaikan suatu
masalah
7. Bekerjasama dengan organisasi regional dan internasional dengan tujuan yang sama
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN:
Organisasi Anzus dan Saarc merupakan organisasi Internasional regional yang dibentuk akibat
terjadinya Perang Dingin antara Amerika Serikat dengan Uni Soviet. Kedua organisasi ini bergerak di
bidang yang berdeda namun memiliki latar belakang yang hampir sama. Anzus bergerak di bidang
Militer sedangkan Saarc bergerak di bidang Ekonomi. Meskipun demikian,kedua organisasi ini
merupakan bentukan Amerika Serikat untuk mencegah masuknya paham-paham komunis ke wilayah
Australia-Selandia Baru dan kawasan Asia Selatan. Amerika membentuk kedua organisasi ini dengan
tujuan agar negara-negara di kawasan Australia-Selandia Baru dan kawasan Asia Selatan menganut
paham Demokratis yang dimilikinya. Amerika mensupplay persenjataan kepada negara-negara anggota
Anzus dan juga mensupplay negara-negara anggota Saarc.

Anda mungkin juga menyukai