Anda di halaman 1dari 9

Makalah AFTA( ASEAN Free

Trade Area )

Disusun Oleh :
1. Affan Ansari Wijaya
2. Ajeng Risma
3. Alifia Zahra
4. Izzatul Affifah
5. Muhammad Azzam
6. Raditia Faqih
7. Shakira Yasmin Az-Zahra
Kata Pengantar

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Organisasi AFTA” yang mana makalah ini
kami buat sebagai tugas pembahasan materi pada Pembelajaran Pendidikan dan
Kewarganegaraan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka guna penyempurnaan isi makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari Para Pembaca. Dan kami mengharapkan agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca, baik dalam hal pengetahuan maupun yang lainnya.

Bogor, 4 Febuari 2020

Penyusun
Daftar Isi

Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang AFTA..................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................................5
C. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................5
D. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Sejarah AFTA..............................................................................................................................6
B. Pengertian AFTA........................................................................................................................7
C. Tujuan AFTA...............................................................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang AFTA

Fenomena penduduk dewasa ini memang sangat mengkhawatirkan. Terjadinya


ledakan. penduduk mengakibatkan jumlah populasi semakin bertambah namun tidak
diimbangidengan adanya pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Kondisi
perekonomian Indonesiayang semakin tidak menentu menyebabkan banyak
permasalahan yang timbul dalamkehidupan bermasyarakat. Salah satunya adalah
semakin tingginya tingkat kemiskinan
penduduk baik di pedesaan maupun di perkotaan,yang mengakibatkan semakin
berkurangnya kemampuan penduduk dalam memenuhi kebutuhannya yaitu kebutuhan
primer, sekunder, maupun tersier. Maka dari itu jelas,Indonesia tidak mungkin dapat
memenuhi kebutuhannya sendiri untuk kesejahteraan rakyat. Dengan begitu sebagai
suatuNegara, Indonesia perlu melakukan perdangan internasional.
Sebagai negara yang secara geografis terletak di Asia Tenggara bersama dengan
Sembilan negara lainnya dan atas dasar kesamaan letak geografis itu maka
dibentuklah suatuorganisasi bernama ASEAN (Asosiation South East Asia
Nation).Pembentukan organisasi tersebut tidaklah semata – mata karena kesamaan
letak geografis saja, namun secara ranah sejarahnya seluruh anggotaASEAN adalah
bekas jajahan negara kolonial. Dalam organisasi tersebut terjalinlah suatu kerjasama
dagang dalam wadah AFTA. ASEAN Free Trade Area (AFTA) merupakan wujud
dari kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan
ASEAN sebagai basis produksi dunia serta serta menciptakan pasar regional bagi 500
juta penduduknya. AFTA dibentuk pada waktu Konferensi Tingkat Tinggi (KTT)
ASEAN ke IV di Singapura tahun 1992. Awalnya AFTA ditargetkan ASEAN
FreeTrade Area (AFTA) merupakan wujud dari kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk membentuk suatu kawasan bebas perdagangan dalam rangka
meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional ASEAN dengan menjadikan
ASEAN sebagai basis produksi dunia akan dicapai dalam waktu 15 tahun (1993-
2008), kemudian dipercepat menjadi tahun 2003, dan terakhir dipercepat lagi menjadi
tahun 2002. Skema Common Effective Preferential Tariffs For ASEAN Free Trade
Area ( CEPT- AFTA) merupakan suatu skema untuk 1 mewujudkan AFTA melalui
penurunan tarif hingga menjadi 0-5%, penghapusan pembatasan kwantitatif dan
hambatan-hambatan non tarif lainnya. Perkembangan terakhir yang terkait dengan
AFTA adalah adanya kesepakatan untuk menghapuskan semua bea masuk impor
barang bagi Brunai Darussalam pada tahun 2010, Indonesia, Malaysia, Philippines,
Singapura dan Thailand, dan bagi Cambodia, Laos, Myanmar dan Vietnam pada
tahun 2015.
Maka dalam AFTA menimbulkan perdaganagn luar negeri (freign trade) akan
mengembangkan kemungkinan konsumsi suatu bangsa. Perdagangan luar negeri
memungkinkan suatu negara mengkonsumsi lebih banyak barang disbandingyang
tersedia menurut garis perbatasan kemungkinan produksi pada keadaan swasembada
tanpa perdagangan luar negeri.
Selanjutnya, bagaimana penerapan perdagangan bebas (Free Trade) dalam perspektif.

B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu kriteria
penilaian Mata Pelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan serta untuk mengetahui
mengenai AFTA sebagai organisasi kerja sama internasional.

C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk mengetahui sejarah,dampak,tujuan,
pengertian dan hal yang lainnya dari AFTA.

D. Rumusan Masalah
Yang Menjadi Pokok Permasalahan Dari Makalah Ini Antara Lain Sebagai Berikut :
1. Bagaimana sejarah organisasi AFTA ?
2. Pengertian AFTA ?
3. Bagaimana skema Cept-AFTA ?
4. Apa tujuan pembentukan AFTA ?
5. Bagaimana penerapan AFTA secara penuh ?
6. Apa saja dampak dari AFTA ?
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah AFTA
Sejarah organisasi AFTA (Asean Free Trade Area). AFTA atau kawasan perdagangan
bebas adalah suatu bentuk kerja sama negara-negara anggota ASEAN untuk
membentuk kawasan perdagangan bebas. Pembentukan AFTA berdasarkan
pertemuan para Menteri Ekonomi anggota ASEAN pada tahun 1994 di Chiang Mai,
Thailand.
1. Pertemuan Chiang Mai menghasilkan tiga keputusan penting sebagai
berikut :
Seluruh anggota ASEAN sepakat bahwa pembentukan kawasan perdagangan bebas
dipercepat pelaksanaannya dari tahun 2010 menjadi 2005.
2. Jumlah produk yang telah disetujui masuk dalam daftar AFTA
(inclusion list/IL) ditambah dan semua produk yang tergolong dalam temporary
exclusion list/TEL secara bertahap akan masuk IL. Semua produk TEL diharapkan
masuk dalam IL pada tanggal 1 Januari 2000.

3. Memasukkan semua produk pertama yang belum masuk dalam skema


common effective preferential tariff (CEPT) yang terbagi sebagai berikut :
Ø Daftar produk yang segera masuk dalam IL menjadi immediate inclusion list/IIL
mulai tarifnya menjadi 0–5% pada tahun 2003.
Ø Produk yang memiliki sensitivitas (sensitive list), seperti beras dan gula, akan
diperlakukan khusus di luar skema CEPT.
Ø Produk dalam kategori TEL akan menjadi IL pada tahun 2003.

Negara-negara anggota ASEAN menggagas melaksanakan AFTA dengan tujuan :


1. Meningkatkan perdagangan dan spesialisasi di lingkungan keanggotaan ASEAN.
2. Meningkatkan jumlah ekspor negara-negara anggota ASEAN.
3. Meningkatkan investasi dalam kegiatan produksi dan jasa antaranggota ASEAN
4. Meningkatkan masuknya investasi dari luar negara anggota ASEAN.

Fungsi AFTA :
1. Untuk meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.
2. Untuk menarik investor asing dan meningkatkan perdagangan antarnegara
anggota ASEAN.
B. Pengertian AFTA
Istilah perdagangan bebas identik dengan adanya hubungan dagang antar negara
anggota maupun negara non-anggota. Dalam implementasinya perdagangan bebas
harusmemperhatikan beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu mulai dengan
meneliti mekanisme perdagangan, prinsip sentral dari keuntungan komparatif
(comparative advantage),serta pro dan kontra di bidang tarif dan kuota, serta melihat
bagaimana berbagai jenis mata uang (atau valuta asing) diperdagangkan berdasarkan
kurs tukar valuta asing. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan
perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%)
maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN, melalui skema
CEPT-AFTA. Sebagai contoh dari keanggotaan AFTA adalah sebagai berikut,
Vietnam menjual sepatu ke Thailand, Thailand menjual radio ke Indonesia, dan
Indonesia melengkapi lingkaran tersebut dengan menjual kulit ke Vietnam.

Melalui spesialisasi bidang usaha, tiap bangsa akan mengkonsumsi lebih banyak
dibandingyang dapat diproduksinya sendiri. Namun dalam konsep perdagang tersebut
tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi negara –
negaraASEAN melalui skema CEPT-AFTA. Common Effective Preferential Tarif
Scheme (CEPT) adalah program tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan
non-tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN. Maka dalam
melakukan pedagangan sesama anggota biaya operasional mampu ditekan sehingga
akan menguntungkan.
C. Tujuan AFTA
1. Meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN.
2. Untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota
ASEAN.
3. Meningkatkan investasi di antara Negara Negara

Oleh karena itu, penerapan AFTA guna meningkatkan perdagangan antar anggota
juga memiliki beberapa persyaratan produk yang harus dipenuhi yaitu :

1) Produk yang bersangkutan harus sudah masuk dalam Inclusion List (IL) dari
Negara eksportir maupun importir.
2) Produk tersebut harus mempunyai program penurunan tarif yang disetujui oleh
Dewan AFTA (AFTA Council);
3) Produk tersebut harus memenuhi persyaratan kandungan lokal 40%. Suatu
produk dianggap berasal dari negara anggota ASEAN apabila paling sedikit 40% dari
kandungan bahan didalamnya berasal dari negara anggota ASEAN.
Berikut rumus perhitungan kandungan lokal ASEAN 40%Valune of Imported +
Valune of Parts or produce Produce Non-ASEAN Materials Undetermined x100% is
less
FOB price or equal than 60%.
Yang dimaksud dengan ketentuan asal barang (Rules of Origin) adalah Rules of
Origin didefinisikan sebagai sejumlah kriteria yang digunakan untuk menentukan
negara atau wilayah pabean asal dari suatu barang atau jasa dalam perdagangan
internasional.

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan
Kerja Sama Ekonomi Internasional Mempunyai Cakupan Yang Lebih Luas Daripada
Perdagangan Internasional. Dengan Demikian Kerja Sama Ekonomi Internasional
Adalah Hubungan Antara Suatu Negara Dengan Negara Lainnya Dalam Bidang
Ekonomi Melalui Kesepakatan – Kesepakatan Tertentu, Dengan Memegang Prinsip
Keadilan Dan Saling Menguntungkan.
Dalam Era Globalisasi Saat Ini, Pelaksanaan Pembangunan Di Indonesia Dan Negara
– Negara Lain Berkaitan Erat Dengan Komitmen – Komitmen Global Dalam Bidang
Ekonomi, Perdagangan, Transaksi Keuangan, Dan Lain – Lain. Indonesia Adalah
Anggota PBB Dan Berbagai Lembaga Lain Di Bawahnya, Serta Di Gerakan Non –
Blok.
ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan perdagangan bebas ASEAN
dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non tarif bagi
negara-negara anggota ASEAN, melalui skema CEPT-AFTA. Sebagai contoh dari
keanggotaan AFTA adalah sebagai berikut, Vietnam menjual sepatu ke Thailand,
Thailand menjual radio ke Indonesia, dan Indonesia melengkapi lingkaran tersebut
dengan menjual kulit ke Vietnam.

Melalui spesialisasi bidang usaha, tiap bangsa akan mengkonsumsi lebih banyak
dibandingyang dapat diproduksinya sendiri. Namun dalam konsep perdagang tersebut
tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi negara –
negaraASEAN melalui skema CEPT-AFTA. Common Effective Preferential Tarif
Scheme (CEPT) adalah program tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan
non-tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN. Maka dalam
melakukan pedagangan sesama anggota biaya operasional mampu ditekan sehingga
akan menguntungkan.
B. Saran
Penulis hanya mau menyarankan kepada para pembaca sekalian bahwa kerjasama
antar suatu negara dengan negara lain itu sangat di pentingkan, dalam hal ini untuk
kemajuan ekonomi bangsa. Dapat kita lihat betapa entingnya organisasi AFTAyang di
dirikan dengan tujuan tertentu khususnya dalam perdagangan bebas sehingga
masyarakat suatu negara tersebut dapat menjual produknya ke lingkungan yang luas.
Jadi, betapa pentingnya suatu organisasi yang mengatur perekonomian secara global.

Anda mungkin juga menyukai