Trade Area )
Disusun Oleh :
1. Affan Ansari Wijaya
2. Ajeng Risma
3. Alifia Zahra
4. Izzatul Affifah
5. Muhammad Azzam
6. Raditia Faqih
7. Shakira Yasmin Az-Zahra
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia – Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Dalam makalah ini kami membahas mengenai “Organisasi AFTA” yang mana makalah ini
kami buat sebagai tugas pembahasan materi pada Pembelajaran Pendidikan dan
Kewarganegaraan.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari sempurna,
maka guna penyempurnaan isi makalah ini kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari Para Pembaca. Dan kami mengharapkan agar makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi yang membaca, baik dalam hal pengetahuan maupun yang lainnya.
Penyusun
Daftar Isi
Kata Pengantar......................................................................................................................................2
Daftar Isi................................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................................................4
A. Latar Belakang AFTA..................................................................................................................4
B. Tujuan Penulisan........................................................................................................................5
C. Manfaat Penulisan.....................................................................................................................5
D. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................................................6
A. Sejarah AFTA..............................................................................................................................6
B. Pengertian AFTA........................................................................................................................7
C. Tujuan AFTA...............................................................................................................................7
BAB III PENUTUP....................................................................................................................................8
A. Kesimpulan................................................................................................................................8
B. Saran..........................................................................................................................................8
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang AFTA
B. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu kriteria
penilaian Mata Pelajaran Pendidikan dan Kewarganegaraan serta untuk mengetahui
mengenai AFTA sebagai organisasi kerja sama internasional.
C. Manfaat Penulisan
Manfaat dari penulisan ini adalah untuk mengetahui sejarah,dampak,tujuan,
pengertian dan hal yang lainnya dari AFTA.
D. Rumusan Masalah
Yang Menjadi Pokok Permasalahan Dari Makalah Ini Antara Lain Sebagai Berikut :
1. Bagaimana sejarah organisasi AFTA ?
2. Pengertian AFTA ?
3. Bagaimana skema Cept-AFTA ?
4. Apa tujuan pembentukan AFTA ?
5. Bagaimana penerapan AFTA secara penuh ?
6. Apa saja dampak dari AFTA ?
BAB II PEMBAHASAN
A. Sejarah AFTA
Sejarah organisasi AFTA (Asean Free Trade Area). AFTA atau kawasan perdagangan
bebas adalah suatu bentuk kerja sama negara-negara anggota ASEAN untuk
membentuk kawasan perdagangan bebas. Pembentukan AFTA berdasarkan
pertemuan para Menteri Ekonomi anggota ASEAN pada tahun 1994 di Chiang Mai,
Thailand.
1. Pertemuan Chiang Mai menghasilkan tiga keputusan penting sebagai
berikut :
Seluruh anggota ASEAN sepakat bahwa pembentukan kawasan perdagangan bebas
dipercepat pelaksanaannya dari tahun 2010 menjadi 2005.
2. Jumlah produk yang telah disetujui masuk dalam daftar AFTA
(inclusion list/IL) ditambah dan semua produk yang tergolong dalam temporary
exclusion list/TEL secara bertahap akan masuk IL. Semua produk TEL diharapkan
masuk dalam IL pada tanggal 1 Januari 2000.
Fungsi AFTA :
1. Untuk meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN dengan
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.
2. Untuk menarik investor asing dan meningkatkan perdagangan antarnegara
anggota ASEAN.
B. Pengertian AFTA
Istilah perdagangan bebas identik dengan adanya hubungan dagang antar negara
anggota maupun negara non-anggota. Dalam implementasinya perdagangan bebas
harusmemperhatikan beberapa aspek yang mempengaruhi yaitu mulai dengan
meneliti mekanisme perdagangan, prinsip sentral dari keuntungan komparatif
(comparative advantage),serta pro dan kontra di bidang tarif dan kuota, serta melihat
bagaimana berbagai jenis mata uang (atau valuta asing) diperdagangkan berdasarkan
kurs tukar valuta asing. ASEAN Free Trade Area (AFTA) adalah kawasan
perdagangan bebas ASEAN dimana tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%)
maupun hambatan non tarif bagi negara-negara anggota ASEAN, melalui skema
CEPT-AFTA. Sebagai contoh dari keanggotaan AFTA adalah sebagai berikut,
Vietnam menjual sepatu ke Thailand, Thailand menjual radio ke Indonesia, dan
Indonesia melengkapi lingkaran tersebut dengan menjual kulit ke Vietnam.
Melalui spesialisasi bidang usaha, tiap bangsa akan mengkonsumsi lebih banyak
dibandingyang dapat diproduksinya sendiri. Namun dalam konsep perdagang tersebut
tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi negara –
negaraASEAN melalui skema CEPT-AFTA. Common Effective Preferential Tarif
Scheme (CEPT) adalah program tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan
non-tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN. Maka dalam
melakukan pedagangan sesama anggota biaya operasional mampu ditekan sehingga
akan menguntungkan.
C. Tujuan AFTA
1. Meningkatkan daya saing ekonomi negara-negara ASEAN.
2. Untuk menarik investasi dan meningkatkan perdagangan antar anggota
ASEAN.
3. Meningkatkan investasi di antara Negara Negara
Oleh karena itu, penerapan AFTA guna meningkatkan perdagangan antar anggota
juga memiliki beberapa persyaratan produk yang harus dipenuhi yaitu :
1) Produk yang bersangkutan harus sudah masuk dalam Inclusion List (IL) dari
Negara eksportir maupun importir.
2) Produk tersebut harus mempunyai program penurunan tarif yang disetujui oleh
Dewan AFTA (AFTA Council);
3) Produk tersebut harus memenuhi persyaratan kandungan lokal 40%. Suatu
produk dianggap berasal dari negara anggota ASEAN apabila paling sedikit 40% dari
kandungan bahan didalamnya berasal dari negara anggota ASEAN.
Berikut rumus perhitungan kandungan lokal ASEAN 40%Valune of Imported +
Valune of Parts or produce Produce Non-ASEAN Materials Undetermined x100% is
less
FOB price or equal than 60%.
Yang dimaksud dengan ketentuan asal barang (Rules of Origin) adalah Rules of
Origin didefinisikan sebagai sejumlah kriteria yang digunakan untuk menentukan
negara atau wilayah pabean asal dari suatu barang atau jasa dalam perdagangan
internasional.
Melalui spesialisasi bidang usaha, tiap bangsa akan mengkonsumsi lebih banyak
dibandingyang dapat diproduksinya sendiri. Namun dalam konsep perdagang tersebut
tidak ada hambatan tarif (bea masuk 0-5%) maupun hambatan non-tarif bagi negara –
negaraASEAN melalui skema CEPT-AFTA. Common Effective Preferential Tarif
Scheme (CEPT) adalah program tahapan penurunan tarif dan penghapusan hambatan
non-tarif yang disepakati bersama oleh negara-negara ASEAN. Maka dalam
melakukan pedagangan sesama anggota biaya operasional mampu ditekan sehingga
akan menguntungkan.
B. Saran
Penulis hanya mau menyarankan kepada para pembaca sekalian bahwa kerjasama
antar suatu negara dengan negara lain itu sangat di pentingkan, dalam hal ini untuk
kemajuan ekonomi bangsa. Dapat kita lihat betapa entingnya organisasi AFTAyang di
dirikan dengan tujuan tertentu khususnya dalam perdagangan bebas sehingga
masyarakat suatu negara tersebut dapat menjual produknya ke lingkungan yang luas.
Jadi, betapa pentingnya suatu organisasi yang mengatur perekonomian secara global.