Anda di halaman 1dari 8

Makalah AFTA (Asean free

Trade Area)

Nama-Nama kelompok:
Dito Putra Firansyah
Arman
Febrianto

Sman Negeri 6 kendari


Kata Pengantar
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya
sehingga makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami
mengucapkan terima kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah


pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap
lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam
kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan


dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan
pengalaman kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah
ini.

Kendari 11 Mei 2023

Penulis
Daftar Isi

Kata Pengantar…………………………………………………………
BAB I PEMBUKAAN………………………………………………...
A.Latar Belakang………………………………………………………
B.Rumusan Masalah…………………………………………………...
1.1 Sejarah Terbentuknya AFTA……………………………………….
1.2 Pengertian AFTA…………………………………………………..
1.3 Tujuan Pembentukan AFTA………………………………………..
1.4 Penerapan AFTA Secara Penuh……………………………………
BAB II PENUTUP…………………………………………………….
1.1 Kesimpulan………………………………………………………
1.2 Saran……………………………………………………………..
A. Latar Belakang
Euforia AFTA (Asean Free Trade Area) atau kita sering
menyebutnya sebagai Pasar Bebas Asia beberapa tahun belakangan
ini masih menjadi salah satu topik yang sering digaungkan di
Indonesia. AFTA merupakan bentuk kesepakatan dari negara-negara
ASEAN untuk mewujudkan suatu kawasan bebas perdagangan yang
mana negara-negara yang menjadi anggota atau berada di kawasan
ASEAN dapat melakukan ekspor impor tanpa dikenakan bea cukai
dalam rangka meningkatkan daya saing ekonomi kawasan regional
Asia Tenggar.
Perkembangan investasi tetap residensial khususnya pada sektor
property di Indonesia dari tahun ke tahun mengalami peningkatan, hal
ini dilatar belakangi karena investasi tetap residensial atau investasi
pada sektor properti cukup menjanjikan dan produk dari investasi
tersebut memiliki perbedaan dengan investasi lainnya. Situasi ini
terjadi dikarenakan besarnya permintaan pasar di Indonesia terhadap
beragam produk tersebut ditambah didukung oleh suku bunga yang
rendah. Misalnya pada saat ini banyak investor menggeser dananya
dari deposito beralih ke investasi tanah. Indonesia merupakan tempat
investasi properti
terbaik, hal ini dikarenakan stabilitas politik dan ekonomi di
Indonesia dinilai sangat mendukung dalam menciptakan iklim
investasi asing di Indonesia yang semakin meningkat. Terdapat dua
alasan yang mendukung para investor menginvestasikan properti di
Indonesia.
pertama, kebijakan pemerintah Indonesia berperan untuk
meningkatkan investasi properti di Indonesia. Kedua, tingkat
kebutuhan properti di masyarakat kita terbilang masih cukup tinggi.

B.Rumusan masalah
 Bagaimana sejarah terbentuknya AFTA
 Pengertian AFTA
 Apa tujuan pembentukan AFTA
 Bagaimana penerapan AFTA secara penuh
1.1 Sejarah Terbentuknya AFTA
ASEAN Free Trade Area yang didirikan di Singapura pada
tahun 1992 pada saat berlangsungnya Konferensi Tingkat Tinggi
ASEAN IV. AFTA adalah suatu kesepakatan yang dibentuk
untuk menciptakan zona perdagangan bebas oleh negara –
negara ASEAN. Perlunya membentuk AFTA berdasarkan pada
upaya untuk mencapai tujuan berupa meningkatkan daya saing
ekonomi di kawasan regional ASEAN dan juga menarik
investasi asing ke ASEAN, juga membuat ASEAN menjadi
pusat produksi pasar dunia, dengan tujuan strategis untuk
meningkatkan keunggulan komparatif negara ASEAN sebagai
satu kawasan atau unit produksi tunggal dan juga sebagai pasar
tunggal.
Sejumlah enam negara anggota ASEAN yaitu Thailand,
Indonesia, Malaysia, Brunei Darussalam, Filipina dan Singapura
hadir untuk mendeklarasikan dan menandatangani kesepakatan
secara resmi ketika itu. Anggota AFTA kemudian bertambah
seiring dengan bertambahnya anggota lain di ASEAN seperti
Vietnam yang masuk pada 1995, Laos dan Myanmar yang
masuk pada 1997, serta Kamboja yang masuk pada tahun 1999.
Negara anggota AFTA sekarang terdiri dari sepuluh anggota
ASEAN.
Dalam sejarah terbentuknya AFTA terjadi karena adanya
perubahan eksternal yaitu ketika terjadinya masa transisi dalam
pembentukan tatanan dunia baru, terjadinya perubahan internal
berupa kemajuan ekonomi negara – negara anggota selama 10
tahun terakhir dan kurang menggembirakannya hasil kerjasama
ASEAN. Selain itu perlunya untuk menggalang persatuan
regional dalam meningkatkan posisi dan daya saing.
Diketahui juga bahwa pada tahun 2015, negara-negara
yang berada di kawasan ASEAN sepakat untuk membentuk
komunitas ASEAN atau ASEAN Community. Tujuan utamanya
bukan untuk mengeruk keuntungan, namun justru untuk
memajukan negara yang lemah. Sehingga dengan adanya
komunitas tersebut yaitu terciptanya Masyarakat Ekonomi
ASEAN (MEA
1.2 Pengertian AFTA

AFTA adalah singkatan dari ASEAN Free Trade Area (AFTA),


yakni wujud dari kesepakatan negara-negara ASEAN yang
tergabung untuk membentuk suatu kawasan yang bebas
perdagangan.
Pembentukan AFTA dilakukan di Singapura pada tahun 1992,
yaitu pada saat Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke IV
tengah berlangsung. Tujuan pembentukan AFTA adalah dalam
rangka untuk meningkatkan daya saing ekonomi di kawasan
regional ASEAN dengan cara menjadikan ASEAN sebagai basis
produksi dunia.
AFTA dibentuk dengan harapan agar perekonomian di negara-
negara ASEAN memiliki daya saing ekonomi yang lebih baik
dalam waktu 9 tahun (1993 – 2002). Dalam pelaksanaannya
dilakukan dengan cara menghapus biaya bea masuk sebesar 0 –
5% bagi negara-negara anggota ASEAN. Selain itu, AFTA juga
untuk menciptakan pasar regional untuk lebih dari 500 juta
penduduknya.

1.3 Tujuan Terbentuknya AFTA

Melihat pengertian AFTA seperti yang sudah dijelaskan


sebelumnya, adapun tujuan utama didirikannya AFTA adalah
sebagai berikut:
 Untuk meningkatkan daya saing perekonomian antar
negara-negara ASEAN atau Asia Tenggara dengan cara
menjadikan ASEAN sebagai basis produksi pasar dunia.
 Menarik para investor asing dan untuk meningkaykan
perdagangan di antar negara-negara ASEAN.
 Pengurangan tingkat tarif dalam perdagangan secara
efektif dana sama di antara negara-negara ASEAN hingga
mencapai 0-5 persen.
 Penghapusan hambatan-hambatan kuantitatif dan
hambatan-hambatan nontarif.
1.4 Penerapan afta secara penuh
Pada tahun 2015, AFTA akan diberlakukan secara
penuh. Hal yang perlu dilakukan oleh masyarakat
Indonesia adalah harus bekerja keras dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar
dapat bersaing dengan negara - negara ASEAN.
Sepuluh negara ASEAN menjadi anggota AFTA
secara resmi. terdapat anggota baru seperti Vietnam,
Laos, Kamboja, dan Myanmar diberi tambahan
waktu hingga 2015 untuk memenuhi kewajiban
penurunan tarif AFTA.
Hal ini membuat Indonesia harus bekerja keras
dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia
agar dapat bersaing dengan negara-negara ASEAN.

BAB II Penutup
1.1kesimpulan
Perdagangan internasional di kawasan ASEAN dalam
pelaksanaannya terhambat oleh hambatan tarif dan
hambatan nontarif. Hambatan tarif berupa penetapan pajak
masuk terhadap produk luar oleh pemerintah yang terlalu
tinggi yakni sebelum berlakunya AFTA adalah sebesar
12,76%, sedangkan dalam skema CEPT-AFTA penurunan
tarif adalah 0-5% yang dilakukan berdasarkan 2 fase yakni
normal track dan fasttrack. Kelompok dalam fast track
(Harmonised System) diturunkan dalam 7-10 tahun,
sedangkan dalam normal track akan diturunkan dalam 8
tahun, baik produk yang masuk dalam Iclution List (IL),
General Exception List (GEL) namun penurunan tarif
dikecualikan atas produk yang masuk dalam Sensitive List
(SL).

1.2 Saran
Kami hanya mau menyarankan kepada para pembaca
sekalian bahwa Kerjasama antar suatu negara lain itu
sangat di pentingkan,dalam hal ini untuk kemajuan
ekonomi bangsa.

Anda mungkin juga menyukai