Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“KERJA SAMA EKONOMI INDONESIA DENGAN APEC & OPEC”

KELAS XII LM EKONOMI

TA 2020/2021

1
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................................................1
Latar Belakang..........................................................................................................................................2
BAB. I Profil Lembaga Kerja Sama........................................................................................................3
1.1 Profil APEC.....................................................................................................................................3
1.2 Profil OPEC.....................................................................................................................................5
BAB. II Latar Belakang Indonesia Melakukan Kerja Sama.................................................................7
2.1 Indonesia-APEC..............................................................................................................................7
2.2 Indonesia-OPEC..............................................................................................................................9
BAB. III Dampak Konkrit Kerja Sama Ekonomi.................................................................................10
3.1 Kerja Sama Ekonomi Indonesia-APEC.......................................................................................10
3.2 Kerja Sama Ekonomi Indonesia-OPEC.......................................................................................10
BAB IV Artikel Terkait..........................................................................................................................11
4.1 Artikel Kerja Sama APEC............................................................................................................11
4.2 Artikel Kerja Sama OPEC............................................................................................................13
BAB. V Kesimpulan dan Penutup..........................................................................................................14
5.1 Kesimpulan....................................................................................................................................14
5.2 Penutup..........................................................................................................................................14
Daftar Pustaka.........................................................................................................................................14

0
Kata Pengantar
Puji syukur kami haturkan keapada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya sehingga
kami dapat menyelesaikan tugas makalah KERJA SAMA EKONOMI INDONESIA DENGAN
APEC & OPEC dengan semaksimal mungkin.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Paianhot Sitanggang, selaku guru Ekonomi
SMA Unggul Del atas bimbingan dan arahan beliau selama pembuatan makalah ini.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pembelajan
pada bidang studi Ekonomi. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
terkait kerja sama Internasial Indonesia bersama APEC dan OPEC bagi para pembaca dan juga
bagi penulis.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan dari pembaca sekalian demi
perkembangan pemulisan makalah ini. 

Penulis

1
Latar Belakang
Kerjasama internasional terjadi karena negara tidak dapat hidup sendiri, melainkan memerlukan
bantuan atau kerja sama dengan negara lain. Bentuk kerja sama dengan negara lain dapat berupa
kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, pendidikan, pertahanan, keamanan, dan
sebagainya.

Tujuannya pun berbeda-beda bagi setiap negara, salah satu di antaranya adalah untuk
meningkatkan kegiatan ekonomi sehingga pertumbuhan dan pembangunan ekonomi negara
tersebut berkembang seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Nah, dari
kenyataan itu menunjukkan perlunya kerja sama dengan negara lain.

Dalam perkembangan akhir-akhir ini, kerja sama yang dilakukan cenderung ditujukan untuk
peningkatan perdagangan internasional. Kerja sama perdagangan tersebut diharapkan bisa
meningkatkan kesejahteraan negara yang terlibat dalam perjanjian perdagangan, yaitu dengan
mengandalkan komoditas yang memiliki keunggulan komparatif maupun keunggulan kompetitif.
Hal itulah yang melatarbelakangi Indonesia sebagai salah satu negara terbuka yang berkomitmen
untuk ikut serta dalam perjanjian perdagangan bebas di berbagai kawasan.

Atas dasar itu pula, kita sebagai masyarakat Indonesia sebaiknya memahami makna penting
kerja sama internasional tersebut dalam membangun perekonoian Indonesia yang semakin baik.
Pada kesempatan ini, kami akan membahas secara eksplisit kerja sama ekonomi internasional
negara Indonesia dengan lembaga APEC dan OPEC.

2
BAB. I Profil Lembaga Kerja Sama
1.1 Profil APEC

Sejarah

Ide APEC pertama kali disuarakan secara terbuka oleh mantan Perdana Menteri Australia Bob
Hawke dalam pidatonya di Seoul, Korea, pada 31 Januari 1989. Sepuluh bulan kemudian, 12
ekonomi Asia-Pasifik bertemu di Canberra, Australia, untuk mendirikan APEC. Anggota pendiri
adalah Australia; Brunei Darussalam; Kanada; Indonesia; Jepang; Korea; Malaysia; Selandia
Baru; orang Filipina; Singapura; Thailand; dan Amerika Serikat. Cina; Hong Kong, Cina; dan
Tionghoa Taipei bergabung pada 1991. Meksiko dan Papua Nugini menyusul pada 1993. Chile
menyetujui pada 1994. Dan pada 1998, Peru; Rusia; dan Viet Nam bergabung, menjadikan
keanggotaan penuh menjadi 21.

Deksripsi Umum Lembaga

Asia-Pacific Economic Cooperation (APEC) adalah forum kerja sama antar 21 Ekonomi di
lingkar Samudera Pasifik yang berdiri tahun 1989. Saat ini terdapat 21 Ekonomi yang menjadi
anggota APEC, yaitu Australia, Brunei Darussalam, Canada, Chile, China, Hong Kong-China,
Indonesia, Japan, South Korea, Malaysia, Mexico, New Zealand, the Philippines, Peru, PNG,
Russia, Singapore, Chinese Taipei, Thailand, the United States, dan Viet Nam. Kerja sama di
APEC merupakan kerja sama non-politis, ditandai dengan keanggotaan Hong Kong-China dan

3
Chinese Taipei. Anggota APEC disebut “Ekonomi" mengingat setiap anggota saling berinteraksi
sebagai entitas ekonomi, dan bukan sebagai negara.

Tujuan utama APEC

Tujuan utama APEC adalah mendorong pertumbuhan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan
di Asia Pasifik. Hal ini dilakukan dengan mendorong dan memfasilitasi perdagangan dan
investasi yang lebih bebas dan terbuka di kawasan, serta meningkatkan kerja sama
pengembangan kapasitas Ekonomi anggota. Untuk itu, telah ditetapkan suatu target “the Bogor
Goals", sebagai hasil kesepakatan Konferensi Tingkat Tinggi APEC di Bogor pada tahun 1994
dengan komitmen sebagai berikut:

“… with the industrialized economies achieving the goal of free and open trade and investment
no later than the year 2010 and developing economies no later than the year 2020."

Prinsip Kerja Sama APEC

Kerja sama di APEC dibangun berdasarkan beberapa prinsip yaitu:

1. Consensus, yang berarti bahwa semua keputusan di APEC harus disepakati oleh dan
bermanfaat bagi 21 Ekonomi Anggota.

2. Voluntary and non-binding yang berarti semua kesepakatan dalam forum APEC dilakukan
secara sukarela dan tidak mengikat.

3. Concerted unilateralism, yang berarti pelaksanaan keputusan dilakukan secara bersama-sama


sesuai dengan kemampuan tiap Ekonomi, tanpa syarat resiprositas.

4. Differentiated time frame yaitu bahwa setiap Ekonomi maju diharapkan melakukan liberalisasi
terlebih dahulu

Peranan dan Manfaat APEC bagi Indonesia

• Sarana untuk membangun kepercayaan dan hubungan yang saling menguntungkan dengan
Negara/Ekonomi mitra strategis Indonesia di kawasan.

4
• Sarana untuk meningkatkan kapasitas dan daya saing Indonesia, melalui proyek-proyek
pelatihan teknis dan capacity building serta sharing of best practices.

• Sarana untuk memastikan bahwa pasar Asia-Pasifik tetap terbuka bagi produk ekspor unggulan
Indonesia. Terjadi peningkatan total perdagangan Indonesia dengan Ekonomi APEC lainnya,
yaitu sebesar US$ 276,589.1 Milyar pada tahun 2013 dibandingkan US$ 29,9 Milyar pada tahun
19891 pada saat Indonesia turut mendirikan APEC

• Sarana peningkatan investasi. Pada tahun 2012 tercatat total investasi portofolio yang masuk ke
Indonesia dari anggota APEC lainnya adalah sebesar US$ 245,200.5 Milyar dibandingkan US$
45,7. Milyar pada tahun 2001.

1.2 Profil OPEC

OPEC adalah singkatan dari Organization of the Petroleum Exporting Countries, merupakan
organisasi permanen non-pemerintah yang anggotanya adalah negara-negara pengekspor
minyak. OPEC resmi didirikan pada 14 September 1960, yaitu merupakan hasil dari konferensi
yang diselenggarakan pada 10-14 September 1960 di Baghdad, Iraq. Konferensi tersebut dihadiri
oleh Iran, Iraq, Kuwait, Arab Saudi dan Venezuela. Dalam konferensi tersebut setiap negara
mengirimkan perwakilannya masing-masing, diantaranya Juan Pablo Pérez Alfonzo yang
merupakan Menteri Pertambangan dan Energi Venezuela, Abdullah Al Tariki Menteri
Pertambangan dan Energi Arab Saudi, Fuad Rouhani dari Iran, Dr. Tala’at Al Shaibani dari Iraq,
dan Ahmed Sayed Omar dari Kuwait.

Member Countries

5
Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) didirikan di Baghdad, Irak, dengan
penandatanganan perjanjian pada bulan September 1960 oleh lima negara yaitu Republik Islam
Iran, Irak, Kuwait, Arab Saudi dan Venezuela. Mereka akan menjadi Anggota Pendiri
Organisasi. Negara-negara ini kemudian bergabung dengan Qatar (1961), Indonesia (1962),
Libya (1962), Uni Emirat Arab (1967), Aljazair (1969), Nigeria (1971), Ekuador (1973), Gabon
(1975), Angola (2007), Guinea Ekuatorial (2017) dan Kongo (2018). Artinya, saat ini Organisasi
tersebut memiliki total 13 Negara Anggota.

The OPEC Statuta membedakan antara Anggota Pendiri dan Anggota Penuh - negara-negara
yang aplikasi untuk keanggotaan telah diterima oleh Konferensi. Statuta menetapkan bahwa
“setiap negara dengan ekspor bersih minyak mentah substansial, yang secara fundamental
memiliki kepentingan yang sama dengan Negara Anggota, dapat menjadi Anggota Penuh
Organisasi, jika diterima oleh mayoritas tiga perempat Anggota Penuh, termasuk suara serentak
dari semua Anggota Pendiri. ”

Mission

“Preserving and enhancing the role of oil as a prime energy source in achieving sustainable
economic development”

Sesuai dengan Statuta , misi Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) adalah untuk
mengkoordinasikan dan menyatukan kebijakan perminyakan dari Negara Anggotanya dan
memastikan stabilisasi pasar minyak untuk mengamankan pasokan yang efisien, ekonomis dan
teratur. minyak bumi kepada konsumen, pendapatan tetap bagi produsen dan pengembalian
modal yang adil bagi mereka yang berinvestasi di industri perminyakan.

Purpose

Tujuan OPEC adalah untuk mengoordinasikan dan menyatukan kebijakan perminyakan di antara
Negara Anggota, untuk menjamin harga yang adil dan stabil bagi produsen minyak; pasokan
minyak bumi yang efisien, ekonomis dan teratur ke negara-negara konsumen; dan pengembalian
modal yang adil bagi mereka yang berinvestasi di industri. 1960-an

6
BAB. II Latar Belakang Indonesia Melakukan Kerja Sama
2.1 Indonesia-APEC

Alasan Indonesia masuk ke dalam APEC ialah karena dengan mengikuti organisasi ini,banyak
manfaat dari segi perkembangan ekonomi yang bisa dirasakan bagi Indonesia sendiri.Adapun
Manfaat APEC bagi Indonesia sebagai salah satu anggota adalah sebagai berikut.

1. Sebagai organisasi yang bersifat fleksibel, APEC menjadi sarana untuk membahas
berbagai isu-isu pereknomian internasional.
2. APEC befungsi sebagai forum konsolidasi untuk membawa negara-negara menuju era
perdagangan terbuka yang sejalan dengan prinsip perdagangan multilateral.
3. Meningkatkan peran masyarakat serta swasta yang ada di Indonesia menuju liberalisasi
perdagangan. Hal ini berdasarkan pada salah satu pilar APEC terkait fasilitasi perdagangan dan
investasi. Pilar tersebut diharapkan mampu memberikan dampak positif secara langsung

7
terhadap dunia usaha Indonesia dalam hal ini adalah kelancaran arus distribusi barang dan jasa
dari Indonesia sendiri kepada negara-negara anggota APEC yang lain. Contoh realisasi manfaat
yang diterima Indonesia terkait poin ini antara lain penyederhanaan prosedur kepabeanan dan
pelaksanaan APEC Bussiness Travel Card atau ABTC.
4. Meningkatkan Human and Capacity Building di Indonesia dengan kemampuan negara
memanfaatkan berbagai proyek APEC untuk meningkatkan kapasitas dan sumber daya manusia
(SDM). Baik itu proyek yang disponsori para anggota organisasi atau melalui skema APEC.
5. Sebagai sumber untuk meningkatkan potensi ekonomi perdagangan serta investasi
Indonesia. Manfaat yang diperoleh dari adanya organisasi adalah meningkatkan arus barang dan
jasa, serta pertumbuhan ekonomi negara-negara yang tergabung sebagai anggota. Negara
Indonesia sendiri mempunyai potensi yang terbilang besar jika ingin memanfaatkan pasar
organisasi baik dalam hal ekspor maupun investasi. Hal itu dikarenakan kebanyakan negara
anggota organisasi adalah mitra dagang Indonesia.
6. Sebagai forum untuk saling bertukar pengalaman. Forum organisasi biasanya berbentuk
policy dialogue yang mempunyai manfaat besar, karena melaluinya dapat ditarik pelajaran serta
pengalaman yang bersifat positif ataupun negatif, sehingga para anggota organisasi yang lain
dapat menjadikannya sebagai bahan pertimbangan untuk mengambil dan membuat kebijakan
liberalisasi perdagangan dan investasi.
7. Memproyeksikan berbagai kepentingan Indonesia berdasarkan konteks ekonomi secara
internasional.
8. Bergabung menjadi anggota APEC membuat Indonesia memiliki kemampuan untuk
memproyeksikan berbagai kepentingan negara serta mengamankan posisinya dalam tata
hubungan internasional yang bersifat bebas dan terbuka.

8
2.2 Indonesia-OPEC

Reason of Moving out

Sejak terlibat menjadi anggota OPEC, posisi tawar Indonesia di forum internasional semakin
meningkat. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu dan perubahan-perubahan yang mengiringi
perjalanan Indonesia di OPEC, tentu saja hal ini akan berpengaruh terhadap keanggotaannya.
Sejak tahun 2003 status net-exporter Indonesia resmi berubah menjadi net-importer minyak
mentah.

Akibat hal tersebut, status keanggotaan Indonesia dalam OPEC menjadi wacana perdebatan
berbagai pihak di dalam negeri sehingga menuai adanya sikap pro dan kontra. Posisi Indonesia
dalam OPEC dinilai sudah tidak menguntungkan lagi baik dari sudut pandang dalam negeri
maupun kemampuan produksi yang kian merosot akibat tidak mampu memenuhi kuota produksi
yang ditetapkan, sehingga menyebabkan tekanan yang dialami semakin besar dan memaksa

9
pemerintah Indonesia mengambil kebijakan untuk keluar dari keanggotaan organisasi kartel
minyak terbesar di dunia tersebut.

BAB. III Dampak Konkrit Kerja Sama Ekonomi


3.1 Kerja Sama Ekonomi Indonesia-APEC
1. Perdagangan dan Investasi Lebih Terbuka
Dengan ini diharapkan tidak ada lagi hambatan tarif dan non tarif bagi perdagangan
maupun investasi, membuka pasar untuk lebih menerima barang-barang khususnya yang
berasal dari Indonesia, mampu menaikkan tingkat perdagangan dan investasi negara-
negara anggota, mendorong pertumbuhan ekonomi yang besar, dan menyesuaikan
standar hidup para negara anggota bahkan lebih tinggi dari negara lainnya.
2. Memfasilitasi Perdagangan dan Investasi
Selain membuat perdagangan dan investasi menjadi lebih terbuka, target APEC juga
memfasilitasi sektor ini. APEC memfokuskan pengurangan biaya transaksi,
meningkatkan akses terhadap perdagangan, mempermudah proses administrasi di
wilayah pelabuhan, serta membuat kebijakan yang selaras kepada seluruh anggota.
3.  Kerjasama Ekonomi dan Teknik
Kerjasama ekonomi dan teknik atau yang biasa disebut ECOTECH dilakukan untuk
membuat bidang pembangunan menyediakan pelatihan dan kerjasama, dengan begitu
negara anggota nantinya dapat mengambil manfaat dari perdagangan internasional.
Hasilnya, mereka bisa mengembangkan kapasitas instutisional serta personal sesuai
dengan kemampuan negara tersebut.

3.2 Kerja Sama Ekonomi Indonesia-OPEC


Dengan reaktivasi keanggotaan, OPEC akan memberi akses Indonesia untuk membeli minyak
secara langsung dari negara produsen yang tentunya akan lebih murah dibandingkan dengan
membeli dari perusahaan niaga atau trader yang menjual dengan lebih mahal.

Indonesia sendiri memiliki sejarah keanggotaan OPEC yang cukup panjang. Reaktivasi ini
diharapkan dapat memberikan manfaat bagi Indonesia. Bukan hanya secara hubungan

10
multilateral dengan OPEC ataupun bilateral dengan negara pengekspor, namun juga beragam
peluang investasi hulu migas serta harga khusus pembelian minyak dari negara anggota OPEC.

BAB IV Artikel Terkait


4.1 Artikel Kerja Sama APEC

Upaya Pemulihan Ekonomia Akibat COVID-19

Dua puluh satu anggota Asia Pacific Economic Cooperation  (APEC) mengutamakan kesatuan
visi, kolaborasi, dan kerja sama dalam melawan COVID-19. Di bawah kepemimpinan tuan
rumah APEC Malaysia 2020, anggota APEC mengikuti pertemuan virtual
pertama Extraordinary Senior Officials Meeting pada 27 Mei 2020. Pertemuan menindaklanjuti
arahan para Menteri Perdagangan APEC yang tertuang dalam Ministers Responsible for
Trade (MRT) Statement on COVID-19.

Dalam pertemuan, Indonesia tekankan pentingnya upaya konkrit APEC untuk lakukan “jump
start" pemulihan di kawasan.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan APEC telah memberikan mandat kepada APEC Senior


Officials untuk kembangkan 'coordinated approach'. Pendekatan terkoordinasi ini diharapkan
memfasilitasi proses berbagi pengalaman dan formulasi best practices penanganan COVID-19
antar-anggota. APEC juga bahas kerja sama ketersediaan barang esensial seperti alat kesehatan
dan obat-obatan, guna pastikan layanan kesehatan yang terjangkau. Untuk selesaikan instruksi
Menteri Perdagangan APEC, Indonesia tekankan perlunya APEC mengidentifikasi rangkaian
upaya yang realistis bagi seluruh anggota - baik anggota dari Ekonomi yang telah maju dan
masih berkembang.

Penguatan fasilitasi perdagangan dan penurunan hambatan non-tarif dapat berkontribusi


langsung pada sektor swasta, khususnya UMKM dalam menghadapi pandemic. Upaya ini
dipandang mempercepat pemulihan ekonomi di kawasan, mengingat 40%-60% komposisi
produk domestik bruto anggota APEC berasal dari UMKM.

11
Menteri Perdagangan Agus Suparmanto menekankan pentingnya membangun komunitas forum
Kerja sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC) sebagai kunci pertumbuhan ekonomi kawasan Asia
Pasifik. Rasa kebersamaan antar ekonomi APEC sebagai komunitas akan mendorong ekonomi
APEC dalam mencapai tujuannya.

Cita-cita APEC untuk mewujudkan integrasi ekonomi regional dan memperkuat konektivitas
kawasan akan lebih mudah terealisasi apabila APEC mampu menciptakan rasa kebersamaan.
APEC Bogor Goals 1994 telah berhasil menciptakan landasan yang kuat bagi APEC untuk
mewujudkan hal tersebut.

Rasa kebersamaan APEC sebagai satu komunitas menekankan pentingnya untuk mengarahkan
fokus APEC dalam mengurangi kesenjangan pembangunan di antara ekonomi APEC. Juga
mempersempit kesenjangan terutama dalam pemanfaatan ekonomi digital yang semakin
berkembang dengan pesat.

Prinsip APEC sebagai satu komunitas ini juga sangat berperan penting dalam upaya
penanganan pandemi Covid-19 dan pemulihan ekonomi yang saat ini terus menjadi prioritas
utama APEC.

12
4.2 Artikel Kerja Sama OPEC

Diakses dari Binis.com 1/17/2021

Berita ini memberikan informasi terkini mengenai perputaran roda produksi minyak di negara-
negara pengimpor.Seperti yang kita ketahui,bahwa kebutuhan akan minyak bumi sangat
diperlukan bagi setiap negara,sehingga tak heran bahwa kenaikan persediaan sumber daya akan
selalu terjadi.Menurut EIA(Energy Information Administration),produksi minyak mentah OPEC
akan naik 1,1 juta bph di tahun 2022 dari perkiraan di tahun ini(2021) sebesar 27,2 juta
bph.Masih banyak proyeksi dan prediksi lainnya dari EIA mengenai produksi minyak bumi
ini,dan hal ini berkaitan dengan kondisi harga pasar,persediaan sumber daya,dan manajemen
limit output dari negara-negara OPEC seperti Rusia dan Kazakhstan.

13
BAB. V Kesimpulan dan Penutup
5.1 Kesimpulan
APEC dan OPEC adalah dua dari berbagai bentuk kerjasama Indonesia dalam bidang ekonomi
internasional.Sejak dahulu hingga sekarang,baik Indonesia maupun pihak organisasi tersebut
merangkul satu sama lain demi pembangunan kesejahteraan umat manusia.Kerjasama ini adalah
contoh nyata dari penerapan politik luar negeri bebas dan aktif yang dimiliki Indonesia.Yang
namanya kerja sama pastilah menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.

5.2 Penutup
Demikianlah makalah ini kami susun dan selesaikan untuk memenuhi tuntutan tugas pada
materi Kerja sama Internasional.Kami berharap kiranya,makalah ini dapat bermanfaat bagi
semua orang di setiap jenjang pendidikan sekolah.Terima kasih.

Daftar Pustaka
Naskah Publikasi-ALASAN MENGAPA INDONESIA KELUAR DARI KEANGGOTAAN
OPEC TAHUN 2016

https://www.apec.org/

https://id.wikipedia.org/wiki/Kerja_Sama_Ekonomi_Asia_Pasifik

https://sejarahlengkap.com/organisasi/manfaat-apec-bagi-indonesia

https://dosenekonomi.com/ilmu-ekonomi/organisasi/contoh-kerjasama-regional-apec

https://market.bisnis.com/read/20210113/94/1342264/produksi-minyak-opec-diperkirakan-
tembus-272-juta-bph-pada-2021

https://crmsindonesia.org/publications/dampak-dari-kembalinya-indonesia-dalam-opec/

https://republika.co.id/berita/qjxpro457/mendag-apec-kunci-pertumbuhan-ekonomi-asia-pasifik

https://kemlu.go.id/portal/id/read/1337/berita/indonesia-bersama-apec-melawan-covid-19

https://market.bisnis.com/read/20210113/94/1342264/produksi-minyak-opec-diperkirakan-
tembus-272-juta-bph-pada-2021#:~:text=Komoditas-,Produksi%20Minyak%20OPEC
%20Diperkirakan%20Tembus%2027%2C2%20Juta%20bph%20pada,6%20juta%20bph
%20pada%202020.

14
15

Anda mungkin juga menyukai