Anda di halaman 1dari 19

Hubungan interaksi Indonesia dengan Negara maju dan

Negara berkembang dalam konteks pasar bebas

Disusun oleh :
Adinda Putri Aulia
M. Fajar Fahid
Fakhrul Aslam
M.Gamma Al Hakim
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr..Wb

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah


melimpahkan segala rahmat, hidayah dan karunia-Nya sehingga
makalah dengan judul “ Negara Maju & Negara Berkembang “ ini bisa
diselesaikan tanpa halangan suatu apapun.

Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan pada junjungan kita


Nabi Agung Muhammad SAW yang kita nantikan syafa’atnya di yaumul
akhir nanti.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Anik S.W selaku guru
IPS dan kepada banyak pihak yang telah membantu dalam pembuatan
makalah ini.

Akhir kata, semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi kita
semua. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya. Kritik
dan saran dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kata pengantar………………………………………………………………………………………………….

DAFTAR
ISI……………………………………………………………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang..………………………………………………………………………
B. rumusan masalah……………………………………………………………………
C. Tujuan…………………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Maju dan


Berkembang……………………………………………………………………………….
B. Indikator Penggolongan Negara Maju dan Negara Berkembang
1. Pendapatan Perkapita............................................................
2. Jumlah Penduduk Miskin.....................................................
3. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan............................
4. Angka Melek Huruf..............................................................
C. Ciri Ciri Negara Maju dan
Berkembang………………………………………………………………………………
D. Hubungan kerja sama Indonesia dengan jepang dalam bidang
ekonomi………….............................................................................
E. bentuk kerjasama antara Indonesia dan jepang…………………………
F. Contoh-contoh hubungan Indonesia dengan jepang dalam bidang
ekonomi…………………………………………………………………………………….
1. Bidang pajak dan BEA CUKAI
2. Bidang tenaga kerja
3. Bidang infrastruktur
4. Bidang persaingan usaha kecil dan menengah
G. Alasan Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan jepang………
H. Garis besar keuntungan kerja sama antara indonesia dengan
jepang bagi
keduannya………………………………………………………………………………….
I. Bentuk diagram grafik hubungan eksport import Indonesia
diagram negara
Jepang……………………………………………………………………………………….
J. kerja sama Indonesia dengan Malaysia……………………………...........
K. Contoh hubungan Indonesia dengan Malaysia dalam bidang
ekonomi………………………………………………………………………………..…..
L. Keuntungan Indonesia dengan Malaysia bekerja sama dalam
bidang ekonomi…………………………………………………………………………
M. Kerugian Indonesia bekerja sama dengan Malaysia dalam bidang
ekonomi……………………………………………………………………………………..
N. Bentuk diagram grafik hubungan eksport impor Indonesia dengan
Malaysia……………………………………………………………………………………..
O. Dampak adanya negara maju dan berkembang terhadap
perekonomian Indonesia…………………………………………………………….

BAB III PENUTUP

P. Daftar pustaka…………………………………………………………………………….
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKAKANG

Suatu negara dikatakan berkembang atau maju salah satunya adalah


dengan melihat pada keberhasilan pembangunan oleh negara yang
bersangkutan. Apabila negara tersebut belum dapat mencapai tujuan
pembangunan yang telah ditetapkan atau belum dapat menyeimbangkan
pencapaian pembangunan yang telah dilakukan. Sedangkan negara yang
mampu menyeimbangkan pencapaian pembangunan yang telah
ditetapkan, sehingga sebagian besar tujuan pembangunan telah dapat
terwujud baik yang bersifat fisik ataupun nonfisik maka negara tersebut
dapat disebut negara maju

Negara berkembang yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi


yang lebih maju dibandingkan negara lain yang setingkat, tetapi belum
mencapai tingkat negara maju disebut negara industri baru (newly
industrialized country/NICs). Dengan kata lain, negara industri baru
sedang berkembang mencapai tingkat negara maju tetapi belum cukup
untuk dikatakan sebagai negara maju.
B. Rumusan Masalah

1. Apa yang disebut dengan Negara maju dan Negara berkembang ?


2. Apa ciri-ciri Negara maju dan Negara berkembang ?
3. Bagaimana Hubungan kerja sama Indonesia dengan jepang?
4. Apa saja bentuk kerja sama Indonesia dengan jepang?
5. Apa saja contoh-contoh hubungan kerja sama Indonesia dengan
jepang?
6. Apa yang menjadi alasan indonesia berkerja sama dengan jepang
dalam bidang ekonomi?
7. Bagaimana keuntungan bagi Indonesia dan jepang?
8. Bagaimana bentuk diagram grafik hubungan ekspor impor
Indonesia dengan negara jepang?
9. Bagaimana Hubungan kerja sama Indonesia dengan Malaysia?
10. Apa saja contoh-contoh hubungan kerja sama Indonesia
dengan Malaysia?
11. Apa saja Keuntungan dan kerugian hubungan kerja sama
Indonesia dan Malaysia?
12. Bagaimana bentuk diagram grafik hubungan ekspor impor
Indonesia dengan negara Malaysia?
13. Bagaimana Dampak Adanya Negara Maju dan Negara
Berkembang Terhadap Perekonomian Indonesia?

C. TUJUAN

Makalah ini bertujuan untuk menambah dan memperdalam dan


memudahkan dalam pembelajarannya khussnya tentang (hubungan
Indonesia dengan negara maju dan berkembang dalam bidang
ekonomi).
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Negara Maju dan Negara Berkembang

Dalam konteks ekonomi internasional, dikenal dengan istilah “negara maju”


dan “negara berkembang”. Kedua istilah tersebut merupakan penggolongan
negara-negara di dunia berdasarkan kesejahteraan atau kualitas hidup rakyatnya.
Negara maju adalah negara yang rakyatnya memiliki kesejahteraan atau kualitas
hidup yang tinggi. Sedangkan negara berkembang adalah negara yang rakyatnya
memiliki tingkat kesejahteraan atau kualitas hidup taraf sedang atau dalam
perkembangan.

Negara yang digolongkan sebagai negara maju terdapat di benua Eropa


terutama kawasan Eropa Barat serta Amerika (Utara) Misalnya Belanda, Perancis,
Inggris, Amerika Serikat, dan lain-lain. Sedangkan yang digolongkan negara
berkembang terdapat di Benua Asia, Afrika, dan Amerika Selatan (Latin).

B. Indikator Penggolongan Negara Maju dan Negara Berkembang

1. Pendapatan Perkapita
Pendapatan perkapita merupakan indikator terpenting dalam mengukur tingkat
kesejahteraan rakyat suatu negara. Sebuah negara dikatakan makmur apabila
rakyatnya memiliki pendapatan perkapita yang tinggi.

Namun demikian, tingginya pendapatan perkapita bukan penentu kemakmuran


suatu negara. Meskipun negara itu pendapatan perkapitanya tinggi, namun jika
terjadi perang saudara di dalam negara tersebut, maka tidak dapat disebut sebagai
negara makmur/sejahtera. Karena dengan adanya peperangan banyak
menimbulkan kematian, penderitaan, dan rasa tidak aman.

2. Jumlah Penduduk Miskin


Tingkat kesejahteraan rakyat suatu negara dapat dilihat dari angka kemiskinan.
Suatu negara dikatakan makmur/sejahtera apabila rakyatnya yang hidup miskin
berjumlah sedikit saja.
3. Tingkat Pengangguran
Salah satu ciri yang membedakan antara negara maju dan negara berkembang
adalah tingkat pengangguran. Di negara maju umumnya tingkat penganggurannya
rendah. Sebaliknya di negara berkembang biasanya tingkat penganggurannya
tinggi

4. Angka Kematian Bayi dan Ibu Melahirkan Salah satu ciri yang membedakan
antara negara maju dan negara berkembang adalah angka kematian bayi dan ibu
melahirkan. Di negara maju umumnya angka kematian bayi dan ibu melahirkan
rendah. Hal ini disebabkan penduduk mampu membeli makanan yang bergizi,
mampu membeli pelayanan kesehatan dan obatobatan yang memadai
5. Angka Melek Huruf
Angka melek huruf menunjukkan jumlah penduduk yang dapat membaca dan
menulis. Suatu negara dikatakan maju apabila angka melek hurufnya tinggi atau
angka buta hurufnya rendah.
C. Ciri-ciri Negara Maju
Untuk dapat membedakan negara maju dan negara berkembang, maka
perhatikan ciri-ciri negara maju dibawah ini :

 Pertanian termasuk peternakan dan perikanan untuk industrialisasi,


dijual, diekspor.
 Aktivitas perekonomian sudah menggunakan sarana dan prasarana
modern.
 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menunjang
industrialisasi secara cepat.
 Masyarakat memiliki sifat kemandirian yang tinggi
 Pendapatan rata-rata penduduk tinggi.
 Pendidikan dan keterampilan penduduk cukup tinggi.
 Tidak tergantung pada alam.
 Intensitas mobilitas tinggi
 Memiliki angka harapan hidup tinggi.

Ciri-ciri Negara Berkembang


Berikut adalah ciri dan karakteristik dari Negara Berkembang :

 Pertanian termasuk peternakan dan perikanan hanya untuk


memenuhi kebutuhan sendiri dan keluarga
 Umumnya kegiatan masyarakat masih menggunakan sarana dan
prasarana tradisional.
 Pendapatan relatif rendah.
 Pendidikan penduduknya rata-rata rendah
 Angka harapan hidup rendah.
 Intensitas rendah.
 Penduduknya masih belum mandiri secara ekonomi.
 Sangat tergantung pada alam
 Tingkat pertumbuhan penduduk tinggi
D. Hubungan kerja sama Indonesia dengan jepang dalam bidang ekonomi

Jepang hingga saat ini merupakan negara di kawasan Asia yang berkembang
dengan cepat menjadi salah satu macan asia seperti China.fakta bahwa Jepang
memiliki manajemen keuangan yang baik sangat memberikan peluang untung
membantu Indonesia dalam pembangunannya.
Dengan adanya kerja sama dengan negara maju seperti jepang tentu dapat
menguntungkan bagi negara berkembang seperti Indonesia.demikian pula
berlaku sebaliknya jepang juga membutuhkan kerjasama dengan Indonesia untuk
mencapai kepentingan negaranya.

E. Bentuk kerja sama antara Indonesia dan Jepang

Banyak sector kerjasama yang telah dilakukan oleh jepang dan Indonesia.yang paling utama
adalah bentuk bantuan ekonomi yang diberikan jepang kepada Indonesia.salah satunya ialah
jepang membentuk suatu program yang bernama Official Development Assistance (ODA),yang
bergerak di bidang bantuan pembangunan ekonomi negara berkembang hingga bantuan untuk
bencana alam.

Perdagangan,merupakan salah satu unit ekonomi yang tidak dapat dilepaskan dari kerjasama
Indonesia dengan jepang.
Focus dari perdagangan itu sendiri adalah masalah ekspor dan impor antara Indonesia dan
jepang.jepang banyak mengimpor dari Indonesia,kebanyakan komoditi yang di impor oleh
jepang dari Indonesia adalah komoditi atau barang-barang hasil sumber daya alam hasil sumber
daya alam seperti tanaman holtikultura,hasil tambang,minyak,gas dan lainnya.sedangkan
ekspor jepang atau impor Indonesia dari jepang kebanyakan adalah komoditi untuk keperluan
atau bidang industri seperti impor otomotif,barang elektronik,mesin-mesin dan banyak lagi.

F. Contoh-contoh hubungan Indonesia dengan jepang dalam bidang ekonomi.

Di bidang Pajak atau Bea Cukai


· Pembentukan atau penguatan Sistem aset-aset pribadi
· Reformasi sistem PPN untuk promosi ekspor
· Memperkuat pembayar pajak perlindungan hak-hak.
· Meningkatkan transparansi dan pengungkapan untuk administrasi pajak
· Reformasi sistem pajak untuk mengurangi biaya bisnis nyata
· Reformasi sistem perpajakan manusia untuk mempromosikan pertukaran
· Meneruskan dialog tentang pajak
Di bidang Tenaga Kerja
· Meninjau Undang-undang ketenagakerjaan dan peraturan untuk memastikan daya
saing dari perusahaan swasta
· Hubungan industrial yang menegakkan Penyelesaian Sengketa Hukum baik untuk
memecahkan perselisihan cepat dan adil
· Mempromosikan sistem sosial (pelatihan, penempatan kerja dan sistem sertifikasi
nasional) supaya adil, fleksibel dan produktif pasar tenaga kerja
· Menyederhanakan prosedur untuk memperoleh visa bisnis untuk kelancaran
kegiatan usaha oleh ekspatriat membuat praktek program jaminan sosial.

Di bidang Infrastruktur
· Membuat sebuah peraturan dan reformasi kebijakan untuk mendorong investasi
swasta
· Membuat rencana nasional
· Menutup komunikasi dengan investor dan pemangku kepentingan lain
· Memperbaiki infrastruktur penting untuk meningkatkan investasi.

Di bidang Persaingan Usaha Kecil dan Menengah


· Selain itu, ada kemungkinan bahwa beberapa dari masing-masing proyek-proyek
infrastruktur dapat didukung oleh ODA Jepang sesuai dengan kebutuhan dan
kelayakan
· Industri yang membuat strategi untuk meningkatkan daya saing Indonesia
· Memperkuat peran badan investasi untuk memberikan pelayanan kepada investor
· Melindungi hak kekayaan intelektual di pasar domestik

G. Beberapa alasan yang mendasari Indonesia untuk menjalin kerjasama dengan Jepang,
diantaranya adalah :
1. Jepang merupakan mitra dagang dan investor utama
untuk Indonesia dan Indonesia adalah penerima terbesar ODA
Jepang.
2. Akses pasar untuk produk Indonesia ke pasar ekspor terbesar
mewakili 20% dari ekspor yang ada, sedangkan Jepang
merupakan sumber impor terbesar kedua bagi Indonesia
(13%) 14
3. Peluang untuk mengirim tenaga kerja semi.
H. Garis Besar Keuntungan EPA bagi Indonesia

 EPA dapat meningkatkan investasi dari Jepang


 EPA akan meningkatkan kapasitas daya saing Indonesia secara umum
maupun di sektor-sektor tertentu, antara lain :
1) Peningkatan kapasitas, khususnya di area standardisasi produk dan
pengujian kebersihan dan standard kesehatan untuk produk
makanan dan minuman.
2) Pelatihan keterampilan dan teknologi di sektor manufaktur yang
akan meningkatkan mutu pr Program-program peningkatan
kapasitas di bidang energi, industri, pertanian, promosi ekspor dan
investasi.
3) Program-program peningkatan kapasitas di bidang energi, industri,
pertanian, promosi ekspor dan investasi.

Untuk jepang :

· Indonesia merupakan negara terbesar di ASEAN dan secara ekonomi,


politik dan geografi adalah penting dan strategis untuk memudahkan
Jepang melakukan transaksi di dalam pasar bebas.

· Transparansi dan kepastian hukum untuk investasi, termasuk untuk


investasi yang sudah ada sehingga memudahkan jalur investasi di
indonesia yang sudah ada.
I. Bentuk diagram grafik hubungan ekspor impor Indonesia dengan
negara jepang.
J. Hubungan kerja sama Indonesia dengan Malaysia dalam bidang
ekonomi
Indonesia dan Malaysia telah bekerjasama sejak lama. Berbagai kerja sama telah
dilakukan Indonesia dengan Malaysia hingga saat ini, sehingga tercipta hubungan
baik diantara kedua negara. Kerjasama yang dilakukan meliputi berbagai bidang
antara lain di bidang ekonomi,contohnya di bidang perkebunan kelapa sawit.

Di bidang perkebunan kelapa sawit, Indonesia-Malaysia telah setuju untuk


memperkuat pasar, meningkatkan kapasitas perdagangan, memfasilitasi praktik
perdagangan yang adil, dan berpartisipasi dalam misi investasi dan bisnis. Kedua
negara saat ini menguasai 80 persen produksi sawit dunia.

Hal ini tentu menguntungkan bagi kedua belah pihak. Selain itu di bidang sosial,
di Malaysia juga banyak di tempatkannya Tenaga Kerja dari Indonesia yang
bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga(PRT), petugas medis, pekerja bangunan
serta tenaga profesional lainnya.

K. Contoh-contoh hubungan Indonesia dengan Malaysia dalam bidang


ekonomi.

A. investor dari malaysia yang menanamkan investasinya dalam


industri perkebunan kelapasawit.

B. Pembantu Rumah Tangga (PRT) dari indonesia yang dikirim ke


Malaysia.

C. Banyaknya investor Malaysia yang berinvestasi di Indonesia telah


membantu pemerintahan Indonesia di dalam mengentaskan
pengangguran.

D. Kerja sama di bidang perdagangan,investasi dan energi,termasuk


kerjasama sub regional melibatkan kerjasama dalam kerangka
segitiga pertumbuhan Indonesia,Malaysia,singapura,dan
Indonesia,Malaysia,Thailand (IMS DAN IMTGT).
L. keuntungan Indonesia dan Malaysia bekerja sama dalam bidang ekonomi

 Meningkatkan Keuangan Negara. Kerja sama ekonomi antarnegara dapat


memberikan banyak manfaat bagi Indonesia, salah satunya di bidang
keuangan. Melalui kerja sama ini Indonesia memperoleh bantuan berupa
pinjaman keuangan dengan syarat lunak yang digunakan untuk
pembangunan. Dengan demikian, adanya pinjaman keuangan otomatis
dapat meningkatkan keuangan negara.

 Membantu Meningkatkan Daya Saing Ekonomi. Kerja sama ekonomi dapat


menciptakan persaingan yang sehat di antara negara-negara anggota.
Persaingan yang sehat ini dapat dilakukan dengan meningkatkan
kemampuan produsen tiap negara dalam menghasilkan produk-produk
yang mampu bersaing dengan negara-negara lain. Keberhasilan bersaing
suatu negara ditingkat regional dan internasional pada gilirannya akan
meningkatkan perekonomian negara yang bersangkutan.

 Meningkatkan Investasi. Kerja sama ekonomi antarnegara dapat menjadi


cara menarik bagi para investor untuk menanamkan modalnya di Indonesia.
Banyaknya investor yang mau menginvestasikan modalnya di Indonesia
dapat menjadi peluang bagi Indonesia untuk meningkatkan perekonomian
dan pembangunan Indonesia. Selain itu, banyaknya investasi dapat juga
menambah lapangan kerja baru, sehingga jumlah pengangguran dapat
berkurang.

M. KERUGIAN INDONESIA BEKERJA SAMA DENGAN MALAYSIA DALAM


BIDANG EKONOMI

Dengan mudahnya perdagangan dari luar masuk ke Indonesia sebagai


jalur lalu lintas, masyarakat dalam negeri sendiri malah lebih menyukai
produk-produk dari luar ketimbang produk-produk dalam negeri, terutama
masyarakat yang berpenghasilan menengah ke atas.contohnya: seperti
Benda-benda dari besi dan baja asal Malaysia , komoditas bahan kimia
organic, komoditas plastik dan barang dari plastik dll.
N. Bentuk diagram grafik hubungan ekspor impor Indonesia
dengan negara Malaysia
O. Dampak Adanya Negara Maju dan Negara Berkembang Terhadap
Perekonomian Indonesia

1. Dampak Positif :
a. Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan
stabilitas ekonomi nasional.

b. Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutama


dalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu
dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.

c. Mempercepat pertumbuhan ekonomi.

2. Dampak Negatif :
a. Munculnya ketergantungan dengan negara maju.

b. Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.

c. Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin
rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

d. Mendorong Masyarakat Hidup Konsumtif

e. Pasar dalam negeri dikuasai produk asing


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Dalam era globalisasi seperti saat ini, kamajuan ilmu pengetahuan


dan teknologi sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu negara. Oleh
karena itu untuk mengidentifikasi suatu negara apakah termasuk sebagai
negara maju atau negara berkembang dapat dilihat dari kemajuan
teknologi dan hasil pembangunannya.
Menentukan suatu negara tergolong negara maju atau negara
berkembang tidak hanya dipandang dari sudut pendapatan per kapita
negara tersebut. Banyak faktor lain yang harus dipertimbangkan seperti
perumbuhanpenduduk, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, ilmu
pengetahuan dan teknologi, angka kelahiran dan kematian, angka
harapan hidup dan sebagainya.
DAFTAR PUSTAKA

makalahaccomputindo.blogspot.co.id

aulthelegend.blogspot.co.id

sedorikun.blogspot.co.id

http://media.neliti.com

https://brainly.co.id

https://finance.detik.com

https://www.google.co.id

Anda mungkin juga menyukai