Oleh :
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan hidayah-Nya. Shalawat
serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Agung Muhammad SAW yang
selalu kita nantikan syafa’atnya di akhirat nanti.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya,
baik itu berupa sehar fisik maupun akal pikiran, sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah ini dengan judul “Makalah usaha pemerataan
pembangunan” guna untuk memenuhi tugas mata pelajaran Geografi dibawah bimbingan
Ibu Rina Januarti, S.Pd.
Kami tentu menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan
masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan di dalamnya. Untuk itu, kami
mengharapkan kritik serta saran dari pembaca untuk makalah ini, supaya makalah ini
nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian, dan apabila terdapat
banyak kesalahan pada makalah ini penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya.
Penyusun
M. Rio Septian
ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................... ii
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
A. Kesimpulan .................................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................................. 13
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan diartikan sebagai suatu usaha atau rangkaian usaha pertumbuhan dan
perubahan yang berencana dan dilakukan secara sadar oleh suatu bangsa, negara, dan
pemerintah menuju modernitas dalam rangka pembinaan bangsa. Pengertian pembangunan
ini banyak diartikan oleh para ahli dari berbagai sudut pandang berbeda-beda dari satu
orang dengan orang lain, namun secara umum dapat disimpulkan bahwa pembangunan
merupakan suatu proses untuk melakukan perubahan ke arah yang lebih baik melalui suatu
upaya yang dilakukan secara terencana. Pembangunan adalah suatu proses perubahan yang
direncanakan untuk memperbaiki berbagai aspek kehidupan masyarakat.
Selain Tujuan Pembangunan ada juga usaha – usaha yang dilakukan untuk
meratakan pembangunan baik di Desa maupun Kota. Untuk mengetahui lebih lanjut apa
saja usaha yang dilakukan dalam pemerataan pembangunan maka kami tertarik untuk
menyusun makalah berikut yang berjudul “Makalah Usaha Pemerataan Pembangunan”.
1
B. Tujuan Penyusunan Makalah
Adapun Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah disamping sebagai syarat untuk
melengkapi tugas dalam mata pelajaran Geografi. Pembuatan makalah ini juga bertujuan
agar kita dapat mencari tahu usaha apa saja yang dilakukan agar pembangunan di
Indonesia dapat merata, mencari tahu apa saja kendala dalam pemerataan pembangunan di
negara kita, serta mencari peta, membuat atau mencari tabel, bagan, diagram atau grafik
mengenai usaha pemerataan pembangunan di Indonesia.
D. Rumusan Masalah
2
BAB 2
PEMBAHASAN
3
B. Macam-Macam Pemerataan Pembangunan
4
2. Pemerataan pembangunan spiritual
Pembangunan yang merata spiritual adalah pembangunan yang merata bagi masyarakat
dalam pengembangan rohani, budaya, dan rasa kesetiakawanan sosialnya, yang
tercermin dalam keselarasan hubungan antara manusia dan Tuhannya, antara sesama
manusia, serta antara manusia dan lingkungan alam sekitarnya. Keselarasan hubungan
ini dalam pembangunan nasional merupakan perwujudan kesatuan politik dan sosial
wilayah Kepulauan Nusantara, bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa
satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta mempunyai satu tekad
untuk mencapai cita-cita bangsa. Masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan
bangsa harus merupakan kehidupan yang serasi dengan terdapatnya tingkat kemajuan
masyarakat yang merata dan seimbang, serta ada keselarasan kehidupan yang sesuai
dengan tingkat kemajuan bangsa. Rasa keadilan, keamanan, ketenteraman, dan
kemajuan dari pembangunan dirasakan merata oleh seluruh rakyat sesuai dengan peran
serta dan sumbangannya dalam pembangunan.
1. Tantangan
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang satu, tetapi majemuk seperti dilambangkan
dalam Bhinneka Tunggal Ika. Kemajemukan ini merupakan kekuatan bangsa, tetapi
sekaligus dapat menimbul¬kan berbagai masalah pula dalam proses pembangunan.
Segolongan masyarakat memiliki peluang ekonomi yang lebih besar dibandingkan
dengan golongan lainnya. Kesempatan mendapatkan peluang dalam pembangunan tidak
sama, ada golongan yang mendapat peluang lebih baik dibanding dengan yang lain.
Dengan intensitas pembangunan yang makin meningkat, kesenjangan tersebut
5
dirasakan makin melebar karena laju pertumbuhan yang berbeda. Kesenjangan
antargolongan ekonomi ini apabila berlanjut dapat menghambat terwujudnya
penyelenggaraan kehidupan ekonomi sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan dan yang ditujukan bagi sebesar¬besar kemakmuran rakyat. Berlanjutnya
kesenjangan antar golongan ekonomi, yaitu golongan ekonomi yang sangat lemah dan
kuat, akan menghambat meningkatnya peran serta, efisiensi, dan produktivitas rakyat
yang memadai yang diperlukan dalam pembangunan. Kesenjangan antar golongan
ekonomi dan strata pendapatan yang melebar juga akan meningkatkan kecemburuan
sosial dan dapat menyebabkan timbulnya gejolak sosial yang pada gilirannya dapat
mengancam stabilitas nasional. Dengan demikian, mengurangi kesenjangan antar
golongan ekonomi dan strata penda¬patan dalam masyarakat sehingga pembangunan
dapat berjalan di atas landasan yang kukuh dan terjamin kesinambungan dan
per¬tumbuhannya karena makin merata dan berkeadilan, menjadi tan¬tangan pula.
6
2. Kendala
Indonesia sebagai negara kepulauan memiliki struktur geografis yang khas. Letak
satu pulau dengan pulau lainnya terpisah oleh laut yang luas dan terpencar dalam suatu
kawasan yang sangat luas. Kondisi ini di satu pihak merupakan modal bagi pem-
bangunan, tetapi di pihak lain dapat menimbulkan masalah dalam pemerataan
pembangunan, terutama dalam pengembangan prasarana perhubungan yang berkaitan
dengan mobilitas barang, jasa, dan manusia, yang kelancarannya sangat dibutuhkan
dalam upaya pemerataan dan penanggulangan kemiskinan.
Di samping itu, potensi sumber daya alam antar wilayah juga sangat beragam. Ada
wilayah yang memiliki potensi sumber daya alam yang kaya, tetapi ada pula wilayah
yang memiliki potensi sumber daya alam yang amat terbatas. Lebih dari itu, di wilayah
yang sumber daya alamnya terbatas, jumlah penduduknya besar; dan sebaliknya di
wilayah yang potensi sumber daya alamnya besar, penduduknya terbatas. Dengan
kondisi tersebut, upaya pemerataan pembangunan dan penanggulangan kemiskinan
dibatasi oleh adanya ketidak seimbangan ketersediaan sumber daya alam dan sumber
daya manusia antar daerah.
Indonesia memiliki pula kondisi sosial budaya antar daerah yang besar variasinya.
Kondisi ini mencerminkan adanya keragam-an yang cukup tinggi dalam nilai, sikap,
aspirasi, persepsi, kelem¬bagaan dan perilaku masyarakat antar daerah. Sebagai bangsa
7
yang satu tetapi majemuk, perbedaan dalam unsur-unsur masyarakat tersebut dapat
menjadi kendala dalam upaya pemerataan pemba¬ngunan dan penanggulangan
kemiskinan, apabila perencanaan danpelaksanaan pembangunan tidak dijalin dengan
sistem komunikasi pembangunan yang intensif dan serasi.
3. Peluang
Hasil pembangunan berupa prasarana dan sarana ekonomi dan sosial, serta
pengalaman membangun, merupakan modal besar untuk mengatasi ketimpangan
ekonomi antar daerah, antar sektor, dan antar golongan ekonomi, serta merupakan
peluang untuk menanggulangi kemiskinan. Landasan perekonomian Indonesia telah
cukup kukuh dan mantap dengan ketahanan ekonomi nasional yang andal untuk
membawa rakyat Indonesia ke taraf kesejahteraan yang lebih tinggi dan lebih merata.
Semangat dan tekad yang meluas untuk meningkatkan pemerataan pembangunan dan
menanggulangi kemiskinan juga merupakan peluang untuk menjadikannya sebagai
gerakan nasional yang mempunyai kekuatan besar.
Kekayaan alam yang terdapat di darat, laut, udara, dan dirgan¬tara, jumlah
penduduk yang besar sebagai sumber daya manusia yang potensial dan produktif, dan
budaya bangsa Indonesia yang dinamis, merupakan modal dasar untuk menggerakkan
dan mendorong upaya peningkatan pemerataan pembangunan dan penanggulangan
kemiskinan.
8
D. Kebijakan Pemerintah Dalam Usaha Pemerataan Pembangunan
Selaras dengan itu upaya mencegah terjadinya pemusatan kekuatan ekonomi yang
menuju pada bentuk monopoli, monopso¬ni, dan praktek usaha yang merugikan
masyarakat, dan upaya membangun kerja sama kemitraan usaha yang sejajar antara
koperasi, BUMN, dan swasta, diatur dalam peraturan perundangan yang sesuai, yang dapat
mendorong pula peningkatan peran serta, efisiensi dan produktivitas rakyat secara
maksimal.
9
2. Penyerasian Pertumbuhan Antarsektor Ekonomi
10
Dalam rangka pemerataan pembangunan antar daerah ditempuh berbagai upaya,
antara lain dengan meningkatkan keterpaduan pembangunan sektoral dan daerah yang
dikembangkan berdasarkan pendekatan wilayah atau kelompok propinsi dalam satu pulau
atau gugus pulau dengan menciptakan keterkaitan fungsional antar¬daerah, antar wilayah,
antar desa, antarkota, dan antara desa dan kota. Selanjutnya diupayakan pula dengan
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat untuk mendorong kegiatan ekonomi daerah
dengan memberikan kemudahan dalam rangka deregulasi di daerah tingkat I dan II untuk
menciptakan iklim usaha yang makin baik. Hal itu dimaksudkan untuk meningkatkan
investasi, perda¬gangan antar daerah, ekspor nonmigas, dan lapangan kerja, serta
mengembangkan prakarsa, keswadayaan, dan peran serta aktif masyarakat dalam
pembangunan dengan mendorong dan membina organisasi kemasyarakatan serta lembaga-
lembaga perekonomian rakyat termasuk koperasi, lembaga tradisional, dan lembaga
kemasyarakatan lainnya.
4. Penanggulangan Kemiskinan
11
dengan perencanaan, pengang¬garan, pelaksanaan, pengendalian, pemantauan, dan
evaluasi akan dikaji dalam perspektif jangka pendek dan jangka panjang.
Inpres Desa Tertinggal dan Dana Desa merupakan kebijaksanaan untuk menumbuhkan dan
memperkuat kemampuan masyarakat miskin untuk meningkatkan taraf hidupnya dengan
membuka keterisolasian dan mengembang¬kan kesempatan berusaha. IDT dan Dana Desa
diarahkan pada pengembangan kegiatan sosial ekonomi untuk mewujudkan kemandirian
masyara¬kat miskin di desa tertinggal, dengan menerapkan prinsip-prinsip gotong-royong,
keswadayaan, dan partisipasi, serta menerapkan semangat dan kegiatan kooperatif.
Kegiatan sosial ekonomi yang dikembangkan adalah kegiatan produksi dan pemasaran
dengan pemasyarakatan dan pemanfaatan teknologi yang tepat terutama yang sumber
dayanya tersedia di lingkungan masyarakat setempat. Guna mempercepat upaya itu,
ditingkatkan pembangunan sarana dan prasarana perdesaan serta disediakan dana sebagai
modal kerja bagi penduduk miskin untuk membangun dan mengembangkan
kemampuannya sehingga dapat meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya secara
mandiri.
12
BAB 3
PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
Upaya mewujudkan kesejahteraan rakyat agar makin adil dan merata hendaknya agar terus
ditingkatkan. Pertumbuhan ekonomi sebagai hasil pembangunan harus dapat dirasakan
masyarakat melalui upaya pemerataan yang nyata dalam bentuk perbaikan pendapatan dan
peningkatan daya beli masyarakat. Keberhasilan pembangunan yang merata harus
dirasakan sebagai perbaikan taraf hidup oleh segenap golongan masyarakat akan
meningkatkan kesadaran rakyat tentang makna serta manfaat pembangunan sehingga
motivasi rakyat makin tergugah untuk berperan aktif dalam pembangunan.
13
DAFTAR PUSTAKA
https://ilmugeografi.com/ilmu-sosial/usaha-pemerataan-pembangunan-di-desa-dan-kota
https://geohepi.hepidev.com/2020/12/19/usaha-pemerataan-pembangunan-desa-dan-kota/
https://www.kemenkopmk.go.id/kemenko-pmk-bahas-pemerataan-pembangunan-wilayah-
sumatera-barat
http://repository.ump.ac.id/9164/2/Bab%20I%20-%20%20ARI%20SANTOSO.pdf
14