Anda di halaman 1dari 2

LIMBAH B3 MUDAH TERBAKAR

Dalam pengelompokan limbah terdapat jenis limbah yang harus ditangani secara khusus dan
tidak bisa dibuang begitu saja, yaitu limbah B3. Dalam limbah B3 itu sendiri, ada beberapa
jenis, salah satunya limbah yang mudah terbakar atau flammable.
Limbah jenis ini memiliki resiko merusak properti atau segala hal di sekitarnya dan tentunya
melukai manusia yang terkena dampaknya. Oleh karena itu, cara memberi label, menyimpan,
dan mengirim limbah dalam metode apapun sering masuk dalam regulasi lokal supaya
keamanan senantiasa terjaga.

Simbol Limbah Mudah Terbakar


Kategori cairan yang mudah terbakar
Cairan ini dibagi menjadi dua sub kategori sesuai dengan bahan kandungan dan titik
nyalanya. Yang pertama adalah “Flammable”, yaitu cairan yang memiliki titik nyala di atas
37.8°C dan tidak lebih dari 60°C. Contoh zat yang tergolong dalam kategori ini adalah
asetaldehida, petroleum eter, dan etil klorida.
Yang kedua adalah “Combustible”, yaitu cairan yang memiliki titik nyala di atas 60.5°C dan
di bawah 93°C. Contoh zat yang tergolong dalam kategori ini adalah aseton, benzena, dan
metanol

Contoh Limbah yang mudah terbakar


Apa artinya titik nyala?
Titik nyala adalah sebuah titik di mana suhu mencapai suatu reaksi senyawa organik yang
memberikan uap cukup untuk bisa terbakar di udara. Jadi sebenarnya, uap tersebut adalah
bahaya cairan flammable yang sesungguhnya. Senyawa organik yang mudah menguap di
berbagai kondisi juga memiliki bahaya yang sama atau lebih besar.
Jadi apakah cairan itu sendiri mudah terbakar?
Sebenarnya kedua cairan tersebut aman-aman saja, yang membuatnya mudah terbakar adalah
campuran uap yang diproduksi cairan tersebut dan kontak dengan udara. Kecepatan cairan
tersebut untuk bisa menguap tergantung dari tekanan uapnya. Lalu, kecepatan penguapannya
semakin naik ketika suhu sekitarnya juga naik. Sehingga, cairan ini lebih berbahaya di tempat
yang suhunya berubah-ubah daripada di tempat yang suhu ruangannya terjaga.
Bahaya uap yang menumpuk
Uap dapat mengalir keluar dari container berisi cairan mudah terbakar yang terbuka. Karena
uap ini sifatnya lebih berat dari udara, hal ini dapat menumpuk di area yang lebih rendah
seperti selokan, lubang, parit, dan juga basement apabila tidak ada ventilasi yang cukup.
Apabila uap ini semakin menjauh dari cairannya dan berada semakin dekat dengan satu hal
yang dapat meledak atau terbakar, maka dampaknya akan mengekor hingga ke cairan
flammable/combustible tersebut. Dan karena uapnya sudah menyebar ke mana-mana, api
tersebut dapat menyebar hingga puluhan meter atau beberapa lantai, tidak peduli seberapa
jauh cairan tersebut berada.

Anda mungkin juga menyukai