Disusun oleh:
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR
Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat
dankarunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“oraganisasi internasional dan ruang lingkupnya” tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Anisa Fauziah
SH, MH dengan selesai
Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Anisa Fauziah SH, MH selaku dosen hukum
internasional yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambahkan pengetahuan dan
wawasan sesuia dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telaah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
2.6 Kesimpulan...........................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Oleh pemerintah negara anggota atau bila organisasi telah memiliki semacam
otonomi yang meningkat dan mengatur dengan kuat masalah kebijakan yang spesifik
dan fungsional, maka perumusan kebijakan tersebut akan dapat berjalan tanpa campur
tangan yang spesifik dari negara anggota, dan keberhasilan implementasinya akan
bergantung dari seberapa baik bantuan maupun kebijakan tersebut dapat diterima oleh
negara yang bersangkutan. Selanjutnya, tanggapan dari negara anggota atas isu yang
menjadi tujuan dari bantuan maupun kebijakan organisasi adalah variabel yang
signifikan bagi pengembangan keberhasilan hasil kinerja. Hal ini khususnya dalam
kasus dimana implementasi kebijakan membutuhkan tindakan dari anggota organisasi.
Dengan latar belakang masalah tersebut, kami memutuskan untuk lebih mendalami
materi ini melalui makalah dengan judul :“Organisasi Internasional dan ruang
lingkupnya”.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Bowett D.W.
Dalam bukunya “Hukum Organisasi International” Bowett memberikan batasan
definisi organisasi international, bahwa tidak ada suatu batasan mengenai organisasi
publik international yang dapat diterima secara umum. Pada umumnya organisasi ini
merupakan organisasi permanen yang didirikan berdasarkan perjanjian international
yang kebanyakan merupakan perjanjian multilateral dari pada perjanjian bil ateral
yang diertai beberapa kriteria tertentu mengenai tujuannya.
Starke
Sumaryo Suryokusumo
Organisasi international adalah suatu proses organisasi international juga
menyangkut aspek-aspek perwakilan dari tingkat proses tersebut yang telah dicapai
pada waktu tertentu. Organisasi international juga diperlukan dalam rangka kerjasama
menyesuaikan dan mencari kompromi untuk menentukan kesejahteraan serta
memecahkan persoalan bersama serta mengurangi pertikaian yang timbul.
3
Daniel S. Cheever dan H. Field Haviland Jr.
Organisasi international adalah pengaturan bentuk kerja sama internationalyang
melembaga antara Negara-negara, umumnya berlandaskan suatu persetujuan dasar
untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang memberikan manfaat timbal balik yang
dilaksanakan melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf secara
berkala.
NA Maryan Green
4
b) Governing Board
Governing Board memiliki tugas yang mandiri terlepas dari Kongres Umum.
Tugas yang diembannya adalah tugas yang dipercayakan oleh organisasi dan atas
nama organisasi secara keseluruhan.
Komisi mempunyai tugas yang lebih luas dan lebih penting dari komite. Komite
biasanya terdiri dari kelompok kerja. Menurut Hendry G, Schermers, ada 5 tipe
komisi yaitu komisi sesuai dari Kelompok Kepentingan (Consulative Comission),
Komisi Konsultasi dari Kelompok Kepentingan (Consulative Comission of Interest-
Groups), Komisi Penasihat Ad hoc (Ad hoc Advisory Comission), Komite Prosedural
(Procedural Comission), dan Komisi Regional dan Kelompok Regional (Regional
Comission an interest-Group).
d) Sekretariat
5
2.3 Klasifikasi Organisasi International
Organisasi international dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara sesuai
dengan kebutuhan atau menurut cara peninjauan organisasi tersebut, yaitu:
a. Klasifikasi yang didasarkan antara organisasi internasional yang permanen
Pembedaan antara organisasi internasional permanen dan tidak permanen
terlihatapabila dilihat dari jangka waktu didirikannya organisasi internasional
tersebut. Organisasi permanen adalah organisasi international yang didirikan
untuk jangka waktu tidak terbatas, contohnya PBB. Sebaliknya, organisasi
internasional tidak permanen adalah organisasi internasional yang
jangkawaktunya telah ditetapkan, misalnya untuk jangka waktu 3 tahun atau 5
tahun apabila tujuan organisasi tersebutu tercapai, maka dapat dibubarkan.
b. Klasifikasi yang didasarkan pada organisasi internasional publik dan organisasi
internasional privat atau Non Govermental Organization (NGO).
Organisasi internasional publik dipakai untuk menunjukkan bahwa organisasi
internsional tersebut didirikan atau anggotanya adalah pemerintah. Untuk dapat
dikatan sebagai organisasi internasional public, maka harus terpenuhi syarat-
syarat antara lain:
1) Organisasi internasional tersebut haruslah didirikan berdasarkan pada
perjanjian internasional.
2) Organisasi internasional harus mempunyai alat perlengkapan (organ).
3) Hukum yang berlaku untuk organisasi internasional itu adalh hokum
internasional.
Organisasi internsional yang tidak memiliki syarat sebagai organisasi
internasional publik sebagaimana yang telah diterangkan diatas maka organisasi
internasional ini disebut sebagai Organisasi Privat. Organisasi internasional privat
dikuasai oleh hukum nasional dari salah satu negaranya.
Untuk dapat disebut sebagai organisasi internasionalnprivat, pernyataan yang
harus dipenuhi antara lain:
1) Tujuan haruslah merupakan tujuan internasional.
2) Harus mempunyai anggota dimana setiap anggota memiliki hak suara.
3) Didirikan berdasarkan pada anggaran dasar dan harus mempunyai markas besar.
6
4) Pejabat atau pegawai yang mempunyai tugas menjalankan pekerjaan organisasi
harus terdiri dari berbagai Negara atau bangsa.
5) Organisasi harus dibiayai oleh anggota yang berasal dari berbagai Negara atau
bangsa. Organisasi harus berdiri sendiridan masih aktif.Organisasi yang tidak
aktif lebih dari 5 tahun tidak diakui lagi.
7
Berbeda dengan organisasi universal yang anggotanya terbuka untuk semua
Negara tanpa memperhatikan latar belakang politik, ekonomi, buaday, maka
untuk organisasi internasional yang terbatas keanggotaannya didasarkan pada
kriteria tertentu.
Organisasi internasional yang terbatas dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a) Organisasi Regional
Di dalam organisasi regional ini pada kenyataannya tidak semata-mata
didasarkan pada letak geografis dari anggotanya, tetapi regional disini lebih
kepada kepentingan politik dari pada letak geografis. Sebagaimana dengan
organisasi universal, maka organisasi regionaldapat digolongkan menurut
sifat cara kerjanya atau keanggotaannya.Penggolongan tersebut yaitu
Organisasi dalam semua bidang, Organisasi Pertahanan, dan Organisasi
Fungsional.
b) Organisasi dengan latar belakang yang sama.
c) Organisasi fungsional.
8
2.4 Organisasi Internasional sebagai Subjek Hukum Internasional
Subjek hukum adalah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum dan
pemegang hak dan kewajiban hukum itu adalah kemampuan untukmengadakan
hubungan-huungan hukum dengan sesame pemegang hak dan kewajibanhukum. Jadi
organisasi internasional sebagai pemegang hak dan kewajiban menurut hukum
internasional. Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional
tidak diragukan lagi, walaupun pada mulanya belum ada kepastian tentang hal
tersebut. Sebagai subjek hukum internasional, maka organisasi internasional itu
personalitas hukum di dalam hukum internasional. Dengan diterimanya organisasi
internasional sebagai subjek hukum internasional, berarti organisasi internasional itu
mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Hak dan kewajiban
tersebut antara lain mempunyai wewenang untuk menuntut didepan pengadilan,
sebaliknya juga dapat dituntut, memeroleh dan memiliki benda-benda bergerak,
memiliki kekebalan dan hak-hak istimewa.
Untuk mengetahui apakah suatu organisasi internasional mempunyai status sebagai
subjek hukum internasional, maka harus dilihat dari anggaran dasar organisasi
internasional tersebut. Dalam anggaran dasar organisasi internasional tersebut juga
diketahui apakah organisasi tersebut mempunyai organ atau alat perlengkapan yang
mempunyai wewenang menurut hukum internasional, misalnya membuat perjanjian
dengan subjek hukum internasional lainnya atas nama organisasi tersebut.
Sebagai akibat hukum yang lain dari kedudukan organisasi internasional sebagai
subjek hukum ialah organisasi internasional mempunyai hak-hak istimewa dan
kekebalan bagi para pejabat organisasi internasional tersebut mauoun terhadap arsip
dokumen, serta pajak dan bea cukai untuk kekayaan dan milik dari hukum nasional
dimana pejabat, arsip, dokumen, dan kekayaan organisasi interasional itu berbeda.
9
2.5 Jenis-jenis Organisasi Internasional
Salah satu organisasi antar pemerintah yang paling dikenal dan paling besar
adalah United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB). PBB dibentuk
pada akhir perang dunia II, dengan bertujuan untuk menghindari perang di masa
depan. Tujuan utama dari PBB sendiri adalah menjaga perdamaian di seluruh
dunia. PBB memiliki beberapa sub kelompok khusus seperti World Health
Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. WHO memiliki
tanggung jawab untuk memberikan arahan tentang masalah kesehatan
internasional dan menetapkan standar kesehatan. Selain WHO, ada juga
organisasi yang berfokus pada budaya seperti United Nations Educational
Scientific and Cultural Organizations (UNESCO). Ada juga beberapa negara
yang membentuk organisasi multi negara dengan tujuan ekonomi, politik dan
militer seperti Amerika Serikat, Kanada, Negara-negara Eropa, yang merupakan
anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO). NATO adalah organisasi
pertahanan. Negara-negara yang termasuk anggota NATO telah memiliki
perjanjian untuk saling mendukung selama konflik.
Tidak seperti organisasi antar pemerintah, INGOs terdiri dari individu, bukan
korporasi atau pemerintahan. INGOs melayani berbagai fungsi dan mewakili
berbagai kepentingan. Aktor non pemerintah adalah organisasi yang tidak
10
memiliki afiliasi dengan pemerintah tapi memainkan peran penting dalam politik
internasional.
3. Korporasi Multinasional
4. Organisasi Nonprofit
Organisasi non profit berarti organisasi ini tidak mencari keuntungan materi.
Lembaga non profit biasanya memiliki fokus atau minat yang sama seperti
lingkungan, bantuan kemanusiaan bahkan hiburan. Salah satu contoh organisasi
non profit adalah National Geographic Society. National Geographic Society
dibentuk pada tahun 1888 dan berbasis di Washington D.C. National Geographic
Society adalah salah satu lembaga ilmiah dan pendidikan terbesar di dunia.
Organisasi ini berfokus pada eksplorasi, geografi, arkeologi, dan ilmu
pengetahuan alam.Organisasi internasional lain yang memiliki minat yang lebih
spesifik adalah International Olympic Committee, organisasi non profit
internasional yang berbasis di Swiss. International Olympic Committee mengatur
dalam olimpiade, olahraga dan atlet dari seluruh dunia. Organisasi non profit
lainnya yang terkenal adalah The Red Cross atau Palang Merah. The Red Cross
bertugas untuk memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang mengalami
kesulitan. The Red Cross adalah organisasi yang berbasis di Swiss.
11
sendiri. Ada juga organisasi internasional yang tidak memiliki tujuan-tujuan
tersebut contohnya agama yang terorganisir. Terkadang, agama secara langsung
dapat mempengaruhi pemerintah. Contohnya, pemerintah Israel mendukung
orang Yahudi dan Yudaisme di seluruh dunia. Orang yahudi dari negara lain
memiliki hukum resmi untuk kembali ke Israel dan dapat menetapkan
kewarganegaraan. Agama yang terorganisir juga dapat mempengaruhi
pemerintah secara tidak langsung. Contohnya para imam dan uskup Gereja
katolik. Mereka mempengaruhi jemaat mereka yang sangat banyak. Umat katolik
dipimpin oleh Paus yang berkantor pusat di Vatikan, Italia. Gereja katoliknya
pun dijalankan seperti layaknya perusahaan internasional. Para imam, suster dan
uskup setempat bekerja dengan kongregasinya untuk membuat hidup lebih baik
bagi komunitas mereka. Hal ini mirip dengan cara kerja perusahaan internasional
yang mengatur para anggotanya di negara lain. Dengan beragamnya organisasi
internasional yang ada, tujuannya pun beragam, seperti kegiatan kemanusiaan,
budaya, sosial, ekonomi, pemeliharaan ketertiban, keamanan, dan perdamaian
internasional. Semua itu dapat Grameds pelajari pada buku Why? International
Organization yang dikemas secara menarik.
12
BAB III
PENUTUP
2.6 KESIMPULAN
13
DAFTAR PUSTAKA
Ade maman Suherman, SH. MSc. “Organisasi Interasional danIntegrasi Regional dalam
Perspektif Hukum dan Globalisasi.” Jkarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2003.
Drs. Teuku May Rudi, SH., MA., MIR, “Administrasi dan Organisasi Internasional”,
Bandung: PT. Refika Aditama,1998.
Bowett D.W. “The Law of International Institutional,” London, Butter Wort, 1970.
Boer Mauna, “Hukum Internasional: Pengertian, peran dan fungsi dalam era dinamika
global”, Bandung, PT. Alumni, 2005.
14