Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH HUKUM INTERNASIONAL

“Organsinasi Internasional dan Ruang Lingkupnya ”

Disusun oleh:

Aldan ibnu sasyin bahran (221010201974)

Ayu putri rahayu (221010201485)

Deni Firmansyah (221010201493)

Dicky indra Serbian (221010201480)

Erizki Kurniawan (221010201459)

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS PAMULANG

2023
KATA PENGANTAR

Puji Syukur penulis panjatkan kehadiran allah SWT. Yang telah memberikan Rahmat
dankarunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“oraganisasi internasional dan ruang lingkupnya” tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan ini adalah untuk memenuhi tugas dari ibu Anisa Fauziah
SH, MH dengan selesai

Kami mengucapkan terimakasih kepada ibu Anisa Fauziah SH, MH selaku dosen hukum
internasional yang memberikan tugas ini sehingga dapat menambahkan pengetahuan dan
wawasan sesuia dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telaah membagi Sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................i

DAFTAR ISI ..........................................................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................1

1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1


1.2 Identifikasi Masalah .............................................................................................2
1.3 Tujun Penulisan .....................................................................................................2

BAB 11 PEMBAHASAN .......................................................................................................3

2.1 Pengertian Organisasi International ....................................................................3


2.2 Struktur dan keanggotaan organisasi international...............................................4
2.3 Klasifikasi Organisasi International .....................................................................6
2.4 Organisasi Internasional sebagai Subjek Hukum Internasional ...........................9
2.5 Jenis Jenis Organisasi Internasioanl .....................................................................10

BAB III PENUTUP ................................................................................................................13

2.6 Kesimpulan...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Organisasi internasioal sebagai salah satu subyek hukum internasional merupakan


wadah yang menhimpun negara-negara untuk melakukan kerjasama internasional.
Perkembangan kemajuan organisasi internasional dalam memasuki Abad ke- 21 ini
dirasakan sangat cepat baik secara kwantitatif maupun kwalitatif. Hal ini dirasakan
oleh masyarakat internasional dewasa ini bukan saja karena meningkatnya
kepentingan negaranegara didunia dalam semua bidang, tetapi juga untuk menciptakan
suasana yang lebih aman dan damai dilingkungan pergaulan internasional. Oleh karena
itu pembentukan organisasi-organisasi internasional dianggap sangat penting bagi
semua negara dalam rangka mencapai tujuan yang menjadi kepentingn semua negara,
dimana kepentingan tersebut menyangkut bidang kehidupan internasional yang sangat
luas.

Organisasi internasional merupakan sebagai suatu struktur formal dan


berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antar anggota-anggota
(pemerintah dan non pemerintah) dari dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan
untuk mengejar kepentingan bersama para anggotanya. Lebih lanjut, upaya
mendefinsikan suatu organisasi internasional harus melihat tujuan yang ingin dicapai,
institusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan peraturan-peraturan yang dibuat
pemerintah terhadap hubungan antara suatu negara dengan aktor-aktor non negara.
Keberhasilan suatu organisasi internasional dapat dilihat dari kebijakan dan cara untuk
mengimplementasikannya. Keberhasilan di bidang ini tergantung dari sikap otonomi
organisasi dan kepercayaan anggota atas kepemimpinan politis organisasi tersebut,
tetapi yang paling penting adalah persepsi dari pemerintah negara anggota tentang
seberapa jauh bantuan maupun kebijakan yang dikembangkan oleh organisasi yang
akan sesuai dengan kepentingan nasional mereka. Oleh sebab itu anggota dapat
mendorong ataupun menghalangi perkembangan bantuan ataupun kebijakan yang
dilakukan oleh organisasi sesuai dengan penilaian mereka dengan mempertimbangkan
untung dan ruginya bagi kepentingan nasional negara tersebut. Bila pengembangan
bantuan dan kebijakan tertentu oleh organisasi dipandang berguna

1
Oleh pemerintah negara anggota atau bila organisasi telah memiliki semacam
otonomi yang meningkat dan mengatur dengan kuat masalah kebijakan yang spesifik
dan fungsional, maka perumusan kebijakan tersebut akan dapat berjalan tanpa campur
tangan yang spesifik dari negara anggota, dan keberhasilan implementasinya akan
bergantung dari seberapa baik bantuan maupun kebijakan tersebut dapat diterima oleh
negara yang bersangkutan. Selanjutnya, tanggapan dari negara anggota atas isu yang
menjadi tujuan dari bantuan maupun kebijakan organisasi adalah variabel yang
signifikan bagi pengembangan keberhasilan hasil kinerja. Hal ini khususnya dalam
kasus dimana implementasi kebijakan membutuhkan tindakan dari anggota organisasi.
Dengan latar belakang masalah tersebut, kami memutuskan untuk lebih mendalami
materi ini melalui makalah dengan judul :“Organisasi Internasional dan ruang
lingkupnya”.

1.2 INDENTIFIKASI MASALAH

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, dapat di identikasi beberapa masalah?

1. Apa definisi dan ruang lingkup organisasi internasional?


2. Seperti apa organisasi internasional seperti tahta suci fatikan?

1.3 TUJUAN PENULISAN


1. Memahami tentang oragnisasi internaisonal dan ruang lingkupnya
2. Memahami tentang oraganisasi internasional seperti tahkta suci

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Organisasi International

Para sarjana hokum international padaumumnya mendefinisikan organisasi


international dengan memberikan kriteria-kriteria, serta elemen-elemen dasar atau
syarat minimal yang harus dimiliki oleh suatu entitas yang bernama organisasi
international. Hal inilah yang menyulitkan untuk didapatkannya suatu definisi yang
umum. Beberapadefinisiyang diutarakan antara lain:

 Bowett D.W.
Dalam bukunya “Hukum Organisasi International” Bowett memberikan batasan
definisi organisasi international, bahwa tidak ada suatu batasan mengenai organisasi
publik international yang dapat diterima secara umum. Pada umumnya organisasi ini
merupakan organisasi permanen yang didirikan berdasarkan perjanjian international
yang kebanyakan merupakan perjanjian multilateral dari pada perjanjian bil ateral
yang diertai beberapa kriteria tertentu mengenai tujuannya.
 Starke

Dalam bukunya “An Introduction to International Law”, Starke membandingkan


fungsi, hak, dan kewajiban serta wewenang berbagai organ lembaga international
dengan Negara modern. Starke menegaskan pada awalnya seperti fungsi suatu Negara
modern mempunyai hak, kewajiban, dan kekuasaan yang dimiliki beserta alat
perlengkapannya, semua itu diatur oleh hokum nasional yang dinamakan Hukum Tata
Negara sehingga dengan demikian organisasi international sama halnya dengan alat
perlengkapan Negara modern yang diatur oleh hokum konstitusi international.

 Sumaryo Suryokusumo
Organisasi international adalah suatu proses organisasi international juga
menyangkut aspek-aspek perwakilan dari tingkat proses tersebut yang telah dicapai
pada waktu tertentu. Organisasi international juga diperlukan dalam rangka kerjasama
menyesuaikan dan mencari kompromi untuk menentukan kesejahteraan serta
memecahkan persoalan bersama serta mengurangi pertikaian yang timbul.

3
 Daniel S. Cheever dan H. Field Haviland Jr.
Organisasi international adalah pengaturan bentuk kerja sama internationalyang
melembaga antara Negara-negara, umumnya berlandaskan suatu persetujuan dasar
untuk melaksanakan fungsi-fungsi yang memberikan manfaat timbal balik yang
dilaksanakan melalui pertemuan-pertemuan serta kegiatan-kegiatan staf secara
berkala.
 NA Maryan Green

Green memberikan batasan langsung tentang organisasi international dengan


mengatakan “organisasi international adalah organisasi yang dibentuk berdasarkan
suatu perjanjian dengan tiga hal atau lebih Negara-negara menjadi peserta.

 Dr. Boer Mauna

Organisasi international adalah suatu perhimpunan Negara-negara yang merdeka


dan berdaulatyang bertujuan untuk mencapai kepentingan-kepentingan besama
melalui organ-organ dari perhimpunan itu sendiri.

 Teuku May Rudy

Organisasi international didefinisikan sebagaipola kerjasama yang melintasi


batas-batas Negara dengan didasari struktur organisasi yang jelas dan lengkap serta
diharapkan/diproyeksikan untuk berlangsung serta melaksakan fungsinya secara
berkesinambungan dan melembaga guna mengusahakan tercapainya tujuan-tujuan
yang diperlukan serta disepakati bersama baik antara pemerintah dengan pemerintah
maupun antara sesame kelompok non pemerintah pada dasar Negara yang berbeda.

2.2 Struktur dan keanggotaan organisasi international


Struktur dari suatu organisasi international dibentuk berdasarkan dari organisasi
international itu sendiri. Pada setiap organisasi international terdapat penggunaan
istilah yang berbeda-beda di dalam struktur organisasinya. Secara umum struktur dari
suatu organisasi antara lain:
a) Executive Board

Tugasnya yaitu mempersiapkan agenda untuk kongres, sebagai sepervisi


secretariat dan anggaran belanja dan memutuskan masalah yang timbul ketika
Kongres Umum tidak bersidang.

4
b) Governing Board

Governing Board memiliki tugas yang mandiri terlepas dari Kongres Umum.
Tugas yang diembannya adalah tugas yang dipercayakan oleh organisasi dan atas
nama organisasi secara keseluruhan.

c) Komisi dan Komite

Komisi mempunyai tugas yang lebih luas dan lebih penting dari komite. Komite
biasanya terdiri dari kelompok kerja. Menurut Hendry G, Schermers, ada 5 tipe
komisi yaitu komisi sesuai dari Kelompok Kepentingan (Consulative Comission),
Komisi Konsultasi dari Kelompok Kepentingan (Consulative Comission of Interest-
Groups), Komisi Penasihat Ad hoc (Ad hoc Advisory Comission), Komite Prosedural
(Procedural Comission), dan Komisi Regional dan Kelompok Regional (Regional
Comission an interest-Group).

d) Sekretariat

Suatu organisasi international membutuhkan sekertariat untuk mengurus


kepentingan organisasi sehari-hari. Persyaratan suatu Negara untuk menjadi anggota
dalam suatu organisasi international ditentukan dalam Anggaran Dasar Organisasi
tersebut. Sebagai contoh persyaratan keanggotaaan di PBB, PBB membedakan antara
anggota asli (original member) dan anggota yang akan dating (admitted member).
Permohonan untuk menjadi anggota yang diajukan oleh pihak yang berwenang
menurut hokum international, seperti kepala Negara atau perdana menteri ataumenteri
luar negeri atau pejabat diplomatic yang diakreditasikan di organisasi tersebut atau
Negara yang ditunjuk untuk menyiapkan dokumen ratifikasi. Dalam penerimaan
keanggotaan biasanya ada 2 prosedur yang harus ditempuh yaitu adanya permintaan
dari calon anggota dan Negara yang bersangkutan telah meratifikasi anggaran dasar
organisasi international dimana Negara tersebut ingin menjadi anggota. Jadi, didalam
penerimaan keanggotaan terdapat 2 tindakan yaitu tindakan yang sesuai dengan
hokum nasional dan tindakan dalam international.

5
2.3 Klasifikasi Organisasi International
Organisasi international dapat diklasifikasikan menurut beberapa cara sesuai
dengan kebutuhan atau menurut cara peninjauan organisasi tersebut, yaitu:
a. Klasifikasi yang didasarkan antara organisasi internasional yang permanen
Pembedaan antara organisasi internasional permanen dan tidak permanen
terlihatapabila dilihat dari jangka waktu didirikannya organisasi internasional
tersebut. Organisasi permanen adalah organisasi international yang didirikan
untuk jangka waktu tidak terbatas, contohnya PBB. Sebaliknya, organisasi
internasional tidak permanen adalah organisasi internasional yang
jangkawaktunya telah ditetapkan, misalnya untuk jangka waktu 3 tahun atau 5
tahun apabila tujuan organisasi tersebutu tercapai, maka dapat dibubarkan.
b. Klasifikasi yang didasarkan pada organisasi internasional publik dan organisasi
internasional privat atau Non Govermental Organization (NGO).
Organisasi internasional publik dipakai untuk menunjukkan bahwa organisasi
internsional tersebut didirikan atau anggotanya adalah pemerintah. Untuk dapat
dikatan sebagai organisasi internasional public, maka harus terpenuhi syarat-
syarat antara lain:
1) Organisasi internasional tersebut haruslah didirikan berdasarkan pada
perjanjian internasional.
2) Organisasi internasional harus mempunyai alat perlengkapan (organ).
3) Hukum yang berlaku untuk organisasi internasional itu adalh hokum
internasional.
Organisasi internsional yang tidak memiliki syarat sebagai organisasi
internasional publik sebagaimana yang telah diterangkan diatas maka organisasi
internasional ini disebut sebagai Organisasi Privat. Organisasi internasional privat
dikuasai oleh hukum nasional dari salah satu negaranya.
Untuk dapat disebut sebagai organisasi internasionalnprivat, pernyataan yang
harus dipenuhi antara lain:
1) Tujuan haruslah merupakan tujuan internasional.
2) Harus mempunyai anggota dimana setiap anggota memiliki hak suara.
3) Didirikan berdasarkan pada anggaran dasar dan harus mempunyai markas besar.

6
4) Pejabat atau pegawai yang mempunyai tugas menjalankan pekerjaan organisasi
harus terdiri dari berbagai Negara atau bangsa.
5) Organisasi harus dibiayai oleh anggota yang berasal dari berbagai Negara atau
bangsa. Organisasi harus berdiri sendiridan masih aktif.Organisasi yang tidak
aktif lebih dari 5 tahun tidak diakui lagi.

c. Klasfikasi yang didasarkan pada keanggotaannya


klasifikasi ini didasarkan pada sistem keanggotaaanya, untuk itu dibedakan
antara organisasi yang bersifat universal dan organisasi yang bersifat terbatas.
Organisasi yang universal atau disebut juga organisasi internasional global, yaitu
organisasi internasional yang keanggotaannya terdiri dari Negara-negara tanpa
membedakan sistem pemerintahannya atau sistem perekonomiannya. Menurut
H.G.Schermers, organisasi universal mempunyai sifat antara lain:
1) Universal
Sifat universal memang sukar dicapai, PBB bersifat universal namun
ada Negara yang tidak menjadi anggota PBB, seperti swiss. Organisasi
universal adalah organisasi yang operasinya meliputi seluruh dunia.
Peraturan yang dibuat oleh organisasi internasional yang universal benar-
benar suatu peraturan dari hukum dunia.
2) Adanya Kepentingan Pokok
Dikarenakan oleh semakin majunya teknologi dalam transportasi,
komunikasi dan informasi, maka masyarakat internasional semakin butuh
adanya kerjasama dan masalah-masalah internasional seperti perhubungan
udara, laut, meteoroloi, penempatan kabel bawah laut, dll. Masalah tersebut
memerlukan pengaturan dan standarsasi internasional untuk menciptakan
aturan internasional, untuk itu organisasi internasional universal sangat
berperan penting bagi dunia internasional.
3) Heterogenitas
Adanya perbedaan agama, ras, dan kebudayaan mendorong organisasi
internasional universal untuk bertindak secara adil dan tidak memihak
sebelah.

7
Berbeda dengan organisasi universal yang anggotanya terbuka untuk semua
Negara tanpa memperhatikan latar belakang politik, ekonomi, buaday, maka
untuk organisasi internasional yang terbatas keanggotaannya didasarkan pada
kriteria tertentu.
Organisasi internasional yang terbatas dapat dibedakan menjadi 3 yaitu:
a) Organisasi Regional
Di dalam organisasi regional ini pada kenyataannya tidak semata-mata
didasarkan pada letak geografis dari anggotanya, tetapi regional disini lebih
kepada kepentingan politik dari pada letak geografis. Sebagaimana dengan
organisasi universal, maka organisasi regionaldapat digolongkan menurut
sifat cara kerjanya atau keanggotaannya.Penggolongan tersebut yaitu
Organisasi dalam semua bidang, Organisasi Pertahanan, dan Organisasi
Fungsional.
b) Organisasi dengan latar belakang yang sama.
c) Organisasi fungsional.

d. Klasifikasi yang didasarkan pada sifat organisasisupranasional


Organisasi yang sifatnya supranasional ini berbeda dengan organisasi
internasional yang sifatnya koordinatif. Pada organisasi internasional yang
mempunyai kewenangan membuat keputusan atau mengeluarkan peraturan yang
langsung mengikat Negara anggota, bahkan ada yang langsung mengikat individu
dari Negara anggotanya atau perusahaan dinegar anggota.

e. Klasifikasi yang didasarka pada fungsinya


Ada organisasi internasional yang dibentuk menjalankan fungsi khusus,
klasifikasi yang didasarkan pada fungsi khusus dapat dibedakan menjadi:
1) Fungsi Pengadilan.
2) Fungsi Administrasi.
3) Fungsi Legislatif Semu.
4) Fungsi Serba Guna.

8
2.4 Organisasi Internasional sebagai Subjek Hukum Internasional
Subjek hukum adalah pemegang hak dan kewajiban menurut hukum dan
pemegang hak dan kewajiban hukum itu adalah kemampuan untukmengadakan
hubungan-huungan hukum dengan sesame pemegang hak dan kewajibanhukum. Jadi
organisasi internasional sebagai pemegang hak dan kewajiban menurut hukum
internasional. Kedudukan organisasi internasional sebagai subjek hukum internasional
tidak diragukan lagi, walaupun pada mulanya belum ada kepastian tentang hal
tersebut. Sebagai subjek hukum internasional, maka organisasi internasional itu
personalitas hukum di dalam hukum internasional. Dengan diterimanya organisasi
internasional sebagai subjek hukum internasional, berarti organisasi internasional itu
mempunyai hak dan kewajiban menurut hukum internasional. Hak dan kewajiban
tersebut antara lain mempunyai wewenang untuk menuntut didepan pengadilan,
sebaliknya juga dapat dituntut, memeroleh dan memiliki benda-benda bergerak,
memiliki kekebalan dan hak-hak istimewa.
Untuk mengetahui apakah suatu organisasi internasional mempunyai status sebagai
subjek hukum internasional, maka harus dilihat dari anggaran dasar organisasi
internasional tersebut. Dalam anggaran dasar organisasi internasional tersebut juga
diketahui apakah organisasi tersebut mempunyai organ atau alat perlengkapan yang
mempunyai wewenang menurut hukum internasional, misalnya membuat perjanjian
dengan subjek hukum internasional lainnya atas nama organisasi tersebut.
Sebagai akibat hukum yang lain dari kedudukan organisasi internasional sebagai
subjek hukum ialah organisasi internasional mempunyai hak-hak istimewa dan
kekebalan bagi para pejabat organisasi internasional tersebut mauoun terhadap arsip
dokumen, serta pajak dan bea cukai untuk kekayaan dan milik dari hukum nasional
dimana pejabat, arsip, dokumen, dan kekayaan organisasi interasional itu berbeda.

9
2.5 Jenis-jenis Organisasi Internasional

Organisasi internasional adalah organisasi yang beranggotakan lebih dari satu


negara. Beberapa organisasi internasional berukuran sangat besar, contohnya
perusahaan bisnis. Ada juga organisasi internasional yang berukuran kecil dan
didedikasikan untuk tujuan tertentu seperti konservasi suatu spesies.

Berikut adalah jenis jenis organisasi intrernasional :

1. interntional Governmental Organizations (IGOs)

Organisasi antarpemerintah atau IGOs terbentuk karena banyak pemerintah yang


membuat organisasi internasional. Ada lebih dari 300 organisasi antar
pemerintah di seluruh dunia. Organisasi antarpemerintah terdiri dari negara-
negara berdaulat. Organisasi antarpemerintah merupakan aspek penting dari
hukum internasional.

Salah satu organisasi antar pemerintah yang paling dikenal dan paling besar
adalah United Nations (Perserikatan Bangsa-Bangsa atau PBB). PBB dibentuk
pada akhir perang dunia II, dengan bertujuan untuk menghindari perang di masa
depan. Tujuan utama dari PBB sendiri adalah menjaga perdamaian di seluruh
dunia. PBB memiliki beberapa sub kelompok khusus seperti World Health
Organization (WHO) atau Organisasi Kesehatan Dunia. WHO memiliki
tanggung jawab untuk memberikan arahan tentang masalah kesehatan
internasional dan menetapkan standar kesehatan. Selain WHO, ada juga
organisasi yang berfokus pada budaya seperti United Nations Educational
Scientific and Cultural Organizations (UNESCO). Ada juga beberapa negara
yang membentuk organisasi multi negara dengan tujuan ekonomi, politik dan
militer seperti Amerika Serikat, Kanada, Negara-negara Eropa, yang merupakan
anggota North Atlantic Treaty Organization (NATO). NATO adalah organisasi
pertahanan. Negara-negara yang termasuk anggota NATO telah memiliki
perjanjian untuk saling mendukung selama konflik.

2. International Nongovernmental Organizations (INGOs or NGOs)

Tidak seperti organisasi antar pemerintah, INGOs terdiri dari individu, bukan
korporasi atau pemerintahan. INGOs melayani berbagai fungsi dan mewakili
berbagai kepentingan. Aktor non pemerintah adalah organisasi yang tidak

10
memiliki afiliasi dengan pemerintah tapi memainkan peran penting dalam politik
internasional.

3. Korporasi Multinasional

Beberapa grup internasional ada yang mencari keuntungan. Contohnya adalah


perusahaan Toyota, pembuat mobil terbesar di dunia. Toyota sendiri adalah
perusahaan multinasional. Toyota memiliki kantor pusat di Jepang dan telah
memiliki pabrik di seluruh dunia termasuk China, Amerika Serikat dan Afrika
Selatan. Toyota menjual dan memproduksi mobil di berbagai negara. Perusahaan
multinasional seperti Toyota harus mempertimbangkan budaya dan tradisi lokal
ketika ingin mendirikan pabrik dan produk di suatu negara tertentu.perusahaan
multinasional lain adalah Coca-Cola yang berbasi di Atlanta. Selain itu ada juga
perusahaan berlian de Beers yang berbasis di Afrika Selatan dan Adidas yang
berbasis di Jerman.

4. Organisasi Nonprofit

Organisasi non profit berarti organisasi ini tidak mencari keuntungan materi.
Lembaga non profit biasanya memiliki fokus atau minat yang sama seperti
lingkungan, bantuan kemanusiaan bahkan hiburan. Salah satu contoh organisasi
non profit adalah National Geographic Society. National Geographic Society
dibentuk pada tahun 1888 dan berbasis di Washington D.C. National Geographic
Society adalah salah satu lembaga ilmiah dan pendidikan terbesar di dunia.
Organisasi ini berfokus pada eksplorasi, geografi, arkeologi, dan ilmu
pengetahuan alam.Organisasi internasional lain yang memiliki minat yang lebih
spesifik adalah International Olympic Committee, organisasi non profit
internasional yang berbasis di Swiss. International Olympic Committee mengatur
dalam olimpiade, olahraga dan atlet dari seluruh dunia. Organisasi non profit
lainnya yang terkenal adalah The Red Cross atau Palang Merah. The Red Cross
bertugas untuk memberikan bantuan kepada daerah-daerah yang mengalami
kesulitan. The Red Cross adalah organisasi yang berbasis di Swiss.

5. Organisasi Internasional Lainnya

Beberapa organisasi internasional menggabungkan ketiga jenis organisasi.


Mereka menciptakan pendapatan atau keuntungan untuk mendukung diri mereka

11
sendiri. Ada juga organisasi internasional yang tidak memiliki tujuan-tujuan
tersebut contohnya agama yang terorganisir. Terkadang, agama secara langsung
dapat mempengaruhi pemerintah. Contohnya, pemerintah Israel mendukung
orang Yahudi dan Yudaisme di seluruh dunia. Orang yahudi dari negara lain
memiliki hukum resmi untuk kembali ke Israel dan dapat menetapkan
kewarganegaraan. Agama yang terorganisir juga dapat mempengaruhi
pemerintah secara tidak langsung. Contohnya para imam dan uskup Gereja
katolik. Mereka mempengaruhi jemaat mereka yang sangat banyak. Umat katolik
dipimpin oleh Paus yang berkantor pusat di Vatikan, Italia. Gereja katoliknya
pun dijalankan seperti layaknya perusahaan internasional. Para imam, suster dan
uskup setempat bekerja dengan kongregasinya untuk membuat hidup lebih baik
bagi komunitas mereka. Hal ini mirip dengan cara kerja perusahaan internasional
yang mengatur para anggotanya di negara lain. Dengan beragamnya organisasi
internasional yang ada, tujuannya pun beragam, seperti kegiatan kemanusiaan,
budaya, sosial, ekonomi, pemeliharaan ketertiban, keamanan, dan perdamaian
internasional. Semua itu dapat Grameds pelajari pada buku Why? International
Organization yang dikemas secara menarik.

12
BAB III

PENUTUP

2.6 KESIMPULAN

Organisasi internasional merupakan sebagai suatu struktur formal dan


berkelanjutan yang dibentuk atas suatu kesepakatan antar anggota-anggota
(pemerintah dan non pemerintah) dari dua atau lebih negara berdaulat dengan tujuan
untuk mengejar kepentingan bersama para anggotanya. Lebih lanjut, upaya
mendefinsikan suatu organisasi internasional harus melihat tujuan yang ingin dicapai,
institusi-institusi yang ada, suatu proses perkiraan peraturan-peraturan yang dibuat
pemerintah terhadap hubungan antara suatu negara dengan aktor-aktor non negara.
Keberhasilan suatu organisasi internasional dapat dilihat dari kebijakan dan cara untuk
mengimplementasikannya. Keberhasilan di bidang ini tergantung dari sikap otonomi
organisasi dan kepercayaan anggota atas kepemimpinan politis organisasi tersebut,
tetapi yang paling penting adalah persepsi dari pemerintah negara anggota tentang
seberapa jauh bantuan maupun kebijakan yang dikembangkan oleh organisasi yang
akan sesuai dengan kepentingan nasional mereka. Oleh sebab itu anggota dapat
mendorong ataupun menghalangi perkembangan bantuan ataupun kebijakan yang
dilakukan oleh organisasi sesuai dengan penilaian mereka dengan mempertimbangkan
untung dan ruginya bagi kepentingan nasional negara tersebut. Bila pengembangan
bantuan dan kebijakan tertentu oleh organisasi dipandang berguna.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ade maman Suherman, SH. MSc. “Organisasi Interasional danIntegrasi Regional dalam
Perspektif Hukum dan Globalisasi.” Jkarta: Penerbit Ghalia Indonesia, 2003.

Drs. Teuku May Rudi, SH., MA., MIR, “Administrasi dan Organisasi Internasional”,
Bandung: PT. Refika Aditama,1998.

Bowett D.W. “The Law of International Institutional,” London, Butter Wort, 1970.

Starke J.G. Introduction to International Law. Butter Wort, London, 1997.

Boer Mauna, “Hukum Internasional: Pengertian, peran dan fungsi dalam era dinamika
global”, Bandung, PT. Alumni, 2005.

F. Sugeng Istanto,” Hukum Internasional”, Yogyakarta, Penerbit Universitas Atma Jaya,


1994.

14

Anda mungkin juga menyukai