Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

LEMBAGA HUBUNGAN DAN ORGANISASI INTERNASIONAL


“Organisasi Non Pemerintah, Organisasi Internasional yang Berfungsi sebagai
Organisasi Keagamaan(Collective Derfence, Collective Security), Menganalisis
Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional”

Oleh :

Kelompok 7

Lifta Nisa Ulmarhamah (20129302)


Ubaidah (20129086)

DOSEN PENGAMPU :

Dra. Reinita, M.Pd

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSUTAS NEGERI PADANG
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah menjadikan manusia
sebagai makhluk sempurna yang dilengkapi dengan akal pikiran,supaya manusia mampu
memanfaatkannya untuk memenuhui kebutuhan hidup. Kemudian shalawat beserta salam
penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW selaku utusan Allah SWT yang brtugas
untuk menyampaikan risalah-nya sebagai petunjuk dan peringatan untuk manusia.

Penulisan makalah ini menjadi suatu bahan bagi penulis untuk memenuhui tugas mata
kuliah Lembaga Hubungan dan Organisasi Internasional. Secara umum makalah ini memuat
materi tentang “Organisasi Non Pemerintah, Organisasi Internasional yang Berfungsi sebagai
Organisasi Keagamaan(Collective Derfence, Collective Security), Menganalisis Hubungan
Internasional dan Organisasi Internasional”. Penulis telah berusaha semaksimal membuat
makalah ini, walaupun masih ada kekurangan. Pada kesempatan ini, penulis tidak lupa
menyampaikan rasa terima kasih dan kepada pihak yang ikut membantu dalam penyelesaian
makalah ini terutama kepada: Ibu Reinita,M.Pd selaku dosen pembimbing yang senantiasa
memberikan arahan dalam proses perkuliahan. Dan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang
tidak dapat disebutkan satu persatu. Semoga bimbingan dan bantuan yang telah diberikan,
menjadi amal kebaikan disisi Allah SWT.

Penulis mengharapkan kritikan dan saran demi kemajuan penulis dimasa depan.
Semoga makalah dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, baik yang terkait secara
langsung maupun tidak langsung. Akhir kata, semoga Allah SWT selalu memberikan kekuatan
dan memberkahi semua amal baik yang telah kita perbuat. Aamiin.

Bukittinggi, 12 Desember 2023


Penyusun

Kelompok 7

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................................................... ii


DAFTAR ISI......................................................................................................................................... iii
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................................. 1
I. LATAR BELAKANG ............................................................................................................... 1
II. RUMUSAN MASALAH ....................................................................................................... 1
III. TUJUAN ................................................................................................................................ 1
BAB II .................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN .................................................................................................................................... 2
1. Organisasi Non Pemerintah ..................................................................................................... 2
2. Organisasi Internasional yang Berfungsi sebagai Organisasi Keamanan (Collective
Derfence, Collective Security) .......................................................................................................... 3
3. Menganalisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional................................. 5
BAB III................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .............................................................................................................................................. 7
A. SIMPULAN ............................................................................................................................... 7
B. SARAN ....................................................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................ 8

iii
BAB I

PENDAHULUAN

I. LATAR BELAKANG
Menurut Undang-Undang No.17 tahun 2013 pasal 1 ayat 1, NGO adalah
organisasi yang didirikan dan dibentuk oleh masyarakat secara sukarela atas dasar
kesamaan aspirasi, kehendak, kebutuhan, kepentingan, kegiatan, dan tujuan untuk
berpartisipasi dalam pembangunan demi tercapainya tujuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia (NKRI) yang berdasarkan Pancasila. Perubahan politik global
yang antara lain ditandai dengan menguatnya peran aktor non pemerintah
merupakan sebuah dinamika baru dalam konstalasi hubungan internasional.
Sistem keamanan internasional kolektif merupakan kesepakatan politik dan
hukum internasional yang dituangkan dalam ketentuan hukum di dalam Piagam
PBB. Hubungan internasional sangat penting bagi suatu negara, karena tidak ada
satu negara pun yangsanggup hidup sendiri. Setiap negara pasti membutuhkan
bantuan dari negara lain. Oleh karena itu, perlu adanya pembahasan lebih lanjut
terkait judul karya tulis ini.

II. RUMUSAN MASALAH


1. Apa itu Organisasi Non Pemerintah?
2. Apa itu Organisasi Internasional yang Berfungsi sebagai Organisasi Keamanan
(Collective Derfence, Collective Security)?
3. Bagaimana analisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional?

III. TUJUAN
1. Untuk mengetahui Organisasi Non Pemerintah
2. Untuk mengetahui Organisasi Internasional yang Berfungsi sebagai Organisasi
Keamanan (Collective Derfence, Collective Security)
3. Untuk mengetahui analisis Hubungan Internasional dan Organisasi
Internasional

1
BAB II

PEMBAHASAN

1. Organisasi Non Pemerintah


Organisasi non-pemerintah dapat bersifat bersifat organisasi internasional yang
disebut INGO (international non governmental organization) dan dapat juga hanya
bersifat intra-nasional yang disebut NGO (non governmental organization).
Perbedaannya hanya pada keanggotaan organisasi, mitra kerjasama serta ruang lingkup
kegiatan organisasinya. NGO dapat juga bersifat internasional (INGO) dengan ruang
lingkup terbatas secara regional saja.
Bentuk-bentuk organisasi internasional berdasarkan cakupannya secara
internasional:
1) global – Umum
2) Regional – Umum
3) Global – Khusus
4) Regional – Khusus

Hanya, pada umumnya INGO bergerak di bidang-bidang khusus saja. Kriteria


persyaratan bagi organisasi internasional non-pemerintah (INGO), menurut “The
Union of International Associtions”, adalah:

a. Tujuan organisasi harus sepenuhnya bersifat/berciri internasional, dengan


menegaskan keterlibatan organisasi lebih daripada sekedar hubungan bilateral
(antara dua negara), atau sekurang-kurangnya mencakup kegiatan organisasi pada
3 (tiga) negara.
b. Keanggotaannya harus terbuka, mencakup individu-individu serta kelompok-
kelompok di wilayah/negara yang termasuk ruang lingkup organisasi tersebut,
dengan sekurang-kurangnya mencakup individu atau kelompok dari 3 (tiga) negara.
c. Anggaran dasar organisasi harus mengandung ketentuan mengenai
pemilihan/pergantian pimpinan dan pengurus secara berkala/periodik, dengan tata
cara pemilihan yang disusun sedemikian rupa menghindari pengisian jabatan-
jabatan dan pengendalian organisasi hanya orang-orang dari satu negara saja.
d. Pendanaan/pembiayaan pokok (substansial) bagi kegiatan organisasi harus berasal,
atau mencakup sumbangan dari sekurang-kurangnya 3 (tiga) negara.

2
Sejarah Perkembangan INGO
Bentuk INGO mulai dikenal pada tahun 1846. Yang tercatat sebagai INGO
pertama, dalam berbagai literatur, adalah World’s Evangelical Alliance (Perhimpungan
Penginjil Sedunia). Kemudian menyusul terbentuknya beberapa INGO lainnya, sejak
pertengahan abad ke XIX (sekitar tahun 1860). Berjalan seiring dengan
berkembanganya kerjasama internasional dalam bentuk organisasi-organisasi
internasional antarpemerintah (IGO/ international government organitation).
Setelah PD I dan PD II maka banyak INGO terbentuk, seperti juga halnya IGO
yang makin digandrungi pada masa itu. Untuk bentuk kerjasama IGO, perkembangan
pesat terjadi antara tahun 1921 sampai tahun 1930, dan antara tahun 1941 sampai 1960.
Pertikaian antarnegara dan juga perdebatan ideologi dan kepentingan, ternyata cukup
berperan dalam menghambat keberhasilan yang ingin dicapai melalui INGO. Dan tidak
dapat dipungkiri sepenuhnya bahwa INGO memang telah berusaha berbuat banyak dan
cukup bermanfaat dalam menanggulangi berbagai masalah umat manusia serta
lingkungan hidup. Namun, perkembangan serta usaha INGO itu bergerak lamban dan
kurang terarah.
Berikut beberapa INGO di Indonesia yang terdaftar oleh Kementrian Luar
Negeri Indonesia (data lebih banyak dapat dilihat pada laman INGO kemlu
https://ingo.kemlu.go.id/index.php/ingo_list/index/3 ) :
- Muslim World League (MWL)
- AIDS Healthcare Foundation
- World Neighbors (WN)
- Oxfam
- Orangutan Foundation (OF-UK)

2. Organisasi Internasional yang Berfungsi sebagai Organisasi Keamanan


(Collective Derfence, Collective Security)
i. Collective Derfence
Collective Defense atau dalam Bahasa Indonesia adalah Pertahanan
kolektif didefinisikan sebagai suatu perjanjian (treaty) dimana dua negara atau
lebih berjanji untuk saling membantu dalam hal terjadinya serangan dari luar.
Dapat disimpulkan bahwa Pertahanan Kolektif adalah sebuah bentuk partisipasi
dalam suatu peristiwa agresi atau penyerangan, negara-negara yang tergabung
dalam aliansi tersebut berperan untuk membela negara yang diserang,

3
mempertahankan kelompok pertahanan tersebut dari serangan luar dengan
segala sistem milisi yang dimiliki, serta memberikan bantuan dalam pemulihan
keamanan. Sederhananya, Pertahanan kolektif berarti serangan terhadap satu
Sekutu dianggap sebagai serangan terhadap semua Sekutu. Contoh yang dapat
diambil dari jenis pengaturan keamanan seperti ini adalah NATO dan
Organisasi Negara-Negara Amerika.
NATO Pakta Pertahanan Atlantik Utara atau dalam bahasa Inggris biasa
disebutdengan NATO (North Atlantic Treaty Organisation) adalah sebuah
organisasi internasional untuk keamanan bersama yang didirikan pada tahun
1949, sebagai bentuk dukungan terhadap Persetujuan Atlantik Utara yang
ditanda tangani di Washington, DC pada 4 April1949.
ii. Collective Security
Ketika PBB sedang digagas dan dirancang, muncul pemikiran bahwa
perdamaian internasional dapat dipelihara dan perang dapat dicegah mana kala
ada Organisasi Internasional yang mampu merancang dan memfasilitasi serta
mengimplementasikan kerjasama aktif di antara kekuatan utama militer di
dunia. Inilah pemikiran rasional yang menjadi dasar bagi konsep Keamanan
Internasional Kolektif (International Collective Security) dan diterima menjadi
bagian dari sistem internasional yang terlembaga dalam organisasi PBB.
Collective Security adalah sebuah usaha beberapa negara yang bertindak
bersama dengan rencana untuk meningkatkan keamanan mereka bersama.
Collective Security adalah bagian dari studi Keamanan dan Konsep keamanan
secara umum. Bentuk dari Collective Security diilustrasikan dengan sangat baik
oleh sistem Aliansi. Aliansi juga berbasis pada prinsip satu untuk semua dan
semua untuk satu seperti dalam prinsip Collective Security. Lebih spesifiknya,
Aliansi berfungsi sebagai badan pertahanan kolektif yang melindungi
anggotanya dari ancaman keamanan langsung dan lebih terfokus pada ancaman
dari luar, sedangkan keamanan di dalam diurus secara kolektif oleh anggota.
Logika dasar dari sebuah Collective Security terletak pada dua hal.
Pertama, mekanisme Balancing yang diberlakukan di bawah Collective
Security dapat mencegah perang dan menghentikan agresi, jauh lebih efektif
dibandingkan dengan mekanisme yang dilakukan dalam setting yang anarki.
Kedua, Collective Security terinstitusi dengan pemikiran ‘all against one’,

4
untuk berkontribusi dalam Sistem Internasional yang mana dalam keadaan
stabil dapat menciptakan suatu hubungan ‘kerjasama’, bukan ‘kompetisi’.
Jadi, Keamanan kolektif adalah perjanjian keamanan politik, regional,
atau global yang setiap penandatangannya mengakui bahwa keamanan satu
pihak adalah kepentingan semua pihak. Semua negara penandatangan berjanji
akan memberi respon bersama terhadap ancaman dan pelanggaran perdamaian.
Keamanan kolektif lebih ambisius daripada sistem keamanan aliansi atau
pertahanan kolektif karena mencakup semua negara di suatu kawasan dan
menanggapi berbagai potensi ancaman. Salah satu bentuk dari Collective
Security yaitu CSTO (Collective Security Treaty Organization). CSTO
merupakan sebuah organisasi keamanan kolektif yang didirikan dengan tujuan
untuk menjaga keamanan dan kedaulatan dari beberapa negara-negara mantan
negara Uni Soviet, atas dasar bahwa mereka baru merdeka dan dibutuhkannya
sebuah organisasi keamanan yang dapat dibentuk dengan tujuan untuk saling
membantu dan saling menjaga satu dengan yang lainnya.

3. Menganalisis Hubungan Internasional dan Organisasi Internasional


Hubungan internasional merupakan suatu bentuk interaksi antar aktor yang
melewati lintas batas negara. Hubungan internasional juga dapat didefinisikan sebagai
studi tentang hubungan atau interaksi antar aktor yang berpartisipasi di dalam politik
internasional yang meliputi aktor negara (state) maupun aktor non negara (non-state)
seperti organisasi internasional, individu, kelompok individu. Interaksi tersebut dapat
berbentuk simetris yakni negara dan negara ataupun non negara dan non negara maupun
non simetris yakni negara dan non negara. Interaksi ini dapat berwujud kerja sama,
aliansi, interaksi dalam organisasi maupun konflik dan perang (Darmayadi, 2015: 44-
45).
Organisasi internasional merupakan aktor hubungan internasional non negara
yang memiliki peran penting dalam dunia internasional. Organisasi internasional
berasal dari dua kata yaitu “organisasi” dan “internasional”. Kata internasional dapat
diartikan dalam beberapa makna yaitu pertama, intergovernmental atau interstate yang
berarti hubungan antara wakil resmi dari pemerintah negara-negara berdaulat. Kedua,
aktivitas antar individu dan kelompok di negara lain yang juga termasuk hubungan
intergovernmental yang disebut hubungan transnational. Ketiga, hubungan antara

5
badan pemerintah di suatu negara dengan badan pemerintah di negara lainnya (seperi
departemen pertahanan) dimana hubungan tersebut tidak melalui jalur kebijakan luar
negeri disebut transgovernmental. Sedangkan organisasi dapat dijelaskan sebagai suatu
proses, sehingga organisasi internasional merupakan aspek-aspek representatif dari
suatu fase dalam proses tersebut yang ingin dicapai dalam kurun waktu tertentu
(Perwita & Yani, 2011: 91-92).
Jadi, dapat dianalisa bahwa antara hubungan internasional dan organisasi
internasional terdapat hubungan yaitu, dalam hubungan internasional terdapat
actor/pelaku hubungan internasional non negara.

6
BAB III

PENUTUP

A. SIMPULAN
Organisasi non-pemerintah dapat bersifat bersifat organisasi internasional yang
disebut INGO (international non governmental organization) dan dapat juga hanya
bersifat intra-nasional yang disebut NGO (non governmental organization). Bentuk
INGO mulai dikenal pada tahun 1846. Yang tercatat sebagai INGO pertama, dalam
berbagai literatur, adalah World’s Evangelical Alliance (Perhimpungan Penginjil
Sedunia). Kemudian menyusul terbentuknya beberapa INGO lainnya, sejak
pertengahan abad ke XIX (sekitar tahun 1860). Setelah PD I dan PD II maka banyak
INGO terbentuk, seperti juga halnya IGO yang makin digandrungi pada masa itu.
Organisasi Internasional yang Berfungsi sebagai Organisasi Keamanan.
Collective Defense atau dalam Bahasa Indonesia adalah Pertahanan kolektif
didefinisikan sebagai suatu perjanjian (treaty) dimana dua negara atau lebih berjanji
untuk saling membantu dalam hal terjadinya serangan dari luar. Collective Security
adalah sebuah usaha beberapa negara yang bertindak bersama dengan rencana untuk
meningkatkan keamanan mereka bersama. Collective Security adalah bagian dari studi
Keamanan dan Konsep keamanan secara umum. Bentuk dari Collective Security
diilustrasikan dengan sangat baik oleh sistem Aliansi.
Hubungan internasional merupakan suatu bentuk interaksi antar aktor yang
melewati lintas batas negara. Organisasi internasional merupakan aktor hubungan
internasional non negara yang memiliki peran penting dalam dunia internasional. antara
hubungan internasional dan organisasi internasional terdapat hubungan yaitu, dalam
hubungan internasional terdapat actor/pelaku hubungan internasional non negara.

B. SARAN
Demi kesempurnaan makalah ini, kami sangat berharap kritik dan saran yang
sifatnya membangun. Dan untuk memperluas pengetahuan tentang organisasi
internasional, silahkan mencari sumber referensi-referensi lainnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

Indonesia, O. I. (n.d.). Daftar INGO yang Teregistrasi. Retrieved from ingo.kemlu.go.id:


https://ingo.kemlu.go.id/index.php/ingo_list/index/3

NATO. (n.d.). Pertahanan Kolektif dan Pasal 5. Retrieved from nato.int:


https://www.nato.int/cps/en/natohq/topics_110496.htm

STEKOM, U. (n.d.). Keamanan Kolektif. Retrieved from p2k.stekom.ac.id:


https://p2k.stekom.ac.id/ensiklopedia/Keamanan_kolektif

UNIKOM, E. (n.d.). Hubungan Internasional. Retrieved from elib.unikom.ac.id:


https://elib.unikom.ac.id/download.php?id=381798

Unikom, R. (n.d.). Non Government Organization. Retrieved from repository.unikom.ac.id:


https://repository.unikom.ac.id/34268/1/BAB%20XII%20%28NON%20GOVERNM
ENT%20ORGANIZATION%20%28NGO%29.pdf

Wacana, U. K. (n.d.). Konsep Collective Security. Retrieved from repository.uksw.edu:


https://repository.uksw.edu/bitstream/123456789/27696/3/T1_372018026_Bab%20%
20II.pdf

Anda mungkin juga menyukai