DISUSUN OLEH :
1. ELLYA RAHMA
2. KHOIRUN NISA
3. MARCELLA OPTAVIA ASTUTI
4. RISKA YULIANTI
5. SHEPIA DIANA SARI
6. TRI WULAN HANDAYANI
KELAS : XI IPA 3
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul “Peran Indonesia dalam Menciptakan
Perdamaian Dunia Melalui Hubungan Internasional” ini dapat diselesaikan dengan baik.
Tidak lupa shalawat serta salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.
Makalah ini kami buat untuk melengkapi tugas kelompok mata pelajaran PPKn. Kami
juga mengucapkan terima kasih kepada guru pembimbing kami yang telah memberikan
arahan serta bimbingannya selama ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan
sebaik-baiknya.Semoga makalah yang kami susun dapat menambah pengetahuan para
pembacanya
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI........................................................................................................................................ ii
BAB 1 ................................................................................................................................................ 1
1. LATAR BELAKANG................................................................................................................ 1
2. RUMUSAN MASALAH .......................................................................................................... 1
3. TUJUAN ............................................................................................................................... 1
4. MANFAAT ............................................................................................................................ 1
BAB 2 ................................................................................................................................................ 2
BAB 3 ................................................................................................................................................ 5
1. KESIMPULAN ....................................................................................................................... 6
ii
BAB 1
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Salah satu tujuan nasional Indonesia sebagaimana tercantum dalam alenia ke-4
Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 adalah
ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
Suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tentunya memerlukan peran negara
lain. Keterkaitan tersebut dapat membentuk suatu hubungan internasional, Indonesia
berperan untuk membina dan mempererat persahabatan serta memperluas dan
meningkatkan kerja sama yang saling menguntungkan antar bangsa
Sebagai negara, bangsa Indonesia menyadari bahwa kita tidak mungkin
sanggup untuk memenuhi semua kebutuhan tanpa bantuan dari negara lainn. Oleh
sebab itu, untuk memenuhi kebutuhan baik yang menyangkut bidang politik,
ekonomi, mauoun sosial budaya diperlukan kerja sama dalam bentuk hubungan
Internasional.
2. RUMUSAN MASALAH
3. TUJUAN
3.1 Mengetahui apa sebenarnya dari Hubungan Internasional.
3.2 Mengetahui peran Indonesia dalam Hubungan Internasional.
3.3 Mengetahui pentingnya Hubungan Internasional bagi Indonesia.
3.4 Mengetahui bagaimana cara mewujudkan Perdamaian Dunia.
4. MANFAAT
4.1 Agar siswa mampu mengetahui pendapat berbagai sumber tentang makna
Hubungan Internasional.
4.2 Untuk menambah wacana pemikiran atau kebijakan agar tidak selalu berpikir
kuno.
4.3 Membuka wawasan agar kita mengenal dan dikenali di dalam kancah
Internasional serta dapat berinteraksi dalam dunia Internasional.
4.4 Membuka peluang untuk berpikir lebih luas.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
Beberapa faktor yang mendorong Hubungan Internasional antara lain:
a. Faktor Internal, yaitu adanya kekhawatiran terancamnya kelangsungan hidup,
baik melalui kudeta maupun intervensi dari negara lain.
b. Faktor Eksternal, yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri
bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama
dengan negara lain. Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya
memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya,
pertahanan dan keamaan.
Hubungan yang dijalin oleh suatu negara dengan negara lain tentu saja tidak
terlepas dari tata pergaulan antar negara. Jika dalam pergaulan manusia dalam
pergaulan sehari-hari dalam bertetangga ada yang dinamakan dengan tata karma
pergaulan, maka dari itu pergaulan antar negara juga terdapat hal yang sama.
Setiap negara memiliki kebijakan politik masing-masing, dalam pergaulan
dinamakan politik luar negeri.
Berkaitan dengan hal tersebut, bentuk kerja sama dan perjanjian Internasional
yang dilakukan oleh bangsa Indonesia merupakan perwujudan dari politik luar
negeri Indonesia. Selain itu, politik luar negeri juga memberikan corak atau warna
tersendiri bagi kerja sama dan perjanjian internasional yang dilakukan oleh suatu
negara.
Peristiwa-peristiwa di bawah ini yang dengan jelas menggambarkan bentuk
kerja sama yang dikembangkan bangsa Indonesia.
a. Indonesia menjadi anggota Perserikatan Bangsa-Bangsa (PPB) yang ke-60
pada tanggal 28 September 1950. Meskipun pernah keluar dari
keanggotaan PBB pada tanggal 28 Januari 1965 sebagai bentuk protes atas
diterimanya Malaysia menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB,
akan tetapi pada tanggal 28 September 1966 Indonesia masuk kembali
menjadi anggota PBB dan tetap sebagai anggota yang ke-60.
b. Memprakarsai penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika (KAA) pada
tahun 1955 yang melahirkan semangat dan solidaritas negara-negara Asia-
Afrika yang kemudian melahirkan Dasasila Bandung.
c. Keaktifan Indonesia sebagai salah satu pendiri Gerakan Non-Blok (GNB)
pada tahun 1961, bahkan pada tahun 1992 dalam Konferensi Negaranegara
Non-Blok yang berlangsung di Jakarta, Indonesia ditunjuk menjadi Ketua
3
GNB. Melalui GNB ini secara langsung Indonesia telah turut serta
meredakan ketegangan perang dingin antara blok Barat dan blok Timur.
d. Terlibat langsung dalam misi perdamaian Dewan Keamanan PBB dengan
mengirimkan Pasukan Garuda ke negara-negara yang dilanda konflik
seperti Konggo, Vietnam, Kamboja, Bosnia dan sebagainya. Bahkan, pada
tahun 2007, Indonesia ditetapkan menjadi anggota tidak tetap Dewan
Keamanan PBB. Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN
(Assosiaciation of South-East Asian Nation) yaitu organisasi negara-
negara di kawasan Asia Tenggara, bahkan Sekretariat Jenderal ASEAN
berada di Jakarta.
e. Indonesia menjadi salah satu pendiri ASEAN (Assosiaciation of South-
East Asian Nation) yaitu organisasi negara-negara di kawasan Asia
Tenggara, bahkan Sekretariat Jendral ASEAN berada di Jakarta.
f. Ikut serta dalam setiap pesta olah raga internasional mulai dari SEA (South
East Asian) Games, Asian Games, Olimpiade, dan sebagainya.
g. Indonesia aktif juga dalam beberapa organisasi internasional lainnya. Hal
ini dibuktikan dengan tercatatnya Indonesia sebagai anggota Organisasi
Konferensi Islam (OKI), organisasi negara-negara pengekspor minyak
(OPEC), dan kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC).
h. Menyelenggarakan hubungan diplomatik dengan berbagai negara yang
ditandai dengan pertukaran perwakilan diplomatik dengan negara yang
bersangkutan. Sampai saat ini, Indonesia sudah menjalin kerja sama
bilateral dengan 162 negara. Sebagai wujud dari kerja sama tersebut, di
negara kita terdapat kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal negara
lain. Begitu juga dengan kantor kedutaan besar dan konsulat jenderal
negara kita yang terdapat di negara lain.
Ada beberapa solusi atau upaya menurut Cipto Wardoyo yang harus dilakukan
demi mewujudkan perdamaian dunia, antara lain:
a. Melalui Pendekatan Cultural (Budaya)
Untuk mewujudkan perdamaian kita harus mengetahui budaya tiap-
tiap masyarakat ataupun sebuah Negara. Jika tidak akan percuma saja segala
upaya kita. Dengan mengetahui budaya tiap-tiap masyarakat atau sebuah
Negara maka kita bisa memahami karakteristik dari masyarakat atau Negara
tersebut. Atas dasar budaya dan karakteristik masyarakat atau suatu Negara,
kita bisa mengambil langkah-langkah yang tepat dan efektif dalam
mewujudkan perdamaian disana. Pendekatan budaya ini merupakan cara yang
paling efektif dalam mewujudkan perdamaian di masyarakat Indonesia serta
dunia.
b. Melalui Pendekatan Sosial dan Ekonomi
Dalam hal ini pendekatan sosial dan ekonomi yang dimaksudkan
terkait masalah kesejahteraan dan faktor-faktor sosial di masyarakat yang turut
4
berpengaruh terhadap upaya perwujudan perdamaian dunia. Ketika
masyarakatnya kurang sejahtera tentu saja lebih rawan konflik dan kekerasan
di dalamnya. Masyaraka atau Negara yang kurang sejahtera biasanya akan
“tidak perduli” atas isu dan seruan perdamaian. “Jangankan memikirkan
perdamaian dunia, buat makan untuk hidup sehari-hari saja sangat susah”,
begitu fikir mereka yang kurang sejahtera. Maka untuk mendukung upaya
perwujudan perdamaian dunia yang harus dilakukan terlebih dahulu adalah
meningkatkan pemerataan kesejahteraan seluruh masyarakat dan Negara di
dunia ini.
c. Melalui Pendekatan Politik
Melalui pendekatan budaya dan sosial ekonomi saja belum cukup
efektif untuk mewujudkan perdamaian dunia. Perlu adanya campur tangan
politik, dalam artian ada agenda politik yang menekankan dan menyerukan
terwujudnya perdamaian dunia. Terlebih lagi bagi Negara-negara maju dan
adidaya yang memiliki power atau pengaruh dimata dunia. Negara-negara
maju pada saat-saat tertentu harus berani menggunakan power-nya untuk
“melakukan sedikit penekanan” pada Negara-negara yang saling berkonflik
agar bersedia berdamai kembali. Bukan justru membuat situasi semakin
panas, dengan niatan agar persenjataan mereka terus dibeli.
d. Melalui Pendekatan Religius (Agama)
Pada hakikatnya seluruh umat beragama di dunia ini pasti
menginginkan adanya perdamaian. Sebab saya kira tidak ada agama yang
mengajarkan kejahatan, kekerasan ataupun peperangan. Semua Negara
mengajarkan kebaikan, yang diantaranaya kepedulian dan perdamaian. Maka
dari itu setiap kita yang mengaku beragama dan ber-Tuhan tentu harus
memiliki kepedulian dalam turut serta mewujudkan perdamaian di masyarakat
maupun di kancah dunia.
5
BAB III
PENUTUP
1. KESIMPULAN
6
DAFTAR PUSTAKA