Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. IRMA WATI
2. JESTI RUSMAYANTI PUTRI
3. NAHDIA NISSA MAHARANI DJAROT
4. NUR AHDYA
5. NUR BAITILLAH
6. NUR ISMA
7. WA ARIYANI
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji stukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang senantiasa
telah memberikan rahmat dan nikmatnya diataranya nimat iman dan islam serta kesehatan
sehingga karna nikmat yang telah diberikanya saya selaku penulis dapat menyelesaikan
tugas makalah ini.
Sholawat serta salam selalu terlimpah curahkan kepada junjungan alam baginda
rosul pahlawan revolusi dunia nabi akhir jaman,nabi besar nabi Muhammad SAW yang
telah membawa kita selaku umatnya dari jaman pembodohan jaman keterbelakangan
sampai jaman tekhnologi seperti sekararang ini.
Penulis mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan sumbangsih untuk
meningkatkan pengetahuan bagi pembaca tentang hubungan Internasional.
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara
beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-
negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional
(kelompok-kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan
pemerintah domestik, serta individu-individu. Dalam hubungan internasional terdapat
berbagai pola hubungan antar bangsa seperti : pola penjajahan, pola hubungan
ketergantungan, pola hubungan sama derajat antarbangsa. Memiliki arti penting serta
sarana hubungan internasional.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam
makalah ini adalah :
1. Apa pengertian dari hubungan Internasional?
2. Apa saja yang termasuk asas-asas dalam hubungan Internasional?
3. Sebutkan bentuk-bentuk kerjasama internasional!
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang sesuai dengan rumusan masalah di atas dalam
makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari hubungan Internasional
2. Untuk mengetahui apa saja asas-asas dalam hubungan Internasional
3. Untuk mengetahui bentuk-bentuk kerjasama internasional
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
5. Negara tersebut tidak dapat ikut serta dalam upaya menciptakan perdamaian dunia
(memecahkan masalah-masalah internasional).
Pentingnya hubungan internasional bagi suatu negara antara lain karena hal-hal
berikut :
1. Adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui kudeta maupun
intervensi dari negara lain.
2. Adanya ketentuan bahwa suatu negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan
kerjasama dengan negara lain, terutama dalam memecahkan masalah-masalah
ekonomi, politik, hukum, sosial-budaya, pertahanan dan keamanan.
3. Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara guna mewujudkan kerjasama
yang produktif dalam memenuhi kepentingan nasional negara masing-masing.
4. Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan
dan perdamaian yang abadi bagi warga masyarakat dunia.
3
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negarnya. Menurut asas
ini setiap warga negara dimanapun ia berada, tetap mendapat perlakuan hukum dari
negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan axteritorial, artinya hukum dari negara tersebut
tetap berlaku juga bagi warga negaranya walaupun berada di negara asing.
4
2. Konvensi (Convention)Yaitu persetujuan formal yang bersifat multilateral dan tidak
berurusan dengan kebijakan tingkat tinggi (High policy). Persetujuan ini harus
dilegalisasi oleh wakil-wakil yang berkuasa penuh (Plaenipotentiones)
3. Protokol (Protocol)Yaitu persetujuan yang tidak resmi dan pada umumnya tidak
dibuat oleh kepala negara. Mengatur masalah- masalah tambahan seperti penafsiran
klausal-klausal tertentu
4. Persetujuan (Agreement)Yaitu perjanjian yang bersifat teknis atau administratif.
Persetujuan tidak diratifikasi karena sifatnya tidak seresmi traktat atau konvensi
5. Perikatan (Arrangement) Yaitu istilah yang digunakan untuk transaksi itransaksi yang
bersifat sementara. Perikatan tidak seresmi traktat dan konvensi
6. Proses Verbal Yaitu catatan-catatan/ringkasan- ringkasan/kesimpulan-kesimpulan
konferensi diplomatik atau permufakatan. Proses Verbal tidak diratifikasi
7. Piagam (Statute) Yaitu himpunan peraturan yang ditetaokan oleh persetujuan
internasional baik mengenai pekerjaan maupun kesatuan-kesatuan tertentu seperti
pengawasan internasional yang mencakup tentang minyak atau mengenai lapangan
kerja lembaga-lembaga internasional. Piagam itu dapat digunakan sebagai alat
tambahan untuk pelaksanaan suatu konvensi (seperti piagam kebebasan transit)
8. Deklarasi (Declartation) Yaitu perjanjian internasional yang berbentuk traktat dan
dokumen tidak resmi. Deklarasi sebagai traktat bila menerangkan suatu judul dari
batang tubuh ketentuan traktat, dan sebagai dokumen tidak resmi apabila merupakan
lampiran pada traktat atau konvensi. Deklarasi sebagai persetujuan tidak resmi bila
mengatur hal-hal yang kurang penting
5
kodratnya, tidak ada satu pun negara yang akan sanggup menjamin eksistensinya ke depan
bila dalam penyelesaian masalah yang dihadapi dengan sendirian, mereka butuh kerja
sama (Co-operate), terutama di bidang Ekonomi.
Pada awalnya, kerjasama ekonomi hanya sebatas pada kegiatan ekspor dan impor
saja. Tetapi dengan makin luasnya pengaruh globalisasi ekonomi, semakin dirasakan
dampaknya terhadap aktivitas pembangunan suatu negara. Bentuk kerja sama antar negara
yang akan kita bahas saat ini, tentunya tidak hanya terpaku pada sektor trading
(perdagangan) saja, tetapi bisa meluas sampai pada usaha untuk ikut aktif dalam aktivitas
pembangunan seperti investasi atau pendirian cabang usaha baru di negara lain. Agar kerja
sama tersebut berhasil dan menguntungkan, maka kerja sama antarnegara tersebut diatur
dalam suatu bentuk organisasi resmi.
Bentuk-bentuk kerjasama antarnegara dapat digolongkan sebagai berikut :
1. Kerja Sama Bilateral
Kerja sama bilateral merupakan kerja sama antar dua negara. Misalnya, kerja sama
ekonomi yang terjalin antara Indonesia dengan Singapura atau Amerika dengan Arab
Saudi. Kerja sama bilateral bertujuan untuk membina hubungan yang telah ada serta
menjalin hubungan kerja sama perdagangan dengan negara mitra. Pemerintah Indonesia
sendiri telah mentandatangani perjanjian perdagangan dan ekonomi di Kawasan Asia
Pasifik dengan 14 negara, di Afrika dan Timur Tengah dengan 10 negara, di Eropa Timur
dengan 9 negar, di Eropa Barat dengan 12 negara dan di Amerika Latin dengan 7 negara.
6
sama ini ditandai dengan Deklarasi Bangkok tanggal 8 Agustus 1967, yang
ditandatangani oleh empat menteri luar negeri dan seorang wakil perdana menteri,
yaitu:
- Adam Malik – Menteri Luar Negeri Indonesia.
- Thanat Khoman – Menteri Luar Negeri Thailand.
- Narcisco Ramos – Menteri Luar Negeri Fhilipina.
- S. Rajaratnam – Menteri Luar Negeri Singapura.
- Tun Abdul Razak – Pejabat Perdana Menteri Malaysia.
Kerja sama ekonomi ASEAN antara lain berupa membuka pusat promosi ASEAN
untuk kegiatan perdagangan, investasi dan pariwisata di Tokyo; menyediakan
cadangan keamanan pangan ASEAN, terutama beras untuk keperluan darurat;
menyelenggarakan pembangunan proyek-proyek industri, pabrik urea di Malaysia,
industri tembaga di Fhilipina, Pusri di Palembang-Indonesia, serta membentuk kerja
sama pengelolaan barang sejenis, seperti karet alam dan kopra. Tujuan utama
ASEAN:
1. Meningkatkan stabilitas finansial terutama pada tingkat regional.
2. Menghindari kemungkinan krisis keuangan di masa mendatang, serta
3. Menggalakkan perdagangan dan investasi melalui penurunan tarif.
b. APEC
APEC (Asia Pacific Economic Cooperation) atau kerja sama ekonomi kawasan Asia
Pasifik. Kerja sama ini pertama kali dicetuskan oleh mantan Perdana Menteri
Australia, Bob Hawke. Kerja sama ekonomi ini adalah forum kerja sama ekonomi
terbuka, informal, tidak mengikat, dan tetap berjalan searah dengan aturan WTO
(World Trade Organization) serta berbagai perjanjian internasional.
Pertemuan pertama diadakan pada bulan Januari 1989 di Canberra, Australia yang
dihadiri oleh 12 negara, yaitu enam negara anggota ASEAN, Kanada, Australia,
Selandia Baru, Amerika Serikat, Korea Selatan dan Jepang, yang secara resmi
menyepakati pendirian APEC. Pada waktu pertemuan tersebut telah disetujui beberapa
hal, antara lain:
- APEC didirikan bukan menjadi suatu blok perdagangan;
- Segala pemikiran dan pertimbangan akan diberikan pada diversifikasi yang ada di
kawasan Asia Pasifik; serta
7
- Kerja sama ini akan terpusat pada hal-hal praktis yang bertujuan menguatkan
saling ketergantungan ekonomi di kawasan Asia Pasifik.
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara
beberapa faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-
negara, organisasi internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional
(kelompok-kelompok atau badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan
pemerintah domestik, serta individu-individu.
Hubungan Internasional menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar
Negeri RI, adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh
suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
Hubungan internasional terdiri dari beberapa asas, yaitu :
1. Asas Teritorial
2. Asas Kebangsaan
3. Asas Kepentingan Umum
B. Saran
Sebagai warga negara yang baik tentunya kita harus mengetahui apa pengertian
dari hubungan internasional, hal ini ada kaitannya dengan kita sebagai manusia sosial yang
harus senantiasa menjaga hubungan dengan negara lain supaya kita bisa menjalin
kerjasama dalam berbagai bidang untuk kepentingan rakyat umumnya. Dengan menjaga
hubungan internasional, maka kita bisa menambah jalinan persaudaraan dengan semua
negara demi tercapainya perdamaian dunia.
9
DAFTAR PUSTAKA
http://makalahlamakoe.blogspot.sg/2014/08/makalah-hubungan-internasional.html
10