Oleh :
DODY ERWIN SIHITE 3173131008
LUVITA ANASTASYA HUTAHAEAN 3172131018
SAURINA SEPTIANI SITANGGANG 3172131022
Kelas : B’2017
Puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yamng Maha Kuasa yang telah
melimpahkan rahmatnya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mini Riset
kami mengenai Kerjasama Antar Negara Indonesia dengan Filipina. Laporan Penelitian ini telah
kami susun semaksimal mugkin dengan mendapat bantuan dari berbagai pihak yang
bersangkutan. Untuk itu kami menyampaikan terimakasih banyak kepada pihak-pihak yang telah
berkontribusi dalam Penelitian ini.
Kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan Laporan ini baik dari
segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu kami mengharapkan segala saran
dan kritik yang membangun dari pembaca agar kami dapat memperbaiki Laporan Penelitian
yang selanjutnya akan kami susun. Akhir kata kami berharap semoga Laporan Penelitian ini
dapat memberikan manfaat maupun menambah pengetahuan serta wawasan pembaca.
Tim Peneliti
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................... 2
DAFTAR ISI........................................................................................................ 3
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 4
1.1 Latar Belakang Masalah........................................................................ 4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................... 4
1.3 Tujuan Mini Riset................................................................................ 4
1.4 Batasan Mini Riset.............................................................................. 4
BAB II KAJIAN PUSTAKA.............................................................................. 5
BAB III METODE PENELITIAN..................................................................... 9
3.1 Lokasi penelitian................................................................................. 9
3.2 Teknik Pengumpulan........................................................................... 9
3.3 Teknik Analisis data............................................................................ 9
BAB IV PEMBAHASAN.................................................................................... 10
BAB V PENUTUP............................................................................................... 16
5.1 Kesimpulan............................................................................................ 16
5.2 Saran.................................................................................................... 16
3
BAB I
PENDAHULUAN
Indonesia dan Filipina adalah dua negara yang tergabung di dalam ASEAN. Kedua
negara ini merupakan dua negara kepulauan yang memiliki komposisi penduduk dan etnis yang
berkerabat dalam kesatuan keturunan Austronesia. Sejak proklamasi kemerdekaan Indonesia
pada 17 Agustus 1945 dan kemerdekaan Filipina pada tanggal 4 Juli 1946. Pada tahun 1949
kedua negara telah menjalin hubungan diplomatik secara resmi. Untuk melembagakan hubungan
antara kedua negara, perjanjian tersebut ditandatangani pada tanggal 21 Juni 1951. Perjanjian
inilah yang merupakan dasar hubungan antara kedua negara tersebut yang meliputi berbagai
aspek seperti pemeliharaan perdamaian dan persahabatan, penyelesaian konflik, atau sengketa
melalui cara damai diplomatik, pengaturan lalu lintas untuk warga kedua negara, dan kegiatan
untuk meningkatkan kerjasama dibidang perdagangan, budaya, pengiriman, politik, sosial
ekonomi serta keamanan kedua negara.
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah penelitian ini, ialah :
Adapun tujuan penelitian ini, ialah : untuk mengetahui bagaimana kerjasama yang dijalin
Indonesia dengan Filipina dalam bidang Politik, Pendidikan, dan Sosial Ekonomi.
Adapun batasan dalam penelitian ini, ialah mencari data mengenai kerjasama Indonesia
dengan Filipina dalam bidang politik, pendidikan, dan sosial ekonomi.
4
BAB II
KAJIAN TEORI
Adapun pendapat para ahli tentang definisi kerjasama internasional antara lain sebagai
berikut;
Pengertian kerjasama internasional adalah hubungan antar Negara berbeda yang tidak ada
unsur kekerasan atau paksaan dan disahkan secara hukum internasional dalam upaya
memberikan kebebasan dalam membangun negaranya sendiri
2. Holsti (1987)
Definisi kerjasama internasional adalah kolaborasi yang dilakukan setiap Negara dalam
melihat masalah nasional (negaranya) yang dinggap perlu adanya penangan baik, lantaran
jika tidak dilakukan akan mengancam kesatuan dan persatuan
5
3. Perwita dan Yani (2005)
Ragam macam bentuknya dalam kerjasama internasional, hal ini dilihat dari kebutuhan
serta jumlah Negara yang berkaitan, diantarnya:
1. Bilateral
Kerjasama internasional bilateral adalah sistem hubungan yang dilakukan setiap Negara
dalam upaya menciptakan kebutuhan hidup masyarakatnya. Dengan ciri khas dalam
kerjasama ini hanya dilakukan dalam satu bidang dan hanya dilakukan oleh dua Negara
2. Muliteral
Bentuk kerjasama internasional yang ke-2 adalah multiteral yaitu hubungan antar Negara
yang dilakukan dengan jumlah tidak terbatas. Hal ini mengindikasikan bahwa setiap
Negara dengan karakteristik yang sama akan mencoba membangun nilai kedamaian yang
lebih baik.
3. Regional
6
4. Internasional
Kerjasama yang selanjutnya sekala internasional yang dilakukan dalam kesatuan Negara
merdeka dalam upaya menjaga kedamaian hidup bersama. Sistem kerjasama ini lebih
condong pada keterpihakan pada kedamaian dan kesamarataan antar Negara tergabung.
1. Iptek. Dalam segi kerjasama internasional yang dialkukan setiap Negara haruslah
bertujuan untuk menengmbangkan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Apalagi pada era
global seperti saat ini kemajuan setiap Negara lebih di ukur pada SDM-nya daripada SDA
yang ada.
2. Devisa Tujuan selanjutnya, dalam kerjasama internasional ialah meningkatkan devisa
atau pendapatkan setiap Negara. Baik dalam segi investasi ataupun ekonomi setiap
Negara yang melakukan hubungan kerjasama mempertimbangkan segi pendapatan untuk
negaranya.
3. Menjaga PerdamaianSetiap Negara yang ada di seluruh dunia akan senantiasa untuk
menghindari konflik dengan Negara lain. Hal ini dilakukan dalam upaya mengindari
kerugian material dan nonmaterial. Dengan demikianlah setiap kerjasama internasional
dilakukan akan bertujuan menjaga perdamaian.
7
1. ASEAN
ASEAN tergolong sebagai bentuk kerjasama internasional dalam bentuk regional, hal ini
dikarenakan yang menjadi anggota dalam kerjasama ini adalah Negara-negara di
Kawasan Asia Tenggara. Hingga saat inilah jumlah Negara yang tergabung dalam
ASEAN berjumlah 10 negara merdeka.
2. PBB
3. Ibadah Haji
Contoh dalam bentuk kerjasama internasional bilateral yang hanya dilakukan antara dua
negara, yaitu Indonesia dan Arab Saudi dalam proses pelaksanaan Ibdah Haji bagi umat
Islam. Kerjasama ini dilakukan dalam upaya memberikan kesempatan untuk umat Islam
melaksanakan Rukun Islam yang ke-5. Bentuk kerjasamanya dalam ibdah haji ini
meliputi keamanan dan jaminan dalam pelaksanaan ibdahnya.
8
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif.
Menurut Creswell, Penelitian kualitatif adalah metode pengumpulan data yang digunakan untuk
mengeksplorasi serta memahami permasalahan sosial atau kemanusiaan yang terjadi. Selain itu,
metode penelitian kualitatif dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan, diantaranya penelitian
partisipatoris, analisis wacana, etnografi, grounded theory, studi kasus, fenomenologi, dan
naratif.
Penelitian ini menggunakan metode studi literatur (library research) sebagai teknik
pengumpulan data. Studi literatur yang dimaksud dengan mencari informasi yang relevan dengan
topik penelitian dari literatur seperti buku, jurnal, karya tulis ilmiah, serta sumber-sumber
informasi lainnya. Pada penelitian ini, literatur yang dijadikan rujukan utama berasal dari buku
fisik, buku online, jurnal, laporan dari internet, serta sumber-sumber lainnya.
Menurut Patton, analisis dara adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya
dalam suatu pola, kategori, dan satu uraian dasar. Proses analisis data dimulai dengan menelaah
seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber . adapun yang menjadi sumber utama dalam
penulisan hasil mini riset ini adalah data sekunder (bahan-bahan kepustakaan).
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
hasil yang diperoleh dari kerjasama ini berupa pengembangan kapasitas personil untuk
bagaimana penanganan jaringan terorisme internasional.
11
keperawatan, akuntasi dan pendidikan pilot/penerbang dan sekolah pemeliharaan pesawat
terbang. Pendidikan di Filipina juga umumnya dilaksanakan dengan bahasa Inggris yang bisa
dimanfaatkan bagi pelajar Indonesia yang membutuhkan peningkatan bahasa Inggris.
12
hasil perikanan berkepentingan belajar dari Filipina sebagai negara yang bereputasi dalam
bidang ini dilevel global. Adalah suatu ironi bahwa Indonesia mempunyai wilayah laut yang luas
dan sumber daya nelayan yang melimpah namun tidak mampu memaksimalkan pengelolaan
komoditi perikanan. Dalam konteks tujuan nasional saat ini yang mengutamakan kebijakan
kemaritiman nasional, maka upaya untuk meningkatkan sumber daya manusia Indonesia seperti
peningkatan kemampuan pengelolaan perikanan adalah suatu hal yang krusial.
Peran yang dilakukan oleh Atdikbud Filipina dalam menjalin hubungan di bidang
pendidikan dan kebudayaan di luar negeri adalah salah satu contoh untuk menggambarkan
pelaksanaan diplomasi soft power. Tugas dan kewajiban yang dilakukan Atase ini
mempromosikan kebijakan negara sekaligus mempromosikan hubungan yang lebih baik dengan
elit lokal (James 1980, 937). Atdikbud berfungsi sebagai sebagai ujung tombak sekaligus
pelaksana riil dilapangan dalam menjalankan diplomasi soft power di negara yang menjadi
wilayah akreditasinya. Diplomasi yang dilakukan oleh Atdikbud mempertimbangkan prioritas
nasional Indonesia untuk mengembangkan sumber daya manusia melalui pendidikan. Hal ini
demi kepentingan meningkatkan kompetisi Indonesia. Dalam melaksanakan diplomasi yang
berjalan dua arah adalah penting bukan hanya berpijak pada pendekatan yang rasional tapi juga
pendekatan yang mengutamakan common interest. Kepentingan nasional adalah yang utama, tapi
13
kerjasama tersebut tidak akan berkesinambungan apabila pihak tuan rumah tidak mendapat
keuntungan yang memadai.
14
menunjukkan bahwa negara tidak mengabaikan nasib warga negaranya. Terlebih lagi wilayah
dengan penduduk undocumented rawan dalam segi keamanan. Mereka adalah obyek yang
mudah digunakan untuk kejahatan trafficking dan terorisme. Pendekatan dengan mendirikan
sekolah bagi anak-anak serta identifikasi status kependudukan adalah langkah awal untuk
mendeteksi dan menghindarkan ancaman keamanan tersebut. Pemberian beasiswa kepada para
guru dan pengembang madrasah di wilayah Mindano juga mempunyai kepentingan strategis.
Pada tahun 2011/2012 diberikan 25 beasiswa, dan 2013 sebanyak 40 beasiswa s2 dan s3 juga
pemberian bea siswa Darmasiswa sejumlah 10 orang pada 2011/2012, dan 7 pada 2013. (Atase
Pendidikan KBRI Manila 2014, 25). Para guru tersebut dikirim belajar ke beberapa Universitas
di Indonesia. Mindano adalah wilayah konflik paling berdekatan dengan Indonesia dan
penduduknya memeluk agama Islam. Pemberian beasiswa ini sebagai suatu strategi untuk tidak
hanya meningkatkan kapasitas para guru di Mindano juga sebagai upaya Indonesia dalam
kontribusinya untuk Peace Making dikawasan ini. Seperti yang diungkapkan oleh kedua nara
sumber, yaitu Duta Besar Indoneisa untuk Filipina, Johny Lumintang dan Atase Pendidikan
KBRI Manila Ibu Paristyanti Nurwandani bahwa pemberian beasiswa ini diberikan dengan misi
antara lain “meningkatkan pengetahuan Islam yang lebih moderat seperti yang sudah diterapkan
Indonesia”. Dengan kata lain beasiswa ini dimaksudkan menjadi agent of change atau agent of
transform untuk turut membentuk masyarakat/pemerintahan moderat Islam
15
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Kerjasama internasional adalah serangkaian perwujudan dan hubungan antarbangsa yang
berpijak pada kepentingan nasional. Kepentingan nasional berkaitan dengan tujuan nasional
dalam kurun waktu tertentu yang berisi sasaran-sasaran nyata yang harus diwujudkan.
Keberhasilan dalam mewujudkan tujuan nasional dapat menjamin kelangsungan hidup seluruh
element bangsa. Indonesia dan Filipina adalah dua negara yang tergabung di dalam ASEAN.
Kedua negara ini merupakan dua negara kepulauan yang memiliki komposisi penduduk dan etnis
yang berkerabat dalam kesatuan keturunan Austronesia. Adapun bentuk kerjasama yang dijalin
antara negara Indonesia dan Filipina yaitu dalam bidang politik untuk memberantas adanya
terorisme, dan dalam bidang pendidikan.
5.2 Saran
Selaku penulis hasil penelitian ini kami menyadari masih banyaknya kesalahan baik
dalam penyampaian isi ataupun pada format penulisan tugas Mini Riset ini. Maka dari itu kami
mengharapkan saran yang bersifat membangun dari seluruh pembaca pada umumnya dan dari
dosen pengampu mata kuliah Geografi Regional Asia Tenggara dan Pasifik ini khususnya agar
kedepannya diperoleh tugas Mini Riset yang lebih baik.
16