Anda di halaman 1dari 11

“POLA HUBUNGAN INTERNASIONAL YANG DIBANGUN INDONESIA”

Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan

Dosen Pengampu : Roni Fadli

Disusun Oleh:

Lukman Ferdiansyah
(191010505700)
Muhammad Farhan
(191010505589)

Kelompok 3 / Kelas01SMJM038 / Ruang A639

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2019

1
Pendidikan Kewarganegaraan
KATA PENGANTAR

Segala puji syukur terhadap kehadirat Allah SWT karena atas kekuasaan-Nya Kami
diberi nikmat sehat dan nikmat akal. Sholawat serta salam juga tercurah kepada Nabi
Muhammad, keluarga, sahabat, dan para pengikutnya hingga akhir zaman. Amin.
Kami mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu baik secara
materil maupun secara non materil. Makalah ini berjudul “Pola hubungan internasional yang
dibangun bangsa indonesia”, disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan.
Semoga tugas makalah ini dapat bermanfaat dan dapat dijadikan sebagai referensi dalam
belajar para mahasiswa ataupun para pembaca. Penyusun juga meminta maaf apabila ada
kekurangan ataupun kesalahan dalam penulisan dan pembahasan materi yang tidak lengkap
ataupun kurang penjelasan.

Pamulang, 18 September 2019

Penyusun

2
Pendidikan Kewarganegaraan
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………….......
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………......
BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..
1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………..…..
1.2 Rumusan Masalah……………………………………………………………………...
1.3 Tujuan Penulisan……………....…………………………………………………….....
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………………………...
2.1 Makna Hubungan Internasional….….…………………………………………………
2.2 Pengertian Hubungan Internasional………………...……………………………….....
2.3 Pentingnya Hubungan Internasional…….…………………………………………......
2.4 Perlunya Kerjasama Internasional……………………………………………………..
2.5 Sarana-sarana Hubungan Internasional………………………………………………
BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………...
2.6 Kesimpulan……………………………………………………………………………..
2.7 Saran……………………………………………………………………………………
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………..…..

3
Pendidikan Kewarganegaraan
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti halnya manusia, Negara mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus
dipenuhi untuk kemakmuran rakyatnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, setiap Negara
tidak mungkin dapat memenuhi sumber daya yang dimilikinya, karena sifatnya yang terbatas.
Setiap Negara membutuhkan bantuan Negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya
yang dimiliki tersebut.
Oleh karena itu, setiap Negara harus mengembangkan hubungan atau kerja sama
dengan Negara lain. Hubungan Internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan
yang dialami oleh suatu Negara. Ketika suatu Negara mengalami kekurangan dalam suatu
bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya, maka melalui hubungan
internasional Negara tersebut mampu mengatasi persoalan tersebut dengan meminta bantuan
dari Negara lain. Oleh karena itu, hubungan internasional mempunyai kedudukan yang sagat
penting dalam kehidupan suatu Negara yang beradab.

1.2 Rumusan Masalah

a. Apa Makna dari Hubungan Internasional?


b. Apa  Pengertian dari  Hubungan Internasional?
c. Apa Pentingnya Hubungan Internasional?
d. Apa Perlunya Kerja sama lnternasional?
e. Apa saja Sarana- Sarana Hubungan Internasional?

1.3 Tujuan Penulisan

a. Untuk memahami makna dari hubungan internasional, pengertian dari hubungan


internasional dan mengetahui tentang pentingnya hubungan internasional serta perlunya
kerja sama internasional dan dapat memahami apa saja sarana- sarana hubungan
internasional.

4
Pendidikan Kewarganegaraan
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Makna Hubungan Internasional


Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global yang
meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Konsepsi
hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama dengan konsepsi politik luar negeri,
hubungan luar negeri, dan politik internasional. Ketiga konsep tersebut sebenarnya memiliki
makna yang berbeda satu sama lain, akan tetapi mempunyai persamaan yang cukup mendasar
dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas Negara (lingkup Internasional). Berikut
makna dari ketiga konsep tersebut :
 Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu Negara untuk
mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan
Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan.
 Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu Negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
 Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua Negara, serta proses interaksi antarnegara maupun antarnegara
dengan organisasi internasional

2.2  Pengertian Hubungan Internasional


Bangsa Indonesia di dalam membina hubungan dengan bangsa lain menerapkan prinsip-prinsip
politik luar negeri yang bebas aktif yang diabdikan bagi kepentingan nasional, terutama untuk
kepentingan pembangunan di segala bidang, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. Adapun beberapa pengertian
hubungan internasional dari beberapa sumber, yaitu;

1. Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global
yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan.  
2. Menurut beberapa ahli, yaitu Couloumbis dan wolfe, hubungan internasional adalah studi
yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang dapat diamati dan mencoba
mendapatkan variabel-variabel dasar untuk menerangkan perilaku serta mengungkapkan
karakteristik-karakteristik atau tipe-tipe hubungan antara unit-unit sosial. Sedangkan

5
Pendidikan Kewarganegaraan
menurut Suwardi Wiratmaja, hubungan internasional mencakup segala hubungan antar
bangsa dalam masyarakat lingkungan, dan kekuatan-kekuatan, tekanan-tekanan, proses-
proses yang menentukan cara hidup, cara bertindak, dan trik berpikir manusia.
3. Pengertian hubungan internasional menurut buku rencana strategi pelaksanaan politik
luar negeri RI (RENSTRA) adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang
dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negaranya.

2.3 Pentingnya Hubungan Internasional

Hubungan internasional menjadi penting bagi suatu Negara, karena di masa sekarang
diyakini bahwa tidak ada Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya hubungan
internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia lebih
mudah diciptakan.

Makna dan arti penting dari hubungan internasional antara lain saling kenal, saling
membantu dan saling ketergantungan antar sesama Negara yang akhirnya akan memperbesar
rasa tanggung jawab bersama. Disamping itu hubungan dan kerja sama internasional juga
penting untuk;

1) Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan bangsa
lainnya.
2) Mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan, atau persengketaan
yang mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional yang
berbeda di antara bangsa dan Negara di dunia.
3) Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan
diplomasi yang lazim ditempuh Negara-negara beradab, cinta damai dan berpegang
kepada nilai-nilai etik dalam pergaulan antar bangsa.
4) Membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antar bangsa.
5) Membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagai akibat pelanggaran atas
hak-hak kemerdekaan yang dimiliki
6) Berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
7)  Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara, kelangsungan keberadaan dan
kehadirannya ditengah bangsa-bangsa lain.

Suatu Negara dapat melakukan hubungan internasional jika kemerdekaannya telah diakui
oleh Negara lain, baik secara de facto, maupun de jure.

6
Pendidikan Kewarganegaraan
2.4 Perlunya Kerjasama Internasional

Perlunya hubungan kerjasama internasional pada dasarnya bertujuan untuk;

1. Memacu pertumbuhan ekonomi setiap Negara serta menciptakan keadilan dan


kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
2.  Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan
perdamaian dunia

Dalam hubungan internasional bagi indonesia ada tiga azas yang harus ditaati dan dihormati
serta dijadikan pedoman yaitu;

1. Azas Teritorial, menurut azas ini berlaku kekuasaan Negara atas wilayahnya. Artinya
hukum Negara berlaku bagi semua orang dan semua barang yang berada di wilayahnya,
baik warga Negara asli maupun warga Negara asing. Begitu sebaliknya bila berada di
Negara lain akan berlaku hukum di Negara tersebut. Contoh ; tindak criminal seperti
penyelundupan barang-barang
2.  Azas Kebangsaan, menurut azas ini berdasarkan azas kebangsaan atau kewarganegaraan,
kekuasaan Negara atas warga negaranya. Berdasarkan azas ini setiap warga Negara
dimanapun berada tetap mendapat perlakuan hukum dari negaranya. Berdasarkan
ketentuan ini berlaku azas eksteritorialitet artinya hukum Negara tetap berlaku bagi setiap
warga Negara walaupun berada di Negara lain. Contohnya, pelaku korupsi walaupun
sudah berada diluar negeri (lari ke Negara lain) tetap bisa ditangkap dan diadili di negara
asalnya
3. Azas Kepentingan Umum, berdasarkan azas ini Negara tetap berhak melindungi dan
mengatur kepentingan dalam kehidupan warga negaranya. Jadi hukum tidak terikat pada
batas-batas suatu wilayah Negara. Contohnya hukum internasional akibat dari perjanjian
internasional antar dua atau lebih Negara. Seperti seorang atau beberapa orang warga
negaranya (TKI atau TKW) yang bermasalah di luar negeri dapat dibantu
penyelesaiannya oleh Negara indonesia.

2.5 Sarana-sarana hubungan Internasional

1. Kerja sama Bilateral

Kerja sama Bilateral merupakan hubungan kerja sama dua negara yang memiliki
kepentingan sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya. Dalam kerja sama ini,
indonesia melakukan hubungan dengan salah satu Negara lain. Misalnya, indonesia
mengadakan kerja sama di bidang ekonomi dengan jepang atau indonesia mengadakan
kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan dengan Arab Saudi.

7
Pendidikan Kewarganegaraan
2. Kerja sama Regional

Kerja sama regional adalah kerjasama yang dilakukan antara beberapa Negara
dalam satu kawasan, seperti Negara-negara yang berada di kawasan Asia
Tenggara(ASEAN), di kawasan Eropa (MEE), dan di kawasan arab (Liga Arab).

a) ASEAN

Ada beberapa faktor yang mendorong terbentuknya ASEAN yaitu faktor internal dan
eksternal. Faktor internal, bersatunya untuk memperjuangkan kepentingan bersama dan
sama-sama sebagai bekas Negara jajahan barat. Faktor eksternal, adanya perang Vietnam
(indo china) dan sikap RRC ingin mendominasi kawasan asia tenggara.

Tujuan ASEAN

1. Memrcepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan di


kawasan asia tenggara
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati keadilan dan
ketertiban hukum.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik, ilmu
pengetahuan dan administrasi
4. Meningkatkan penggunaan pertanian, industry, perdagangan, jasa dan meningkatkan taraf
hidup.

Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)

Upaya integrasi (penyatuan) masyarakat eropa, sudah dirintis sejak tahun 1988. Untuk
mewujudkan integrasi MEE mereka telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang akan
dipakai sebagai perangkat pendukung, yakni;

1. Parlemen eropa (European Parlement)


2. Sintem moneter eropa (European Monetary System)
3. Unit Uang Eropa (European Currency Unit)
4. Pasar terpadu (Single Market)

Ide integrasi ekonomi eropa melalui pasar tunggal eropa tahun 1992, dipakai sebagai
landasan pokok integrasi eropa secara keseluruhan. Untuk membangun masyarakat eropa
yang bersatu dan berdaulat perlu dibangun basis ekonomi terlebih dahulu

8
Pendidikan Kewarganegaraan
b) Liga Arab

Liga Arab didirikan sebagai hasil konferensi antar Negara Arab yang diselenggarakan
Alexanderia, Mesir pada tahun 1944. Kemudian resmi berdiri pada tanggal 22 Maret
1945 di Bludon.

Faktor yang mendorong berdirinya Liga Arab adalah untuk menentang kekuatan militer
Inggris dan Prancis di Timur Tengah dan menuntut kemerdekaan Palestina dari Zionis
Israel dalam menguasai sebagian zazirah Palestina.

3. Kerja sama Multilateral

Kerja sama Multilateral adalah hubungan yang dilakukan antara Negara-negara di dunia
maupun antara Negara dengan lembaga internasional. Diantaranya adalah:

 
1. OPEC
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dibentuk sebagai akibat
penurunan harga minyak oleh perusahaan minyak raksasa. Oleh karena itu Negara-negara
Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga minyak internasional dengan cara
mengadakan perundingan pada tanggal 11-14 september 1960 di Irak. Keanggotaan
OPEC bersifat terbuka bagi Negara-negara penghasil minyak. Indonesia menjadi anggota
OPEC pada tahun 1962 dan pada tahun 1979 keanggotaan OPEC menjadi 13 negara
penghasil minyak.
Tujuan Tujuan OPEC:

a. ekonomi, yaitu mempertahankan dan menentukan harga minyak sehingga


menguntungkan Negara-negara produsen
b. Tujuan Politik, yaitu mengatur hubungan dengan perusahaan-perusahaan minyak
asing atau pemerintah Negara-negara konsumen

2. NATO
North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebenarnya merupakan fakta pertahanan
blok barat yang beraliran liberal di bawah pimpinan AS dan sebagai lawannya adalah
fakta warsawa yaitu fakta pertahanan blok-blok komunis di bawah pimpinan uni soviet.

a. Negara – Negara Non Blok


Negara-negara non blok timbul sebagai akibat munculnya dua kekuatan raksasa
setelah perang dunia II yaitu blok barat dan blok timur. Negara-negara non blok
adalah Negara yang tidak memihak kepada salah satu blok yaitu blok barat maupun
blok timur.
b. Organisasi Konfrensi Islam (OKI)

9
Pendidikan Kewarganegaraan
Organisasi ini diprakarsai oleh raja Feisal Abdul Aziz yang didukung Negara-negara
islam seperti, Maroko, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, Somalia, dan Nigeria.
Konfrensi ini berdiri pada tahun 1971 di jedah arab Saudi untuk menggalang
solidaritas islam. Pendirian OKI dibicarakan dalam KTT Negara-negara islam di
rabat (maroko) pada tahun 1969 yang selanjutnya ini dijadikan KTT OKI yang I,
sekarang OKI beranggotakan 46 negara-negara islam termasuk indonesia

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat global yang
meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan. Hubungan
internasional menjadi penting bagi suatu Negara, karena di masa sekarang diyakini bahwa tidak
ada Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya hubungan internasional, pencapaian
tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan perdamaian dunia lebih mudah
diciptakan. Perlunya hubungan kerjasama internasional pada dasarnya bertujuan untuk, Memacu
pertumbuhan ekonomi setiap Negara serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi
seluruh rakyatnya. Dan Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan
menegakkan perdamaian dunia. Adapun sarana-sarana hubungan internasional seperti adanya
kerjasama bilateral, regional dan multilateral

3.2 Saran

Hubungan dan kerjasama internasional sangat penting dilakukan oleh bangsa indonesia
sendiri terutama untuk memacu pertumbuhan ekonomi indonesia sehingga menciptakan keadilan
dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat indonesia serta dapat memenuhi kebutuhan sumber
daya dalam negeri dan menjalin hubungan baik antara Negara-negara lainnya.

10
Pendidikan Kewarganegaraan
DAFTAR PUSTAKA

BUKU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMA/SMK KELAS XII


PENYUSUN: DRS. I MADE SUCIPTA, M. Si

 http://isu-isuekternal.blogspot.co.id/2014/12/hubungan-kerjasama-internasional.html

www.ipapedia.web.id/2016/02/pola-hubungan-internasional.html?m=1

11
Pendidikan Kewarganegaraan

Anda mungkin juga menyukai