Anda di halaman 1dari 8

KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kehadirat Allah Swt atas terselesainya


makalah ini, shalawat dan salam tak lupa kami sanjungkan kepada Nabi
Muhammad Saw.
makalah MASIH RELEVANKAH PEMBERIAN HAK VETO KEPADA
ANGGOTA DEWAN KEAMANAN PBB ini kami susun dengan tujuan agar
memudahkan kita dalam proses belajar mengajar, guna menambah wawasan
bagi rerkan-rekan sehingga kita semua mampu untuk berfikir agar menjadi lebih
maju.

Terima kasih kepada Bapak Tri Sumarto selaku guru mata pelajaran
Pendidikan Kewargenagaraan kami, serta terima kasih pula kepada rekan-rekan
yang telah berpartisipasi sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, demikian pula dengan makalah
ini, masih jauh dari ke sempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang dapat
membangun tetap kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Penyusun

Kelompok 1 XI IPS 1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..........................................................................................................................


DAFTAR ISI.........................................................................................................................................
BAB 1 PEMBUKAAN
A. LATAR BELAKANG .............................................................................................................
B. TUJUAN PENULISAN ...........................................................................................................
C. RUMUSAN MASALAH .........................................................................................................
BAB 2 ISI
A. Sejarah PBB .............................................................................................................................
B. AWAL MULA HAK VETO ...................................................................................................
C. peranan dewan keamanan PBB dalam menyelesaikan sengketa internasiona .........................
D. MASIH PANTASKAH HAK VETO DIBERLAKUKAN......................................................
BAB 3 PENUTUP
A. KESIMPULAN .................................................................................................................
B. SARAN ....................................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PEMBUKAAN
a. LATAR BELAKANG
Hak veto merupakan hak istimewa yang dimiliki oleh 5 negara besar anggota tetap DK PBB,
yang lazim disebut “the big five”. Kelima negara tersebut adalah AS, Inggris, Perancis, Cina dan
Rusia (sebagai pengganti Uni Sovyet).

Dewan keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (selanjutnya disebut PBB) bertugas untuk


menjaga perdamaian dan keamanan antar negara dan dalam melaksanakan tugasnya bertindak atas
nama negara-negara anggota PBB. Dewan keamanan PBB merupakan badan atau organ utama PBB
yang dinilai paling kuat dan berpengaruh di antara badan atau organ-organ PBB yang lain. Bahkan
Majelis Umum PBB yang merupakan perwakilan dari seluruh negara-negara yang ada di dunia masih
berada dibawahnya. Padahal negara-negara anggota Dewan Keamanan jumlahnya sangat kecil sekali
jika dibandingkan dengan negara-negara anggota PBB yang berjumlah sangat banyak. Hal ini karena
adanya hak istimewa yang dimiliki oleh 5 anggota tetap DK PBB, yang disebut dengan hak veto,
yaitu hak untuk membatalkan keputusan atau resolusi yang diajukan PBB atau DK PBB. Hak veto
dimiliki oleh negara-negara anggota tetap DK PBB, yakni AS, Inggris, Rusia, Prancis, dan RRC yang
merupakan warisan Perang Dunia II.

Sejak pembentukan Dewan Keamanan, anggota tetap lebih banyak menggunakan kekuasaan
hak veto mereka untuk kepentingan nasional mereka. Penggunaan kekuatan “hak veto” tersebut
sangat menjauhkannya dari alasan awal pembentukannya yang terdapat dalam Piagam PBB dan juga
mencegah PBB mengambil tindakan langsung terhadap salah satu anggota pendiri utamanya.
Penggunaan hak veto dalam dua dekade terakhir menunjukkan bahwa meskipun dikeluarkan lebih
jarang, hak veto masih digunakan untuk kepentingan nasional/pribadi atau kepentingan sekutu.
Selama 20 tahun terakhir dari total 24 hak veto yang dikeluarkan, 15 telah digunakan oleh Amerika
Serikat untuk melindungi Israel
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka merasa tertarik memilih judul MASIH
RELEVANKAH PEMBERIAN HAK VETO KEPADA ANGGOTA DEWAN KEAMANAN PBB.

b. Tujuan penulisan
Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dalampenelitian ini adalah :
1. Bagaimana sejarah terbentuknya pemberian hak veto?
2. Bagaimana peranan dewan keamanan PBB dalam menyelesaikan sengketa internasional?
3. Apakah masih pantas hak veto diberlakukan?

c. Rumusan penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana terbentuknya pemberian hak veto.
2. Untuk mengetahui peranan dewan keamanan PBB dalam menyelesaikan sengketa
internasional.
3. Untuk mengetahui masih pantas hak veto diberlakukan.

BAB 2
ISI
A. Sejarah PBB

Perserikatan Bangsa-Bangsa atau disingkat PBB (bahasa Inggris: United Nations atau
disingkat UN) adalah sebuah organisasi internasional yang anggotanya hampir seluruh negara di
dunia. Lembaga ini dibentuk untuk memfasilitasi dalam hukum internasional, pengamanan
internasional, lembaga ekonomi, dan perlindungan sosial.
Perserikatan Bangsa-bangsa didirikan di San Francisco pada 24 Oktober 1945 setelah
Konferensi Dumbarton Oaks di Washington, DC, namun Sidang Umum yang pertama - dihadiri wakil
dari 51 negara - baru berlangsung pada 10 Januari 1946 (di Church House, London). Dari 1919
hingga 1946, terdapat sebuah organisasi yang mirip, bernama Liga Bangsa-Bangsa, yang bisa
dianggap sebagai pendahulu PBB.
Sejak didirikan djdji San Francisco pada 24 Oktober 1945 sedikitnya 192 negara menjadi
Anggota PBB. Semua negara yang tergabung dalam wadah PBB menyatakan independensinya
masing-masing, selain Vatikan dan Takhta Suci serta Republik Cina (Taiwan) yang tergabung dalam
wilayah Tiongkok pada 1971.
Hingga tahun 2007 sudah ada 192 Anggota PBB. Sekretaris Jenderal Ban Ki-moon asal
Korea Selatan yang saat ini menjabat sejak 1 Januari 2007.

B. AWAL MULA HAK VETO

2. Sejarah, Latar Belakang dan Perkembangan Hak Veto

Hak veto yang dimiliki oleh negara-negara besar, pada awalnya dibicarakan secara teratur
pada waktu merumuskan Piagam PBB, baik di Dumbarton Oaks maupun di Yalta, dan di San
Fransisco. Bahwasanya kepada kelima negara yang dianggap sangat bertanggung jawab pada
penyelesaian Perang Dunia II akan merupakan anggota tetap DK dan kepada mereka diberikan hak
veto, hal ini adalah merupakan imbalan dari tanggung jawab mereka terhadap perdamaian dan
keamanan internasional (primary responsibilities).

Secara hukum kekuasaan yang dimiliki oleh anggota tetap DK PBB ini merupakan previleges
yang diberikan kepada mereka. Namun secara hukum mereka tidak mempunyai kewajiban atau
tanggung jawab yang berbeda dengan negara anggota PBB lainnya. Piagam hanya menentukan bahwa
tanggung jawab utama (primary responsibilities) untuk perdamaian dan keamanan internasional ada
pada pihak DK dan bukan pada anggota tetap DK.

Pada pembicaraan di Dumbarton Oaks terdapat perbedaan perumusan tentang pasal mengenai
veto. AS menghendaki supaya ada aturan yang membatasi penggunaan veto, misalnya dlam soal tata
tertib. Demikian juga supaya suara dari
C. peranan dewan keamanan PBB dalam menyelesaikan sengketa internasional

Tak dapat disangkal bahwa PBB telah melakukan banyak hal yang patut dipuji. Namun,
adanya hak veto untuk lima negara anggota tetap Dewan Keamanan, yaitu AS, Rusia, Inggris,
Prancis dan China, telah membuat kebijakan Dewan Keamanan sebagai salah satu badan utama
PBB, selalu mengikuti langkah kelima negara tersebut, khususnya AS. Sebaliknya, Majlis Umum
yang menjadi forum seluruh anggota PBB justeru tidak memiliki kekuatan yang berarti dibanding
dengan Dewan Keamanan. Ketidakadilan inilah yang telah menghambat keberhasilan PBB dalam
mengemban misinya, dan bahkan telah melahirkan protes dari banyak negara anggotanya.

sesuai dengan yang tercantum dalam piagam perserikatan bangsa-bangsa pada Pasal 1 tentang
asas dan tujuan PBB yaitu :

Asas Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai berikut.

a. Asas PBB

1) Persamaan derajat dan kedaulatan semua negara anggota.

2) Persamaan hak dan kewajiban semua negara anggota.

3) Penyelesaian sengketa dengan cara damai.

4) Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan Piagam PBB.

5) PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota.

b. Tujuan PBB

1) Memelihara perdamaian dan keamanan dunia.

2) Mengembangkan hubungan persahabatan antarbangsa berdasarkan asasasas persamaan


derajat, hak menentukan nasib sendiri, dan tidak mencampuri urusan dalam negeri negara lain.

3) Mengembangkan kerjasama internasional dalam memecahkan masalahmasalah ekonomi,


sosial, budaya, dan kemanusiaan.

4) Menyelesaikan perselisihan dengan cara damai dan mencegah timbulnya peperangan.

5) Memajukan dan menghargai hak asasi manusia serta kebebasan atau kemerdekaan
fundamental tanpa membedakan warna, kulit, jenis kelamin, bahasa, dan agama.

D. MASIH PANTASKAH HAK VETO DIBERLAKUKAN

Ada sedikit hal yang mengganjal dari keberadaan PBB. Hal itu adalah adanya hak veto dalam diri
5 anggota tetap dewan keamanan PBB. Dimana 5 negara tersebut yaitu Amerika Serikat, Inggris,
Perancis, China, dan Uni Soviet (sekarang Rusia). Hak Veto merupakan hak mutlak dari 5 negara ini
untuk menolak atau menerima apa yang di agendakan oleh forum PBB. Kasarnya apabila dalam
sidang PBB semua negara anggota PBB setuju akan salah satu agenda namun ada satu dari kelima
negara tersebut yang menggunakan hak vetonya, maka batalah semua agenda itu.
Dengan keistimewaan tersebut maka pemegang hak veto bisa menguasai PBB. Contoh yang
paling jelas adalah Amerika Serikat. Negara yang satu ini menjadi negara kedua yang paling banyak
melnggunakan hak vetonya setelah Uni Soviet. Tercatat sudah lebih dari 80 kali dalam rentan tahun
1946 sampai dengan 2002. Namun sungguh disayangkan, negara yang satu ini menggunakan hak
vetonya kurang sesua dengan 5 azas PBB yang tertulis di atas. Amerika Serikat menggunakan hak
vetonya hanya untuk kepentingan negaranya sendiri tanpa memandang kepentingan negara lain.

Contoh yang paling nyata adalah saat terjadinya agresi Israel terhadap Palestina.Saat itu sebagian
besar negara mengecam tindakan Israel tersebut.Namun PBB disini tidak bisa berbuat apa-apa karena
memang sudah dari awal PBB didirikan itu “disetir” oleh 5 negara itu tadi. Maka sekarang kelihatan
kalau hak veto yang dimiliki oleh Amerika Serikat hanya dijadikan alat untuk melegalkan agresi
Israel terhadap Gaza yang masih jadi bagian dari Palestina.Dan juga satistiknya dari 82 hak veto yang
telah digunakan oleh Amerika Serikat, 41 diantaranya mereka gunakan untuk menghalangi warga
masyarakat dunia dalam menghentikan kebrutalan Israel terhadap Palestina.

Sungguh ironis Lembaga Internasional semacam PBB yang ber azaskan Persamaan derajat dan
kedaulatan semua negara anggota. Persamaan hak dan kewajiban semuanegara anggota. Penyelesaian
sengketa dengan cara damai. Setiap anggota akan memberikan bantuan kepada PBB sesuai ketentuan
Piagam PBB. dan PBB tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara anggota, seperti ini harus
tidak berdaya dalam mewujudkan perdamaian hanya karena beberapa negara adidaya saja.

Maka dari itu sungguh di sayangkan sekalai, dan mungkin hak veto perlu dikaji ulang. Hal ini
menjadi tidak sportif terhadap anggota-anggota PBB yang lainnya yang secara tulus untuk
mewujudkan apa yang ingin dituju oleh PBB.
BAB 3

PENUTUP

KESIMPULAN

Dalam Dewan Keamanan PBB, istilah hak veto sangat sering didengar. Hak veto adalah
hak untuk membatalkan keputusan, ketetapan, rancangan peraturan dan undang-undang atau
resolusi. Dalam sejarahnya, hak veto dimiliki oleh lima negara anggota tetap Dewan Keamanan
PBB. Negara itu ialah Amerika Serikat, Rusia (dahulu Uni Sovyet), Inggris, Perancis, Republik
Rakyat Cina (menggantikan Republik China). Anggota tetap Dewan Keamanan PBB dipilih
berdasarkan hasil Perang Dunia II. Kelima negara tersebut adalah pemenang dari Perang Dunia
II.

Tujuan dari pemberian hak veto pada awalnya ialah untuk melindungi kepentingan para
pendiri PBB, dimana hal tersebut hanya diperuntukkan bagi negara-negara yang memenangkan
Perang Dunia II.

SARAN

Bagi para pembaca dan rekan-rekan yang lainnya, jika ingin menambah wawasan dan ingin
mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih membaca buku-
buku ilmiah dan buku-buku lainnya yang berkaitan dengan judul.

Kritik dan saran yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi perbaikan dan
kesempurnaan Makalah kami. Jadikanlah makalah ini sebagai sarana yang dapat mendorong para
siswa/i berfikir aktif dan kreatif.
DAFTAR PUSTAKA
www.wikipedia.com
https://anakhimenulis.wordpress.com/tag/hak-veto/
http://www.merdeka.com

Anda mungkin juga menyukai