Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pola Hubungan
Internasional Yang Dibangun Indonesia” Meskipun banyak hambatan yang kami hadapi
dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari, dalam penulisan makalah ini tentunya terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki kekurangan dalam makalah ini,
sangat kami harapkan. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
untuk memahami makna dari hubungan internasional, pengertian dari hubungan
internasional dan mengetahui tentang pentingnya hubungan internasional serta perlunya
kerja sama internasional dan dapat memahami apa saja sarana- sarana hubungan
internasional.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2.3 PENTINGNYA HUBUNGAN INTERNASIONAL
Dalam hubungan internasional bagi indonesia ada tiga azas yang harus ditaati dan
dihormati serta dijadikan pedoman yaitu;
1. Azas Teritorial, menurut azas ini berlaku kekuasaan Negara atas wilayahnya.
Artinya hukum Negara berlaku bagi semua orang dan semua barang yang berada di
wilayahnya, baik warga Negara asli maupun warga Negara asing. Begitu sebaliknya
bila berada di Negara lain akan berlaku hukum di Negara tersebut. Contoh ; tindak
criminal seperti penyelundupan barang-barang
3
2. Azas Kebangsaan, menurut azas ini berdasarkan azas kebangsaan atau
kewarganegaraan, kekuasaan Negara atas warga negaranya. Berdasarkan azas ini
setiap warga Negara dimanapun berada tetap mendapat perlakuan hukum dari
negaranya. Berdasarkan ketentuan ini berlaku azas eksteritorialitet artinya hukum
Negara tetap berlaku bagi setiap warga Negara walaupun berada di Negara lain.
Contohnya, pelaku korupsi walaupun sudah berada diluar negeri (lari ke Negara
lain) tetap bisa ditangkap dan diadili di negara asalnya
3. Azas Kepentingan Umum, berdasarkan azas ini Negara tetap berhak melindungi dan
mengatur kepentingan dalam kehidupan warga negaranya. Jadi hukum tidak terikat
pada batas-batas suatu wilayah Negara. Contohnya hukum internasional akibat dari
perjanjian internasional antar dua atau lebih Negara. Seperti seorang atau beberapa
orang warga negaranya (TKI atau TKW) yang bermasalah di luar negeri dapat
dibantu penyelesaiannya oleh Negara indonesia.
a. ASEAN
Ada beberapa faktor yang mendorong terbentuknya ASEAN yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internal, bersatunya untuk memperjuangkan kepentingan bersama
dan sama-sama sebagai bekas Negara jajahan barat. Faktor eksternal, adanya perang
Vietnam (indo china) dan sikap RRC ingin mendominasi kawasan asia tenggara.
Tujuan ASEAN
1. Memrcepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan
di kawasan asia tenggara
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan ketertiban hukum.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik,
ilmu pengetahuan dan administrasi
4. Meningkatkan penggunaan pertanian, industry, perdagangan, jasa dan meningkatkan
taraf hidup.
4
Upaya integrasi (penyatuan) masyarakat eropa, sudah dirintis sejak tahun 1988.
Untuk mewujudkan integrasi MEE mereka telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang
akan dipakai sebagai perangkat pendukung, yakni;
1. Parlemen eropa (European Parlement)
2. Sintem moneter eropa (European Monetary System)
3. Unit Uang Eropa (European Currency Unit)
4. Pasar terpadu (Single Market)
Ide integrasi ekonomi eropa melalui pasar tunggal eropa tahun 1992, dipakai
sebagai landasan pokok integrasi eropa secara keseluruhan. Untuk membangun
masyarakat eropa yang bersatu dan berdaulat perlu dibangun basis ekonomi terlebih
dahulu.
c. Liga Arab
Liga Arab didirikan sebagai hasil konferensi antar Negara Arab yang
diselenggarakan Alexanderia, Mesir pada tahun 1944. Kemudian resmi berdiri pada
tanggal 22 Maret 1945 di Bludon.
Faktor yang mendorong berdirinya Liga Arab adalah untuk menentang kekuatan
militer Inggris dan Prancis di Timur Tengah dan menuntut kemerdekaan Palestina dari
Zionis Israel dalam menguasai sebagian zazirah Palestina.
3. Kerja sama Multilateral
Kerja sama Multilateral adalah hubungan yang dilakukan antara Negara-
negara di dunia maupun antara Negara dengan lembaga internasional. Diantaranya
adalah:
a. OPEC
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dibentuk sebagai akibat
penurunan harga minyak oleh perusahaan minyak raksasa. Oleh karena itu Negara-
negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga minyak internasional dengan cara
mengadakan perundingan pada tanggal 11-14 september 1960 di Irak. Keanggotaan
OPEC bersifat terbuka bagi Negara-negara penghasil minyak. Indonesia menjadi anggota
OPEC pada tahun 1962 dan pada tahun 1979 keanggotaan OPEC menjadi 13 negara
penghasil minyak.
Tujuan OPEC:
1. Tujuan ekonomi, yaitu mempertahankan dan menentukan harga minyak sehingga
menguntungkan Negara-negara produsen
2. Tujuan Politik, yaitu mengatur hubungan dengan perusahaan-perusahaan minyak
asing atau pemerintah Negara-negara konsumen
b. NATO
North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebenarnya merupakan fakta pertahanan
blok barat yang beraliran liberal di bawah pimpinan AS dan sebagai lawannya adalah
fakta warsawa yaitu fakta pertahanan blok-blok komunis di bawah pimpinan uni soviet.
5
Negara-negara non blok timbul sebagai akibat munculnya dua kekuatan raksasa setelah
perang dunia II yaitu blok barat dan blok timur. Negara-negara non blok adalah Negara
yang tidak memihak kepada salah satu blok yaitu blok barat maupun blok timur.
Organisasi ini diprakarsai oleh raja Feisal Abdul Aziz yang didukung Negara-negara
islam seperti, Maroko, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, Somalia, dan Nigeria. Konfrensi
ini berdiri pada tahun 1971 di jedah arab Saudi untuk menggalang solidaritas islam.
Pendirian OKI dibicarakan dalam KTT Negara-negara islam di rabat (maroko) pada
tahun 1969 yang selanjutnya ini dijadikan KTT OKI yang I, sekarang OKI
beranggotakan 46 negara-negara islam termasuk indonesia.
6
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat
global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan. Hubungan internasional menjadi penting bagi suatu Negara, karena di
masa sekarang diyakini bahwa tidak ada Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan
adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan
dan perdamaian dunia lebih mudah diciptakan. Perlunya hubungan kerjasama
internasional pada dasarnya bertujuan untuk, Memacu pertumbuhan ekonomi setiap
Negara serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Dan
Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan
perdamaian dunia. Adapun sarana-sarana hubungan internasional seperti adanya
kerjasama bilateral, regional dan multilateral
3.2 SARAN
Hubungan dan kerjasama internasional sangat penting dilakukan oleh bangsa
indonesia sendiri terutama untuk memacu pertumbuhan ekonomi indonesia sehingga
menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat indonesia serta dapat
memenuhi kebutuhan sumber daya dalam negeri dan menjalin hubungan baik antara
Negara-negara lainnya.
7
DAFTAR PUSTAKA