Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena dengan
pertolonganNya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Pola Hubungan
Internasional Yang Dibangun Indonesia” Meskipun banyak hambatan yang kami hadapi
dalam proses pengerjaannya, tapi kami berhasil menyelesaikan makalah ini dengan tepat
waktu.
Tak lupa kami juga mengucapkan terimakasih kepada teman-teman yang juga sudah
memberi kontribusi baik langsung maupun tidak langsung dalam pembuatan makalah ini.
Penulis menyadari, dalam penulisan makalah ini tentunya terdapat kekurangan. Oleh
karena itu, saran dan kritik dari pembaca untuk memperbaiki kekurangan dalam makalah ini,
sangat kami harapkan. Tak lupa kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu penulisan makalah ini.
Kami berharap semoga makalah ini dapat menjadi sesuatu yang berguna bagi kita
bersama.

Rengasdengklok , Januari 2018

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................. i


DAFTAR ISI ................................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ................................................................................................. 1
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................ 1
1.3 Tujuan ............................................................................................................. 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Makna Hubungan Internasional ....................................................................... 2
2.2 Pengertian Hubungan Internasional ................................................................. 2
2.3 Pentingnya Hubungan Internasional ................................................................ 3
2.4 Perlunya Kerja sama internasional .................................................................. 3
2.5 Sarana- Sarana Hubungan Internasional .......................................................... 4
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................................... 7
3.2 Saran ............................................................................................................... 7
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................... 8

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Seperti halnya manusia, Negara mempunyai berbagai macam kebutuhan yang


harus dipenuhi untuk kemakmuran rakyatnya. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut,
setiap Negara tidak mungkin dapat memenuhi sumber daya yang dimilikinya, karena
sifatnya yang terbatas. Setiap Negara membutuhkan bantuan Negara lain untuk menutupi
kekurangan sumber daya yang dimiliki tersebut.
Oleh karena itu, setiap Negara harus mengembangkan hubungan atau kerja sama
dengan Negara lain. Hubungan Internasional merupakan salah satu jawaban bagi
persoalan yang dialami oleh suatu Negara. Ketika suatu Negara mengalami kekurangan
dalam suatu bidang, misalnya kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya,
maka melalui hubungan internasional Negara tersebut mampu mengatasi persoalan
tersebut dengan meminta bantuan dari Negara lain. Oleh karena itu, hubungan
internasional mempunyai kedudukan yang sagat penting dalam kehidupan suatu Negara
yang beradab.

1.2 Rumusan Masalah:


1. Apa Makna dari Hubungan Internasional?
2. Apa Pengertian dari Hubungan Internasional?
3. Apa Pentingnya Hubungan Internasional?
4. Apa Perlunya Kerja sama lnternasional?
5. Apa saja Sarana- Sarana Hubungan Internasional?

1.3 Tujuan
untuk memahami makna dari hubungan internasional, pengertian dari hubungan
internasional dan mengetahui tentang pentingnya hubungan internasional serta perlunya
kerja sama internasional dan dapat memahami apa saja sarana- sarana hubungan
internasional.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 MAKNA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat


global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan. Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama
dengan konsepsi politik luar negeri, hubungan luar negeri, dan politik internasional.
Ketiga konsep tersebut sebenarnya memiliki makna yang berbeda satu sama lain, akan
tetapi mempunyai persamaan yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang
melampaui batas-batas Negara (lingkup Internasional). Berikut makna dari ketiga konsep
tersebut:
Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dilakukan oleh suatu Negara
untuk mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan
Negara serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan.
Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu
Negara dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.
Politik internasional adalah politik antarnegara yang mencakup kepentingan dan
tindakan beberapa atau semua Negara, serta proses interaksi antarnegara maupun
antarnegara dengan organisasi internasional

2.2 PENGERTIAN HUBUNGAN INTERNASIONAL

Bangsa Indonesia di dalam membina hubungan dengan bangsa lain menerapkan


prinsip-prinsip politik luar negeri yang bebas aktif yang diabdikan bagi kepentingan
nasional, terutama untuk kepentingan pembangunan di segala bidang, serta ikut
melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan
keadilan sosial. Adapun beberapa pengertian hubungan internasional dari beberapa
sumber, yaitu;
Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat
global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan.
Menurut beberapa ahli, yaitu Couloumbis dan wolfe, hubungan internasional
adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang dapat diamati dan
mencoba mendapatkan variabel-variabel dasar untuk menerangkan perilaku serta
mengungkapkan karakteristik-karakteristik atau tipe-tipe hubungan antara unit-unit
sosial. Sedangkan menurut Suwardi Wiratmaja, hubungan internasional mencakup segala
hubungan antar bangsa dalam masyarakat lingkungan, dan kekuatan-kekuatan, tekanan-
tekanan, proses-proses yang menentukan cara hidup, cara bertindak, dan trik berpikir
manusia.
Pengertian hubungan internasional menurut buku rencana strategi pelaksanaan
politik luar negeri RI (RENSTRA) adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya
yang dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negaranya.

2
2.3 PENTINGNYA HUBUNGAN INTERNASIONAL

Hubungan internasional menjadi penting bagi suatu Negara, karena di masa


sekarang diyakini bahwa tidak ada Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan adanya
hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan dan
perdamaian dunia lebih mudah diciptakan.
Makna dan arti penting dari hubungan internasional antara lain saling kenal,
saling membantu dan saling ketergantungan antar sesama Negara yang akhirnya akan
memperbesar rasa tanggung jawab bersama. Disamping itu hubungan dan kerja sama
internasional juga penting untuk;
1. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan
bangsa lainnya.
2. Mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan, atau persengketaan
yang mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional
yang berbeda di antara bangsa dan Negara di dunia.
3. Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan
diplomasi yang lazim ditempuh Negara-negara beradab, cinta damai dan berpegang
kepada nilai-nilai etik dalam pergaulan antar bangsa.
4. Membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antar bangsa.
5. Membantu bangsa lain yang terancam keberadaannya sebagai akibat pelanggaran
atas hak-hak kemerdekaan yang dimiliki
6. Berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial.
7. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara, kelangsungan keberadaan dan
kehadirannya ditengah bangsa-bangsa lain.

Suatu Negara dapat melakukan hubungan internasional jika kemerdekaannya


telah diakui oleh Negara lain, baik secara de facto, maupun de jure.

2.4 PERLUNYA KERJA SAMA INTERNASIONAL


Perlunya hubungan kerjasama internasional pada dasarnya bertujuan untuk;
1. Memacu pertumbuhan ekonomi setiap Negara serta menciptakan keadilan dan
kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya.
2. Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan
perdamaian dunia

Dalam hubungan internasional bagi indonesia ada tiga azas yang harus ditaati dan
dihormati serta dijadikan pedoman yaitu;
1. Azas Teritorial, menurut azas ini berlaku kekuasaan Negara atas wilayahnya.
Artinya hukum Negara berlaku bagi semua orang dan semua barang yang berada di
wilayahnya, baik warga Negara asli maupun warga Negara asing. Begitu sebaliknya
bila berada di Negara lain akan berlaku hukum di Negara tersebut. Contoh ; tindak
criminal seperti penyelundupan barang-barang

3
2. Azas Kebangsaan, menurut azas ini berdasarkan azas kebangsaan atau
kewarganegaraan, kekuasaan Negara atas warga negaranya. Berdasarkan azas ini
setiap warga Negara dimanapun berada tetap mendapat perlakuan hukum dari
negaranya. Berdasarkan ketentuan ini berlaku azas eksteritorialitet artinya hukum
Negara tetap berlaku bagi setiap warga Negara walaupun berada di Negara lain.
Contohnya, pelaku korupsi walaupun sudah berada diluar negeri (lari ke Negara
lain) tetap bisa ditangkap dan diadili di negara asalnya
3. Azas Kepentingan Umum, berdasarkan azas ini Negara tetap berhak melindungi dan
mengatur kepentingan dalam kehidupan warga negaranya. Jadi hukum tidak terikat
pada batas-batas suatu wilayah Negara. Contohnya hukum internasional akibat dari
perjanjian internasional antar dua atau lebih Negara. Seperti seorang atau beberapa
orang warga negaranya (TKI atau TKW) yang bermasalah di luar negeri dapat
dibantu penyelesaiannya oleh Negara indonesia.

2.5 SARANA – SARANA HUBUNGAN INTERNASIONAL

1. Kerja sama Bilateral


Kerja sama Bilateral merupakan hubungan kerja sama dua negara yang memiliki
kepentingan sama dalam bidang politik, ekonomi, sosial, budaya. Dalam kerja sama ini,
indonesia melakukan hubungan dengan salah satu Negara lain. Misalnya, indonesia
mengadakan kerja sama di bidang ekonomi dengan jepang atau indonesia mengadakan
kerja sama dalam bidang ketenagakerjaan dengan Arab Saudi.
2. Kerja sama Regional
Kerja sama regional adalah kerjasama yang dilakukan antara beberapa Negara
dalam satu kawasan, seperti Negara-negara yang berada di kawasan Asia
Tenggara(ASEAN), di kawasan Eropa (MEE), dan di kawasan arab (Liga Arab).

a. ASEAN
Ada beberapa faktor yang mendorong terbentuknya ASEAN yaitu faktor internal
dan eksternal. Faktor internal, bersatunya untuk memperjuangkan kepentingan bersama
dan sama-sama sebagai bekas Negara jajahan barat. Faktor eksternal, adanya perang
Vietnam (indo china) dan sikap RRC ingin mendominasi kawasan asia tenggara.
Tujuan ASEAN
1. Memrcepat pertumbuhan ekonomi, kemajuan sosial, dan pengembangan kebudayaan
di kawasan asia tenggara
2. Meningkatkan perdamaian dan stabilitas regional dengan jalan menghormati
keadilan dan ketertiban hukum.
3. Meningkatkan kerja sama yang aktif dalam bidang ekonomi, sosial, budaya, teknik,
ilmu pengetahuan dan administrasi
4. Meningkatkan penggunaan pertanian, industry, perdagangan, jasa dan meningkatkan
taraf hidup.

b. Masyarakat Ekonomi Eropa (MEE)

4
Upaya integrasi (penyatuan) masyarakat eropa, sudah dirintis sejak tahun 1988.
Untuk mewujudkan integrasi MEE mereka telah mengeluarkan berbagai kebijakan yang
akan dipakai sebagai perangkat pendukung, yakni;
1. Parlemen eropa (European Parlement)
2. Sintem moneter eropa (European Monetary System)
3. Unit Uang Eropa (European Currency Unit)
4. Pasar terpadu (Single Market)
Ide integrasi ekonomi eropa melalui pasar tunggal eropa tahun 1992, dipakai
sebagai landasan pokok integrasi eropa secara keseluruhan. Untuk membangun
masyarakat eropa yang bersatu dan berdaulat perlu dibangun basis ekonomi terlebih
dahulu.
c. Liga Arab
Liga Arab didirikan sebagai hasil konferensi antar Negara Arab yang
diselenggarakan Alexanderia, Mesir pada tahun 1944. Kemudian resmi berdiri pada
tanggal 22 Maret 1945 di Bludon.
Faktor yang mendorong berdirinya Liga Arab adalah untuk menentang kekuatan
militer Inggris dan Prancis di Timur Tengah dan menuntut kemerdekaan Palestina dari
Zionis Israel dalam menguasai sebagian zazirah Palestina.
3. Kerja sama Multilateral
Kerja sama Multilateral adalah hubungan yang dilakukan antara Negara-
negara di dunia maupun antara Negara dengan lembaga internasional. Diantaranya
adalah:

a. OPEC
Organization of Petroleum Exporting Countries (OPEC) dibentuk sebagai akibat
penurunan harga minyak oleh perusahaan minyak raksasa. Oleh karena itu Negara-
negara Timur Tengah berusaha merebut pasaran harga minyak internasional dengan cara
mengadakan perundingan pada tanggal 11-14 september 1960 di Irak. Keanggotaan
OPEC bersifat terbuka bagi Negara-negara penghasil minyak. Indonesia menjadi anggota
OPEC pada tahun 1962 dan pada tahun 1979 keanggotaan OPEC menjadi 13 negara
penghasil minyak.

Tujuan OPEC:
1. Tujuan ekonomi, yaitu mempertahankan dan menentukan harga minyak sehingga
menguntungkan Negara-negara produsen
2. Tujuan Politik, yaitu mengatur hubungan dengan perusahaan-perusahaan minyak
asing atau pemerintah Negara-negara konsumen

b. NATO
North Atlantic Treaty Organization (NATO) sebenarnya merupakan fakta pertahanan
blok barat yang beraliran liberal di bawah pimpinan AS dan sebagai lawannya adalah
fakta warsawa yaitu fakta pertahanan blok-blok komunis di bawah pimpinan uni soviet.

c. Negara – Negara Non Blok

5
Negara-negara non blok timbul sebagai akibat munculnya dua kekuatan raksasa setelah
perang dunia II yaitu blok barat dan blok timur. Negara-negara non blok adalah Negara
yang tidak memihak kepada salah satu blok yaitu blok barat maupun blok timur.

d. Organisasi Konfrensi Islam (OKI)

Organisasi ini diprakarsai oleh raja Feisal Abdul Aziz yang didukung Negara-negara
islam seperti, Maroko, Malaysia, Pakistan, Arab Saudi, Somalia, dan Nigeria. Konfrensi
ini berdiri pada tahun 1971 di jedah arab Saudi untuk menggalang solidaritas islam.
Pendirian OKI dibicarakan dalam KTT Negara-negara islam di rabat (maroko) pada
tahun 1969 yang selanjutnya ini dijadikan KTT OKI yang I, sekarang OKI
beranggotakan 46 negara-negara islam termasuk indonesia.

6
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Secara umum, hubungan internasional diartikan sebagai hubungan yang bersifat
global yang meliputi semua hubungan yang terjadi dengan melampaui batas-batas
ketatanegaraan. Hubungan internasional menjadi penting bagi suatu Negara, karena di
masa sekarang diyakini bahwa tidak ada Negara yang dapat berdiri sendiri. Dengan
adanya hubungan internasional, pencapaian tujuan Negara akan lebih mudah dilakukan
dan perdamaian dunia lebih mudah diciptakan. Perlunya hubungan kerjasama
internasional pada dasarnya bertujuan untuk, Memacu pertumbuhan ekonomi setiap
Negara serta menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyatnya. Dan
Menciptakan saling pengertian antar bangsa dalam membina dan menegakkan
perdamaian dunia. Adapun sarana-sarana hubungan internasional seperti adanya
kerjasama bilateral, regional dan multilateral

3.2 SARAN
Hubungan dan kerjasama internasional sangat penting dilakukan oleh bangsa
indonesia sendiri terutama untuk memacu pertumbuhan ekonomi indonesia sehingga
menciptakan keadilan dan kesejahteraan sosial bagi masyarakat indonesia serta dapat
memenuhi kebutuhan sumber daya dalam negeri dan menjalin hubungan baik antara
Negara-negara lainnya.

7
DAFTAR PUSTAKA

BUKU PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN SMA/SMK KELAS


XII PENYUSUN: DRS. I MADE SUCIPTA, M. Si
http://isu-isuekternal.blogspot.co.id/2014/12/hubungan-kerjasama-internasional.html
www.ipapedia.web.id/2016/02/pola-hubungan-internasional.html?m=1

Anda mungkin juga menyukai