HUBUNGAN INTERNASIONAL
DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SALAH SATU TUGAS MATA PELAJARAN
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKN) SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2017/2018
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1
ACHMAD FAIZ ALAWI
HIKMAH NUR FAJRIYAH
MUHAMMAD YUSUP SARIPUDIN
SAFITRI WULANDARI
SITI NIMA MUTADAKKIROH
Assalamu’alaikum Wr.Wb
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan
hidayahnya sehingga kita dapat menyelesaikan Makalah tentang Hubungan Internasional ini dengan
baik.
Tugas ini kami susun untuk memenuhi tugas Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Semester Genap Tahun Pelajaran 2017/2018 dan untuk memperdalam pengetahuan tentang Mata
Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan.
Sekian dari kami, kami ucapkan terima kasih kepada para pembaca yang sudah berkenan
membaca makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat untuk kita semua.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Penyusun
i
DAFTAR ISI
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan......................................................................................................................1
BAB II : PEMBAHASAN
A. Kesimpulan...............................................................................................................................8
B. Saran.........................................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sebagai makhluk sosial, baru memiliki arti apabila bekerja sama dengan sesamanya.
Manusia dalam hidup berbangsa dan negara akan dapat melangsungkan kehidupannya jika
mengadakan hubungan dengan bangsa lain. Tidak ada satu negara di dunia ini yang dapat berdiri
sendiri dan tidak melibatkan diri dengan negara lain. Karena, pada dasarnya antara negara yang satu
dengan negara yang lain terdapat hubungan saling ketergantungan.
Kesadaran akan pentingnya hubungan internasional menegaskan perlunya kerja sama dengan
bangsa lain. Hal ini juga mempengaruhi sepak terjang bansa Indonesia dalam masyarakat
Internasional, baik dalam melaksanakan politik luar negeri maupun keterlibatannya dalam berbagai
organisasi Internasional.
B. Rumusan Masalah
Sesuai dengan latar belakang masalah diatas, maka rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
3. Dampak apa saja yang terjadi bila suatu negara tidak melakukan Hubungan Internasional.?
4. Sebutkan contoh Hubungan luar negeri yang dilakukan oleh bangsa Indonesia.!
C. Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan yang sesuai dengan rumusan masalah di atas dalam makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian Hubungan Internasional baik secara umum maupun menurut para
ahli.
3. Untuk mengetahui dampak apa saja yang terjadi bila suatu negara tidak melakukan Hubungan
Internasional.
4. Untuk mengetahui Hubungan luar negeri yang dilakukan oleh bangsa Indonesia.
1
5. Untuk mengetahui Politik Luar Negeri Indonesia dalam menjalankan Hubungan Internasional.
BAB II
PEMBAHASAN
Sebelum kita mengkaji lebih jauh tentang hubungan internasional, kita harus memahami terlebih
dahulu pengertian hubungan internasional itu sendiri.
Hubungan internasional secara sederhana diartikan segagai hubungan antar bangsa, baik antara
negara dengan negara, antara negara dengan individu/badan hukum, antara warga negara yang satu
dan warga negara yang lain.
Dalam UU No. 37 tahun 1999, hubungan internasional disebut dengan hubungan luar negeri,
yaitu setiap kegiatan yang menyangkut aspek regional dan internasional yang dilakukan oleh
pemerintah ditingkat pusat dan daerah atau lembaga-lembaganya, lembaga degara, badan usaha,
organisasi politik, organisasi masyarakat, lembaga swadaya masyarakat, atau warga negara Indonesia.
Dalam Rencana Strategis ( Renstra ) Politik luar negeri RI, ditegaskan bahwa Hubungan
Internasional adalah hubungan antar bangsa dengan segala aspeknya. Hubungan internasional
dilakukan oleh suatu negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut. Hubungan ini
dalam Encyclopedia Americana, dilihat sebagai hubungan politis, budaya, ekonomi ataupun hankam.
Hubungan internasional telah ada sejak dahulu. Berkembang dari pola yang masih primitif
hingga sekarang dengan pola yang modern dengan melibatkan kepentingan antar negara , namun saat
ini hubungan internasional tidak hanya terbatas pada kajian interaksi antar negara tetapi telah
berkembang yang secara garis besar dapat dibagi menjadi dua. Pertama high politics issues yaitu isu-
isu yang berkaitan dengan keberlangsungan hidup Negara, dalam kategori ini terdapat isu-isu seperti
perdagangan obat-obatan terlarang, peredaran senjata gelap, penyeludupan manusia, kejahatan
terorganisir lintas batas Negara, dll.
2
c. Charles A.M.C.Clelland
Hubungan internasioanal adalah studi tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
d. Hugo de Groot
Hubungan internasional didasarkan pada kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua
negara.
e. Prof. Dr. Mochtar Kusumaatmadja, S.H.
Hubungan internasional merupakan hubungan antar bangsa dan berkembang pula kebiasaan-
kebiasaan atau peraturan-peraturan hukum yang merupakan kesepakatan bersama.
Bangsa-bangsa diharapkan saling menghormati dan bekerja sama atas dasar persamaan dan
kekeluargaan.
Bangsa-bangsa wajib menghormati kedaulatan negara lainnya
Bangsa-bangsa tidak boleh mencampuri urusan dalam negeri negara lain
Bangsa-bangsa diharapkan hidup berdampingan secara damai
Bangsa yang satu tidak boleh memaksakan kehendaknya kepada orang lain.
Tujuan Nasional Bangsa Indonesia adalah sebagaimana yang termaktub dalam Pembukaan UUD
1945, yaitu :
Suatu negara dapat mengadakan kerjasama antar negara atau hubungan internasional, bila telah
diakui kemerdekaan dan kedaulatannya baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain.
Hubungan kerjasama antar negara diperlukan guna memenuhi kebutuhan hidup dan
eksistensi/keberadaan suatu negara dalam tata pergaulan internasional. Hubungan internasional sangat
diperlukan untuk :
a. Memelihara dan menciptakan hidup berdampingan secara damai dan adil dengan negara lain.
3
b. Mencegah dan menyelesaikan konflik, perselisihan, permusuhan, atau persengketaan yang
mengancam perdamaian dunia sebagai akibat adanya kepentingan nasional yang berbeda
diantara bangsa dan negara yang berbeda.
c. Mengembangkan cara penyelesaian masalah secara damai melalui perundingan dan diplomasi
yang lazim ditempuh negara-negara beradab, cintai damai dan bepegang pada nilai-nilai etik
dalam pergaulan antar bangsa.
d. Membangun solidaritas dan sikap saling menghormati antar bangsa.
e. Membantu bangsa lain yang terancam keberadaanya sebagai akibat pelanggaran atas hak-hak
kemerdekaan yang dimiliki.
f. Berpartisipasi dalam rangka ikut melaksanakan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan
perdamaian abadi, dan keadilan social.
g. Menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara, kelangsungan keberadaan dan
kehadirannya di tengah bangsa-bangsa lain.
Terkait dengan hubungan sama derajat sila kedua Pancasila mengajarkan bahwa hubungan antar
negara atau antar bangsa harus bertolak pada kodrat manusia. Dalam Pancasila kodrat manusia adalah
makhluk ciptaan Tuhan YME yang merdeka dan sama derajatnya. Oleh karena itu hubungan antar
bangsa harus diwarnai dengan penghormatan atas kodrat manusia sebagai makhluk yang sederajat,
tanpa memandang idiologi, bentuk negara dan sistem pemerintahan dari negara lain itu.
Oleh karena itu nasionalisme bangsa indonesia tidak jatuh kepaham Chauvinisme dan
kosmopolitisme. Chauvinisme adalah paham yang mengagung-agungkan bangsa sendiri dengan
memandang rendah bangsa lain. Kosmopolitisme adalah pandangan yang melihat kosmos (seluruh
4
Dunia) sebagai polis (negeri sendiri) sehingga cenderung melupakan nasionalisme yang sehat dan
mengabaikan tugas terhadap bangsanya sendiri.
Itulah sebabnya bangsa indonesia memilih politik luar negeri Bebas Aktif.
Bebas berarti :
1. Banga Indonesia bebas bergaul dengan bangsa manapun.
2. Dalam pergaulan itu bangsa indonesia tidak Intervensi atau tidak mencampuri urusan dalam
negeri negara lain.
3. Dalam pergaulan itu terjadi saling memberi dan menerima bantuan dan pertolongan yang
tidak mengikat.
Aktif berarti :
1. Bangsa Indonesia aktif bekerjasama dengan bangsa lain untuk perdamaian dunia
2. Bangsa indonesia aktif membela bangsa yang terancam keberadaan dan kedaulatannya atas
dasar persamaan derajat tidak termasuk intervensi.
Dalam pelaksanaan kerjasama dan hubungan Internasional Presiden sebagai kepala negara
dibantu oleh Menteri dan Departemen Luar Negeri serta dibantu oleh para Duta dan Konsul yang
diangkat oleh Presiden dan dibantu oleh Duta dan Konsul Negara lain yang diterimanya. Pengankatan
Duta dan Konsul serta penerimaan Duta dan Konsul negara lain telah diatur dalam pasal 13 UUD
1945, yang berbunyi :
Ayat 1: Presiden mengangkat duta dan konsul.
Ayat 2: Dalam hal mengangkat duta, Presiden memperhatikan pertimbangan DPR
Ayat 3: Presiden menerima penempatan duta negara lain dengan memperhatikan pertimbangan
DPR.
Dampak negatif :
Jika perjanjian dilanggar oleh salah satu pihak, maka dapat menimbulkan perselisihan.
5
2) Hubungan Negara Indonesia dengan Negara Jepang.
Hubungan di bidang perdagangan :
Bagi Indonesia, Jepang merupakan negara mitra dagang terbesar dalam hal ekspor-impor
Indonesia. Ekspor Indonesia ke Jepang bernilai US$ 23.6 milyar (statistic Pemerintah RI), sedangkan
impor Indonesia dari Jepang adalah US$ 6.3 milyar sehingga bagi Jepang mengalami surplus besar
impor dari Indonesi (tahun 2007).
Komoditi penting yang diimpor Jepang dari Indonesia adalah minyak, gas alam cair, batubara,
hasil tambang, udang, tekstil dan produk tekstil, dll. Sedangkan barang-barang yang diekspor Jepang
ke Indonesia ialah mesin-mesin dan suku cadang, produk plastik dan kimia, baja, perlengkapan listrik,
mesin alat transportasi dan suku-cadang mobil.
Dampak hubungan Indonesia dengan Jepang :
Dampak positif :
Barang-barang yang belum bisa diproduksi oleh Indonesia dapat diimpor dari Jepang dan juga
sebaliknya.
Indonesia memperoleh devisa berkat hubungan dagang antar kedua negara.
Dampak negatif :
Dampak negatif :
Indonesia mendapatkan tenaga ahli dan teknologi yang diperuntukkan mengeksplorasi hasil
minyak dan gas di Indonesia.
6
Dampak negatif :
Jika perhitungan ekonomi antara kedua negara tidak tertata maka dapat menimbulkan
kekacauan.
Jika eksplorasi dilakukan secara berlebihan, maka lingkungan Indonesia akan rusak.
Memacu negara Indonesia untuk lebih berkembang dari negara lainnya di asia, karena selain
Jepang, ada negara lain di asia bisa sukses.
Penghematan harga, dimana kualitas barang dari korea tidak terlalu mahal dan sudah diakui
dunia.
Dampak negatif :
Kurangnya kita dalam mempelajari budaya kita sendiri, karena budaya Korea yang merambah
dan menggantikan budaya lokal.
Rasa nasionalisme berkurang.
6) Hubungan Negara Indonesia dengan Negara Australia
Bidang kesehatan:
Australia berkomitmen untuk membantu pemerintah Indonesia dalam bidang kesehatan.
Australia membantu memperkuat kapasitas Indonesia dalam menangani kasus HIV/AIDS melalui
program kemitraan senilai 100 juta dolar Australia atau sekitar Rp 800 miliar. Selain itu, saat ini juga
telah terjalin kemitraan antara Australia dan Indonesia di dalam penanggulangan penyakit mata di
Indonesia, khususnya Bali. Hal ini ditunjukan dengan itikad baik kedua negara membangaun Pusat
Mata Australia-Bali, di Denpasar,Bali. Pusat Mata itu sendiri telah diresmikan pada tanggal 27 Juli
2007 oleh pemimpin kedua negara.
Dampak hubungan kedua negara tersebut ialah :
Dampak positif :
Dapat mengadakan pertukaran ilmu tentang kesehatan antar kedua negara tersebut.
Saling melengkapi kebutuhan kesehatan antar kedua negara tersebut.
Dampak negatif :
Memburuknya hubungan Australia dan Indonesia akan membawa dampak paling buruk bagi
negara bagian Northen Territory (NT) yang berpusat di Darwin.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hubungan internasional merupakan suatu hubungan antar bangsa, baik antara negara dengan
negara, antara negara dengan individu/badan hukum, antara warga negara yang satu dan warga negara
yang lain. Dan merupakan kerjasama antar bangsa di dunia yang didasari atas sikap saling
menghormati dan saling menguntungkan serta bisa berdampak positif dan negatif bagi negara
tersebut.
Negara Indonesia perlu mengadakan hubungan internasional karena selain negara Indonesia tidak
dapat berdiri sendiri tanpa bantuan negara lain yaitu untuk meningkatkan persahabatan dan kerjasama
bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai macam forum sesuai dengan kepentingan dan
kemampuan nasional.
B. Saran
Semoga dengan adanya makalah ini dapat menambah wawasan penulis khususnya tentang
hubungan Internasional dan pembaca pada umumnya, saran dan kritikan yang bersifat membangun
sangat penulis harapkan untuk perbaikan makalah ini kedepannya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Budiyanto, “Pendidikan Kewarganegaraan SMA Kelas XI” , Jakatra, Penerbit Erlangga, 2007
Starke, J. G., Pengantar Hukum Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1997.
Batra, T. S., Institusi Internasional, Some Legal Essay, ( New Delhi : Bookhive, 1982 ).
Suryokusumo, Sumaryo, Hukum Organisasi Internasional, UI PRESS, Jakarta, 1990.
Bowett, D. W., Hukum Organisasi Internasional, Sinar Grafika, Jakarta, 1991.
Prodjodikoro Wirjono, S.H., Dr., Asas – Asas Hukum Publik Internasional, PEMMAS, Jakarta, 1967.
http://halil-materipkn.blogspot.com/2010/03/bab-4-hubungan-internasional-dan.html
http://unnyzety.blogspot.com/2011/05/pentingnya-hubungan-internasional.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Hubungan_internasional