Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH HUBUNGAN INTERNASIONAL

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengantar Ilmu
Hubungan Internasional
yang diampu oleh Hafid Adim Pradana, M.A.

oleh:
Kelompok 7 Hubungan Internasional E

Rafly Putra Ramadhan (202110360311263)


Ariella Amoreta Wardana (202110360311272)
Meisya Maurent Viayu Sasongko Putri (202110360311275)
Shabrina Aqsyadefi Amelya Afiifah (202110360311270)
Muhammad Razka Anshari (202110360311262)

PROGRAM STUDI HUBUNGAN INTERNASIONAL


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2021
A. Latar Belakang

Sebagai makhluk sosial, manusia senantiasa berhubungan dengan manusia lain.Manusia juga
membentuk kelompok-kelompok bersama untuk menjaga kelangsungan hidup dan mencapai
tujuannya. Kita hidup dalam sebuah keluarga dan merupakan bagian dari keluarga tersebut.
Kita juga hidup dalam suatu suatu masyarakat internasional dan menjadi bagian dari
masyarakat tersebut.

Secara internasional, kehidupan negara pun demikian. Sulit bagi suatu negara untuk
mempunyai berbagai macam kebutuhan yang harus dipenuhi untuk memakmurkan rakyatnya.
Oleh karena itu,untuk memenuhi kebutuhannya setiap negara tidak mungkin bisa
memenuhinya sendiri dari sumber daya yang dimilikinya,karena sifatnya yang terbatas.
Setiap negara membutuhkan bantuan negara lain untuk menutupi kekurangan sumber daya
yang dimiliki negara tersebut. Oleh karena itu,setiap negara tentunya harus mengembangkan
hubungan atau kerja sama dengan negara lain.

B. Rumusan Masalah

Bertitik tolak dari latar belakang di atas,maka dapat ditarik rumusan masalah yang diuraikan
berikut ini.

1. Apa pengertian hubungan internasional

2. Apa saja pentingnya hubungan internasional

3. Apa saja asas-asas hubungan internasional

4. Apa saja sasaran hubungan internasional.

C. Tujuan Penulisan

2
BAB II

PEMBAHASAN

Negara Indonesia sebagai negara yang merdeka dan berdaulat, berhak menentukan nasibnya
sendiri serta politik luar negerinya. Kita menyadari bahwa bangsa dan negara tidak mungkin
sanggup memenuhi semua kebutuhan warganya. Oleh sebab itu, kerja sama dengan bangsa
lain dalam bentuk hubungan internasional mutlak diperlukan dalam segala bidang dengan
dilandasi oleh prinsip persamaan derajat sebagai bangsa yang merdeka.

1. Pengertian Hubungan Internasional

Hubungan internasional merupakan salah satu jawaban bagi persoalan yang sedang dialami
oleh suatu negara.ketika suatu begara mengalami kekurangan dalam suatu bidang misalnya
kekurangan tenaga ahli untuk membangun negerinya maka dengan Hubungan Internasinal
tersebut negara mampu mengatasi persoalan yang dihadapi negaranya dengan meminta
bantuan kepada negara lain.oleh karena itu,hubungan internasional mempunyai kedudukan
yang sangat penting dalam kehidupan suatu negara yang beradab.

Secara umum Hubungan Interrnasional diartikan sebagai hubungan bersifat global yang
meliputi semua hubungan yang terja dengan melampaui batas-batas ketatanegaraan.
Pandangan para ahli yang mencoba memberikan makna tentang konsep hubungan
internasional,diantaranya;

a. T'ygve Nathiessen menyatakan bahwa hubungan internasionial merupakan bagian dari


ilmu politik dank arena itu komponen-komponen hubungan internasional meliputi politik
internasional,organisasi dan administrasi internasional,dan hukum internasional.

b. Charles A. Mc Clelland mengungkapkan bahwa hubungan internasional adalah studi


tentang keadaan-keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.

c. Buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar Negeri RI Renstram,mencantumkan


definisi hubungan internasional sebagai hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang
dilakukan oleh suatu Negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.

d. Encyclopedia americana, mendeskripsikan hubungan internasional sebagai hubungan


politis,budaya,ekonomi,maupun pertahan dan keamanan.

3
e. Warsito Sunaryo,memandang bahwa hubungan internasional merupkan studi tentang
interaksi antar jenis kesatuan sosial-sosial tertentu,termasuk studi tentang keadaan yang
relevan yang mengelilingi interaksi.adapun yang dimaksud dengan kesatuan-kesatuan sosial
tertentu,bisa diartikan sebagai Negara ,bangsa,maupun organisasi negara sepanjang bersifat
internasional.

Konsepsi hubungan internasional oleh para ahli sering dianggap sama atau dipersamakan
dcngan konsepsi politik luar negeri,hubungan luar negeri,dan politik internasional.Ketiga
politik tersebut memiliki makna yang berbeda satu sama lain,akan tetapi memiliki persamaan
yang cukup mendasar dalam hal ruang lingkupnya yang melampaui batas-batas Negara
(lingkup internasional).

Untuk memperluas pemahaman kita, berikut dipaparkan makna dari ketiga konsep tersebut;

Politik luar negeri adalah seperangkat cara yang dlilakukan oleh suatu negara untuk
mengadakan hubungan dengan Negara lain dengan tujuan untuk tercapainya tujuan Negara
serta kepentingan nasional Negara yang bersangkutan.

b. Hubungan luar negeri adalah keseluruhan hubungan yang dijalankan oleh suatu negara
dengan semua pihak yang tidak tunduk pada kedaulatannya.

c. Politik internasional adalah politik antar negara yang rnencakup kepentingan dan tindakan
beberapa atau semua Negara,serta proses interaksi antar negara maupun antar negara dengan
organisasi internasional.

2. Pentingnya Hubungan Internasional

Suatu bangsa yang merdeka tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan dari negara lain. Untuk
rnenjaga kelangsungan hidupnya dan mempertahankan kemerdekaannya negara tersebut yang
membutuhkan dukungan dari negara lain.untuk mendapat duuukungan tersebut,suatu negara
harus mengadakan hubungan yang baik dengan dengan negara lain,misalnya ketika awal
berdirinya kesatuan republik Indonesia untuk memperoleh pengakuan dan dukungan dari
negara lain terhadap kemerdekaan para pendiri Negara kita mengadakan hubungan dengan
Australia,Amerika Serikat,Belgia,Mesir,dan sebagai alhasil dari negara kita sehingga,
Negara kita dapat berdiri tegak dan mempertahankan kemerdekaannya sampai sekarang.

4
Setiap negara yang merdeka memiliki sumber daya atau sumber kekuatan yang berbeda. Di
dunia ini,tidak menutup kemungkinan Negara yang akan sumber daya alam,tetapi sangat
kekurangan tenaga ahli atau ilmuwan untuk mengelolah sumber daya alam,begitu pula
sebaliknya ada Negara yang memiliki tenaga ahli atau ilmuwan yang banyak tetapi miskin
sumber daya alam.

Kedua kondisi tersebut menyebabkan setiap negara mernbutuhkan keberadaan negara lain,
sehingga terciptalah hubungan di antara negara tersebut.

Proses hubungan internasional baik yang bersifat bilateral maupun multilateral dipengaruhi
oleh potensi yang dimiliki oleh setiap Negara. Potensi tersebut antara lain adalah kekuatan
nasional, jumlah penduduk, sumber daya, dan letak geografis. Potensi tersebut menjelma
sebagai kekuatan bagi suatu Negara, Apabila suatu negara memiliki kekuatan dalarn keernpat
potensi tersebut, maka negara tersebut dapat sebagai negara maju dan cenderung tidak
mengadakan hubungan internasional. Namun.jika keempat potensi tersebut lemah, maka
suatu negara cenderung akan sangat rnembutuhkan hubungan internasional. Akan tetapi
dalam kenyataannya, tidak ada negara yang tidak membutuhkan hubungan dengan negara
lain. Bahkan negara-negara industri maju pun mernbutuhkan negara-negara Iain yang belum
maju untuk memasarkan produk-produk mereka. Selain itu, negara maju biasanya
rnernbutuhkan bahan-bahan mentah untuk industri yang biasanya tersedia

i negara-negara yang sedang berkembang. Dengan demikian antara negara maju dengan
negara berkembang bahkan dengan negara miskin sekalipun terjalin hubungan internasional
yang sifatnya saling menguntungkan.

Secara umum, titik berat dalam hubungan internasional antara lain adalah bidang pertahanan
dan keamanan, ekonomi, sosial kebudayaan bahkan ideologi.Bidang-bidang tersebut pada
umumnya menjadi faktor yang melatarbelakangi terjadinya hubungan internasional ,
Misalnya dalam bidang ekonomi terutama dalam bidang perdagangan, kita mengenal negara-
negara yang tergabung dalam grup of 8 (8 kelompok Negara maju), kemudian kita mengenal
juga organisasi perdagangan internasional yang biasa disebut World Trade Organization
(WTO), dan sebagainya.Sementara itu dalam bidang

pertahanan, negara-negara Eropa dan Amerika Serikat membentuk North Atlantic Treaty
Organization (NATO).

5
Suatu negara dapat mengadakan hubungan internasional manakala kemerdekaan dan
kedaulatannya telah diakui baik secara de facto maupun de jure oleh negara lain. Perlunya
kerja sama dalam bentuk hubungan internasional antara lain karena faktor-faktor berikut:

a. Faktor internal,yaitu adanya kekhawatiran terancam kelangsungan hidupnya baik melalui


kudeta maupun intervensi dari negara lain.

b. Faktor eksternal,yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu
Negara tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara Iain.
Ketergantungan tersebut terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonorni,
politik, hokum,sosial budaya, serta pertahanan dan keamanan.

Bagaimana hubungan internasional yang dibangun oleh bangsa Indonesia? Apa arti penting
hubungan internasional bagi bangsa Indonesia? Pola hubungan internasional yang dibangun
oleh Bangsa lndonesia dapat dilihat dari kebijakan politik luar negeri Indonesia. Bangsa
Indonesia dalam membina hubungan dengan negara Iain menerapkan prinsip politik luar
negeri yang bebas aktif dan diabadikan bagi kepentingan nasional, terutama kepentingan
pernbangunan di segala bidang serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perclamerian abadi, dan keadilan sosial.

Pembangunan hubungan internasional bangsa Indonesia ditujukan untuk peningkatan


persahabatan-dan kerja sama bilateral, regional, dan multilateral melalui berbagai rnacam
forum sesuai dengan kepentingan dan kemampuan nasional. Selain itu bagi Bangsa
Indonesia, hubungan internasional diarahkan untuk:

a. Pembentukan satu negara Republik Indonesia yang berbentuk negara kesatuan dan Negara
kebangsaan yang demokratis.

b. Pembentukan satu masyarakat yang adil dan makmur secara material ataupun spiritual
dalam wadah Negara Kesatuan Republik Indonesia.

c. Pembentukan satu persahabatan yang baik antara Republik Indoncsia dan semua negara di
dunia,terutama sekali dengan negara-negara Afrika dan Asia atas dasar bekerjasama
membentuk satu dunia baru yang bersih dari imperialisme dan kolonialisme menuju
llcrdamaian dunia yang sempurna.

d. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.

6
e. Memperoleh barang-barang yang diperlukan dari luar untuk memperbesar kernakmuran
rakyat,apabila barang-barang itu tidak atau belum dihasilkan sendiri.

f. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan damai, Indonesia


dapat membangun dan memperoleh syarat-syarat yang diperlukan untuk memperbesar
kemakmuran rakyat.

g. meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai pelaksanaan cita-cita yang tersimpul di


dalam Pancasila, dasar dan filsafat negara kita.

3. Asas-Asas Hubungan Internasional

Pada umumnya Hubungan Internasional dilakukan oleh setiap negara untuk


mewujudkan kepentingan nasionalnya. Untuk mencapai hal tersebut perlu dibangun
hubungan internasional yang menekankan aspek persamaan harkat, derajat, dan martabat
sebagai sesama bangsa yang merdeka.

Menurut Hugo de Groot, dalam Hubungan Internasional asas persamaan derajat


merupakan dasar yang menjadi kemauan bebas dan persetujuan dari beberapa atau semua
negara. Tujuannya adalah untuk kepentingan bersama dari mereka yang menyatukan diri di
dalamnya. Dalam hubungan internasional, dikenal beberapa asas yang didasarkan pada
daerah dan ruang lingkup berlakunya ketentuan hukum bagi daerah dan warga negara
masing-masing. Ada tiga asas dalam hubungan internasional yang saling memengaruhi, yaitu
sebagai berikut:

a. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara

melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi
terhadap semua barang atau orangyang berada di luar wilayah tersebut berlaku hukum asing
(internasional) sepenuhnya.

b. Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara terhadap warga negaranya. Menurut asas
ini, setiap warga negara di mana pun dia berada tetap mendapat perlakuan hukum dari
negaranya. Asas ini mempunyai kekuatan extrateritorial. Artinya hukum dari negara tersebut
tetap berlaku juga bagi warga negaranya, walaupun berada di negara asing.

c. Asas ini didasarkan pada wewenang negara untuk melindungi dan mengatur
kepentingan dalam kehidupan bermasyarakat. Dalam hal ini, negara dapat menyesuaikan diri

7
dengan semua keadaan dan peristiwa yang berkaitan dengan kepentingan umum. Jadi, hukum
tidak terikat pada batas-batas wilayah suatu negara.

Ketiga asas di atas harus diperhatikan oleh setiap negara yang membangun hubungan
internasional, supaya hubungan tersebut dapat memberikan keuntungan bagi semua pihak
serta tujuan dari hubungan tersebut dapat tercapai. Apabila ketiga asas tersebut tidak
diperhatikan, maka akan timbul kekacauan hukum dalam hubungan internasional. Oleh
karena itu, antara satu negara dengan negara lain harus menciptakan hubungan yang teratur
dan tertib yang berdasarkan kepada ketentuan hukum internasional. Akan tetapi walaupun
demikian, dewasa ini kerapkali masih terjadi persoalan antarbangsa yang perlu dipecahkan.
Misalnya, persoalandwi kewarganegaraan, batas-batas negara, pengakuan kepemilikan atas
wilayah atau pulau tertentu, wajib militer, dan wajib pajak.

4. Sasaran Hubungan Internasional

Hubungan antar bangsa atau yang lebih dikenal dengan hubungan internasional mempunyai
sasaran utama yang disepakati oleh semua negara yang membangun hubungan tersebut.
Sasaran tersebut adalah terciptanya perdamaian dunia. Berkaitan dengan hal tersebut, terdapat
beberapa aliran yang memberikan pandangan mengenai sasaran dari hubungan internasional,
di antaranya:

a. Aliran Idealisme, yang berpandangan bahwa:

1) Setiap bangsa memiliki kepentingan yang sama terhadap perdamaian dunia.

2) Setiap bangsa yang mengganggu perdamaian dunia, berarti bangsa tersebut telah
bertingkah laku tidak rasional dan tidak bermoral

3) Realitas manusia akan makin kompleks. Begitu juga dengan kualitas manusia akan
makin baik.

4) Perdamain merupakan suatu proses yang tidak dapat dihalangi realisasinya oleh
kekuatan apapun.

5) Perdamaian merupakan hal mutlak dalam hubungan internasional

8
b. Aliran Realisme, yang berpandangan bahwa:

1) Kunci dari masalah politik internasional adalah kekuatan politik (power politics)

2) Otoritas (kewenangan) yang efektifdari suatu negara hanya dapat berdiri atas kekuatan
nasional yang nyata.

3) Ketertiban internasional merupakan suatu tatanan yang mustahil terjadi dan tidak dapat
dipercaya.

4) Perwujudan masyarakat internasional yang berdasarkan hubungan internasional hanyalah


khayalan belaka futopid, selama kepentingan nasional yang merupakan penggerak politik
internasional masih saling bertabrakan.

c. Aliran Neorealisme

Menurut aliran ini, hubungan internasional selain berdasarkan pada kalkulasi


kekuatan dan kekuasaan, juga harus berdasarkan pertimbangan moral Dengan demikian,
aliran ini memadukan pandangan dari aliran idealisme dan realisme.

d. Aliran Polemologi (studi perdamaian), yang berpandangan bahwa:

1) Sumber konflik banyak terletak pada ketidakseimbangan di bidang ekonomi dan


potensi militer.

2) Untuk memperoleh jalan keluar dalam memecahkan konflik, dapat dilakukan dengan
jalan mempertajam konflik.

3) Persamaan dan kesempatan untuk menikmati kemakmuran harus diciptakan oleh setiap
penguasa Negara.

4) Masalah "dunia ketiga" harus dijadikan sasaran penyelidikan dalam setiap studi
perdamaian.

e. Aliran Perdamaian dan Ideologi

9
Aliran ini berpandangan bahwa aspek ideologis harus diletakkan di samping
kepentingan nasional sebagai faktor utama yang menentukan hubungan internasional.

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan demikian, berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa untuk mencapai
tujuan yang diharapkan dari pelaksanaan hubungan internasional, bangsa Indonesia harus
senantiasa meningkatkan kualitas kerja sama Internasional yang dibangun dengan negara
lain. Untuk mencapai hal tersebut, bangsa Indonesia harus mampu meningkatkan kualitas dan
kinerja aparat luar negeri agar mampu melakukan diplomasi yang pro-aktif dalam segala
bidang untuk membangun citra positif Indonesia di dunia internasional. Selain itu, juga harus
mampu memberikan perlindungan dan pembelaan terhadap warga negara dan kepentingan
Indonesia, serta memanfaatkan setiap peluang yang positif bagi kepentingan nasional.

10

Anda mungkin juga menyukai