PENDAHULUAN
E. Sistematika
1. J.C. Johari
Hubungan internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi yang berlansung
diantara negara-negara berdaulat disamping itu juga studi tentang pelaku-pelaku non negara (non
states actors) yang prilakunya memiliki dampak terhadap tugas-tugas.Negara
2..Couloumbis.dan.Wolfe
Hubungan internasional adalah studi yang sistematis mengenai fenomena-fenomena yang bisa
diamati dan mencoba menemukan variabel-variabel dasar untuk menjelaskan prilaku serta
mengungkapkan karakteristik-Karakteristik atau tipe-tipe hubungan antar unit-unit social
3. Mochtar Mas’oed
Hubungan internasional merupakan hubungan yang sangat kompleksitas karena didalamnya
terdapat atau terlibat bangsa-bangsa yang masing-masing berdaulat sehingga memerlukan
mekanisme yang lebih rumit dari pada hubungan antar kelompok.
4. Tulus Warsito
Hubungan internasional adalah studi tentang interaksi dari politik luar negeri dari beberapa
negara.
5. Drs.R.Soeprapto
Hubungan internasional adalah sebagai spesialisasi yang mengintegritaskan cabang-cabang
pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional kehidupan sosial umat manusia.
6. Anonymous
Hubungan internasional adalah studi hubungan tentang unit-unit sebagai bentuk inter-relasi
bagian-bagian biasanya mengacu pada sistem intern negara-negara. Dalam hal ini diakui adanya
adanya peranan-peranan aktor-aktor non states seperti PBB, MNC, kelompok teroris namun
tidaklah sepenting state atau negara.
7. Para Tradisionalis
Hubungan internasional serupa dengan diplomasi dan strategi serta kerjasama dan konflik atau
secara lebih sederhana hubungan internasional merupakan studi tentang perang dan damai.
8. Drs.R Soeprapto
Hubungan internasional studi yang orientasinya bersifat efektif (orientasi pasca perilaku ) yang
sering mengkombinasikan unsur-unsur pendekatan ilmiah dengan tujuan yang jelasnilainya
seperti mensubtitusikan perang dengan metode-metode perdamaian untuk menyelesaikan
pertikaian, pengendalian penduduk, perlindungan terhadap lingkungan, pemberantasan penyakit,
kemelaratan manusia.
9. Trygive Mathisen
Hubungan internasional merupakan semua aspek internasional dari kehidupan sosial umat
manusia, dalam arti semua tingkah laku manusia yang terjadi atau berasal dari suatu negara dapat
mempengaruhi tingkah laku manusia di negara lain.
b. Antar kelompok (Lembaga social dan keagamaan dan perdagangan yang melakukan kontak
secara insidental, periodik atau permanen)
c. Hubungan antar Negara ( negara yang satu dengan negara lainmengadakan kerjasama dalam
bidang ekonomi, kebudayaan, tekhnologi, dll ).
2. Dampak suatu negara yang mengucilkan diri dari pergaulan antar bangsa
Suatu negara pada dasarnya sama dengan manusia yang tidak dapat hidup sendiri dan
selalu memerlukan manusia lain. Suatu negara tidak mungkin memenuhi semua kebutuhan
sendiri akan tetapi selalu memerlukan kerjasama dengan negara lain di dunia ini.
Sumber kekuatan yang dimiliki oleh suatu Negara akan berbeda-beda,ada yang kaya akan
sumber daya alam, memiliki jumlah penduduk yang banyak,dan ada pula yang mengandalkan
jumlah ilmuwan. Kelebihan semacam ini akan berpengaruh pada posisi suatu Negara dalam
hubungan internasional.
Faktor yang menentukan dalam proses hubungan internasional baik Bilateral maupun
Multilateral, antara lain adalah :
§ Kekuatan nasional
§ Jumlah penduduk
§ Sumber daya alam
§ Letak geografis
Jika suatu Negara memiliki ke empat factor ini maka Negara tersebut tidak akan banyak
terpengaruh pada hubungan internasional, Akan tetapi jika keempat faktor ini lemah maka suatu
Negara akan sangat membutuhkan hubungan internasional.
Beberapa dampak suatu Negara yang tidak mau bergaul dengan Negara lain :
Dengan demikian sangatlah rugi jika suatu negara tidak ikut bergabung dengan organisasi
internasional. Jika negara itu masih kecil, kalau ikut menjalin HI, maka tidak menutup
kemungkinan bagi negara itu untuk lebih berkembang dan maju. Begitu pula dengan masalah
keamanan di negara tersebut dengan adanya HI maka setiap permasalahan yang dihadapi dapat
diselesikan dengan bantuan dari negara-negara lain. Maka hubungan internasional itu sangat
penting dan sangat diperlukan dalam kehidupan berbangsa dan bernegara, baik oleh negara yang
masih kecil maupun negara yang sudah berkembang dan maju.
Tidak satupun bangsa di dunia ini dapat membebaskan diri ketergantungan dengan bangsa
dan negara lain. Menurut Mochtar Kusumaatmaja hubungan dan kerjasama antar bangsa itu
timbul karena adanya kebutuhan yang disebabkan oleh pembagian kekayaan alam dan
perkembangan industri yang tidak merata di dunia.
Arti penting hubungan internasional bagi suatu negara antara lain karena faktor-faktor
sebagai berikut :
· Faktor internal :
· Faktor eksternal :
1. Yaitu ketentuan hukum alam yang tidak dapat dipungkiri bahwa suatu negara tidak dapat
berdiri sendiri, tanpa bantuan dan kerja sama dengan negara lain. Ketergantungan tersebut,
terutama dalam upaya memecahkan masalah-masalah ekonomi, politik, hukum, sosial budaya,
pertahanan dan keamanan.
2. Untuk membangun komunikasi lintas bangsa dan negara guna mewujudkan kerja sama yang
produktif dalam memenuhi berbagai kebutuhan yang menyangkut kepentingan nasional negara
masing-masing.
3. Mewujudkan tatanan dunia baru yang dapat memberikan manfaat bagi kesejahteraan dan
perdamaian yang abadi bagi warga masyarakat dunia.
· Asas teritorial
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara atas daerahnya. Menurut asas ini, negara
melaksanakan hukum bagi semua orang dan semua barang yang ada di wilayahnya. Jadi,
terhadap semua barang atau orang yang berada di luar wilayah tersebut, berlaku hukum asing
(internasional) sepenuhnya.
· Asas kebangsaan
Asas ini didasarkan pada kekuasaan negara untuk warga negaranya. Menurut asas ini, setiap
warga negara di manapun ia berada, tetap menapat perlakuan hukum dari negaranya. Asas ini
mempunyai kekuatan exteritorial. Artinya hukum dari negara tersebut tetap berlaku juga bagi
warga negaranya, walaupun berada di negara asing.
Diplomasi
Diplomasi merupakan seluruh kegiatan untuk melaksanakan politik luar negeri suatu negara
dalam hubungannya dengan bangsa dan negara lain. Diplomasi dapat bersifat bilateral
(melibatkan dua negara) atau multilateral (melibatkan lebih dari dua negara). Instrumen
diplomasi ada dua yaitu deplu yang berkedudukan di ibukota negara, merupakan “otak”nya dan
perwakilan diplomatik yang berkedudukan di ibukota negara penerima yang merupakan “panca
indera dan penyambung lidahnya.”
Dalam mewakili negara dan bangsanya, seorang diplomat memiliki tiga fungsi dasar yaitu
sebagai lambang, sebagai wakil yuridis yang sah sesuai hukum internasional dan sebagai
perwakilan politik.
Sedangkan tugas seorang diplomat dapat dibagi menjadi empat fase pokok diplomasi, yaitu:
perwakilan (representation), perundingan (negotiation), laporan (reporting) dan perlindungan
kepentingan bangsa, negara, dan warga negaranya di luar negeri.
Diplomat mempunyai tiga fungsi dasar dalam mewakili Negara dan bangsa
1. Sebagai lambing
2. Sebagai wakil yuridis yang sah menurut hukum dan hubungan internasional
3. Sebagai perwakilan diplomatik
Tugas diplomat dibagi menjadi 4 fase, yaitu :
1. Perwakilan (representation)
2. Perundingan (negotiation)
3. Laporan (reporting)
4. Perlindungan kepentingan bangsa, Negara, dan warga negaranya di luar negeri
Ekonomi
Hubungan internasional melalui sarana ekonomi tidak mutlak dilakukan oleh pemerintah,
swasta pun dapat berperanan besar, baik selama masa damai maupun dalam situasi perang.
Semua negara terlibat dalam hubungan ekonomi untuk mendapatkan barang yang tidak dapat
diproduksinya sendiri. Keuntungan lainnya dari perdagangan internasional adalah diperolehnya
suatu barang melalui sistem produksi yang paling efisien dan murah.
Propaganda
Propaganda adalah usaha sistematis untuk mempengaruhi pikiran, emosi dan tindakan suatu
kelompok demi kepentingan masyarakat umum. Ada dua hal yang membedakan diplomasi dan
propaganda:
1. Propaganda ditujukan kepada rakyat negara tersebut, bukan pemerintahnya.
2. Propaganda dilakukan hanya demi kepentingan negara pembuat propaganda.
Berlawanan dengan ekonomi, bidang militer benar-benar dikuasai oleh pemerintah. Bidang
militer sangat mempengaruhi diplomasi karena memiliki kekuatan militer yang tangguh akan
menambah rasa percaya diri, sehingga bisa mengabaikan ancaman-ancaman dan tekanan lawan
yang dapat mengganggu kepentingan nasionalnya. Kekuatan militer diperlihatkan dalam parade
militer di hari-hari nasional untuk menggertak dan memperingatkan negara-negara lawan
sehingga perang dapat dihindarkan. Perang adalah pilihan terakhir.
Menurut Sumpena Prawirasaputra, politik luar negeri adalah sekumpulan kebijakan suatu
negara untuk mengatur hubungan-hubungan luar negerinya, yang merupakan bagian dari
kebijakan nasional dan semata-mata untuk mengabdi kepada kepentingan nasional.
Menurut UU No. 37 Tahun 1999, politik luar negeri adalah kebijakan, sikap dan langkah
pemerintah RI yang diambil dalam melakukan hubungan dengan negara lain, organisasi
internasional, serta subyek hukum internasional lainnya dalam rangka menghadapi masalah
internasional guna mencapai tujuan nasional.
Prinsip-prinsip politik luar negeri Bebas-Aktif :
Adalah lembaga kenegaraan di luar negeri yang bertugas dalam membina hubungan politik
dengan negara lain. Tugas ini dilakukan oleh perangkat diplomatik yang meliputi duta besar,
duta, kuasa usaha dan atase-atase.
Dalam praktik internasional ada dua jenis perwakilan diplomatik :
1. Kedutaan Besar, yang ditugaskan tetap pada suatu negara tertentu untuk saling memberikan
hubungan rutin antar negara tersebut.
2. Perutusan Tetap, yang ditempatkan pada suatu organisasi internasional (PBB)
Tingkatan dan kepangkatan perwakilan diplomatik menurut menurut Kongres di Aachen tahun
1918 sbb :
1. Duta Besar ( Ambassador) adalah tingkatan tertinggi dalam perwakilan diplomatik. Duta
Besar memiliki kekuasaan penuh dan luar biasa dan ditempatkan pada negara yang punya
hubungan erat dan banyak hubungan timbal balik. Dalam beberapa hal seorang duta besar dapat
memutuskan sesuatu yang menyangkut negaranya tanpa berkonsultasi dengan kepala negaranya
terlebih dahulu.
2. Duta (Gerzant) adalah setingkat lebih rendah dari duta besar, biasanya ditempatkan pada
negara yang tidak banyak hubungan timbal balik dan derajat kereratan hubungan lebih rendah
dari pada negara yang mengirim duta besar. Segala persoalan. Segala persoalan yang
menyangkut ke dua negara, seorang duta harus dikonsultasikan terlebih dahulu dengan
pemerintah negaranya.
3. Menteri Presiden (Minister President) adalah mereka yang tidak dianggab sebagai wakil
kepala negara, tetapi hanya ditempatkan untuk mengurus urusan-urusan negaranya.
4. Kuasa Usaha (Charge D’affair), kuasa usaha tidak diperbantukan kepada kepala negara, tetapi
kepada menteri luar negeri negara penerima. Berhubungan dengan kepala negara negara
penerima melalui menteri luar negeri negara penerima.
5. Atase-atase, adalah tenaga ahli kedutaan, ada atase militer. atase perekonomian, atase
pendidikan dan kebudayaan, dll.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan :
Hubungan dan kerjasama antar bangsa muncul karena tidak meratanya pembagian
kekayaan alam dan perkembangan industri di seluruh dunia sehingga terjadi saling
ketergantungan antara bangsa dan negara yang berbeda.Karena hubungan dan kerjasama ini
terjadi terus menerus, sangatlah penting untuk memelihara dan mengaturnya sehingga
bermanfaat dalam pengaturan khusus sehingga tumbuh rasa persahabatan dan saling pengertian
antar bangsa di dunia.
BAB III
PENUTUP
3. 1 Kesimpulan
Hubungan internasional diidentifikasikan sebagai studi tentang interaksi antara beberapa
faktor yang berpartisipasi dalam politik internasional, yang meliputi negara-negara, organisasi
internasional, organisasi nonpemerintah, kesatuan substansional (kelompok-kelompok atau
badan-badan dalam suatu negara), seperti birokrasi dan pemerintah domestik, serta individu-
individu.
Hubungan Internasional menurut buku Rencana Strategi Pelaksanaan Politik Luar
Negeri RI, adalah hubungan antar bangsa dalam segala aspeknya yang dilakukan oleh suatu
negara untuk mencapai kepentingan nasional negara tersebut.
Hubungan internasional terdiri dari beberapa asas, yaitu :
1. Asas Teritorial
2. Asas Kebangsaan
3. Asas Kepentingan Umum
3. 2 Saran
Sebagai warga negara yang baik tentunya kita harus mengetahui apa pengertian dari hubungan
internasional, hal ini ada kaitannya dengan kita sebagai manusia sosial yang harus senantiasa
menjaga hubungan dengan negara lain supaya kita bisa menjalin kerjasama dalam berbagai
bidang untuk kepentingan rakyat umumnya. Dengan menjaga hubungan internasional, maka kita
bisa menambah jalinan persaudaraan dengan semua negara demi tercapainya perdamaian dunia.