KEAMANAN INTERNASIONAL
OLEH
NPM.22180031
FAKULTAS HUKUM
T.A 2023
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, senantiasa kita ucapkan puji syukur kehadirat allah swt yang hingga saat
ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan, sehingga kami diberi kesehatan untuk
menyelesaikan makalah yang berjudul “kerja sama diplomasi dan kerja sama internasional
keamanan internasional”
Dalam penulisan makalah ini, Penulis menyadari masih banyak terdapat kesalahan dan
kekurangan. Untuk itu Penulis sangat mengharapkan masukan dan saran dari semua pihak yang
bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini. Demikianlah makalah ini Penulis buat,
semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua yang membaca.
penulis
ii
DAFTAR ISI
A. Kesimpulan ............................................................................................... 12
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diplomasi adalah salah satu cara yang dijalankan oleh suatu negara untuk
mencapai kepentingan nasional. Demi tercapainya suatu kepentingan nasional, negara
akan menerapkan diplomasi sebagai salah satu cara untuk mempengaruhi negara lain. Di
era modern saat ini, mayoritas sistem diplomasi ditempuh melalui cara bernegosiasi
daripada melalui peperangan. Diplomasi dengan cara bernegosiasi dapat menjadi wadah
untuk menyalurkan unsurunsur budaya setiap negara, kepentingan nasional, maupun soft
power. Politik luar negeri suatu negara sangat erat kaitannya dengan diplomasi, karena
merupakan sarana untuk pelaksanaan kebijakan luar negeri.Di era global ini hampir
setiap negara melakukan kerjasama internasionaluntuk memenuhi kebutuhannya.
Kerjasama antar negara adalah terjalinnya hubunganantara satu negara dengan negara
lainnya melalui kesepakatan untuk mencapai tujuan.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kerja Sama Internasional,Diplomasi,Dan Keamanan
internasional ?
2. Apa saja Tipe Diplomasi Dalam Hubungan Internasional ?
1
3. Apa saja Macam & Bentuk Kerja Sama Internasional ?
4. Apa Tujuan Kerja Sama Internasional ?
5. Bagaimana Konsep Keamanan Internasional ?
C. Tujuan
1. Mengetahui pengertian Kerja Sama Internasional,Diplomasi,Dan Keamanan
internasional ?
2. Mengetahui Tipe Diplomasi Dalam Hubungan Internasional
3. Mengetahui Macam & Bentuk Kerja Sama Internasional
4. Mengetahui Tujuan Kerja Sama Internasional
5. Mengetahui Konsep Keamanan Internasional
2
BAB II
PEMBAHASAN
Kerjasama internasional adalah sisi lain dari konflik internasional yang juga
merupakan salah satu aspek dalam hubungan internasional. Isu utama dari kerjasama
internasional yaitu berdasarkan pada sejauhmana keuntungan bersama yang diperoleh
melalui kerjasama dapat konsepsi dari kepentingan tindakan yang unilateral dan
kompetitif Bentuk-bentuk dalam kerjasama internasional berdasarkan banyaknya
pihak yang melakukan hubungan kerjasama antara lain dibedakan menjadi kerjasama
bilateral, multilateral, trilateral dan regional. Sebagai salah satu bentuk kerjasama,
kerjasama bilateral adalah keadaan yang menggambarkan adanya hubungan antara
dua buah pihak. Pola-pola yang terbentuk dari proses interaksi dilihat dari
kecenderungan sikap dan tujuan pihak-pihak yang melakukan hubungan bilateral.
3
Kerjasama internasional mengandung satu interaksi, interelasi dan interdependensi
antara individu dengan individu, antara individu dengan kelompok dari satu kesatuan
unit dalam system internasional dan masyarakat internasional : “Kerjasama
internasional dapat dijalankan dalam berbagai bentuk organisasi internasional,
walaupun negara tetap menjadi aktor yang dominan di dalam bentukbentuk kerjasama
internasional non-pemerintah yang makin hari makin banyak jumlahnya”. Mengenai
masalah kerjasama internasional merupakan bukti dari adanya saling pengertian antar
bangsa (international understanding) sebagai akibat dari adanya interdependensi antar
bangsa dan bertambah kompleksnya kehidupan dalam masyarakat internasional
b. Diplomasi
c. Keamanan internasional
4
penamaan international security= mengenai pembahasan seputar keamanan
tidak muncul dari awal pembahasan, studi keamanan internasional ini melalui
beberapa tahap penerimaannya hingga mencapai penyebutannya sekarang. Masih
terjadi perdebatan mengenai definisi keamanan internasional, sehingga tidak ada
definisi secara absolut yang diterima secara umum. Para ahli memiliki perspektif atau
sudut pandangnya masing-masin dalam mendefinisikan studi keamanan internasional
itu sendiri. Definisi keamanan (security) sendiri secara etimologis dari bahasa latin
yakni securus yang artinya situasi dan kondisi yang terbebas dari segala rasa ancaman
baik dari rasa bahaya maupun rasa ketakutan.
Inti dari diplomasi politik ini adalah pasifikasi, yaitu keengganan untuk
memperparah atau menyulut kontradiksi yang ada antarnegara yang terlibat dalam
masalah. Diplomasi jenis ini mengandaikan berbagai konsesi untuk pihak yang
berlawanan pada masalah yang tidak signifikan dan tidak penting. Contoh dari
diplomasi pasifikasi ini adalah langkah Inggris dan Perancis pada malam Perang
Dunia II, ketika mereka mencoba untuk melawan aspirasi agresif Adolf Hitler
5
Jenis diplomasi ini menggunakan uang atau metode ekonomi untuk mencapai
tujuan suatu negara, misalnya dana pinjaman. Tipe diplomasi ini adalah bentuk lain
dari perbudakan ekonomi terhadap negara-negara kecil yang tunduk pada dominasi
bank asing dan perusahaan industri besar. Dalam hal ini, uang dolar secara harfiah
bertindak sebagai "peluru atau senjata" di tangan diplomat untuk tawar-menawar
suatu rezim politik. "Diplomasi dolar" mengejar tujuan untuk menempatkan negara-
negara kecil dalam ketergantungan politik pada negara yang lebih maju untuk
memberikan bantuan ekonomi. Setiap kali sebuah negara mencoba untuk menuju
kemerdekaan mereka, aturan yang lebih keras biasanya diberlakukan dalam diplomasi
ini.
6
Diplomasi perantara merupakan salah satu cara penyelesaian sengketa secara
damai antar negara melalui serangkaian perundingan dengan partisipasi negara ketiga
(mediator), atas dasar kondisi yang diajukan olehnya.
Kerja sama internasional memiliki tiga bentuk, agar lebih jelas penulis akan
memaparkan tiga bentuk kerja sama internasional beserta contohnya tersebut.
a. Kerja Sama Bilateral Kerja sama internasional bilateral merupakan kerja sama yang
dilakukan oleh dua negara. Kerja sama bilateral memiliki tujuan untuk dapat
membina hubungan yang sebelumnya sudah pernah terjalin kemudian menjalin
kembali hubungan kerja sama dalam perdagangan. Contohnya adalah kerja sama
7
antara Indonesia dengan Asia Pasifik yang berupa perjanjian ekonomi serta
perdagangan di Asia Pasifik dan melibatkan beberapa negara lain seperti Afrika,
Timur Tengah, Eropa Timur, Eropa Barat hingga Amerika Latin.Contoh lain kerja
sama internasional bilateral adalah kerja sama antara Indonesia dengan Arab Saudi
mengenai ibadah haji.
b. Kerja Sama Multilateral Kerja sama multilateral merupakan kebalikannya dari kerja
sama bilateral. Kerja sama multilateral merupakan kerja sama yang terjalin oleh
beberapa negara dan tidak dibatasi dengan kawasan maupun wilayah.Kerja sama
multilateral memiliki dua jenis anggota, yaitu anggota utama dan anggota aktif.
Anggota utama merupakan negara yang memiliki kekuatan menengah, sedangkan
anggota aktif merupakan negara kecil yang berperan secara terbatas atau dapat
dikatakan pula memiliki kekuatan lebih kecil daripada anggota utama.Contoh dari
kerja sama internasional multilateral adalah
1. North American Free Trade Agreement atau (NAFTA)
2. Organization of Petroleum Exporting Countries atau (OPEC)
3. United Nations (UN) atau Persatuan Bangsa-bangsa (UN)
4. World Trade Center Organization (WTO)
5. International Monetary Fund (IMF)
6. World Bank atau Bank Dunia Economic and Social Council (ECOSOC)
7. Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) Gerakan Non Blok (GNB)
c. Kerja Sama Regional Kerja sama regional merupakan bentuk kerja sama yang
dilakukan oleh negara yang berada di suatu wilayah maupun kawasan. Tujuan dari
kerja sama regional adalah untuk menciptakan perdagangan yang bebas di negara
yang berada di kawasan atau wilayah tertentu.
D. Tujuan Kerja Sama Internasional
Seperti yang telah dijelaskan oleh ahli-ahli mengenai pengertian kerja sama
internasional. Kerja sama internasional ini dilakukan oleh beberapa negara yang ingin
mencapai tujuan bersama. Tujuan utamanya, tentu saja untuk saling memeroleh
keuntungan. Namun ada beberapa tujuan lain dari kerja sama internasional.
8
1. Mempererat Persahabatan Tujuan pertama dari kerja sama internasional adalah untuk
mempererat persahabat antar negara yang menjalin kerja sama. Dengan mempererat
persahabatan atau hubungan antar negara, maka akan membuat negara-negara
tersebut terhindar dari rasa ingin bermusuhan.
2. Menciptakan Perdamaian Dunia Sejalan dengan tujuan pertama, persahabatan yang
terjalin antar negara yang melakukan kerja sama dapat menciptakan perdamaian
dunia.Perdamaian dunia ini tentu saja hal yang diidam-idamkan oleh setiap orang.
Karena dengan terciptanya perdamaian, maka akan tercipta pula keadaan yang lebih
baik.
3. Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi Tujuan yang ketiga ini merupakan tujuan yang
umumnya ingin dicapai oleh setiap negara, karena salah satu faktor suatu negara
menjalin kerja sama adalah untuk dapat menunjang dan meningkatkan pertumbuhan
ekonomi di negaranya. Contohnya adalah Indonesia yang merupakan negara
berkembang. Karena masih berkembang, Indonesia ingin mencapai tujuan agar
negaranya menjadi negara maju sehingga melakukan berbagai macam kerja sama
internasional, seperti ekspor dan impor.
4. Memperluas Tenaga Kerja Melalui kerja sama internasional, suatu negara dapat
melakukan program pertukaran pelajar sehingga dapat membentuk tenaga ahli yang
baru.Lahirnya tenaga ahli yang baru akan memberikan dampak yang baik bagi negara
tersebut. Selain itu warga negara yang telah menjadi tenaga ahli dapat membuat
lapangan pekerjaan yang baru dan memperluas tenaga kerja yang ada di negara
tersebut.
5. Meningkatkan Kemajuan di Berbagai Bidang Negara yang menjalin kerja sama
internasional dengan negara lain mengharapkan bahwa kerja sama tersebut dapat
meningkatkan kemajuan negara dalam berbagai bidang. Dengan kerja sama
internasional, maka diharapkan akan membawa kesetaraan kemajuan tiap dalam
berbagai bidang.
6. Untuk Melengkapi Kebutuhan Negara Kondisi geografis yang berbeda serta kondisi
iklim membuat beberapa negara kesulitan melengkapi kebutuhan negara, seperti
memanen bahan pangan dari hasil bumi. Oleh karena itu, kerja sama internasional
memiliki tujuan untuk dapat melengkapi kebutuhan negara tersebut. Contohnya
9
seperti Indonesia yang merupakan negara agraris, Indonesia tentu memiliki cadangan
beras yang lebih banyak dibandingkan dengan negara yang tidak memiliki lahan
untuk Bertani, seperti kebanyakan negara di Eropa. Oleh karena itu beberapa negara
lain menjalin kerja sama internasional dengan Indonesia untuk dapat melengkapi
kebutuhan negaranya.
7. Mencegah Terjadinya Konflik Sejalan dengan tujuan yang kedua, kerja sama
internasional juga memiliki tujuan untuk dapat mencegah terjadinya konflik antar
negara.Dengan menjalin kerja sama, maka akan terbentuk persahabatan yang erat
dengan negara yang bekerja sama tersebut, sehingga dapat meminimalisir terjadinya
konflik dengan negara yang menyetujui untuk bekerja sama.
Hal tersebut juga telah mengisi dinamika yang terjadi dalam panggung politik
internasional antara Perang Dunia I dan II (the interwar period) serta perkembangan
pendekatan Realisme. Pemikir realisme seperti H.J Morgenthau, E.H Carr, dan Kenneth
Waltz dapat memberikan pengembangan landasan konseptual dalam studi keamanan.
Pada era Perang Dingin studi keamanan memasuki tahap perkembangan yang cukup
10
pesat terlebih ketika pasca peristiwa WTC 9/11 di Amerika. Awalnya studi keamanan
secara menggunakan pendekatan klasik seperti Realisme, Liberalisme, dan varian
lainnya. Namun, seiring dengan perkembangan dan perubahan tersebut, studi keamanan
juga dimasuki oleh pendekatan konstruktivisme yang membuka babak perdebatan dan
kemunculan kajian lainnya seperti studi kritis, post-modernisme, dan feminism Seiring
dengan perkembangan konsep keamanan dalam studi hubungan internasional, keamanan
(security) dibagi kedalam dua klasifikasi yakni high politics yang mencakup segala
ancaman yang berkaitan erat dengan militer dan low politics yang biasanya meliputi
segala ancaman di bidang politik dan sosial. Terdapat tolak ukur untuk mengukur
keamanan (security) kedalam tiga poin. Pertama menitikberatkan kepada kemampuan,
yakni seberapa besar ideologi yang diterapkan dapat mencegah adanya ancaman. Kedua
menekankan pada keyakinan, yakni seberapa besar ideologi yang dapat diterapkan dapat
mengatasi ancaman yang ada. Ketiga, menyoroti pada analisis aspek SWOT yang terdiri
dari strength (kekuatan), weakness (kelemahan), opportunity (peluang), dan threat
(ancaman). Sehingga secara garis besar dengan adanya perkembangan keamanan di studi
hubungan internasional dapat dikategori dalam dua konsep, yakni konsep keamanan
tradisional (konvensional) dan konsep keamanan non tradisional (kontemporer).
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
12
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/6905196/KERJASAMA_INTERNASIONAL_MAKALAH_UNTUK
_MEMENUHI_TUGAS_MATAKULIAH_Bisnis_Internasional_yang_dibina_oleh
diakses pada tanggal 14 oktober 2023
https://www.studocu.com/id/document/universitas-islam-negeri-syarif-hidayatullah-
jakarta/keamanan-internasional/tentang-keamanan-internasional/34518963 diakses pada
tanggal 14 oktober 2023
https://internasional.kompas.com/read/2021/11/30/221120670/8-tipe-diplomasi-dalam-
hubungan-internasional?page=all diakses pada tanggal 14 oktober 2023
https://elibrary.unikom.ac.id/id/eprint/5334/8/9.UNIKOM_ALDI%20RIZKIA%20DWI%20PUT
RA_BAB2.pdf diakses pada tanggal 14 oktober 2023
13