PROBLEMATIKA HI
Disusun Oleh :
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul
“Problematika HI” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dosen pada mata kuliah Hukum
International. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Problematika HI dalam mata kuliah Hukum International bagi para pembaca
dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak S Parman, S.H., M.H, selaku
dosen mata kuliah Hukum International yang telah memberikan tugas ini sehingga
dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang Saya
tekuni. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagi sebagian pengetahuannya sehingga Saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang Saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan Saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.............................................................................................3
2.1. Definisi...........................................................................................................3
2.1.1. Problematika...............................................................................................3
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1
Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan, maka rumusan
masalah pada makalah ini yaitu bagaimana problematika hubungan
international dan bagaimana contoh problematika hubungan international.
Berdasarkan rumusan masalah maka tujuan penulisan makalah ini yaitu untuk
mngetahui bagaimana problematika hubungan international dan untuk
mengetahui contoh problematika international.
BAB II
2
PEMBAHASAN
2.1. Definisi
2.1.1. Problematika
1
Komarudin dan Yoke Tjuparmah S, Kamus Istilah Karya Tulis Ilmiah (Jakarta: Bumi Aksara, 2000),
145.
2
Tim Penulisan KBBI, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai Pustaka, 2005), 896.
3
Komarudin dan Tjuparmah S, Kamus Istilah., 145.
3
Hubungan internasional berawal dari kontak dan interaksi di antara
negaranegara di dunia, terutama dalam masalah politik. Namun, seiring
dengan perkembangan zaman, isu-isu internasional mengalami
perkembangan. Negara ataupun aktor non-negara mulai menunjukkan
ketertarikannya akan isu-isu internasional di luar isu politik, seperti isu
ekonomi, lingkungan hidup, sosial dan kebudayaan.
4
Perwita & Yani, 2005: 3
4
Perilaku tersebut bisa berwujud perang, konflik, kerjasama, pembentukan
aliansi, interaksi dalam organisasi internasional, dan sebagainya
5
Perwita & Yani, 2005: 3-4
5
persebaran penduduk. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 melahirkan
paradigma baru sistem manajemen pemerintahan daerah. Sebagai tugas
reformasi, otonomi daerah sangat penting bagi daerah otonom untuk
mewujudkan potensi daerahnya. Asas pemisahan kekuasaan merupakan
pedoman yang dibutuhkan daerah otonom. Menurut Undang-Undang tentang
Pemerintahan Daerah Nomor 23 Tahun 2014, daerah otonom adalah
“kesatuan masyarakat berupa badan hukum dengan batas wilayah yang
mempunyai kekuasaan untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan
dan kepentingan masyarakat setempat menurut sistem kehendak rakyat
Republik Indonesia” (Undang-Undang, 2005).
Hal ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 106 Tahun
2021 tentang Kewenangan dan Kelembagaan Pelaksanaan Kebijakan
6
Suntana, Ija dan Mahmud. (2018). Paradigma Hubungan Internasional: Perspektif Ilmu Politik Islam,
Medwell Journals, the social Sciences 13
6
Pemerintahan Sendiri Khusus Provinsi Papua. Dalam konteks ini, pemekaran
Papua bersifat khas karena tidak perlu melalui zona persiapan dan tidak harus
memenuhi persyaratan dasar atau administratif. Ketentuan ini tertuang dalam
Pasal 93 PP No.106/2021. Ketentuan lengkapnya adalah sebagai berikut (1)
Pemerintah Pusat dan Dewan Perwakilan Rakyat dapat membagi provinsi dan
kabupaten/kota di Papua menjadi daerah otonom. (2) Pemekaran wilayah
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dimaksudkan untuk: mempercepat
pembangunan tata ruang B. mempercepat peningkatan pelayanan publik C.
mempercepat kesejahteraan masyarakat; dan D. Angkat harkat dan martabat
OAP. (3) Pemekaran daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
mempertimbangkan aspek politik, administrasi, hukum, kesatuan sosial
budaya, kesiapan sumber daya manusia, infrastruktur, dan kemampuan
ekonomi. (4) Pemekaran provinsi, kabupaten (kota) sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) tidak melalui tahap penyiapan daerah, dan tidak memenuhi
syarat dasar dan administratif yang diatur dalam Undang-Undang
Pemerintahan Daerah. Daerah Otonom Baru (DOB) harus melewati zona
persiapan saat mereka berkembang. Jika tidak ada pengembangan di zona
persiapan, maka akan kembali ke zona induk (Dita, 2021)7
BAB III
KESIMPULAN
7
R. Pugu, Melyana. (2022). PRO DAN KONTRA ISU PEMEKARAN PAPUA SUATU KAJIAN
HUBUNGAN INTERNASIONAL. Syntax Literate: Jurnal Ilmiah Indonesia. Vol. 7, No. 4.
7
Masalah adalah berbagai perkembangan, biasanya dalam domain publik, yang
jika terus berlanjut, dapat secara signifikan mempengaruhi operasi organisasi atau
kepentingan jangka panjang. Dapat dikatakan bahwa jika tidak dikelola dengan baik,
masalah adalah titik awal konflik.
Hubungan Internasional bagi suatu negara sangat penting, karena suatu negara
tidak akan bisa hidup sendiri dan atau tanpa bantuan negara lain.Interaksi satu negara
dengan negara-negara yang lain membentuk suatu hubungan yang bersifat
internasional karena mencakup dunia, dan dalam hubungan tersebut akan ada dua
jalanyaitu saling menguntungkan dan hanya menguntungkan salah satu pihak
saja.Akan tetapi, negara yang satu dengan negara yang lain akan saling membantu
demiterwujudnya perdamaian dunia.