Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari
berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk itu
kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena
itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah tentang ini dapat memberikan manfaat
terhadap pembaca.
Kelompok 5
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................................ii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. LATAR BELAKANG..................................................................................1
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................2
C. TUJUAN PENULISAN................................................................................2
D. MANFAAT PENULISAN............................................................................3
BAB II...........................................................................................................................4
PEMBAHASAN............................................................................................................4
A. Pengertian Dari Komunikasi Dalam Konteks Sosial....................................4
B. Pengertian Dari Komunikasi Budaya............................................................5
C. Pengertian Dari Komunikasi Keyakinan.......................................................6
D. Fungsi Komunikasi Sosial............................................................................7
E. Fungsi Komunikasi Antarbudaya..................................................................9
F. Hambatan Komunikasi Sosial Budaya dan Keyakinan...............................11
G. Cara Mengatasi Hambatan Komunikasi.....................................................13
H. Bagaimana Peran Mahasiswa Dalam Kebudayaan.....................................13
BAB III........................................................................................................................15
PENUTUP...................................................................................................................15
A. Kesimpulan.................................................................................................15
B. Saran............................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................16
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
1
masyarakat, maka kami merasa sangat penting membahas bahasa
dalam konteks sosial. Karena kita ketahui bahwa, ada dua aspek
yang mendasar dalam pengertian masyarakat. Yang pertama ialah
bahwa anggota-anggota suatu masyarakat hidup dan berusaha
bersama secara berkelompok-kelompok. Aspek yang kedua ialah
bahwa anggota-anggota dan kelompok-kelompok masyarakat
dapat hidup bersama karena ada suatu perangkat hukum dan adat
kebiasaan yang mengatur kegiatan dan tindak laku mereka,
termasuk tindak laku berbahasa.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN PENULISAN
2
D. MANFAAT PENULISAN
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
terjadi dalam rapat, perundingan, diskusi dan sebagainya. Sebagai alat
komunikasi, bahasa itu terdiri dari dua aspek yaitu :
a) Aspek linguistic.
5
Sedangkan Fred E. Jandt mengartikan komunikasi antarbudaya sebagai
interaksi tatap muka di antara orang-orang yang berbeda budayanya.
6
dengan kliennya cenderung lebih mudah memahami dan mengambil
tindakan untuk menangani kliennya.
Perawat professional harus bisa memahami,mengantisipasi dan
mengambil tindakan yangtepat terhadap klien yang berbeda keyakinan
terhadap perawat tersebut. Contoh, klien yang menolak memakan daging
dikarenakan oleh keyakinan yang dimiliki oleh agamanya.Perawat harus
mengambil tindakan yang tepat bagaimana cara membujuk pasien tersebut
untuk memakan daging tersebut, misalnya diberikan penjelasan yang kuat
mengenai alasan kenapa pasien tersebut harus makan daging.
7
mempengaruhi konsep dirinya. Ia akan memainkan peran
sebagaimana diharapkan orang lain, yang bila peran tersebut
menjadi kebiasaan, akan terinternlisasikan.
8
dibandingkan dengan orang-orang yang berperilaku sebaliknya:
ramah, suka berteman, dan berbicara tenang.
9
anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda
dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan
demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan
integrasi sosial atas relasi mereka.
Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun
antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling
mempelajari kebudayaan masing-masing.
Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
Terkadang kita berkomunikasi dengan orang lain
untuk melepaskan diri atau mencari jalan keluar atas
masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi
seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi
menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan
yang simetris.
Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua
pihak mempunyai perilaku yang berbeda. Perilaku
seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku
komplementer dari yang lain. Dalam hubungan
komplementer, perbedaan di antara dua pihak
dimaksimumkan. Sebaliknya hubungan yang simetris
dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada
perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada
perilaku yang lainnya.
2. Fungsi Sosial
a. Pengawasan
Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan
komunikan yang berberda kebudayaan berfungsi saling
mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya
fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan
10
"perkembangan" tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak
dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara
rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita
meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks
kebudayaan yang berbeda.
b. Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi
komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda
budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara
mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui
pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling
menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga
menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula
oleh berbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa.
c. Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan
dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat
kepada masyarakat lain.
d. Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses
komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula
dan "Hawaian" di taman kota yang terletak di depan Honolulu
Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam
kategori hiburan antarbudaya.
11
Hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebagai hambatan dalam proses
komunikasi yang terjadi karena adanya perbedaan budaya antara si
pengirim pesan (komunikator) dan dan si penerima pesan (komunikan).
Adapun faktor hambatan komunikasi antar budaya yang sering terjadi
antara lain:
1. Fisik
Hambatan komunikasi yang berasal dari waktu, lingkungan,
kebutuhan diri, dan media.
2. Budaya
Hambatan komunikasi yang berasal dari etnis, agama, dan
sosial yang berbeda antara budaya yang satu dengan budaya yang
lainnya.
3. Persepsi
Hambatan komunikasi yang timbul karena perbedaan
persepsi yang dimiliki oleh individu mengenai sesuatu. Perbedaan
persepsi menyebabkan perbedan dalam mengartikan atau
memaknakan sesuatu.
4. Motivasi
Hambatan komunikasi yang berkaitan dengan tingkat
motivasi penerima pesan. Rendahnya tingkat motivasi penerima
pesan mengakibatkan komunikasi menjadi terhambat.
5. Pengalaman
Hambatan komunikasi yang disebabkan oleh pengalaman
masa lalu yang dimiliki individu. Perbedaan pengalaman yang
dimiliki oleh masing-masing individu dapat menyebabkan
perbedaan dalam konsep serta persepsi terhadap sesuatu.
6. Emosi
Hambatan komunikasi yang berkaitan dengan emosi atau
perasaan pribadi dari pendengar. Apabila emosi pendengar sedang
buruk maka hambatan komunikasi yang terjadi akan semakin besar
dan sulit untuk dilalui.
7. Bahasa
12
Hambatan komunikasi yang terjadi ketika pengirim pesan
(sender) dan penerima pesan (receiver) menggunakan bahasa atau
kata-kata yang tidak dimengerti oleh penerima pesan sehingga
menimbulkan ketidaksamaan makna.
8. Nonverbal
Hambatan komunikasi yang berupa isyarat atau gesture.
9. Kompetisi
Hambatan komunikasi yang timbul ketika penerima pesan
sedang melakukan kegiatan lain di saat menerima pesan.
13
asumsi bahwa mahasiswa merupakan anak bangsa yang menjadi penerus
kelangsungan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara
Indonesia. Sebagai intelektual muda yang kelak menjadi pemimpin-
pemimpin bangsa, pada mereka harus bersemayam suatu kesadaran
kultural sehingga keberlanjutan negara bangsa Indonesia dapat
dipertahankan.
Pembentukan kesadaran kultural mahasiswa antara lain dapat
dilakukan dengan pengoptimalan peran mereka dalam pelestarian seni dan
budaya daerah.
14
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kehidupannya, manusia senantiasa terlibat dalam aktivitas
komunikasi. Manusia mungkin akan mati, atau setidaknya sengsara
manakala dikucilkan sama sekali sehingga ia tidak bisa melakukan
komunikasi dengan dunia sekelilingnya. Oleh sebab itu komunikasi
merupakan tindakan manusia yang lahir dengan penuh kesadaran, bahkan
secara aktif manusia sengaja melahirkannya karena ada maksud atau
tujuan tertentu.
Manusia adalah mahkluk sosial yang tidak dapat hidup sendiri
melainkan selalu berinteraksi dengan sesamanya. Untuk keperluan
tersebut, manusia menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi sekaligus
sebagai identitas kelompok. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan
terbentuknya bagaian bahasa di dunia yang memiliki ciri-ciri yang unik
yang menyebabkan berbeda dengan bahasa lainnya.
B. Saran
Komunikasi sangatlah penting dalam setiap konteks kehidupan
manusia. Sebagai perawat,kita sudah semestinya mempelajari dan
15
memahami berbagai macam komunikasi dalam konteks-konteks yang
berbeda sehingga memudahkan kita dalam melakukan tindakan
keperawatan yang benar dan tepat terhadap pasien. Dengan telah
mengetahui peran komunikasi secara tidak langsung melalui pembelajaran
ini yaitu konsep komunikasi dalam konteks sosial,dan budaya, serta
keyakinan.
DAFTAR PUSTAKA
King Larry dan Gilbert Bill. Seni Berbicara Kepada Siapa Saja, Kapan Saja,
Dimana Saja. Jakarta: gramedia Pustaka Utama. 2000
16
17