Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PSIKO SOSIOLINGUISTIK

Tugas ini di buat untuk memenuhi tugas

Mata kuliah “PSIKO SOSIOLINGUISTIK”

Dosen pengampu:HUMAIDI, M.Pd,I

Di Buat Oleh :

M ZAINUDIN

MOH. MUZAMMIL

YAYASAN MA’ARIF SYAICHONA MOH.CHOLIL


STAI SYAICHONA MOH.CHOLIL BANGKALAN
PROGRAM PENDIDIKAN BAHASA ARAB
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas rahmat Allah SWT, berkat rahmat serta karunianya kami
(Penulis) dapat menyelesaikan makalah dengan judul “Sosiolinguistik Bahasa
Dan Masyarakat”.

Sholawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada baginda


Nabi Muhammad SAW yang telah mengantarkan kita dari alam yang gelap gulita
menuju alam yang terang benderang dengan adanya islam dan iman di hati kita.

Makalah ini kami buat dengan tujuan menyelesaikan tugas mata kuliah
“Psiko Sosiolinguistik” dari Bapak HUMAIDI, M.Pd,I. selain itu, makalah ini
kami buat untuk menambah wawasan kepada pembaca tentang “Psiko
Sosiolingguistik”.

Kami ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapak HUMAIDI,


M.Pd,I. selaku Dosen pada mata kuliah Psiko Sosiolinguistik. Berkat tugas ini
kami dapat menambah wawasan berkaitan dengan topik yang diberikan.

Kami menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kesalahan


ataupun kekurangan dalam masalah penyusunan dan penulisan. Oleh karena itu
kami mohon maaf atas ketidak sempurnaan makalah ini. Kami juga mengharap
adanya kritik serta saran dari pendengar apabila menemukan kesalahan dalam
makalah ini.

Bangkalan, 20 November 2022

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................4
A.LATAR BELAKANG......................................................................................4
B.RUMUSAN MASALAH..................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
A. Bahasa Sebagai Alat Komunikasi....................................................................5
B. Bahasa Dan Tutur............................................................................................6
C. Masyarakat Dan Tutur.....................................................................................6
D. Bahasa Dan Tingkatannya..............................................................................7
E. Hubungan Bahasa Dan Masyarakat.................................................................7
BAB III.....................................................................................................................9
A.KESIMPULAN................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................10

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Seperti kita ketahui bahasa dan masyarakat merupakan dua sisi mata uang
yang tidak dapat dipisahkan, tidak mungkin ada masyarakat tanpa bahasa dan
tidak mungkin pula ada bahasa tanpa masyarakat. Namun seiring berjalannya
waktu dalam suatu bahasa juga dapat terjadi pergeseran, hal ini terjadi karena
dipengaruhi berbagai hal diantaranya perkembangan ilmu dan teknologi. Seperti
kita ketahui pula bahwa fungsi bahasa secara umum adalah sebagai alat
komunikasi social. Bahasa adalah suatu wahana untuk kita berinteraksi dengan
orang lain. Dengan demikian setiap anggota masyarakat tentunya memiliki dan
menggunakan alat komunikasi social tersebut. Tidak ada bahasa tanpa masyarakat
dan tidak ada pula masyarakat tanpa bahasa.
Seiring dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi, maka
bahasa pun mengalami perubahan yang sangat signifikan. Hal ini disebabkan
karena bahasa memang tidak lepas dari masyarakat. Dua hal ini saling berkaitan,
begitu pula dengan bahasa indonesia yang diangkat dari bahasa Melayu yang
bersifat lingua franca sebagai bahasa penghubung yang tersebar di Nusantara
hingga saat dirumuskannya bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu yang
menjadi bahasa negara, sejak itupun perkembangan bahasa Indonesia terus
berkembang, beribu-ribu istilah dan kata-kata baru bermunculan, dari segi struktur
kita tingkatkan swadayanya sehingga kita dapat rumuskan segala pemikitan yang
tinggi dan rumit dalam bahasa Indonesia, sehingga bahasa Indonesia menjadi
bahasa yang canggih yang dapat memenuhi kebutuhan masyarakatnya yang juga
berkembang dan modern.

B. Rumusan masalah
Dengan mengetahui latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya sebagai
berikut :
1. Seperti apakah penggunaan bahasa sebagai alat berkomunnikasi ..?
2. Apa itu bahasa dan tutur...?

4
3. Apa masyarakat tutur itu ..?
4. Bagaimana tingkatan bahasa ...?
5. Apa hubungan antara bahasa dan masyarakat ...?

5
BAB II
PEMBAHASAN
A. BAHASA SEBAGAI ALAT BERKOMUNIKASI

Bahasa adalah alat utama untuk berkomunikasi, untuk membangun


perdamaian dan ketertiban dalam masyarakat, untuk menunjukkan otoritas dan
kekuasaan serta untuk mencapai tujuan dan sasaran. Tapi, bahasa juga bisa
merusak masyarakat jika digunakan secara tidak tepat. Bahasa harus mengikuti
kesesuaian yang mengatur masyarakat untuk menghindari konflik dan untuk
memenuhi batas perbedaan individu.

Namun masyarakat mengatur bahasa dengan memberi preferensi apa yang


dapat diterima dan tidak, karena masing-masing dari masyarakat memiliki
persepsi atau sudut pandang sendiri. Sekelompok orang mungkin menerima
bahasa kita, tetapi bagi yang lain, itu bisa menjadi semacam penghinaan. Kita
harus tahu bagaimana, kapan dan dimana mengatakannya dan untuk tujuan apa.

Perubahan sosial menghasilkan perubahan bahasa. Hal tersebut tentunya


memengaruhi nilai-nilai kemasyarakatan dengan cara yang belum dipahami secara
akurat. Bahasa menggabungkan nilai-nilai sosial. Namun, nilai sosial hanya sama
dengan nilai kebahasaan jika masyarakatnya stabil dan tidak berubah. Begitu
masyarakat mulai berubah, maka perubahan bahasa menghasilkan efek tersendiri.
Bahasa merupakan salah satu lambang perilaku sosial yang paling kuat. Dalam
transfer informasi melalui bahasa, seseorang akan menggunakan Bahasa yang
wajib dipahami dan dimengerti dalam mengirim pesan. Dari segi sosial, sangat
penting pesan tersebut berisi tentang apa, dari mana asalnya dan apa maksud dari
penyampaian pesan tersebut. Seringkali tidak disadari betapa luasnya kita dapat
menilai latar belakang, karakter, dan niat seseorang hanya berdasarkan pada
bahasa, dialek, atau, dalam beberapa kasus, bahkan pilihan satu kata.

Mengingat peran sosial bahasa, masuk akal bahwa satu kajian studi bahasa
harus berkonsentrasi pada peran bahasa dalam masyarakat. Kajian Sosiolinguistik
telah menjadi bidang studi yang semakin penting dan populer, karena budaya
tertentu di seluruh dunia memperluas basis komunikasinya dan hubungan antar-
kelompok serta antar-pribadi, terlebih di era social media yang tak terbatas,
keterkaitan Bahasa dan masyarakat menjadi semakin penting.

Gagasan dasar yang mendasari Sosiolinguistik cukup sederhana, yaitu


penggunaan bahasa secara simbolis mewakili dimensi fundamental dari perilaku
sosial dan interaksi manusia. Gagasannya juga tidak terlalu rumit, hanya berfokus
pada bagaimana bahasa mencerminkan perilaku seseorang ketika berbicara atau
berinteraksi yang seringkali memilih Bahasa yang rumit, canggih atau halus.

6
Lebih jauh lagi, hubungan antara bahasa dan masyarakat mempengaruhi berbagai
hubungan, baik personal maupun kelompok.

Hal ini juga memungkinkan untuk memeriksa bagaimana orang mengelola


bahasa mereka dalam kaitannya dengan latar belakang budaya dan tujuan interaksi
mereka. Sosiolinguistik juga menyelidiki pertanyaan seperti bagaimana
percakapan yang melibatkan gender berbeda, antara laki-laki dan perempuan. Dari
pilihan kata, gaya bicara dan hal lain yang terkait dengan kebahasaan. Bagaimana
relasi kuasa yang berbeda memanifestasikan dirinya dalam bentuk bahasa,
bagaimana pengasuh membiarkan anak-anak mengetahui cara bahasa harus
digunakan, atau bagaimana perubahan bahasa terjadi dan menyebar ke komunitas.
Untuk menjawab pertanyaan terkait bahasa sebagai aktivitas sosial, sosiolinguistik
sering menggunakan metode etnografi.

B. BAHASA DAN TUTUR


Bahasa adalah penggunaan kode yang merupakan gabungan fonem
sehingga membentuk kata dengan aturan sintaks untuk membentuk kalimat yang
memiliki arti. Bahasa memiliki berbagai definisi. Definisi bahasa adalah sebagai
berikut:
1.suatu sistem untuk mewakili benda, tindakan, gagasan dan keadaan.
2. suatu peralatan yang digunakan untuk menyampaikan konsep riil mereka ke
dalam pikiran orang lain
3. suatu kesatuan sistem makna
4. suatu kode yang digunakan oleh pakar linguistik untuk membedakan antara
bentuk dan makna.
5. suatu ucapan yang menepati tata bahasa yang telah ditetapkan (contoh:
Perkataan,kalimat, dan lain-lain.)

C. MASYARAKAT TUTUR
Bahasa dan sosiolinguistik dapat disimpulkan bahwa masyarakat tutur ialah
sekelompk orang atau individu yang memiliki kesamaan atau menggunakan
sistem kebahasaan yang sama berdasarkan norma-norma kebahasaan yang sesuai.

Dalam masyarakat yang sesungguhnya, anggota-anggotanya memungkinkan


memiliki ciri fisik yang berupa organ bicara (organ of speech) yang berbeda-beda
yang pada gilirannya nanti menghasilkan idiolek yang berbeda. Dalam masyarakat

7
itu anggota-anggotanya dimungkinkan pula memiliki kepribadian yang berbeda
yang nantinya menimbulkan wujud dan cara bahasa yang berlainan. Sementara
itu, asal kedaerahan yang berbeda akan melahirkan bermacam-macam variasi
regional yang lazim disebut dialek. Dan akhirnya, status sosial ekonomi anggota
masyarakat yang berbeda-beda akan mewujudkan sosiolek yang berbeda.

Faktor-faktor sosial dan individual yang lain, seperti umur, jenis kelamin,
tingkat keakraban, latar belakang keagamaan, dan sebagainya tentu menambah
komplek wujud bahasa yang terdapat dalam sebuah masyarakat tutur, sehingga
tidak mustahil bahwa dalam sebuah masyarakat tutur terdapat sejumlah
masyarakat tutur lain dalam skope yang lebih kecil.

Ciri khas bahasa seseorang disebut idiolek, sedangkan kumpulan idiolek


dalam sebuah bahasa disebut dialek. Variasi yang digunakan oleh orang-orang
yang berbeda tingkat sosialnya termasuk variasi dialek social atau sosiolek.

D. BAHASA DAN TINGKATANNYA


Pokok pembicaraan sosiolinguistik adalah hubungan antara bahasa dengan
penggunaanya didalam masyarakat yaitu hubungan antara bentuk-bentuk bahasa
tertentu, yang disebut variasi bahasa, ragam, atau dialek dengan penggunaannya
untuk fungsi-fungsi tertentu dimasyarakat.

E. HUBUNGAN BAHASA DAN MASYARAKAT


Bahasa dan masyarakat, bahasa dan kemasyarakatan, dua hal yang bertemu
di satu titik, artinya antara bahasa dan masyarakat tidak akan pernah terpisahkan.
Bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer, digunakan oleh anggota
masayarakat sebagai alat komunikasi, berinteraksi dan mengidentifikasikan diri.
Bahasa begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap penutur di dalam masyarakat.
Ia laksana sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi keadaan masyarakat dan
kemasyarakatan. Fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi atau
berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau
juga perasaan di dalam masyarakat inilah di namakan fungsi bahasa secara

8
tradisional. Maka dapat di katakan hubungan antara bahasa dan penggunanya di
dalam masyarakat ini merupakan kajian sosiolinguistik.
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat, maka tidak terlepas dari istilah “
masyarakat bahasa”. Masyarakat bahasa adalah sekelompok orang yang memiliki
bahasa bersama atau merasa termasuk dalam kelompok itu, atau berpegang pada
bahasa standar yang sama. Masyarakat tutur adalah istilah netral. Ia dapat
dipergunakan untuk menyebut masyarakat kecil atau sekelompok orang yang
menggunakan bentuk bahasa yang relatif sama dan mempunyai penilaian yang
sama dalam bahasanya. Jadi masyarakat bahasa atau masyarakat tutur
Berbicara tentang bahasa dan masyarakat tentu tidak terlepas dengan
kebudayaan yang ada pada suatu masyarakat, maka titik tolaknya adalah
hubungan bahasa dengan kebudayaan dari masyarakat yang memiliki variasi
tingkat- tingkat sosial. Ada yang menganggap bahasa itu adalah bagian dari
masyarakat, namun ada yang menganggap bahasa dan kebudayaan itu dua hal
yang berbeda, tetapi hubungan antara keduanya erat, sehingga tidak dapat
dipisahkan, yang menganggap bahasa banyak dipengaruhi oleh kebudayaan,
sehinnga apa yang ada dalam kebudayaan akan tercermin dalam bahasa.Di sisi
lain ada juga yang mengatakan bahwa bahasa sangat mempengaruhi kebudayaan
dan cara berpikir manusia, atau masyarakat penuturnya.
Bagaimanakah bentuk hubungan antara bahasa dengan masyarakat?
Bentuk hubungan bahasa dengan masyarakat adalah adanya hubungan antara
bentuk-bentuk bahasa tertentu, yang disebut variasi ragam atau dialek dengan
penggunaannya untuk fungsi-fungsi tertentu didalam masyarakat.Sebagai contoh
di dalam kegiatan pendidikan kita menggunakan ragam baku, untuk kegiatan yang
sifatnya santai ( non formal ) kita menggunakan bahasa yang tidak baku, di dalam
kegiatan berkarya seni kita menggunakan ragam sastra dan sebagainya. Inilah
yang disebut dengan menggunakan bahasa yang benar, yaitu penggunaan bahasa
pada situasi yang tepat atau sesuai konteks di mana kita menggunakan bahasa itu
untuk aktivitas komunikasi.

9
BAB III
PENUTUP
A.    KESIMPULAN

Bahasa begitu melekat erat, menyatu jiwa di setiap penutur di dalam


masyarakat. Ia laksana sebuah senjata ampuh untuk mempengaruhi keadaan
masyarakat dan kemasyarakatan. Fungsi bahasa sebagai alat untuk berinteraksi
atau berkomunikasi dalam arti alat untuk menyampaikan pikiran, gagasan, konsep
atau juga perasaan di dalam masyarakat inilah di namakan fungsi bahasa secara
tradisional. Maka dapat di katakan hubungan antara bahasa dan penggunanya di
dalam masyarakat ini merupakan kajian sosiolinguistik.

10
DAFTAR PUSTAKA

Nababan, P.W.J, 1984, Sosiolinguistik: Suatu Pengantar, Jakarta Gramedia.

Chaer, Abdul, Linguistik Umum, Jakarta: PT Rineka Cipta 2007.

Chaer Abdul, Agustina leoni, SOSIOLINGUISTIK Perkenalan Awal, Jakarta: PT


Rineka Cipta 2004.

11

Anda mungkin juga menyukai