Anda di halaman 1dari 15

KONSEP DASAR SOSIOLINGUISTIK DAN SIFAT BAHASA KOMUNIKASI

(Grundlegende soziolinguistische Konzepte und das Wesen der Kommunikationssprache)

Disusun Oleh :

Ainul Mu’minin (2005040501003)

Risma (200504500004)

Andi Nuraisyah (200504501005)

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

MAKASSAR

2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Mahakuasa karena telah memberikan kesempatan
pada penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Atas rahmat dan hidayah-Nya lah penulis
dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar Sosiolinguistik dan Sifat Bahasa
Komunikasi” ini tepat waktu. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata sosiolinguistik
di Universitas Negeri Makassar. Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat
menambah wawasan bagi pembaca.
Penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua yang telah
membantu untuk menyelesaikan tugas ini. Tugas yang telah diberikan ini dapat menambah
pengetahuan dan wawasan terkait bidang yang ditekuni penulis.
Penulis menyadari makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 24 Agustus 2022

Penulis

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................1

DAFTAR ISI...................................................................................................................................2

BAB I...............................................................................................................................................3

PENDAHULUAN...........................................................................................................................3

A. Latar Belakang......................................................................................................................3

B. Rumusan Masalah.................................................................................................................3

C. Tujuan Penulisan..................................................................................................................3

BAB II.............................................................................................................................................4

PEMBAHASAN..............................................................................................................................4

A. Hakikat Sosiolinguistik.........................................................................................................4

B. Manfaat Sosiolinguistik........................................................................................................5

C. Konsep Dasar Sosiolinguistik...............................................................................................8

D. Sifat Bahasa Komunikasi dalam Masyarakat.......................................................................8

1. Bahasa Sebagai Sistem......................................................................................................8

2. Bahasa Sebagai Perlambang.............................................................................................8

3. Bahasa Sebagai Makna.....................................................................................................9

4. Bahasa Bersifat Konvensional..........................................................................................9

5. Bahasa Itu Sistem Bunyi...................................................................................................9

6. Bahasa Itu Bersifat Arbitrer............................................................................................10

7. Bahasa Bersifat Produktif...............................................................................................10

8. Bahasa Bersifat Unik......................................................................................................10

9. Bahasa Bersifat Universal...............................................................................................10

10. Bahasa Memiliki Variasi.............................................................................................10

2
11. Bahasa Untuk Mengidentifikasi Kelompok Sosial.....................................................10

12. Bahasa Bersifat Dinamis.............................................................................................11

13. Bahasa itu Beragam.....................................................................................................11

14. Bahasa Bersifat Manusiawi.........................................................................................11

BAB III..........................................................................................................................................12

PENUTUP.....................................................................................................................................12

A. Kesimpulan.........................................................................................................................12

B. Saran...................................................................................................................................12

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................13

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiolinguistik adalah salah-satu cabang linguistik yang memandang atau memiliki
kedudukan bahasa di kehidupan masyarakat, karena kehidupan dalam bermasyarakat
manusia tidak lagi berperan sebagai individu tetapi sebagai masyarakat sosial. Oleh
karenanya, segalanya yang dilakukan oleh manusia dalam bertutur kata akan selalu
mendapat pengaruh oleh situasi atau kondisi di sekitar lingkungannya. Sekelompok
masyarakat dapat hidup bersama-sama karena ada suatu ikatan hukum dan adat-istiadat yang
menjadi kebiasaan mengatur kegiatan dan tingkah laku mereka, termasuk tindak laku
berbahasa.
Bahasa sebagai alat komunikasi yang hanya dimiliki manusia, dapat dikaji secara
internal maupun eksternal. Artinya pengkajian bahasa dapat dilakukan dengan menganalisis
struktur morfologis, fonologis serta sintaksisnya serta dapat juga dikaji dengan hal-hal yang
berada di luar bahasa yang berhubungan dengan penggunaan bahasa itu oleh para
penuturnya di dalam kehidupan sosial bermasyarakat.
Mengenai apakah sosiolinguistik itu sebenarnnya, maka dari itu penulis akan
membahas lebih lanjut pada bab pembahasan berikut.
B. Rumusan Masalah
1. Apa hakikat sosiolinguistik?
2. Apa manfaat sosiolinguistik?
3. Bagaimana konsep dasar sosioloinguistik?
4. Bagaimana sifat bahasa komunikasi dalam masyarakat?
C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui hakikat sosiolinguistik.
2. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang manfaat sosiolinguistik.
3. Untuk membahas konsep dasar dalam sosiolinguistik.
4. Untuk mendeskripsikan sifat bahasa komunikasi dalam masyarakat.

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. Hakikat Sosiolinguistik
Sosiolinguistik mengkaji hubungan bahasa dan masyarakat, yang mengaitkan dua
bidang yang dapat dikaji secara terpisah, yaitu struktur formal bahasa oleh linguistik dan
struktur masyarakat oleh sosiologi (Wardhaugh 1984 : 4 ; Holmes 1993 : 1 ; Hudson 1996 :
2).
Committee on Sociolinguistics of the Social Science Research Council (1964) dan
Research Committee on Sociolinguistics of the International Sociology Association (1967)
adalah pelopor istilah linguistik yang baru saja mulai berkembang pada akhir tahun 60-an.
Tahun 70-an adalah tahun dimana jurnal sosiolinguistik pertama yang terbit yaitu Language
in Society (1972) dan International Journal of Sociology of Language (1974). Dari fakta
tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiolinguistik termasuk bidang yang relatif baru.
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin antara sosiologi dan linguistik, dua
bidang ilmu empiris yang mempunyai kaitan sangat erat. Para sosiolog membuat banyak
batasan mengenai sosiologi, tetapi garis besarnya bahwa sosiologi adalah kajian yang
objektif dan ilmiah mengenai manusia dalam kehidupan masyarakat, mengenai lembaga
serta proses sosial yang ada di dalam kehidupan bermasyarakat. Sosiologi mengkaji
bagaimana masyarakat itu terjadi, berlangsung dan tetap ada. Dengan mempelajari lembaga
sosial serta segala masalah sosial dalm suatu masyarakat, akan diketahui cara-cara manusia
menyesuaikan diri dengan sekitarnya, bagaimana mereka bersosialisasi dan menempatkan
diri dalam tempatnya masing-masing di dalam masyarakat.
Linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang
mengambil bahasa sebagai objek kajiannya. Dengan demikian, secara mudah dapat
dikatakan bahwa sosiolinguistik adalah bidang ilmu antardisiplin yang mempelajari bahasa
dalam kaitannya dengan penggunaan bahasa itu di dalam masyarakat. Sosiolinguistik dapat
didefinisikan sebagai kajian tentang bahasa dalam hubungannya dengan masyarakat dan
istilah inilah yang akan digunakan dalam makalah ini.
Sosiolinguistik adalah ilmu yang interdisipliner. Istilahnya sendiri menunjukkan
bahwa ia terdiri atas bidang sosiologi dan linguistik. Dalam istilah linguistik-sosial

5
(sosiolinguistik) kata sosio adalah aspek utama dalam penelitian dan merupakan ciri umum
bidang ilmu tersebut. Linguistik dalam hal ini juga berciri sosial sebab bahasa pun berciri
sosial, yaitu bahasa dan strukturnya hanya dapat berkembang dalam suatu masyarakat
tertentu. Aspek sosial dalam hal ini mempunyai ciri khusus, misalnya ciri sosial yang
spesifik dan bunyi bahasa dalam kaitannya dengan fonem, morfem, kata, kata majemuk, dan
kalimat.
Sosiolinguistik terdiri dari dua kata, yaitu sosiologi dan linguistik. Sosiologi adalah
kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di dalam masyarakat, mengenai lembaga-
lembaga, dan proses sosial yang ada di dalam masyarakat. Sosiologi berusaha mengetahui
bagaimana masyarakat itu terjadi, berlagsung dan tetap ada. Sedangkan linguistik adalah
bidang ilmu yang mempelajari bahasa, atau bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai
objek kajiannya. Secara umum sosiolinguistik dikenal sebagai bidang ilmu yang
mempelajari bahasa dalam kaitannya dengan penggunaan di dalam masyarakat. Berikut
definisi sosiolinguistik menurut para ahli :
- Harimurti Kridalaksana (1978:94) menjelaskan sosiolinguistik adalah ilmu yang
mempelajari ciri dari berbagai variasi bahasa, serta hubungan di antara para
bahawasawan dengan variasi bahasa tersebut di dalam suatu masyarakat.
- Djoko Kentjono (1990:14) menjelaskan bahwa sosiolinguistik adalah ilmu yang
menyelidiki hubungan antara bahasa dan masyarakat; ilmu gabungan sosiologi dengan
linguistik.
- Sumarsono (2004) menjelaskan sosio adalah masyarakat, linguistik adalah kajian
bahasa. Jadi, sosiolinguistik adalah kajian tentang bahasa yang dikaitkan dengan kondisi
kemasyarakatan.
Dari definisi-definisi yang telah dipaparkan di atas, dapat disimpulkan bahwa
sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang berhubungan dengan ilmu sosiologi,
serta objek kajiannya yang membahas hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial
di dalam suatu masyarakat tutur.
B. Manfaat Sosiolinguistik
Setiap bidang ilmu tertentu mempunyai kegunaan dalam kehidupan praktis, begitu
juga dengan sosiolinguistik. Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan praktis banyak sekali,
sebab bahasa sebagai alat komunikasi verbal manusia, tentunya mempunyai aturan-aturan

6
tertentu dalam penggunaannya. Sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana cara
menggunakan bahasa. Sosiolinguistik menjelaskan bagaimana menggunakan bahasa itu
dalam aspek atau segi sosial tertentu, seperti dirumuskah (1967:15) bahwa yang
dipersoalkan dalam sosiolinguistik adalah, “who speak, what language, to whom, when, and
to what end”. Dari rumusan Fishman itu dapat kita jabarkan manfaat atau kegunaan
sosiolinguistik bagi kehidupan praktis.
Pertama, pengetahuan sosiolinguistik dapat dimanfaatkan dalam berkomunikasi atau
berinteraksi. Sosiolinguistik memberikan pedoman kepada kita dalam berkomunikasi
dengan menunjukkan bahasa, ragam bahasa atau gaya bahasa apa yang harus kita gunakan
jika kita berbicara dengan orang tertentu. Jika kita adalah anak dalam suatu keluarga, tentu
kita harus menggunakan ragam/gaya bahasa yang berbeda jika lawan bicara kita adalah
ayah, ibu, kakak, atau adik. Jika kita seorang murid, tentu kita harus menggunakan
ragam/gaya bahasa yang berbeda pula terhadap guru, terhadap teman sekelas, atau terhadap
sesama murid yang kelasnya lebih tinggi. Sosiolinguistik juga akan menunjukkan bagaimana
kita harus berbicara bila kita berada di dalam mesjid, di ruang perpustakaan, di taman, di
pasar, atau juga di lapangan sepak bola.
Dalam pengajaran bahasa di sekolah, sosiolinguistik juga mempunyai peran yang
besar. Kajian bahasa secara internal akan menghasilkan perian-perian bahasa secara objektif
deskriptif, dalam wujud berbentuk sebuah buku tata bahasa. Kalau kajian secara internal itu
dilakukan secara deskriptif, dia akan menghasilkan sebuah tata bahasa deskriptif. Kalau
kajian itu dilakukan secara normatif, akan menghasilkan buku tata bahasa normatif. Kedua
buku tata bahasa ini mempunyai hasil perian yang berbeda, lalu kalau digunakan dalam
penggunaan bahasa, juga akan mempunyai persoalan yang berbeda. Kalau dalam pengajaran
digunakan buku tata bahasa deskriptif, maka kesulitannya adalah bahwa ragam bahasa yang
harus diajarkan adalah ragam bahasa baku, padahal dalam buku tersebut terekam juga hasil
perian ragam nonbaku.
Di negara-negara yang multilingual seperti Indonesia, Malaysia, Singapura, India, dan
Filipina muncul masalah-masalah politis sehubungan dengan pemilihan bahasa untuk
keperluan menjalankan administrasi kenegaraan dan pembinaan bangsa. Pemilihan bahasa
mana yang harus diambil menjadi bahasa resmi kenegaraan dapat menimbulkan ketegangan
politik dan ada kemungkinan berlanjut menjadi bentrok fisik. Indonesia tampaknya dapat

7
menyelesaikan masalah pemilihan bahasa nasional, bahasa negara, dan bahasa resmi itu
dengan baik, yakni dengan memilih bahasa Melayu, yang dalam sejarahnya telah menjadi
lingua franca dan telah tersebar luas di seluruh nusantara, meskipun jumlah penutur aslinya
jauh lebih sedikit daripada penutur bahasa daerah Sunda atau Jawa. Tak ada ketegangan
politik dan bentrokan fisik karena semuanya menyadari bahwa bahasa secara sosiolinguistik
bahasa Melayu mempunyai peranan yang lebih mungkin sebagai bahasa pergaulan dan
bahasa resmi di Indonesia. Bahasa daerah lain, yang meskipun jumlah penuturnya lebih
banyak, tetapi luas pemakaiannya terbatas di wilayah masing-masing.
Sosiolinguistik merupakan ilmu antardisiplin, yaitu disiplin ilmu sosiologi dan ilmu
linguistik, dua bidang ilmu yang masingmasing memberi peran yang berbeda. Sosiologi
memperhatikan hubungan sosial antar manusia di dalam masyarakatnya, sebagai individu
maupun kelompok. Sosiologi adalah kajian yang objektif dan ilmiah mengenai manusia di
dalam masyarakat beserta lembagalembaga sosial dan proses sosial yang ada di masyarakat.
Sosiologi berusaha mengetahui bagaimana masyarakat itu terjadi berlangsung dan tetap ada.
Dengan mempelajari lembaga-lembaga sosial dan segala masalah sosial dalam satu
masyarakat akan diketahui caracara manusia bersosialisasi dalam masyarakatnya (Chaer dan
Kristina, 2004:2). Sedangkan linguistik adalah bidang ilmu yang mempelajari bahasa atau
bidang ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya (Rokhman, 2002).
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa sosiolinguistik adalah cabang ilmu
linguistik yang bersifat interdisipliner dengan ilmu sosiologi dan dengan objek penelitian
hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor sosial di dalam suatu masyarakat tutur.
Sosiolonguistik lebih berhubungan dengan perincian penggunaan bahasa yang sebenarnya,
sedang sosiologi bahasa berhubungan dengan faktor-faktor sosial yang saling bertimbal
balik dengan bahasa atau dialek. Bram dan Dickey (dalam Rokhman, 2002), menyatakan
bahwa sosiolinguistik menitikberatkan perhatiannya pada bagaimana bahasa berfungsi di
masyarakat, menjelaskan kemampuan manusia memainkan aturan berbahasa secara tepat
dalam situasi yang beragam.
Kegunaan sosiolinguistik bagi kehidupan praktis banyak sekali, sebab bahasa sebagai
alat komunikasi verbal manusia, tentunya mempunyai aturan-aturan tertentu dalam
penggunaannya. Sosiolinguistik memberikan pengetahuan bagaimana cara menggunakan

8
bahasa. Sosiolinguistik menjelaskan bagaimana menggunakan bahasa itu dalam aspek atau
segi sosial tertentu.
C. Konsep Dasar Sosiolinguistik
1. Komunitas berbicara
Komunitas berbicara merupakan konsep yang mendeskripsikan sebuah kelompok
tertentu yang menggunakan bahasa dengan cara unik dan diterima dalam komunitas
tersebut. Komunitas berbicara dapat menjadi anggota dari profesi dengan jargon khusus,
kelompok sosial tertentu seperti murid SMA atau fans hip hop. Anggota dalam
komunitas berbicara tersebut sering mengembangkan slang atau jargon untuk kelompok
mereka sendiri.
2. Keberagaman reputasi
Bahasa bisa dibedakan berdasarkan nilai positif dan negatif, atau reputasi rendah dan
tinggi dalam masyarakat. Ada jenis bahasa yang menggambarkan reputasi lebih tinggi
ada juga yang menggambarkan reputasi kelompok yang lebih rendah. Di Jawa misalnya,
bahasa Jawa yang digunakan di kalangan bangsawan Jawa menjadi berbeda dari bahasa
Jawa yang digunakan masyarakat biasa. Selain jenis bahasa, dialek yang digunakan
berbeda sesuai dengan reputasinya.
3. Jaringan sosial
Memahami bahasa dalam masyarakat juga berarti memahami jariangan sosial tempat
bahasa tersebut berkembang. Sebuah jaringan sosial merupakan cara lain untuk
mendeksripsikan komunitas berbicara tertentu dalam hubungannya antar individu dalam
komunitas. Sebuah jaringan sosial dapat ketat atau longgar tergantung bagaimana
anggotanya berinteraksi antara satu dengan lainnya. Saat ini, jaringan sosial juga tercipta
melalui internet mulai dari grup Facebook, ruang chat, ataupun layanan dating online.
D. Sifat Bahasa Komunikasi dalam Masyarakat
1. Bahasa Sebagai Sistem
Hakikat bahasa berdasarkan sifat sebagai sebuah sistem. Dikatakan sebagai sebuah
sistem karena bahasa memiliki susunan yang berpola secara teratur yang terbentuk oleh
unsur ataupun komponen yang saling berhubungan secara fungsional. Karena disusun
dari unsur dan komponen, bahasa dapat dipelajari oleh siapapun yang memang ingin
mempelajarinya. Karena bahasa itu sendiri sebagai sistem yang terbentuk secara

9
sistematis dan sistemis. Dikatakan sistemis karena terbentuk oleh sistem fonologi,
sintaksis, semantik dan morfologi.
2. Bahasa Sebagai Perlambang
Seperti yang disebutkan oleh beberapa ahli di atas disebutkan bahasa sebagai lambang
ataupun simbol. Dalam berinteraksi sosial, orang lebih sering menggunakan simbol atau
lambang. Dimana lambang/simbol ini sebagai kajian ilmu semiotika atau semiologi.
Kemudian simbol/lambang ini dipelajari oleh pakar sosiolog dengan turunan istilah
seperti ada istilah gesture, sinyal, symptom dan masih banyak lagi. Inti dari penggunaan
lambang adalah memberikan isyarat kepada lawan bicara dengan kode. Hanya dengan
kode singkat, lawan bicara pun sudah paham maksud perlambang yang kamu sampaikan,
tanpa harus menjelaskan secara panjang lebar. Contoh, saat kamu mendapatkan pertanya
“dimana kunci motor? Apakah kamu kemarin menggunakan motor yang paling akhir?”
Jawabannya cukup menggelengkan kepala, lawan bicara tau bahwa kemarin kamu tidak
menggunakan motor tersebut, tanpa harus menjawab dalam bentuk suara.
3. Bahasa Sebagai Makna
Hakikat bahasa memiliki makna. Jadi dalam berkomunikasi dengan orang lain, setiap
kalimat, pesan atau kata yang mereka ucapkan memuat makna. Meski realitanya, tidak
semua orang setiap kali berbicara memuat makna berfaedah. Setidaknya ada pesan yang
ingin disampaikan. Sementara untuk karya tulis, karya sastra tertulis maupun secara
lisan, bahasa yang digunakan sarat akan makna. Nah, ciri bahasa yang memiliki makna
berwujud morfem, kata, frase, klaimat, wacana dan klausa atau yang sering disebut
dengan tingkatan linguistik.
4. Bahasa Bersifat Konvensional
Bahasa konvensional memiliki ciri mematuhi penggunaan bahasa perlambang yang
sudah ada. Jika menggunakan lambang yang berbeda, maka akan mempengaruhi makna
dan terjadi hambatan dalam berkomunikasi. Contoh konsep bahasa konvensional tentang
kejujuran, keadilan dan tolong menolong jika diubah dengan lambang lain akan terkesan
aneh, dan jika terjadi pelanggaran atas konsep tersebut maka dapat menimbulkan
kekacauan komunikasi.
5. Bahasa Itu Sistem Bunyi

10
Hakikat bahasa pada bunyi tidak sembarang bunyi. Jadi bunyi yang dimaksud adalah
bunyi yang diucapkan dari alat ucap manusia berupa fon dan fonem. Setidaknya dari fon
dan fonem yang diucapkan ditangkap oleh gendang telinga dan diantarkan ke pusat saraf
untuk diproses menjadi perlambang bahasa dalam bentuk bunyi.
6. Bahasa Itu Bersifat Arbitrer
Sementara yang disebut dengan arbiter adalah adalah bunyi yang ditimbulkan secara
acak, bisa berbentuk sembarang bunyi atau simbol. Misalnya nama hewan kuda, di jawa
tidak disebut sebagai kuda, tetapi disebut jaran. Dalam bahasa Belanda disebut dengan
paard dan dalam bahasa inggris disebut horse. Secara hakikat makna menunjuk pada satu
jenis hewan yang sama, namun dari segi sebutan berbeda-beda.
7. Bahasa Bersifat Produktif
Sifat bahasa sebagai bahasa yang produktif. Maksud dari kata produktif bahasa memiliki
banyak arti dan makna jika digabungkan dengan bahasa yang lain. Bahasa memiliki
kekayaan dan dapat ditafsirkan dalam banyak bentuk. Demi menghasilkan bahasa yang
produktif, dibutuhkan seni menulis, seni mengembangkan dan mengutarakan imajinasi.
8. Bahasa Bersifat Unik
Jika kamu memperhatikan, hakikat bahasa itu unik. Apalagi jika melihat dari bahasa
daera yang ada di Indonesia. Bahasa orang jawa dengan bahasa orang Kalimantan tentu
saja memiliki bahasa daera yang berbeda. Tentu saja memiliki arti yang unik-unik.
9. Bahasa Bersifat Universal
Selain unik, hakikat bahasa bersifat universal. Jadi bahasa yang bersifat universal adala
bahasa ibu yang dapat dipahami oleh daerah lain. Oh iya, meskipun setiap daerah
memiliki bahasa masing-masing, bahasa daera tetap bersifat universal.
10. Bahasa Memiliki Variasi
Hakikat bahasa dari segi sifat memiliki variasi yang beragam. Bahasa daera orang Jogja,
dengan bahasa daerah orang Semarang tentu saja berbeda. Meskipun masih satu pulau
(jawa) bahasa Solo dengan bahasa Sunda pun juga memiliki keberagaman bahasa yang
luar biasa. Apalagi jika membandingkan keragaman bahasa antar pulau, sudah jelas
banyak kosakata yang berbeda-beda. Dari sini menunjukan bahwa bahasa memiliki
variasi meskipun dalam satu Negara, khususnya berlaku untuk Indonesia.
11. Bahasa Untuk Mengidentifikasi Kelompok Sosial

11
Salah satu sifat bahasa yang terakhir dapat digunakan untuk mengidentifikasi kelompok
sosial. Hal ini dapat dilihat dari logat bahasanya. Seperti yang sudah disinggung di
nomor 10, bahwa saat kita mengunjungi ibu kota, dengan mendengar percakapan
menggunakan bahasa Sunda, maka bisa jadi mereka adalah orang dari Sunda. Atau kasus
lain, ketika di ibu kota kita berinteraksi dengan orang lain, dan orang tersebut dalam
berbahasa Indonesia medok, maka orang tersebut identik dengan orang jogja yang
memang memiliki logat medok.
12. Bahasa Bersifat Dinamis
Dalam hal ini, maksudnya adalah bahasa itu tidak akan terlepas dari adanya
kemungkinan perubahan yang terjadi sewaktu-waktu. Apalagi bahasa itu berkembang
mengikuti perkembangan budaya zaman, yang mana dua hal tersebut tentu tidak akan
berhenti dan ajeg begitu saja, melainkan akan berkembang secara terus-menerus.
Perubahan-perubahan tersebut dapat terjadi pada semua tataran bahasa, mulai dari
fonologis, morfologis, sintaksis, semantik, hingga leksikon.
13. Bahasa itu Beragam
Dalam hal ini, meskipun bahasa itu mempunyai kaidah atau pola yang sama, tetapi
apabila disampaikan oleh penutur yang heterogen yang memiliki latar belakang sosial
dan kebiasaan yang berbeda, maka bahasa dapat menjadi beragam. Beragam ini dapat
dilihat dalam tataran fonologis, morfologis, sintaksis, dan leksikon. Misalnya, Bahasa
Jawa pada dasarnya mempunyai kaidah atau pola yang sama, tetapi apabila dituturkan
oleh masyarakat di Surabaya dan di Pekalongan, tentu saja akan “terlihat” berbeda.
14. Bahasa Bersifat Manusiawi
Dalam hal bahasa yang bersifat manusiawi ini berarti bahwa bahasa adalah sebagai alat
komunikasi verbal yang hanya dimiliki dan dituturkan oleh manusia saja, sementara
hewan dan tumbuhan tidak dapat melakukannya. Meskipun hewan dapat berkomunikasi,
tetapi tidak serta-merta menggunakan bahasa manusia ini, melainkan menggunakan
bunyi atau gerak isyarat terhadap sesama hewan.

12
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Sosiolinguistik adalah cabang ilmu linguistik yang berhubungan dengan ilmu sosiologi,
serta objek kajiannya yang membahas hubungan antara bahasa dengan faktor-faktor
sosial di dalam suatu masyarakat tutur. Ada 11 sifat bahasa komunikasi dalam
masyarakat yaitu bahasa sebagai sistem, bahasa sebagai perlambang, bahasa sebagai
makna, bahasa bersifat konvensional, bahasa itu sistem bunyi, bahasa itu bersifat arbitrer,
bahasa bersifat produktif, bahasa bersifat unik, bahasa bersifat universal, bahasa memiliki
variasi, bahasa untuk mengidentifikasi kelompok sosial, bahasa bersifat dinamis, bahasa
itu beragam dan yang terakhir adalah bahasa bersifat manusiawi.
B. Saran
Pokok bahasan tulisan ini sudah dipaparkan di depan. Besar harapan penulis semoga
tulisan ini bermanfaat bagi pembaca. Karena keterbatasan pengetahuan dan referensi,
penulis mcnyadari bahwa tulisan ini masih jauh dari sempuma. Oleh karena itu, saran dan
kritik yang membangun sangat diharapkan agar tulisan ini dapat disusun menjadi lebih
baik dan sempurna.

13
DAFTAR PUSTAKA

Amrinawati, Ana dan Ngalim, Abdul. (2013). Analisis Campur Kode Pedagang Etnis Cina dalam
Transaksi Jual Beli di Pasar Gede Surakarta. Skripsi thesis, Universitas Muhammadiyah
Surakarta.

Sejuta, Agung. (2016). Konsep Dasar Sosiolinguistik. Diakses dari


https://www.linguistikid.com/2016/10/konsep-dasar-sosiolinguistik.html pada tanggal
29 Agustus 2022.

Malabar, Sayama. (2015). Sosiolinguistik. Gorontalo : Idea Publishing

Putri, Saraswati Arya. (2017). Analisis Peristiwi Alih Kode dan Campur Kode dalam Album
Love Live (µ’s). Other thesis, Universitas Darma Persada.

Arum, Rifda. (2021). Hakikat Bahasa : Sifat, Fungsi, dan Keistimewaan Bahasa sebagai Alat
Komunikasi Manusia. Diakses dari https://www.gramedia.com/literasi/hakikat-bahasa/
pada tanggal 29 Agustus 2022.

14

Anda mungkin juga menyukai