Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

RAGAM BAHASA

Di Susun Oleh
Siti Nora(230104027)
Muhammad Fitrah Laia(230104010)

FAKULTAS ILMU KOMPUTER


JURUSAN REKAYASA PERANGKAT LUNAK (RPL)
UNIVERSITAS DUMAI
2023/2024
Abstrak
Makalah yang berjudul Ragam Bahasa ini membahas tentang

penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan

ejaan bahasa yang telah disempurnakan (EYD).

Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk memberitahukan kepada

orang banyak tentang ragam bahasa, Pentingnya mempelajari ragam

bahasa,dan macam-macam ragam bahasa.

Metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini adalah saya

mencari bahan-bahan materi tentang ragam bahasa lewat internet.

Berdasarkan hasil penelitian , saya mengetahui bahwa pengetahuan

tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa Indonesia

secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan

dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia

tidak akan hilang.


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur Kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah memberikan rahmat-Nya serta kemudahan dalam menyelesaikan
Makalah ini dengan Pembahasan Yaitu “Ragam Bahasa”

Kami sadar karya tulis ini tidak sempurna dan mungkin masih ada
kekurangan serta kesalahan kata apabila memang begitu adanya kami mohon
maaf dan harapan kami semoga Saja karya tulis ini dapat bermanfaat bagi
semua pembaca
Dumai, 11 Oktober 2023
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ......................................................................................................................... i
Daftar Isi ..................................................................................................................................... ii
Abstrak ........................................................................................................................................ iii
BAB I.PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................ 1
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................... 2
METODE PENULISAN............................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN
A. Pengertian Ragam Bahasa ............................................................................... 3
B.Pentingnya belajar Ragam Bahasa................................................................. 3
C. Sebeb terjadinya Ragam Bahasa ................................................................... 3
D. Fungsi Bahasa........................................................................................................ 3
E. Macam-macam Ragam Bahasa ...................................................................... 4
BAB III. PENUTUP
A. Kesimpulan ..................................................................................................... 8
B. Saran................................................................................................................... 8
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bahasa Indonesia merupakan bahasa yang digunakan sehari-hari oleh hampir
semua masyarakat Indonesia. Akan tetapi, tidak semua masyarakat Indonesia
menggunakan tata cara atau aturan yang benar dalam berbahasa.
Bahasa Indonesia memiliki ragam bahasa yang tidak sedikit jumlahnya. Ragam
bahasa merupakan variasi bahasa yang pemakaiannya berbeda-beda. Ragam bahasa
terdiri dari ragam bahasa berdasarkan waktunya, ragam bahasa berdasarkan
medianya, dan ragam bahasa berdasarkan pesan komunikasinya. Ragam bahasa
sangat penting dalam kehidupan sehari-hari sehingga harus diperhatikan dalam tata
cara penulisan dan penggunaannya.
A. digunakan bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah,
di taman, di pasar, kita dituntut menggunakan bahasa baku.
B. Menurut Fishman Ed (1968), Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa
jurnalistik dan hukum, tidak tertutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk
kosakata ragam bahasa baku agar dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna
bahasa indonesia. Dalam pada ituyang perlu diperhatikan ialah kaidah tentang
normayang berlakuyang berkaitan dengan latar belakang pembicaraan (situasi
pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan.

Metode Penulisan
Untuk mendapatkan data dan informasi yang diperlukan, penulis mempergunakan
bahan dan sumber-sumber dari media masa elektronik yang berjangkauan
internasional yaitu, internet.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang
yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara.
Bahasa yang di hasilkan menggunakan alat ucap (organ of speech) dengan
fonem sebagai unsur dasar dinamakan ragam bahasa lisan sedangkan bahasa yang
dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan dengan huruf sebagai dasarnya, dinamakan
ragam bahasa tulisan. Jadi dalam ragam bahasa lisan kita berurusan dengan lafal,
dalam ragam bahasa tulisan kita berurusan dengan tata cara penulisan (ejaan). Selain
itu aspek tata bahasa dan kosa kata dalam kedua ragam tersebut memiliki hubungan
yang erat. Ragam bahasa tulis yang unsur dasarnya ragam bahasa lisan. Oleh karena
itu sering timbul kesan antara ragam bahasa lisan dan tulisan itu sama. Padahal, kedua
jenis ragam bahasa itu berkembang menjadi sistem bahasa yang memiliki sistem
seperangkat kaidah yang berbeda satu dengan yang lainnya.
2. Pentingnya Belajar Ragam Bahasa
Bahasa Indonesia yang merupakan bahasa ibu dari bangsa Indonesia yang
sudah dipakai oleh masyarakat Indonesia sejak dahulu jauh sebelum Belanda
menjajah Indonesia, namun tidak semua orang menggunakan tata cara atau aturan-
aturan yang benar, salah satunya pada penggunaan bahasa Indonesia itu sendiri yang
tidak sesuai dengan Ejaan maupun Kamus Besar Bahasa Indonesia oleh karena itu
pengetahuan tentang ragam bahasa cukup penting untuk mempelajari bahasa
Indonesia secara menyeluruh yang akhirnya bisa diterapkan dan dapat digunakan
dengan baik dan benar sehingga identitas kita sebagai bangsa Indonesia tidak akan
hilang.
3. Sebab Terjadinya Ragam Bahasa
Ragam bahasa timbul seiring dengan perubahan masyarakat. Perubahan itu
berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluannya. Agar banyaknya
variasi tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat komunikasi yang efisien, dalam
bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi tertentu yang cocok untuk keperluan
tertentu yang disebut ragam standar (Subarianto, 2000).
4. Fungsi Bahasa
Fungsi bahasa dalam kehidupan sehari-hari :
  Alat untuk Ekspresi Diri
  Alat untuk Komunikasi
  Alat untuk Adaptasi Sosial
  Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia
  Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia
  Alat untuk mengidentifikasi diri
  Alat control sosial dan integrasi (penyatuan)
  Alat ekspresi diri
  Alat untuk berpikir
5. Macam-macam Ragam Bahasa
Yaitu bisa dibagi 3 berdasarkan media,cara pandang penutur, dan topik pembicaraan.
A. Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan media
Di dalam bahasa Indonesia disamping dikenal kosa kata baku Indonesia
dikenal pula kosa kata bahasa Indonesia ragam baku, yang sering disebut sebagai kosa
kata baku bahasa Indonesia baku. Kosa kata baku bahasa Indonesia, memiliki ciri
kaidah bahasa Indonesia ragam baku, yang dijadikan tolak ukur yang ditetapkan
berdasarkan kesepakatan penutur bahasa Indonesia, bukan otoritas lembaga atau
instansi didalam menggunakan bahasa Indonesia ragam baku. Jadi, kosa kata itu
digunakan di dalam ragam baku bukan ragam santai atau ragam akrab. Walaupun
demikian, tidak menutup kemungkinan digunakannya kosa kata ragam baku di dalam
pemakian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan rasa bahasa
ragam yang bersangkutan.
Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak
menutup kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosakata ragam bahasa baku agar
dapat menjadi panutan bagi masyarakat pengguna bahasa Indonesia. Perlu
diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar
belakang pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan
(Fishman ed., 1968; Spradley, 1980). Ragam bahasa Indonesia berdasarkan media
dibagi menjadi dua yaitu :
a) Ragam bahasa lisan
Adalah ragam bahasa yang diungkapkan melalui media lisan, terkait oleh
ruang dan waktu sehingga situasi pengungkapan dapat membantu pemahaman.
Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian. Namun, hal itu tidak
mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun demikian, ketepatan dalam pilihan kata dan
bentuk kata serta kelengkapan unsur-unsur di dalam kelengkapan unsur-unsur di
dalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan dalam ragam baku lisan karena
situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung di dalam memahami makna
gagasan yang disampaikan secara lisan.
Pembicaraan lisan dalam situasi formal berbeda tuntutan kaidah kebakuannya
dengan pembicaraan lisan dalam situasi tidak formal atau santai. Jika ragam bahasa
lisan dituliskan, ragam bahasa itu tidak dapat disebut sebagai ragam tulis, tetapi tetap
disebut sebagai ragam lisan, hanya saja diwujudkan dalam bentuk tulis. Oleh karena
itu, bahasa yang dilihat dari ciri-cirinya tidak menunjukkan ciri-ciri ragam tulis,
walaupun direalisasikan dalam bentuk tulis, ragam bahasa serupa itu tidak dapat
dikatakan sebagai ragam tulis.
Ciri-ciri ragam lisan:
 Memerlukan orang kedua atau teman bicara
 Tergantung kondisi, ruang, dan waktu .
 Berlangsung cepat.
 Tidak harus memperhatikan gramatikal, hanya perlu intonasi serta bahasa tubuh.
 Kesalahan dapat langsung dikoreksi
Contohnya; “Sudah saya baca buku itu”
Yang termasuk dalam ragam lisan diantaranya pidato, ceramah,
sambutan, berbincang-bincang, dan masih banyak lagi. Semua itu sering digunakan
kebanyakan orang dalam kehidupan sehari-hari, terutama ngobrol atau berbincang-
bincang, karena tidak diikat oleh aturan-aturan atau cara penyampaian seperti halnya
pidato ataupun ceramah.
b) Ragam bahasa tulis
Ragam bahasa tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan
tulisan dengan huruf sebagai unsur dasarnya.[1] Dalam ragam tulis, kita berurusan
dengan tata cara penulisan (ejaan) di samping aspek tata bahasa dan kosa kata.
Dengan kata lain dalam ragam bahasa tulis, kita dituntut adanya kelengkapan unsur
tata bahasa seperti bentuk kata ataupun susunan kalimat, ketepatan pilihan kata,
kebenaran penggunaan ejaan, dan penggunaan tanda baca dalam mengungkapkan ide.
Contoh dari ragam bahasa tulis adalah surat, karya ilmiah, surat kabar, dll.
Dalam ragam bahsa tulis perlu memperhatikan ejaan bahasa indonesia yang baik dan
benar. Terutama dalam pembuatan karya-karya ilmiah.
Ciri Ragam Bahasa Tulis :
 Tidak memerlukan kehadiran orang lain.
 Tidak terikat ruang dan waktu
 Kosa kata yang digunakan dipilih secara cermat
 Pembentukan kata dilakukan secara sempurna,
 Kalimat dibentuk dengan struktur yang lengkap
 Paragraf dikembangkan secara lengkap dan padu.
 Berlangsung lambat
 Memerlukan alat bantu
Contohnya: “Saya sudah membaca buku itu”.
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan kosa kata ) :
Tata Bahasa :
a. Ragam Bahasa lisan
1) Nia sedang baca surat kabar.
2) Ari mau nulis surat.
3) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.
b. Ragam bahasa tulisan.
1) Nia sedang membaca surat kabar.
2) Ari mau menulis surat.
3) Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.

Kosa kata :
a. Ragam bahasa lisan
1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.
2) Kita harus bikin karya tulis.
3) Rasanya masih terlalu pagi buat saya, Pak

b. Ragam bahasa tulisan


1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.
2) Kita harus membuat karya tulis.
3) Rasanya masih telalu muda bagi saya, Pak.

B. Ragam Bahasa Berdasarkan Penutur


a. Ragam Bahasa Berdasarkan Daerah (logat/diolek)
Luasnya pemakaian bahasa dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa.
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan
bahasa Indonesia yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli.
Masing-masing memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa
Indonesia orang Jawa Tengah tampak pada pelafalan “b” pada posisi awal saat
melafalkan nama-nama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dan lain-lain.
Logat bahasa Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan “t” seperti pada kata ithu,
kitha, canthik, dll.
b. Ragam Bahasa berdasarkan Pendidikan Penutur
Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang berpendidikan
berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam pelafalan kata yang berasal
dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin, video, film, fakultas. Penutur
yang tidak berpendidikan mungkin akan mengucapkan pitnah, komplek, pitamin,
pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya
mbawa seharusnya membawa, nyari seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam
kalimat pun sering menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.
c. Ragam bahasa berdasarkan sikap penutur
Ragam bahasa dipengaruhi juga oleh setiap penutur terhadap kawan bicara
(jika lisan) atau sikap penulis terhadap pembawa (jika dituliskan) sikap itu antara lain
resmi, akrab, dan santai. Kedudukan kawan bicara atau pembaca terhadap penutur
atau penulis juga mempengaruhi sikap tersebut. Misalnya, kita dapat mengamati
bahasa seorang bawahan atau petugas ketika melapor kepada atasannya. Jika terdapat
jarak antara penutur dan kawan bicara atau penulis dan pembaca, akan digunakan
ragam bahasa resmi atau bahasa baku. Makin formal jarak penutur dan kawan bicara
akan makin resmi dan makin tinggi tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Sebaliknya, makin rendah tingkat keformalannya, makin rendah pula tingkat
kebakuan bahasa yang digunakan.

Contoh Ragam bahasa Indonesia dari cara pandang penutur


Ragam dialek : “Gue udah baca itu buku ”
Ragam terpelajar : “Saya sudah membaca buku itu”
Ragam resmi : “Saya sudah mmbaca buku itu”
Ragam tak resmi : “Saya sudah baca buku itu”

C. Ragam Bahasa menurut Pokok Pesoalan atau Bidang Pemakaian


Dalam kehidupan sehari-hari banyak pokok persoalan yang dibicarakan.
Dalam membicarakan pokok persoalan yang berbeda-beda ini kita pun menggunakan
ragam bahasa yang berbeda. Ragam bahasa yang digunakan dalam lingkungan agama
berbeda dengan bahasa yang digunakan dalam lingkungan kedokteran, hukum, atau
pers. Bahasa yang di gunakan dalam lingkungan politik, berbeda dengan bahasa yang
digunakan dalam lingkungan ekonomi atau perdagangan, seni, olah raga dan
teknologi. Ragam bahasa yang digunakan menurut pokok persoalan atau bidang
pemakaian ini dikenal pula dengan istilah laras bahasa.
Perbedaan itu tampak dalam pilihan atau penggunaan sejumlah kata
peristilahan atau ungkapan yang khusus digunakan dalam bidang tersebut, misalnya
masjid, gereja, vihara adalah kata-kata yang digunakan dalam bidang agama. Koroner,
hipertensi, anemia, digunakan dalam bidang kedokteran. Improvisasi, maestro,
kontemporer banyak digunakan dalam lingkungan seni. Kalimat yang digunakan pun
berbeda sesuai dengan pokok persoalan yang dikemukakan. Kalimat dalam undang-
undang berbeda dengan kalimat-kalimat dalam sastra, kalimat-kalimat dalam karya
ilmiah, kalimat-kalimat dalam koran atau majalah dan lain-lain.

D. Ragam bahasa Indonesia menurut topik pembicaraan


Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah,
ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan
ragam sastra.
Ragam hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
Ragam bisnis : Setiap pembelian diatas nilai tertentu akan diberikan diskon.
Ragam sastra : Cerita itu menggunakan Flashback.
Ragam kedokteran: Anak itu menderita penyakit kuorsior.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda
menurut topik yang dibicarakan, orang yang dibicarakan, serta menurut media
pembicaraan. Dalam konteks ini ragam bahasa meliputi bahasa lisan dan tulisan.
Pada ragam bahasa baku tulis diharapkan para penulis mampu menggunakan
bahasa Indonesia yang baik dan benar serta menggunakan ejaan bahasa yang telah
disempurnakan (EYD), sedangkan ragam bahasa lisan diharapkan para warga
Indonesia mampu mengucapkan dan memakai bahasa dengan baik serta bertutur kata
sopan sebagai pedoman yang ada.

B. Saran
Sebagai warga negara Indonesia, sudah seharusnya kita semua mempelajari
ragam bahasa yang kita miliki, kemudian mempelajari dan mengambil hal-hal yang
baik, yang dapat kita amalkan dan kita pakai untuk berinteraksi dalam kehidupan
sehari-hari.

Anda mungkin juga menyukai