RAGAM BAHASA
DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
DARMAYANTI
HASMIATI RENTE
MUDATZIR BIN RAHIM
DIBIMBING OLEH:
ANDI ASRIANTI, S.S. M.Pd.
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen pembimbing dan
temanteman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Bahasa diartikan sebagai suatu sistem berupa bunyi atau lambang yang
bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan masyarakat.
Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi
resmi biasa disebut dengan istilah baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau
bahasa standar adalah bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan
standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam bahasa resmi, seperti dalam
perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk
segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wawancara teknis,
pembicaraan didepan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di
luar itu dipakai ragam bahasa tidak baku.
Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak
resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam non baku atau non standar. Dalam
ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.
Ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa
lisan.
Ada beberapa factor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada di
Indonesia, yakni seperti di bawah ini,
1. Faktor Budaya
Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda,
seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya.
2. Faktor Sejarah
Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek moyang
sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya.
Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah pantai,
pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan
dengan intonasi volume suara yang besar dan tingi. Berbeda dengan daerah
pemukiman padat penduduk yang menggunakanbahasa lisan yang panjang lebar
disebabkan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang
kecil. Selain Faktor tersebut ragam bahasa juga terjadi karena perkembangan
zaman, di samping perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya.
1. Ragam Lisan
Ragam lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dengan fonem sebagai
unsur dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata dan
lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah
suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.
• Berlangsung cepat
• Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi
2. Ragam Tulis
• Bersifat objektif.
• Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu
dengan tanda baca
Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan
kosakata) :
1. Tata Bahasa :
Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi dimana
pembicara/penulis dituntut untuk bersikap sopan/hormat terhadap mitra bicara
(pendengar/pembaca), seperti dalam ceramah, pidato, seminar, atau diskusi.
Dalam bentuk tulisan, bahasa baku digunakan terutama dalam buku-buku
pembelajaran/ buku teks di berbagai lembaga pendidikan, buku-buku tentang
berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, jurnal-jurnal ilmiah/semiilmiah,
suratsurat resmi, perundang-undangan, berbagai peraturan pemerintah.
Bahasa non baku adalah ragam bahasa yang ber kode berbeda dengan
kode bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa
non baku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan
pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu
bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.
• Walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang
sama.
a. Ragam Dialek
c. Ragam Resmi
Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti
pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan.
• Menggunakan EYD;
Ragam bahasa resmi atau tak resmi ditentukan oleh tingkat keformalan
bahasa yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti
semakin resmi bahas yang digunakan. Sebaliknya semakin rendah pula tingkat ke
formalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Contoh: Bahasa yang digunakan oleh bawahan kepada atasan adalah bahas resmi
sedangkan bahasa yang digunakan oleh anak muda adalah ragam bahasa santai/
tak resmi.
Jika ditelusuri lebih jauh, ragam berdasarkan cara pandang penutur dapat
dirinci lagi berdasarkan ciri, yaitu :
• Kedaerahan
• Pendidikan
a. Ragam politik
Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka
menata dan mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa
merupakan salah satu sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang
besar dalam pengembangan bahasa di masyarakat.
b. Ragam Hukum
Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang
panjang dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak
terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal
ini disebabkan karena hukum Indonesia pada umumnya didasarkan pada hukum
yang ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda.
Namun, terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa
hukum karena dalam bahasa hukum kejelasan norma-norma dan aturan terkadang
membutuhkan penjelasan yang lebar, jelas kriteria nya, keadaan, serta situasi yang
dimaksud.
d. Ragam Jurnalistik
• Bahasanya padat
e. Ragam Sastra
Bahasa yang baik adalah yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat
komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan
bicara.
Ada lima ragam bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi sebagai berikut:
1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat
Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku,
baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun baku lisan.
3.1. Kesimpulan
Secara garis besar, ragam indonesia terbagi menjadi dua macam, yaitu
ragam lisan dan ragam tulis. Dimana kedua ragam tersebut memiliki perbedaan,
yakni ragam lisan membutuhkan lawan bicara sedangkan ragam tulisan tidak
membutuhkan lawan bicara. Ragam lisanpun akan tetap dapat dimengerti walau
tanpa subjek, predikat, objek dan keterangan.
3.2. Saran
https://kumpulanmakalahekstra.blogspot.com/2018/10/makalah-ragam-
bahasadan.html https://studylibid.com/doc/325665/makalah-ragam-bahasa
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/d54a798dd7ad3011f11487712
ec9573f.pdf