Anda di halaman 1dari 23

TUGAS BAHASA INDONESIA

RAGAM BAHASA

DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 2
DARMAYANTI
HASMIATI RENTE
MUDATZIR BIN RAHIM

DIBIMBING OLEH:
ANDI ASRIANTI, S.S. M.Pd.

JURUSAN FISIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR
TAHUN AJARAN 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT, karena dengan
rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk menyelesaikan
makalah ini. Tidak lupa saya ucapkan kepada Dosen pembimbing dan
temanteman yang telah memberikan dukungan dalam menyelesaikan makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih banyak


kekurangan, oleh sebab itu penulis angat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun. Dan semoga Dengan selesainya makalah ini dapat bermanfaat bagi
pembaca dan teman-teman. Amin...

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i


DAFTAR ISI .......................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 1
1.3 Tujuan Dan Manfaat ................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................ 3
2.1 Pengertian Ragam Bahasa ........................................................... 3
2.2 Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa ........................................... 4
2.3 Macam macam Ragam Bahasa ................................................... 5
2.4 Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar ...................................... 15
2.5 Fungsi Ragam Bahasa ................................................................. 16
BAB III PENUTUP ................................................................................. 18
A. Kesimpulan ....................................................................................... 18
B. Saran ................................................................................................... 18
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. iii
BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Bahasa diartikan sebagai suatu sistem berupa bunyi atau lambang yang
bersifat abitrer, produktif, dinamis, beragam, dan manusiawi yang digunakan
untuk berkomunikasi dengan masyarakat.

Bahasa sangat perlu untuk dipelajari oleh seluruh masyarakat


karenabahasa merupakan salah satu bentuk komunikasi suatu lapisan masyarakat
untuk berinteraksi dengan masyarakat lainnya.

Didalam bahasa indonesia terdapat pembahasan tentang ragam bahasa


beserta karakteristiknya. Dimana ragam bahasa merupakan varian dari sebuah
bahasa menurut penggunaannya. Ragam bahasa amat luas pemakaiannyadan
bermacam-macam pula latar belakang penuturnya, mau tidak mau akanmelahirkan
sejumlah ragam bahasa yang berbeda-beda.

Terdapat beberapa ragam bahasa, diantaranya ragam lisan, ragam tulisan,


ragam baku, ragam tidak baku, ragam baku lisan, ragam baku tulisan serta ragam
sosial dan ragam fungsional.

1.2. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah yang akan dibahas adalah sebagai berikut :

1. Apakah yang dimaksud dengan ragam bahasa?

2. Apa saja macam-macam ragam bahasa?

3. Bagaimana cara menggunakan ragam bahasa yang baik dan benar?


4. Penyebab terjadinya ragam bahasa

1.3. Tujuan Penulisan

Tujuan dibuatnya makalah ini adalah :

1. Mahasiswa dapat mengetahui apa yang dimaksud dengan ragam bahasa

2. Mengetahui adanya berbagai ragam bahasa Indonesia yang sering


digunakan.

3. Penggunaan ragam bahasa.

4. Fungsi ragam bahasa


BAB II PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Ragam Bahasa

Ragam bahasa adalah variasi pemakaian bahasa. Bachman menyatakan


bahwa ragam bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbedabeda
menurut topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara,
orang yang dibicarakan, serta menurut medium pembicara. Dengan kata lain,
ragam bahasa adalah variasi berbeda-beda yang disebabkan karena berbagai faktor
yang terdapat dalam masyarakat, seperti usia, pendidikan, agama, bidang
kegiatan dan profesi, latar belakang budaya daerah, dan sebagainya.

Akibat berbagai faktor yang disebutkan di atas, maka bahasa indonesia


pun mempunyai ragam bahasa. Chaer membagi ragam Bahasa indonesia menjadi
tujuh ragam bahasa, diantaranya:

Ragam bahasa yang bersifat perseorangan. Ragam bahasa ini disebut


dengan istilah idiolek. Idiolek adalah variasi bahasa yang menjadi ciri khas
individu atau seseorang pada saat berbahasa tertentu.

Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari


wilayah tertentu, yang biasanya disebut dengan istilah dialek. Misalnya, ragam
Bahasa Indonesia dialek Bali berbeda dengan dialek Yogyakarta.

Ragam bahasa yang digunakan oleh sekelompok anggota masyarakat dari


golongan sosila tertentu, misalnya disebut sosiolek. Misalnya ragam bahasa
masyarakat umum atau pun golongan buruh kasar tidak sama dengan ragam
bahasa golongan terdidik.

Ragam bahasa yang digunakan dalam kegiatan suatu bidang tertentu,


seperti kegiatan ilmiah, sastra, dan hukum. Ragam ini disebut juga dengan istilah
fungsiolek, contohnya ragam bahasa sastra dengan ragam bahasa ilmiah. Ragam
bahasa sastra biasanya penuh dengan ungkapan atau kiasan, sedangkan ragam
bahasa ilmiah biasanya bersifat logis dak eksak.

Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi formal atau situasi
resmi biasa disebut dengan istilah baku atau bahasa standar. Bahasa baku atau
bahasa standar adalah bahasa yang dijadikan dasar ukuran atau yang dijadikan
standar. Bahasa baku biasanya dipakai dalam bahasa resmi, seperti dalam
perundang-undangan, surat menyurat dan rapat resmi, serta tidak dipakai untuk
segala keperluan tetapi hanya untuk komunikasi resmi, wawancara teknis,
pembicaraan didepan umum, dan pembicaraan dengan orang yang dihormati. Di
luar itu dipakai ragam bahasa tidak baku.

Ragam bahasa yang biasa digunakan dalam situasi informal atau tidak
resmi yang biasa disebut dengan istilah ragam non baku atau non standar. Dalam
ragam ini kaidah-kaidah tata bahasa seringkali dilanggar.

Ragam bahasa yang digunakan secara lisan yang biasa disebut bahasa
lisan.

2.2 Penyebab Terjadinya Ragam Bahasa

Ragam bahasa timbul seiring dengan timbulnya perubahan di dalam masyarakat.


Perubahan itu berupa variasi-variasi bahasa yang dipakai sesuai keperluamya.
Oleh karena banyaknya variasi, agar tidak mengurangi fungsi bahasa sebagai alat
komunikasi yang efisien, dalam bahasa timbul mekanisme untuk memilih variasi
tertentu yang cocok untuk keperluan tertentu, dalam hal ini disebut ragam standar
(Subarianto, 2000).

Ada beberapa factor sebagai penyebab timbulnya ragam bahasa yang ada di
Indonesia, yakni seperti di bawah ini,
1. Faktor Budaya

Setiap daerah mempunyai perbedaan kultur atau daerah hidup yang berbeda,
seperti di wilayah Jawa dan Papua serta beberapa wilayah Indonesia lainnya.

2. Faktor Sejarah

Setiap daerah mempunyai kebiasaan (adat istiadat) dan bahasa nenek moyang
sendiri-sendiri dan berbeda-beda, antara daerah satu dengan daerah lainnya.

3. Faktor Perbedaan Demografi

Setiap daerah memiliki dataran yang berbeda, seperti wilayah di daerah pantai,
pegunungan yang biasanya cenderung mengunakan bahasa yang singkat jelas dan
dengan intonasi volume suara yang besar dan tingi. Berbeda dengan daerah
pemukiman padat penduduk yang menggunakanbahasa lisan yang panjang lebar
disebabkan lokasinya yang saling berdekatan dengan intonasi volume suara yang
kecil. Selain Faktor tersebut ragam bahasa juga terjadi karena perkembangan
zaman, di samping perbedaan cara penyampaiannya atau logat bahasanya.

2.3. Macam macam Ragam Bahasa

Ragam bahasa berdasarkan cara berkomunikasi

1. Ragam Lisan

Ragam lisan adalah bahasa yang dihasilkan alat ucap dengan fonem sebagai
unsur dasar. Dalam ragam lisan kita berurusan dengan tata bahasa, kosakata dan
lafal. Dalam ragam bahasa lisan ini, pembicara dapat memanfaatkan tinggi rendah
suara atau tekanan, air muka, gerak tangan atau isyarat untuk mengungkapkan ide.

Karakteristik ragam bahasa lisan :

• Memerlukan orang kedua/teman bicara


• Tergantung situasi, kondisi, ruang dan waktu

• Tidak harus memperhatikan unsur gramatikal, hanya perlu intonasi serta


bahasa tubuh

• Berlangsung cepat

• Sering dapat berlangsung tanpa alat bantu

• Kesalahan dapat langsung di koreksi

• Dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik wajah serta intonasi

• Dipengaruhi oleh tinggi rendahnya suara

2. Ragam Tulis

Ragam tulis adalah bahasa yang dihasilkan dengan memanfaatkan tulisan


dengan huruf sebagai unsur dasarnya. Dalam ragam tulis, kita berurusan dengan
tata cara penulisan dan kosakata. Dengan kata lain dengan ragam bahasa tulis, kita
tuntut adanya kelengkapan unsur kata seperti bentuk kata ataupun susunan
kalimat, ketepatan pilihan kata, kebenaran penggunaan ejaan dan penggunaan
tanda baca dalam mengungkapkan ide.

Karakteristik ragam bahasa tulis :

• Tidak memerlukan orang kedua/teman bicara.

• Bersifat objektif.

• Tidak tergantung kondisi, situasi & ruang serta waktu.

• Mengemban konsep makna yang jelas.

• Harus memperhatikan unsur gramatikal.


• Berlangsung lambat.

• Jelas struktur bahasanya, susunan kalimatnya juga jelas, dan runtut.


Selalu memakai alat bantu;

• Kesalahan tidak dapat langsung di koreksi;

• Tidak dapat dibantu dengan gerak tubuh dan mimik muka, hanya terbantu
dengan tanda baca

Ketentuan-ketentuan ragam tulis :


• Memakai ejaan resmi.

• Menghindari unsur kedaerahan.

• Memakai fungsi gramatikal secara eksplisit.

• Memakai bentuk sintesis.

• Pemakaian partikel secara konsisten.

• Menghindari unsur leksikal yang terpengaruh bahasa daerah

Perbedaan antara ragam lisan dan tulisan (berdasarkan tata bahasa dan
kosakata) :

1. Tata Bahasa :

a. Ragam bahasa lisan

1) Nia sedang baca surat kabar.

2) Tapi kau tak boleh menolak lamaran itu.

b. Ragam bahasa tulisan.

1) Nia sedang membaca surat kabar.

2) Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.


2. Kosa kata :

a. Ragam bahasa lisan

1) Ariani bilang kalau kita harus belajar.

2) Kita harus bikin karya tulis.

b. Ragam bahasa tulisan

1) Ariani mengatakan bahwa kita harus belajar.

2) Kita harus membuat karya tulis.

3. Ragam bahasa berdasarkan situasi dan pemakainya


a. Ragam Bahasa Baku

Bahasa baku adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi dimana
pembicara/penulis dituntut untuk bersikap sopan/hormat terhadap mitra bicara
(pendengar/pembaca), seperti dalam ceramah, pidato, seminar, atau diskusi.
Dalam bentuk tulisan, bahasa baku digunakan terutama dalam buku-buku
pembelajaran/ buku teks di berbagai lembaga pendidikan, buku-buku tentang
berbagai ilmu pengetahuan, teknologi, seni, jurnal-jurnal ilmiah/semiilmiah,
suratsurat resmi, perundang-undangan, berbagai peraturan pemerintah.

Karakteristik ragam bahasa baku :

• Tidak terpengaruh bahasa daerah

• Tidak terpengaruh bahasa asing

• Bukan ragam bahasa percakapan sehari-hari

Pemakaian imbuhan nya secara eksplisit

• Pemakaian yang sesuai dengan konteks kalimat

• Tidak ter kontaminasi dan tidak rancu


b. Ragam Bahasa Tidak Baku

Bahasa non baku adalah ragam bahasa yang ber kode berbeda dengan
kode bahasa baku, dan dipergunakan di lingkungan tidak resmi. Ragam bahasa
non baku dipakai pada situasi santai dengan keluarga, teman, di pasar, dan tulisan
pribadi buku harian. Ragam bahasa nonbaku sama dengan bahasa tutur, yaitu
bahasa yang dipakai dalam pergaulan sehari-hari terutama dalam percakapan.

Karakteristik bahasa tidak baku:

• Walaupun terkesan berbeda dengan bahasa baku, tetapi memiliki arti yang
sama.

• Dapat terpengaruh oleh perkembangan zaman.

• Dapat terpengaruh oleh bahasa asing.

• Digunakan pada situasi santai/tidak resmi.

4. Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur

a. Ragam Dialek

Dialek adalah variasi bahasa pada kelompok masyarakat yang berada


pada suatu tempat, wilayah, atau daerah tertentu. Luasnya pemakaian bahasa
dapat menimbulkan perbedaan pemakaian bahasa. Bahasa Indonesia yang
digunakan oleh orang yang tinggal di Jakarta berbeda dengan bahasa Indonesia
yang digunakan di Jawa Tengah, Bali, Jayapura, dan Tapanuli. Masing-masing
memiliki ciri khas yang berbeda-beda. Misalnya logat bahasa Indonesia orang
Jawa Tengah tampak pada pelafalan/b/pada posisi awal saat melafalkan
namanama kota seperti Bogor, Bandung, Banyuwangi, dll. Logat bahasa
Indonesia orang Bali tampak pada pelafalan /t/ seperti pada kata ithu, kitha,
canthik, dll. Ciri-ciri khas yang meliputi tekanan, turun naiknya nada, dan panjang
pendek nya bunyi bahasa membangun aksen yang berbeda-beda.
b. Ragam Terpelajar

Bahasa Indonesia yang digunakan oleh kelompok penutur yang


berpendidikan berbeda dengan yang tidak berpendidikan, terutama dalam
pelafalan kata yang berasal dari bahasa asing, misalnya fitnah, kompleks,vitamin,
video, film, fakultas. Penutur yang tidak berpendidikan mungkin akan
mengucapkan pitnah, komplek, pitamin, pideo, pilm, pakultas. Perbedaan ini juga
terjadi dalam bidang tata bahasa, misalnya mbawa seharusnya membawa, nyari
seharusnya mencari. Selain itu bentuk kata dalam kalimat pun sering
menanggalkan awalan yang seharusnya dipakai.

c. Ragam Resmi

Ragam resmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi resmi, seperti
pertemuan-pertemuan, peraturan-peraturan, dan undangan-undangan.

Ciri-ciri ragam bahasa resmi :

• Menggunakan unsur gramatikal secara eksplisit dan konsisten;

• Menggunakan imbuhan secara lengkap;

• Menggunakan kata ganti resmi;

• Menggunakan kata baku;

• Menggunakan EYD;

Menghindari unsur kedaerahan.

d. Ragam Tidak Resmi

Ragam takresmi adalah bahasa yang digunakan dalam situasi takresmi,


seperti dalam pergaulan, dan percakapan pribadi, seperti dalam pergaulan, dan
percakapan pribadi . Ciri- ciri ragam bahasa tidak resmi kebalikan dari ragam
bahasa resmi. Ragam bahasa bahasa tidak resmi ini digunakan ketika kita berada
dalam situasi yang tidak normal.

Ragam bahasa resmi atau tak resmi ditentukan oleh tingkat keformalan
bahasa yang digunakan. Semakin tinggi tingkat kebakuan suatu bahasa, berarti
semakin resmi bahas yang digunakan. Sebaliknya semakin rendah pula tingkat ke
formalannya, makin rendah pula tingkat kebakuan bahasa yang digunakan.
Contoh: Bahasa yang digunakan oleh bawahan kepada atasan adalah bahas resmi
sedangkan bahasa yang digunakan oleh anak muda adalah ragam bahasa santai/
tak resmi.

Jika ditelusuri lebih jauh, ragam berdasarkan cara pandang penutur dapat
dirinci lagi berdasarkan ciri, yaitu :

• Kedaerahan

• Pendidikan

• Sikap penutur sehingga di samping ragam yang tertera diatas, terdapat


pula ragam menurut daerah, ragam menurut pendidikan, dan ragam
menurut sikap penutur. Ragam menurut daerah akan muncul jika para
penutur dan mitra komunikasinya berasal sari suku/etnik yang sama.
Pilihan ragam akan beralih jika para pelakunya multi etnik atau suasana
berubah, misalnya dari tak resmi menjadi resmi.

5. Ragam bahasa berdasarkan pesan komunikasi/topik pembicaraan

a. Ragam politik

Bahasa politik berisi kebijakan yang dibuat oleh penguasa dalam rangka
menata dan mengatur kehidupan masyarakat. dengan sendirinya penguasa
merupakan salah satu sumber penutur bahasa yang mempunyai pengaruh yang
besar dalam pengembangan bahasa di masyarakat.

b. Ragam Hukum

Ragam bahasa hukum adalah bahasa Indonesia yang corak penggunaan


bahasanya khas dalam dunia hukum, mengingat fungsinya mempunyai
karakteristik tersendiri, oleh karena itu bahasa hukum Indonesia haruslah
memenuhi syarat-syarat dan kaidah bahasa indonesia.

Salah satu ciri khas dari bahasa hukum adalah penggunaan kalimat yang
panjang dengan pola kalimat luas. Diakui bahwa bahasa hukum Indonesia tidak
terlalu memperhatikan sifat dan ciri khas bahasa Indonesia dalam strukturnya. Hal
ini disebabkan karena hukum Indonesia pada umumnya didasarkan pada hukum
yang ditulis pada zaman penjajahan Belanda dan ditulis dalam bahasa Belanda.
Namun, terkadang sangat sulit menggunakan kalimat yang pendek dalam bahasa
hukum karena dalam bahasa hukum kejelasan norma-norma dan aturan terkadang
membutuhkan penjelasan yang lebar, jelas kriteria nya, keadaan, serta situasi yang
dimaksud.

Ciri-ciri ragam bahasa hukum :

- Mempunyai gaya bahasa yang khusus

- Lugas dan eksak karena menghindari kesamaran dan ketaksaan

- Objektif dan menekan prasangka pribadi.


Memberikan definisi yang cermat tentang nama, sifat dan kategori yang diselidiki
untuk menghindari kesimpangsiuran

c. Ragam Sosial dan Ragam Fungsional


Ragam sosial dapat didefinisikan sebagai ragam bahasa yang sebagian
norma dan kaidah nya didasarkan atas kesepakatan bersama dalam lingkungan
sosial yang lebih kecil dalam masyarakat. Ragam sosial membedakan penggunaan
bahasa berdasarkan hubungan orang misalnya berbahasa dengan keluarga, teman
akrab dan atau sebaya, serta tingkat status sosial orang yang menjadi lawan bicara.
Ragam sosial ini juga berlaku pada ragam tulis maupun ragam lisan. Sebagai
contoh orang takkan sama dalam menyebut lawan bicara jika berbicara dengan
teman dan orang yang punya kedudukan sosial yang lebih tinggi. Pembicara dapat
menyebut kamu pada lawan bicara yang merupakan teman tetapi takkan
melakukan itu jika berbicara dengan orang dengan status sosial yang lebih tinggi
atau kepada orang tua.

Ragam fungsioanal, sering juga disebut ragam professional merupakan


ragam bahasa yang diakitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan kerja, atau
kegiatan tertentu lainnya. Sebagai contoh yaitu adanya ragam keagamaan, ragam
kedokteran, ragam teknologi dll. Kesemuaan ragam ini memiliki fungsi pada
dunia mereka sendiri.

d. Ragam Jurnalistik

Bahasa Jurnalistik adalah ragam bahasa yang dipergunakan oleh dunia


persurat-kabaran (dunia pers = media massa cetak). Dalam perkembangan lebih
lanjut, bahasa jurnalistik adalah bahasa yang dipergunakan oleh seluruh media
massa. Termasuk media massa audio (radio), audio visual (televisi) dan
multimedia (internet). Hingga bahasa jurnalistik adalah salah satu ragam bahasa,
yang dibentuk karena spesifikasi materi yang disampaikannya. Ragam khusus
jurnalistik termasuk dalam ragam bahasa ringkas.

Ragam ringkas mempunyai sifat-sifat umum sebagai berikut.

• Bahasanya padat

• Selalu berpusat pada hal yang dibicarakan

• Banyak sifat objektifnya daripada subjektifnya

• Lebih banyak unsur pikiran daripada perasaan

• Lebih bersifat memberitahukan daripada menggerakkan emosi

• Tujuan utama ialah supaya pendengar/pembaca tahu atau mengerti. Oleh


karena itu, yang diutamakan ialah jelas dan seksamanya.
Kalimatkalimatnya disusun selogis-logisnya. Bahasa jurnalistik ditujukan
kepada umum, tidak membedakan tingkat kecerdasan, kedudukan,
keyakinan, dan pengetahuan.

e. Ragam Sastra

Ragam bahasa sastra memiliki sifat atau karakter subjektif, lentur,


konotatif, kreatif dan inovatif. Dalam bahasa yang beragam khusus terdapat
katakata, cara-cara penuturan, dan ungkapan-ungkapan yang khusus, yang kurang
lazim atau tak dikenal dalam bahasa umum. Bahasa sastra ialah bahasa yang
dipakai untuk menyampaikan emosi (perasaan) dan pikiran, fantasi dan lukisan
angan-angan, penghayatan batin dan lahir, peristiwa dan khayalan, dengan bentuk
istimewa. Istimewa karena kekuatan efeknya pada pendengar/pembaca dan
istimewa cara penuturannya. Bahasa dalam ragam sastra ini digunakan sebagai
bahan kesenian di samping alat komunikasi. Untuk memperbesar efek penuturan
dikerahkan segala kemampuan yang ada pada bahasa. Arti, bunyi, asosiasi, irama,
tekanan, suara, panjang pendek suara, persesuaian bunyi kata, sajak, asonansi,
posisi kata, ulangan kata/kalimat dimana perlu dikerahkan untuk mempertinggi
efek. Misalnya, bahasa dalam sajak jelas bedanya dengan bahasa dalam karangan
umum.

Berbeda dengan ragam bahasa ilmiah, ragam bahasa sastra banyak


mengunakan kalimat yang tidak efektif. Penggambaran yang sejelas-jelasnya
melalui rangkaian kata bermakna konotasi sering dipakai dalam ragam bahasa
sastra. Hal ini dilakukan agar tercipta pencitraan di dalam imajinasi pembaca.

Penetapan ragam yang dipakai bergantung pada situasi, kondisi, topik


pembicaraan, serta bentuk hubungan antar pelaku. Berbagai faktor tadi akan
mempengaruhi cara pandang penutur untuk menetapkan salah satu ragam yang
digunakan (dialeg, terpelajar, resmi, takresmi).

Dalam praktek pemakaian seluruh ragam yang dibahas diatas sering


memiliki kesamaan satu sama lain dalam hal pemakaian kata. Ragam lisan
(sehari-hari) cenderung sama dengan ragam dialek, dan ragam takresmi,
sedangkan ragam tulis (formal) cenderung sama dengan ragam resmi dan ragam
terpelajar. Selanjutnya, ragam terpelajar tentu mirip dengan ragam ilmu.

2.4. Bahasa Indonesia Yang Baik dan Benar

Meskipun sudah sering didengar, ternyata belum semua orang memahami


makna istilah baik dan benar dalam berbahasa. Tidak semua bahasa yang baik itu
benar atau sebaliknya.

Bahasa yang baik adalah yang sesuai dengan situasi. Sebagai alat
komunikasi, bahasa harus dapat efektif menyampaikan maksud kepada lawan
bicara.

Ada lima ragam bahasa yang dapat digunakan sesuai situasi sebagai berikut:
1. Ragam beku (frozen); digunakan pada situasi hikmat

2. Ragam resmi (formal); digunakan dalam situasi resmi

3. Ragam konsultatif/usaha (consultative); digunakan dalam pembicaraan


yang terpusat pada transaksi atau pertukaran informasi

4. Ragam santai (casual); digunakan dalam suasana tidak resmi

5. Ragam akrab (intimate); digunakan antara orang yang memiliki hubungan


sangat akrab.

Bahasa yang benar adalah bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa baku,
baik kaidah untuk bahasa baku tertulis maupun baku lisan.

2.5 Fungsi ragam bahasa

Fungsi bahasa Indonesia dalam kapasitasnya sebagai bahasa nasional:

1.Mampu menyatukan ribuan bahasa yang beragam di Indonesia

2.Speaker Indonesia mampu

3.Simbol kebanggaan nasional

4.Simbol identitas nasional

5.Berarti menyatukan berbagai kelompok etnis

6.Pemersatu alat perhubungan antara budaya dan antar-regional

Fungsi sebagai bahasa negara:

1.bahasa resmi Negara

Bahasa Indonesia sebagai Bahasa resmi yang diatur dalam pasal 36


Undangundang Dasar tahun 1945 dan juga dikukuhkan dan diperjelas dalam
UndangUndang Republik Indonesia No 24 tahun 2009 tentang Bendera, Bahasa,
dan Lambang Negara, serta Lagu Kebangsaan.

2.bahasa pengantar dalam pendidikan


Bahasa pengantar pendidikan adalah bahasa yang digunakan sehari-hari pada
saat menyampaikan pelajaran di sekolah. Bahasa pengantar pendidikan baiknya
disesuaikan dengan latar belakang kebangsaannya.

3.berarti komunikasi di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan


pembangunan nasional dan pelaksanaan

4.budaya dan pengembangan alat-alat ilmu pengetahuan dan teknologi.

BAB III PENUTUP

3.1. Kesimpulan

Bahasa Indonesia mengajarkan masyarakat Indonesia untuk menggunakan


bahasa Indonesia yang baik dan benar, baik secara lisan maupun penulisan yang
sudah akurat, dan sebaiknya kita memerhatikan dalam penulisan harus sesuai
dengan EYD karena penggunaan ejaan ini adalah resmi dalam sebuah ragam
tulisan. Karena bahasa indonesia merupakan bahasa yang nasional yang artinya
bahasa tersebut merupakan bahasa pengantar sehari-hari yang memudahkan kita
untuk berkomunikasi.

Secara garis besar, ragam indonesia terbagi menjadi dua macam, yaitu
ragam lisan dan ragam tulis. Dimana kedua ragam tersebut memiliki perbedaan,
yakni ragam lisan membutuhkan lawan bicara sedangkan ragam tulisan tidak
membutuhkan lawan bicara. Ragam lisanpun akan tetap dapat dimengerti walau
tanpa subjek, predikat, objek dan keterangan.

3.2. Saran

Sebaiknya sebagai penduduk Indonesia, kita menggunakan ragam bahasa yang


baik dan benar sehingga keberadaan ragam bahasa itu sendiri tidak punah dengan
adanya bahasa-bahasa yang terkadang jauh dari aturan bahasa yang ada di
Indonesia bahkan bertentangan.
DAFTAR PUSTAKA

https://kumpulanmakalahekstra.blogspot.com/2018/10/makalah-ragam-
bahasadan.html https://studylibid.com/doc/325665/makalah-ragam-bahasa

https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/d54a798dd7ad3011f11487712

ec9573f.pdf

Anda mungkin juga menyukai