Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas dari mata kuliah Bahasa Indonesia

RAGAM DAN LARAS BAHASA

DOSEN PENGAMPU : TARIDA ILHAM MANURUNG M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2

 ARTHA IDA SITUMORANG (22053067)


 HANA FITRI RAMADINA BR SIMANJUNTAK (22053085)

PRODI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS ASAHAN

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulilah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini
guna memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah Bahasa Indonesia dengan judul:
Ragam dan Laras Bahasa.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bpk Tarida Ilham Manurung M.Pd
selaku dosen pengampu. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman teman kami
yang selalu setia membantu dalam hal mengumpulkan data-data dalam pembuatan
makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih ada kekurangan dan
kelemahannya ,oleh sebab itu kami menerima kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk memperbaiki makalah ini.

Kisaran Maret 2023

Kelompok 2

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ......................................................................................................

DAFTAR ISI .....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................

1.1 Latar belakang ................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah ..........................................................................................
1.3 Tujuan Pembahasan........................................................................................

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................

2.1 Ragam bahasa .............................................................................................................

2.1.1 Media pengantarannya atau sarananya..............................................................

2.1.1.1 Ragam lisan ...............................................................................................

2.1.1.2 Ragam tulis ................................................................................................

2.1.2 Berdasarkan situasi dan pemakaiannya .............................................................

2.2 Laras bahasa ...............................................................................................................

2.2.1 Pengenalan ...........................................................................................................

2.2.2 Laras bahasa secara umum .................................................................................

2.2.3 Konsep laras bahasa .............................................................................................

2.2.4 Ciri-ciri laras bahasa ............................................................................................

2.2.5 Jenis-jenis laras bahasa ........................................................................................

2.2.5.1 Laras bahasa biasa dan umum ....................................................................

2.2.5.2 Laras perniagaan ..........................................................................................

2.2.5.3 Laras akademik ............................................................................................

2.2.5.4 Laras undang-undang ..................................................................................

2.2.5.5 Laras media massa .......................................................................................

2.2.5.6 Laras sastra ...................................................................................................

2.2.5.7 Laras rencana ...............................................................................................

BAB III PENUTUP ..........................................................................................................

3.1 Kesimpulan...................................................................................................................
3.2 Saran ............................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................


BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang

Ragam Bahasa adalah variasi bahasa menurut pemakaian, yang berbeda-beda menurut
topik yang dibicarakan, menurut hubungan pembicara, kawan bicara, orang yang
dibicarakan, serta menurut medium pembicara (Bachman, 1990). Yang biasa digunakan di
kalangan terdidik, di dalam karya ilmiah (karangan teknis, perundang-undangan), di dalam
suasana resmi, atau di dalam surat menyurat resmi (seperti surat dinas) disebut ragam bahasa
baku atau ragam bahasa resmi.

         Menurut Dendy Sugono (1999 : 9), bahwa sehubungan dengan pemakaian bahasa
indonesia, timbul dua masalah pokok, yaitu masalah penggunaan bahasa baku dan tak baku.
Dalam situasi resmi, seperti di sekolah, di kantor, atau didalam pertemuan resmi digunakan
bahasa baku. Sebaliknya dalam situasi tak resmi, seperti di rumah, di taman, dipasar, kita
tidak dituntut menggunakan bahasa baku.

1. 2. Rumusan masalah

Untuk mencari pengertian dari Ragam bahasa dan laras bahasa dan tempat penggunaan
bahasa baku dan bahasa tidak baku pada tempatnya.

1.3. Tujuan pembahasaan

Seiring perkembangan zaman maka terjadi perkembangan ragam bahasa dan laras bahasa
pada masyarakat, sehinggga memicu penggunaan bahasa tidak baku pada saat situasi resmi.
oleh karena itu penulis mengangkat judul ragam bahasa dan laras bahasa.
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1. Ragam Bahasa

  Didalam bahasa indonesia disamping dikenal kosa kata baku indonesia dikenal pula
kosa kata bahasa indonesia ragam baku, yang alih-alih disebut sebagai kosa kata baku bahasa
indonesia baku. kosa kata bahasa indonesia ragam baku atau kosa kata bahasa indonesia baku
adalah kosa kata baku bahasa indonesia, yang memiliki ciri kaidah bahasa indonesia ragam
baku, yang di jadikan tolak ukur yang di tetapkan berdasarkan kesepakatan penutur bahasa
indonesia, bukan otoritas lembaga atau intansi didalam menggunakan bahasa indonesia
ragam baku. jadi, kosa kata itu digunakan didalam ragam baku bukan ragam santai atau
ragam akrab. Walaupun demikian, tidak tertutup kemungkinan digunakannya kosa kata
ragam baku didalam pemakaian ragam-ragam yang lain asal tidak mengganggu makna dan
rasa bahasa ragam yang bersangkutan.

         Suatu ragam bahasa, terutama ragam bahasa jurnalistik dan hukum, tidak tertutup
kemungkinan untuk menggunakan bentuk kosa kata ragam bahasa baku agar dapat menjadi
anutan bagi masyarakat pengguna bahasa indonesia. dalam pada itu perlu yang perlu
diperhatikan ialah kaidah tentang norma yang berlaku yang berkaitan dengan latar belakang
pembicaraan (situasi pembicaraan), pelaku bicara, dan topik pembicaraan (Fishman ed.,
1968;Spradley, 1980).

Menurut Felicia (2001:8), Ragam Bahasa dibagi berdasarkan:

2.1.1. Media Pengantarnya atau Saranannya

Ragam bahasa berdasarkan media pengantarnya atau saranannya yang terdiri atas:

2.1.1.1. Ragam Lisan

Ragam lisan adalah bahasa yang diujarkan oleh pemakai bahasa. kita dapat menemukan
ragam lisan yang standar, misalnya pada saat orang berpidato atau memberi sambutan, dalam
situasi perkuliahan, ceramah; dan ragam lisan yang nonstandar, misalnya dalam percakapan
antarteman, dipasar, atau dalam kesempatan nonformal lainnya.

2.1.1.2. Ragam Tulis

Ragam tulis adalah bahasa yang ditulis atau tercetak. ragam tulis pun dapat berupa ragam
tulis yang standar maupun nonstandar. Ragam tulis yang standar kita temukan dalam buku
pelajaran, teks, majalah, surat kabar, poster, iklan.
2.1.2. Berdasarkan Situasi dan Pemakaian

Ragam bahasa baku dapat berupa : (1) Ragam Bahasa Baku Tulis dan (2) Ragam Bahasa
Baku Lisan. Dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis makna kalimat yang diungkapkan
tidak ditunjang oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar terjadi pelesapan unsur
kalimat. Oleh karena itu, dalam penggunaan ragam bahasa baku tulis diperlukan kecepatan
dan ketetapan didalam pemilihan kata, penerapan kaidah ejaan, struktur bentuk kata dan
struktur kalimat, serta kelengkapan unsur-unsur bahasa didalam struktur kalimat.

Ragam bahasa baku lisan didukung oleh situasi pemakaian sehingga kemungkinan besar
terjadi pelepasan kalimat. Namun, hal itu tidak mengurangi ciri kebakuannya. Walaupun
demikian, ketepatan dalam pilihan didalam struktur kalimat tidak menjadi ciri kebakuan
dalam ragam baku lisan karena situasi dan kondisi pembicaraan menjadi pendukung didalam
memahami makna gagasan yang disampaikan secara lisan.

Contoh perbedaan ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis (berdasarkan tata bahasa dan
kosa kata):

1.Tata bahasa

(Bentuk kata, tata bahasa, struktur kalimat, kosa kata)

a. Ragam bahasa lisan :


 Melyana sedang baca surat kabar
 Ari mau nulis surat
 Tapi kau tidak boleh nolak lamaran itu.
 Mereka tinggal di Menteng.
 Jalan layang itu mengatasi kemacetan lalu lintas.
 Saya akan tanyakan soal itu

b. Ragam bahasa tulis :


 Melyana sedang membaca surat kabar
 Ari mau menulis surat
 Namun, engkau tidak boleh menolak lamaran itu.
 Jalan layang itu dibangun untuk mengatasi kemacetan lalu lintas.
 Akan saya tanyakan soal itu.

2.Kosa kata

Contoh ragam lisan dan tulis berdasarkan kosa kata :

a. Ragam lisan
 Rani bilang kalau kita harus belajar.
 Kita harus bikin karya tulis.
 Rasanya masih terlalu pagi buat saya, pak.
b. Ragam tulis
 Rani mengakatakan bahwa kita harus belajar.
 Kita harus membuat karya tulis.
 Rasanya masih terlalu muda bagi saya, pak.

Penggunaan kata sambung (konjungsi) dan kata depan (preposisi) merupakan ciri pembeda
lain. Dalam ragam nonstandar, sering kali kata sambung dan kata depan dihilangkan. kadang
kala, kenyataan ini meengganggu  kejelasan kalimat.

Contoh :

1. Ibu mengatakan, kita akan pergi besok

(ia) ibu mengatakan bahwa kita akan peergi besok

Pada contoh diatas merupakan ragam semi standard an diperbaiki contoh (ia) yang
merupakan ragam standar.

2. Mereka bekerja keras menyelesaikan pekerjaan itu.

(2a) Mereka bekerja keras untuk menyelesaikan pekerjaan itu.

Kalimat (1) kehilangan kata sambung (bahwa), sedangkan kalimat (2) kehilangan kata depan
(untuk). dalam laras jurnalistik kedua kata ini sering dihilangkan. hal ini menunjukkan bahwa
laras jurnalistik termasuk ragam semi standar.

2.2. Laras Bahasa

2.2.1. Pengenalan

Laras bahasa adalah salah satu daripada aspek sosiolinguistik iaitu mengenai bahasa dan
penggunaannya. Bahasa sentiasa mempamerkan perbedaan dalam penggunaannya yang boleh
dikatakan sebagai ragam bahasa. Dalam ilmu sosiolinguistik, ragam bahasa di istilahkan
sebagai register atau laras ( Hudson, 1980,hlm. 48) iaitu satu istilah teknik untuk
menerangkan perlakuan bahasa (linguistik behaviour) seseorang individu apabila bahasa
digunakan.

2.2.2 Laras Bahasa Secara Umum

Perbincangan mengenai laras bahasa tidak terlepas daripada membincangkan dua konsep,
iaitu pengguna dan penggunaan. Pengguna adalah orang yang menggunakan bahasa yang
menyebabkan wujudnya dialek. Contohnya adalah seperti dialek Kelantan, Melaka, Kedah,
Sarawak dan sebagainya.

Penggunaaan adalah bagaimana sesuatu bahasa itu digunakan secara berbeda-beda dalam
berbagai situasi. Penggunaan bahasa yang berbeda-beda ini melahirkan laras iaitu
penggunaan bahasa yang berbeda-beda berdasarkan situasi dan faktor lain yang melahirkan
kata-kata yang berbeda mengikut keadaan. Misalnya kata-kata yang digunakan untuk
bergurau senda adalah berbeda dari pada kata-kata yang digunakan untuk menyampaikan
sesuatu ucapan. Oleh itu, bolehlah dirumuskan bahwa penggunaan bahasa yang berbeda-beda
berdasarkan faktor-faktor sosial seperti keadaan dan tempat, disebut juga laras bahasa atau
laras sosial. Penggunaan bahasa yang berbeda-beda mengikut faktor geografi atau daerah
disebut sebagai dialek daerah.

Laras bahasa boleh didefinisikan sebagai gaya atau cara penggunaan sesuatu bahasa.
Sesuatu laras bermaksud variasi yang ada pada tiap-tiap penutur. Laras bahasa biasanya
berubah-berubah mengikut situasi. Ciri-ciri laras yang penting ialah perbendaharaan kata,
susunan ayat, dan frasa yang digunakan. Sesuatu laras tertentu digunakan untuk keadaan atau
situasi tertentu.

2.2.3. Konsep Laras

Laras ialah variasi yang berlainan berdasarkan fungsi dan ia sentiasa berubah-rubah
mengikut fungsi. Apabila pengamatan dibuat pada perlakuan bahasa yang wujud dalam
berbagai konteks, akan didapati kelainan jenis bahasa yang digunakan yang disesuaikan
dengan situasi yang berlainan. Contohnya boleh diperhatikan pada bahan-bahan bacaan yang
dibaca seperti teks klasik, novel, cerpen, teks ekonomi, teks sejarah, teks undang-undang dan
sebagainya adalah berbeda antara satu sama lain dari segi bahan, susunan kata, pilihan kata,
jalinan fikiran dan sebagainya. Penggunaan bahasa seperti ini adalah dihasilkan oleh laras
bahasa yang berbeda.

Terdapat beberapa definisi, iaitu pandangan beberapa orang ahli bahasa tentang
pengertian laras bahasa. Halliday (1968), mendefinisikan laras bahasa sebagai variasi bahasa
yang berlainan berdasarkan fungsi. Beliau menyatakan laras bahasa berubah-ubah mengikut
situasi. Jika diamati perlakuan bahasa yang ada dalam berbagai konteks, didapati faktor
kelainan dan jenis-jenis bahasa yang digunakan disesuaikan dengan situasi yang berlainan.

Ure dan Ellis ( 1977), menganggap laras bahasa sebagai pola bahasa yang lazim
digunakan mengikut keadaan tertentu. Hal ini bermakna, sesuatu situasi akan menentukan
bentuk bahasa yang digunakan oleh pengguna bahasa itu dan pemilihannya berdasarkan
konvensi sosial masing-masing.

Reid (1956), menyatakan seorang penutur dalam situasi berbeda-beda akan menggunakan
laras mengikut situasi sosial yang berlainan iaitu istilah teknik untuk menyatakan perlakuan
bahasa (linguistic behavior) seseorang individu.

Reid juga telah membedakan laras bahasa dan gaya bahasa. Laras bahasa merujuk khusus
kepada bidang penggunaan, manakala gaya merujuk kepada cara pengungkapan fikiran,
sasaran yang hendak dicapai, suasana yang hendak ditimbulkan, dan suasana yang menjadi
latar penggunaan bahasa berkenaan.

Kesimpulannya, laras bahasa ialah penggunaan bahasa atau pemakaian kata-kata yang
khusus untuk sesuatu penggunaan berdasarkan situasi sosial seseorang itu ketika
berkomunikasi dengan orang ramai. Penggunaan istilah-istilah khusus yang membedakan
antara variasi-variasi bahasa menjadikan sesuatu komunikasi lebih berkesan.

2.2.4. Ciri-ciri Laras Bahasa

Menurut Nik Safiah Karim (1989), kajian terhadap laras bahasa perlu
mempertimbangkan dua faktor yang utama iaitu ciri keperihalan peristiwa bahasa dan ciri
linguistik yang wujud . Ciri keperihalan pula dibagikan kepada dua aspek utama, iaitu situasi
luaran dan situasi persekitaran.

Situasi luaran adalah latar belakang sosial dan kebudayaan sesuatu masyarakat bahasa
yang merangkumi struktur sosial dan keseluruhan cara hidup yang menentukan perlakuan
setiap anggota masyarakat. Contohnya , apabila kita mengkaji laras bahasa masyarakat
Melayu lama, kita perlu mengaitkan dengan situasi istana, stratifikasi sosial, tradisi sastera
lisan dan aspek-aspek lain anggota masyarakat zaman itu.

Situasi persekitaran pula meliputi aspek-aspek yang terlibat secara langsung dalam
penggunaan bahasa. Terdapat empat situasi persekitaran yang menyebabkan wujudnya
bahasa yang berlainan atau laras. Situasi yang dimaksudkan ialah cara penyampaian,
perhubungan sosial dan peribadi, bahan yang diperkatakan, dan fungsi-fungsi sosial
perlakuan bahasa.

Cara penyampaian yang terdapat dalam situasi persekitaran menyebabkan wujudnya


keberbagaian dalam laras bahasa. Cara penyampaian merujuk bentuk perhubungan yang
digunakan termasuk jenis bahasa lisan, bertulis, bahasa isyarat dan sebagainya. Bahasa lisan
berbeda daripada bahasa bertulis kerana terdapat banyak variasi bahasa bertulis seperti
laporan, esei, surat, wawancara, cerpen, karangan, sajak, drama, dan sebagainya. Hasil
penulisan pula berkait dengan diri penulis, pembaca dan perkara yang ditulis. Latar belakang
penulis membawa perbedaan dalam penghasilan bahasa, penggunaan bahasa, kandungan
bahan dan aspek panjang pendek sesuatu peristiwa.

Aspek lain yang menimbulkan laras bahasa yang berbeda ialah aspek peribadi dan aspek
bukan peribadi. Aspek peribadi ialah perhubungan individu dengan individu yang lain,
hubungan kekeluargaan, rakan sebaya, sahabat karib, pekerja, dengan majikan, rakyat dengan
golongan istana dan sebagainya. Aspek bukan peribadi pula adalah bukan bersifat peribadi
seperti antara penulis dengan pembaca, penghasil dan pembaca akhbar, penyajak dengan
pembaca dan sebagainya.

Unsur yang ada dalam situasi persekitaran bagi menentukan laras bahasa termasuklah
bahan yang diperkatakan. Bahasa yang digunakan adalah meliputi aspek yang luas iaitu
meliputi perkara-perkara biasa seperti perbualan tentang makanan, pakaian, kesihatan dan
sebagainya serta termasuk perkara-perkara khusus seperti dalam bidang sains dan teknologi,
perubatan, astronomi, geologi dan sebagainya.

Ciri lain dalam mengenal pasti laras bahasa ialah tentang fungsi-fungsi sosial perlakuan
bahasa. Aspek perlakuan sosial termasuklah bahasa untuk menyampaikan maksud seperti
menggunakan bahasa dalam upacara-upacara tertentu seperti majlis akad nikah, jual beli, dan
sebagainya. Terdapat juga situasi yang menggunakan bahasa yang berlainan yang dihasilkan
oleh interaksi seperti jenis perbualan, iaitu orang yang terlibat dalam perbualan dan peranan
situasi-situasi tersebut dalam masyarakat.

Empat ciri-ciri situasi persekitaran menimbulkan laras yang berlainan dan terdapat
hubungan yang erat diantaranya. Hal ini adalah disebabkan interaksi antara kedua-dua pihak
menghasilkan laras.

Laras bahasa juga mempunyai ciri-ciri linguistik yang melibatkan unsur tatabahasa dan
pemilihan perkataan atau leksis. Hal ini telah dijelaskan oleh Nik Safiah Karim (1982)
dengan melihat ciri-ciri tata bahasa yang terdapat dalam susunan kata dan frasa dalam laras
bahasa. Nik Safiah berpendapat, tatabahasa yang disusun dengan cara tertentu akan
menimbulkan laras bahasa yang mempunyai pengertian yang berbeda-beda.

Ciri linguistik pula adalah berkait rapat dengan faktor sosial seseorang seperti latar
belakang orang yang bercakap atau menulis.

Laras bahasa juga turut menunjukkan manipulasi unsur-unsur tatabahasa sesuai dengan
wacana yang dibicarakan. Contohnya laras bahasa aspek fonologi, morfologi dan sintaksis
yang meneliti penggunaan bunyi, pembentukan kata serta struktur dan binaan kata.

2.2.5. Jenis-jenis Laras Bahasa

Laras dapat dibagikan kepada tiga kategori utama yaitu, tajuk wacana, cara penyampaian
wacana dan gaya wacana. Tajuk wacana adalah merangkumi bidang penggunaan bahasa
seperti bidang Matematik. Cara penyampaian wacana ialah media perlakuan bahasa samada
secara lisan atau bertulis. Gaya Wacana pula adalah bidang tentang perhubungan antara
peserta perlakuan bahasa iaitu secara formal atau tidak formal.

Daripada tiga kategori utama ini, laras dapat dikenali berdasarkan penggunaannya dalam
berbagai situasi. Antara jenis-jenis laras ialah laras biasa atau laras umum, laras akademik
atau laras ilmiah, laras perniagaan, laras perundangan, laras sastera, laras iklan dan
sebagainya.Hal ini kerana terdapat hubungan yang erat antara susunan bahasa dengan situasi-
situasi disebabkan interaksi sehingga menghasilkan laras.

2.2.5.1. Laras Bahasa Biasa Atau Umum

Laras ini menggunakan bahasa yang tidak membabitkan sebarang bidang ilmu atau
konteks khusus. Ia biasanya digunakan dalam perbualan harian. Laras biasa tidak
menggunakan istilah atau pola yang khusus. Ciri-cirinya adalah bebas dan mudah dipahami
serta kurang terkawal dari aspek tatabahasa. Ia juga mempunyai unsur kemesraan seperti
menggunakan ganti nama diri pertama seperti aku, cek, makcik , kak ngah dan sebagainya.

Laras bahasa biasa menggugurkan kata sendi nama seperti dari, daripada, di, akan dan
hingga. Ia juga menggunakan kata yang pendek dan ringkas, dan ada kalanya menggunakan
imbuhan asing. Terdapat juga unsur ambiguiti atau kekaburan makna.

Contoh: Hai Mat! Mau ke mana tu? mampirlah dulu!

2.2.5.2. Laras Perniagaan

Laras jenis ini digunakan untuk mengiklankan barangan yang ingin dijual. Gaya bahasa
yang digunakan biasanya memujuk pendengar supaya membeli barangan menerusi cara
penyampaian yang amat menarik. kata yang digunakan pendek-pendek dan tidak gramatis.

Contoh : Buruan, setiap pembelian LCD Skrin Televisyen Pensonic bonus Smartphone
Samsung.

2.2.5.3. Laras Akademik

Laras akademik boleh dibagikan kepada beberapa bahagian berdasarkan bidang ilmu
yang diperkatakan. Antaranya laras bahasa sains, laras ekonomi, laras sastera dan sebagainya.
Laras ini kemudiannya terbahagi pula kepada beberapa sub-bidang yang terdapat dalam
sesuatu bidang akademik. Misalnya dalam bidang sains, terdapat laras kimia, biologi dan
fisika.

Dalam bidang akademik, laras yang digunakan mudah dikesan dengan kehadiran istilah-
istilah teknikal dan khusus yang berkaitan dengan bidang berkenaan.

Contohnya dalam bidang ekonomi terdapat istilah-istilah khusus seperti permintaan,


penawaran, kos, modal, buruh dan susut nilai. Contoh laras sains dalam bidang kimia : Air
terhasil daripada kandungan hidrogen dan oksigen (H2O).

2.2.5.4. Laras Undang-undang

Laras undang-undang merupakan salahsatu daripada laras ilmiah yang terdapat dalam
bahasa Melayu sejak zaman dahulu lagi. Walau bagaimanapun, pada masa sekarang laras
undang-undang lebih bersifat modern dan banyak menggunakan istilah teknikal.

Contoh : Dependen membantah pada awal prosiding kerana tidak setuju dengan cadangan
plaintif untuk mengemukakan saksi-saksi yang dikatakan tidak relevan dengan perbicaraan
berkenaan.
2.2.5.5. Laras Media Massa

Laras media massa kurang mementingkan gaya, khususnya penggunaan imbuhan dan
kata hubung. Bahasa yang digunakan logis dan bersifat melaporkan sesuatu peristiwa yang
berlaku. Bahasanya juga ringkas dan mengandungi berita yang maksimum untuk dipaparkan
kepada pembaca dan penonton.

Contoh : Pasukan merah putih telah memalukan pihak lawan di kandang lawan dengan skor
dua gol tanpa balas.

2.2.5.6. Laras Sastra

Seperti laras-laras bahasa yang lain, laras bahasa sastra juga mementingkan istilah-istilah
khusus dan teknikal. Bedanya, bidang yang diperkatakan itu ialah mengenai bahasa dan
kesusasteraan serta hubungan antara kedua-duanya.

Contoh : Apabila berbicara mengenai kesusastraan, kita sebenarnya akan membincangkan


beberapa aspek seperti tema, kronologi, mesej, dan watak yang mengandungi unsur-unsur
personifikasi dan metafora.

2.2.5.7. Laras Rencana

Laras rencana adalah laras bersifat umum yang menyentuh mengenai tajuk tertentu. Ciri
utama dalam laras rencana ialah keberbagaian idea mengenai sesuatu tajuk yang
diperkatakan.

Contoh : Kerana baru dilancarkan, kejayaan model terbaru belum dapat diukur sepenuhnya.
Berbagai aspek seperti pilihan pembeli, faktor rekabentuk, kemudahan mendapatkan alat
ganti dan ketahanannya perlu diambil. Model terbaru ini pastinya berhadapan dengan
berbagai rintangan sebelum ia berkemampuan untuk menguasai pasaran dalam dan luar
negeri.
BAB III

PENUTUP

3. 1.     Kesimpulan

Ragam bahasa adalah variasi penggunaan bahasa tergantung dari topik yang sedang di
bicarakan dengan kawan bicara maupun pada saat situasi resmi. Kadang penggunaan bahasa
yang ragam bahasa yang baik banyak di gunakan oleh kalangan terdidik, kalangan pejabat,
maupun kalangan pengusaha. Sedangkan laras bahasa ialah penggunaan bahasa atau
pemakaian kata-kata yang khusus untuk sesuatu penggunaan berdasarkan situasi sosial
seseorang itu ketika berkomunikasi dengan orang ramai. Penggunaan istilah-istilah khusus
yang membedakan antara variasi-variasi bahasa menjadikan sesuatu komunikasi lebih
berkesan.

3. 2.     Saran

Lebih memberikan pengenalan ragam bahasa dan laras bahasa pada masyarakat terutama
pada anak-anak dan remaja untuk mengurangi terjadinya penyimpangan-penyimpangan
kaidah bahasa dan penggunaan bahasa tidak baku yang bukan pada tempatnya.
DAFTAR PUSTAKA

Melyana Aprilia., 2013, RAGAM DAN LARAS BAHASA, [online],


(http://melyanaaprilia.blogspot.co.id/2013/01/ragam-dan-laras-bahasa.html,

Fajar pratama ,2013 RAGAM DAN LARAS BAHASA


(http://fajar-sic-035.blogspot.co.id/2014/10/ragam-dan-laras-bahasa_16.html,

Anda mungkin juga menyukai